• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan Relevansinya dengan Materi SKI Madrasah Tsanawiyah Kelas VII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan Relevansinya dengan Materi SKI Madrasah Tsanawiyah Kelas VII"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

Akhlak Pada Kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz Dan Relevansinya Dengan Materi SKI Madrasah Tsanawiyah Kelas VII. Apa relevansi pendidikan akhlak pada kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dengan materi SKI Kelas VII Madrasah Tsanawiyah. Untuk menjelaskan relevansi nilai-nilai pendidikan akhlak pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dengan materi SKI Kelas VII Madrasah Tsanawiyah.

Telaah Pustaka

Berani, Sikap berani Abu Bakar ash-Siddiq ini bisa diimplementasikan dalam dunia pendidikan, yaitu keberanian seorang guru dengan segala tantangan baru. Khalifah Abu Bakar ash-Siddiq beserta nilai-nilai Islam yang terkandung di dalamnya dan implementasinya dalam bidang pendidikan, serta analisis kebijakan kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab.

Metode Penelitian

Sumber data primer adalah bahan atau rujukan utama dalam melakukan penelitian, atau buku-buku yang dijadikan objek kajian. Sumber data sekunder merupakan bahan pustaka yang ditulis dan diterbitkan oleh seorang penulis yang tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian dan mempunyai ketepatan dengan fokus masalah yang akan dibahas. Dalam mengumpulkan data, hal pertama yang dilakukan peneliti adalah mencari buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dan menentukan topik yang akan dimasukkan dalam penyusunan skripsi.

Pemeriksaan kembali terhadap data yang diperoleh terutama dari segi kelengkapan, kejelasan makna dan keselarasan makna satu sama lain. Melakukan analisis lebih lanjut terhadap hasil pengorganisasian data, yang mencakup aturan, teori, dan metode yang telah ditentukan. Menyusun kerangka metodologi dengan menentukan metode yang akan digunakan, yaitu metode pengumpulan data dan metode analisis data.

Sistematika Pembahasan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil penelitian, penelusuran teori, tinjauan hasil penelitian terdahulu, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bab ini berisi tentang kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan relevansi nilai-nilai pendidikan akhlak pada kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dengan materi SKI Madrasah Tsanawiyah kelas VII. Bab ini merupakan bagian terakhir dari pembahasan skripsi ini, yang merupakan jawaban terhadap rumusan masalah yang memuat kesimpulan dan usulan.

Profil Umar bin Abdul Aziz

Nama, Gelar, dan Keluarganya

Umar bin Abdul Aziz berkulit hitam manis, berwajah lembut anggun, berbadan ramping, berjanggut bagus, bermata cekung, ada bekas luka di kening akibat pukulan kuda, dan rambutnya agak beruban. Ibunya adalah Ummu Ashim binti Ashim bin Umar bin Khattab, al-Faqih al-Syarif Abu Amr al-Qurashi al-Adawi. Umar bin Abdul Aziz diberi gelar al-Asayj karena ketika masih kecil, Umar bin Abdul Aziz pernah memasuki kandang kuda ayahnya, tiba-tiba seekor kuda menghantam wajahnya hingga melukainya.

Umar, Abu Bakar, Muhammad dan 'Ashim, mereka adalah anak-anak yang dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Layla binti Ashim bin Umar bin Khattab. Selain keempat saudaranya, Umar bin Abdul Aziz mempunyai saudara kandung dari ibu yang lain, yaitu al-Asbagh, Sahl, Suhayl, Umm al-Hakam, Zayyan dan Umm al-Banin. Umar bin Abdul Aziz mempunyai empat belas orang putra, antara lain Abdul Malik, Abdul Aziz, Abdullah, Ibrahim, Ishaq, Ya'qub, Bakar, al-Walid, Musa, 'Ashim, Yazid, Zayyan dan Abdullah, serta mempunyai tiga orang putri yaitu Aminah, Ummu. 'Ammar dan Ummu Abdullah.

Dia juga mengahwinkan Umar dengan anaknya Fatima binti Abdul Malik, seorang wanita solehah yang banyak dipengaruhi oleh Umar bin Abdul Aziz. Walaupun pemerintahan Umar bin Abdul Aziz tidak bertahan lama, namun dalam sejarah Islam, pemerintahan Umar bin Abdul Aziz akan menjadi lembaran yang indah dan membanggakan bagi umat pada zaman itu.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Kepribadian Umar bin Abdul Aziz

Sejak kecil, Umar bin Abdul Aziz menyukai ilmu pengetahuan dan senang belajar serta mempelajari ilmu dari para ulama. Tanda kecerdasan Umar bin Abdul Aziz adalah keseriusannya dalam menimba ilmu dan kecintaannya terhadap sastra. Hal ini didukung dengan kesucian jiwanya, kemampuan menghafalnya yang luar biasa serta keseriusannya dalam meluangkan waktu untuk belajar.

Umar bin Abdul Aziz sentiasa menggunakan masa sepanjang hayatnya dengan al-Quran, bertafakur dan mengamalkannya dalam kehidupan. Al-Qur'an mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keperibadian Umar bin Abdul Aziz. Umar bin Abdul Aziz hidup pada zaman yang mulia dalam masyarakat yang didiami oleh orang-orang yang soleh, solehah yang suka belajar dan mengamalkan al-Quran dan as-Sunnah.

Kehadirannya di Madinah sangat membekas dalam jiwa dan keimanannya, keduanya mempunyai ikatan batin yang sangat kuat. Oleh karena itu, lingkungan sosial di kota Madinah mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian Umar bin Abdul Aziz, baik secara keilmuan maupun pendidikan.

Tingkat Keilmuannya

Mazhab Maliki paling banyak menyebut Umar bin Abdul Aziz dalam kitab mereka, berbanding dengan mazhab yang lain. Begitulah Umar bin Abdul Aziz merendahkan dirinya di hadapan kaum Muslimin dan tidak bermegah-megah kepada sesiapa pun. Diriwayatkan bahawa ada seorang lelaki yang mencela Umar bin Abdul Aziz tetapi Umar tidak menjawab.

Dalam riwayat lain dikisahkan seorang anak laki-laki mendatangi Umar bin Abdul Aziz sambil menangis. Umar bin Abdul Aziz mempunyai sifat yang kuat, dimana urusan umat dan khilafah sangat membutuhkan stabilitas. Begitulah keberanian Umar bin Abdul Aziz, untuk segera menggantikan pengurus yang berperilaku buruk tanpa penundaan.

55 Abdul Aziz bin Abdullah al-Humaidi, Umar bin Abdul Aziz : sosok pemimpin Zuhud dan khalifah yang pandai, trans. Khawatir sikap gubernur tersebut dapat menyesatkan masyarakat, Umar bin Abdul Aziz segera mengambil tindakan dengan mencopotnya.

Teori Pengembangan Materi 1. Pengembangan Materi

Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi

Prinsip-prinsip yang dijadikan landasan dalam menentukan materi pembelajaran adalah kesesuaian (relevansi), konsistensi (konsistensi), dan kecukupan. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa adalah menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan hendaknya fakta, bukan konsep atau prinsip atau materi jenis lainnya. Misalnya: kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah “Menganalisis faktor-faktor penyebab pencemaran air di lingkungan hidup” (Biologi kelas VII semester 2), maka pilihan materi pembelajaran yang disajikan harus tepat.

Referensi tentang pengertian pencemaran air, jenis-jenis bahan pencemar dalam pencemaran air, dan sebagainya” (draft materi), Tidak. Apabila terdapat dua jenis kompetensi dasar yang perlu dikuasai siswa, maka bahan ajar hendaknya juga memuat dua jenis tersebut. Misalnya: kompetensi dasar yang perlu dikuasai siswa adalah mendeskripsikan populasi dan komunitas dalam ekosistem (Biologi kelas VII semester 2), maka materi yang diajarkan juga harus mencakup deskripsi populasi dan komunitas dalam ekosistem.

Materi yang diajarkan harus cukup untuk membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang dipelajari. Sebaliknya jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan terhambatnya pencapaian tujuan kurikulum (pencapaian SK dan KD secara keseluruhan).

Langkah-langkah Penentuan Materi Pembelajaran a. Indentifikasi

Dengan demikian, jenis materi yang cocok untuk ranah kognitif adalah fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Materi pembelajaran yang sesuai pada ranah afektif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, penghayatan, dan cara beradaptasi. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah afektif meliputi perasaan dan penghayatan, seperti menyikapi, menerima, menginternalisasi, dan mengevaluasi.

Materi pembelajaran yang sesuai untuk ranah psikomotor ditentukan atas dasar perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai pada ranah psikomotor terdiri dari gerak awal, semi rutin, dan rutin. Selain itu, dengan mengidentifikasi jenis materi yang akan diajarkan, guru akan mencapai ketepatan dalam metode pengajarannya.

Karena setiap jenis bahan ajar memerlukan strategi, metode, media dan sistem penilaian yang berbeda-beda. Bahan pembelajaran atau materi pembelajaran dapat kita temukan dari berbagai sumber, seperti buku teks, jurnal, majalah, surat kabar, internet, media audiovisual, dan lain-lain.

Penentuan Cakupan dan Urutan Penyajian Bahan Ajar

Materi SKI Madrasah Tsanawiyah

  • Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam
  • Manfaat Sejarah Kebudayaan Islam
  • Tujuan Sejarah Kebudayaan Islam
  • Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam di MTs

Kebudayaan berasal dari kata Sansekerta “buddhayah”, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan Islam berasal dari kata “aslama-yuslimu-isla>man” yang berarti keamanan atau ketundukan kepada Allah. Jadi, sejarah kebudayaan Islam adalah peristiwa-peristiwa masa lalu atau peristiwa-peristiwa yang berupa hasil karya dan prakarsa umat Islam, yang bersumber pada nilai-nilai Islam.63.

Kajian sejarah kebudayaan Islam sebagai kajian terhadap permasalahan pendidikan yang terjadi pada masa lalu bermanfaat dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pendidikan. Secara umum kita dapat mengambil hikmah akan manfaat sejarah bagi kehidupan manusia, karena sejarah mempunyai kekuatan untuk melahirkan nilai-nilai baru bagi perkembangan umat manusia. Sebagai faktor keteladanan pembentukan kepribadian berdasarkan keteladanan perilaku orang-orang shaleh di masa lalu.

Sebagai faktor teladan di masa lalu dan dapat menjadi wawasan di masa depan. Sebagai perbandingan yaitu proses membandingkan masa lalu, masa kini, dan masa depan yang diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan pendidikan Islam sebagai suatu perbaikan, setelah mencoba memaknai pengalaman masa lalu, berusaha memperbaiki keadaan sebelumnya yang kurang konstruktif menjadi lebih baik. . konstruktif .64.

Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz

Nilai-nilai pendidikan akhlak di bawah pimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah seperti berikut: Khalifah Umar bin Abdul Aziz seorang yang amanah dan mempunyai orang yang boleh dipercayai dalam pemerintahannya. Kejujuran beliau telah menjadikan Khalifah Umar bin Abdul Aziz seorang yang dihormati ramai orang.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengambil sikap tegas dalam memimpin pemerintahan dan mengawasi langsung jalannya pemerintahan. 11. Khalifah Umar bin Abdul Aziz selalu berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah dalam pengelolaan pemerintahannya. Kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz menerapkan kepemimpinan Islam karena dilandasi oleh nilai-nilai Islam.

Bagi pendekatan kepimpinan Umar bin Abdul Aziz pula lebih kepada pendekatan trait dan pendekatan tingkah laku. Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah tokoh pemimpin yang memberi cahaya putih pada zamannya. Nilai pendidikan akhlak Khalifah Umar bin Abdul Aziz ditunjukkan oleh sifat terpujinya semasa pemerintahannya.

Analisis Relevansi Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Pada Kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz Dengan Materi SKI Madrasah Tsanawiyah.

Analisis Relevansi Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dengan Materi SKI Madrasah Tsanawiyah

Kepentingan itu ditunjukkan oleh sifat terpuji Khalifah Umar bin Abdul Aziz semasa pemerintahannya. Kerana takut yang teramat kepada Tuhan, Umar bin Abdul Aziz cepat-cepat menangis dan menitiskan air mata. Umar bin Abdul Aziz adalah salah seorang zuhud pada zamannya, bahkan mungkin yang paling zuhud pada zamannya.

Kisah yang mencerminkan kisah tawadunya adalah kisah Umar bin Abdul Aziz dan para hambanya. Semenit, dua menit berlalu, Umar bin Abdul Aziz tertidur, namun tanpa disadari hambanya pun ikut tertidur. Kemudian Umar bin Abdul Aziz berkata untuk menenangkannya, “Kamu adalah manusia seperti aku, kamu merasakan panasnya dan aku juga merasakannya.

Adapun keadilannya, Umar bin Abdul Aziz mewarisinya dari kakek dari pihak ibu, Umar bin Khattab. Nah, ada enam sifat terpuji Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang relevan dengan materi SKI kelas VII Madrasah Tsanawiyah.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Kurikulum 2013 : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia tentang Penerapan Kurikulum 2013.

Referensi

Dokumen terkait