• Tidak ada hasil yang ditemukan

penanaman nilai pendidikan agama islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "penanaman nilai pendidikan agama islam"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perceraian bisa disebabkan karena rumah tangga tidak serasi dan pertengkaran selalu mengiringi perjalanan rumah tangga suami istri.1 Dengan kata lain, perceraian merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari dalam rumah tangga yang tidak ada titik temu. Komunikasi antara suami dan istri sangat penting dalam membangun saling pengertian dan mengungkapkan berbagai permasalahan yang muncul dalam rumah tangga.

Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti masalah yang berjudul “Peningkatan nilai pendidikan agama Islam pada anak korban perceraian di Dusun Pondok Jeruk Barat Desa Wringinagung Kecamatan Jombang Kabupaten Jember”. Dengan terjawabnya dua pertanyaan tersebut diharapkan pengenalan nilai-nilai pendidikan agama Islam kepada anak korban perceraian akan terjawab.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi berupa data ilmiah yang dapat dijadikan referensi bagi civitas akademika IAIN Jember. Kami berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat luas serta kami berharap dapat menjadi referensi dalam pemberian pendidikan agama Islam.

Definisi Istilah

Pendidikan Islam yang dimaksud di sini adalah penerapan pengajaran agama dalam lingkup keluarga. Maka dalam penelitian ini yang dimaksud dengan menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak korban perceraian adalah dengan membentuk nilai-nilai agama pada diri anak yang meliputi nilai-nilai aqidah, nilai-nilai ibadah dan nilai-nilai akhlak agar anak-anak mereka dapat hidup dengan baik. emosi.

Sistematika Pembahasan

KAJIAN KEPUSTAKAAN

PenelitianTerdahulu

Penelitian bertujuan untuk menjawab pertanyaan mengenai rumusan masalah yang meliputi pola pendidikan agama pada keluarga petani melati. 9 Farida, Pendidikan Agama Islam pada Keluarga Broken Home (Studi Kasus di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang) (Salatiga: IAIN Salatiga, 2018.

KajianTeori

“Mempromosikan nilai pendidikan agama Islam kepada anak korban perceraian di Dusun Pondok Jeruk Barat Kecamatan Jombang Kabupaten Jember.” Sementara itu, Muhaimin mengatakan, pendidikan agama Islam adalah suatu upaya sadar, yaitu suatu kegiatan pengajaran, pengajaran atau pelatihan yang dilakukan secara terencana dan sadar mengenai tujuan yang ingin dicapai.15. Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu upaya sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan pengajaran, pengajaran atau pelatihan yang dilakukan secara terencana untuk menjadikan umat Islam beriman dan bertaqwa kepada Allah jh.sh. karakter yang mulia.

Dan pendidikan agama Islam dalam keluarga merupakan salah satu pendidikan yang diberikan orang tua dalam keluarga kepada anaknya. Sama seperti pengertian pendidikan Islam bahwa pendidikan agama Islam bertujuan untuk menjadikan manusia beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, pendidikan agama Islam dalam keluarga juga mempunyai tujuan yang sama dengan pendidikan agama Islam pada umumnya. Pendidikan agama Islam yang dimaksud di sini bukanlah pendidikan agama Islam pada umumnya, namun lebih terfokus.

Adapun penanaman nilai-nilai pendidikan agama islam disini yang dimaksud adalah berhubungan dengan aqidah, akhlak, ibadah. 19 Hanafi, Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi (Yogyakarta: Philosophy press, 2001) 9. Jika ingin ada perubahan, mungkin prosesnya akan dilakukan setelah melalui pertimbangan matang. Dengan terpisahnya ayah dan ibu anak, maka perhatian, pengawasan, pendidikan dan pengasuhan terhadap anak tentu akan berkurang, khususnya dalam pendidikan agama.

Seperti yang terjadi di Dusun Pondok Jeruk Barat, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, yang banyak menjadi korban perceraian orang tuanya.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lokasi Penelitian

Subyek Penelitian

Pengasuh TPA yang dijadikan informan yaitu 1 orang pengasuh di Dusun Wes-Pondok Jeruk dengan pertimbangan pengasuh TPA dianggap mengetahui perkembangan dan kondisi yang dihadapi anak. Tokoh agama yang dijadikan informan yaitu 2 tokoh agama dari 8 tokoh agama dengan pertimbangan tokoh agama dapat memberikan motivasi terhadap upaya mengatasi penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak korban perceraian di lingkungan keluarga/masyarakat. . .

Teknik Pengumpulan Data

Panduan wawancara digunakan untuk menghindari beberapa permasalahan yang terlupakan oleh peneliti dan digunakan sebagai pedoman agar proses wawancara secara umum menjadi lebih fokus dan terstruktur. Informasi latar belakang pendidikan keluarga cerai di Dusun Pondok Jeruk Barat Kecamatan Jombang. Hambatan Penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam pada Anak Korban Perceraian di Dusun Pondok Jeruk Barat Kecamatan Jombang.

Yakni pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati objek pengamatan dengan hidup berdampingan secara langsung, merasakan dan tinggal dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan. Dengan temuan ini peneliti dapat memahami keadaan masyarakat terkait agama, seperti kewajiban beribadah anak korban perceraian di Dusun Pondok Jeruk Barat Kecamatan Jombang. Studi dokumen merupakan upaya pengumpulan data dengan cara menyelidiki benda-benda tertulis.53 Cara ini digunakan untuk memperoleh sumber data yang berkaitan dengan penelitian, seperti lokasi penelitian yang meliputi agama, keadaan sosial, data penduduk tentang agama yang dianut masyarakat.

Studi dokumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang subjek penelitian dan untuk memudahkan analisis fenomena yang ditemukan di lapangan. Dengan menggunakan teknik telaah dokumen, peneliti akan dapat melampirkan bukti-bukti yang benar-benar mendukung penelitiannya.

Analisis Data

Memadatkan data merupakan suatu kegiatan yang wajib dilakukan oleh peneliti dan mengacu pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, pengikhtisaran, dan transformasi data menurut keseluruhan catatan, catatan wawancara, dokumen dan bahan empiris lainnya.57. Ketika pengumpulan data berlanjut, episode kondensasi data di masa depan terjadi: penulisan ringkasan, pengkodean, pengembangan tema, pembuatan kategori, dan penulisan momen analitik. 58 Hal-hal yang perlu dilakukan peneliti dalam kegiatan memadatkan data, antara lain: menulis ringkasan, coding, mengembangkan tema, mengembangkan kategori, dan menulis catatan untuk dianalisis. Penyajian data ini dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori.59 Dengan menyajikan data, peneliti akan lebih mudah memahami apa yang terjadi dan merencanakan pekerjaan selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.

Penarikan Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion Drawing/ Verification) Kesimpulan awal yang diambil bersifat permanen, dan dapat berubah jika ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun apabila kesimpulan yang diambil pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti mengumpulkan data di lapangan, maka kesimpulan yang diambil tersebut merupakan kesimpulan yang kredibel.60.

Keabsahan Data

Pengaruh penceraian terhadap perilaku anak penceraian di Dusun Pondok Jeruk Barat Desa Wringinagung, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember. Pembudayaan Nilai-Nilai Religius wonten ing Tingkah Laku Sosial Anak Korban Cerai ing Dusun Pondok Jeruk Barat Desa Wriginagung Kecamatan Jombang Kabupaten Jember. Saking asiling wawancara, panaliti saged dipunpendhet dudutan bilih tindak tanduk sosial saha religiusipun lare ingkang dados korban pegatan ing Desa Pondok Jeruk Barat kathahipun lare ingkang wegah nglampahi kewajiban ngibadah.

2 Cara nerapake nilai-nilai religius ing prilaku sosial bocah-bocah sing dadi korban pegatan ing Dusun Pondok Jeruk Barat. Pengaruh perceraian terhadap perilaku anak korban perceraian di Dusun Pondok Jeruk Barat, Desa Wringinagung, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember. Penanaman Nilai-Nilai Religius ing Tingkah Laku Sosial Anak Cerai ing Dusun Pondok Jeruk Barat Desa Wringinagung Kecamatan Jombang Kabupaten Jember.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK KORBAN PERCERAIAN DI DUSUN PONDOK JERUK BARAT DESA WRINGINAGUNG KECAMATAN. Bagaimana penerapan nilai-nilai agama dalam perilaku sosial anak korban perceraian di desa Pondok Jeruk Barat. Dengan ini menyatakan bahwa isi skripsi ini berjudul: “Menanamkan Nilai Pendidikan Agama Islam pada Anak Korban Perceraian di Dusun Pondok Jeruk Barat, Desa Wringinagung, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember”.

Pendidikan Agama Islam bagi Anak Korban Perceraian di Dusun Pondok Jeruk Barat Kecamatan Jombang Kabupaten Jember selama 30 (tiga puluh) hari di Dusun dibawah kewenangannya.

Tabel 4.4  Data Profil Informan
Tabel 4.4 Data Profil Informan

Penyajian Data dan Analisis

Pembahasan Temuan

Berdasarkan rumusan akar permasalahan dan sesuai dengan kondisi obyektif di lapangan yaitu berkaitan dengan “Peningkatan nilai pendidikan agama Islam pada anak korban perceraian di Dusun Pondok Jeruk Barat Desa Wringinagung Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember.” Berdasarkan observasi wawancara dan studi dokumen dapat diketahui pemahaman keagamaan anak korban perceraian di Dusun Pondok Jeruk Barat adalah:. Dikatakan demikian karena masih banyak anak korban perceraian yang tidak serius mempelajari Al-Quran.

Yang terjadi dalam kehidupan anak korban perceraian adalah anak tersebut berani melawan orang tuanya. Oleh karena itu, perilaku sosial dan keagamaan anak korban perceraian di Dusun Pondok Jeruk Barat sangat buruk.88 Hal ini disebabkan kurangnya pengawasan dan bimbingan orang tua. Faktanya, di lapangan banyak anak korban perceraian yang lalai dalam menunaikan kewajiban ibadah dan akhlak yang baik, sehingga orang tuanya tidak mampu membekali anaknya dengan pendidikan agama Islam yang baik.

Terdapat dua aspek dampak perceraian terhadap perilaku anak korban perceraian yang dihadapi dalam penerapan pendidikan agama Islam pada keluarga cerai di Dusun Pondok Jeruk Barat. Menanamkan nilai-nilai agama dalam perilaku sosial anak korban perceraian di Dusun Pondok Jeruk Barat menyebabkan sebagian besar anak belum dapat menerapkan nilai-nilai agama atau perilaku sosialnya dengan baik.

PENUTUP

Kesimpulan

Dari segi ibadah dan akhlak, perceraian berdampak negatif terhadap perilaku anak sehingga anak tidak melaksanakan shalat sebagaimana umat Islam. Hal ini terjadi ketika orang tua bercerai, orang tua tidak tahu bagaimana cara menasihati anak sebagaimana mestinya. Selain itu, terdapat juga perilaku anak yang memalukan terhadap orang tua atau keluarganya, yang paling sering terjadi karena kurangnya kasih sayang dari orang tua yang bercerai atau pengawasan langsung yang tidak pernah dialami oleh anak.

Jadi jika orangtuanya bercerai, itu menunjukkan bahwa mereka tidak mampu memberikan pendidikan agama Islam yang baik kepada anaknya, dan jika anaknya berakhlak buruk, itu juga menunjukkan bahwa orang tuanya tidak mampu memberikan pendidikan yang baik kepada anaknya. Jika terjadi perceraian, orang tua tidak bisa berbuat apa-apa, orang tua tidak bisa memberikan nasehat karena tidak bisa menjadi teladan yang baik bagi anaknya, tapi orang tua ada satu. Tokoh masyarakat mencoba menghidupkan kembali kegiatan keagamaan dengan melibatkan kajian khusus seperti lomba tanya jawab dan azan, yang berperan penting dalam hal ini. Ustadz TPA berpesan kepada anak korban perceraian untuk langsung berkomunikasi secara verbal dengan anak bermasalah dengan memperhatikan kondisi anak dan sejauh mana permasalahannya.

Saran

Pendidikan agama Islam (usaha membentuk pemikiran dan kepribadian umat Islam), (Bandung: Melawan Rosdakarya). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada). Pendidikan agama Islam pada rumah tangga patah (studi kasus di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang).

Referensi

Dokumen terkait