PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Pertanyaan Penelitia
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Berkontribusi untuk meningkatkan aspek moral atau etika pendidikan yang harus diperhatikan secara serius dan tidak dapat diabaikan.
LANDASAN TEORI
Pengertian Pendidikan Islam
Dengan demikian, pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang menitikberatkan pada kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang sesuai dengan cita-cita Islam, dan nilai-nilai Islam menjadi ruh yang menjadi ciri khas pendidikan jenis ini. Ciri khas pendidikan Islam adalah perubahan sikap dan perilaku yang sesuai dengan petunjuk ajaran Islam atau biasa disebut.
Landasan Pendidikan Islam
Ayat-ayat di atas menguraikan prinsip-prinsip bahan ajar yang terdiri dari akidah, akhlak, ibadah, masyarakat dan ilmu pengetahuan. Demi terselenggaranya pendidikan nasional yang benar-benar mencerminkan kehidupan bangsa, maka sangat penting pendidikan nasional memiliki beberapa landasan, yaitu; landasan filosofis, sosiologis, hukum dengan mempertajam landasan-landasan tersebut secara kritis dan fungsional. Nilai-nilai pancasila yang telah ditanamkan pada setiap peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional pada semua jenjang dan jenjang serta jenis pendidikan.
20 Tahun 2003, Pasal 1 angka 2 menegaskan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, budaya bangsa Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman. 19 Hamzah Junaid, Sumber, Prinsip dan Dasar Pendidikan (Studi Fungsionalisasi secara makro dan mikro dalam perumusan kebijakan pendidikan nasional), Sulesana vol. Hal ini dapat dikatakan sangat mendesak, karena pada dasarnya pendidikan nasional merupakan perwujudan kehendak UUD 1945, khususnya Pasal 31 yang mengatur tentang Pendidikan dan Kebudayaan.
Ruang Lingkup Pendidikan Islam
Kedua, teori dan konsep yang diperlukan untuk kepentingan praktik pendidikan, yaitu mempengaruhi peserta didik untuk mengalami perubahan, peningkatan dan kemajuan, baik dari segi wawasan, keterampilan, mental-spiritual, sikap, pola pikir dan kepribadian. Berbagai komponen keterampilan terapan yang diperlukan dalam praktik pendidikan, berupa praktik logis, didaktis, dan metodis didasarkan pada teori dan konsep yang terdapat dalam pendidikan Islam. Guru dalam pendidikan Islam adalah setiap orang dewasa yang karena kewajiban agamanya bertanggung jawab atas pendidikan dirinya dan orang lain.
Sedangkan yang menyerahkan tanggung jawab dan amanah pendidikan adalah pemeluk agama sedangkan yang diberi tanggung jawab dan amanat adalah setiap orang dewasa. 22 Mastang Ambo Baba, Dasar dan Ruang Lingkup Pendidikan Islam di Indonesia, Jurnal Ilmiah Iqra, Volume 6 No1, Manado: 2012. 24 Mastang Ambo Baba, Dasar dan Ruang Lingkup Pendidikan Islam di Indonesia, Jurnal Ilmiah Iqra, Volume 6 No1, Manado : 2012.
Konsep Guru Dan Murid Dalam Pendidikan Islam
- Konsep Guru Dalam Pendidikan Islam
- Konsep Murid Dalam Pendidikan Islam
Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang dididik di tempat tertentu, tidak harus di lembaga pendidikan formal, tetapi juga di masjid, sura atau mushola, rumah, dll. Selain itu, ada pula kata al-mudarris yang berasal dari bahasa Arab yaitu orang yang mempelajari sesuatu. Istilah-istilah yang menggambarkan orang-orang yang masih membutuhkan bimbingan dan masih bergantung pada seorang guru, tidak menggambarkan kemandirian.
Pengertian ini berkaitan dengan orang-orang yang mencari ilmu, pengalaman, keterampilan dan pembentukan kepribadian untuk bekal kehidupannya kelak agar bahagia dunia dan akhirat. Kata al-thalib kemudian lebih banyak digunakan untuk mahasiswa di perguruan tinggi yang disebut sarjana. Dengan demikian, pemahaman siswa terhadap istilah al-Talib lebih aktif, mandiri, kreatif dan agak bergantung pada guru.
Etika Guru Dan Murid Dalam Pendidikan Islam
Berdasarkan pemikiran tersebut, bab ini hanya membahas Etika Guru dan Siswa sebagai mata pelajaran pendidikan. Menurut Imam Nawawi, etika guru terdiri dari: etika guru terhadap murid, etika guru terhadap ilmu dan etika guru terhadap orang lain. Oleh karena itu, seorang guru diharapkan menjadi seorang pendidik yang tidak hanya sebatas mengajar, tetapi harus.
Menurut pendapat Hasyim Asyari dalam kitabnya, seorang guru hendaklah berniat taqarrub (mendekatkan diri kepada Allah) sebelum berangkat menghadiri mesyuarat atau tempat belajar (sekolah), bersuci dan bersih daripada hadas atau kotoran dan memakai pakaian yang kemas. dan juga pakaian yang wangi.33 . 32 Sri Andriyani Hamid, Etika Guru dan Pelajar Menurut Imam An-Nawawi dan Relevansinya dengan Undang-undang RI No. Jika guru ditanya oleh pelajar tentang sesuatu yang tidak diketahui, jawapannya ialah dia tidak tahu kerana ia sebahagian daripada pengetahuan.
Hak Dan Kewajiban Guru Dan Murid Dalam
Karena akan sangat mempengaruhi keberhasilan siswa atau siswa dalam proses pembelajaran, maka siswa harus sangat selektif dalam mencari guru, termasuk guru, harus memiliki 80 kriteria, harus berilmu ('alim), tidak gemar dunia ( wara'), harus beberapa orang tua murid. Kehadiran guru dalam proses pembelajaran sebagai sarana transmisi nilai dan norma masih memegang peranan yang sangat penting. Apalagi tugas seorang guru adalah mulia dan memperoleh derajat yang tinggi yang dianugerahkan oleh Allah SWT.
Secara umum dapat dikatakan bahwa tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan. Profesi seorang guru juga dapat dikatakan sebagai penolong bagi orang lain, karena ia menyampaikan hal-hal yang baik menurut ajaran Islam agar orang lain dapat mewujudkan ajaran Islam. Untuk kelancaran proses pendidikan juga diperlukan dukungan lain, diantaranya kode etik santri (siswa), menurut Asma Fahmi, diantara kode etik santri adalah santri harus mensucikan hati sebelum menuntut ilmu, tujuannya pembelajaran harus ditujukan untuk menghiasi jiwa dengan berbagai kebajikan, memiliki kemauan yang kuat untuk mencari dan belajar di tempat yang berbeda, setiap siswa harus belajar dengan sungguh-sungguh dan teguh dalam belajar.
METODE PENELITIAN
- Waktu Dan Tempat Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Pengolahan Data
- Teknik Keabsahan Data
Metode ini sangat diperlukan untuk membangun kerangka pemikiran Syekh Az-zarnuji yang tertuang dalam kitab Ta'lim Muta'allim tentang pendidikan. 2 Abdullah Khafabihi Mahrus, Kajian dan Analisis Ta'lim Muta'allim serta Tanya Jawab, (Kediri: Santri Salaf Press, 2015), hal.4. Konsep pendidikan yang disampaikan oleh Az-Zarnuji dituangkan secara monumental dalam karyanya Ta'lim Muta'lim.
26 Mahrus, Abdullah Khafabihi, Kajian dan Analisis Ta'lim Muta'allim serta Tanya Jawab, (Kediri: Santri Salaf Press, 2015). 28 Mahrus, Abdullah Khafabihi, Kajian dan Analisis Ta'lim Muta'allim serta Tanya Jawab, (Kediri: Santri Salaf Press, 2015). Dalam kitab Ta'lim Muta'alim karya syech Zarnuji dapat diketahui tentang konsep pendidikan Islam yang disampaikan oleh az-Zarnuji.
HASIL PENELITIAN
Profile Hidup Burhanuddin Az-Zarnuji
Dalam kitab Kajian dan Analisis Ta'lim Muta'alim terbitan Pondok Pesantren Lirboyo, disebutkan bahwa dalam kitab Ta'lim Muta'alim secara implisit az-Zarnuji tidak menyebutkan tempat tinggalnya, tetapi secara umum. beliau hidup pada akhir masa Abbasiyah, karena khalifah Abbasiyah yang terakhir adalah al-Mu'tashim (meninggal tahun 1258 M/656 H). Namun, menurut hubungan namanya Burhanuddin Az-Zarnuji, Zarnuj merupakan daerah yang termasuk dalam Ma Wara'a an-Nahar (Transoxinia). Transoxiana adalah wilayah kuno yang terletak di Asia Tengah, antara sungai Amu Darya dan Syr Darya.
Penggunaan istilah ini seharusnya sudah digunakan pada abad ke-7, tetapi istilah Transoxiana masih digunakan di kalangan sejarawan Barat beberapa abad kemudian. Nama Transoxiana berasal dari bahasa Latin yang berarti daerah di sekitar Sungai Oxus, yang merupakan nama kuno Sungai Amu Darya. Setelah ditaklukkan oleh bangsa Arab pada abad ke-8, daerah ini dikenal dengan nama Ma-Nahr Wara'un yang berarti seberang sungai dalam bahasa Arab, daerah ini sekarang sebagian besar berada di Uzbekistan, Tajikistan dan Turkmenistan.
Profile Hidup Ibnu Sahnun
Ibnu Sahnun adalah salah satu tokoh pendidikan Islam yang hidup di bawah Bani Abasyiah Daula, nama lengkap Ibnu Sahnun adalah Abdullah bin Abu Sa'id Sahnun bin Sa'id bin Habib bin Hilal bin Bakar bin Rabi'ah At-Tanukhi, ayahnya dikenal dengan julukan Sahnun, yang berarti burung yang memiliki penglihatan yang tajam. Ibnu Sahnun adalah seorang ulama fikih dan pendidikan yang lahir pada tahun 202 H (awal abad ke-3 H/abad ke-9 M) di Gadat, Qairawan. Ibnu Sahnun lahir dan tinggal di daerah pengikut fanatik mazhab Maliki (Ahlu al-Madinah), melalui didikan ayahnya, Abu Said Sahnun, yang juga seorang syekh terkenal yang pertama kali mengajarkan ilmu tersebut. Mazhab Maliki hingga imam yang menjadi garis pemikiran pertama.
3 Ahmad Ubaeidi Fathuddin, Pemikiran Ibnu Sahnun dalam Pembelajaran Al-Qur'an, Forum Tarbiyah, Volume.8, No.2, Pekalongan: 2010. 4 Anisatun Nur Laili, Konsep Pendidikan Informal dari Perspektif Ibnu Sahnun (Kitab Tela'ah ) Adab al-Mu'allimin), Indonesian Journal Of Islamic Education Studies (IJIES), Volume 3, Nomor 1, Juni 2020. Ibnu Sahnun mengungkapkan pemikiran pendidikannya dengan menggali sumber asli ajaran Islam, yaitu Al-Qur'an dan Al-Qur'an. hadits Nabi.
Muatan Pemikiran Pendidikan Burhanuddin Az-Zarnuji
- Muatan Pemikiran Pendidikan Burhanuddin Az-
- Muatan Pemikiran Pendidikan Ibnu Sahnun
Ibnu Sahnun mendapat perhatian lebih karena berada di bawah asuhan ayahnya yaitu Sahnun, Sahnun seorang ahli Fiqh dari Afrika yang tidak ada duanya, dan Ibnu Sahnun tumbuh dan berkembang di bawah pengawasan ayahnya dan saat itu Sahnun belum memiliki anak. anak, kecuali dia, maka ayahnya memberikan perhatian dan perlakuan khusus dalam asuhannya. Misalnya, Plessner mengatakan bahwa kitab Ta'lim al-Muta'allim merupakan salah satu karya al-Zarnuji yang masih tersisa. Hal ini dapat menggambarkan bahwa sebenarnya al-Zarnuji memiliki karya lain selain bukunya yang berjudul Ta'lim al-Muta'allim.
Pokok permasalahan yang diangkat oleh Ibnu Sahnun dalam kitab Adab al Muallimin menurut Hijazi adalah: 10. Kitab ini merupakan kumpulan jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada Ibnu Sahnun, serta jawaban atas permasalahan yang didiskusikannya dengan orang lain. Kumpulan konsep pendidikan karya Ibnu Sahnun ini bila disusun menurut urutan tema yang diterapkan pada teori modern adalah sebagai berikut: (Hijazi Pasal I: Konsep Pengajaran dan Metodologi Pengajaran, Pasal II: Peran Pendidik, Pasal III : Tata Cara Pengajaran Adab Menurut Ibnu Sahnun, pasal IV : Manajemen sekolah, yang membahas tentang berbagai topik, yaitu tempat pendidikan, pengertian atau pengenalan, liburan sekolah, hadiah, kebutuhan penulis buku, persewaan buku dan pengangkatan guru12.
Faktor Yang Mempengaruhi Pemikiran Burhanuddin
- Faktor Yang Mempengaruhi Pemikiran Burhanuddin
- Faktor Yang Mempengaruhi Pemikiran Ibnu Sahnun
Seperti diketahui, pemikiran pendidikan Burhanuddin Az-Zarnuji telah dituangkan dalam bukunya yang berjudul Ta'lim Muta'allim. Pertama kali diketahui bahwa naskah Ta'lim Muta'lim dicetak di Jerman pada tahun 1709 M oleh Ralandus, di Lasbak. Kitab Ta'lim Muta'lim Thoriqot Ta'lum telah diubah menjadi kitab baru tetapi tanpa judul sendiri oleh Asy-Syaikh Ibrahim bin Ismail, dan selesai pada tahun 996 H. Perlu dicatat disini bahwa kitab Ta' 'lim Muta' lim 'lim juga telah disalurkan dalam bentuk nadhom (puisi, pantun) yang disulap menjadi 269 bait oleh Bahar Rozas oleh Ustaz Ahmad Zaini, Solo, Jawa Tengah.
Buku Ta'lim Muta'lim karya Az-Zarnuji telah dicetak berkali-kali di Jerman, Tunisia, Mesir dan Turki. Isi Kitab Ta'lim Muta'lim Diawali dengan bismillah dilanjutkan dengan sholawat dan yang sesuai kemudian sebutkan judul kitab Ta'lim Muta'lim Thoriqot Ta'alham. Kitab Muta'lim Ta'lim di Indonesia Tidak pernah diketahui kapan kitab Muta'lim Ta'lim pertama kali datang ke negara kita.
Hubungan Guru dan Murid Menurut Burhanuddin Az-
Konsep pendidikan Ibnu Sahnun terdiri dari dua bagian: pertama, pendidikan mengikat, yaitu mempelajari al-Qur’an. 34 Anisatun Nur Laili, Konsep Pendidikan Informal Perspektif Ibnu Sahnun (Tela'ah Kitab Adab al-Mu'allimin), Indonesian Journal Of Islamic Education Studies (IJIES), Volume 3, No.1, Juni 2020. 37 Anisatun Nur Laili, Konsep Pendidikan Informal Perspektif Ibnu Sahnun (Tela'ah Kitab Adab al-Mu'allimin), Indonesian Journal Of Islamic Education Studies (IJIES), Vol 3, No.1, Juni 2020.
Keberhasilan Ibnu Sahnun dalam menguasai ilmu agama tidak lepas dari jasa para gurunya. Ibnu Sahnun menulis buku berjudul Adab al-Muallimin, buku pertama tentang pendidikan Islam. Meskipun kitab Adab al-Mu'allim hanya setebal 28 halaman, namun di dalamnya terkandung hal-hal penting yang berkaitan dengan prinsip dasar pendidikan, metodologi dan kaidah membesarkan anak. Konsep pendidikan Ibnu Sahnun terdiri dari dua bagian, pertama, pendidikan mengikat, yaitu mempelajari al-Qur’an.
Burhanuddin Azzarnuji dan Ibnu Sahnun memiliki pandangan yang sama tentang guru, terutama bagaimana seorang murid harus ta'zim lil ustadzi (menghormati guru), tentunya murid harus selalu menghormati gurunya. 87 Ahmad Ubaeidi Fathuddin, Pemikiran Ibnu Sahnun tentang Ajaran Al-Qur'an, Forum Tarbiyah, Vol.8, No.2, Pekalongan: 2010.
Pengaruh Pemikiran Pendidikan
- Pengaruh Pemikiran Burhanuddin Az-Zarnuji