PENDAHULUAN
Definisi Operasional
Upaya UPZ Baitussalam Purwokerto dalam mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Banyumas adalah dengan menambah modal usaha bagi penerima manfaat. Namun sebagian besar penerima modal usaha UPZ Baitussalam Purwokerto adalah perorangan yang telah memiliki usaha yang dijalankannya.
Rumusan Masalah
Apabila penerima manfaat yang menerima modal usaha dari UPZ Baitussalam Purwokerto dapat memenuhi salah satu atau lebih variabel tersebut, maka penerima manfaat dapat dikatakan mempunyai kekuatan dalam faktor ekonomi.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dengan adanya pemberian modal usaha oleh UPZ Baitussalam Purwokerto, penerima manfaat dapat tetap menjalankan usahanya. Bagaimana pengelolaan program peduli ekonomi yang dilaksanakan UPZ Baitussalam Purwokerto kepada penerima manfaat.
Sistematika Pembahasan
LANDASAN TEORI
Pendayagunaan
Pada awal pembentukannya yaitu pada tahun 2016 bernama LAZIZ Baitussalam Purwokerto, namun pada tahun 2018 berubah nama menjadi UPZ Baitussalam Purwokerto karena penghimpunan dana zakat, infaq dan sedekah (ZIS) dalam setahun kurang dari satu miliar. . . Apabila seluruh aspek tersebut dapat dipenuhi oleh UPZ Baitussalam Purwokerto maka pemberdayaan ekonomi yang dilakukannya dapat dikatakan berhasil dan terlaksana secara maksimal.
Zakat, Infak Dan Sedekah (ZIS)
Selain itu, Bpk. Amrulloh faktor penentu pemberian modal usaha oleh UPZ Baitussalam Purwokerto. Pemberian motivasi usaha dan penyaluran modal usaha yang dilakukan UPZ Baitussalam Purwokerto berlangsung secara bersamaan. Pemberian dana modal kerja oleh UPZ Baitussalam Purwokerto diberikan kepada penerima manfaat dalam bentuk uang.
Dalam pelaksanaannya, penerima manfaat merasa sangat terbantu dengan pemberian modal usaha yang diberikan oleh UPZ Baitussalam Purwokerto. Upaya apa saja yang dilakukan UPZ Baitussalam Purwokerto untuk meningkatkan kapasitas usaha penerima manfaat? Pertanyaan : Apakah penghasilan ibu anda meningkat setelah asuransi modal usaha harian dari UPZ Baitussalam Purwokerto?
Pertanyaan: Apakah penghasilan Anda meningkat setelah mendapat suntikan modal usaha harian dari UPZ Baitussalam Purwokerto?
UPZ Baitussalam Purwokerto
Pemberdayaan Ekonomi
Pembinaan administrasi terdiri dari dua hal, yaitu administrasi di dalam kelompok perusahaan dan administrasi di masing-masing perusahaan penerima manfaat. Kegiatan bimbingan dan konsultasi dalam kegiatan pendampingan dilakukan dengan tujuan untuk mencari solusi terhadap suatu permasalahan yang ada dalam kelompok usaha. Pelayanan usaha adalah kegiatan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan suatu kelompok usaha.
Pelayanan usaha yang dibutuhkan kelompok usaha ini antara lain: permodalan, produksi dan pemasaran serta penyusunan studi kelayakan. Kemitraan dan jaringan usaha diperlukan dalam pendampingan agar kelompok usaha dapat membangun koneksi dengan pihak eksternal. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas usaha suatu kelompok usaha dan mengembangkan jaringan usaha dalam suatu kelompok usaha.
Pendamping memberikan motivasi kepada anggota kelompok usaha dan menumbuhkan kesadaran kewirausahaan di kalangan anggota kelompok usaha dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok. Sebagai katalisator, pendamping bertugas untuk meningkatkan hubungan harmonis antara anggota kelompok usaha dan juga kelompok usaha dengan masyarakat sekitar.
Penelitian Terdahulu
Kesamaan penelitian yang dilakukan peneliti adalah pemanfaatan dana Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Persamaan penelitian yang dilakukan peneliti adalah pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PCM Krembangan berupa pemberian modal usaha yang disertai dengan pembinaan dan pengajian. Persamaan penelitian yang dilakukan peneliti adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis masjid dilakukan dengan tersedianya masyarakat yang berkompeten dalam pemberdayaan masyarakat.
Kesamaan penelitian yang dilakukan peneliti adalah tujuan pelaksanaan pemberdayaan ekonomi masyarakat LAZISMU Kudus yaitu pengembalian penerima manfaat menjadi penerima manfaat (muzakki). Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti adalah pada langkah-langkah pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan oleh LAZISMU Kudus. Variabel data yang digunakan dalam penelitian ini adalah modal usaha, program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilaksanakan oleh Bank Wakaf Mikro (BWM).
Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sumber dana pemberdayaan masyarakat dan UMKM yang dilakukan Bank Walaf Mikro (BWM) berasal dari dana wakaf sedangkan UPZ Baitussalam Purwokerto berasal dari dana zakat, infaq dan sedekah (HIS). Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti adalah pada pemberdayaan ekonomi masyarakat yang disertai dengan pembinaan dan pendampingan, sedangkan hal tersebut belum terjadi di UPZ Baitussalam Purwokerto.
Kerangka Berpikir
Landasan Teologis
Maksudnya: Kamu sekali-kali tidak akan mencapai kebajikan (yang sempurna) sehingga kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Ali Imron ayat 92 di atas Allah SWT memerintahkan kepada masyarakat Islam untuk memberikan sebahagian daripada harta yang mereka miliki dan suka digunakan sebagai penyempurna amal kebajikan yang dilakukan, salah satunya melalui pembayaran zakat, infaq dan sedekah (ZIS) yang . .
Jenis Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Subjek dan Objek Penelitian
Sumber Data
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung dari sumber datanya tetapi diperoleh dari sumber lain dan data yang diperoleh tersebut sudah berupa data yang lengkap atau telah diolah sebelumnya. Bentuk data sekunder yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baitussalam Purwokerto. Data sekunder yang diperoleh peneliti untuk penelitian ini adalah data yang diolah oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baitussalam Purwokerto yang diberikan kepada peneliti.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Keabsahan Data
Keabsahan data dalam tubuh penelitian kualitatif berarti cara-cara untuk meningkatkan tingkat kepercayaan terhadap data yang dimiliki peneliti. Data ini digunakan untuk tujuan pengujian, digunakan sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh peneliti (Moloeng. Nilai pengumpulan data dengan menggunakan triangulasi adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh bersifat konvergen (menyebar), tidak konsisten atau bertentangan.
Oleh karena itu, dengan menggunakan teknik triangulasi dalam pengumpulan data, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, lengkap, dan pasti (Sugiyono, 2016). Triangulasi sumber berarti memeriksa kembali dan membandingkan data yang diperoleh dengan alat dan waktu yang berbeda dalam penelitian kualitatif yang dilakukan peneliti. Data yang diperoleh dianalisis peneliti untuk diambil kesimpulannya kemudian dimintai izin (member check) kepada sumber data.
Untuk mendapatkan data yang lebih valid dengan menggunakan teknik wawancara, anda dapat melakukan wawancara pada awal hari ketika narasumber belum bekerja keras, karena narasumber belum terlalu banyak berpikir dan bosan dalam bekerja, sehingga data yang diperoleh lebih kredibel. Apabila hasil data yang diperoleh berbeda, lakukan pengecekan berulang kali untuk memastikan kebenaran data yang diperoleh.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Sejarah Singkat UPZ Baitussalam Purwokerto
Visi dan Misi
Program Kerja UPZ Baitussalam Purwokerto
Kemakmuran dalam Islam adalah ketika jarak antara si kaya dan si miskin bisa dipersempit, artinya keadaan ekonomi antara si kaya dan si miskin tidak terpaut terlalu jauh. Dari sinilah UPZ Baitussalam Purwokerto bertujuan untuk mewujudkan hak atas kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Struktur Kepengurusan UPZ Baitussalam Purwokerto
Tugas dan Wewenang UPZ Baitussalam Purwokerto
Pola Manajemen Zakat Infak dan Sedekah (ZIS) UPZ
Profil Informan UPZ Baitussalam Purwokerto
Dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua UPZ Baitussalam Purwokerto, beliau merupakan sosok yang penuh tanggung jawab, tegas dan disiplin. Pak. Samingan bertugas dalam penyaluran dana zakat, infaq dan sedekah (ZIS) di UPZ Baitussalam Purwokerto. Dalam program peduli keuangan yang dilakukan oleh UPZ Baitussalam Purwokerto, Bapak. Samingan menentukan besarnya modal usaha yang diberikan oleh masyarakat yang mengajukan modal usaha.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai Bendahara Harian UPZ Baitussalam Purwokerto, beliau merupakan orang yang jujur, teliti dan bertanggung jawab. Staf beliau yang menandatangani pengumpulan dan penyaluran dana yang dilakukan oleh UPZ Baitussalam Purwokerto, dan merupakan orang yang selalu berada di kantor UPZ Baitussalam Purwokerto, sehingga jika peneliti berangkat ke kantor UPZ Baitussalam Purwokerto selalu Ny. Faridah. Dalam pelaksanaannya, Pak. Ari pegawai bidang pengumpulan dan penyaluran dana zakat, infaq dan sedekah (ZIS) di UPZ Baitussalam Purwokerto.
Dalam program kepedulian ekonomi UPZ Baitussalam Purwokerto Bpk. Ari salah satu karyawan yang meneliti calon penerima modal usaha. Selain itu, Bpk. Ari salah satu pegawai yang sering hadir di UPZ Baitussalam Purwokerto selain menjemput bola dari dana zakat, infak, sedekah (ZIS) dan menyaring calon penerima manfaat.
Deskripsi Data Penelitian
- Pendayagunaan Dana Zakat Infak dan Sedekah (ZIS)
- Mekanisme Pengajuan Modal Usaha UPZ
- Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat oleh
Dengan adanya modal usaha yang diberikan UPZ Baitussalam Purwokerto diharapkan dapat membantu penerima manfaat untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi. Untuk mendapatkan modal usaha di UPZ Baitussalam Purwokerto, calon penerima manfaat harus mengajukan permohonan modal usaha. Penetapan pemberian modal usaha dilakukan dalam rapat mingguan/bulanan yang diselenggarakan oleh UPZ Baitussalam Purwokerto.
Dengan adanya pemberian motivasi berusaha dari UPZ Baitussalam Purwokerto diharapkan dapat meningkatkan jiwa wirausaha penerima manfaat. Pasca pemberian modal usaha oleh UPZ Baitussalam Purwokerto, para penerima manfaat mengaku usahanya terus berkembang setelah mendapat modal usaha. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terlihat bahwa pemberian modal usaha yang dilakukan oleh UPZ Baitussalam Purwokerto sangat membantu para penerima manfaat.
Dari hasil wawancara terlihat bahwa dari segi model pendampingan, UPZ Baitussalam Purwokerto belum menerapkan hal tersebut kepada penerima modal usaha. Setelah penerima manfaat mendapat modal usaha dari UPZ Baitussalam Purwokerto, mereka merasakan peningkatan pendapatan usahanya.
Analisis Data
Apakah ada kriteria khusus dari UPZ Baitussalam Purwokerto untuk menentukan penerima manfaat program peduli keuangan? Metode apa yang digunakan UPZ Baitussalam Purwokerto untuk membangun kesadaran dan motivasi berusaha kepada penerima manfaat. Pelatihan atau pembinaan apa saja yang telah dilakukan UPZ Baitussalam Purwokerto kepada penerima manfaat.
Q: Apakah ada kriteria khusus bagi UPZ Baitussalam Purwokerto untuk menentukan penerima manfaat program peduli ekonomi? Q: Pelatihan atau pembinaan seperti apa yang dilakukan UPZ Baitussalam Purwokerto kepada penerima manfaat. N: Bagi saya pribadi, modal usaha yang diberikan UPZ Baitussalam Purwokerto sangat membantu.
N: Ya, saya mendapat motivasi usaha dari UPZ Baitussalam Purwokerto berupa pemberian modal usaha. N: Sebagai pedagang kecil saya merasa sangat terbantu dengan modal usaha yang diberikan oleh UPZ Baitussalam Purwokerto.
PENUTUP
Saran
Strategi apa yang dilakukan UPZ Baitussalam Purwokerto untuk membangun kesadaran dan motivasi berusaha bagi penerima manfaat? Apa dampak sosial terhadap masyarakat dari program peduli ekonomi yang dilakukan UPZ Baitussalam Purwokerto. Apakah ada manfaat sosial dari program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan UPZ Baitussalam Purwokerto bagi masyarakat?
Upaya apa saja yang dilakukan UPZ Baitussalam Purwokerto dalam upaya pemberdayaan perekonomian masyarakat di Kabupaten Banyumas. Apakah UPZ Baitussalam Purwokerto memberikan motivasi berusaha dan membangun kesadaran berwirausaha pada penerima manfaat? Pertanyaan: Apa dampak sosial terhadap masyarakat dari program peduli ekonomi yang dilaksanakan UPZ Baitussalam Purwokerto.
Pertanyaan: Upaya apa yang dilakukan UPZ Baitussalam Purwokerto dalam upaya penguatan perekonomian masyarakat di Kabupaten Banyumas. Saya berharap UPZ Baitussalam Purwokerto dapat meningkatkan jumlah modal usaha yang diberikan kepada penerima manfaat sesuai dengan jenis usaha yang dimiliki.