• Tidak ada hasil yang ditemukan

penanaman akhlak peserta didik - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "penanaman akhlak peserta didik - Digilib UIN SUKA"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

Penyusunan skripsi ini merupakan laporan penelitian yang berjudul “Menanamkan Akhlak Pada Peserta Didik Melalui Bimbingan Sosial di SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman. Latar belakang dari penelitian ini adalah semakin terlihat dan semakin merosotnya akhlak generasi muda yang menyebabkan munculnya permasalahan pada siswa. dan perilaku sosial yang buruk di kalangan siswa pada semua jenjang pendidikan. Hasil penelitian ini adalah (1) Penanaman akhlak siswa dilakukan bekerjasama dengan seluruh warga sekolah.

Latar Belakang Masalah

Hal ini mengakibatkan banyak permasalahan dan perilaku buruk dikalangan peserta didik pada semua jenjang pendidikan. Faktanya, siswa tidak hanya hidup dalam lingkungan keluarga dan sekolah, tetapi juga hidup dalam lingkungan sosial yang kompleks. Dengan demikian, interaksi siswa dengan orang yang berbeda dapat mempengaruhi pola pikirnya dan perkembangan sikap sosialnya.

Penanaman akhlak yang dilakukan di SMK Muhammadiyah Prambanan dilakukan melalui penyuluhan, pembelajaran akhlak dan pembinaan sosial peserta didik. Di sisi lain, siswa yang tinggal bersama orang tuanya masih berpotensi memiliki moral yang buruk. Bimbingan sosial merupakan layanan bimbingan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengenal lingkungannya agar dapat bersosialisasi dengan baik dan menjadi individu yang bertanggung jawab.

Apa hasil yang dicapai dalam pembinaan akhlak siswa melalui bimbingan sosial di SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman? Apa dampak pembinaan akhlak siswa melalui bimbingan sosial di SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman?

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Kegunaan Akademis

Kegunaan Praktis

Kajian Pustaka

Sedangkan bimbingan dan bimbingan guru dengan perlakuan khusus meliputi kunjungan kelas, kunjungan individu kepada siswa, dan kunjungan ke rumah siswa. Sedangkan disertasi ini lebih fokus pada pembinaan akhlak peserta didik melalui bimbingan sosial yang dilakukan oleh guru pembimbing, guru akhlak dan seluruh civitas akademika. Skripsi Hesti Wulandari, mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017 berjudul “Peranan bimbingan kepribadian Islami dalam pembinaan akhlak siswa MAN Yogyakarta 1”.

7 Nafisah Pradipta Rahmawati, Kerjasama Guru Aqidah Akhlak dan Guru Bimbingan Konseling dalam Pengembangan Kepribadian Kelas Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010 dengan judul “Upaya Guru BK dalam Pengembangan Akhlak Siswa di SMP Negmeneri 2 Kebu Negmeneri”. Temuan penelitian ini adalah upaya yang dilakukan guru bimbingan dan konseling dalam mengembangkan semangat belajar siswa dengan memberikan bimbingan baik di dalam maupun di luar kelas.

8 Hesti Wulandari, Peran Bimbingan Kepribadian Islami Dalam Perkembangan Akhlak Siswa MAN Yogyakarta 1, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017. Yang berbeda pada skripsi diatas adalah pengkajian terhadap upaya bimbingan dan konseling guru dalam pengembangan akhlak siswa 9 Sedangkan untuk skripsi ini lebih fokus pada penanaman akhlak siswa melalui bimbingan sosial yang dilakukan oleh guru pembimbing, guru akhlak dan seluruh civitas akademika.

Landasan Teori

Penanaman Akhlak

Itulah misi utama ajaran Nabi Muhammad SAW: kehadiran agama Islam adalah membimbing umat manusia ke jalan kebenaran, sesuai dengan nilai-nilai kebenaran. Moral dapat berubah karena pengaruh budaya yang berbeda; Bahkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terkadang menjadi salah satu penyebab merosotnya nilai-nilai moral yang dianut oleh pelajar saat ini, seperti fenomena tawuran, pembolosan, penggunaan obat-obatan terlarang, dan lain-lain. Kedua, Ibrahim Anis mengatakan, akhlak adalah ilmu yang bertujuan untuk membahas nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatan manusia, yang dapat bersifat baik dan buruk.

Penanaman akhlak akan membantu siswa bersosialisasi dengan lingkungannya, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. 15 kelebihan dan manfaat siswa dalam berperilaku agar siswa mengerti dan memahami apa yang telah dilakukannya. Implementasi moral amanah yang dilakukan siswa dilakukan dengan cara menjaga kepercayaan, menjaga amanah, dan menepati janji.

21 Penerapan moralitas malu pada siswa dilakukan dengan menjaga perkataannya dari gosip dan fitnah serta menjaga harga diri dari tindakan dan perilakunya. Tanggung jawab adalah terpeliharanya keadilan, keamanan, dan kesejahteraan 22 Penerapan moral tanggung jawab oleh siswa dilakukan dengan menyelesaikan tugas, tidak terlambat ke sekolah.

Peserta Didik

17 Dalam perspektif psikologi, peserta didik adalah individu yang sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik secara fisik maupun psikologis sesuai dengan fitrahnya masing-masing. 20 Tahun 2003 § 1, ayat 4, “peserta didik diartikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha berkembang melalui proses pendidikan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.”24 b. Perbedaan latar belakang dan pengalaman masing-masing dapat menghambat kinerjanya, terlepas dari seberapa besar potensi individu dalam menguasai mata pelajaran tersebut. bahan.

Keterampilan motorik atau keterampilan psikomotorik adalah kemampuan mengkoordinasikan gerakan saraf motorik yang dilakukan oleh sistem saraf pusat untuk melakukan aktivitas. Rasa aman merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan siswa, khususnya rasa aman di dalam kelas dan sekolah. 20 menginginkan suasana sekolah atau ruang kelas yang aman, nyaman dan tertib serta terhindar dari kebisingan dan berbagai situasi berbahaya.

Semua siswa sangat membutuhkan kasih sayang dari orang tua, guru, teman sekolah dan orang-orang disekitarnya. Perlunya rasa hormat dapat disimpulkan dari keinginan siswa untuk diakui dan diperlakukan sebagai orang yang mempunyai nilai tersendiri.

Bimbingan Sosial

Menurut Djumhur dan Surya dalam kitab Tohirin, bimbingan sosial adalah bimbingan yang bertujuan untuk membantu individu memecahkan dan mengatasi kesulitan masalah sosial sehingga individu mampu beradaptasi dengan baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya. 22 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan sosial adalah layanan bimbingan kepada peserta didik untuk mengenal lingkungan sekitar sehingga mampu bersosialisasi dengan baik dan menjadi individu yang bertanggung jawab 32. Bimbingan sosial tidak hanya sekedar tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga menjadi tugas guru dan pimpinan sekolah atau madrasah sesuai dengan tugas dan perannya masing-masing.

Pemberian layanan orientasi sosial tidak hanya berlangsung di sekolah atau madrasah, namun juga di keluarga, perusahaan, lembaga negara, dan masyarakat pada umumnya. Ada beberapa bentuk layanan konseling sosial yang dapat diberikan kepada siswa di sekolah atau madrasah. Bentuk pelayanan tersebut adalah: Fungsi pemahaman merupakan fungsi bimbingan sosial yang membantu klien memahami diri (potensi) dan lingkungannya.

Fungsi adaptasi adalah fungsi bimbingan sosial untuk membantu klien menyesuaikan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.37. Tujuan utama dari layanan bimbingan sosial adalah agar individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi sosial yang baik dengan lingkungannya.

Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Subyek Penelitian

Guru Bimbingan dan Konseling serta Guru Aqidah Akhlak SMK Muhammadiyah Prambanan sebagai narasumber utama dalam penelitian yang penulis lakukan mengenai peran yang dilakukannya dalam pembinaan akhlak siswa melalui orientasi sosial. Dalam penelitian ini diambil siswa yang dianggap mampu memberikan jawaban atas informasi yang penulis butuhkan. Siswa yang dikumpulkan datanya adalah siswa yang mengikuti konseling dan yang tidak.

Metode Pengumpulan Data a. Observasi

41 Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi yang tidak dapat diperoleh melalui observasi atau kuesioner. siswa, waka kesiswaan, siswa untuk memperoleh data dampak yang dirasakan siswa setelah dilakukan induksi moral yang dilakukan pihak sekolah. Dokumen adalah segala bahan tertulis atau film yang tidak disiapkan atas permintaan peneliti. 43 Dalam hal ini peneliti mencoba mencari dokumen tentang gambaran umum SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman yang meliputi identitas SMK, sejarah, visi misi, struktur.

Metode Analisis Data

31 organisasi, kondisi guru, siswa, staf, hasil sekolah kejuruan, infrastruktur dan dokumen terkait lainnya. Tujuan dari reduksi data adalah untuk menyederhanakan data yang diperoleh pada saat data mining di lapangan. Pada tahap ini, peneliti mencoba mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan masalah utama, diawali dengan pengkodean untuk setiap submasalah.

Kegiatan ini bertujuan untuk mencari makna dari data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan atau perbedaan. Sistematika pembahasan dalam skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Pembahasan pada bab ini terfokus pada letak geografis SMK, sejarah, visi dan misi, struktur organisasi, kondisi guru, siswa, prestasi SMK, sarana prasarana dan penjelasan bimbingan dan konseling mengenai kondisi guru dan layanan bimbingan. dengan satu syarat.

34 Bab III membahas mengenai pembinaan akhlak peserta didik melalui bimbingan sosial, hasil yang dicapai dari pembinaan akhlak peserta didik melalui bimbingan sosial, dan dampak dari pembinaan akhlak peserta didik melalui bimbingan sosial. Terakhir, pada bagian akhir disertasi ini memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran yang berkaitan dengan penelitian dan daftar riwayat hidup penulis.

KESIMPULAN

Hasil dari bimbingan ini adalah siswa dan pihak-pihak yang terlibat dalam permasalahan tersebut menjadi lebih baik lagi. Siswa yang tadinya suka membolos dan tidak menaati peraturan sekolah menjadi lebih tertib, sedangkan siswa yang masih bermasalah dengan orang tuanya kini berdamai dan membaik. Partisipasi siswa pada guru Bimbingan dan Konseling disebabkan adanya rasa saling percaya, kedekatan emosional, dan ketanggapan guru Bimbingan dan Konseling dalam menyikapi permasalahan siswa.

SARAN

Terdapat hubungan kerjasama yang baik antara guru bimbingan dan konseling, guru moral, pihak-pihak yang terlibat dalam penanaman moral pada siswa dan seluruh warga sekolah. Sebab permasalahan moral siswa merupakan permasalahan yang tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja, melainkan harus ada kerjasama antara guru moral dan seluruh warga sekolah dalam menangani permasalahan moral siswa.

KATA PENUTUP

Dewa Ketut Nila Kusmawati dan Sukardi, Proses bimbingan dan konseling di sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Fatimatuz Zahra, Upaya guru bimbingan dan konseling dalam pengembangan moral siswa di SMP Negeri 2 Kebumen, Skripsi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, Diklat dan Kalijaga Yogyakarta, 2010. Hesti Wulandari, Peran bimbingan kepribadian Islami terhadap perkembangan akhlak siswa MAN Yogyakarta 1, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017.

136 Nafisah Pradipta Rahmawati, Kerja Sama Guru Aqidah Akhlak dan Guru Bimbingan Konseling dalam Pengembangan Pribadi Siswa Kelas XI MAN Klaten, Skripsi Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

“ Dengan pembiasaan shalat dhuha dapat menyambung tali silaturrohmi, baik antara siswa maupun siswa antar guru, yang kedua peserta didik menjadi lebih punya sopan

Solusinya peserta didik diberikan bimbingan atau motivasi tentang karakter religius yang baik dan juga keutamaan dan pentingnya sholat dhuha agar peserta didik lebih dapat

Suerni, Model Penanaman Akhlak Pada Anak Autisme Dengan Metode Pembiasaan Di Sekolah Autis Pesantren Anak Sholeh Baitul Qur’an Ngabar Siman Ponorogo. Fakultas Agama Islam

penanaman nilai –nilai keagamaan dalam pembinaan akhlak siswa sangat jelas berdasarkan sampel dan wawancara yang dilakukan terhadap siswa menggunakan angket

Metode pembiasaan merupakan salah satu metode yang digunakan di Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi’iyah proto 01 dalam penanaman akhlak terpuji pada siswa, misalnya Bapak

Penanaman nilai-nilai religius pada siswa melalui metode pembiasaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara menanamkan nilai-nilai keagamaan pada peserta didik

Solusinya peserta didik diberikan bimbingan atau motivasi tentang karakter religius yang baik dan juga keutamaan dan pentingnya sholat dhuha agar peserta didik lebih dapat

Bukan hanya sekedar itu pembinaan akhlak melalui pendidikan MAN 1 OKU Timur selain kegiatan belajar mengajar ada juga kegiatan tambahan tentang keagamaan agar peserta didik memiliki