• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan Dimensi Ketahanan Pangan berbasis Web GIS dan Metode TOPSIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pemetaan Dimensi Ketahanan Pangan berbasis Web GIS dan Metode TOPSIS"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut berdasarkan variabel ketahanan pangan lainnya untuk mencapai gambaran yang lebih kompleks mengenai potensi yang ada di setiap kecamatan. Ketahanan pangan ditentukan oleh ketersediaan jenis pangan yang sesuai dan tepat, masyarakat mempunyai akses fisik, ekonomi dan sosial terhadap pangan tersebut, mencapai kesejahteraan gizi melalui akses terhadap pangan yang cukup, air bersih, sanitasi dan pelayanan kesehatan serta terpenuhinya kebutuhan pangan. kebutuhan masing-masing komunitas.momen [4]. Kondisi pemenuhan pangan, ketersediaan pangan yang cukup, bermutu, aman, beragam, bergizi, merata merupakan cerminan ketahanan pangan suatu negara.

Perlu adanya dimensi ketahanan pangan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di masa pandemi ini yang dapat mendukung stabilitas pangan dan perekonomian masyarakat. Beberapa peneliti sebelumnya telah mengkaji analisis regional peta ketahanan pangan [8] dan peta gizi buruk [9]. Penelitian ini akan mengintegrasikan aspek dimensi ketahanan pangan dengan Web GIS di wilayah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Web GIS ini dirancang dengan tujuan untuk memudahkan pemantauan keadaan dimensi ketahanan pangan di Kabupaten Kendal.

Gambar 1. Diagram Perencanaan SIG [9]
Gambar 1. Diagram Perencanaan SIG [9]

Spesifikasi Aplikasi

Spesifikasi Pengguna

Lingkungan Operasi

Setelah proses digitalisasi dilakukan, tahap selanjutnya dalam pembuatan web GIS adalah melakukan import database data shp ke dalam PostgreSql yang digunakan sebagai database pendukung pembuatan website GIS.

Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Identifikasi Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Dimensi Ketahanan Pangan

Sarana d an Prasarana Penyedia Pangan

Penduduk

Tenaga kesehatan di Kabupaten Kendal terdiri dari: 1) dokter umum/dokter spesialis, 2) dokter gigi, 3) bidan, 4) perawat, 5) tenaga kesehatan, 6) tenaga gizi, 7) apoteker/asisten apoteker dibandingkan dengan kepadatan penduduk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan adanya GIS ketahanan pangan di Kabupaten Kendal telah dirancang peta GIS sesuai dengan dimensi ketahanan pangan yaitu : sarana dan prasarana penyedia pangan (restoran), warga, pelanggan PDAM (akses air bersih ), dan variabel kesehatan yang terdiri dari jumlah tenaga kesehatan, puskesmas dan puskesmas penunjang. Saran untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengkaji status ketahanan pangan di daerah tersebut dan mendapatkan informasi yang lengkap di setiap kecamatan.

Reay-Jones, “Editorial: Impact of COVID-19 on global plant health and crop protection and the resulting effect on global food security and safety,” Crop Prot., vol. Battersby, “The Vulnerability and Resilience of African Food Systems, Food Security and Nutrition in the Context of the COVID-19 Pandemic”, Afr Béné, “Resilience of Local Food Systems and Links to Food Security – An overview of some key concepts in the context of COVID-19 and other shocks”, Food Secur., vol.

Suharto, “Pemetaan Ketahanan Pangan di Wilayah Kabupaten Madiun Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG),” Jurnal Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, vol. Veria Setyawati, “Perancangan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Gizi Buruk di Kota Semarang,” Jurnal Transformatika., vol. Setyawati, “Implementasi metode profile matching pada sistem penilaian gizi remaja berbasis mobile,” Jurnal Transformatika., vol.

Laksono, “Sistem Informasi Geografis Pemanfaatan Aset Tanah Daerah Pada Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga,” Jurnal MATRIK Manajemen, Teknik Informatika dan Komputer, vol. Kaskoyo, “Evaluasi Kegunaan Web GIS Monitoring Kesehatan Hutan Menggunakan Metode System Usability Scale (SUS),” Jurnal MATRIK Manajemen, Informatika dan Teknik Komputer., vol. 34; Faktor-faktor yang mempengaruhi kerawanan dan ketahanan pangan serta implikasi kebijakannya di Kabupaten Rembang.” Jurnal Regional dan Lingkungan., vol.

Gambar 6.  Peta SIG Pelanggan PDAM Kab. Kendal  3.3.4. Kesehatan
Gambar 6. Peta SIG Pelanggan PDAM Kab. Kendal 3.3.4. Kesehatan

Pemetaan Dimensi Ketahanan Pangan berbasis Web GIS dan Metode TOPSIS

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan GIS dan MCDM yaitu metode TOPSIS untuk mengetahui dimensi ketahanan pangan. Topsis merupakan salah satu bentuk metode pendukung keputusan yang didasarkan pada konsep bahwa alternatif terbaik tidak hanya mempunyai jarak terpendek dari solusi ideal positif, tetapi juga mempunyai jarak terjauh dari solusi ideal negatif [18]. Berkomentar [DU5] : Jelaskan dalam setiap referensi artikel yang dijadikan referensi oleh siapa, contoh: pencarian yang dilakukan oleh zzz, xxxx dan yyyy dengan judul mmmmmmm membahas mmmmmm menggunakan metode mmmmm dengan hasil mmmmmm kemudian menjelaskan perubahannya dan meneliti ain.

Pada bagian terakhir ditulis tentang organisasi penelitian di jurnal Amerika, misalnya: pada bab 1 dibahas tentang apa, pada bab 2 dibahas tentang apa, hingga bab terakhir adalah kesimpulan. Jelaskan secara eksplisit apakah metode kualitatif/kuantitatif/campuran/metode/algoritma spesifik lainnya digunakan dalam penelitian → pada subbab 2.1. Jika kuantitatif jelaskan langkah-langkahnya dan sebaliknya...pelajari lebih lanjut jenis-jenis metode penelitian Komentar [DU8]: Jelaskan metode yang digunakan dalam penelitian ini → pada subbab 2.1.

Faktor : Banyaknya sarana penyediaan pangan (warung, restoran, dan lain-lain) yang tersedia (K1), dihitung dengan menggunakan data jumlah sarana penyediaan pangan yang tersedia pada masing-masing kecamatan dengan nilai bobot (30). Faktor Jumlah Tenaga Kesehatan (K4) merupakan rata-rata jumlah tenaga kesehatan yang ada di wilayah kecamatan, dengan nilai bobot (10). Faktor Jumlah Sarana Kesehatan (K5) merupakan rata-rata jumlah sarana kesehatan yang ada di wilayah kecamatan, dengan nilai bobot (10).

Tahapan Penelitian

  • Diagram Perencanaan Web GIS
  • Metode Pengembangan Sistem

Web GIS adalah sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data georeferensi spasial [17]. Pengembangan sistem pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data spasial pada Peta Kabupaten Kendal, kemudian melakukan digitalisasi peta, mengimpor peta dalam format shp dan memberikan simbol dan style, kemudian melakukan editing. Untuk data non spasial Kabupaten Kendal dilakukan pengelompokan data, tabulasi data, koreksi data dan editing.

Data spasial dan non spasial tersebut kemudian diedit dan digabungkan, kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi Web GIS, dan selanjutnya dilakukan kompilasi Web GIS Kabupaten Kendal.

Lokasi Penelitian

Pengumpulan data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Kendal dan instansi pemerintah di Kabupaten Kendal, dengan data sebagai berikut: sarana dan prasarana penyedia makanan (restoran), jumlah penduduk, pelanggan PDAM (akses terhadap air bersih), dan variabel kesehatan yang ada dari jumlah tenaga kesehatan, puskesmas dan puskesmas penunjang. Terdapat tombol navigasi yang berfungsi untuk mengolah tampilan peta yaitu memperbesar, memperbesar, memperkecil, mengidentifikasi secara lengkap dan menunjukkan label. Tampilan data atribut yaitu : ID Restoran, Jumlah Penduduk, PDAM, Tenaga Kesehatan, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas di Kabupaten Kendal.

Menyediakan menu tambah, edit dan hapus untuk mengolah data atribut restoran, penghuni, PDAM, tenaga kesehatan, puskesmas penunjang dan puskesmas. Menampilkan laporan informasi hasil dari restoran, warga, PDAM, tenaga kesehatan, puskesmas pembantu dan puskesmas. Sistem aplikasi ini dapat digunakan untuk membantu para pemangku kepentingan terkait pangan, untuk memetakan dimensi ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Kendal, sehingga informasi dengan menggunakan peta GIS ini dapat ditampilkan secara akurat.

Perangkat keras yang digunakan pada aplikasi GIS ini memerlukan spesifikasi khusus agar perangkat lunak aplikasi dapat digunakan dengan lancar dan memberikan kinerja yang optimal. Berikut berbagai komponen jobdesk yang wajib Anda miliki agar penggunaan software ini dapat berjalan dengan lancar dan maksimal. Bagian Analisis dan Desain Sistem: Membutuhkan orang yang mampu mengoperasikan aplikasi database berbasis GIS.

Gambar 3. Peta Kab. Kendal, Jawa Tengah [25]
Gambar 3. Peta Kab. Kendal, Jawa Tengah [25]

Desain User Interface

Halaman menu ini (Gambar 5) dapat diakses dengan mengklik menu "Profil GIS" di header website. 3) Contoh halaman peta. Untuk mengetahui informasi detail tiap daerah, Anda dapat mengarahkan kursor mouse ke kecamatan yang dituju, kemudian akan muncul pop-up informasi secara otomatis. Perbandingan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu mengukur sejauh mana indikator identifikasi pangan melalui GIS, sedangkan penelitian ini mengukur dimensi ketahanan pangan dengan variabel: sarana dan prasarana penyediaan pangan, jumlah penduduk, penyediaan air bersih dan kesehatan, yang dijelaskan selengkapnya pada bagian berikut :.

Gambar 4. Halaman Menu Beranda
Gambar 4. Halaman Menu Beranda

Analisis Hasil TOPSIS

Dalam melengkapi sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode TOPSIS diperoleh 5 peringkat tertinggi.Hasil dan analisis pada penelitian ini dapat digunakan dalam pengambilan keputusan terkait dimensi ketahanan pangan dan pembangunan daerah Kabupaten. Kedepannya Kendal serta penelitian-penelitian lain mengenai sistem informasi geografis rekomendasi objek wisata dapat mempermudah pencarian informasi objek wisata dan rekomendasi objek wisata bagi penggunanya, selain juga berguna sebagai sarana promosi objek wisata. di Bali. [26].

Tabel 4. Akar Kuadrat Matrik Keputusan
Tabel 4. Akar Kuadrat Matrik Keputusan

Analisis Dimensi Ketahanan Pangan 1. Sarana dan Prasarana Penyedia Pangan

  • Penduduk

Dalam peta GIS ini disajikan aspek sarana dan prasarana penyediaan pangan yaitu restoran yang ditunjukkan pada Gambar 7. Kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Plantungan yang mempunyai jumlah penduduk 32.586 jiwa atau 3,20% dari total penduduk. populasi. jumlah penduduk di Kabupaten Kendal Kemiskinan penduduk mengalami penurunan pada tahun 2018 dan 2019. Contoh kegiatan masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan adalah, di salah satu desa di Kabupaten Kendal kecamatan Limbangan yaitu desa Tamanrejo tercatat 13% penduduknya tergolong kurang mampu. keluarga.

Di desa ini terdapat Kelompok Wanita Tani (KWT) yang mempunyai beberapa kegiatan yang berkaitan dengan ketahanan pangan daerah, yaitu: (1) Penanaman umbi-umbian (talas, singkong, ubi jalar); (2) Pembuatan produk olahan berbahan dasar umbi-umbian dalam bentuk aneka pangan; dan (3) Penjualan produk olahan di lingkungan sekitar [23] Peta GIS penduduk kabupaten. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan adanya Web GIS untuk ketahanan pangan di Kabupaten Kendal telah tercipta peta Web GIS sesuai dengan dimensi ketahanan pangan, dengan temuan peta yang dihasilkan yaitu: sarana dan prasarana penyedia pangan (restoran), penduduk. , konsumen PDAM (penerima air murni), dan variabel kesehatan yang terdiri dari jumlah tenaga kesehatan, puskesmas dan puskesmas penunjang. Dari analisis dengan metode TOPSIS diperoleh peringkat 5 besar, hal ini dapat digunakan dalam pengambilan keputusan mengenai dimensi ketahanan pangan dan pembangunan daerah di masa depan.

Saran untuk penelitian selanjutnya antara lain dilakukan penelitian lebih lanjut yang mengkaji keadaan ketahanan pangan secara umum di Kabupaten Kendal dan daerah lainnya. Kontribusi penelitian ini dibandingkan penelitian sebelumnya oleh peneliti lain adalah penelitian ini menggabungkan metode GIS online dan TOPSIS untuk ketahanan pangan, dengan hasil penelitian tersebut di atas. Kami nantinya akan memperluas pengembangan penelitian ini dengan membuat dimensi GIS online mengenai ketahanan pangan di wilayah lain.

Ramdhani, “Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Topsis Untuk Menentukan Kelayakan Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), MATRIK J. Laksono, “Sistem Informasi Geografis Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Daerah Pada Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga,” MATRIK J. Kaskoyo, " Evaluasi Kegunaan Pemantauan Kesehatan Hutan di Web GIS Menggunakan Metode System Usability Scale (SUS),” MATRIK J.

Muzakkir, “Penerapan Metode Topsis pada Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Keluarga Miskin di Desa Panca Karsa Ii,” Ilk. Rudiarto, “Faktor-faktor yang mempengaruhi kerawanan dan ketahanan pangan serta implikasi kebijakannya di Kabupaten Rembang,” J.

Gambar 7. Peta SIG Rumah Makan Kab. Kendal
Gambar 7. Peta SIG Rumah Makan Kab. Kendal

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait