757 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 757-767 E-ISSN 2503-2933
Upaya Pencapaian Status High Availability Server Menggunakan Metode Load Balancing Berbasis
Klaster pada Database Server PT. XYZ
Fransiska Sisilia Mukti1*, Faisal Edo Nugroho2
1,2Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang; Jl. Soekarno Hatta – Rembuksari No 1A Malang, Jawa Timur, Indonesia, (0341) 478877
3Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi dan Desain, Malang e-mail: *1ms,[email protected], 2[email protected]
Abstrak
Melihat pentingnya fungsi server sebagai penyedia informasi dan layanan dalam sebuah siklus bisnis, maka penting untuk memastikan bahwa server untuk memiliki tingkat realibilitas dan aksesbilitas yang baik. Tingginya lalu lintas trafik dalam jaringan tidak menutup kemungkinan adanya kegagalan perangkat lunak maupun fisik yang menyebabkan server mengalami down untuk sementara waktu. Penggunaan konsep cluster server saat ini menjadi alternatif cost effectiveness yang lebih baik dibandingkan harus menyediakan single server dengan spesifikasi tinggi. Namun, penggunaan cluster server juga harus diimbangi dengan adanya keseimbangan layanan antar cluster sehingga reliabilitas server tetap terjamin.
Penelitian ini secara khusus mengusulkan sebuah konsep penyeimbangan beban pada cluster server dengan menggunakan mekanisme dynamic load balancing, yang disebut cluster-based load balancing (CLB) server. Untuk mengevaluasi tingkat keefektifan konsep CLB server, tiga buah scenario pengujian telah dilakukan dan didapatkan hasil bahwa CLB server memberikan peningkatan pengaksesan data mencapai 196.38% dan pengurangan response time transaksi mencapai 66.04% lebih baik dibandingkan dengan single server.
Kata kunci—server, load balancing, cluster server, haproxy, galera
Abstract
Realizing the importance of the server function as the primary source of information and services in a business cycle, it is crucial to ensure that the server has a good level of reliability and accessibility. The high traffic on the network does not rule out the possibility of software or physical failures that cause the server to temporarily down. The server cluster concept is currently a better cost-effective alternative than having to provide a single server with high specifications. However, server clusters must also be balanced with a balance of services between clusters to guarantee server reliability. This study proposed a load balancing concept on server clusters using a dynamic load balancing mechanism called cluster-based load balancing (CLB) server. Three test scenarios have been carried out to evaluate the CLB server's effectiveness, and the results show that the CLB server provides an increase in data access, reaching 196.38%, and a reduction in transaction response time, reaching 66.04%
better than a single server.
Keywords—server, load balancing, cluster server, haproxy, galera
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 757-767 E- ISSN 2503-2933 758
Fransiska, et., [Upaya Pencapaian Status High Availability Server Menggunakan Metode Load Balancing Berbasis Klaster pada Database Server PT. XYZ]
1. PENDAHULUAN
eradaban teknologi yang semakin canggih seperti Internet of Things, cloud computing, big data, konsep virtualisasi dan sebagainya menimbulkan sebuah tantangan baru bagi banyak industri dalam menyediakan infrastruktur dan teknologi yang memadai. Para administrator dituntut untuk dapat merancang teknologi jaringan yang handal dalam mengelola beban trafikyang melintas di atasnya [1].
Menyediakan server sebagai peladen data dengan spesifikasi yang canggih tidak selalu menjadi solusi terbaik dalam menyediakan infrastruktur yang handal, karena membutuhkan cost yang tinggi. Sementara server sendiri dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menyediakan layanan yang bersifat kontinu dan stabil [2]. Sebagai perangkat elektronik yang memiliki keterbatasan, hardware server ataupun software yang berjalan di atasnya dapat mengalami kegagalan, atau terjadinya down untuk beberapa saat demi kepentingan upgrade atau maintenance. Ketika server down, maka bisnis pun terhenti, dan berdampak pada perputaran keuangan perusahaan [3]. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa server memiliki tingkat realibilitas yang tinggi [4], sehingga server tersedia sepanjang waktu dan dapat beroperasional secara berkelanjutan untuk jangka waktu yang lama.
Performansi server menjadi faktor penting dalam perusahaan untuk memastikan bahwa bisnis mereka terlindungi dari beragam resiko kehilangan data, kegagalan transaksi atau kesalahan pemrosesan pesan. Oleh karena itu, server yang dibangun harus memiliki nilai ketersediaan yang tinggi, atau lebih dikenal dengan istilah High Availability (HA) server [5].
Konsep HA dibutuhkan untuk mengurangi dampak downtime system dan kehilangan data akibat kegagalan server. Konsep ini banyak dikorelasikan dengan mekanisme cluster server dan teknik failover atau load balancing. Mekanisme HA cluster memanfaatkan lebih dari satu node komputasi, sehingga ketika server utama mengalami kegagalan, maka backup server dapat melakukan take over pekerjaan dari server utama [6]. Selain itu, untuk meminimalisasi response time dan meningkatkan user experience, konsep HA cluster akan memproses request dari berbagai user yang berbeda pada node komputasi (cluster) yang berbeda pula [1].
Konsep clustering pada server memang menawarkan sebuah solusi praktis dalam mengurangi dampak downtime system, namun prosedur ini juga tidak akan berjalan dengan maksimal jika tidak diimbangi dengan adanya sinkronisasi dan pemerataan beban antara cluster.
Mekanisme fail-over clustering menyediakan solusi HA server melalui prosedur alih fungsi antara master dan slave server. Master server bertugas sebagai server utama, sementara slave server bertugas sebagai redundant server atau server cadangan ketika server utama tidak lagi dapat memberikan layanan. Namun mekanisme ini masih tetap dianggap kurang efektif karena slave server hanya akan bekerja ketika master server mengalami kegagalan. Sebagai dampaknya, master server akan tetap bekerja layaknya server tunggal.
Oleh karena itu, diperkenalkan konsep load balancing clustering yang memberikan efektivitas yang lebih baik dibandingkan failover clustering. Konsep load balancing bekerja dengan cara mendistribusikan beban kerja pada semua cluster dengan tujuan untuk memaksimalkan sumber daya dan menghindari adanya kelebihan beban pada salah satu server [7].
Sebuah komparasi efektivitas kinerja metode load balancing clustering pada web server dilakukan oleh [8] dengan membandingkannya pada kontainer Docker, LXC dan LXD. Hasil pengujian membuktikan bahwa load balancing memberikan performansi layanan web yang lebih baik dibandingkan single server dari sudut pandang throughput, response time dan request per second. Selain itu, didapatkan hasil bahwa mekanisme load balancing juga mampu meminimalisir jumlah request loss yang terjadi.
P
759 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 757-767 E-ISSN 2503-2933
Fransiska, et., al[Upaya Pencapaian Status High Availability Server Menggunakan Metode Load Balancing Berbasis Klaster pada Database Server PT. XYZ]
Prosedur yang sama juga dilakukan oleh [9] dengan menggunakan HAProxy untuk menyeimbangkan kinerja server Sistem Informasi Akademik perguruan tinggi. Mekanisme load balancing membantu server dalam melayani request client dua kali lebih cepat dibandingkan dengan server tunggal. Optimasi kinerja server dilanjutkan dengan proses sinkronisasi file pada semua cluster, dan hasil pengujian menunjukkan bahwa sinkronisasi berhasil berjalan dua arah.
Namun proses sinkronisasi file yang diusulkan dalam penelitian ini masih bersifat manual, sehingga administrator harus melakukan proses sinkronisasi secara berkala.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan juga membahas mengenai performansi load balancing pada raspberry pi sebagai web server. Adanya load balancer membantu sistem dalam mengalihkan request menuju server yang masih aktif secara otomatis. Hasil penelitian [10]
menunjukkan bahwa cluster server memberikan peningkatan waktu respon http request sebesar 59% lebih baik dibandingkan server tunggal. Namun, masih ditemukan adanya keterbatasan dari penggunaan raspberry pi sebagai web server dan load balancer, sehingga performansi yang diberikan tidak optimal [11].
Terdapat beberapa jenis load balancer yang dapat digunakan selain HAProxy, salah satunya adalah NGINX. [12] melakukan sebuah pengujian load balancer NGINX untuk web server dan membandingkan performanya pada 3 algoritma load balancing : round robin, least connection dan IP Hash. Algoritma least connection memberikan stabilitas dan kecepatan response time yang lebih baik dibandingkan kedua algoritma lainnya. Sementara load balancer NGINX sendiri mampu mengelola request empat kali lipat lebih banyak dibandingkan server tunggal. Namun, masih didapati downtime selama 2ms dalam proses perpindahan server.
Demikian pula konsep High Availability Server yang diusulkan oleh [6] menggunakan virtual machine ESXI pada PT. Grup Riset Potensial masih didapati down time sekitar 10 detik dan request loss pada pengujiannya.
Dari beberapa penelitian yang telah diuraikan di atas, kebanyakan penelitian dilakukan dengan focus untuk mengoptimalkan kinerja web server instansi masing-masing. Penelitian ini secara khusus ingin mengevaluasi konsep load balancing clustering berbasis HAProxy dan Galera, yang diintegrasikan dengan proses sinkronisasi database secara otomatis sebagai upaya untuk mencapai high availability server dan optimasi kinerja pengaksesan data pada database server PT. XYZ. Konsep cluster yang diajukan menjadi solusi praktis dalam hal efisiensi biaya bagi perusahaan, sementara mekanisme load balancing cluster membantu untuk mengoptimalkan kinerja antara cluster sehingga status high availability service perusahaan dapat tercapai.
2. METODE PENELITIAN
Mekanisme load balancing clustering yang diusulkan melalui penelitian ini menjadi jawaban atas permasalahan yang dihadapi oleh PT. XYZ, dimana seringkali didapati fenomena terjadinya penurunan kecepatan akses server bahkan mengalami downtime akibat ketidakmampuan server dalam menampung beban request yang terjadi secara terus menerus.
Metode load balancing clustering membantu dalam membagi beban kerja trafik secara merata ke dalam cluster-cluster server yang telah dibangun, sehingga tidak membebani salah satu server saja.
Lebih lanjut, konsep load balancing clustering yang diusulkan juga memberikan efek positif dari sisi skalabilitas infrastruktur, dimana penambahan ataupun pengurangan server secara fisik tidak akan mengganggu kinerja layanan yang diberikan kepada user, karena adanya load balancer akan secara otomatis mengalihkan layanan ke server yang sedang aktif. Konsep kerja dari cluster server yang diintegrasikan dengan metode load balancing yang dinamakan
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 757-767 E- ISSN 2503-2933 760
Fransiska, et., [Upaya Pencapaian Status High Availability Server Menggunakan Metode Load Balancing Berbasis Klaster pada Database Server PT. XYZ]
Cluster-Load Balancing Server atau CLB Server diuraikan sebagai berikut (Gambar 1 menunjukkan gambaran umum sistem yang dibangun dalam penelitian ini):
1) Terdapat 3 buah server yang disediakan secara virtual dengan deskripsi sebagai berikut: 1 buah load balancer HAProxy server sebagai penyeimbang beban trafik dan 2 buah database server yang telah dilengkapi dengan Galera MariaDB untuk sinkronisasi data antar server.
HAProxy, yang merupakan singkatan dari High Availability Proxy, digunakan untuk meningkatkan kinerja dan keandalan lingkungan server dengan mendistribusikan beban kerja ke beberapa server. Sementara itu, Galera menjadi solusi pengelompokan basis data yang secara otomatis menangani penyimpanan data pada node yang berbeda yang sekaligus bertugas dalam melakukan sinkronisasi data sehingga memungkikan administrator dalam mengirim query R/W pada salah satu node dalam klister.
2) Load balancer server akan melakukan pemantauan secara kontinu terhadap beban kinerja server. Jika didapati status bahwa database server mengalami down, maka load balancer akan mengalihkan trafik ke database server yang masih aktif. Trafik akan terus dialihkan ke server kedua hingga status dari server pertama kembali aktif. Jika server pertama dan kedua diidentifikasi aktif, maka trafik akan kembali dibagi ke kedua server tersebut.
3) Untuk mengantisipasi adanya kehilangan data akibat salah satu server down, maka setiap database server akan dilengkapi dengan fitur synchronize melalui aplikasi Galera. Fitur tersebut bertanggungjawab dalam melakukan sinkronisasi data untuk server yang kembali aktif pasca mengalami down. Ketika didapati bahwa proses sinkronisasi telah berhasil, maka load balancer akan kembali mengirimkan perintah query kepada server yang aktif.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Rangkaian skenario pengujian telah dijalankan untuk memastikan bahwa konsep CLB server yang diusulkan dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi perusahaan.
Prosedur pengujian sistem dibedakan dalam 3 tahapan besar yang diuraikan sebagai berikut:
1) Pengujian mekanisme load balancing: prosedur pengujian yang dilakukan untuk mengetahui keberhasilan load balancer dalam memindahkan koneksi ke server yang aktif
2) Pengujian sinkronisasi data: prosedur pengujian yang dilakukan untuk mengetahui status data pada dabatase tetap aman sekalipun seluruh server down
Gambar 1. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
761 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 757-767 E-ISSN 2503-2933
Fransiska, et., al[Upaya Pencapaian Status High Availability Server Menggunakan Metode Load Balancing Berbasis Klaster pada Database Server PT. XYZ]
3) Pengujian performansi server: prosedur pengujian yang dilakukan untuk mengetahui performansi server ketika menggunakan load balancer maupun tidak.
3.1 Pengujian Mekanisme Load Balancing
Untuk mengetahui keberhasilan konsep CLB server, pengujian dilakukan dengan mematikan salah satu database server. Pengujian ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah sistem masih dapat bekerja dan menangani request dari user dengan menggunakan server yang aktif. Selanjutnya, akan dievaluasi apakah server berhasil melakukan sinkronisasi berdasarkan data request terbaru pada database server yang kembali aktif.
Proses untuk menonaktifkan server dilakukan dengan menggunakan script “systemctl stop mariadb.service”. Status dari server pertama akan berubah menjadi inactive, hal ini dapat diketahui secara langsung sebagai output script, namun juga dapat diidentifikasi dari status pada HAProxy sebagaimana yang terlihat pada Gambar 2. Blok server yang berwarna hijau menandakan bahwa terdapat satu server yang sedang aktif, sementara blok berwarna merah menunjukkan status server sedang down.
Prosedur selanjutnya adalah mencoba melakukan request ke server yang aktif (Galera1) dengan cara membuat sebuah database baru dengan nama “ujian”. Hal ini dilakukan dengan mengetikkan perintah “mysql -uroot -p --host='192.168.112.99' -e 'create database ujian;'”
sebagaimana yang terlihat hasilnya pada Gambar 3.
Gambar 2. Status Server pada HAProxy
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 757-767 E- ISSN 2503-2933 762
Fransiska, et., [Upaya Pencapaian Status High Availability Server Menggunakan Metode Load Balancing Berbasis Klaster pada Database Server PT. XYZ]
Gambar 3. Pengujian Request Data Baru ke Server yang Aktif
Untuk memastikan bahwa load balancer bekerja dengan baik, prosedur selanjutnya adalah mengaktifkan kembali database server Galera2 melalui script “systemctl start mariadb.service”. Setelah server dipastikan telah aktif, maka selanjutkan dilakukan pengecekan apakah database baru yang telah dibuat sebelumnya pada server Galera1 (database”ujian”) telah tersinkronisasi pada server Galera2 dengan mengetikkan perintah
“show databases;”. Gambar 4 menunjukkan hasil pengecekan database pada server Galera2 dan terlihat bahwa proses sinkronisasi telah berhasil dilakukan tanpa ditemui adanya eror pada masing-masing server.
763 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 757-767 E-ISSN 2503-2933
Fransiska, et., al[Upaya Pencapaian Status High Availability Server Menggunakan Metode Load Balancing Berbasis Klaster pada Database Server PT. XYZ]
Gambar 4. Sinkronisasi Data Telah Berhasil Dilakukan
3.2 Pengujian Sinkronisasi Data
Berbeda konsep dari pengujian sebelumnya, mekanisme sinkronisasi data lanjutan dilakukan untuk mengetahui keberhasilan sistem dalam mempertahankan data pada server sekalipun seluruh server mengalami down. Prosedur pengujian dilakukan dengan cara menonaktifkan seluruh server yang menjadi anggota dari load balancer melalui perintah
“systemctl stop mariadb.service” sebagaimana hasilnya ditunjuukan melalui tampilan HAProxy pada Gambar 5.
Gambar 5. Seluruh Server Dinonaktifkan
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 757-767 E- ISSN 2503-2933 764
Fransiska, et., [Upaya Pencapaian Status High Availability Server Menggunakan Metode Load Balancing Berbasis Klaster pada Database Server PT. XYZ]
Untuk mengevaluasi apakah database server terganggu ketika seluruh server down, sebuah pengujian dilakukan melalui pengiriman request create new database melalui server HAProxy. Karena tidak ada server yang sedang aktif, maka HAProxy akan memberikan notifikasi kepada administrator bahwa perintah tersebut gagal untuk dieksekusi seperti yang terlihat pada Gambar 6.
3.3 Analisis Performansi Server
Dalam menganalisis performansi server setelah menggunakan konsep CLB server, sebuah prosedur pengujian eksekusi data dilakukan secara bertahap dengan menggunakan aplikasi Sysbench. Pengujian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui seberapa cepat load balancer dapat mengelola proses query yang diterima secara bersamaan. Dalam pengujian ini, tiga user akan login secara bersamaan ke dalam server HAProxy dan melakukan eksekusi perintah yang telah ditulis ke dalam file exsysbench.sh secara bersamaan, sebagaimana yang terlihat pada Gambar 7.
Gambar 6. Tampilan Database Galera1 dan Galera2 Setelah Diaktifkan Kembali
765 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 757-767 E-ISSN 2503-2933
Fransiska, et., al[Upaya Pencapaian Status High Availability Server Menggunakan Metode Load Balancing Berbasis Klaster pada Database Server PT. XYZ]
Dalam script file exsysbench.sh, telah dibuat kode yang memerintahkan aplikasi sysbench untuk melakukan pengujian request sebanyak 10.000 hingga 50.000 data dari tiga user yang dilakukan secara bersamaan, Selanjutnya, aplikasi akan mencatat data log read/write yang dapat dikerjakan oleh server per detiknya serta total waktu transaksi yang dibutuhkan dalam melakukan eksekusi perintah. Proses eksekusi dilakukan sebanyak 15 kali untuk setiap jumlah data, untuk kemudian dikomparasikan performansi dari server tunggal dan CLB server, yang disimpulkan melalui Tabel 1.
Table 1. Perbandingan Kinerja Server Antara Single Server dan CLB Server
Data Qty
Single Server CLB Server Analisis Performa
Rata-rata R/W per
second (Mb)
Rata-rata Total Waktu Eksekusi
(second)
Rata-rata R/W per
second (Mb)
Rata-rata Total Waktu Eksekusi
(second)
Peningkatan R/W (%)
Reduksi Waktu Eksekusi
(%)
10.000 1.77 23.47 6.58 6.97 271.75 70.30
25.000 1.83 65.07 4.93 20.77 169.40 68.08
50.000 1.75 113.40 4.34 45.66 148.00 59.74
Skor Kinerja Rata-Rata Total 196.38 66.04
Hasil pengujian eksekusi data menunjukkan bahwa CLB server memberikan performansi yang lebih baik dalam proses R/W data per detiknya dan total waktu yang dibutuhkan untuk melakukan eksekusi perintah per transaksi data. Terjadi rata-rata peningkatan proses R/W data mencapai 196.38% dibandingkan single server dan penurunan waktu eksekusi transaksi data mencapai 66.04% lebih cepat dibandingkan dengan single server. Terlihat pula bahwa semakin banyak jumlah data yang dikelola, maka akan rata-rata R/W dari server akan semakin menurun dan total waktu eksekusi yang dibutuhkan akan semakin meningkat.
Gambar 7. Skema Pengujian Eksekusi Data pada Server
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 757-767 E- ISSN 2503-2933 766
Fransiska, et., [Upaya Pencapaian Status High Availability Server Menggunakan Metode Load Balancing Berbasis Klaster pada Database Server PT. XYZ]
4. KESIMPULAN
Penelitian ini mengusulkan mekanisme load balancing berbasis klaster menggunakan integrasi teknologi HAProxy dan Galera sebagai upaya dalam mencapai status high availability server untuk database server PT. XYZ. Eksperimen menunjukkan bahwa konsep CLB server yang diusulkan memungkinkan adanya peningkatan kinerja server yang lebih baik, fleksibel dan dapat diandalkan. Dibandingkan dengan server tunggal, konsep CLB server mengusulkan kinerja yang lebih baik. Tidak hanya mengurangi waktu respons dengan tujuan untuk memberikan user experience yang lebih baik, tetapi juga membuat pemanfaatan server menjadi lebih efisien. Dengan stabilitas kinerja server yang diberikan, status high availability server dapat dicapai dengan baik.
5. SARAN
Evaluasi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui efektivitas konsep CLB dalam hal sistem pemantauan log pada masing-masing node server, seperti informasi downtime, utilisasi CPU, Quality of Servive trafik jaringan serta keamanannya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami berterima kasih kepada PT. Beon Intermedia Indonesia yang telah memberikan data, wawasan dan kesempatan dalam mengakses sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] W. Chen, Z. Shang, X. Tian, and H. Li, “Dynamic Server Cluster Load Balancing in Virtualization Environment with OpenFlow,” Int J Distrib Sens Netw, Vol. 11, No. 7, pp.
1–10, 2015, doi: 10.1155/2015/531538.
[2] F. S. Mukti and R. M. Sukmawan, “Integration of Low Interaction Honeypot and ELK Stack as Attack Detection Systems on Servers,” Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol. 11, No. 1, Nov. 2021, doi: 10.17933/jppi.v11i1.336.
[3] A. B. M. Moniruzzaman, M. Waliullah, and M. S. Rahman, “A High Availability Clusters Model Combined With Load Balancing and Shared Storage Technologies For Web Servers,” International Journal of Grid and Distributed Computing, Vol. 8, No. 1, pp.
109–120, 2015, doi: 10.14257/ijgdc.2015.8.1.11.
[4] D. D. Mahendra and F. S. Mukti, “Sistem Deteksi dan Pengendalian Serangan Denial of Service pada Server Berbasis Snort dan Telegram-API,” Techno.Com, Vol. 21, No. 3, pp.
511–522, Aug. 2022, doi: 10.33633/tc.v21i3.6466.
[5] C. Umam, L. B. Handoko, and G. M. Rizqi, “Implementation And Analysis High Availability Network File System Based Server Cluster,” TRANSFORMATIKA, Vol. 16, No. 1, pp. 31–39, 2018, [Online]. Available: www.snia.org/dictionary
767 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 757-767 E-ISSN 2503-2933
Fransiska, et., al[Upaya Pencapaian Status High Availability Server Menggunakan Metode Load Balancing Berbasis Klaster pada Database Server PT. XYZ]
[6] A. Erlianto, H. Supendar, T. Agasya Tutupoly, and S. Nusa Mandiri, “Implementasi High Availibility Virtualisasi Server Menggunakan Vmware Esxi pada PT. Grup Riset Potensial,” INSANtek- Jurnal Inovasi dan Sains Teknik Elektro, Vol. 1, No. 2, pp. 101–
107, 2020, [Online]. Available: http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/insantek
[7] S. Dadi Riskiono and A. Suryo Wibowo, “Rancangan Metode Load Balancing Dalam Mendukung Sistem Kluster Server,” AAU Journal of Defense Science and Technology (JDST), vol. 6, no. 1, pp. 51–58, 2017.
[8] R. A. Pratama, R. mayasari, and D. D. Sanjoyo, “Implementasi Web Server Cluster Menggunakan Metode Load Balancing pada Container Docket, LXC, dan LXD,” in e- Proceeding of Engineering , 2018, pp. 5028–5035.
[9] A. Rahmatulloh and F. MSN, “Implementasi Load Balancing Web Server Menggunakan Haproxy dan Sinkronisasi File pada Sistem Informasi Akademik Universitas Siliwangi,”
Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi, Vol. 3, No. 2, pp. 241–248, Aug. 2017, doi: 10.25077/teknosi.v3i2.2017.241-248.
[10] R. A. Putra and A. P. Sujana, “Implementasi Cluster Server pada Raspberry Pi Dengan Menggunakan Metode Load Balancing,” Komputika: Jurnal Sistem Komputer, Vol. 8, No. 1, pp. 1–7, 2019.
[11] R. Habi, P. #1, and W. Sugeng, “Implementasi Cluster Server pada Raspberry Pi dengan Menggunakan Metode Load Balancing,” Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN), Vol. 2, No. 1, 2016.
[12] F. Apriliansyah, I. Fitri, A. Iskandar, and R. Artikel, “Implementasi Load Balancing Pada Web Server Menggunakan Nginx,” Jurnal Teknologi dan Manajemen Informatika, Vol. 6, No. 1, 2020, [Online]. Available: http://http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jtmi