• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan Standar Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Satuan Pendidikan Dalam Menghasilkan Lulusan Berkualitas di Kabupaten Tabalong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pemetaan Standar Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Satuan Pendidikan Dalam Menghasilkan Lulusan Berkualitas di Kabupaten Tabalong"

Copied!
260
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pilar pemerataan kesempatan dan perluasan akses merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui penciptaan dan peningkatan layanan pendidikan bagi seluruh warga negara (www.kalselprov.go.id, 2009). Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah kualitas tenaga pengajar. Tenaga pengajar merupakan salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, untuk itu perlu ditingkatkan pemanfaatan dan pengelolaannya, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai (Depdiknas, 2007). Pemerintah Republik Indonesia dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan dalam hal standar nasional tenaga pengajar dengan jelas disebutkan bahwa; 1) Pendidik harus mempunyai kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional; 2) Kualifikasi akademik adalah jenjang pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3) Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: a) Kompetensi pedagogik; b) Kompetensi kepribadian; c) Kompetensi profesional; dan (d) Kompetensi sosial; dan 4) Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan/atau sertifikat.

Kebijakan pemerintah Kabupaten Tabalong disesuaikan dengan tugas pokok Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong, yaitu penyelenggaraan urusan keluarga daerah dan tugas pembantuan di bidang penyelenggaraan pendidikan, pengelolaan sarana dan prasarana, peningkatan mutu pendidikan dan hasil pendidikan. Kemudian, tugas pokok Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong dilaksanakan sesuai fungsinya yaitu pengendalian dan evaluasi pengembangan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan http://www.disdik.tabalong.go.id, 2009 ). Terwujudnya Kabupaten Tabalong sebagai penyelenggara pendidikan dasar dan menengah terbaik masih memerlukan perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten, khususnya dalam hal investasi di bidang pendidikan melalui peningkatan mutu pendidikan yang didukung oleh kualifikasi akademik terbaik dari tenaga pengajar pada tingkat tersebut. tingkat pendidikan dasar dan menengah. , sehingga kondisi tersebut mendorong mutu pendidikan yang tercermin pada kualitas ujian akhir nasional (UN) yang terbaik.

Tenaga pengajar merupakan komponen utama pembangunan pendidikan yang sangat memerlukan anggaran yang sesuai dengan kompetensi guru dalam mengelola proses belajar mengajar pada berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Tabalong. Pentingnya melakukan kajian mengenai analisis standar kompetensi guru diharapkan dapat mewakili percepatan peningkatan mutu pendidikan secara umum di Kabupaten Tabalong sehingga akan dapat disusun kebijakan (program dan strategi) yang representatif dan variatif sehingga perlu dilakukan kajian mengenai analisis standar kompetensi guru. melakukan kajian komprehensif terhadap kualitas pendidik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Tabalong.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2008 mengatur bahwa standar kualifikasi kepala tenaga administrasi adalah ijazah dari program studi yang relevan dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah/madrasah minimal 4 (empat) tahun atau D3 atau program studi yang setara dan relevan, dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah/madrasah sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun, serta memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi pada lembaga sekolah/madrasah yang ditunjuk oleh pemerintah. Tenaga pelaksana urusan administrasi SDM berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau pendidikan sederajat dan dapat diangkat apabila jumlah pendidik dan tenaga kependidikan minimal 50 orang. lulusan, program studi yang relevan atau SMA/MA dan memiliki sertifikat yang relevan Pengelola sarana dan prasarana memiliki pendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau sederajat. Direktur pelaksana urusan administrasi hubungan masyarakat sekolah berpendidikan minimal tamatan SMA/MA/SMK/MAK atau sederajat dan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah mempunyai paling sedikit 9 ​​(sembilan) kelompok belajar. penting.

Pelaksana Bidang Administrasi Kemahasiswaan Memiliki pendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau sederajat dan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah tersebut mempunyai minimal 9 (sembilan) rombongan belajar Pelaksana Bidang Administrasi Kurikulum Memiliki pendidikan minimal SMA/ Lulusan MA/SMK/MAK atau sederajat dan diangkat apabila sekolah/madrasah mempunyai minimal 12 kelompok belajar. Pengasuh Sekolah/Madrasah berpendidikan minimal tamatan SMP/MTs atau sederajat. Tukang kebun berpendidikan minimal tamatan SMA/MTs atau sederajat dan akan diangkat apabila luas taman sekolah/madrasah minimal 500 m2. Staf kebersihan terlatih, minimal lulusan SMP/MTs atau sederajat. Pengemudi berpendidikan minimal SMP/MTs lulusan atau sederajat, mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM) yang sesuai dan ditunjuk jika sekolah/madrasah mempunyai kendaraan roda empat. Pengemudi minimal telah lulus pelatihan SMP/MT atau sederajat. Setiap sekolah/madrasah untuk semua jenis dan jenjang yang mempunyai staf perpustakaan sekolah/madrasah lebih dari satu, mempunyai lebih dari enam kelompok belajar (rumbel) dan mempunyai koleksi bahan pustaka paling sedikit 1000 (ribu) judul, dapat menunjuk sekolah /pustakawan madrasah (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008). Kepala perpustakaan sekolah/madrasah yang mengikuti Jalur Pendidik harus memenuhi persyaratan kualifikasi minimal Diploma Empat (D4) atau Sarjana (S1), dan memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah dari lembaga khusus pemerintah, dan masa kerja minimal 3 (tiga) tahun (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 ayat 1).

Kepala perpustakaan sekolah/madrasah yang menempuh Jalur Tenaga Kependidikan harus memenuhi persyaratan kualifikasi Diploma Dua (D2) Ilmu Perpustakaan dan Informasi bagi pustakawan dengan masa kerja minimal 4 tahun atau memenuhi syarat Diploma Dua (D2) bidang non- -Pustakawan dan Ilmu Informasi yang memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah dari lembaga yang ditunjuk pemerintah dengan masa kerja minimal 4 tahun pada perpustakaan sekolah/madrasah. Setiap sekolah/perpustakaan madrasah mempunyai sekurang-kurangnya seorang pegawai perpustakaan sekolah/madrasah yang mempunyai kualifikasi sekolah menengah atas atau sederajat dan tersertifikasi kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah oleh lembaga yang ditunjuk pemerintah (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25 Tahun 2008 ).

Tabel 1. Perkembangan Peringkat HDI Beberapa Negara  Tahun 1975-2005
Tabel 1. Perkembangan Peringkat HDI Beberapa Negara Tahun 1975-2005

Landasan Empiris

Oleh karena itu, pemetaan pendidikan merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan dan memenuhi tuntutan dan kebutuhan pendidikan masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mempercepat kualitas pendidikan dan tenaga pengajar tidak hanya di kota tetapi juga di desa-desa, sehingga kualitas pendidikan bagi desa-desa tertinggal yang notabene sebagian besar berasal dari kalangan bawah. kelas datang, membaik. kelas menengah, mampu bersaing dengan pendidikan di wilayah yang relatif perkotaan. Penelitian ini telah menjelaskan beberapa hal, diantaranya menggambarkan keadaan pendidikan dan pemerataan pendidikan di Kabupaten Kidul.

Ada kecenderungan pendidikan di Indonesia mengabaikan pendidikan di daerah terpencil yang taraf hidup masyarakatnya tergolong miskin. Oleh karena itu, buku berjudul “Orang Miskin Ditolak Pendidikannya”, Film dan Novel “Laskar Pelangi” tidak akan pernah terbit jika kondisi pendidikan di Indonesia tidak mengalami permasalahan yang serius. Kenyataan ini mengharuskan kita memprioritaskan pendidikan di daerah terpencil agar akses terhadap pendidikan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Pemetaan tenaga pendidik khususnya di Kabupaten Tabalong dapat memberikan gambaran mengenai realita kualitas tenaga pendidik di wilayah tersebut. Hasil penelitian ini tentunya penting dan menjadi bahan rujukan bagi pemerintah Kabupaten Tabalong untuk meningkatkan pendidikan di wilayahnya sehingga berupaya mempercepat mutu pendidikan, khususnya dengan menemukan langkah-langkah strategis mengenai kualitas tenaga pengajar yang memenuhi standar nasional. standar yang sejalan dengan desentralisasi pendidikan itu sendiri dan yang dapat mempengaruhi peningkatan nilai Ujian Nasional.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Lokasi dan Waktu

Populasi dan Sampel

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Geografis Kabupaten Tabalong

Kabupaten Tabalong dengan ibukotanya Tanjung terletak di bagian paling utara Provinsi Kalimantan Selatan dengan luas wilayah 3.946 km2 atau 10,61% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Letak Kabupaten Tabalong sangat strategis, berada pada “Segitiga Emas”, atau segitiga pertumbuhan antara Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Luas wilayah Kabupaten Tabalong yang meliputi 12 kecamatan adalah 3.946 km2 atau 10,61 persen dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.

Bentuk morfologi wilayah Kabupaten Tabalong dapat dibedakan menjadi empat bentuk yaitu alluvium, dataran, perbukitan dan pegunungan. Daerah Kabupaten Tabalong dialiri oleh banyak sungai antara lain Sungai Tabalong, Sungai Anyar, Sungai Jaing, Sungai Kinarum, Sungai Ayou, Sungai Mangcupum, Sungai Tamunti, Sungai Walangkir, Sungai Gendawang, Sungai Awang, Sungai Tulisai, Sungai Lumbang, Sungai Juran, Sungai Hunangin , Sungai Umbu, Sungai Karawili dan lain-lain. Berdasarkan topografinya, desa/kelurahan di wilayah Tabalong dapat dibedakan menjadi desa/kelurahan dataran dan desa/kelurahan perbukitan.

Berdasarkan bentuk topografinya, wilayah Kabupaten Tabalong dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu: daerah datar dan daerah berbukit/pegunungan. Wilayah Kabupaten Tabalong di utara dan timur yang meliputi wilayah Muara Uya, Jaro, Haruai dan Upau merupakan daerah perbukitan atau pegunungan.

Profil Pendidikan Kabupaten Tabalong

Berdasarkan Tabel 8 di atas, jumlah satuan pendidikan per kecamatan di Kabupaten Tabalong sebanyak 474 satuan pendidikan. Sebaran seluruh satuan pendidikan berdasarkan status negeri dan swasta menurut kecamatan di Kabupaten Tabalong disajikan pada tabel berikut. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa kontribusi satuan pendidikan sekolah dasar (SD) berstatus negeri lebih besar dibandingkan satuan pendidikan sekolah dasar (SD) berstatus swasta dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Tabalong khususnya pendidikan dasar (SD).

Sebaran jumlah guru berdasarkan satuan pengajaran menurut kecamatan di Kabupaten Tabalong disajikan pada tabel berikut. Sebaran jumlah tenaga pengajar berdasarkan satuan pengajaran menurut kecamatan di Kabupaten Tabalong disajikan pada tabel berikut. Pendidikan Dasar (SD) dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 380 orang dan yang terkecil adalah satuan pengajar Taman Kanak-Kanak yang berjumlah 8 orang tenaga pengajar.

Jumlah tenaga kependidikan yang berstatus PNS terbanyak berdasarkan satuan pendidikan negeri yaitu satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 364 tenaga kependidikan dan terkecil satuan pendidikan. Tenaga kependidikan yang berstatus non-PNS terbanyak terdapat pada satuan pendidikan negeri yaitu satuan pendidikan sekolah menengah dengan jumlah tenaga kependidikan sebanyak 96 orang dan paling sedikit satuan.

Mutu Kualifikasi Tenaga Pendidik Kabupaten Tabalong

Capaian Belajar Siswa (UN) Kabupaten Tabalong

Hubungan Kualifikasi Akademik, Kompetensi Guru dan Belajar

Implikasi Kebijakan Hasil Penelitian

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait