Alat Pendeteksi Kebakaran Dini Berbasis Internet Of Things (IoT) Menggunakan NodeMCU Dan Telegram
Bebas
8
0
0
Teks penuh
(2) JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 6, Nomor 3, Juli 2022, Page 1599-1606 ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online) Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib DOI: 10.30865/mib.v6i3.4445. C/C++ tetapi lebih disederhanakan lagi. Alat ini dipasangi dua buah sensor api yaitu sensor api tipe LM393 dan sensor api tipe KY-026 yang masing-masing dapat mendeteksi gelombang inframerah yang memiliki panjang antara 760 nm – 1100 nm. Alat ini juga mampu mengirimkan pesan notifikasi kepada pengguna melalui aplikasi Telegram apabila kedua sensor api mendeteksi adanya gelombang inframerah atau adanya api, selain itu alat ini juga memudahkan pengguna untuk memantau kondisi ruangan secara real - time dengan cara mengirim pesan melalui aplikasi Telegram dan alat ini akan membalas pesan tersebut sesuai kondisi dari kedua sensor api. Penelitian terdahulu menghasilkan sebuah alat yang nantinya dapat mengirim Short Message Service (SMS) apabila mendeteksi adanya kebakaran. Alat ini menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontroler dan modul Global System for Mobile (GSM) SIM800L untuk mengirimkan informasi kebakaran berupa SMS dan Global Positioning System (GPS) untuk membaca koordinat lokasi kebakaran. Sensor yang digunakan adalah sensor suhu LM35, sensor gas MQ-9 dan flame sensor [4]. Alat yang dihasilkan pada penelitian yang sejenis yaitu dapat mendeteksi api atau suhu yang melampaui batas dan memberi peringatan melalui bunyi daripada buzzer apabila terjadi adanya konsleting listrik di dalam bok panel listrik yang ada di kapal. Alat ini menggunakan mikrokontroler Atmega328 yang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation. Sensor yang digunakan adalah flame sensor dan sensor suhu DHT22 [5]. Pada penelitian selanjutnya menghasilkan sebuah alat pendeteksi kebocoran tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) menggunakan mikrokontroler Arduino Uno. Sensor yang digunakan yaitu sensor gas MQ-6 untuk mendeteksi kebocoran gas LPG agar terhindar dari bahaya kebakaran [6]. Penelitian yang sejenis berikutnya yaitu menghasilkan sebuah alat pendeteksi kebakaran menggunakan sensor asap MQ-9 dan sensor suhu. Alat yang dihasilkan menggunakan mikrokontroler Arduino dan dapat mengirimkan Short Message Service (SMS) apabila salah satu sensor mendeteksi adanya bahaya kebakaran [7]. Sistem pendeteksi kebakaran yang dihasilkan pada penelitian selanjutnya yaitu menggunakan Raspberry pi yang digunakan untuk mengendalikan input dan output pada alat pendeteksi kebakaran. Alat ini menggunakan tiga sensr api dan dapat mengirimkan notifikasi melalui email apabila mendeteksi adanya api [8]. Pada penelitian terdahulu menunjukkan bahwa ada beberapa kekurangan yang dapat diperbaiki, salah satunya yaitu alat yang dihasilkan pada penelitian terdahulu belum berbasis IoT dan belum terkoneksi dengan smartphone android. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pada penelitian yang dilakukan menghasilkan alat yang sudah berbasis IoT dan sudah terkoneksi dengan smartphone android. Berbasis IoT yang dimaksud adalah alat yang dihasilkan dapat mengirim dan menerima data melalui jaringan secara nirkabel atau wireless tanpa menggunakan bantuan manusia dan memanfaatkan smartphone android untuk memudahkan pengguna dalam menerima notifikasi dan memantau alat secara real-time menggunakan aplikasi Telegram. Penelitian ini menghasilkan alat yang lebih praktis dan lebih mudah digunakan, karena alat ini menggunakan mikrokontroler NodeMCU yang sudah dilengkapi dengan modul WiFi ESP8266 sehingga tidak membutuhkan tambahan modul lagi. Alat ini menggunakan dua buah sensor api sehingga lebih akurat dalam mendeteksi adanya api dan dapat digunakan di luar dan di dalam ruangan, selain itu alat ini sudah berbasis IoT sehingga memudahkan pengguna untuk menerima notifikasi dan memantau kondisi ruangan secara real-time melalui aplikasi Telegram.. 2. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah tata cara yang terdiri dari beberapa tahapan yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penelitian. Tahapan pada metode penelitian yang digunakan dapat dilihat pada gambar 1.. Gambar 1. Tahapan pengerjaan penelitian Yonatan Surya Kristama, Copyright © 2022, MIB, Page 1600 Submitted: 07/07/2022; Accepted: 24/07/2022; Published: 25/07/2022.
(3) JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 6, Nomor 3, Juli 2022, Page 1599-1606 ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online) Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib DOI: 10.30865/mib.v6i3.4445. a) Pengumpulan Data dan Informasi Tahapan pertama yang dilakukan yaitu mengumpulkan data dan informasi dengan cara seperti studi literatur tentang beberapa penelitian terdahulu. Hal ini bertujuan untuk memperluas wawasan dalam melakukan penelitian sehingga dapat menghasilkan alat yang sesuai dengan harapan. b) Analisis Kebutuhan dan Perancangan Pada tahapan yang kedua ini dilakukan analisa terhadap kebutuhan dan perancangan alat pendeteksi dini kebakaran. Berdasarkan analisis yang dilakukan, kebutuhan pada perancangan alat ini yaitu kebutuhan hardware dan software. Kebutuhan hardware terdiri dari beberapa komponen yaitu NodeMCU ESP8266, sensor api LM393 dan KY-026, buzzer, lampu LED, kabel jumper, dan Printed Circuit Board (PCB), sedangkan kebutuhan software yaitu aplikasi Arduino dan Telegram. NodeMCU merupakan platform IoT yang bersifat open source, terdiri dari perangkat keras berupa System On Chip ESP8266 yang menggunakan bahasa pemrograman scripting [9]. Komponen hardware selanjutnya yaitu sensor Api LM393 dan KY-026, dengan menggunakan flame sensor dapat mencegah melalui pendeteksi nyala api yang dimana api tersebut memiliki panjang gelombang antara 760nm – 1100nm. Cara kerja sensor ini yaitu dengan mengidentifikasi atau mendeteksi nyala api dengan menggunakan metode optik [10]. Buzzer adalah sebuah elektronika yang berfungsi mengubah getaran listrik menjadi getaran suara [11]. Lampu LED ( Light Emiting Diode ) merupakan lampu indikator pada peralatan elektronik, biasanya berfungsi untuk menunjukkan status peralatan elektronik dan sebagai penerangan pada saat malam, sehingga nantinya dapat diatur ON dan OFF nya serta penerangan yang dihasilkan oleh lampu LED tersebut [12]. Kabel jumper merupakan kabel elektrik yang berfungsi untuk menghubungkan antar komponen yang ada di breadboard atau papan Arduino tanpa harus menggunakan solder [13]. Printed Circuit Board atau disebut juga PCB adalah sebuah papan sirkuit cetak yang penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen elektronik yang berbeda jenis maupun sama satu sama lain [14]. Komponen hardware selanjutnya adalah perangkat Android, operating system Android merupakan sebuah sistem operasi modifikasi linuk yang digunakan untuk smartphone atau tablet hingga perangkat jam tangan sampai televisi pintar [15]. Dalam penelitian yang dilakukan, tidak hanya kebutuhan hardware yang digunakan dalam penelitian ini, tetapi juga kebutuhan software. Kebutuhan software pada penelitian ini yaitu Arduino dan Telegram. Arduino adalah sebuah software yang digunakan untuk membuat sketch pemrograman pada board atau modul yang ingin di program seperti NodeMCU dan Arduino Uno. Telegram Messenger adalah aplikasi pesan chatting seperti Whatsapp, Line dan BBM (Blackberry Messenger). Telegram Messenger menggunakan protokol MTProto yang sudah teruji dengan tingkat keamanannya karena proses enkripsi end-to-end yang digunakan [16]. c) Perancangan hardware dan software Pada tahapan ini dilakukan perancangan alat seperti menyambungkan dua buah sensor api ke NodeMCU ESP8266 dan melakukan pengkodingan sistem menggunakan software Arduino. Rangkaian perancangan komponen hardware pada penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar 2.. Gambar 2. Rangkaian Perancangan Komponen Hardware Masing-masing sensor terhubung dengan mikrokontroler NodeMCU ESP8266 menggunakan kabel jumper untuk melakukan pertukaran data. Perancangan alat ini dirancang di sebuah papan sirkuit atau PCB dengan maksud agar tampilan rangkaian terlihat lebih rapi dan tertata. Alat ini dirancang dengan tujuan mencegah terjadinya kebakaran dan meminimalisir kerugian yang disebabkan oleh bencana kebakaran. Tujuan dirancangnya alat ini juga memudahkan pengguna untuk memantau kondisi ruangan secara real-time dan untuk menerima notifikasi dengan memanfaatkan aplikasi Telegram.. Yonatan Surya Kristama, Copyright © 2022, MIB, Page 1601 Submitted: 07/07/2022; Accepted: 24/07/2022; Published: 25/07/2022.
(4) JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 6, Nomor 3, Juli 2022, Page 1599-1606 ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online) Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib DOI: 10.30865/mib.v6i3.4445. Gambar 3. Blok Diagram Blok diagram sistem merupakan salah satu bagian yang begitu penting dalam merancang sebuah alat [17]. Pada gambar 3 merupakan blok alur kerja dari alat yang dirancang dimulai dari dua buah sensor api yang apabila mendeteksi api akan mengirimkan nilai dalam bentuk sinyal digital yang nantinya dibaca oleh mikrokontroler yaitu NodeMCU ESP8266, dan setelah NodeMCU ESP8266 menerima sinyal digital tersebut, maka akan membunyikan sebuah buzzer dan mengirimkan notifikasi dalam bentuk pesan masuk ke bot Telegram yang sudah terhubung dengan NodeMCU ESP8266. Lampu LED yang menyala menjadi tanda apabila bot Telegram dan mikrokontroler NodeMCU ESP8266 sudah terhubung, kemudian untuk memantau kondisi ruangan yang dipasangi alat ini yaitu dengan cara mengirimkan sebuah pesan ke bot Telegram dan pesan tersebut akan diterima oleh mikrokontroler NodeMCU ESP8266, setelah itu mikrokontroler akan melakukan pembacaan nilai dari kedua sensor api. Apabila tidak terdeteksi api, sensor akan mengirimkan nilai kembali ke mikrokontroler NodeMCU ESP8266 dan nantinya mikrokontroler langsung mengirimkan pesan bahwa tidak terdeteksi ada api. d) Pengujian Alat Pada tahapan selanjutnya yaitu dilakukan uji coba pada alat yang sudah dirancang dengan tujuan mengetahui apakah sudah dapat berjalan dengan baik atau belum sehingga apabila ada kendala atau masalah dapat segera diperbaiki. Pengujian pada alat yang dirancang mempunyai tujuan untuk membuktikan bahwa kedua sensor api, buzzer, dan lampu LED dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan dan dapat terhubung dengan aplikasi Telegram.. Gambar 4. Ilustrasi Pengujian Alat Gambar 4 merupakan ilustrasi perancangan pengujian alat yang dilakukan. Proses pengujian dilakukan dengan cara membuat simulasi kebakaran yaitu dengan menyalakan sebuah lilin dan mengukur jarak pendeteksian sensor api menggunakan penggaris. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil pembacaan sensor apakah sudah dapat mendeteksi keberadaan api dan mengukur jarak maksimal sensor dalam mendeteksi adanya keberadaan api, selain itu pengujian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah mikrokontroler dapat melakukan pertukaran data dengan bot Telegram yang sudah dibuat. e) Implementasi Pada tahapan ini bertujuan untuk memastikan alat yang sudah dirancang telah berjalan dengan baik tanpa ada kendala. Alat yang sudah berjalan dengan baik dan sudah diuji selanjutnya dapat diimplementasikan dan digunakan oleh pengguna.. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini membahas tentang hasil dari rancangan alat pendeteksi kebakaran dini berbasis IoT menggunakan NodeMCU dan Telegram. Pembahasan pada bab ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu implementasi dari kebutuhan perangkat keras atau hardware, selanjutnya yaitu membahas tentang implementasi perangkat lunak atau software, dan yang terakhir adalah pengujian alat.. Yonatan Surya Kristama, Copyright © 2022, MIB, Page 1602 Submitted: 07/07/2022; Accepted: 24/07/2022; Published: 25/07/2022.
(5) JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 6, Nomor 3, Juli 2022, Page 1599-1606 ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online) Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib DOI: 10.30865/mib.v6i3.4445. Gambar 5. Perancangan Alat Gambar 5 merupakan hasil dari implementasi perangkat keras pada penelitian ini. Modul dan semua komponen hardware dihubungkan dengan kabel jumper dan dirancang di papan PCB. Pada kedua sensor api yang digunakan, pin yang dipakai adalah VCC, GND dan D0. Pin D0 pada sensor api yang pertama yaitu LM393 dihubungkan dengan pin D0 pada mikrokontroler NodeMCU yang memiliki nilai keluar atau pin out yaitu 16, sedangkan untuk sensor api yang kedua yaitu sensor api KY-026 dihubungkan dengan pin D1 pada mikrokontroler NodeMCU yang memiliki nilai keluar yaitu 5. Nilai keluar inilah yang nantinya dapat dibaca oleh software Arduino. Pin D2 pada NodeMCU dihubungkan ke kaki tegangan positif pada buzzer, untuk kaki tegangan negatif pada buzzer dihubungkan ke pin GND pada NodeMCU, sedangkan untuk lampu LED, kaki tegangan positif dihubungkan ke pin D4 pada NodeMCU, dan kaki tegangan negatif pada lampu LED akan dihubungkan ke pin GND pada NodeMCU. Dalam penelitian ini juga membahas implementasi perangkat lunak atau software. Implementasi software pada penelitian ini terdiri dari komunikasi data pada aplikasi Arduino dan bot Telegram yang sudah dibuat dengan ID (DeteksiApiBOT).. Gambar 6. Nilai Digital Kedua Sensor Api Pada gambar 6 merupakan proses komunikasi data kedua sensor api dengan mikrokontroler NodeMCU. Nilai digital dari kedua sensor api inilah yang dapat diterima oleh mikrokontroler NodeMCU dan ditampilkan melalui serial monitor pada Arduino. Nilai digital pada kedua sensor yaitu bernilai 0 dan 1. Nilai 1 menunjukkan bahwa sensor tidak mendeteksi api, sedangkan nilai 0 menunjukkan sensor mendeteksi adanya api.. Gambar 7 Komunikasi Data NodeMCU dengan Telegram Yonatan Surya Kristama, Copyright © 2022, MIB, Page 1603 Submitted: 07/07/2022; Accepted: 24/07/2022; Published: 25/07/2022.
(6) JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 6, Nomor 3, Juli 2022, Page 1599-1606 ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online) Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib DOI: 10.30865/mib.v6i3.4445. Gambar 7 menampilkan proses pertukaran data NodeMCU dengan aplikasi Telegram yang ditampilkan melalui serial monitor. Lampu LED akan menyala sebagai tanda keduanya sudah terhubung, apabila sensor api mendeteksi adanya api, maka serial monitor akan menunjukkan bahwa NodeMCU mengirim pesan bahaya kebakaran ke bot Telegram, sedangkan pada saat mikrokontroler menerima pesan dari Telegram, serial monitor akan menampilkan isi pesan yang dikirim melalui aplikasi Telegram dan mikrokontroler akan membalas sesuai dengan kondisi kedua sensor api.. Gambar 8. Tampilan Notifikasi Telegram. Gambar 9. Tampilan Cek Kondisi di Telegram. Gambar 8 merupakan tampilan saat aplikasi Telegram menerima notifikasi kebakaran dari mikrokontroler. Pada gambar 9 adalah tampilan saat Telegram mengirim pesan “Cek Kondisi” ke bot yang sudah terhubung dengan mikrokontroler dan pada saat itu bot akan meneruskan pesan tersebut ke mikrokontroler untuk membaca nilai dari kedua sensor api dan akan mengirimkan nilai ke bot kembali agar dapat membalas pesan sesuai kondisi. Pembahasan yang terakhir adalah pengujian alat. Pengujian perangkat dilakukan untuk memastikan bahwa alat pendeteksi kebakaran dini berbasis IoT menggunakan NodeMCU dan Telegram telah sesuai dengan rancangan yang diharapkan dan semua komponen dapat berjalan dengan baik sesuai fungsi dan kegunaannya. Pada pengujian ini dilakukan dengan cara mengambil data pengukuran berdasarkan dari titik minimal pembacaan sampai ke titik maksimal pembacaan kedua sensor api. Jarak pendeteksian kedua sensor api dengan sumber api diukur dengan jarak 0 – 60 cm. Pada penelitian ini jarak ukuran pendeteksian diukur secara manual menggunakan penggaris dan menggunakan lilin untuk membuat api sebagai simulasi terjadinya kebakaran.. Gambar 10. Pengujian Alat Yonatan Surya Kristama, Copyright © 2022, MIB, Page 1604 Submitted: 07/07/2022; Accepted: 24/07/2022; Published: 25/07/2022.
(7) JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 6, Nomor 3, Juli 2022, Page 1599-1606 ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online) Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib DOI: 10.30865/mib.v6i3.4445. Gambar 10 menggambarkan bagaimana kedua sensor api pada alat ini dapat bekerja dengan baik dan sesuai yang diharapkan karena sensor tersebut dapat mendeteksi adanya api dan mengirim nilai digital ke mikrokontroler untuk dibaca kemudian mikrokontroler akan memberikan perintah untuk mengaktifkan buzzer serta mengirim notifikasi peringatan bahaya kebakaran ke aplikasi Telegram melalui bot yang sudah dibuat. Lampu LED pada alat ini juga dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan karena dapat mengeluarkan cahaya sebagai tanda bot Telegram sudah terkoneksi dengan internet sehingga dapat mengirimkan pesan ke aplikasi Telegram dengan lancar dan tidak ada kendala. Tabel 1 menunjukkan hasil pengujian pada alat yang dirancang. Pada tabel 1 dapat disimpulkan bahwa kedua sensor api dapat mendeteksi adanya sumber api hingga jarak 50 cm. Tabel 1 Hasil Pengujian Alat No 1 2 3 4 5 6. Jarak. Nilai Digital Kedua Sensor Api. 10 cm 20 cm 30 cm 40 cm 50 cm 60 cm. 1 1 1 1 1 0. Indikator Kedua Sensor Api On On On On On Off. Buzzer Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Tidak Aktif. Notifikasi ke Telegram Terkirim Terkirim Terkirim Terkirim Terkirim Tidak Terkirim. 4. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwasannya merancang dan membangun alat pendeteksi kebakaran dini berbasis IoT menggunakan NodeMCU dan Telegram dapat berjalan sebagaimana mestinya, sensor api LM393 dan KY-026 dapat mendeteksi adanya api dan mikrokontroler dapat menerima data dari sensor api dan memberikan peringatan kepada pengguna apabila terjadi kebakaran dengan cara membunyikan suara dari buzzer dan mengirimkan notifikasi ke Telegram melalui bot yang sudah dibuat. Pengguna juga dapat memantau kondisi ruangan yang dipasangi alat ini secara real-time dengan cara mengirim pesan ke bot Telegram dan secara otomatis bot Telegram akan membalas pesan tersebut sesuai kondisi kedua sensor api, sehingga pengguna tidak akan khawatir lagi apabila terjadi musibah kebakaran, karena dapat memantau alat pendeteksi kebakaran ini dimanapun dan kapanpun. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang sudah dicapai untuk pengembangan penelitian selanjutnya adalah dapat menambahkan menambahkan sensor yang lain seperti sensor suhu dan sensor asap agar alat tidak hanya mendeteksi api, melainkan dapat mendeteksi suhu dan asap yang ditimbulkan apabila terjadi musibah kebakaran. Saran yang lain untuk penelitian selanjutnya yaitu dapat menambahkan alat pemadam apinya seperti pompa air agar dapat memadamkan api dan tidak hanya memberikan peringatan saja.. REFERENCES [1]. [2] [3]. [4]. [5]. [6]. [7] [8]. [9]. H. Isyanto, D. Almanda, and H. Fahmiansyah, “Perancangan IoT Deteksi Dini Kebakaran dengan Notifikasi Panggilan Telepon dan Share Location,” Jetri J. Ilm. Tek. Elektro, vol. 18, no. 1, pp. 1–16, 2021, doi: 10.25105/jetri.v18i1.7089. https://doi.org/10.25105/jetri.v18i1.7089 H. Odi Rizaldy, M. Yahya, and F. A. F, “Prototipe Sistem Peringatan Dini Kebakaran Menggunakan Hybrid Sensor Api Dan Mq-2 Berbasis IOT,” J. Ilm. Setrum, vol. 7, no. 2, pp. 228–236, 2018. https://doi.org/10.17509/wafi.v2i2.9375 B. Artono and R. G. Putra, “Penerapan Internet Of Things (IoT) Untuk Kontrol Lampu Menggunakan Arduino Berbasis Web,” J. Teknol. Inf. dan Terap., vol. 5, no. 1, pp. 9–16, 2019, doi: 10.25047/jtit.v5i1.73. https://doi.org/10.25047/jtit.v5i1.73 N. K. Nento, B. P. Asmara, and I. Z. Nasibu, “Rancang Bangun Alat Peringatan Dini Dan Informasi Lokasi Kebakaran Berbasis Arduino Uno,” Jambura J. Electr. Electron. Eng., vol. 3, no. 1, pp. 13–18, 2021, doi: 10.37905/jjeee.v3i1.8339. https://doi.org/10.37905/jjeee.v3i1.8339 B. Basino, P. Prayitno, S. Sobri, J. P. Siahaan, and M. B. Mustofa, “Rancang Bangun Detector Kebakaran Panel Listrik Berbasis Mikrocontroller Atmega 328 Pada Kapal Penangkap Ikan,” Aksara J. Ilmu Pendidik. Nonform., vol. 8, no. 1, p. 697, 2022, doi: 10.37905/aksara.8.1.697-712.2022. https://doi.org/10.37905/aksara.8.1.697-712.2022 Rimbawati, H. Setiadi, R. Ananda, and M. Ardiansyah, “Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Tabung Gas LPG Dengan Menggunakan Sensor MQ-6 Untuk Mengatasi Bahaya Kebakaran,” J. Electr. Technol., vol. 4, no. 2, pp. 53–58, 2019. Y. Darnita, A. Discrise, and R. Toyib, “Prototype Alat Pendeksi Kebakaran Menggunakan Arduino,” J. Inform. Upgris, vol. 7, no. 1, pp. 3–7, 2021. https://doi.org/10.26877/jiu.v7i1.7094 R. Rosmiati, N. Alamsyah, and K. Kamal, “Implementasi Raspberry Pi Dalam Perancangan Sistem Pendeteksi Kebakaran,” ILTEK J. Teknol., vol. 13, no. 02, pp. 1930–1932, 2018, doi: 10.47398/iltek.v13i02.122. https://doi.org/10.47398/iltek.v13i02.122 M. Hafiz and O. Candra, “Perancangan Sistem Pendeteksi Kebakaran Berbasis Mikrokontroller dan Aplikasi Map dengan Menggunakan IoT,” JTEV (Jurnal Tek. Elektro dan Vokasional), vol. 7, no. 1, pp. 53–63, 2021. Yonatan Surya Kristama, Copyright © 2022, MIB, Page 1605 Submitted: 07/07/2022; Accepted: 24/07/2022; Published: 25/07/2022.
(8) JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 6, Nomor 3, Juli 2022, Page 1599-1606 ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online) Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib DOI: 10.30865/mib.v6i3.4445 [10] B. Laksmana, “Rancang Bangun Alat Penanganan Dan Pengendalian Kebakaran Berbasis Arduino Nano Dengan Si stem IoT,” Teknol. Rekayasa Jar. Telekomun., vol. 1, no. 1, pp. 1–12, 2021, doi: 10.51510/trekritel.v1i1.395. https://doi.org/10.51510/trekritel.v1i1.395 [11] H. Al Fani, S. Sumarno, J. Jalaluddin, D. Hartama, and I. Gunawan, “Perancangan Alat Monitoring Pendeteksi Suara di Ruangan Bayi RS Vita Insani Berbasis Arduino Menggunakan Buzzer,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 4, no. 1, p. 144, 2020, doi: 10.30865/mib.v4i1.1750. https://doi.org/10.30865/mib.v4i1.1750 [12] S. Sintaro, A. Surahman, and C. Adi Pranata, “Sistem Pengontrol Cahaya Pada Lampu Tubular Daylight Berbasis Iot,” Jtst, vol. 02, no. 01, pp. 28–35, 2021. [13] D. Tantowi and Y. Kurnia, “Simulasi Sistem Keamanan Kendaraan Roda Dua Dengan Smartphone dan GPS Menggunakan Arduino,” Algor, vol. 1, no. 2, pp. 9–15, 2020. [14] I. A. Darmawan, “Faktor - Faktor Kegagalan Pemasangan Komponen Chip Pada Papan PCB Menggunakan Mesin Chip Mounter,” J. Untirta, vol. 3, no. 1, pp. 397–403, 2020. [15] L. Setiyani, “Perancangan dan Implementasi IoT (Internet of Things) pada Smarthome Menggunakan Raspberry Pi Berbasis Android,” Simetris J. Tek. Mesin, Elektro dan Ilmu Komput., vol. 10, no. 2, pp. 459–466, 2019. [16] S. Siswanto, T. Nurhadiyan, and M. Junaedi, “Prototype Smart Home Dengan Konsep Iot (Internet of Thing) Berbasis Nodemcu Dan Telegram,” J. Sist. Inf. dan Inform., vol. 3, no. 1, pp. 85–93, 2020, doi: 10.47080/simika.v3i1.850. https://doi.org/10.47080/simika.v3i1.850 [17] S. P. Sari, O. Candra, and J. Asmi, “Alat Pendeteksi Kebakaran Menggunakan SMS,” JTEIN J. Tek. Elektro Indones., vol. 1, no. 2, pp. 251–254, 2020, doi: 10.24036/jtein.v1i2.69. https://doi.org/10.24036/jtein.v1i2.69. Yonatan Surya Kristama, Copyright © 2022, MIB, Page 1606 Submitted: 07/07/2022; Accepted: 24/07/2022; Published: 25/07/2022.
(9)
Dokumen terkait
Prinsip kerja dari rangkaian diatas cukup sederhana, ketika alat mendeteksi suhu makan nilai suhu akan langsung muncul di web, ketika sensor ultrasonik mendeteksi adanya tangan
Pada penelitian ini telah berhasil dirancang dan dibuat alat pemantauan gas benzena menggunakan mikrokontroler NodeMCU dengan sensor MS1100 berbasis platfoam IoT Blynk, yang mampu