1
PENCEMARAN UDARA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT PENGANTAR ILMU HUKUM
KELOMPOK 4 :
KAYANA CETTA MAHESWARI NIM. 231010200128
NIAS JAYA GULO NIM. 231010201534
NUR AINI SOLICHAH NIM. 231010200136
OHMAN NIM. 231010200147
RENDI TRIANTORO NIM. 231010202097
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1 UNIVERSITAS PAMULANG
2 DAFTAR ISI
3 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam lainnya hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkanya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup yang berpindah-pindah kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Pencemaran yang terjadi adalah akibat dari aktivitas yang dilakukan manusia. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika terkontaminasi oleh bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup
4
yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dan meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.
Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan. Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun negara berkembang. Untuk memenuhi kebutuhan populasi yang terus meningkat, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri.
Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78%
Nitrogen, 20% Oksigen, 0,93% Argon, 0,03% Karbondioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH) dan Hidrogen (H2).
Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi.
Akibat aktifitas perubahan manusia udara seringkali menurun
kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas udara yang
5
dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Kemungkinan disuatu tempat dijumpai debu yang bertebaran dimana-mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga suatu kota yang terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau angkutan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pencemaran itu bisa terjadi?
2. Apa upaya masyarakat serta pemerintah dalam menanggulangi pencemaran tersebut?
6 BAB II
ISI
A. Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran udara menurut PP No. 22/2021 (tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup) adalah masuk atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lainnya ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu udara ambien yang ditetapkan. Baku mutu udara ambien merupakan nilai yang ditenggang keberadaannya dalam udara ambien. Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi dan tepatnya pada lapisan troposfer di dalam wilayah
yurisdiksi Republik Indonesia. Udara ambien berpengaruh terhadap kesehatan manusia, makhluk hidup, dan unsur Lingkungan Hidup lainnya. Sementara, emisi adalah pencemar udara yang dihasilkan dari kegiatan manusia yang masuk dan/atau dimasukkannya ke dalam udara, memiliki dan/atau tidak memiliki potensi pencemaran udara. Berikutnya, beban emisi yakni jumlah pencemar udara yang dibuang oleh suatu usaha dan/atau kegiatan ke udara ambien. Baku mutu emisi yakni nilai pencemar udara maksimum yang diperbolehkan masuk atau dimasukkan ke dalam udara ambien. Berkaitan dengan udara, terdapat perlinduangan dan pengelolaan mutu udara yang merupakan upaya sistematis dan terpadu untuk menjaga mutu udara.
National Institute of Environmental Health Sciences mengkategorikan pencemaran udara menjadi dua jenis yaitu Polusi udara luar ruangan dan Polusi udara dalam ruangan. Berikut ini penjelasan masing-masing jenis polusi udara:
1. Polusi udara luar ruangan
7
Pencemaran udara luar ruangan adalah paparan pencemaran yang terjadi di luar lingkungan buatan. Contohnya: Partikel halus yang dihasilkan pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi untuk memproduksi energi. Gas berbahaya seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, uap kimia dan lainnya. Ozon di permukaan tanah, bentuk oksigen reaktif dan komponen utama kabut asap kota dan asap tembakau.
2. Polusi udara dalam ruangan
Pencemaran udara dalam ruangan adalah paparan partikel karbon dioksida dan polutan lainnya yang dibawa oleh udara dalam ruangan atau debu. Polusi udara luar bisa masuk ke dalam ruangan dengan membuka jendela, pintu, ventilasi dan lainnya. Contoh polusi udara dalam ruangan:
Gas seperti karbon monoksida, radon dan lainnya. Bahan bangunan seperti asbes, formaldehid, timbal dan lainnya. Alergen dalam ruangan dan luar ruangan seperti kecoa dan tikus dan lainnya. Jamur dan serbuk sari.
B. Faktor Penyebab Terjadinya Pencemaran Udara 1. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, akan menimbulkan asap yang pekat. Selain dapat mencemari udara, asap tersebut juga dapat mengganggu kesehatan, seperti sesak napas.
2. Pembangkit Listrik
Pembangkit listrik yang masih menggunakan bahan bakar berupa gas, batu bara, atau minyak bumi akan menghasilkan zat-zat berbahaya, seperti karbon dioksida, nitrogenoksida, partikulat, dan sulfurdioksida, yang dapat mencemari udara. Lama-kelamaan, zat-zat berbahaya tersebut akan menyebabkan pemanasan global.
3. Gunung Berapi Meletus
8
Saat meletus, gunung berapi mengeluarkan abu vulkanik, gas beracun, pasir, dan material berbahaya lainnya. Hasil letusan tersebut akan
mencemari udara dan dapat mengganggu kesehatan.
4. Kendaraan Bermotor
Zat-zat yang dihasilkan dari pembakaran kendaraan bermotor, seperti karbonmonoksida, nitrogenoksida, dan volatil, dapat mencemari udara dan merusak lapisan ozon.
5. Pabrik
Asap yang dikeluarkan melalui cerobong-cerobong asap pabrik mengandung zat polutan yang sangat berbahaya, seperti hidrokarbon dan karbonmonoksida.
6. Rumah Tangga
Ternyata, aktivitas rumah tangga juga turut menjadi penyebab udara tercemar. Memasak dengan menggunakan kayu bakar, membakar sampah, menggunakan AC dan hair dryer, serta mengecat rumah, dapat
mengahsilakn zat polutan yang sangat mengganggu.
7. Sampah
Timbunan sampah yang membusuk akan mengeluarkan bau busuk, menyengat, dan tidak sedap. Jika dibiarkan, bau ini akan mencemari udara.
8. Pertanian
Di dalam dunia pertanian, pasti tidak lepas dari penggunaan insektisida, pestisida, dan pupuk kimia. Padahal, ketiga benda tersebut mengandung zat-zat kimia berbahaya, seperti ammonia, yang dapat mencemari udara, tanah, dan air.
9. Pertambangan
Untuk mengambil mineral dari dalam bumi, diperlukan peralatan besar sehingga menghasilkan debu dan mengeluarkan zat kimia berbahaya
9
yang dapat mengganggu kesehatan, terutama kesehatan para pekerja tambang.
10. Penebangan Liar
Penebangan liar yang semakin marak terjadi membuat hutan menjadi rusak dan gundul. Sisa-sisa dari penambangan berupa daun dan ranting kering menjadi benda yang mudah terbakar sehingga menimbulkan asap yang mencemari udara. Selain itu, fungsi hutan sebagai paru-paru dunia tidak dapat bekerja dengan baik.
C. Dampak Dari Pencemaran Udara
Polusi udara atau pencemaran udara dapat berakibat terganggunya kesehatan bagi manusia. Mengutip dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Provinsi Banten, berikut daftar dampak polusi udara:
1. Menimbulkan bibit penyakit
Udara kotor mengandung zat-zat yang berbahaya, mulai dari zat-zat kimia, debu hingga membawa bibit-bibit penyakit. Penyakit yang isebabkan oleh polusi udara, antara lain seperti sesak napas, asma, dan tidak menutup kemungkinan menyebabkan terjadinya kanker.
2. Membuat mata merah dan iritasi
Debu dari polusi udara dapat masuk ke dalam mata, sehingga bisa membuat mata menjadi merah dan mengganggu penglihatan. Untuk bisa menjaga mata agar tak terkena debu atau kotoran, saat melakukan
perjalanan, sebaiknya mengenakan kacamata jalan dan setelah itu mencuci muka jika sudah sampai di tempat tujuan.
3. Kulit gatal-gatal dan bersisik
Debu dari polusi udara dapat menempel pada kulit dan bisa
menimbulkan beberapa macam gejala, sehingga kulit menjadi terasa gatal
10
dan juga bersisik. Usahakan, untuk tetap mandi secara teratur setiap hari, sehingga kulit tetap bersih, terawat dan sehat.
4. Iritasi pada saluran pernapasan
Banyaknya debu-debu yang kotor dan dihirup sangat tidak baik untuk kesehatan manusia. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, maka bisa menyebabkan pergerakan silia yang berubah menjadi lambat, bahkan tidak menutup kemungkinan bisa terhenti, sehingga tidak bisa membersihkan saluran pernapasan.
5. Gangguan pada pernapasan
Udara kotor yang mengandung karbondioksida dan gas beracun lainnya sangat berbahaya bagi sistem pernapasan manusia. Udara kotor yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan juga bisa menyebabkan terjadinya infeksi saluran pernapasan akut, seperti
contohnya asma dan juga bronkitis. Tidak menutup kemungkinan, apabila kita terkena udara yang tercemar secara terus-menerus, maka bisa
berakibat sangat fatal, hingga ke kanker paru-paru.
6. Mengganggu tumbuh kembang anak
Di dalam udara kotor ada kandungan timbal, yang apabila masuk ke dalam saluran pernapasan anak, akan berdampak sangat berbahaya. Bisa menyebabkan terjadinya penghambatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Sementara pada orang dewasa, timbal dapat mempengaruhi sistem reproduksi atau kesuburan.
7. Mengurangi jarak pandang
Hal ini bisa terjadi jika polusi udara terjadi dengan tebal. Jika asap terjadi dengan tebal, maka bisa mengganggu penglihatan, yang secara otomatis bisa mengurangi jarak pandang. Jika jarak pandang berkurang, salah satu solusinya adalah berjalan lebih hati-hati atau lebih pelan-pelan untuk menghindari dari yang adanya tabrakan atau kecelakaan. Bahkan, tidak hanya kita sebagai manusia saja terganggu, aktivitas bandara juga
11
terganggu bahkan bisa menimbulkan delay terhadap beberapa keberangkatan.
8. Penyebab utama terjadinya pemanasan global
Pemanasan global atau akrab kita kenal dengan nama global warming ini bisa mengakibatkan terjadinya peningkatan suhu bumi, yang juga menimbulkan air laut yang ikut naik.
9. Gangguan pada sistem reproduksi
Polusi udara juga bisa mengganggu sistem reproduksi. Bahkan, tidak menutup kemungkinan juga, tak hanya sistem reproduksi yang terganggu, melainkan beberapa organ lain seperti ginjal dan jantung juga bisa terkena.
10. Tanaman terganggu hingga mati
Adanya polusi udara atau pencemaran udara, tanaman juga bisa terserang penyakit. Penyakit itu mulai dari bintik hitam, klorosis, nekrosis dan beberapa penyakit lain.
D. Upaya Penanggulanan Pencemaran Udara 1. Transportasi Publik
Meningkatkan sistem transportasi publik seperti kereta api, bus cepat, dan sepeda jaringan untuk mendorong penggunaan transportasi
berkelanjutan.
2. Penanaman Pohon
Mengadakan program penanaman pohon di perkotaan dan daerah pedesaan untuk membantu menyerap polutan udara dan meningkatkan kualitas udara.
3. Filter Udara di Pabrik
Menggunakan teknologi kontrol emisi seperti filter udara yang efisien di pabrik-pabrik untuk mengurangi pelepasan polutan udara.
4. Sosialisasi Kesadaran Masyarakat
12
Melakukan sosialisasi pendidikan untuk menginformasikan
masyarakat tentang bahaya pencemaran udara dan mengajak mereka untuk mengambil tindakan seperti mengurangi pembakaran sampah.
5. Kebijakan Pemerintah
Pemberlakuan pajak karbon atau insentif fiskal lainnya untuk mendorong penggunaan energi bersih dan teknologi ramah lingkungan.
6. Kendaraan Listrik
Subsidi atau insentif untuk kendaraan listrik dan infrastruktur pengisian ulang yang lebih mudah diakses.
7. Pembuangan Sampah Terpadu
Pengelolaan sampah yang efisien dan aman untuk mencegah pembakaran sampah terbuka yang menghasilkan polutan udara.