• Tidak ada hasil yang ditemukan

pendahuluan - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pendahuluan - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

A. Permasalah Penelitian

Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yaitu:

a) subjek didik (siswa), b) pendidik (guru), c) tujuan yang akan dicapai, d) materi atau bahan pelajaran, e) alat pendidikan, f) serta evaluasi yang digunakan. Komponen ini saling berkaitan satu sama lainnya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Jika salah satu dari komponen tersebut kurang berfungsi, maka secara keseluruhan jalannya sistem tersebut akan terganggu (Rina Wardani 2010:1).

Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar di lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah lebih baik. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pengertian lain dari pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Supriadi, 2012:7).

Pengajaran adalah suatu aktifitas (proses) mengajar belajar yang di dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Istilah peserta didik penulis gunakan untuk anak didik, objek didik, atau sebagai istilah lain dari murid atau siswa. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru/pengajar adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif diantara dua subjek pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal, pengarah, pembimbing, sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.

Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya. Material, meliputi buku- buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapannya, terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik,

belajar, ujian dan sebagainya. Melihat dari gambaran di atas dapat kita ketahui bahwa pembelajaran merupakan suatu interaksi antara berbagai komponen yang saling berkaitan. Untuk membelajarkan peserta didik, sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai (Supriadi, 2012:42).

Berdasarkan observasi di SMA PGRI 3 Padang, terdapat beberapa persoalan dalam pembelajaran sosiologi seperti masalah:

minat,dan motivasi, Selain itu, proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar, kondisi lingkungan belajar baiklingkungan fisik maupun sosial siswa juga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pelaksanaan pembelajaran karena lingkungan belajar tidak kondusif dan hubungan antara guru dengan peserta didik tak selalu baik.

Berdasarkan hasil penjajakan awal, ditemukan guru menemui beberapa kendala dalam melaksanakan proses pembelajaran yang disebabkan banyaknya siswa yang datang terlambat banyaknya, siswa yang minta izin keluar masuk, pada saat pembelajaran sosiologi berlangsung.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengungkap Kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran sosiologi di SMA PGRI Sekota Padang dan Kiat-kiat guru mengatasi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran Sosiologi di SMA PGRI Sekota Padang.

C. Kajian Teoritik

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori behaviorisme tokoh dari teori behaviorisme adalah B. F. Skinner.

Teori behaviorisme menekankan pada tingkah laku objektif, nyata, dapat diamati.

Guru dituntuk untuk lebih terbuka dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi minat belajar siswa agar tujuan pembelajaran tercapai. Seorang guru harus memiliki metode dan media yang menarik untuk dapat meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran tersebut, sehingga mempengaruhi hasil dari pelajaran tersebut. Dalam teori ini guru lebih dituntut dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilihat dari baik tujuan, materi, media dan evaluasi tapi beda kenyataannya dengan yang terjadi di SMA

(2)

PGRI Sekota Padang dimana terdapat kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan program pembelajaran Sosiologi baik dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, menurut Bogdan dan Taylor mendefenisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang mengahasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh), (Moleong, 2010: 4).

Tipe penelitian ini adalah deskriptif yang menyatakan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksud untuk menguji hipotesa tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang data, gejala atau keadaan tentang masalah- masalah sosial yang ada, berguna untuk mengklasifikasikan mendeskripsikan sejumlah masalah-masalah yang akan diteliti (Arikunto, 2006:291).

Penelitian ini dilakukan satu bulan yaitu dari bulan Januari tahun 2014 sampai bulan Februari tahun 2014 di SMA PGRI Sekota Padang. Informan dalam penelitian ini adalah Guru mata pelajaran Sosiologi. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan terdiri dari kegiatan apersepsi yang mana kegiatan apersepsi adalah guru dalam mengajar memberikan atau mengaitkan dengan apa yang sudah diketahui dengan yang akan dipelajari dan menjembatankan pengetahuan lama dengan pengetahuan yang baru serta memberi motivasi kepada peserta didik

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran dalam berbagai aspek diantaranya: tujuan pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi.

a. Tujuan Pembelajaran

Tujuan yaitu pernyataan tentang perubahan pribadi yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Problem perilaku tersebut mencakup perubahan kognitif, psikomotor, dan afektif. Dalam langkah ini guru harus merumuskan kemampuan yang dikuasai peserta didik serta mengikuti program pengajaran tertentu.

Merumuskan kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan siswa untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

b. Materi Pelajaran

Dalam pendekatan atau strategi pembelajaran guru dituntut untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dengan karakteristik peserta didik, melaksanakan pembelajaran secara runtut, menguasai situasi kelas, melaksanakan pembelajaran kontekstual, melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kegiatan positif dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang sudah direncanakan.

c. Metode Pembelajaran

Dalam penggunaan media pembelajaran bahwa guru masih belum menampilkan media pempelajaran dengan baik. Dengan metode dan media yang beragam sehingga menimbulkan keraguan dalam menentukan media dan metode yang sesuai dengak karakteriristik siswa. Hal ini terlihat dari kecenderungan guru yang belum menampilkan media pembelajaran seperti infokus, guru hanya menggunakan media ceramah untuk menyampaikan materi pembelajaran.

d. Evaluasi Pendidikan

Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaan.

Bedasarkan hasil analisis data diperoleh diketahui bahwa penilaian hasil belajar Sosiologi di SMA PGRI yang Sekota Padang masih bermasalah yang menjadi kendala masih banyaknya nilai mata pelajaran Sosiologi yang masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM). Jadi penilaian biasanya dilakukan dengan bentuk tes seperti: tes lisan, tes tulisan, dan tes tindakan.

1) Penguasaan materi

(3)

Sebagian siswa tidak mau membahas dan menggulang pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya sehingga guru memberikan pertanyaan, siswa tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut.

2) Ketercapaian Waktu

Untuk melakukan evaluasi yang sesuai dan tempat waktu pihak sekolah memberikan alokasi untuk melaksanakan pelaksanaan evaluasi kepada siswa, masih banyak guru yang terkendala dengan alokasi waktu persiapan evaluasi yang telah dirancang dalam RPP.

Sehingga dalam melakuan evaluasi mengalami kesulitan dalam penyelesaian evaluasi bagi peserta didik, karena waktu yang terbatas guru terburu-buru untuk menyesaikan penilaian tersebut yang mana semua nilai siswa harus diserahkan kepada wali kelas.

3) Penilaian objektif

penilaian secara objektif yaitu penilaian yang diberikan berdasarkan berdasarkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dimana penilaian antara siswa yang aktif dengan yang pasif berbeda. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematis dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tulisan dan lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap penilaian hasil karya berupa tugas dan penilaian diri.

Nilai sebagian siswa yang di bawah KKM kami para guru-guru melakukan remedial atau memberi tugas pada materi tertentu yang tidak mereka kuasai sampai materi tertentu itu mereka kuasai.

3. Kegiatan Penutupan a. Kesiapan Penutupan

Dalam melakukan penutupan proses pembelajaran masih mengalami kendala seperti ketidak siapan sebagian siswa melakukan penutupan tapi guru masih bisa mengatasi sebagian siswa, serta melanjutkan penutupan sesuai dengan proses yang ada walau waktu penutupan tidak sesuai dengan yang direncanakan dan proses penutupan berjalan dengan lancar.

b. Kondisi Penutupan

Dalam melakukan kegiatan penutupan proses pembelajaran guru masih terkendala dengan kondisi sebagian siswa pada saat proses penutupan akan berlangsung masih ada sebagian siswa yang keluar saat jam pelajaran telah usai dan ada juga yang sebagian asik bercerita dengan temannya dengan keadaan

siswa yang seperti itu guru jadi terkendala untuk melakukan penutupan.

c. Refleksi

Dalam melakukan penutupan masih ada ditemukan sebagian guru yang tidak sanggup melakukan refleksi, serta guru yang menggadakan ferleksi tapi tidak sanggup mengadakan refleksi dan ada juga guru yang sanggup mengadakan refleksi. Semua itu tergantung dengan penguasaan materi yang mendukung untuk mengadakan refleksi terhadap siswa, refleksi juga berfungsi untuk mengasah pengetahuan siswa seputar materi pelajaran yang telah dipelajari sesbelumnya.

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

1. Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran Sosiologi di SMA PGRI Sekota Padang.

a. Kendala guru dalam proses pembukaan pembelajaran di SMA PGRI Sekota Padang yaitu siswa yang meribut saat guru melakukan apersepsi, kurangnya motivasi belajar siswa serta kurangnya perhatian siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran.

b. Kendala guru dalam kegiatan inti terdiri yaitu materi pembelajaran Sosiologi, adalah kurangnya konsentrasi belajar siswa, siswa yang tidak peduli terhadap pelajaran.

Metode dalam pembelajaran Sosiologi, adalah guru kesulitan menggunakan metode pembelajaran yang cocok dengan karakteristik siswa, kurangnya kemampuan guru mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi yang lebih cepat dan menarik. Evaluasi Sosiologi, adalah masih adanya siswa yang belum menguasai materi pelajaran saat melakukan evaluasi, ketercapaian waktu melakukan evaluasi, selanjutnya guru melakukan penilaian secara objektif sehingga penilaian tidak penilaian dilakukan kepada anak yang dominan saja dan upaya yang telah dilakukan guru-guru tersebut.

c. Kendala guru dalam kegiatan penutupan yaitu kesiapan siswa melakukan penutupan proses pembelajaran, kondisi siswa saat melakukan penutup, kegiatan refleksi.

2. Kiat-kiat untuk mengatasi kendala tersebut yaitu dengan cara melakukan pendekatan pada siswa, saling bertukar pikiran dengan siswa tentang kendala yang dihadapi,

(4)

memberi perhatian lebih pada siswa yang tidak acuh terhadap pelajaran, menyuruh siswa membahas pelajaran di rumah, menyampaikan poin-poin materi, memberi kesan positif, guru mengembangkan strategi dan keterampilan mengajar, guru menyiapkan soal-soal evaluasi di rumah sehingga tidak memakan waktu yang banyak, dan guru melakukan refleksi dengan menanyakan pada siswa pesan dan kesan mereka selama proses pelaksanaan belajar berlangsung, serta mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada.

B. SARAN

Berdasarkan temuan peneliti di lapangan maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Siswa hendaknya lebih berkonsentrasi saat guru menerangkan pelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai.

2. Guru hendaknya lebih memotivasi diri siswa agar mau memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru, dan tidak hanya guru yang sibuk menerangkan pelajaran sedangkan siswanya sibuk dengan kegiatan masing- masing, seperti ada yang tiduran saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Guru hendaknya lebih tegas lagi dalam menghadapi siswa yang tidak mau memperhatikan pelajaran, seperti ada siswa yang masih meribut ketika guru menerangkan pelajaran, ada juga siswa yang sibuk keluar masuk kelas, ada juga siswa dia berada dalam lokal tapi dia asyik bercerita dengan temannya yang berada di luar pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan guru hendaknya memberikan sanksi kepada siswa tersebut seperti mengurangi nilai siswa, menyuruh keluar siswa tersebut dan tidak boleh lagi masuk sampai siswa membuat surat perjanjian yang ditandatangani oleh orang tuanya.

DAFTAR PUSTAKA

Wardani, Rina (2010), Hambatan-Hambatan Mahasiswa PPL-K Pendidikan Sejarah Dalam Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran. Padang:

FIS UNP.

Supriadie, Darmawan 2012.Komunikasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexi. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharmi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Referensi

Dokumen terkait

This study collected 665 valid samples and indicates that cognitive-/affective-based trust significantly and positively influences social capital (e.g., structural, cognitive,