BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Laporan Pendahuluan Pekerjaan PERENCANAAN R EKONTRUKSI TANGGUL BANJIR/PENGAMANAN SUNGAI KP. RAJA KEC.
BENDAHARA ini dimaksudkan sebagai monitoring pelaksanaan kegiatan perencanaan dan sebagai wadah koordinasi antara pengguna dan penyedia jasa. Sehingga diharapkan melalui kegiatan ini diperoleh hasil perencanaan TANGGUL BANJIR/PENGAMANAN SUNGAI,yang sesuai dengan harapan dan visi misi pembangunan. Dan selanjutnya dapat menjadi acuan ataupun percontohan bagi perencanaan-perencanaan di dalam maupun di luar daerah.
Sebagai bagian dari serangkaian kegiatan-kegiatan Asistensi yang telah dilakukan dan penyampaian hasil desain awal serta studi terhadap penerapan saran-saran serta masukan yang didapatkan pada kegiatan asistensi.
1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran Maksud :
Asistensi dilakukan sebagai tolak ukur kesiapan tim konsultan dalam melaksanakan pekerjaan ini, selain itu sebagai langkah awal untuk menghasilkan sebuah produk pra rancangan yang baik dimana telah dilaksanakannya kordinasi dan pengembangan input dan saran dari owner.
Tujuan :
ASISTENSI & PRESENTASI
Kegiatan asitensi dan presentasi dilakukan untuk optimalisasi desain dan fungsi bangunan.
Kegiatan Asistensi dan presentasi dilakukan setelah memasuki minggu kedua dimulainya pekerjaan sesuai dengan capaian kerja pada schedule rencana.
Kegiatan Asistensi dilaksanakan konsultan perencana bersama dengan owner pekerjaan dalam hal ini adalah Badan
Penanggulanangan Bencana Daerah,Kab. Aceh Tamiang - Provinsi Aceh.
Konsultan yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan jasa- jasanya semaksimal mungkin untuk melaksanakan pekerjaan sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang diinginkan dan sesuai dengan standard yang berlaku
Sasaran :
Setelah dilaksanakan asistensi dan diperolehnya berbagai masukan dan saran yang ada, maka pelaksanaan pekerjaan perencanaan merupakan paparan atas hasil capaian pradesain yang coba dituangkan oleh konsultan perencana melalui Laporan Antara. Sebagaimana yang telah ditentukan dalam Acuan Kerangka Kerja (KAK), pada saat diserahkannya Laporan Pendahuluan maka diskusi harus dikembangkan dengan kegiatan asistensi; konsultan akan terlebih dahulu melaksanakan kegiatan asistensi bersama dengan PPK Badan Penanggulanangan Bencana Daerah,Kab. Aceh Tamiang - Provinsi Aceh.
Kegiatan asistensi ini dimaksukkan sebagai tolak ukur kesiapan tim konsultan dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan, selain itu sebagai langkah awal untuk menghasilkan sebuah produk prarancangan yang baik dimana telah dilaksanakannya kordinasi dan pengembangan input dan saran dari owner.
1.3. Lokasi Kegiatan
Terkait tempat pelasanaan Kegiatan Asistensi ini dilaksanakan di Badan Penanggulanangan Bencana Daerah,Kab. Aceh Tamiang - Provinsi Aceh yang diikuti oleh konsultan dan PPK Badan Penanggulanangan Bencana Daerah,Kab. Aceh Tamiang - Provinsi Aceh.
.
Gambar 1. Peta Kab. Aceh Tamiang
1.4. Nama Organisasi dan Satuan Kerja
Dalam pekerjaan PERENCANAAN R EKONTRUKSI TANGGUL BANJIR/PENGAMANAN SUNGAI KP. RAJA KEC. BENDAHARA sebagai :
PEKERJAAN : PERENCANAAN REKONTRUKSI TANGGUL BANJIR/PENGAMANAN SUNGAI KP. RAJA KEC. BENDAHARA
LOKASI : KP. RAJA KEC. BENDAHARA
KEC. : KEC. BENDAHARA
SKPD : BADAN PENANGGULANANGAN BENCANA
DAERAH
PPK : FACHRUDDIN,ST
KONSULTAN
PERENCANA : PT. DIMENSI KREASI UTAMA WAKTU
PELAKSANAAN : 45 (EMPAT PULUH LIMA) HARI KALENDER 1.5. Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan asistensi yaitu memasuki minggu ke dua waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini.
1.6. Hasil Survey Pendahuluan
Setelah melaksakan asistensi dan survey awal bersama dengan PPTK Badan Penanggulanangan Bencana Daerah,Kab. Aceh Tamiang untuk membahas mekanisme pelaksanaan survey lapangan serta untuk memperoleh data-data penunjang awal untuk pelaksanaan Perencanaan. Konsultan perencana
mengajukan rencana kerja serta target pencapaian hasil kerja.
Dimana hasil pengukuran dan survey selesai dilaksanakan serta telah terhimpun data untuk dipaparkan pada saat pelaksanaan asistensi tersebut.
Adapun pelaksanaan asistensi untuk memenuhi target kerja perencanaan yang telah disepakati bersama, dimana seluruh hasil yang akan dicapai pada tahap asistensi ini akan dituangkan dalam Laporan Akhir.
Gambar 2.Survey Lokasi
BAB II
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA
2.1. Tanggapan dan Saran
Perihal Kerangka Acuan Kerja (KAK) Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference) ini dimaksudkan untuk memberikan koreksi dan untuk mengetahui tingkat kedalaman pemahaman terhadap Kerangka Acuan Tugas oleh Konsultan, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan oleh pemberi pekerjaan dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dengan perencanaan dan koordinasi yang terpadu dan berkesinambungan, diharapkan proyek berjalan sesuai dengan semua ketentuan yang telah digariskan dan mencapai hasil akhir sebagaimana yang telah ditargetkan, baik segi kualitas, waktu, biaya maupun aspek-aspek lain yang
berkenaan dengan proyek tersebut. Hal tersebut di atas sudah diisyaratkan secara jelas dalam Kerangka Acuan Tugas, dengan penguraiannya secara mendetail segala sesuatu yang harus dipenuhi Konsultan.
Setelah kami mempelajari dan meneliti muatan-muatan yang terkandung dalam kerangka acuan kerja (KAK) untuk pekerjaan ini, maka kami mencoba untuk memberikan beberapa tanggapan yang berkenaan dengan isi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) tersebut.
a) Tanggapan Terhadap Judul Pekerjaan
Judul pekerjaan yang ditetapkan adalah PERENCANAAN R EKONTRUKSI TANGGUL BANJIR/PENGAMANAN SUNGAI KP.
RAJA KEC. BENDAHARA.
b) Tanggapan Terhadap Latar Belakang
Uraian yang dipaparkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) cukup memberi gambaran bagi konsultan untuk melaksanakan pekerjaan ini.
c) Tanggapan Terhadap Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan adalah di KP. RAJA KEC. BENDAHARA.
d) Tanggapan Terhadap Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan Perencanaan ini diperkirakan 45 (empat Puluh Lima) hari kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja. Sesuai jumlah tenaga ahli dan dana yang dianggarkan, maka konsultan akan mengatur jadwal personil seefektif dan semaksimal mungkin dalam arti Man-Month yang disediakan mencukupi baik jumlah maupun kualifikasinya.
e) Tanggapan Terhadap Keluaran Hasil Pekerjaan
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah laporan-laporan, berupa :
 Laporan Pendahuluan
 Laporan Antara
 Laporan Akhir
 Laporan Rencana Anggaran Biaya/Analisa
 Gambar Rencana
 Back up Data
 Spesifikasi Teknis
 Soft copy (Flash disk) f) Dukungan dari Perusahaan
Perusahaan kami sepenuhnya akan mendukung pelaksanaan pekerjaan ini dengan menyiapkan :
 Tenaga ahli sesuai kebutuhan berdasarkan KAK
 Kebutuhan finansial yang memadai untuk kelancaran pekerjaan.
 Dukungan Administrasi
 Akomodasi & Peralatan Pekerjaan
 Sistem komunikasi dan lain-lain g) Saran-saran
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diberikan sebenarnya sudah cukup jelas dan dapat dipahami untuk diikuti dan dipedomani dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan, sehingga Konsultan dapat memberikan pelayanan yang maksimal untuk pelaksanaan Pekerjaan ini. Materi yang terkandung di dalam kerangka acuan kerja secara jelas telah mencakup semua aspek kegiatan untuk mencapai sasaran proyek dan sepenuhnya dapat dipahami. Sehingga konsultan dengan jelas memahami sepenuhnya segala ketentuan, persyaratan dan tugas yang dimaksud, sehingga Konsultan berkesimpulan dapat melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan yang dimaksud dalam kerangka Acuan Kerja.
1. Tanggapan dan Saran Terhadap Personil/Fasilitas Pendukung dari PPK
a) Tanggapan Terhadap Kebutuhan Tenaga Ahli
Berdasarkan atas persyaratan yang diuraikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), konsultan memandang jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan cukup memadai baik dari segi jumlah maupun kualifikasinya dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Dari sisi kebutuhan dan ketersediaan personil/Tenaga Ahli yang tercantum di dalam KAK, telah mencukupi, baik dari segi jumlah, durasi dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Konsultan akan menghadirkan personil yang cakap dalam bidangnya agar dapat mempengaruhi hasil dan mutu pekerjaan yang dilaksanakan.
Hal ini dikarenakan Konsultan dapat memahami dengan jelas akan target pekerjaan yang harus dicapai dengan mutu dan kualitas maksimal, sehingga penempatan personil yang sesuai akan sangat berpengaruh terhadap hasil tersebut.
b) Tanggapan Terhadap Fasilitas Pendukung
Kami sangat menyadari bahwa anggaran untuk biaya pekerjaan sangat tergantung dari persentase biaya fisik bangunan, sehingga Pengguna Jasa sudah memaksimalkan segala biaya untuk pengadaan fasilitas pendukung bagi konsultan dalam melaksanakan pekerjaan. Fasilitas pendukung yang disediakan antara lain :
 Biaya Survey
Kebutuhan biaya survey telah memenuhi target pelaksanaan pekerjaan dengan terpenuhinya kebutuhan akomodasi dan biaya lapangan bagi tim pekerjaan semasa pelaksanaan survey.
 Biaya laporan Pekerjaan
Laporan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab konsultan perencana telah sangat jelas dipaparkan pada Kerangka Acuan Pekerjaan (KAK), namun kami dalam mata pembayaran pekerjaan pelaporan tidak dicantumkan mengenai pembayaran atas laporan Gambar Perencanaa, EE, RKS dan BoQ. Sedangkan keluaran pekerjan (output) yang utama adalah adanya produk tersebut, namun demikian konsultan memastikan dapat memenuhi semua laporan tersebut apabila dipercayakan menjadi pelaksana pekerjaan.
 Fasilitas Pendukung Lainnya
Fasilitas lainnya yang dibutuhkan dari PPK antara lain berupa dukungan administrasi, yaitu: Surat Tugas, data teknis dan kebijakan yang diterapkan. Di samping itu, demi kelancaran pelaksanaan tugas, diperlukan dukungan teknis berupa kemudahan koordinasi dan proses persetujuan terhadap sesuatu hal yang harus diputuskan.
2.2. Pendekatan Teknis Dan Metodelogi
Pekerjaan ini merupakan kegiatan untuk menghasilkan Dokumen perencanaan untuk pelaksanaan pekerjaan PERENCANAAN R EKONTRUKSI TANGGUL BANJIR/PENGAMANAN SUNGAI KP. RAJA KEC.
BENDAHARA Seperti yang telah kami pelajari dari kegiatan- kegiatan yang diuraikan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), kami dapat merumuskan tentang langkah-langkah pendekatan dan metodologi yang paling efektif untuk diterapkan pada proyek ini. Hal-hal utama tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tidak hanya memberikan semua jasa Perencana sesuai RKS tetapi juga mengusahakan dengan cara sedemikian rupa diperoleh hasil yang terbaik.
2. Tidak hanya melakukan perencanaan biaya kegiatan, tetapi juga mengusahakan kemungkinan bisa diperoleh penghematan biaya kegiatan.
3. Tidak hanya merencana pekerjaan, tetapi juga menciptakan metode-metode dan tehnik penjadwalan untuk mendapatkan penghematan waktu.
4. Menitik beratkan pada pelaksanaan program perencanaan mutu secara efektif.
5. Menjalin kerjasama yang baik dengan Instansi Terkait dalam membantu memecahkan masalah-masalah dan mendayagunakan struktur organisasi. cara umum dalam rangka efisiensi dan efektifas waktu dan biaya pada pekerjaan ini, maka pengalaman yang lebih tinggi dari yang disyaratkan diatas akan lebih di utamakan.
Untuk itu konsultan perencana akan menyusun metode pelaksanaan pekerjaan. Metode penanganan pekerjaan yang merupakan acuan kerja yang berisi tahapan pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan secara sistematis, agar tujuan pekerjaan dapat dicapai sesuai dengan syarat teknis, administratif dan tepat waktu.
Untuk itu metode penanganan pekerjaan ini disusun sesuai dengan ruang lingkup tugas dan sasaran pekerjaan yang tercantum dalam kerangka acuan kerja dan pengalaman konsultan dalam mengerjakan pekerjaan sejenis. Secara umum tahapan metodologi yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
1. PENGUMPULAN DAN INVENTARISASI DATA
Tahapan pengumpulan data yang meliputi beberapa tahapan pekerjaan antara lain:
a) Inventarisasi data primer maupun sekunder pada lokasi yang akan dilakukan kegiatan perencanaannya. Data- data yang dibutuhkan dalam invetarisasi antara lain:
 Data area lokasi rencana PERENCANAAN R EKONTRUKSI TANGGUL BANJIR/PENGAMANAN SUNGAI KP. RAJA KEC. BENDAHARA.
 Model dan spesifikasi Teknis serta ringkasan material yang akan digunakan.
 Rencana Pembangunan menyeluruh yang tertuang dalam kegiatan masterplan.
 Ketersediaan material dan suplay material dari daerah sekitar.
b) Membuat sketsa lokasi ,peletakan instalasi/jaringan serta fasilitas penunjang lainnya-bila ada.
c) Pengamatan terhadap prasarana dan sarana bangunan yang telah ada serta pengamatan terhadap kemampuan pelayanan dari sarana dan prasarana tersebut.
d) Melakukan konsultasi pada dinas yang terkait khususnya mengenai aspirasi yang ada yang akan dijadikan dasar bagi pemilihan rencana tindakan.
e)
Adapun data yang diperoleh dalam perkerjaan ini meliputi dua jenis yakni:
a) Data Sekunder
Pengumpulan data tidak hanya dilakukan terhadap hal- hal yang berkaitan dengan bangunan rencana, namun menyinggung pula kondisi lapangan di sekitar wilayah pembangunan dengan memperhatikan kondisi existing wilayah yang akan dibangun. Data sekunder yang dibutuhkan antara lain:
a. Data Topografi,
Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data peta topografi yang sudah ada. Peta topografi yang dikumpulkan harus menampilkan kondisi tata guna lahan pada daerah studi, dimana kondisi tata guna lahan akan berpengaruh terhadap laju erosi, kecepatan aliran permukaan dan daya infiltrasi. Proses pemetaan topografi sendiri adalah proses pemetaan yang pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan survei teristris. Teknik pemetaan mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan perkembangan peralaatan ukur tanah secara elektronis, maka proses pengukuran menjadi
semakin cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi, dan dengan dukungan teknologi GIS maka langkah dan proses perhitungan menjadi semakin mudah dan cepat serta penggambarannya dapat dilakukan secara otomatis.
b) Data Primer
Pendataan dilakukan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan Perencanaan. Hal ini dilakukan melalui pengamatan di lokasi kegiatan dengan metode : “Rapid Environmental Assesment (REA)”.Pendataan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi lapangan dimana akan dilaksanakan Bangunan Sarana ini dengan melakukan pengukuran, pengecekan kondisi tanah/rencana area.
2. PELAKSANAAN ANALISIS
Analisis ini ditujukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan sistem dari program telah terlaksana serta mengevalusi hasil pelaksanaan dan manfaat dari program yang sedang berjalan. Hasil analisa tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan peningkatan pelaksanaan program yang lain pada tahun berikutnya, sehingga program tersebut akan berjalan lebih efektif dan tetap sasaran.
Dengan adanya analisa dan evaluasi ini diharapkan kelemahan sistem yang ada pada saat ini dapat diketahui, untuk kemudian diperbaiki dan kelebihan sistem yang ada dapat pula ditingkatkan dan dikembangkan. Secara khusus analisa dilakukan terhadap data sekunder dan data primer yang meliputi:
a) Analisis kemampuan layanan dari prasarana dan sarana pada bangunan yang telah ada dan yang akan direncanakan.
b) Analisis perkembangan (kompleksitas) layanan perencanaan dengan mempertimbangkan daya dukung dan potensi bangunan yang akan direncanakan.
c) Analisis kebutuhan Fasilitas penunjang yang spesifik pada lokasi perencanaan.
3. METODE PENANGANAN PEKERJAAN
Metode penanganan pekerjaan merupakan acuan kerja
yang berisi tahapan pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan secara sistematis, agar tujuan pekerjaan dapat dicapai sesuai dengan syarat teknis, administratif dan tepat waktu. Untuk itu metode penanganan pekerjaan disusun sesuai dengan ruang lingkup tugas dan sasaran pekerjaan yang tercantum dalam kerangka acuan kerja dan pengalaman konsultan dalam mengerjakan pekerjaan sejenis. Secara umum tahapan - metodologi yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
a) Pekerjaan Persiapan
Merupakan kegiatan pada tahap pendahuluan sebelum masuk materi perencanaan yang meliputi kegiatan:
1) Pemahaman KAK
2) Observasi awal penentuan lokasi perencanaan.
3) Pengumpulan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai instansi terkait dan literature
4) Survey pendahuluan sebagai persiapan untuk survey.
5) Menetapkan metodologi perencanaan beserta jadwal pelaksanaannya.
6) Pekerjaan Survey c) Survey Topografi
Pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui data koordinat dan elevasi permukaan tanah di sepanjang lokasi perencanaan dan dimana hasil yang diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk peta topografi dengan skala yang disesuaikan dengan kebutuhan. Kegiatan Survey Topografi menghasilkan Peta area pekerjaan dimana tergambar kondisi eksisiting lokasi penempatan bangunan utama dan akan dibuat. Peta situasi ini juga menampilkan titik-titik tetap (benchmark) yang ditempatkan di sekitar daerah pemetaan lengkap dengan koordinat dan elevasinya.
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS PENYUSUNAN PROGRAM
Gambar 3. Lokasi Pekerjaan
d) Perencanaan Fasilitas Pendukung
Perencanaan Bangunan harus meliputi tentang panjang, lebar, jenis konstruksi pondasi dasar, bangunan atas dan fasilitas pendukung. Secara garis besar, sistematika dari pokok-pokok kegiatan yang dilakukan adalah:
1) Pengolahan data hasil survey melalui analisis secara mendalam dengan mengacu pada standar yang berlaku.
2) Menyiapkan gambar kerja lengkap meliputi:
 gambar lay out kawasan perencanaan
3) gambar alinyemen vertical horizontal dan vertical 4) Membuat Rancangan Anggaran Biaya yang
memuat analisa satuan upah, bahan dan peralatan serta Bill of Quantity (BQ) yang berisikan volume pekerjaan konstruksi.
b) Metode Pengumpulan Data Lapangan
Survey lapangan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
 Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait termasuk juga mengumpulkan informasi harga satuan/ upah untuk disekitar lokasi proyek terutama pada proyek yang sedang berjalan.
 Membuat foto dokumentasi lapangan.
4. KELUARAN (OUTPUT) HASIL PERENCANAAN
Suatu perencanaan yang baik tentunya akan sangat bergantung pada metodologi yang dilakukan untuk pencapaian hasil yang maksimal. Dengan metodologi yang baik tersebut, maka hasil yang diperoleh juga memiliki suatu standarisasi kerja yang ideal pula. Dalam hal ini Kerangka Acuan Kerja yang telah di tetapkan oleh PPK menjadi pola dasar terhadap hasil dan capaian suatu perencanaan.
Beranjak dari berbagai metodologi yang telah di utarakan dalam pembahasan sebelumnya, serta adanya pola kerja yang telah ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja, maka konsultan berkeyakinan untuk menghasilkan suatu produk
perencanaan yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan.Untuk itu dalam hal ini konsultan mencoba untuk menguraikan tiap item yang telah ditetapkan oleh PPK sebagai ketentuan hasil perencanaan, antara lain sebagai berikut:
1. Dalam Kerangka Acuan Kerja disebutkan bahwa penyelesaian pekerjaan ini, terdapat proses kerja yang harus dikuti yakni:
i. Persiapan perencanaan yang (pengumpulan data dan informasi lapangan dan pendataan). Dalam hal ini konsultan melakukan pekerjaan survey dan pendataan di lapangan dengan mengerahkan tenaga ahli yang telah ditentukan joblistnya.
ii. Penyusunan konsepsi terhadap kegiatan perencanaan termasuk program bangunan dan lingkungan yang harus dilakukan oleh konsultan perencana.
iii. Tahap pra-rancangan yang detail dan terukur oleh konsultan perencana. Hal ini dilakukan dengan mengkreasikan desain gambar yang dapat menjelaskan situas, lay out dan potongan.
iv. Laporan perkiraan biaya yang direncanakan oleh konsultan, dalam hal ini pengamatan dan estimasi secara baik dilakukan oleh konsultan untuk mendapatkan harga perencanaan yang baik dan mencukupi.
v. Adanya pengembangan terhadap perencanaan.
Dalam hal ini PPK menjelaskan bahwa dalam gambar perencanaan harus memiliki penjelasan sebagai berikut:
1) Site Plan 2) Denah
3) Tampak dan Potongan-potongan 4) Detail-detail pembesian
5) Data dan informasi lapangan, seperti sumber air, sumber listrik dan lain-lain yang dianggap perlu
vi. Tahapan penyusunan rencana detail dengan hasil sebagai berikut:
1) Laporan Pendahuluan 2) Laporan Antara
3) Laporan Akhir
4) Laporan Rencana Anggaran Biaya/Analisa 5) Gambar Rencana
6) Spesifikasi Teknis 7) Back Up Data
vii. Konsultan membantu panitia pengadaan jasa konstruksi dalam proses penjelasan pekerjaan nantinya.
viii. Adanya rapat-rapat yang dilakukan berkala terkait dengan pekerjaan perencanaan dengan pihak terkait.
2. Hasil pekerjaan tersebut harus dapat diselesaikan sebagaimana ketetapan schedule rencana. Yakni selama 45 (empat puluh lima) hari kalender, yang memungkinkan konsultan untuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dan proses produksi hasil perencanaan secara lebih merata dengan melibatkan semua unsur tim yang terlibat.
Agar menjadi lebih sederhana, konsultan membuat skema metodologi kerja perencanaan sebagai berikut:
BAB III PROGRAM KERJA PERENCANAAN 1 Program Kerja
Pekerjaan Perencanaan memerlukan suatu wadah dengan organisasi yang memadai untuk merencanakan segala aspek pekerjaan, sedemikian rupa sehingga kegiatan ini akan diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan spesifikasi yang ada dan anggaran yang sudah ditetapkan.
Untuk memenuhi target tesebut, kami telah menyiapkan program kerja dan menyusun suatu tim yang terdiri dari tenaga-tenaga ahli seperti yang dipaparkan dalam usulan teknis ini.
Dalam hal ini, kami ingin menerangkan bahwa kami yakin jasa-jasa konstruksi yang dapat kami berikan akan menambah mutu dan hasil selama pekerjaan. Pada prinsipnya, Konsultan akan mengutamakan hal-hal berikut selama waktu konstruksi:
1. Menyusun langkah-langkah yang terencana baik dan efektif mengenai pembuatan segala yang berhubungan dengan pelelangan.
2. Membantu pemimpin kegiatan mempersiapkan metode pelaksanaan untuk semua kegiatan pekerjaan dan membantu perbaikan-perbaikan bila memang memerlukan peningkatan metode-metode tersebut.
3. Membantu untuk merencanakan dan menyusun jadwal pekerjaan.
4. Bekerjasama dengan pemimpin kegiatan dengan mengoptimalkan hasil kerja dari tenaga kerjanya dan mendayagunakan peralatannya.
5. Melakukan survey terhadap material yang memadai untuk dipakai pelaksanaan.
6. Membentuk tim inspeksi lapangan yang bekerja sama dengan tenaga laboratorium tanah dan material dengan tujuan utama adalah menjamin tercapainya pelaksanaan mutu yang baik dan sesuai daya spesifikasi yang diisyaratkan.
7. Menyusun suatu metode yang menjamin agar gambar kerja tidak terlambat prosesnya mulai dari pembuatan, koreksi hingga persetujuannya.
8. Menyelesaikan setiap tugas dari perencanaan secara tuntas, termasuk gambar-gambar rencana dan spesifikasinya.
Berpedoman pada kerangka acuan kerja, program kerja yang akan dilakukan dalam pekerjaan ini antara lain:
1. Melakukan Pengumpulan Data dan Informasi serta invertarisasi awal yang meliputi data eksisting lokasi pekerjaan.
2. Pekerjaan Survey yang meliputi survey lapangan dan obsevasi menyeluruh sekitar lokasi perencanaan.
Pelaksanaan survey ini akan dilaksanakan untuk mendapatkan data-data seperti: hasil pengukuran eksisting lokasi perencanaan, data tanah dan hasil dokumentasi sementara.
3. Pelaksanaan studi pengembangan yang berkaitan dengan pemanfaatan fasilitas-fasilitas yang akan direncanakan di masa yang akan datang.
4. Selain itu tidak menutup kemungkinan akan adanya kebutuhan fasilitas tambahan yang sedini mungkin di inventarisir untuk memudahkan pengkajian terhadap penggunaan fasilitas bangunan yang direncanakan.
5. Menjamin dan bertanggung jawab atas produk yang di hasilkan dalam Perencanaan ini dengan mengacu pada spesifikasi dan rencana kerja yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian diatas, Konsultan berkeyakinan bahwa pekerjaan akan berjalan lancar hasil pekerjaan akan lebih baik dan kegiatan akan selesai tepat pada waktunya.
2 Organisasi Pekerja
Perencanaan ini akan melibatkan tenaga, biaya dan waktu yang cukup besar sehingga perlu pengorganisasian dari personil yang terlibat didalamnya.
Dalam pelaksanaan pekerjaan perlu melibatkan personil- personil yang ahli dibidangnya masing-masing dimana tenaga ahli maupun tenaga pendukung dengan ketentuan dan persyaratan adalah sebagai berikut :
1) Tenaga Ahli dan Pendukung
Tenaga ahli termasuk asisten dan staf tenaga ahli yang diperlukan dalam rangka penyelesaian pekerjaan harus berkompeten dibidangnya masing-masing dengan menyerahkan kualifikasi/ sertifikasi dan curriculum vitae/ daftar riwayat hidup.
Tenaga pendukung sifatnya mendukung tenaga ahli dalam penyelesaian pekerjaan baik dalam segi teknis, urusan administrasi serta kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Seluruh personil tenaga ahli dan tenaga pendukung yang akan melaksanakan pekerjaan ini disesuaikan dengan muatan materi pekerjaan, sehingga personil yang terpilih adalah merupakan tenaga kerja yang menguasai dan berpengalaman dengan pekerjaan sejenis.
2) Tahap Pelaksanaan Proyek
Tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a) Tahap Persiapan, pada tahap ini akan dilaksanakan pekerjaan :
1) Persiapan Administrasi
Meliputi pembuatan surat perintah kerja, pembuatan kontrak pekerjaan dan surat-surat lain diperlukan dalam pelaksanaan perencanaan.
2) PersiapanTeknis
Meliputi persiapan peralatan yang akan digunakan, formulir-formulir dan data-data yang diperlukan.
b) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini personil akan melakukan perencanaan baik dilapangan maupun di studio. Pada tahapan ini desain dan estimasi biaya akan dilakukan dengan melibatkan peran serta tenaga ahli. Tim Perencanaan akan melakukan perencanaan untuk semua lokasi, sedangkan Tim Survey akan melakukan Pengukuran untuk masing-masing lokasi.
c) Tahap Pembuatan Laporan
Pada tahap ini laporan akan disusun dan akan dilakukan penggambaran yang sesuai dengan lapangan. Data-data laporan tersebut diperoleh dari Tim Survey.
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam mendukung kegiatan ini adalah :
TENAGA AHLI
1. Team Leader
Adalah lulusan Teknik Sipil (S1) SKA Ahli Muda Sumber Daya Air dengan pengalaman kerja 3 (Tiga) tahun dibidangnya, dan mampu menangani bidang pekerjaan perencanaan pembangunan gedung. Bertanggung jawab atas semua layanan jasa konsultansi sesuai dengan kerangka Acuan Kerja. Ketua Tim mempunyai tugas utama memimpin tim, menyiapkan schedule kerja, koordinasi kepada pihak-pihak terkait dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim Tenaga Ahli didalam penyusunan detail desain,. Penugasan Ketua Tim dalam pelaksanaan pekerjaan ini sesuai jadwal sampai dengan pekerjaan selesai dengan baik.
Tugas Team Leader antara lain :
a. Bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan akan berkedudukan ditempat-tempat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Tugas dan Tanggung jawab Team Leader akan mencakup, tapi tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan survey lapangan bersama pihak direksi.
2. Melakukan koordinasi atas semua pekerjaan dansemua tenaga/personil yang terlibat dalam pekerjaan survey pengukuran dan pengumpulan data rencana Drainase lingkungan yang dimaksud,sehingga tercapai hasil yang sebaik-baiknya sesuai lingkup pekerjaan yang telah ditetapkan.
3. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait bersama dengan pihak PPK/KPA.
4. Membuat saran-saran alternatif perencanaan.
5. Menyusun laporan perencanaan dan mengkoordinasikan setiap proses penyusunan laporandengan Pihak Direksi.
6. Melakukan pengecekan terhadap semua dari perencanaan dan secara khusus ikut serta dalam proses Laporan Akhir
7. Menyusun dan Memeriksa RKS, Rencana Biaya (EE), Gambar Perencanaan, Spesifikasi Teknis, dan Rencana Dokumen Pengadaan.
8. Menyusun dan Mengecek hasil keseluruhan hasil dokumen perencanaan yang telah disusun.
9. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dengan Estimator, Surveyor, dan Operator Cad.
10. Bertanggungjawab atas kebenaran,
ketelitian,kemutakhiran, dan kelengkapan data hasil pelaksanaan survey sesuai dengan buku petunjuk yang telah ditetapkan.
11. Bertanggungjawab atas ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai yang telah ditetapkan yang meliputi pelaksanaan survey/pengumpulan data primer,pengumpulan data sekunder, pengolahan dan penyajian/pelaporan
Ahli Teknik Sumber Daya Air
Ahli Teknik Sumber Daya Air (S1) SKA Ahli Muda Sumber Daya Air dengan pengalaman kerja 2 (dua) tahun dibidangnya, dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal secara penuh sampai dengan pekerjaan selesai.
Tugas dan Tanggung jawab Ahli Arsitektur akan mencakup hal-hal sebagai berikut :
1.Melakukan survey lapangan bersama pihakdireksi.
2.Melakukan koordinasi atas semua pekerjaan dan semua tenaga/personil yang terlibat dalam pekerjaan survey pengukuran dan pengumpulan data rencana Drainase lingkungan yang dimaksud,sehingga tercapai hasil yang sebaik-baiknya sesuai lingkup pekerjaan yang telah ditetapkan
3.Membuat saran-saran alternatif perencanaan.
4.Menyusun laporan perencanaan dan mengkoordinasikan setiap proses penyusunan laporandengan Pihak Direksi.
5.Melakukan pengecekan terhadap semua dari perencanaan dan secara khusus ikut serta dalam
Ahli Geoteknik
Ahli Teknik Geoteknik disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil (S1),
memiliki sertifikat SKA Ahli Muda Geoteknik, dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan sejenis = 2 (dua) tahun. Dimana tugas utama Ahli
Geoteknikadalah bertanggung jawab pada hal-hal berikut : 1. Melakukan survey lapangan bersama pihak direksi.
2. Melakukan koordinasi atas semua pekerjaan dan semua tenaga/personil yang terlibat dalam pekerjaan survey pengukuran dan pengumpulan data rencana Drainase lingkungan yang dimaksud,sehingga tercapai hasil yang sebaik-baiknya sesuai lingkup pekerjaan yang telah ditetapkan.
3. Menyusun laporan perencanaan dan mengkoordinasikan setiap proses penyusunan laporandengan Pihak Direksi.
4. Melakukan pengecekan terhadap semua dari perencanaan dan secara khusus ikut serta dalam proses Laporan Akhir
Tenaga Sub Profesional Cost Estimator
Cost Estimator disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil (S1), berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan sejenis = 2 (dua) tahun.
Dimana tugas utama Cost Estimator adalah bertanggung jawab pada halhal
berikut :
1. Menyusun laporan perencanaan dan mengkoordinasikan setiap proses penyusunan laporandengan Pihak Direksi.
2. Menyusun Rencana Biaya (EE)
3. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dengan Estimator, Surveyor, dan Operator Cad.
TENAGA PENDUKUNG
1. Draftman (Cad Operator)
1. Mengembangkan gambar dari konsultan design (perencana) 2. Koordinasi dengan Surveyor terkait titik koordinat/dimensi 3. Menggambar 2D maupun 3D.
4. Monitor design terhadap material penyusun
5. Koordinasi antar divisi maupun ke konsultan perencana 2. Surveyor
1. Menerima tugas pengukuran dan pemetaan situasisecara teoristis
2. Melakukan orientasi lapangan
3. Menyiapkan alat ukur dan alat pemetaan
4. Menyiapkan buku ukur, bahan dan alat untuk pembuatan bench mark seta patok lapangan
5. Mengukur kerangka horizontal dan vertikal 6. Mengukur detail situasi
7. Menghitung koordinat dan tinggi patok-patok ukur (Bench Mark) kerangka horisontal dan vertical
8. Memetakan Kerangka Horisontal –vertikal sesuai skala Peta 9. Menyempurnakan buku ukur (Pembuatan sketsa lapangan) 10. Menyusun Laporan.
Tenaga Pendukung
- Untuk Tenaga pendukung lainnya Pembantu Juru Ukur, Tenaga Administrasi/Bendahara, lulusan D1/SMA/Sederajat berpengalaman dibidangnya masing-masing.