t
a3 kd
z - ?o"?
- -*'... :
KFI
Jwe lFtd
1Pa' 1
=:t".'i'(r?
GGtzy M; rr
')u\H t ,iii :t \-
iJ rlF rn.1. -.t
LAPORAI\ PENELITIAN
PENCELUPAN BAHAN SUTERA DENGAN ZAT WARNA ALAM (DAUN MANGGA DAN DAUN GAMBIR)
MENGGUNAKAN PEMBANGKIT TAWAS
J'-t",tir u'r L-,. L
f-;'i
'I i'',,r"t- tri:.OLEH i,,r:
Dra.
Dra.
I;
. \'rlthftr,{i.r...T
t:
/r i
i: 1lr,
i
Penelitian ini dibiaYai oleh
: DanaDIPA
TahunAnggaran 2006
surat
Perj anj ianKontrak
Nomor : 7 I 5 I J 4| IKU/DIPA/2O
0 6Tanggal
1Maret 2006
JURUSAN KESEJAIITERAAI\ KELUARGA FAKULTAS TEKNIK
T]NIVERSITAS NEGERI PADAi\G
2006
I
*
$
LEMBARAN IDENTITAS DAI\ PENGESAHAN
l.
a. Judul penelitian2.
a.KetaaPenelitio
Namal*n$ap
den Gelaro
Jenis Kelamino
Golongan pangkat danNIp
o
Jabatan Fungsianalo
lahaten Strukturalo
Jurusan/Fakultasr
Pusat Penelitian b. Alamat Ketua penelitio
Kantor/Telp/fax
o
Rumah/ Telp 3. Jumlah Anggota penetitio NamaAnggotapeneliti 4. Lokasi Penelitian
5. Kerjasama dengan Institusi lain 6. Jangka Waktu penelitian
7 . Biaya yang dibututrkan
Dekan
(Drs
NIP.
13: Pencelupan Bahan Sutera Dengan Zat Warna Alam
Daun
Mangg4 Daun Gambir Menggunakan Pemban gkit Tawas: Dra Adriani, M.Pd :Perempuan
:
trId I
131584097 : Lektor: KesejahteraanKeluarga/ FakultasTeknik : UNPPadang
: Jln Cendrawasih Gangpantau
No
19B Air
TawarBarat
Kota padang: Dra Rahmiati,
M.
Pd: Padang : Tidak ada
:6
bulan: Rp. 5.000.000,-
(ima
jura rupiah)Ketua Peneliti
(DraAdriani,
M. Pd)NIP.
131584097Penelitian
130365634 Urd
7
Teknik Negeri
LEMBARAN
PERSETUJUANLAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAI\
1. a. Judul penelitian
b. Bidang IImu
2.
Personaliaa. Ketua Peneliti
o
Namal-en*ap
dan Gelarr
Jenis Kelamin.
Golongan Pangkat dan NIPo
JabatanFungsianale
Jabatan Strukturalr
Jurusan/Fakultaso
Pusat Penelitian b. Alamat KetuaPenelitio
Kantor/Telp/far
r
Rumah/ Telp 3. Jumlah Anggota Penelitio Narna Anggota Peneliti 4.
laporan
PenelitianPereviu
I
.p
Rostamailis, M.Pd) NrP. 130526463
Pencelupan Bahan Sutera Dengan Zat Warna Alam Daun Mangga, Daun Gambir Menggunakan Pembangkit Tawas
: Tata Busana
: Dra Adriani, M.Pd :Perempuan
:
tIId /
131584097: Irktor
: KesejahteraanK eluu gal FakultasTeknik
: UNP Padang
Jln Cendrawasih Gang Pantau
No
19 BAir
TawarBarat
Kota Padang:
DraRahmiati,M.
Pd: Telah diseminarkan dan direvisi sesuai saran pereviu dan masukan anggota seminar.
Padang 28 Nopember 2006
tr
a
(
Ramainas, M. Pd) NrP. 130517786Keuri
PenelitianHAnas M.A)
130365634
Adriani:
Pencelupan Bahansutera Dengan z,atwarnaAlam Daun
Mangga,Daun
Gambir
Menggunakanpembangkit
Tawas.
-Jenis penelitianini
adalah eksperimen yang bertujuan untuk melihat perbedaan intensitas warna hasil pencelupan bahansutera J.og* -"nggunakan
zat wama alam daun manggadau
daungambir
dengan*eoggurrkar at pemban$it
tawas,
padaPellgulangBn pencelupan
ke 1, 5 dan I0.
Prosedur eksperimenrniliputi I)
Tahappersiapau
yang terdiri da.i a)
pembuatanekstrak zat warn; b)
penentuan resep c)perspP{.uqt d)
rnenimbangbahaL 2)
Tahap Pelaksanaan,*"fiprti a) pelrutan
zat pembangkitb)
proses pencelupan.3)
Tahap penyelesaiana"i, r*,ip di[i;"
oleh 15or:mg para panelis dengan
memperlihittan
hasil pencelupan.Dari
analisadata
diperoleh warnayarg
dihasilkan dari pencelupan bahan sutera denganoleh ekstrak-
daun mangga dengan pembangkittawai adalah
warna kuning\enijluanlada
pencelupanpertamt,
hijau kekuningan aenk tua pada pencelupan ke Iima dan hijau kekuningan agak gelappadapencelup- t.r.pitrt
.- Warna
yang dihasilkan dari pencehrpan bahan sutera dengan ekstrak daun gambirdengal
pembangkittawas
adalah..oglrmilk* kuning
kecirasanagat
lembui pada pencelupanpertama,kuning kecoklatan
padapencelup- ketima dan kuning
emas kecoklatan pada pencelupan kesepuluh.Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangatsignifftan
intensitas warna dengan pengulangan pencelupan-p;da
bahani"tJr. [.ogg*.r.*
ekstrak
_daun mangga dan eksrak aaun
gamtir
memJkai pembangkittawas '
- Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa terdapatprrb"arrn
intensitas warna{#
ry"gulangan pencelupan pertama (1), dengan pencelupan ke lima (5) menggunakaneksna\
,matrggadan
daungambir
denganpembingkit
tawas.Hasil penelitian
juga menunjukkan bahr+a terdapat perbedaan intensitas r"aroa padapenguf*g*l.rcelupin
pertama(l),
denganpencelupan ke seputuh (10)menggu*i.*.kt it *ilgg,
dan daun gambir dengan pembargkit tawas..
Hasilpenelitian
juga menunjuftJ<an bahwa terdaprtperbedaan sangat signifikan intensi-taswann
pada-pengylangar pencelupan
ke lima 1s;, deoga, pincelupan
keseplluh
(10),menggunakaneksnak
rrraogga. Tidak terdapatperbedaan intensitas wan16pada
pengulauganpenrelupan ke ti-a 1s;, dengan penielupan ke sepuluh
(10) menggunakaneksrak
daun gambir. memakai pemuangkit -tawas.ABSTRAK
t1
PENGAI\TAR
Kegiatan
penelitian
mendukung pengembanganilmu
sertaterapannya.
Dalamhal ini,
I,embagaPenelitian Universitas
N-egerirlaang
berusaha mendorong dosenuntuk
melakukan pene-litian sebagai bagian i-ntegraldal
kegiatanrn."j4urnya,
baikyang secara langsung
dibiayai
oleh danaUniversi-tasNegeri iadang -uu!*
dana darisumber lain yang relevan atau bekerja sama dengan instansi terkait.
Sehubungan
dengan itu, Lembaga Penelitian Universitas Negeri
padangbekerjasama dengan Pimpinan univerJitas, telatr memfasilitasi peieliti
untuk melaksanakan penelitian tentang Pencelapanbahan Sutera
dengonZit lyarna Alam (Daun Mangga
donDaun Gambir) Meiggunakan pembangkil Tawas,
berdasarkan Surat Perjanjian KontrakNomor I Tl5fi4UKulDrpN2o06Tanlggal t uarlt
2006.Kami menyambut gembira
usahayang dilakukan peneliti untuk
menjawab berbagai permasalahan pembangunan, khususny:a yang berkaitan dengan permasalahanpenelitian tersebut li -uot. Dengan
selesainyap.ri"titi*, ini, Leiibaia renetitian Universitas Negeri Padang akan dapat memberiian informasi y*g a""p"t
dipakai sebagai bagian upayape-1ling
dalamp*ingtutun
mutupendidikanpaL
umumnya.Di
sampingitu, hasil penelitian ini juga
diharapkan memberikanrn*'uk* bagi
instansi terkait dalam rangka penyusunan kebijakan pernbangunan.Hasil penelitian
ini
telah ditelaah oleh tim pembahas usul dan laporan penelitian, kemudianuntuk tujuan
diseminasi,hasil peneliiian ini telah
diseminarkanaitingkat
Universitas. Mudah-mudahan penelitian ini- bermanfaat bagi pengembanganilmu
p-adaumumnya dan khususnya peningkatan mutu staf
akademit Univerlitas Ne[eri
padang.Pada kesempatan
ini, kami ingin
mengucapkanterima kasih
kepada berbagai pihak yang membantu terlaksananya penelitianini,ierutama
kepadapi-iin.*
lembaga terkait yang menjadiobjek
penelitian, responden yangmenjadi samiel p.n"titi*, a*
tim pereviu Lembaga Penelitian Univeriitas Negerl padang.
Secarakhusus,
kami menyampaikanterima kasih
kepadaRektor Universitas Negleri padang yang
telahberkenan memberi bantuan pendanaan bagi penelitian
ini. fami yakin "t^;udedikasi
dan kerjasamayang terjalin
selamaini, lenelitian ini tidak ak;
dapat d'iselesaikan;e!-aqaimana yang diharapkan dan semogu
k.4urr- a yangbaik ini
akan menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.Terima kasih.
November
2006 bagaPenelitian
r
Negeri
Padang,D
AnasM.A.
DAFTAR ISI
LENtsARAN
IDENTITASDAN
PENGESAI{AN.ABSTRAK.
Hal
ll
iii
iv v
vi vii
PENGANTAR ...DAFTAR
ISI
,...DAFTAR TABEL...
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
...BAB I.
PENDAHUTUANBAB
tr.I. Pencelupan...
A
Latar BelakangB.
Identifikasi MasalahC.
Batasan MasalahD.
Rumrcanpenelitian..E.
Tujuan penelitian...F. Mmfadpenelitian KAJIAN
TEORITISA Iftjian
TeoriI
5 6 6 7 7
2. Zat Warna AIam...
3. ZatPembantu Tawas...
4. Bahan
/Kain
...8 9
t4
5. Wanaa
l5
t6
I6. Resep Pencelupm zat wanra Alam.
B-
Karangka Konseptual ...C.
Hipotesis penelitianBAB trI. METODOLOGIPENELITIAN
A
UnitEksperimenB.
Disain EksperimenC.
Definisi Operasional Variabel penelitian.D
lnstrumen PenelitianE.
Validitas PenelitimF.
TeknikPengumpulan Data.G.
Teknft Analisa Data ...[L
Prosedur penelitianBAB IV. HASIL
PENELITIAN DA}.I PEMBAHASANA.
Deskripsi Hasil penelitian ...B.
Persyaratan Analisis...C.
Pengujian HipotesisD.
PembahasanBAB V.
KESIMP{JLANDAN
SARAN A. KesimpulanB. Saran DAFTAR
PUSTAKA
t7 l8 l9
20 20
2t
.21
23 23 23 24
29 33 36 38
4t
42 43
tv
DAFTAR TABEL
Tabel
I.
Disain eksperimen factofial...
Tabel 2. Skor penilaian terhadap gelap terang warna...
Tabel 3- corak AVarna yang Dihasilkan Dari pencerupan
Bahan sutera Menggrrnakan Dauu Mangga ....
Tabel4.
warna yangDhasilka
Dari pencerupan Bahan sutera Deogan Melrggmakan Daun GambirTabel
5'
Intensitas penguhngan pencerupan wama DenganDaun
IMan gga..-Tabel 6. Intensitas pe,lrgurangan pencerupan warna Dengan Daun Gambir Tabel 7.
Amtisis
Nonnalitas Intensitas warna Dengan cerupan Daun mangga Dan Daun Gambir...
Tabel 8. statistik Dasar Intensitas warna pencerupan Dengan Daun Mangga... 35
Tabel 9. statistik Dasar Intensitas warna pencerupan Dengan Daun Gambir ...35
Tabel
10.
Statistik Dasar intensitas Warna pada BahanSutera ...
35Tabel
11'
Rangkuman Amrisis varians pencerupan dengan Da*n ma.gg
... 36Tabel 12. Rangkuman Anarisis varians pencerupan dengan Daun Gamb
r
... 37 Tabel 13. Rangkuman Analisis Varians Warna pada Bahan Sutera... 3gHal 20 22
29
32 33
34 31
v
DATTAR GAMBAR
Gambar
I .
Proses pencelupan denganzal
warna alarr.vl
Hal 27
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
l.
Tingkatan warnaLanpiran 2.
Instrumen penelitianr"ampiran
3.
Hasil pencerupan Bahan sutera MenggunakanZatwarna Nart
Daun lvlangga Dengan pembangkit Tawas.
Lampiran
4.
Hasil pencelupan bahan sutera menggunak anzatwarna alam daungambir
dengan pembangkit Tawas...Lampiran
5.
program AnalisisStatistft
Hal 44 45
48
49 50
vll
I BAB I
PENDAITULUAIY
A, LatarBelalCIng
Bahan
tekstil
frang digunakan sebagai bahan pakaian maupun lenanrunah
tangga, sebelumdi
pasarkantelah
mengalami66r-uram-macam
prosespenyempurnaan,
proses petryempurnaantersebut bertujuan untuk
meningkatkankualitas bahan tekstil
seperti menghilanglcan kotoran-kotoran alamiahdanmekanik yang
terdapat dalam serat, menambah kekuatarL meningkaftan daya tahan gesekan, menambah kekilauan, menambah kelembutan, menambahkeindahan, mengurangi susu! membuat tahan kusut, menstabilkm
bahan,pemberian
wamq motif
dan Iain sebagainya. Sugiarto (1993;lil3)menyatakan penyempurniuur bnhantekstil berh{uan untuk
meningkatkannilai komersial dari kain, nilai komersil ini
menyangkutnilaiio&q pol4
mode dan nitai-nilai
guoq tergartungpadaproduk akhirnya.Proses penyempurnaan
bahan tekstil dapat dilakukan dalam bentuk
serat, benang maupunkain'
prosesini
meliput'I, persiapan penyempurnaan, pengelantangan, pencelupan, pemberianmotif dan
penyempumaanakhir lainnya. Salah safir proses penting
dalampenyempurnaan
tekstil
adalah pencelupanyaitu
suatu pros€s pemberianwafna
pada bahan.winarni (1981:l)
menyatakan "pencelupan merupakan suafu proses pemberian warna pada bahan secara merata dengan bermacam-macamzat wamayang
bersifat permanen,.[Ial ini
memberikan pengertian bahwa bahan yang telah
dicelry
menghasilkan wiu-na yang merata dan tidak mudahluntur'
sedangkan untuk menperoleh hasil celupan yang baikdiperlukan
zat- zat wama tertentu dan hanrs memenuhi beberapa persyaratan, dlbagian lain juga dijelaskan syarat- syaratat wuna
vang dapatdi$malon
dalam proses pencelupan bahantekstil
adalah:l)
Zat2
\ryama mempunyai afinitas
tingg
(kemampuan mengadakan lftatnn) terhadapserat
tekstil.2)
Zat wama mudahlrut
dalam air.3) zatwanaharus
stabil setelahmasuk ke dalam serat
Dari kutipan jelas bahwa tidak semua
zatwarnayang
dapatdijadikan sebagaizatwarna yary
dapat dijedikan bahanpencelupan,
zat-zatwama seperti cat tembok, cat besi, pervarna kue' pewamakukq
walaupun berwarna tetapi tidak bisa dijadikan z.at wutarmencelup bahan tekstilkarena
zat-tatlvarna tersebut tidak mempunyai afinitas terhadap bahan tekstil.Secara lmum zat
warnayang
digunakandalam
pencelupanbahan tekstil
dapat dikelompokkan menjadi dua bagian- Menurut susanto(1973: 72),biladitinjau
dari asalnya, naka zat wanE dapat dibe'dakm menjadi duayaitu,
zat wunayang berasal dari alam dan zat wama sintetis' Hal senada juga diungkapkan olehchatib (r9sl:
47) penggolonganzat wuna
menurut cara perolehannya yaitu zat warna 2lam rlnn zat warna sintetis. L€bih lanjutnya Herlina (1999 18) menfelaskan zatwarnaalam adalah zat warna yang berasal dari tumbuh-tuurbuhan, binatang dan mineral-mineral.
Bila
diperinci
lags zrtwarna dari tumbuhan dapat berasal dari rebusankulit kajq
akar, bunga, buah, daun dan umbi. sedan gl<an ?.at wamasintetis adalah zat warna yang dibuat dari campuran bahankimia
seperti: zat warna naftol, direk, rapid (bejana), mordant dan lain sebagaiuya.Pencelupan dengan zat warna alam menghasilkan warna-warna
yang alami
artinya wamanya cerah tapi tidaktajaur,
sedangkan warna yang dihasilkan tersebut tidak persis sama walaupun dari bahau yang berkadar sama, halini disebabkar
kadar zat taninyang dikandung bahan alam ini juga tidak sam4 tetapiramah
terhadap lingkunga4 sehingga sangat tepat bila dapat dimanfaatkan- Karena keunikan tersebut masyarakat menengahke
arAs, lebih menyukai bahan tekstil yang dicelup dengan zatalam.3
ldaaya
pelarangan menggunakanzat warlr
sintetis tertenht, mendorong kalanganindusri batik
mencarialternatif lain
pengganti zatwarna sintetis tersebut, Menurut L,eshriQ002:l)
pelamngan pengguniumbekrapa
ieniszat warna sinrctis yg
bergugus Azo mengakibatkan maraknya penggalian kembali penggunaan zat wamaalamdi
Indonesia. pada umumnyazat
wama sintetis yang bergugus ,tzo merupakan turunanhidrokarbon
Aromatikseperti; Benzana; Toluena,
Nafulena; dm
Antrasena.ht-zat ini
kurang ramah lingkungan karena mengadung racun yang dapat membahayakan tubuh manusia atau zatkasinogenik yangdapat
mencemarilingkungan
sehingga merugikan manusiadar makluk hidup
lainnya.sedangkan penggunaar pewinna alami akan sangat membantu industri batik untuk memperkaya
wama hasil
produksinya, meskipun membutuhkanwaktu yang cukup lama
tetapi proses pembuatanya sangat sederhana dan arah wanra yang dihasilkan dapat mengimbangi arah wama yang diperoleh dari zat wama sintetisSehubungan dengan
hal tersebrd
indusri-indusribatik mencari
sumber-sumber
zat warnaalam
yang ramahlingkungan
unhrk mewarnai hasil produksinyqbaft induski
kecil ataupun industri rumahtangga.Ilal ini
terbukti dari pengama tan pada indusri batik yang ad4 disamping mernakaizd wrna
sintetis merekajuga
menggunakanzat wilna
alam dalam pencelupan produksiny4 tr2msa hanya terbatas pada bahan tertentu saja, sepertikurjit,
tanahliat,
danlain
sebagainya, proses pencelupannyajuga
kurang memperhatikan perbandingan antara berat bahan dengan jumlah larutan eksbak zat warna secara pasti,karena
mereka hanya mengira-ngira sesuai dengan pengalaman saja, ituputr tanpa menggunakanzat
pembantu atau zat pembangkit' mereka hanya menambahkan garamdaprr
yang berfungsi sebagai peneguhwarna'
sehingga warna yang dihasilnyapun kurang variatif. Padahal dari
literatur d.iperoleh4 banyak sekali bahan-bahan alam
lain di
sekitar kita dapat dijadikan sebagai bahan pencelupan yang belum dimanfaatkan.Bahan-bahan
tekstil
yang dicelup dengan zat wama alam sebaiknyajuga
berasal dari alam karena seral alammemiliki
sifat-sifat yang baik untukdicclup.
seperti yang diungkapkan Anas(1979)
bahwa pada proses pencelupan denganzat
wuna alami biasanya mengunakan bahan tekstil yang berasal dari bahan katun dan sutera. Kedua bahanini
bersal dari alam yaitu kapas dan suteradan
kedua bahanini
mempunyu
dayaserap yang tinggi terhadapar
dan zat warna alami.unt*k mend^p*an
warna yang kuat daram proses pence.pan dengen zat warna aram perlu pengulatrgatr pencelupan beberapakali. syahril
(1gg0: ll)
menjelaskan bahwa,, proses pewarnaim denganteknik celup dari
bahan alam cara pencelupannya harus berulang-ulang, sedangkan unhrk mendapatkan warna yang lebih kuat diperlukan sebanyak20
kalicelupan.,,hal ini
memberikan pengertianbahwa
setiap pengulangan pencelupanakan
menghasilkan intensitas(
kekuatan)
warna yangberbeda.
sementaraitu
pihakind,shi
hanya melakukan pengulangan pencelupan rnaksimal tiga kali untuk menghindari tanrbahan biaya produksi.r{asil
celupan yang baik menurut Hartanto (1980:169) memerlukan zat-zatpembantu ataubahan kimia yang satahsatu fungsinya unfuk membantu menyusupan larutan zat warna ke dalam serat secara
tepat dan menyeluruh. Guna membantu pelarutan zat warna alam dapat digunakan beberapa
zat
pembantu (pembangkit)warna
dianmranyatunjung jeruk
nipis, tawas' kapursirih dm
sebagainya, dimana dari masing-masing zat pembantu tersebut akan mengihasilkan wama yanghfteda-beda.
Hal berartibahrra
zat pembangkit yang digunakan dalam proses pencel,pan akan menenhrkan warna yang dihasirkan nantinya.5 sehubungan dengan
hal di atas hasil penelitian Adriani (
2005) diperoleh hasilpencelupan
bahan katuu dan sutera dengan menggunakan zat wama alam( daun mangga, daun gambir dankulit
kayu melur)
dengan pembaagkit kaprnsirih,
diperoleh warna coklattua' tlal ini
memberftan pengertianbahwa
zat pembantukapu, sirih
akan mengarahkan warna ke coklat.oleh
sebabitrq kami
dari jurusan KesejahteraanKeluarg4
lfiusrrsnya staf pengajaryang
mendalami tentang bahantekstil
tertantangunhrk kembali unhrk
melanjutkan danmenguji cobakan bahm-bahan alami lain yang terdapat
disekita
kita, dalam penggunaan zatwanE alam seperti daun
manggadan daun gambir, kedua
bahanini mudah
untuk mendapatkan dan bahan sutera serat yang juga berasal dari alamdm
memitiki sifat-sifat yang baik untuk dicelup serta sangd bagus dijadikan sebagai bahan sandang oleh karena itu kami mengangkat penelitianini
denganjudul: "Pencelupan sutera
dengandaun
mangga dan daungambir Eerggutrakan zat
pembangkit tawasr',D. Identifikasi
MasalahBerdasarkm latar belakang permasalahan
di
atas, banyakfrIdor yang
mempengaruhihasil
pencelupan dengan zatwarnaalami dapatdiidentilftasikan
sebagai berikut:l' warna
yang dihasilkan pada pe,ncelupanzat wama
alamtidak
secerah yang dihasilkan dengan memakaizdtwarna
sintetis.2'
Penggunaan zat warna warna alam jarang dilakukan pada proses pencelupan olehindusri
pada hal zatwarna
atamini
ramah terhadap lingkungan.3. Proses pengulangan pencelupan mempengaruhi intensitas warna
4.
tlasil
pencelupan dengan menggunalqnzatwuaaalam
dipsngaruhioleh
bahan zat warna, zat pembangkit , suhq proses pengolahan , resep dll.6
E.
Batasan MasalahBerdasarkatr lafarbelakangmasalah dan identifikasi masalah
di
atas, maka diambil suatu batasan masalahpitu
1' unfuk
proses pencelupan digunakan[ahan suter4
zat warna alam daunmang*
dan daungamblr, zatpembangkittawas, suhu 60
_70o
C.2'
warna yang dihasilkao pada pencelupan bahan sutera menggunakan zat warna alam daun maDggadan daun gambir
menggunakanpembangkit tawas untuk tiap
pengulangan pencelupan 1,5 dan 10.3'
krtensitas wama yangdihasilkan
pada pencelupan ba6an $rtera densanzat
warna alam daun manggadan
daun gambir dengan pembangkittawas
dipengaruhi oleh pengulangan pencelupan 1,5, den lQ.F. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang telah dikemukakan, maka rumnsan pennasalahan penelitian sebagai berikut:
I' wama apa
yang dihasilkan pada pencelupan bahan zutera, mengggnakan zat warna alam (daun mangga dan daun gzunbir) padapencelupanke l, 5
danke I0
.2' warna
apa yang dihasilkan pada pencelupansutera
menggunakan zat warna yang berasaldari
daun manggadan
daungarnbir
pada pencelupanke I , 5 dan ke l0
memakai pembangkit tawas.3'
Apakah ada perbdaan intensitas wtrtra padacehpan
bahansutera
dengan pengulangan pencelupan (1,5danl0)
padaekstak
daun mrngga menggunakan pembangkit tawas.4'
Apakah ada perbedam intEnsitaswtrna
padacelupm
bahansutera
dsngan pengulangan pe,ncelupan (1,5danl0)
padaeksrak
daun gambir menggrmakan pembangkit tawas7 G.
Tujuan
PenelitianSesuai dengan permasalahan yang akan diteliti maka penelitian ini bertujuan untuk:
l'
Mengungkapkan warna yang dihasilkan padapencelupan bahansutera
denganrat
wamaalami
daun mangga dan daun gambir pada pencelupan ke1, 5 dan kel0
.2'
Mendislaipsikan warna yang dihasilkan dari pencelupan bahan sutera denganzat
warnaalami daun
manggadan daun gambir
pada pencelupankel, 5 dan ke l0
denganmenambahkail zat pembangkit tawas.
3-
Seberapabesar
perbedaan intensitaswarna pada
bahan sufera dengan pengulangan pencelupanI kali, 5 kali, dan I0 kali
menggunakaneksrak
daun manggpdan
daun gambir dengan pembangkit tawas.lL Manfaat
PenelitianHasil penelitian
ini
diharapkan dapat dimanfaa&an oleh:I- Dosen dao
mahasiswadalam
pengembanganwawasan dalam materi
perkuliahan PengetatruanTekstil tr
danKimia
Terapan Tekstil.2.
Bahaninformasi bagi
indushi-industribatik
untuk mendapa&an warnabaru dari
alam dalam pencelupan bahan batik.3.
Memberikan motivasi pada masyarakat untuk memanfaatkm bahan-bahan alami yang ada dalam pencelupan bahan tekstil.4.
Sebagai bahan referensi pada perputakaan.8
BAB II
KERANGKA TEORITIS
^{.
Kajian Teori
l.
PeucdupanProses pemberian
wtrna pada
bahantekstil
disebutjuga
dengan pencelupan.Mennrut Erwin (1982 : 2).
menc,elup adalah memberikanwaru
padabal,,n
dengan menggunakan zat wama (dye stutr) begrtu rupa sehingga bahan tersebut berwarna sama rata (unifrom) danmemilki
ketahanan (tahan cuci, tahan keringat dan sebagainya). SementaraAdjusril (199a3)
mengungkapkar" mencetup adalah mewarnai seluruh dasartekstil
ataumori dengan balran
pewarna,deumn cara mencetupkm
keselumhan".Jadi
proses pencelupan merupakan proses pemberianzat
wama pada bahan karn, yang mana kain direndam secara menyeruruh supaya warnanya merata pada bahan.Proses pencelupan pada umumnya terdiri dari melarutkan atau mendispers ikan zat warna dalam air' kemudiau memasukkan bahan tekstil ke dalam larutan tersebut, sehingga terjadi petryera0an
Tlltwa$ake
dalam serat. Penyerapanini
terjadi karena reaksi eksotemik (pengeluaran panas) dan keseimbangan.chatib
(1981:a8) menyatakan pada pencelupan akan terjadi tiga peristiwa penting yaitu:a'
Melanrtkanzat watna dan
mengusahakan agarlarutm zat
warna bergerak menempel pada bahau (migrasi).b' Men&rong larutan zat warna agar dapat
terserap menempelpada
bahan (adsorpsD.c.
Penyer4panat
wama dari permukeen bahanke
dalam bahan(difr$i),
kemud.ian terjadilah filsasi.untuk
mendapatkanhasil
celupanyang baik dan rah, maka pada tahap ini
diperlukarbmtrun dri
luar, seperti menaikkan suhu, menamb ahzatpembanfu lain seperti9 garam
dapt[,
asarndan
sebagainyatergarhmg
dariar wafin yang
digunakan. Namun demikianbaik
tidaknya hasil pencelupan sangat ditentukan oleh ketiga tingkatan tersebut, apabtla zatwarw
terlalu cepat terfiksasi maka kemungkinan diperoleh hasil celupe
y6r1gtidak merat4 begitu juga sebalilorya apabila zatwroamemerlukan wakfu yang cukup lama untuk fiksasinya. Agar diperoleh waktu atau hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, diperlukan peningkatan suhu, penambatran zat pembantu, dan waktu pencelupan haruslah betul-betul cukup. Semerttra itu Hartanto (2003
:
169) mengutgkapkan "diperlukan zat-zat pembantu atau bnhnnkimia
yang salah satu fung5inya untgk membantu penrusupan Iarutan zat wama kedalam serat secara cepat dan menyeluruh,'.Sedangkan untuk
mendapatkanhasil
yangterbaft
dalam proses pencelupan zatwarna alami maka
pencelupan tersebut harusdilalflkan
berulaog-ulang seperti yang dikemukakanoleh
Syahril (1990: ll)"
Proses pewamzun dengan teknik celup dari bahan alem, cara pencelupatrnya harus berulang-ulang, sedangkan untuk msadapatkan warna yangIebih kuat diperlukan
pencelupan sebanyak20 kali celup-. Jadi dalam
pengulangan pencelupantersebut dipilih hasil
pencelupanyang terbaik dari hasil
pengulangan pencelupan tersebut,Dalam proses
pencelupan"air
merupakanfaktor yang sangat penting
yang mempengaruhi hasil dari pencelupan, bahwa air yang dicemari oleh bermacam-macam zat dankotoran akan
mempengaruhihasil
celupan seperti: efek lauring,
kerapuhan serat, pelunturan, dan noda-noda pada pencelupan dan sebagainyallartanto
(2003: 169). Jumlah air yang diperlukan juga hanrs sesuai dengan kebutuhan (bardasarkan vlot).2. ZatWarnaAlam
Menurut
Djufri
(1973:63) "Z.atwaraz alam adalah zat warna yang berasal daril0
alam yaitu hrmbuhan, foilatang dan mineral-mineral. Biasanya
zatwuna
yang berasal tuurbuhandihasilkm
dari rebusankulit -kulit kajtq
babakankayq dauq
bunga, buahdffi
akad'.Hal
senadajuga
diungkapkanoleh
Susanto (1973:70)zat-zat
warna alqmyaitrt' zatwuna
yang berasat dari bahan alam seperti tumbuhan dan binatang". Untuk Iebih jelasnya zal-zat alam yang dapat digunakan sebagai zat warna dalam pencelupan dapat berasaldari;
Tumbuhanyaitu
akar, batang(kaju) kulit,
daun, bunga ftuncup).Binatang yaitu getah buang (lac dye)
Zat
warnadari
bahanalam termastk
z,atwarna
beits(mordant-dyes) dan berapa diantaranya zat warna pembangkit. Adapun contoh zat wama yang berasal dari tumbuhanyang telah diuji cobakm dan
dapat digunakan mewarnai bahan tektil adalah sebagai berikut:Selain
itu
masihbmyak
tumbuhan yang dapat menshasilkan zatwarna. Erwin (200a :4) j uga menjelaskan bahwabahan dasar yang telah
diuji
cobakan berasal dari daun Tarum atau Indigo ( AIus Indigooides),kulit
batangMahoni
Swietania macropylia, Swidetania Mahoni)daun dan pobon Ketapan Terminalia
Catappa),Kenikir (Togetes
Eracta), Kesumba(Bixa
Orellana).Jati (Tectonia
Grandis)Kaju jambal, Kulit Kaju
Bakatr, Kayu Tegeran,Kayu Tingi,
Secang, Sri Gading (Nycan&es Orbotisttis),Buah
Jambu/Pinang(Area Catechu), buatr Jalawe 4an 6ua6
Trengguli.Sedangkan yang berasal dari binatang seperti darah ular, getah buah (lac dye).
Khusus dalam
penelitian ini kami mengambil dua eksfiak yang
berasal dari hrmbuh-tumbuhan yangdijadikan
sampel dalam penelitian experimenini, yaitu
daun mangga dan daun gambira. ZatWarna
Daun ManggaMangga merupakan tanaman yang tumbuh
di
daerah dataran rendah yang berhawa panas,tetapi juga masih dapat ditanam sampai datnan tinggi
yangll
berhawa sr.fiang, mangga berasal dati
India
yang ditemukandi
lembah Indus,Di
Indonesia manggapertama ditanam
di
Maluku tahrm 1965, kemudian menyebar ke daer:,h-daarah lain.Menurut
Rukmana(1997:17) "
tanaman matrggamemitiki pohon
yang tingginya mencapail0 M -
30M
atau lebih dan umumya dapat mencapai puluhan tahun. Batangnya tumbuh tegak,kokotL
berkayudan berkulit agak tebal
yangwarnanya abu-abu
kecoklat-coklatarq pecatr-pecahserta
rnangandung cairan sefiIacem damar".Mangga
mempunyaijenis daun tunggal, tanpa anak daun
pen.mpu, Ietaknya bergantian mengelilingi ranting. Panjangtan$ai
daun berftisaranbral,25
'12,50 cnn" pada bagian pangkal tangkai membesar, sedang pada sisi sebelah atas ada alurnya. Panjang daun 8- 40cq
lembarnyaz - lz,5
cm denganjumlah
tulang daunI8
- 30 buah.Benhrk daun
mang& abyang
seperti mata tombak, ronjong dengan ujung seperti mata tombalg segi empat tetapi berujung runcing, bulat telur dengan ujung runcing seperti mata tombak, atau segi empat dengan ujung membulat,tepi
daun halus, kadaug sedikit bergelombang
atau melipat atau menggulung.Ftrngsi zat
hijau
daun (chlorophyl) adalah menghisap cahaya matahari yangtidak
dapat dilakukanoleh
COz. Oz keluarmelalui mulut dauq
sedangzat
galamelalui pembuluh tapis dikirim
kebagian-bagranlain dari
tumbuh-tumbuhan.Seringkali pada tanaman
terjadi
pembentukanzat guta yang
berlebihan, yangdikirim
kelain-lain bagian, kelebihan ini berubah menjadi zatpati. Pada malam hari, proses asimilasiberherti
karenatidak
ada sinarmatahri, maka
zat pati dirubaht2
menjadi
ar gila
dandikirim
lagi kebagian-bagian lain tanaman, sebagi2aat
gu,aini
terdapat dalam bagiao-bagian tertentudari
tanaman, umpama buah, sebagian lagi berubah menjadi zatpatih telur,jika
kitateliti
bagian-bagtan tersebut terbenhrk dari zat-zatyang dihasilkan dalam proses asimilasi.3*itrosoepomo (1991:301)
mengatakan' suku
anacardiaceae jenis-jenis tumbuhan yang tergolong datam sukuini
berupa semak atau pohon dengankulit batarg yang
biasa mengandung resin,bila
rnangenaikulit
dapat menimbulkan peradangan,jufa
mengandung at. 7at
samak atau tannine merupak anzat
yang terkandung dalam tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagaizat
warna dalam peneelupan bahan tekstil.Susanto (1973:109) mengungkapkan bahwa diantara zat-zat yang terdapat dalam daun terdapat asam gallus (galluszur/gallic
acid). yaitu
suatutihydroksi
asam benzena carboksilat
(ti hydroxy-
benzoezuur) sebagaibentuk tanin
dan mungkin ada yang dalam bentuk bebas. Taninne atau gallic acid mempunyai sifat apabila dilarutkan dengan feni.clorida akan terjadi endapan.Adapun gugusan
hy&osi
yang terikat oleh suatu betrtukhydrocrbon
siklis yaitubenzena (golongan phenol) yang merupakan cremopphora (pembawa warna),Maka
ekstrak daun mangga anxocbroma(zat
pembantu) dapat bergabung dan membentuk zat warna tertentu menurut zat pembanfunya.b, ZatWarma
DaunGambir
Gambir (Uncaria gambir) 2dnlah komoditas fiadisional lndonesia terdapat
di
kepulauanf,iag,
SumateraBaraq
Snmatera Selatan(Band<a dan
Belitung), Kalimantan Barat dan lv1aluku. Akan tetapi pada saat sekarang produksi gambirl3
Indonesia sebagian besar di hasilkan oleh Sumatera Barat.
Gambir adalah
komoditi
yang banyak dipergunakatr sebagai bahan baku dalam industri farmasi, kosmetih batik dan lain-lain karena zat yang dikandungnya antara lain katechine yang sargat penting bagi pabrik obat-obataq malahan importir Jerman mempersyaratkan kandungan katechinenyaberkisu
40409/o, sedangkanpabrik Ciba Geigy
salah satu perusahaen obat-obatan menghendaki kandungan katechinemtrimum
60,5Yo(Dinas
Perkebunr.n, 2000). Tanamangambir
sejenistrnaman yang
memanjat (merambat). Susanto(1973)
mengungkapkan bahwagambir dalam
kebutuhan kehidupan manusiabanyak
manfaatnya antara lain dipergunakan sebagai:a) untrft memberi warna (mencelup) pada sutera dan katun, b) memberi wamabiru
c) untuk menyamakkulit
binatang d) unhrk obat-obahn (gele catechu, obat disentri) dan unhrk makan sirih.Jenis tamanan
ini
banyak sekali, mencapailima
belas jenis, tetapi gambir yang dimaksuddi
sini yang akan digrrnakan sebagai bahan dasar zat warna adalatrjenis
Uncaria Gambir, tanamanini
sejenis tanaman yang memanjat (merambat).Tamaman gambir
ini
banyak mengandung cathein, yaitu golongan senyawa ester dari aromatis asam oxcarbon,dan
golonganini
adalahjenis Iooistof,
dalam benfukdepsiden. Susunan cathein sejenis dengan flavonol dan ancthocyanin. Derivat dari
flavonol
banyak menghasilkan wama. Umumnyaflavonol
menghasilkan warnakuning,
sedmgkandmi
antacyanin memberikan wama -warnabiru, viole!
merah ,lan pupel,jika
cathceh diberiferri
klorida, caftec akan menghasilkan cairan yang berwama hijau pekatMenurut Thorpe (Nasir,200 :4)
ekstak
daun gambir mengandung beberapazat yaitu
cathecyn, asam catechut4
tannat, quersetin,
cathecu merah, gambir
fluoresein,abqlemak,lilin
(malam), namuo demkian kandungan utamanya adalah cathecin(7-33W
dan asam catechu tannat (20-55olo).Caflrecin biasanya disebutjuga dengan asam catechoat dengan mmus
kimia
Crs Hr+ 0e. Cathcein termasuk sffuldur flavonoid, tidak berwanra, dalam keadaan murni sedikit, tidak larut dalam air dingin tetapi larut dalam air panas, Iarut dalam alkohol dan etil asetat.Asarn catechu
tmnat
merupakan anhidratdri
cathecin, deugan rumus,kimia
CrsHzOs.Asam
catechutfinat
merupakan serbuk berwarna coklat dalam larutantimah hitam aseta! ia
disebutjuga
catechu (Thoqpe).Asam ini
adalah campuran terbesar yang terkandung dalam gambir dan merupakan suatu zat amorf yang larut dalam air dinginbila
airnya diuapkan tinggallah bubuk benrarna merah kecolatan, Larutanya akan memberikan warna hijau dengan Fe3+.Quersetin adalah suatu
zat
yarry benrarnakuning yang
terdapat dalam tumbuhandan berupa flavanol.
Quersetin disebutjuga
denganmelatin
atau supheretirqzatlrri
akanlarut
dalam asam asetat glaclm;l yang merupakan pemberi wanur kuning, sertaltrut
dalamair
dan alkohol. Quersetin menghasilkm warnahijau
denganFe3+
dan akan berubah menjadi warna gelap dengan pemanasan sementara itu Catechu merah gambir yang menghasilkan zat warna merah.3. Zat
Pembantu ( Tawas)
Sebagaimana
yang telah dijelaskan di atas bahwa unhrk
mendapatkan hasil pencelupan yang baik dan rata diperlukan zat pembanhr sekaligus berfungsi pembangkit warna, begrtujuga
halnya dengan zat warna yang berasal dari alamini
memerlukan zat pembantudalam
pencelupannya. Susanto(1970)
menjelaskanbahwa
sebagai bahanl5
pembantu dapat menimfustl6an
warn4
memperkuat ketahanan dari zat-zat warna alam. Zat -zat pembantu yang biasa digunakan dalam pencelupan dengan menggunakanrat
alamdianhranya ialah:
Jeruk ciEon,jeruk oipis, Cuk4
Sendawa (Saltpeter),Pijer
(borak), Tawas (atuin), Gula batu, GulaJaw4
Tunjung(ijer-vitriool),
Prusi (coper-sulfat), Tetes(sfioop
tebu), Melasse,Air Kapru,
Tape.(tape ketela, tape ketan), Pisanglutuk,
Daun jambu klutuk.Sementara
itu Syahil
(1940:40) menjebutkan obat atau bahan pembantu adalah obat-obafyang dipakai
sebagai penyempurnnn
proses pembatikan dibagianlain
juga dijelaskanbahwa agar wama tahan lama dan cerah, mengkilap perlu
ditambahkan penguat, pembangkit dan penahan.Dalam penelitian
ini
mengambil tawas sebagai zat pembantu atau pemband.itnya warna, bahanini dipilih
karena banyak ditemukan di pasaran sehingga mudah didapat dan harganya pun murah.Tawas merupakan salah satu bahan galian yangdiambil
dari alam kemudian diolah sedemikian rupa sehingga terbentuk benrpanbahan
bahr yang beningNfuzni (2004) menjelaskan tawas diproduksi dalam bentuk kristal. Dalam
proses pencelupan bahan tawas dipakai sebagai bahan pengunci(
Fixeer) zat wanoa soga dari tumbuh-tumbuhan. Tawasdisini
digunakan sebagai pembangkit wanta padakain
yangdicelup.
Sedangkanmenurut
Susanto(
1974:107)"tawas
bempakristal putih
yang dipakai sebagai kancingan ataufixer
zat warna sogajawa
dari tumbuh-tumbuhan setelah selesai pewarna".4. Bahan/kain
Pencelupan merupakan proses pewanraan
kain, untuk
mendapafl<anwarna
daripencelupan dibutuhkan bahan dasar berupa kain. Kain ymg digunakan
dalamt6
pencelup,ltr"adalah
kain putih yang
biasa disebut dengan"mori' atau "muslim"
atauncambricu.
Susanto (1973:53) mengatakan
" Dilihat dari
bahan dasarny4kain mori
dapat berasal dari bahankain
zutera asli atau sutera tiruan".dalam penelitianini
bahan yang digunakan sebagai objek eksperimen adalah sutera.Menurut
Widya(1976:33)
"Suteraadalah
serabutprotein yang
berbenangterus (filament) yang asalnya dari
sarang kepompong ulat sutera jems BombixMor{.
MenurutRamainas (1989:38) bahwa sifat-sifat sutera adalah licira
berhlau
lembut, kenyal, kuat dan dapat menyesuaikandiri
dengan keadaan temperatur,suta
bukanpenghantr
panasyang baik,
tetapi karena serabufiryalicin
menyebabkan rasa dingin kalan dipakai, sangat hygroscopisch, tahan ngenga! sutra dapat nrsak oleh sinar matahari, sutera dapat rusak oleh obat kelantang yang mengandung cloor,juga
sutra dapat rusak dengan pemakaian seterika dengan panas 1100 C,
Iebih tahan lindi dibandingkan dengan wol, waktu mencuci harus memakai sabun lunak supayajangan mengurangi kilaunya, sutera tidak tahan asam pekat."Bahm
suteramerupakm bahan telctil yang halus tetapi kuat dan
sangat higroskopis sehingga sangatbaik
untuk pencelupan, karena akanmenyemp zat
warna secara menyeluruh dan rata. Sutera yang dipakaidi sini
merupakan suteraasli
dsngankandungan 100% sutera
murni
(100%pure
silk),jika
suteraini
dapatdiwarnai
dengan zat-zat warna yang rlapat dikerjakan secara dingin dan warna pedakain ini tidak
luntur.Secara prinsip hampir semua wama bisa dipakai dalam pencelupan bahan sutera seperti:
zat warna sintetis (indigosol, napthol, rapid
dll)
dan dari soga -soga tumbuhan (tegeran, tingi jambal).5. Warna
Warna merupakan hal yang penting dalam pencelupan bahan
tekstif
pemberianwama
pada bahan akandapat
meningkatkankualitas dan nilai komersil dari
bahan tersebut. Menurut Sulasmi(
1989 - 63- 83), utrtuk mengetahui kualitas wamaperlu dilihat
fib lhi I ouai - n- r (rJ
6q r)
rl A4( "
dari
tiga
dimensi warnayaitu: I)
Corak warna atau nama waflla yaitu untuk mengetahui identitas warna(
Hue), misalnya merah, kuning,hijau
dst.2) tindotan
warna (value) yaitunilai
dari suatu witrna, makin banyak unsru'putih padaw{aa
semakin tinggidlai
wamatryq begitu juga sebaliknya. warna putih merupakm nilai wama yang paling tioggt,drn
warna hitam. merupakan.nilai
werna yang. paling rendah.3) Kekuatan warna atau intensitasyaitu kekuahn
atau kelemahan warna, daya pancarwarna
dan kemurnian witrrut,dengar
intensitas dapat membedakar warna, meskipun suatu warnamemiliki
nnma dannilai
yangsam4
yang satu mungkin lebih kuat dari pada yang lainnya, waflra yangmemiliki
intensitastinggi
akan sangat menarik perhatian daripada
warna yang intensitasnyarendah.
Sementaraitu
(Selaras(
2004) membenlkan beberapa tingkatan warnakuning
dan warna coklat seperti yang terlihat pada lampiranl,
dari wama- wama yang ditampilkan tersebutkita
dapat membandingkan untukmenentukan
arah wama serta berapa kandunganzat wuna darj hasil
pengulangan pencelupan bahan sutera dengan zatwarna daun manggadan daun gambir tersdbut.6.
Resep pencelupan zatwarna
alam.Dalam pencelupan zat warna alam, resep merupakan
hal
yang sangat penting kedudukannya, karena dengan adanya resqp, proses pencelupanakan lebih
mudah dilaksmakan dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Adapun resep pencelupan dengan menggunakan zat warna alamini
sangaflah beragam dan telah diujicobakan oleh parapenelitioyq
dalam penelitianini
penulis memakai resepyarg
dikemukakan oleh Lestari dkk( 2002) yaitu:Resep pencelupan zat warna alam yaihr : Bahan mori prima
I
pt (2,5 m:
500 gr),Vlot I :40,Zatpwama.
Bahan alami di cincang atau dihaluskan, ditimbang sesuai berat kain. Untuk 1kg
bahm alami membutuhkan kain 500gr.
Cincangm bahan alami tersebut dimasukkm kedalam4 liter air,
rebus rendaman bahm alam tersebut sampai mendidih,smpai airnya tinggal}-2
l8
Iiter,
kain dicelrryminimal
5kali
celup(5 x
15menit).
Zatpembangkit: 70grllt ab.
Bahan ataukain
direndam dalam larutan pembangkit selamal0
menit.
Dari
uraian resep 1'ang dikemukakandi
atasdijelaskan kebuhrhan
bahan, perbandingan berat bahan denganair (Vlot), zat
pembangkit yangdigunakaq
serta mekanisme pros€s pencelupan dinyatakan secara terarah, hingga dirasa dapat dijadikan pedoman yang baik unfirk melakukan pencelupan .B.
Kerangka
KonseptualPencelupan mempakan suatu proses pemberian wama secara menyeluruh pada batran.
Hasil
pancelupanzat yanta
alami daun rlrrarLgga dan daungambir
pada bahansutera
akanterdapat perbedaan
ymg
disebabkan karena strulfiurkimia
zat wama yang dikandung kedua ekstrak tersebut, serta kandungan zattannin yang
terdapatdari
kedua bahan tersebut juga berbeda.Bila ditinjau dmi
zatn'rna
yang digunakan yaitu daun mmgga dan daun gambir mempunyaizat
pewamaymg mewarnai
bahan yang berbed4
makasecara teorijenis
bahan dan zat warna alam akan mempengaruhi hasil dari pencelupan. Hasil pencelupan maksudnyadisini
adalahwama yang
dihasilkandari
pengulangan pencelupan bahansutera
dengan meuggunakanekstak daun mmgga dan eksnak daun gambir
dengan penambahan zatpembantu tawas
sebagai pembangkit warnanya. Inrtensitas warnajuga
dipengaruhi oleh pengulangan pencelupan, semakin sering dicelup, semakin tinggi intensitas wamanya.t9
I-ebih jelasnya kerangka konseptual penelitian
ini
secara keseluruhan dapatdilihat
padadiagram
dibawah ini:
Gambar. Diagram kerangka konseptual penelitian
C. Hipotesis Penelitian
Berdasrkan
kerangka kouseptualdi
atas, maka dalam penelitiaanini
dikemukakan hipotesis penelitiannya yaitu:1.
Terdapat perbedamintensitas
warna hasil pengulangan pencelupan bahan sutera dengan menggunakanzatwarna
daunmangga
denganpembangkit
tawas dengan pengulangan pencelupan( 1,5
danl0 )
2.
Terdapat perbedaanintensitas
wama hasil pengulangan pencelupan bahan sutera dengan menggunakan zat warna daungambir
danganpembangkit
tarvasdengn
pengulangan pencelupan( l,
5 dan 10)
Daun Ivlangga
Sutera lntensias
wama Pembangkit
Tawas Pengulangan
Pencelupan Ke 1,5,10 Darm
Gambir
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
^{.
Unit
EksperimenUnit eksperirnen dalam pe,nelitian
ini
adalah batrantekstil dmi sutra,
denganzatwama
alam dari eksnak daun mangga dan daun gambir.Ubahan yang
diteliti
adatah1-
Ubahan bebas: bahan tet<stilyaitu
suterazat
waraaahmi
yangterdiri dari
eksfrak daunmangga dan eksfiak daun gambir dengan pembangkit tawas.
2-
Ubahan tergantung:
gelap terangnya waflla yang dihasilkan dari pencelupan sutera dengan menggunakan zat warna alam ekstrak daun rnangga dan ekstrak daun gnmbir menggunakan pembangftit tawasB. Disain Eksperimen
Disain el<sperimen adalah disain satu faktor dengan
A X B
maqing_masing B dimanipulasi dalam 2 level dan A dimanipulasi dengan 3 level.Tabel
t.
DisainEkperimen faktorial
B
A
Pengulargan Pencelu
pan tat
war.na alamdaun
mangga6"lr {xrrn gambir
I
(Ar)
5 (Az)
10 (A3)
Bahan sutera
ArB AzB A3B
Keterangan.
B :
Bahan suteraAl :
Pencelupan keI
42:
Pencelupan ke 5 .A3:
Pencelupanke
102t
C.
Definisi
Operasional Penelitian1.
Pencelupanadalah
warna pada bahan secara merata pada bahan sutera dengan metrggunakar zatwana alam dui
daun mangga dan daungambir
dengan menggunakan zat pembangkit warna tawas.2.
Flasil pencelupan bahan suter4 maksudnya warna yang dihasilkan dari pencelupan bahan sutera menggunakan ekstrak daun mangga dandaun gambir
dengan menggunakan zat pembangkit tawas.3.
Pengulangan pencelupan adalah pemberian\ilarna
pada bahan sutera dengan menggunakanekstak
darm mangga dan daun gambir secara berulang-ulang sebanyak 1, 5 dan10
kali.D.
Instrumen
PenelitianInstrumen penelitian ini
berbentuk panduan pengamatan terbadap perbedaan hasil pencelupan yaitu gelapteranglintensitas wanu
yang dihasilkan . Instrumen berupa kuisioner sebagai alat pengumpul data dalam penelitianini
disusun menurutrating
scale dengan tigapilihan
jawabanunhrk gdap
terangwarna yang dihasilkan dari
pengulangan pencelupan.Arftunto
(1993:125) menjelaskan"Rating
scale(skala
bertingkat)yaitu
sebuah pertanyaandiikuti
oleh kolom-kolom yatrg menunjuk&an tingkatan-tingkatan misalnyamulai dri
sangatsetuju sampai
ke
sangattidak
setuju". Guna mempermudah mengolahan data diberikanilai
, unhrk sangattua dinilai 4,
fi:r,lterang dinilai 3
agak tua/ redupdidlai 2 dM
sangat muda/
lembut
dinilai l.
Instrumen tersebut sebelum digunakan dalam penelitian diuji validitas
dan reliabilitasnya sesuai dengan fujuan penetitianyaifu
dengan cara mengontrol alat dan bahan dalam penelitian berdasarkan resep,vloq
dan bahan yangdigunakm dengan
memperhatikan22 warkhr petrcelupar
yarg
dilalarkan denganteliti
danhati-hati.
penyusunan instrurnen disusun beberapa lmgkah:a. Penenfuan indikator
Penenfuan indikator pada variabel hanya melihat hasil pencelupan
yaitu
gelap terang warna yang dihasilkan dari pengulangan pencelupanb. Penyuzunan skor penilaian
Pada penelitian
fui
datahasil
pengujiandan
data hasil pengamatan secara visual terdapat hasil pencelupan berupanilai
bersifat kualitatif pada penilaian gelap terang warna yang dihasiftan dari pengulangan pencelupan. Agar data hasil penelitianini
bisa dianalisa secara statistik, maka nilai hasil pengamatan disusun dalamsuatu skala penilaian yaitu skala bertingkat (rating scale).Skor penilaian pencelupan
zat
wamaalam
(daunmaogga dan
daun gambir)terhadap gelap terang warna yang dihasilkan:
Tabel2- Sko_r- Penilaian pencelupan
zatwarnaalam
(daunmangga
dan daun gambir) terhadap gelap terang wartraPencelupan
ke Penilaian
Sangat hra (4)
Tua/ Terang (3)
Agak tua/muda
Q)
Sangat muda (1)
I
5
l0
l{enurut Arikunto
(1993:136) "suatu instrumen dikatakanvalid apabila
dapat mengungkapkan datadari
variabel yangditeliti
secara tepat".Nazir(I9gg:gl)
mengatakan"validitas internal
yaitu
apabila manipulasipercobaan
memang benar-benar menimbulkan perbedaan".Pada
%,liditas eksperimen pencelupanini
dikategorikankedalam
validitas23
internal yang
hanya mengamatikondisi
perbedaanhasil
pencelupanakibat
pengulangan pencelupan(
1,5 dan 10 ) pada bahan sutera dengan zat wama alam (daun mangga dan daun gambir) merggumkan zat pemban$it
w wna tawas.Untuk
mencarireliabilitas
instrumen atau pedoman pengamataq dapat dilakukan dengan dokumentasi arau wawaocara. Unhrk melihatkeandalan instumen
penelitianini
penulis melalcukanuji coba
pengulangan pencelupan zat wamaalam
(daun mangga dandaut gambir) pada bahzn sutera rnenggunakan zatpembaugkit tawas.
E.
Validitas PenelitianAgar diperoleh validitas dalam eksperimen, maka dilatcukan pengontolan sebagai berikut
I.
Eksperimen dilalrrkan oleh orangyatrg sama.2.
Eksperimen dilakukan pada saat cuaca yang sarna ( keedaen panas sekitasjam l0
oo-15 m siang)3.
Eksperimen dilalarkan pada bahan yang sama.4.
Pernbuatan resepdilaltlian
dengan resep standaryang sama F. Metode Pengumpulan DataUntuk
mengumpulkandata dilakukan
eksperimendi Laboratorium Pusat
Sumber Belajar (PSB) UNP, lokal perkuliahan untuk juruanKK
FT UNP. Programpenelitian
dengan mengamati hasil dari pengulan8an pencelupan bahan sutera dengan zat warna daun mangga drn daun gambir menggunakan pembangkit tawas.G.
TeknikAnalisa
DataUntuk melihat
PerMaan
warna yang dihasilkan pada bahan sutera dengan pencelupanzat
watna daun mangga dan daun gambir digunakan analisis varians denganjalan I jalur
Analisis data menggunakan Monas versi 10.
24
I.
Deskripsi DataSebelum dilakukan pengujian hipotesis
terlebih
dahulu dilakukan deskripsi data yang bertujuanuntuk
menenfukan arahwana
hasil pencelupan dengan daun mangg2 dan daun gambir menggunakanpembangftit tawas. Menentukan intensitas warna dengan menggunakan monas versi 10, diungkap nilai rata-rata estrindar deviasi, median, modus.2. P engajiaa persyaratan anatisis
Sebelum
teknft
statistik dilakukan, asumsi yang digunakalr harusdibuktkan
melalui persyaratan analisis. Pengujian persyaratan analisis yang digunakan adalah:a- Uji
Normalitas dilakukan dengan menggunakan chi-kuatat. Pengujianini
bertujuan untuk mengetahui apakahvariabel penelitian inimemiliki
sebaran data normal atau tidak.b-
Pengujianhiptesis,
dilakukan dengananalisis
satujalur
(oneway) , untuk
melihatapakah
terdapat
perbedaanpengulangan
celupan( 1,5den l0 ) pada
bahan suteramenggunakmzatwaflla daun mangga dan daun gambir dengan pembangkit tagas.
H. Prosedur Penelitian
Proses pencelupan
bahan
sutera dengan menggunakan zat wama alam(
daun gambirdan daun
mangga) dilakukan melalui
beberapa tatrapmeliputi :
tahnp persiapan, tahap pelaksanaaq '-hap penyelesaian dan tahap penilaian.l.
TahapPersiapan pengolahan daun mangga dan daun gambirDalam pencelupan dengan menggrrnakan vat
narna
alam (daun mangga dan daungambir ) ini melalui
beberapa tatrapyaitu:
tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap penyelesaiarL dao tahap penilaiana.
Menenfukanresep.25 Pada
tahap ini, penulis
melalflrkan pengumpulan berbagai resep pencelupan dengan zat warna alamdari
sumber yang berbeda. Kemudiandipilih
salah satu resepyang
dianggappaling
sesuaidar
akan dijadikan sampel dalam penelitianini.
Resep yang digunakan di sini adalah resep yang dikemukakan oleh Lestari dkk (2002) yaitu:l).
Bahan mori primaI ptQ,5
m:500
gr)2) VIot
1:403)
Tatpewarna.Bahan alam
di
cincang/dihaluskan ditimbang sesuai dengan berat kain.Unhrk I Kg
bahan alam membutuhkankain
500gr,
cincangan bahan alam tersebut dimasukkanke
dalam4 liter air,
rebus rendaman bahan alam tersebut sampai mendidih,sampai airya tinggal 2-2Yohter. Kain dicelup selamal5
menit4)
Zatpembangfuit tawasTAgrfitat
Bahan atau kafu yang telah dicelup direndam dalarn air endapan
pembangkit
warna selamal0
menit.b. Persiapan alat
Setelah menentukm
sampel
langkah selanjutnyaadalah
melakukan persiapanalat untuk
melakukan penelitian sebelumnyaperlu dilakukan
observasi laboratoriumPSB
(Pusat SumberBelajar)
terutamauntuk melihat alat yang
dipergunakan untuk penelitian' Alat-alat yang dipakai adalah: Timbangan, waskom,sendok pengaduk panciperiuk,kompor,gelas ukur, dan pengaduk kaca- peralatan harus
diperiksa keberadaannya, apakah dapat digunakan atautidak.
Pengujian peralatanini
sangatpenting dilakukan guna kelancaran penggunaennya datam selama
penelitian berlangsung.26
c.
Menimbang BahanSetelah persiapan bahan dan
alal
selanjutnya adalah menimbangbahan
dan zat sesuai denganresep dan perhihrngan resep yang telah ditentukan sebagai sampel.yaitu:vlot l:20'
mal<sudnya 1 kg bahan sutera dipergunakan ekstrak zatwarnadaun mangga/
daun gambir sebanyak 20 liter. Dalam penelitian
ini
berat bahan sutera yang digunakan adalah 30g,
et<strak zrtwarnayang dibutuhkan sebanyak 30/1000x 20:6/lA:0,6L
atau 600
ml jadi
untuk 30g
bahan sutera memerlukm 600ml
eksnak zat wama daun mangga atau daun gambir.2. Tahap Pelaksanaan
a.
Pembuatan zat wafitadaun mangga dan d2p1 gambirl)
I\{asukkan daun mangga atau daun gambir kedalam panci banyakI
kg dengan 4liter
2)
Rebus daun mangga atau daun gambir danganar,
hingga airtadi
menjadi setengah bagian air (selama I jam).3) Turunkan datr dinginkan,lalu disaring.
4) Zatwama sudah siap digrrnakan.
b.
Pelarutan zat pembangkitl)
Masukkan tawas kedalam *askom sejumlah yang dibutuhkan.2)
Masukkan air dingin lalu aduk sampairat4
sampai endapan-endapan tawas tidak menggumpal lagi.afi.
27 c. Proses pencelupan.
Pencelupan dapat ditalorkan apabila semua baban celupan sudah siap untuk digunakan seperti: larutan
zat
wama daun mangga atau daun gambir, lautan zat
pemban$<it warna tawas dan bahan (kain) yang akan dicelup.Langkah-langkah pencelupan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Disaring
r\ ir hru(en
zrt wrrnr
DL:rtrrs dro dijrrnur Dirlus
f)i:(us Dia I us
Air dingin
[-aru(.an zrt wrrnr
Air dingin
Dari
gambr
diatas dapat dijelaskan proses pencelupan dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:28
l).
Bahan yang akan dicelup terlebih dahulu direnda.m dalamair
dingin selamal0
_15
menit lalu diatus(dikoing
anginkan).2).
Setelah diatuskain
dicelupkan kedalam larutanzat wuna
pada suhu 60-700 C, kemudiankain dibalik- balik
agarzat
warna masuk kedalam seratkain. Ini
berlangsung selama 15 menit, kemudian kaindi
atus kembali sampai lan,nan zat wamatidak
meneteslagi
312u samp?ikering
angin.Ulangi
perlakuan tersebut kembali sebanyak 1 kali, 5 kali dan10 kali
atau hingga mendapa&anwanp
yang diinginkan.3).
Selanjutnyakain
dicelupkan kedalam larutan zat pembangkit warna tawas, kain dibalik-balik selamal0
menit agar semua permukaan kain dikenai
zatwarna. Lalu kain dikeringanghkar
4)'
Kemudian kain yang telah kering dicuci deng;anair
untuk membuang zat warna yang tidak menempel pada lain.5)
Lanjutkan pengulangan pencelupan sampail0
kali.d. Tahap Penyelesaian
Pada tahap penyelesaian
ini
yang dilakukanadalah
menyeterika kain yang telahkering
agarhasil
dapat diamati denganjelas.
Sesuai dengan bahanyang
digunakan dalam eksperimenini
adalah sutera maka suhu yang digunakanjuga
disesuaikan yaitu 60-70 0c.
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil
Penelitian1. Corak Wama Pencelupan Dengan Daun Mangga
Berdasarkan hasil penelitian pencelupan bahan sutera dengan zat warnaalam d2utr mangga menggunakan zat pembangkit warna tawas( A.1
),
menunjukkan hasil corak warna pencelupan dapat dilihat pada tabel 3.Tabel S.
Corak/Warna Yang
DihasitkanDari
Pencelupan Bahan Sutera Menggunakan Daun ManggaRespon- den
Pengulangan Pencelupan Tanpa
Pembangkit
Pengulangan Pencelupan Dengan Pembangkit Tawas
l kali
5kali l0 kali I kati
5kali l0 kali
1 KrEm
kecoklaha
KrE n kecoklataa agak tua
KrEm kecoklatan
Itr e
Kuning kehijauan
Kuning tehijauarr aodr fua
Kuning kehijauan hra
2 Krem
kecolilatarr
Krem hecotlatar asak tua
Krem L.ecolilatan fua
f(nning kehijauan cemerlang
Kuning kehijauan ,p,aL hra
Kutritrg hehiiauan tua
5 Krem
k6coklatatr Krelr LEcoklde
Krsm kecoklatarr tua
Krem kehijaum
Kren kehijauan asak tua
Krein keLtningan fua
4 Hiiau
Iembut Kre,m muda Krem agak tua
Kuning kehijauan
fuoing kehija'an asak tua
kddjaran
5 Krem
lembut Krem muda Krem agak hla
Kuning kehijauan
Kuning kehijauan
Kudng kehijauan
6 Krem'
bmbut Krern muda Krem kecoklaan acakhra
Kuning kehijauan
Kudng bhijauan
Kming kehijauan agak tua
7 K*inS
kecoklatan
Krem kecoklatan
Krem kecoklatan agak nra
Krming kehijauan
Kuning kehijauan
Htau kecoklahn
E Kuning
kecoklatan
Krem kpcoklatan
Kren kecoklatar bbih tra
Kuning kehijauan
Krem laehijauan
Kdfjauan
agak ura
9 Krsm
Itrrningan
Krem kecoklatan
Krem kecoklatan agak ura
Krrrdry tehija"an
kem
kehijauan
Kr€m kehijauan hbih [ra l0 Krem
tceftuningan Krem keooklatm
Kr€m kecoklatan tua
Kuning kehijauan
Kuning kehijauau agak tua
Kudng k*ijauan
agak eelap
30
II
KrBn Kremliecoklatan
Krern kecoklatar fua
Ktming kehijauan
Hijau Ierubut
Krmirs kehijanan hra
t2 Krem k tuningro
KrEm kehijauan
I KrsE kec{ftlatatr agak tua
Kuning kehijauan
Kudng kehijauan agaktua
Kuni€
bhijauan tua
l3 Kr€{t Krem
kekuningan agakua
Krem lcecoklatatr Uo
Kuning kehijauan
Kunhg kehijauan c€rah
lcehiiaan lebft l4 Krem
kecotlatan
Krem lccoklatm
agaf:Ura
Krrem lecoklahn lebih tua
Kuning k