• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan di Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak Propinsi Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan di Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak Propinsi Riau"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Rendahnya kompetensi dasar siswa dalam menyelesaikan soal-soal ujian negara jurusan matematika IPS di š. Rendahnya kompetensi dasar siswa dalam menyelesaikan soal-soal ujian negara matematika jurusan IPS tahun ajaran 2009/2010 Soal Paket A dan Paket Soal B. Menentukan nilai optimal permasalahan program linier. Penentuan interval kenaikan/penurunan/nilai ekstrem suatu fungsi fungsi aljabar.

Tabel 4.2.   Kompetensi  Dasar  Siswa  Yang  Rendah    ( ≦   60)  Dalam  Menyelesaikan  Soal Ujian Nasional Mata Pelajaran  Bahasa  Indonesia Jurusan  IPS Tahun  Ajaran 2009/2010 Paket A dan Paket B
Tabel 4.2. Kompetensi Dasar Siswa Yang Rendah ( ≦ 60) Dalam Menyelesaikan Soal Ujian Nasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Jurusan IPS Tahun Ajaran 2009/2010 Paket A dan Paket B

Program IPA a. Bahasa Indonesia

Rendahnya kompetensi dasar siswa dalam menyelesaikan soal-soal ujian nasional mata pelajaran bahasa Inggris, jurusan IPA, tahun ajaran 2007/2008 dan. Rendahnya kompetensi dasar siswa dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional pada mata pelajaran Bahasa Inggris Jurusan IPA Tahun Pelajaran 2009/2010 Paket Soal A dan Paket Soal B. Rendahnya kompetensi dasar siswa dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional Jurusan Matematika Jurusan IPA Tahun Pelajaran 2009 /2010 Paket Soal A dan Paket Soal B.

Rendahnya kompetensi dasar siswa dalam menyelesaikan soal-soal ujian nasional mata pelajaran fisika Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam tahun ajaran 2007/2008 dan. Rendahnya kompetensi dasar siswa dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional Fisika, IPA, Tahun Pelajaran 2009/2010 Paket Soal A dan Paket Soal B. Rendahnya Kompetensi Dasar Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal Ujian Nasional Kimia Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam Tahun Pelajaran 2009/ 2010 Paket Soal A dan Paket Soal B .

Rendahnya kompetensi dasar siswa dalam menyelesaikan soal-soal ujian nasional mata pelajaran biologi dan IPA tahun ajaran 2007/2008 dan.

Analisis Faktor Penyebab Peserta Didik Tidak Menguasai Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar di Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan dan

Hasil Analisis Angket

Dapat disimpulkan bahwa pada pendidikan secara umum pemetaan berdasarkan 8 standar kompetensi berada pada tingkat tinggi (lebih baik), hanya standar pendanaan yang berada pada tingkat sedang (baik). Selanjutnya indikator Kabupaten Pelalawan yang masih kurang adalah 1).. pengembangan KTSP, dan 2) ketuntasan mata pelajaran pada tingkat sedang (baik) sedangkan beban mengajar tinggi. Selanjutnya indikator Kabupaten Pelalawan berada pada tingkat sedang (baik) yaitu 1) tingkat partisipasi guru, 2) kemampuan manajemen kepala sekolah berdasarkan hasil ujian akhir lulusan, 3) kualifikasi akademik manajer/staf perpustakaan dan indikator berada pada tingkat rendah (tidak baik) 4) kualifikasi akademik kepala sekolah, 5) kualifikasi akademik tenaga administrasi, 6) Wilayah kerja dengan latar belakang pendidikan manajer/petugas perpustakaan, 7) Sedangkan indikator Kabupaten Siak berada pada tingkat menengah 1) Kualifikasi akademik guru 2) Guru mata pelajaran berdasarkan latar belakang pendidikan 3) Tingkat kehadiran guru 4) Wilayah kerja dengan latar belakang pendidikan dan indikator pengelola/petugas perpustakaan berada pada tingkat rendah Kualifikasi profesional manajer sekolah 5) Kualifikasi akademik manajer dan 6) kualifikasi akademik staf administrasi .

Indikator Kabupaten Pelalawan berada pada tingkat rata-rata (baik), yaitu 1) Kegiatan pengelolaan kurikulum dan pengembangan pembelajaran, 2) Kegiatan evaluasi program kerja sekolah setiap tahun/sesuai kebutuhan, 3) Kegiatan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan, 4) Kesesuaian standar struktur manajemen pendidik dan tenaga kependidikan. Sedangkan Kabupaten Siak indikatornya berada pada tingkat rata-rata: 1) Program pengelolaan dan pembiayaan pendidikan, 2) Kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan belajar yang kondusif. Standar Pembiayaan Pendidikan Kabupaten Pelalawan, indikatornya berada pada tingkat rata-rata (baik), 1) Biaya pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan RKA-S, 2) Subsidi silang, 3) Pemungutan biaya selain sekolah biaya.

Tabel 4.26   Data  Deskriptif  Tentang  Masa  Tugas  Guru  SMA  Kota  Pekanbaru,  Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak
Tabel 4.26 Data Deskriptif Tentang Masa Tugas Guru SMA Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak

HASIL LEMBARAN OBSERVASI

Menyampaikan pesan dengan gaya bahasa yang sesuai 47 Tinggi 29. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti 46 Tinggi. Hasil observasi yang dilakukan tim peneliti, indikator aspek yang dinilai adalah a) Pra Pembelajaran, b) Kegiatan Inti Pembelajaran yang terdiri atas (penguasaan materi, pendekatan/strategi pembelajaran, pemanfaatan sumber/media pembelajaran, pembelajaran hingga memicu dan memelihara keterlibatan siswa, penilaian dan proses coping bahasa), c) Kesimpulan, d) Kepribadian Sosial. Dari indikator, item no.1, 3 sampai 17 dan 18 sampai 40 berada pada level tinggi (lebih baik) dan masih ada pada level sedang pada item no. 2 tentang menemukan tujuan dan poin 15, 16, 17 tentang penggunaan sumber/media belajar.

Kesimpulan dari hasil observasi secara umum: 1) Guru dapat melakukan persiapan pembelajaran, namun masih terdapat guru yang tidak menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa, 2) guru dapat melakukan kegiatan inti pembelajaran dengan lebih baik, 3) guru menguasai materi pembelajaran, 3) pemanfaatan sumber daya.. /media pengajaran berada pada tingkat menengah, hal ini menunjukkan bahwa sebagian guru belum dapat menggunakan alat peraga dengan baik, menggunakan media yang beragam dan melibatkan siswa dalam menggunakan alat peraga/media, 4) guru melaksanakan pembelajaran yang memicu dan melibatkan siswa dengan lebih baik , 5) guru dapat menilai proses dan hasil pembelajaran dengan lebih baik, 6) guru mempunyai keterampilan penggunaan bahasa yang lebih baik, 7) guru dapat melaksanakan kegiatan penyelesaian pembelajaran dengan lebih baik dan 8) guru mempunyai kepribadian yang lebih baik.

Tabel 4.36 Hasil Lembaran Observasi terhadap guru SMA Kota Pekanbaru, Kabupaten  Pelalawan, Kabupaten Siak
Tabel 4.36 Hasil Lembaran Observasi terhadap guru SMA Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak

ANALISIS HASIL WAWANCARA

KKM yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan guru bidang studi untuk Kota Pekanbaru, KKM yang ditetapkan berkisar 70 – 80, sedangkan untuk Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak masih tergolong rendah yaitu berkisar 65 – 70 In menghadapi ujian nasional di setiap kabupaten/kota dilakukan pelatihan secara intensif agar siswa mampu menjawab soal-soal yang akan diujikan. Pelatihan tersebut berbentuk terobosan, ujian, dan pelatihan intensif, dimana siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan yang umumnya terdapat pada soal-soal ujian nasional, sehingga ketika siswa dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan tersebut, mereka mampu menjawabnya.

Guru di Kota Pekanbaru mengatakan sebagian besar siswa mampu menguasai materi yang diajarkan. Selain itu, siswa juga termotivasi untuk belajar karena lingkungan belajar siswa yang mendukung dimana tingkat persaingan dalam mencapai hasil belajar tinggi. Sedangkan Kabupaten Pelalawan dan Siak menyatakan masih terdapat materi yang belum dikuasai siswa, hal ini disebabkan siswa kurang termotivasi dalam belajar dan dipengaruhi oleh lingkungan belajar yang tingkat persaingannya tidak mendorong siswa untuk termotivasi belajar lebih baik.

HASIL ANALISIS FGD (Forum Group Discussion)

Namun dalam penerapan KTSP terdapat perbedaan, bagi sekolah yang memperoleh hasil ujian nasional tinggi, guru melakukan pengembangan pada penyusunan kurikulum dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Terdapat perbedaan beban mengajar antara sekolah yang memperoleh nilai UN tinggi dengan sekolah yang memperoleh nilai UN rendah. Sedangkan sekolah yang hasil ujian nasionalnya rendah umumnya memiliki beban mengajar ≥ 24 jam/minggu sehingga hanya fokus pada proses pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru.

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa kriteria kelulusan minimal mata pelajaran di sekolah yang mencapai nilai ujian nasional tinggi adalah sekitar 70-80. Mengenai tingkat partisipasi guru diperoleh informasi bahwa tidak ada perbedaan tingkat partisipasi guru pada nilai ujian nasional tinggi dan rendah.

Guru

Perbedaan yang signifikan antara sekolah yang nilai UNnya tinggi dengan sekolah yang nilai UNnya rendah adalah penggunaan media buatan berbasis IT atau non IT. Guru di sekolah yang nilai UNnya tinggi sudah menggunakan media yang dapat membantu guru dalam menjelaskan mata pelajaran apakah berbasis IT atau tidak. Sedangkan sekolah yang nilai UNnya rendah cenderung tidak menggunakan media berbasis IT, hanya menggunakan media yang sudah ada sebelumnya.

Pembelajaran berbasis TI, bukan berbasis TI atau tergolong blended learning. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sekolah yang meraih hasil ujian nasional yang tinggi selalu menggunakan TI dalam proses pembelajarannya, bahkan terkadang tergolong blended learning. Sementara itu, sekolah di daerah yang hasil ujian nasionalnya rendah cenderung tidak menggunakan pembelajaran berbasis IT.

Sarana dan Prasarana

Alat dan bahan yang akan digunakan dalam melakukan praktikum masih sangat minim. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa salah satu penyebab tidak tercapainya standar kompetensi dasar adalah kurangnya ketersediaan laboratorium dan fasilitas pendukung. Hal ini berlaku khusus pada sekolah contoh yang sebelumnya telah dijelaskan bahwa di sekolah tersebut tidak terdapat ruang khusus yang digunakan sebagai ruang guru, sehingga ukuran ruang guru dan fasilitas pendukungnya jelas juga tidak mencukupi. Hasil analisis menunjukkan masih terdapat sekolah yang belum memiliki ruangan khusus yang digunakan sebagai ruang bimbingan.

Ada sekolah yang masuk dalam sampel belum memiliki ruang kelas UKS dan tentunya fasilitas pendukungnya juga sangat minim. Secara umum seluruh sekolah di Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak telah mempunyai toilet, namun yang menjadi permasalahan adalah jumlah, luas dan fasilitas pendukungnya masih sangat minim.

Budaya Masyarakat

Yang terlihat cukup berbeda antar kabupaten/kota terletak pada motivasi, kerja keras, persepsi masyarakat dan persaingan antar pelajar. Dimana siswa di kota Pekanbaru cenderung termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya, karena persaingan antar siswa sendiri sangat tinggi, sehingga untuk mendapatkan hasil yang maksimal siswa harus bekerja keras. Sementara itu, siswa di Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak cenderung kurang tertantang untuk berkompetisi dalam mencapai hasil belajar yang baik.

Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa yang bersekolah di Kota Pekanbaru lebih besar peluangnya untuk memperoleh pendidikan tambahan dibandingkan siswa di Kabupaten Pelalawan dan Siak. Alternatif Solusi Peningkatan Kompetensi Siswa Sekolah Menengah di Kota Pekanbaru Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak.

Alternatif Pemecahan untuk Meningkatakan Kompetensi Peserta didik SMA di Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak

Sistem Manajemen

Guru mata pelajaran menyampaikan dan menginformasikan rancangan kriteria penilaian dalam silabus pada awal semester. Ketersediaan buku pelajaran masih perlu mendapat perhatian yang nyata, oleh karena itu harus dilakukan upaya untuk meningkatkannya agar baik guru maupun siswa dapat memiliki buku pelajaran yang sesuai atau sesuai dengan kebutuhannya dan tentunya hal ini dapat berimplikasi pada penguasaan standar kompetensi dasar/ kompetensi yang diwajibkan oleh kurikulum. Selain menuntut kreativitas, guru juga memerlukan dukungan media yang siap digunakan dan diimplementasikan dalam proses belajar mengajar.

Khususnya bagi guru yang sangat membutuhkan praktik laboratorium dalam proses belajar mengajar, dalam hal ini fasilitas pendukung dalam melaksanakan praktik/praktik juga harus diperhatikan, seperti ketersediaan peralatan dan bahan laboratorium. Guru dan unsur sekolah tentunya wajib menerapkan kurikulum dalam proses belajar mengajar.Penerapan tersebut tidak lepas dari upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan karakter budaya yang diintegrasikan ke dalam kurikulum.

Model Implementasi Peningkatan Mutu Pendidikan Yang Siap Diimplementasikan di Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan dan Siak

  • Pemilihan Model
  • Pelaksanaan Model
  • Waktu dan Teknis Pelaksanaan
  • Anggaran Biaya Pelaksanaan Lesson Study dan Diskusi Panel Tabel 39. Anggaran Biaya Pelaksanaan Lesson Study dan Diskusi Panel

Penerapan kajian pembelajaran secara terus menerus diyakini dapat meningkatkan kompetensi guru khususnya dalam praktik belajar mengajar. Langkah pertama dalam melaksanakan pembelajaran adalah guru mata pelajaran membuat rencana pembelajaran (RPP) yang terdiri dari penetapan tujuan pembelajaran, penetapan kompetensi dasar, penetapan media, penetapan strategi pembelajaran, penetapan bentuk penilaian pembelajaran. . Langkah selanjutnya dalam pelaksanaan pembelajaran adalah dengan melakukan observasi oleh guru lain, dimana guru sebagai pengamat melakukan observasi terhadap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran di kelas meliputi a) pra pengajaran, b) sumber belajar, c) strategi pembelajaran. , d) media pendidikan, e) komunikasi interaktif dalam pembelajaran, d) observasi terhadap siswa.

Hasil dari Lesson Study melalui proses Plan, Doo and See dan diskusi panel menghasilkan rekomendasi peningkatan mutu pendidikan. PEMETAAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN (PPMP)” merupakan penelitian kebijakan yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) dengan menggunakan model pemecahan masalah less study dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Tabel 4.37. Waktu Pelaksanaan Lesson Study dan Diskusi Panel  No
Tabel 4.37. Waktu Pelaksanaan Lesson Study dan Diskusi Panel No

Petunjuk Pengisian Kuesioner

Guru yang di Amati

ANGKET PENGAMATAN

KOMENTAR

Gambar

Tabel 4.3.   Kompetensi  Dasar  Siswa  Yang  Rendah  ( ≦ 60)  Dalam  Menyelesaikan  Soal  Ujian  Nasional  Mata  Pelajaran  Bahasa  Inggris    Jurusan  IPS  Tahun  Ajaran  2007/2008 dan 2008/2009
Tabel 4.5.   Kompetensi Dasar Siswa Yang Rendah Dalam Menyelesaikan Soal  Ujian Nasional Mata Pelajaran Matematika  Jurusan IPS Tahun Ajaran
Tabel 4.6.   Kompetensi  Dasar  Siswa  Yang  Rendah  Dalam  Menyelesaikan  Soal  Ujian  Nasional Mata Pelajaran Matematika  Jurusan IPS Tahun Ajaran 2009/2010  Paket Soal A dan Paket Soal B
Tabel 4.9.   Kompetensi  Dasar  Siswa  Yang  Rendah  Dalam  Menyelesaikan  Soal  Ujian  Nasional  Mata  Pelajaran  Sosiologi    Jurusan  IPS  Tahun  Ajaran  2007/2008  dan 2008/2009
+7

Referensi

Dokumen terkait

Januari Tahun 2020 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG No Nam a NIM JK Fakultas Jurusan DPL 60% PDK 30% KK 10% Nilai KKM Nilai Akhir