• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Pendidikan Multikultural Berbasis Kearifan Lokal pada Daerah Konflik Lampung Selatan”

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "“Pendidikan Multikultural Berbasis Kearifan Lokal pada Daerah Konflik Lampung Selatan”"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Sri Ilham Nasution. 2017. “Pendidikan Multikultural Berbasis Kearifan Lokal pada Daerah Konflik Lampung Selatan”. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas

Negeri Padang.

Penelitian ini berangkat dari peristiwa konflik masyarakat etnik Lampung dan masyarakat etnik Bali di Sidomulyo, Lampung Selatan, yang nyaris melibatkan etnik-etnik lain di wilayah tersebut. Konflik terjadi karena lemahnya pemahaman dan pemaknaan nilai- nilai kebhinekaan dan kearifan lokal pada generasi muda pelaku konflik. Untuk itu pemahaman dan pemaknaan kebhineka-an dan kearifan lokal generasi muda harus ditumbuhkembangkan melalui pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal, sehingga diharapkan kearifan lokal dapat berperan mencegah terjadinya konflik.

Berkaitan dengan itu maka tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal melalui pembelajaran mata pelajaran IPS pada sekolah di daerah konflik itu dilaksanakan. Untuk mengungkap hal tersebut metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan melakukan pengamatan secara mendalam, wawancara dan studi dokumentasi, dan untuk menjamin keabsahan data digunakan trianggulasi.

Hasil penelitian menunjukkan pendidikan multikultural dilaksanakan melalui berbagai kegiatan kurikuler, baik kegiatan kurikulum formal (intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler) serta kurikulum nonformal yang berupa kurikulum tersembunyi (hidden curriculum), namun belum sepenuhnya berbasis kearifan lokal. Pemahaman guru terhadap pendidikan multikultural serta sikap guru terhadap kearifan lokal, dan kondisi traumatis pascakonflik memunculkan sensitivitas sehingga menghambat pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal di sekolah. Disimpulkan, terdapat beberapa kesamaan konsep dalam kearifan lokal masyarakat etnik Lampung yang berupa falsafah Piil Pesenggiri dan kearifan lokal masyarakat etnik Bali seperti Tri Hita Karana, Manyamabraya dan Tat Twam Asi sehingga apabila dikembangkan menjadi pola baku melalui pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal dapat menjadi solusi alternatif yang tepat untuk mengatasi kerawanan konflik bernuansa SARA

Kata Kunci: Pendidikan Multikultural, Kearifan local, Lampung Selatan 

Referensi

Dokumen terkait

Sedang Kearifan lokal terdiri dari dua kata yaitu : kearifan (wisdom) atau kebijaksanaan dan lokal (local) atau setempat, kearifan lokal (local wisdom) yang juga disebut