• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemodelan Pencemaran Udara EcoEdu.id

N/A
N/A
Arbiyansyah Sembiring

Academic year: 2024

Membagikan "Pemodelan Pencemaran Udara EcoEdu.id"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

Penyebab Pencemaran Udara Seringkali Menjadi Polemik di Masyarakat

2

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah bukan rahasia lagi bahwa beberapa waktu lalu kualitas udara di Jakarta berada dalam kategori tidak sehat dan tak layak hidup. Hal ini pun menjadi sorotan nasional dan global.

Hal ini pun membuat banyak orang ingin mengetahui penyebab polusi udara tersebut.

Beberapa orang menuding Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara sebagai penyebab buruknya kualitas udara di kota Jakarta dan sekitarnya.

Namun, fakta berkata lain, penyebab utama polusi udara di ibu kota berasal dari kendaraan bermotor.

Laporan itu juga menepis kabar bahwa dugaan polusi udara karena PLTU di Suralaya yang berdiri di Cilegon, Provinsi Banten, karena pergerakan angin yang tidak mengarah ke Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta, 22 Agustus 2023 - Analisis yang dilakukan oleh Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) menunjukkan 42,3 persen masyarakat di media sosial menganggap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara sebagai kontributor utama polusi udara di Jakarta.

Data dari analisis Continuum INDEF juga menunjukkan, 9.500 masyarakat di media sosial yang diamatinya menganggap energi sebagai sektor yang dianggap sebagai penyumbang polusi udara tertinggi di Jakarta.

(3)

Peran Pemodelan Pencemaran Udara

• Pemodelan membantu dalam mengidentifikasi dan memahami sumber-sumber pencemaran udara, baik itu sumber alami seperti gunung berapi dan kebakaran hutan, maupun sumber buatan manusia seperti kendaraan bermotor, industri, dan

pembangkit listrik.

• Pemodelan pencemaran udara dapat membantu perencanaan tata letak kota dan penempatan industri agar dampak pencemaran udara dapat

diminimalisir. Ini termasuk menentukan lokasi jalan raya, zona industri, dan area pemukiman.

3

(4)

Peran Pemodelan Pencemaran Udara (2)

• Pemodelan dapat digunakan untuk menilai dampak pencemaran udara terhadap kesehatan manusia.

• Pemodelan memberikan data yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan untuk membuat regulasi yang lebih efektif dalam mengontrol emisi polutan.

• Dalam kejadian darurat, seperti kebakaran hutan atau kecelakaan kimia, pemodelan pencemaran udara dapat digunakan untuk memprediksi penyebaran polutan dan memberikan rekomendasi untuk evakuasi atau tindakan lainnya untuk melindungi masyarakat.

4

(5)

Definisi Pemodelan Pencemaran Udara

• Pemodelan pencemaran udara adalah proses matematis dan

komputasional untuk mensimulasikan konsentrasi dan penyebaran polutan di atmosfer. Model ini menggunakan persamaan matematika untuk merepresentasikan proses fisik dan kimia yang mempengaruhi

polutan udara, termasuk emisi, transportasi, dispersi, transformasi kimia, dan deposisi.

• Model pencemaran udara dapat berskala lokal hingga global, masing-

masing dengan aplikasi spesifik untuk memahami dan mengelola kualitas udara. Keakuratan model ini sangat tergantung pada data yang akurat dan pemahaman yang komprehensif tentang dinamika atmosfer.

5

(6)

Manfaat Pemodelan Pencemaran Udara

• Mengatasi keterbatasan kegiatan

pengukuran/monitoring dan analisis data

• Mengetahui dampak sebuah kebijakan/proyek baru

• Mengetahui skenario terbaik untuk rencana jangka pendek/panjang

• Menganalisis risiko pencemaran udara terhadap kesehatan

6

Hasil pengukuran di 24 titik

Hasil pemodelan

(7)

1. Menetapkan hukum dan peraturan perundangan

2. Menganalisis sumber pencemaran udara 3. Melakukan inventarisasi emisi dari berbagai

sumber pencemaran udara

4. Melakukan pemantauan (monitoring) udara ambien;

5. Melakukan pemodelan pencemaran udara menggunakan model dispersi;

6. Melakukan analisis data dan interpretasi untuk menilai dampak dan risiko pencemaran udara;

7. Menetapkan perencanaan strategi

pengendalian dan pengembangan untuk memperbaiki kualitas udara

Posisi Pemodelan dalam Komponen Pengelolaan

Pencemaran Udara

(8)

Klasifikasi Pemodelan Pencemaran Udara

1. Model Gaussian: Menggunakan persamaan Gaussian

untuk mendeskripsikan dispersi polutan dari sumber titik.

2. Model Lagrangian: Mengikuti massa udara individual dan polutan di dalamnya seiring bergerak melalui atmosfer.

3. Model Eulerian: Memecah wilayah menjadi grid dan menghitung transfer polutan antar sel grid.

8

(9)

Model Gaussian

(10)

Model Gaussian

Model Gaussian adalah jenis model pemodelan dispersi pencemaran udara yang

digunakan untuk memperkirakan dan memprediksi penyebaran polutan di atmosfer dari berbagai jenis sumber emisi. Model ini didasarkan pada asumsi bahwa polutan akan

menyebar dalam pola yang simetris dan normal (distribusi Gaussian) dari sumbernya,

dan konsentrasi polutan akan menurun dengan jarak dari sumber.

Model Gaussian telah digunakan secara luas dalam perencanaan lingkungan dan penilaian dampak kesehatan karena kesederhanaan dan efisiensinya dalam

perhitungan. Namun, model ini memiliki keterbatasan, terutama dalam kondisi di mana asumsi-asumsi dasar (seperti homogenitas atmosfer dan stabilitas) tidak

terpenuhi, seperti dalam kondisi cuaca yang sangat bervariasi atau di area dengan topografi yang kompleks.

10

(11)

Model Gaussian

• Paling banyak digunakan karena direkomendasikan oleh berbagai kementerian lingkungan di dunia,

diantaranya oleh US EPA dan KLHK RI.

• Berdasarkan asumsi:

• Penyebaran plume (kepulan asap) dihitung berdasarkan molecular diffusion (difusi molekular)

• Penyebaran konsentrasi plume ke arah horisontal dan vertikal dihitung berdasarkan distribusi normal

(double Gaussian distribution)

• Penyebaran dan bentuk plume mengikuti kondisi meteorologi (kecepatan dan arah angin)

11

H

X

Y Z

u

Q

(12)

12

Data terdistribusi Normal

Data tidak terdistribusi Normal

Penyebaran konsentrasi plume ke arah horisontal dan vertikal dihitung berdasarkan distribusi normal (double Gaussian distribution)

(13)

Persamaan Gaussian Standar:

(14)

Persamaan Gaussian Standar:

(15)

Persamaan Fisik/Kimia

• Adveksi adalah pergerakan partikel searah gerakan media, contoh pencemar air bergerak searah aliran sungai, pencemar udara bergerak searah angin

• Difusi/dispersi adalah pergerakan partikel acak yang disebabkan oleh gaya tarik antar molekul (gerak brown) atau karena gerakan partikel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, contoh ketika tinta diteteskan ke air, maka tinta akan

menyebar kesegala arah

• Deposisi/sedimentasi adalah pergerakan partikel ke arah permukaan bumi karena adanya gaya gravitasi

• Reaksi adalah reaksi kimia antar molekul yang menyebabkan perubahan senyawa

molekul

(16)

Model AERMOD

• AERMOD adalah model dispersi atmosfer yang dikembangkan oleh U.S.

Environmental Protection Agency (EPA) dan merupakan perbaikan dari

model Gaussian klasik. AERMOD menggabungkan pemahaman yang lebih baik tentang transfer massa di atmosfer bawah dengan kemajuan dalam pemodelan numerik dan komputasi. Model ini dirancang untuk

memperkirakan konsentrasi polutan di berbagai skala jarak dari sumber titik, garis, dan area di bawah berbagai kondisi meteorologi dan topografi.

• AERMOD merupakan langkah maju yang signifikan dalam pemodelan

dispersi polutan dan telah menjadi standar industri dalam banyak aplikasi yang berkaitan dengan perencanaan lingkungan dan penilaian dampak kesehatan.

16

(17)

Perbaikan di Model AERMOD

1. Perlakuan Khusus untuk Lapisan Batas Atmosfer 2. Penggunaan Data Meteorologi yang Lebih Detail 3. Pemodelan Topografi Kompleks

4. Pemodelan Sumber Area dan Volume 5. Pemodelan Deposisi

6. Pemodelan Building Downwash 7. Pemodelan Plume Rise

8. Pemodelan untuk Kondisi Stabilitas Atmosfer Khusus

17

(18)

Lapisan batas planetarium (Planetary Boundary Layer, PBL), juga dikenal sebagai lapisan batas atmosfer, adalah bagian terbawah dari atmosfer yang langsung dipengaruhi oleh permukaan bumi melalui proses seperti adveksi, difusi, dan konveksi.

AERMOD memperkenalkan konsep lapisan batas planetarium (Planetary Boundary Layer/PBL) yang

menggambarkan bagaimana polutan bergerak dan menyebar dalam

lapisan atmosfer di mana manusia hidup dan bernapas.

Model ini menggunakan profil vertikal untuk kecepatan angin, turbulensi, dan stabilitas atmosfer yang lebih realistis, yang berubah tergantung pada waktu dalam sehari dan kondisi cuaca.

18

(Sumber: Oke, 2006)

Perlakuan Khusus untuk Lapisan Batas Atmosfer

(19)

• AERMOD memanfaatkan data meteorologi permukaan dan

data profil atas yang lebih detail, yang memungkinkan model

untuk menyesuaikan perhitungan dispersi

berdasarkan kondisi atmosfer

aktual. Ini termasuk penggunaan data dari Sounding Atmosfer

atau data meteorologi yang diukur dari menara.

19

(Sumber: USEPA)

Penggunaan Data Meteorologi yang Lebih Detail

(20)

Pemodelan Topografi Kompleks

• AERMOD mampu mempertimbangkan pengaruh topografi yang tidak rata pada dispersi polutan.

Ini memungkinkan model untuk memberikan estimasi yang lebih akurat tentang konsentrasi polutan di daerah dengan fitur topografi yang signifikan.

Pemodelan Sumber Area dan Volume

• Model ini memperkenalkan konsep sumber area dan volume yang lebih canggih, yang

memungkinkan untuk pemodelan yang lebih tepat dari berbagai jenis sumber emisi, seperti lalu lintas jalan raya yang tersebar atau emisi dari area industri yang luas.

Pemodelan Deposisi

• AERMOD termasuk mekanisme untuk memodelkan deposisi kering dan basah, memungkinkan untuk perhitungan yang lebih akurat dari deposisi polutan ke tanah atau permukaan air.

(Sumber: USEPA) 20

Perbaikan di Model AERMOD

(21)

Pemodelan Building Downwash

• AERMOD memperhitungkan efek "downwash" yang terjadi ketika aliran udara terdistorsi oleh bangunan, yang dapat meningkatkan konsentrasi polutan di tingkat tanah di dekat sumber emisi.

Pemodelan Plume Rise

• Model ini memiliki algoritma yang lebih baik untuk menghitung kenaikan plume dari sumber panas atau buangan yang memiliki momentum, seperti asap dari cerobong asap.

Pemodelan untuk Kondisi Stabilitas Atmosfer Khusus

• AERMOD memperbaiki estimasi dispersi polutan dalam kondisi atmosfer stabil dan tidak stabil, yang merupakan peningkatan dari model Gaussian yang lebih sederhana yang tidak selalu

menangani kondisi stabil dengan baik.

(Sumber: USEPA) 21

Perbaikan di Model AERMOD

(22)

Contoh Keluaran Model Aermod

22

(23)

Model Lagrangian

(24)

• Model Lagrangian adalah pendekatan yang

melacak perjalanan paket udara individual (atau 'parcel') dan polutan yang terkandung di

dalamnya seiring bergerak melalui atmosfer.

• Dalam model Lagrangian, pergerakan paket udara dihitung berdasarkan vektor kecepatan angin dan perubahan kecepatan tersebut seiring waktu. Dispersi polutan dalam paket udara tersebut kemudian dimodelkan

menggunakan teori statistik atau stokastik, seringkali dengan asumsi bahwa pergerakan polutan mengikuti pola distribusi probabilitas tertentu.

24

Model Lagrangian

(25)

Persamaan yang digunakan dalam model Lagrangian biasanya melibatkan

persamaan diferensial yang menggambarkan perubahan posisi dan konsentrasi polutan dalam parcel udara tersebut.

Model ini sering kali menggunakan metode

numerik seperti Monte Carlo atau metode partikel untuk menyelesaikan persamaan- persamaan ini secara numerik.

25

Persamaan Model Lagrangian

(26)

• CALPUFF adalah model pemodelan dispersi atmosferik yang kompleks dan non- steady-state yang digunakan untuk menilai dampak pencemaran udara jarak jauh.

Model ini menggunakan pendekatan Lagrangian untuk melacak 'puffs' atau kelompok polutan dalam atmosfer.

• Model ini memperhitungkan berbagai proses fisik dan kimia yang mempengaruhi transportasi dan transformasi polutan dalam atmosfer, termasuk adveksi, dispersi, deposisi (baik kering maupun basah), transformasi kimia, dan interaksi dengan permukaan bumi. Persamaan-persamaan ini tidak hanya menggambarkan

pergerakan dan perubahan konsentrasi polutan tetapi juga perubahan dalam kondisi meteorologi yang mempengaruhi pergerakan dan penyebaran polutan.

26

Model CALPUFF

(27)

Puff models 27

Puff Model (CALPUFF)

Gaussian menggunakan prinsip penyebaran Plume yang mengikuti garis lurus seperti sinar senter.

Untuk memperbaiki kekurangan dari Gaussian Plume Model,

dibuat Puff Model. Contoh software model puff model adalah CALPUFF.

CALLPUF merupakan non-steady state Lagrangian puff dispersion model.

Kelebihan CALPUFF dibandingkan Model Dispersi Gauss adalah dapat mensimulasikan secara lebih realistis untuk kondisi yang calm wind, kondisi stagnan, terrain yang kompleks, dan kondisi pesisir yang memiliki angin laut dan darat

Puff

Perbandingan Model Puff dan Plume

(28)

1. Persamaan Adveksi: Menggambarkan pergerakan puff berdasarkan kecepatan angin yang berubah-ubah di atmosfer.

2. Persamaan Dispersi: Menggambarkan penyebaran puff karena turbulensi atmosferik, yang dihitung menggunakan koefisien dispersi yang bervariasi di ruang dan waktu.

3. Persamaan Konsentrasi: Menggambarkan perubahan konsentrasi polutan dalam puff seiring waktu, termasuk sumber dan penurunan polutan.

4. Persamaan Deposisi: Menggambarkan deposisi kering dan basah polutan dari puff ke permukaan bumi.

5. Persamaan Transformasi Kimia: Menggambarkan reaksi kimia yang mengubah komposisi kimia polutan dalam puff.

6. Persamaan Interaksi dengan Permukaan: Menggambarkan bagaimana polutan berinteraksi dengan permukaan bumi, termasuk penyerapan dan emisi kembali.

7. Persamaan Pengaruh Topografi: Menggambarkan bagaimana topografi lokal mempengaruhi pergerakan dan dispersi puff.

8. Persamaan Pengaruh Stabilitas Atmosfer: Menggambarkan bagaimana stabilitas atmosfer mempengaruhi penyebaran vertikal dan horizontal polutan.

28

Persamaan Model CALPUFF

(29)

• Adveksi adalah proses transportasi polutan oleh aliran angin. Dalam model CALPUFF, adveksi puff dihitung menggunakan persamaan yang menggambarkan pergerakan puff berdasarkan kecepatan angin lokal yang diukur atau diprediksi. Persamaan adveksi dasar untuk komponen horizontal dapat ditulis sebagai:

29

Persamaan Model CALPUFF : Adveksi

(30)

Dispersi menggambarkan

penyebaran polutan dalam puff karena turbulensi atmosfer.

Dalam model CALPUFF, dispersi dihitung menggunakan

persamaan yang

menggambarkan perubahan dalam dimensi puff berdasarkan koefisien dispersi yang

bervariasi di ruang dan waktu.

Persamaan dispersi dapat diwakili sebagai perubahan dalam standar deviasi dari distribusi konsentrasi polutan dalam puff.

30

Persamaan Model CALPUFF : Dispersi

(31)

Contoh output Calpuff View

31

(32)

Contoh Studi Komprehensif Calpuff

32

Mateusz Rzeszutek, 2019

(33)

• Pemilihan antara model Lagrangian dan Gaussian seringkali bergantung pada tujuan spesifik pemodelan, data yang tersedia, dan sumber daya komputasi.

• Dalam beberapa kasus, penggunaan model hibrid yang menggabungkan kedua pendekatan mungkin

memberikan hasil yang lebih optimal.

33

Model CALPUFF vs AERMOD

(34)

Model Lagrangian Random Particle (LRPM) adalah teknik pemodelan dispersi pencemaran udara yang menggabungkan pendekatan Lagrangian dengan metode stokastik. Dalam model ini, dispersi polutan di atmosfer diwakili oleh sejumlah besar partikel virtual yang bergerak melalui medan aliran udara. Pergerakan partikel-partikel ini dipengaruhi oleh adveksi dengan aliran udara besar dan oleh proses stokastik yang meniru efek turbulensi atmosfer.

Kelebihan LRPM

1. Fleksibilitas: Dapat menangani kondisi atmosfer yang berubah-ubah dan topografi yang kompleks.

2. Realisme: Menyediakan representasi yang lebih realistis dari proses dispersi acak yang terjadi di atmosfer.

3. Back-Trajectory Analysis: Dapat digunakan untuk melacak asal-usul polutan dengan menghitung lintasan mundur partikel.

Kekurangan LRPM

1. Intensif Komputasi: Membutuhkan sumber daya komputasi yang besar, terutama untuk simulasi dengan banyak partikel.

2. Ketergantungan pada Data: Memerlukan data meteorologi yang akurat dan rinci untuk menghasilkan hasil yang valid.

3. Kompleksitas: Mungkin lebih sulit untuk diimplementasikan dan diinterpretasikan dibandingkan dengan model yang lebih sederhana.

34

Model Lagrangian Random Particle

(35)

Contoh Lagrangian Random Particle

Top-view of distribution of particles – San Diego harbor

35

1 km horizontal resolution 444 m horizontal resolution

Meteorology: MM5 model; Dispersion: Lagrangian Random Particle Dispersion Model

(36)

36

Contoh Lagrangian

Random Particle

Top-view of distribution of

particles – San Diego

harbor

(37)

• Model Lagrangian memiliki kemampuan analisis back-trajectory atau penelusuran kembali lintasan.

• Model dapat digunakan untuk

menentukan asal-usul polutan dengan melacak kembali pergerakan paket udara ke lokasi asalnya, berlawanan dengan

arah waktu.

• Contoh software back trajectory adalah HYSPLIT (Hybrid Single-Particle Lagrangian Integrated Trajectory).

37

Model Back Trajectory

(Sumber: Lin Su, 2015)

(38)

Model Eulerian

(39)

Model Eulerian dalam pemodelan

pencemaran udara adalah pendekatan yang memetakan konsentrasi polutan pada grid

tetap dalam ruang.

Berbeda dengan model Lagrangian yang

mengikuti pergerakan paket udara individual, model Eulerian fokus pada perubahan

konsentrasi polutan di lokasi tetap seiring waktu.

Hal ini dilakukan dengan menyelesaikan

persamaan konservasi massa untuk polutan dalam volume kontrol yang didefinisikan oleh grid model.

39

Model Eulerian

(40)

Model Eulerian 3 Dimensi

(41)

Eulerian vs Lagrangian Model

• Eulerian

– koordinat tetap

– fokus pada kecepatan fluida

– menghitung secara langsung ketika ada reaksi kimia

• Lagrangian

– koordinat bergerak

– fokus pada pergerakan kelompok partikel – tidak langsung berlaku untuk masalah yang

melibatkan reaksi kimia nonlinier

(42)

Eulerian vs Lagrangian Model

• Eulerian

– koordinat tetap

– fokus pada kecepatan fluida

– menghitung secara langsung ketika ada reaksi kimia

• Lagrangian

– koordinat bergerak

– fokus pada pergerakan kelompok partikel – tidak langsung berlaku untuk masalah yang

melibatkan reaksi kimia nonlinier

(43)

• Model-model seperti CMAQ (Community Multiscale Air Quality) dan CAMx (Comprehensive Air Quality Model with extensions) adalah contoh dari model Eulerian yang digunakan secara luas.

• Persamaan dasar dalam model Eulerian untuk transport polutan adalah persamaan adveksi-difusi, yang juga dikenal sebagai persamaan transport.

Persamaan ini menggabungkan beberapa proses fisik utama:

– Adveksi: Transport polutan oleh aliran angin.

– Difusi: Penyebaran polutan karena turbulensi atmosfer.

– Sumber dan Penurunan: Emisi polutan ke dalam atmosfer dan penghapusan polutan dari atmosfer melalui proses seperti deposisi atau reaksi kimia.

43

Persamaan Umum Model Eulerian

(44)

44

Persamaan Umum Model Eulerian (2)

(45)

Kelebihan Model Eulerian

1. Kemampuan untuk Menangani Konsentrasi Tinggi: Model ini efektif dalam memodelkan area dengan konsentrasi polutan yang tinggi dan interaksi antara polutan yang berbeda.

2. Pemodelan Reaksi Kimia: Model Eulerian sangat cocok untuk memasukkan reaksi kimia kompleks antara berbagai polutan.

3. Pemodelan pada Skala Besar: Pendekatan ini cocok untuk pemodelan skala regional hingga global karena dapat menangani banyak sumber dan proses fisik secara simultan.

Kekurangan Model Eulerian

1. Kebutuhan Komputasi Tinggi: Memerlukan sumber daya komputasi yang signifikan, terutama untuk grid dengan resolusi tinggi.

2. Keterbatasan pada Skala Kecil: Mungkin tidak akurat pada skala waktu dan ruang yang sangat kecil karena asumsi homogenitas pada grid.

3. Kesulitan dengan Sumber Bergerak: Tidak seefektif model Lagrangian dalam menangani sumber polutan yang bergerak, seperti kendaraan.

45

Kelebihan Model Eulerian

(46)

Komponen Pemodelan Pencemaran Udara Eulerian

Proses gas

Proses aerosol

Proses pembentukan awan

Proses radiatif

Proses meteorologi

Proses transport

Proses di permukaan

Jacobson, 2005

(47)
(48)

Musim Penghujan : Januari Musim Kemarau : Agustus

Hasil Pemodelan Eulerian Level Pulau (Asep Sofyan dkk, 2019)

(49)

Hasil Pemodelan Eulerian Level Provinsi (Asep Sofyan dkk, 2019)

Musim Penghujan : Januari Musim Kemarau : Agustus

(50)

Hasil Pemodelan Eulerian Level Provinsi (Asep Sofyan dkk, 2019)

Musim Penghujan : Januari Musim Kemarau : Agustus

(51)

Hasil Pemodelan Eulerian Level Provinsi (Asep Sofyan dkk, 2019)

Musim Penghujan : Januari Musim Kemarau : Agustus

(52)

Hasil Pemodelan Eulerian Level Kota di DKI Jakarta

(Asep Sofyan dkk, 2019)

(53)

Inventarisasi Emisi Per Kabupaten/Kota

Sebaran daerah Komersial

IE Jabodetabek

Sebaran kawasan industri Data traffic transportasi

Kepadatan Penduduk

(54)

Model Eulerian 3 Dimensi

● Eulerian Multi-box Model

Ilustrasi Multi-Grid Contoh Output Model Eulerian 3D

(55)

Pengaturan Domain dan Grid Model

● Grid horisontal dan vertikal (3 dimensi)

(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)

Contoh Eulerian Model 3 Dimensi

Sumber: Youtube Link:

https://youtu.be/rFBS2qGqKQo Keterangan:

Hourly surface ozone

concentrations [ppbv], 2005 modeled by model CAMxv5.40 at 30 km x 30 km resolution using SAPRC99 mechanism.

Simulated at the Department of meteorology and environmental protection, Faculty of

Mathematics and Physics, Charles University in Prague, Czech Republic.

(64)

Website: https://www.windy.com/

(65)

Terima kasih

(66)

Informasi lebih lanjut hubungi:

www.ecoedu.id

Jadwal 2023

(67)

Informasi lebih lanjut hubungi:

www.ecoedu.id

Jadwal 2024

(68)

Informasi lebih lanjut hubungi:

www.ecoedu.id

Jadwal 2024

Referensi

Dokumen terkait