• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran, usulan, kritik dan masukan untuk perbaikan dan pengembangan buku ajar ini selanjutnya. Buku ini masih perlu disempurnakan, untuk itu kami mengharapkan masukan dan kritik dari para pembaca untuk perbaikan buku ajar ini.

PENDAHULUAN

Historisasi Pendidikan Kewarganegaraan

Pertama, secara historis pendidikan kewarganegaraan dalam arti substansi dimulai jauh sebelum Indonesia dinyatakan sebagai negara merdeka. Padahal, pendidikan kewarganegaraan bukan hanya program pendidikan berdasarkan konstitusi negara yang bersangkutan, tetapi juga tergantung pada waktu.

Penguatan Paradigm Bangsa dalam Menghadapi Dinamika dan

Mendiskripsikan Urgensi dan Esensi Pendidikan

Di era globalisasi, berbagai persoalan disorientasi tentu saja muncul dalam kerangka bangsa Indonesia sebagai bangsa majemuk yang terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama, serta keyakinan dan kepercayaan yang berbeda. Sebagai salah satu upaya mengatasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, dirumuskan sebagai berikut;

Memahami Hakikat Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan . 27

Pendidikan Kewarganegaraan dalam proses pembelajarannya menggunakan metode kearifan lokal yang sering dianggap mampu memberikan nilai-nilai positif bagi setiap siswa dengan selalu mengetahui pentingnya kearifan lokal di daerah tempat tinggal siswa tersebut. Pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan berbasis kearifan lokal sangat diharapkan untuk pembentukan karakter siswa yang sesuai dengan cita-cita bangsa dan pancasila.

Pengertian Identitas Nasional

Menurut Kaelan (2002), jati diri bangsa Indonesia adalah nilai-nilai yang merupakan hasil pemikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia tentang kehidupan, yang dianggap baik, yang memberikan watak, corak dan ciri khas masyarakat Indonesia. Nilai-nilai dasar tersebut terkandung dalam nilai-nilai pancasila, sehingga pancasila disebut sebagai jati diri bangsa sekaligus jati diri bangsa indonesia.

Identitas Nasional Sebuah Kepribadian Bangsa Negara

  • Bendera Negara Sang Merah Putih
  • Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara
  • Garuda Pancasila
  • Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan

Masyarakat Indonesia sepakat bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan juga identitas bangsa Indonesia. Kemudian, selain sake merah putih dan bahasa Indonesia yang bersatu, identitas nasional yang dapat menjadi identitas bangsa adalah lambang negara.

Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Kesadaran Pancasila telah tercemar oleh akulturasi budaya asing yang semakin tergerus dan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat dihidupkan kembali dalam diri bangsa Indonesia dengan selalu mendorong warga negara untuk selalu memperkuat jati diri bangsa. Kita tahu bahwa bangsa Indonesia telah memiliki nilai-nilai luhur dalam Pancasila yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Memahami Pancasila

  • Makna Ideologi
  • Refleksi Pancasila dalam Konteks Kewarganegaraan
  • Relevansi Kebhinekaan dalam “Kekerasan atas Nama

Ideologi dalam pengertian kedua adalah ideologi netral, dalam ideologi ini sering dilakukan di negara-negara komunis, artinya ideologi secara keseluruhan adalah sistem berpikir, nilai-nilai dan sikap spiritual mendasar dari suatu gerakan, kelompok sosial atau budaya. Tiga macam “ideologi” tersebut, akan lebih mudah dipahami dengan melihat nilai dari masing-masing ideologi tersebut. Ideologi tidak boleh dipertanyakan lagi tentang isi, kebenaran sehingga ideologi tertutup tidak boleh toleran terhadap pandangan dunia atau nilai-nilai lain.

Ideologi ini tidak didasarkan pada nilai dan moral masyarakat, tetapi sebaliknya, baik buruknya nilai dan moral masyarakat dinilai dari kesesuaiannya dengan ideologi tersebut. Golongan bangsa dan golongan Islam menyepakati pentingnya nilai-nilai ketuhanan dalam negara Indonesia merdeka, meskipun ada sedikit perdebatan tentang hubungan antara negara dan agama. Pemutakhiran nilai-nilai etika manusia pertama-tama harus berakar kuat pada lingkungan sosial dunia yang semakin jauh.

Warisan budaya lokal ini sebagai budaya bangsa tercermin dari nilai-nilai kebhinekaan dan semangat kebangsaan yang selalu tertanam dalam segala keadaan.

Aktualitas Dasar Falsafah Negara Pancasila

Namun seiring dengan perkembangan zaman, pengertian dan pengertian Pancasila sebagai falsafah negara semakin menurun dengan banyaknya hegemoni interpretasi terhadap makna Pancasila itu sendiri. Pemahaman dan penerapan yang salah ini berujung pada mati atau matinya Pancasila sebagai ideologi fungsional. Kita harus memahami bersama bahwa, ke depan, Indonesia sebagai bangsa dan negara akan menentukan bagaimana bangsa menerjemahkan, memaknai, memahami dan memaknai Pancasila dalam perilaku keseharian bernegara dan bermasyarakat.

Dengan demikian, Pancasila tidak hanya sebagai dasar filosofis atau dasar negara, tetapi Pancasila dapat menjadi ruh dalam kehidupan bangsa Indonesia. Namun jika masyarakat tidak memahami ruh sebagai sesuatu yang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia

  • Era Pra Kemerdekaan
  • Era Kemerdekaan

Oleh karena itu, kita harus memahami bahwa dampak globalisasi yang sangat cepat sangat mempengaruhi kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia. Era global yang melanda seluruh bangsa di dunia telah mengantarkan bangsa Indonesia pada runtuhnya “negara bangsa”, lunturnya nasionalisme, persatuan dan kesatuan, serta kepribadian Indonesia yang merupakan kearifan lokal atau karya agung bangsa. negara. Dari sini dapat disimpulkan bahwa proses perubahan selalu dapat dikendalikan dengan kembali pada pelestarian Pancasila sebagai local genius bangsa Indonesia.

Ketika bangsa ini menjadi negara, Pancasila adalah sistem nilai yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Melihat hal tersebut, para founding fathers kita pada tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan bahwa Pancasila adalah dasar falsafah negara, sebagai falsafah bangsa dan negara Indonesia dan termasuk dalam tatanan hukum Indonesia, yang merupakan salah satu unsur kesepakatan bersama. . , (Kaelan, 2002).

Politik Identitas dan Kontrak Sosial Sebagai Tinjauan Kritis Dalam

Tindakan tersebut menggerus nilai-nilai lokal dan memungkinkan represif rezim kolonial pada akhirnya mereduksi munculnya konflik berbasis politik identitas (Furnival, 2009). Sejak awal kemerdekaan hingga rezim orde lama, isu politik identitas tetap dikesampingkan. Politik identitas justru merupakan hasil perebutan kekuasaan politik yang cenderung memperparah perbedaan agama dan kepentingan politik (Geertz, 1983).

Perebutan kekuasaan tercermin dalam aktivitas politik di era pasca-Suharto, di mana unsur-unsur politik identitas menjadi sangat meresap. Nilai-nilai demokrasi yang substansial telah dirusak oleh praktik politik identitas dan diperparah oleh kegagalan organisasi masyarakat sipil untuk mengembangkan alternatif politik.

MEMAHAMI INTEGRASI NASIONAL BERNEGARA SEBAGAI

Integrasi Nasional Dalam Sejarah

  • Makna Integrasi Nasional
  • Sektor-sektor Integrasi Nasional
  • Urgensi Integrasi Nasional

Istilah integrasi nasional dalam bahasa Inggris adalah “national integration”, “integration” yang berarti kesempurnaan atau keutuhan. Berdasarkan pandangan tersebut maka integrasi nasional meliputi: pertama integrasi politik, kedua integrasi ekonomi, dan ketiga integrasi sosial budaya (Ristek Dikti, 2016). Integrasi nasional sebagai suatu keadaan yang menjadi impian atau harapan, yang tentunya memerlukan prasyarat yang mendukung pluralisme dan multikulturalisme, serta nilai-nilai kebangsaan.

Selain faktor di atas, ada beberapa bentuk integrasi bangsa yang terus dipertahankan dan ditingkatkan, yang pertama adalah bahasa Indonesia. Urgensi pemahaman integrasi bangsa yang meliputi nilai-nilai integritas dan jati diri bangsa Indonesia saat ini harus ditanamkan sejak dini dengan melihat segala tantangan, baik tantangan internal maupun eksternal.

Beberapa Tantangan dalam Membangun Integrasi

  • Multikultural
  • Pluralisme agama
  • Krisis Sosial
  • Geopolitik

Dengan demikian, pluralisme agama juga menjadi konsekuensi logis yang sehat, dan fungsi serta makna agama menjadi kongkrit dan relevan dalam kehidupan masyarakat. Pluralisme agama adalah paham yang mengajarkan bahwa semua agama itu sama dan oleh karena itu kebenaran masing-masing agama bersifat relatif. Pluralisme agama juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk surga dan hidup berdampingan” (Fatwa MUI/II/No. 7 tentang Pluralisme, Liberalisme 2005).

Pluralisme agama merupakan bentuk tuntutan akan kesetaraan dan “kesetaraan” dalam semua hubungan antar agama. Saat fatwa tersebut keluar, para pendukung pluralisme agama di Indonesia terpukul keras oleh fatwa MUI tersebut.

NEGARA DAN PERMASALAHAN KEWARGANEGARAAN 122

Konstitusi

Secara singkat kita memahami konstitusi sebagai suatu bentuk peraturan atau segala peraturan yang berkenaan dengan suatu negara, artinya konstitusi itu memuat permulaan segala peraturan yang berkenaan dengan negara (Prodjodikoro, 1970). Lubis: 1976) menegaskan bahwa istilah konstitusi digunakan sebagai pendirian negara atau menyusun dan menjelaskan arti hukum dalam suatu negara. Umar Seno Aji menegaskan kembali bahwa negara hukum di Indonesia memiliki karakteristik tersendiri. Dengan demikian, Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila menjadi konsep negara di Indonesia dan berbeda dengan negara hukum lainnya.

Konsep negara hukum di Indonesia adalah konstitusional, yang dapat diartikan sebagai setiap implementasi dari setiap aspek hukum ketatanegaraan di Indonesia yang selalu berdasarkan konstitusi konstitusi negara. Pancasila sebagai sistem filosofis merupakan sumber atau kaidah dasar dalam rangka pembentukan dan pelaksanaan suatu negara hukum di Indonesia yang dituangkan dalam konstitusi.

Demokrasi

Di Indonesia sendiri, makna demokrasi harus sesuai dengan koridor yang jelas, terkait dengan kebebasan dan kesetaraan. Kekuatan pamungkas adalah pola hidup berupa kolektivisme sebagaimana yang ada di desa-desa di Indonesia. Melihat konsep demokrasi di Indonesia yang tumbuh dan berkembang dengan semangat dan selera sangat berbeda dengan gaya demokrasi barat.

Konsep demokrasi di Indonesia bercirikan keindonesiaan yang harus hadir sesuai dengan nilai-nilai pancasila yang berwatak religius, baik hati, santun serta menjaga harkat dan martabat kemanusiaan serta kebersamaan. Dalam setiap sila Pancasila terdapat karakter inti dari nilai-nilai budaya masing-masing suku bangsa di Indonesia.

Hukum dan HAM

Hukum juga merupakan sesuatu yang abstraksi, anggapan-anggapan tentang “yang ada” dalam bentuk teks peraturan perundang-undangan dan lembaga-lembaga serta orang-orang yang berkaitan dengan perumusan hukum. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Ditegaskan kembali dalam surat Al Baqorah ayat 190 yang artinya “dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (Chodjim.

Allah SWT dalam perkara ini benar-benar menekankan dengan mengancam siksaan yang pedih kepada mereka yang melampaui batas. Orang yang paling besar pahalanya di sisi Allah Ta'ala pada hari kiamat ialah orang yang paling bermanfaat sesama manusia semasa di dunia dan orang yang dekat dengan Allah di hari kiamat. ialah mereka yang mendamaikan sesama manusia. yang berhujah”.

PENUTUP

Kesimpulan

Tuhan tidak akan mati dan menjadikanmu seperti yang kamu inginkan, yaitu ketika kamu mengamalkan, kamu akan mendapat pahala", yaitu, orang yang benar-benar bahagia yang dapat bertindak benar dalam hak orang lain selama hidup mereka di dunia ini, dan benar-benar celaka. mereka yang mencurangi hak-hak orang lain. Dalam agama Kristen, kedamaian didasarkan pada "cinta," sebuah cinta yang didefinisikan dalam agama Kristen sebagai sabar dan murah hati, tidak cemburu, tidak sombong, dan tidak sombong, juga tidak berperilaku kasar atau mencari keuntungan sendiri. Ia tidak mudah marah dan tidak mengikuti kesalahan orang lain dan tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi bersukacita karena kebenaran (1 Korintus 13:4-7).

Nasionalisme, Demokrasi dan Integrasi Nasional menjadi topik garis nasi dalam penulisan teks ini, harapan penulis tidak jauh dan tidak lebih dari pemahaman para pembaca, pelajar dan mahasiswa, atau untuk masyarakat umum yang ingin mengetahui ilmunya. bagi negara dan bangsa. Azra, Azyumardi, 2005, Identitas Kritis dan Budaya, Membangun Indonesia Multikultural http://kongres.budpar.go.id/agenda/precongress/makalah/ab strak/58%20azyumardi%20azra.htm.

Referensi

Dokumen terkait

Generasi muda Indonesia adalah generasi penerus bangsa ini. Bangsa akan menjadi maju bila para pemudanya memiliki sikap nasionalisme yang tinggi. Namun dengan