GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah Singkat Perusahaan/Industri
Visi dan Misi Perusahaan
Struktur Organisasi Prusahaan/Industri
Sumber Daya Manusia Perusahaan
Spesifikasi Kegiatan Yang Dilaksanakan
Selama melaksanakan kerja praktek, mahasiswa harus siap bekerja dimana saja, baik di lapangan maupun di bengkel produksi.
Agenda Kegiatan Minggu ke 1 Tanggal 10 Juli s/d 16 Juli 2017
Tekuk panel pada garis batas yang ditandai menjadi bentuk siku menggunakan alat crimping tangan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2. Setelah klem terbentuk, buatlah lubang sekrup pada sisi kanan dan kiri klem dengan menggunakan bor seperti pada gambar.
Agenda Kegiatan Minggu ke 2 Tanggal 17 Juli s/d 22 Juli 2017
Trek Handlebar merupakan bagian dari Guy Wire yang terletak pada bagian bawah, pada bagian bawah Trek Handlebar dipasang pada balok beton yang tertanam pada tanah, sedangkan pada bagian atas Trek Handlebar dipasang pada tali daway Guy Wire. Benang senai adalah benang untuk baut track bagian atas untuk tali kawat atau disebut juga hairpin.
Rabu 26 Juli 2016 Sampai Kamis 27 Juli 2016
Usai kerja lapangan, dilakukan pembongkaran trafo yang sudah tidak terpakai dan akan dilakukan perbaikan untuk menjaga bagian-bagian yang sudah tidak dapat digunakan dan akan dipindahkan ke lokasi lain di Siak. Trafo telah dibawa ke tempat penyimpanan dan akan diperbaiki agar trafo dapat beroperasi kembali.
Agenda Kegiatan Minggu ke 3 Tanggal 24Juli s/d 29Juli 2017
Tekuk panel sesuai garis yang ditandai dengan alat press tangan seperti terlihat pada Gambar 2.14.
Agenda Kegiatan Minggu ke 4 Tanggal 31Juli s/d 03 Agustus 2017
Membuat lubang pada bevel 6 inci dilakukan dengan bor. Mata bor yang akan digunakan untuk membuat lubang pada bevel ini adalah mata bor ukuran 58. Terbuat dari pelat besi berinsulasi tipis, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) akibat Arus Eddy. Minyak Trafo Sebagian besar kumparan dan inti trafo daya terendam dalam minyak trafo, khususnya trafo daya berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai media isolasi dan transmisi, sehingga minyak trafo berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.
Tangki konservator : Umumnya bagian-bagian trafo yang direndam dalam minyak trafo (ditempatkan) di dalam tangki. Pada saat suatu trafo diberi energi dan tidak dibebani maka terjadi rugi-rugi yang dapat menyebabkan trafo menjadi panas, namun panas yang dihasilkan kecil. Panas yang dihasilkan dalam kumparan ditransfer secara konduksi ke minyak transformator, yang bertindak sebagai pendingin.
Insulasi kumparan yang terdiri dari kertas kraft mempunyai batas panas yang diperbolehkan sesuai dengan kelas insulasi spesifikasi trafo. Minyak panas yang dihasilkan oleh panas kumparan akan terjadi pada bagian atas trafo, sedangkan minyak dingin akan berada pada bagian bawah trafo. Minyak trafo panas yang mengalir melalui sirip-sirip seperti dijelaskan di atas akan dihembuskan dengan udara dari kipas pendingin baik secara vertikal maupun horizontal, sehingga minyak panas sebelum masuk ke trafo telah didinginkan oleh udara luar melalui kipas, dengan menggunakan radiator dan kipas pendingin. oli panas dari dalam trafo dipompa oleh motor pompa oli dan dialirkan melalui radiator dan pada bagian depan radiator terdapat kipas pendingin yang akan menarik udara panas yang dihasilkan oleh oli panas tersebut menuju udara luar dan udara segar diantara radiator. akan mengalir yang akan mendinginkan minyak trafo.
Panas yang berlebihan pada suatu trafo mempunyai pengaruh yang sangat merugikan baik terhadap sistem isolasi maupun minyak trafo. Pemilik atau operator harus mempertimbangkan dua temperatur kritis yaitu 1500C dan 1100C untuk insulasi padat dan 600C untuk insulasi minyak trafo, masa manfaat oli trafo dapat diharapkan jika temperatur oli bagian atas tidak lebih dari 600C. Perkiraan umur manfaat minyak trafo dalam kondisi berenergi dapat mencapai 20 tahun sebelum mencapai titik kandungan asam kritis sebesar 0,25 mg KOH/g.
Fungsi oli trafo adalah sebagai isolator yaitu untuk menyekat kumparan pada trafo agar tidak terjadi percikan listrik (korsleting) akibat tegangan tinggi. Pendingin mengambil panas yang dihasilkan saat trafo berada di bawah beban dan kemudian melepaskannya untuk melindungi komponen di dalam trafo dari korosi dan oksidasi. Pengukuran tegangan tembus minyak trafo sangat penting sebagai ukuran kemampuannya dalam menahan tegangan listrik tanpa mengalaminya.
Senin 31 Juli s/d Kamis 03Agustus 2017
- Agenda Kegiatan Minggu ke 5 Tanggal 07Agustus s/d 12 Agustus 2017
- Agenda Kegiatan Minggu ke 7 Tanggal 21Agustus s/d 26 Agustus 2017
- Agenda Kegiatan Minggu ke 8 Tanggal 28Agustus s/d 02Septeber 2017
Pengertian Transformator
Trafo daya merupakan suatu peralatan tenaga listrik yang fungsinya untuk memindahkan daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya. Inti besi berfungsi untuk memperlancar aliran fluks yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melewati kumparan. Pendingin trafo umumnya diisi dengan oli sebagai bahan isolasi antara kumparan dengan kumparan serta kumparan dan kaki-kakinya. Transformator daya umumnya dilengkapi dengan sistem pendingin yang dirancang agar transformator dapat beroperasi sesuai dengan rating yang ditentukan dalam spesifikasi. .
Jumlah sirip atau motor bawaan sesuai dengan kapasitas trafo dan permukaan yang akan didinginkan. Jika trafo kelebihan beban maka kumparan dan oli pada trafo akan semakin panas seiring bertambahnya beban. Kondisi ini secara alami akan mengalir dari bawah trafo dan melewati sirip atau sirip pendingin yang dirancang untuk mendinginkan minyak panas yang mengalir melalui sirip dengan aliran udara luar.
Trafo berkapasitas lebih dari 30 MVA biasanya dilengkapi dengan sirip kipas pendingin, radiator dan pompa oli dengan menggunakan Strip dan Kipas. Tap changer adalah sarana untuk mengubah rasio transformasi untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari perubahan tegangan listrik/primer. Trafo yang dipasang di gardu induk biasanya menggunakan tap changer yang dapat digunakan pada saat trafo sedang berbeban dan dipasang pada sisi primer.
Karena pada proses perpindahan sambungan tap pada oli terjadi fenomena kelistrikan, mekanik, kimia dan thermal, maka kualitas oli insulasi OLTC akan cepat menurun, tergantung dari banyaknya pekerjaan dan adanya kelainan pada OLTC. Jika suhu minyak tinggi maka minyak akan memuai dan memaksa udara di atas permukaan minyak keluar dari tangki, sedangkan jika suhu minyak turun maka minyak akan menyusut sehingga memungkinkan udara luar masuk ke dalam tangki. Udara luar yang lembab akan menurunkan nilai tegangan tembus minyak trafo, sehingga untuk mencegah hal tersebut maka pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi dengan alat pernafasan berupa tabung yang berisi kristal-kristal zat higroskopis.
Relai ini fungsinya hampir sama dengan relai Bucholz, yaitu memproteksi gangguan pada trafo. Relai diferensial melindungi trafo dari gangguan di dalam trafo, termasuk flashover antara kumparan dan kumparan dan tangki atau belitan dan belitan dalam kumparan atau kumparan yang berbeda. Relai arus melindungi trafo terhadap arus yang melebihi dan melebihi arus yang diperbolehkan melewati trafo dan arus lebih ini dapat terjadi karena beban lebih atau hubung singkat.
Rele Tangki Tanah melindungi trafo apabila terjadi hubungan pendek antara bagian beraliran listrik dan bagian tidak beraliran listrik. Thermal relay mencegah/melindungi trafo dari kerusakan isolasi kumparan akibat panas berlebih akibat arus berlebih.
Metodologi Pemeliharaan
Pemeliharaan Instalasi Gardu Distribusi
Pemeliharaan Trafo Distribusi
Penggunaan unit gardu bergerak atau mobile generator yaitu penggantian pasokan listrik ke trafo yang akan dipelihara dengan peralatan pengganti berupa unit gardu distribusi atau generator yang dapat dipindahkan, sedangkan trafo tetap di tempatnya. keadaan tidak berenergi berarti pemadaman listrik. Kegiatan pemeliharaan trafo distribusi di lapangan tentu saja berkaitan dengan adanya tegangan listrik yang berpotensi membahayakan, sehingga permasalahan keselamatan kerja personel, kesesuaian peralatan kerja dan keselamatan peralatan listrik yang menjadi objek pekerjaan merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius. Sebelum melaksanakan pekerjaan pemeliharaan trafo, prosedur pelaksanaan pekerjaan yang pertama kali dilakukan adalah mencatat spesifikasi teknis trafo dengan memperhatikan papan nama.
Pekerjaan selanjutnya adalah melepas kumparan trafo dari tangki/housing trafo, namun sebelum melepas belitan yang rusak harus diperhatikan hal-hal berikut ini. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan pemeliharaan, diperlukan Standar Operasional Prosedur (S.O.P) yang wajib dibaca pada setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan, agar dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dan sesuai dengan rencana. pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan instalasi gardu induk adalah sebagai berikut. Periksa kelengkapan alat dan bahan kerja serta perlengkapan K-3, jika sudah lengkap bawalah dan dekatkan ke tempat kerja agar memudahkan pengambilan peralatan.
Sebelum pekerjaan dimulai, komunikasikan dengan pekerja kontrol dan informasikan kepada mereka bahwa pekerja pemeliharaan siap melakukan pekerjaan. Sekaligus meminta izin untuk membongkar beban gardu induk (sesuai S.O.P komunikasi). Jika diperbolehkan, hilangkan beban menggunakan langkah berikut. Lepas beban trafo dengan cara melepas sekring NH satu per satu, bila beban tidak terlalu besar. Sambungkan kabel grounding yang tersambung pada elektroda grounding dimulai dari keempat bushing trafo pada sisi tegangan rendah, kemudian pada ketiga bushing trafo pada sisi tegangan menengah.
Bersihkan baut-baut selubung trafo dan sepatu kabel pada kabel bawah, dengan kain dan cairan pembersih yang tidak mudah menguap, tandai data trafo/papan nama. Bersihkan kotoran pada terminal pelat arde dan bilah sekring NH dengan sikat atau kain dan cairan yang tidak mudah menguap. Pasang kembali kabel bawah pada bushing trafo dan pada sisi input dan output saklar utama/tegangan.
Laporkan kepada petugas piket bahwa pekerjaan telah selesai dan gardu distribusi siap beroperasi kembali sampai menunggu tanggapan izin operasi. Ukur tegangan dan urutan fasa dari sisi tegangan rendah dan pastikan besar tegangan dan urutan fasa sudah benar. Ukur tegangan pada rel dan pastikan tegangan netral dan fasa memenuhi standar tegangan servis.
Langkah Persiapan
Pemadaman sebelum pemeliharaan
Pengoperasian kembali setelah pemeliharaan
Alat kerja dan Peralatan K-3
PENUTUP
Kesimpulan
Trafo arus digunakan untuk mengambil data masukan berupa besaran arus dengan cara membandingkan lilitan pada belitan primer dan sekunder. Suatu trafo arus dikatakan baik dan bagus apabila kuat dan mempunyai kekuatan isolasi yang baik dalam menahan arus yang besar.
Saran
Suyatno, Teknik Elektro Motor & Generator Arus Bolak-balik, 1984 Bakhtiar Hasan, Sistem Proteksi Sistem Tenaga Listrik, Foredrag Teknik Elektro IKIP Bandung, 1989.