• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEGAWAI HONORER TERBAIK MENGGUNAKAN METODE VKOR (VISEKRITERIJUMSKO KOMPROMISNO RANGIRANJE) STUDI KASUS DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI LAMPUNG - Teknokrat Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEGAWAI HONORER TERBAIK MENGGUNAKAN METODE VKOR (VISEKRITERIJUMSKO KOMPROMISNO RANGIRANJE) STUDI KASUS DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI LAMPUNG - Teknokrat Repository"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Program Studi Informatika Fakultas Teknik dan Imu Komputer Universitas Teknokrat Indonesia. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai ada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. H.M. Nasrullah Yusuf, S.E., M.B.A., selaku Rektor Universitas Teknokrat Indonesia.

2. Dr. H. Mahathir Muhamadm, S.E., MM., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Imu Komputer Universitas Teknokrat Indonesia.

3. Ibu Dyah Ayu Megawaty, M.Kom., selaku Ketua Program Studi S1 Informatika Fakultas Teknik dan Imu Komputer Universitas Teknokrat Indonesia.

4. Bapak Adhie Thyo Priandika, S.Kom., M.Kom., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing saya pada skripsi ini.

5. Bapak Rakhmat Dedi Gunawan, S.Kom., M.Kom., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan pada skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga Tuhan YME berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu dan semoga Laporan Skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Bandar Lampung, 27 November 2023 Penulis

Fuad Surya Mawinar NPM. 16312291

v

(6)

kesabaran dan doa dari orang-orang yang berada disekelilingku dengan ketulusan dan keikhlasan, sebagai ungkapan rasa sayangku kepada mereka semua maka ku persembahkan sebuah karya ini kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, Ibu dan Ayah yang telah merawat dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan ketulusan serta diiringi keikhlasan. Selalu mendukung dan mendo’akan yang terbaik untukku.

2. Saudara-saudaraku yang selalu memberikan dukungan moral dan motivasi.

3. Terimakasih untuk Renji Fisago selaku teman baik yang selalu memberikan dukungan untuk menjadi orang yang bermanfaat. Dan terimakasih atas support, motivasi, serta waktu yang telah diberikan dalam penyelesaian penulisan Skripsi ini.

4. Terimakasih untuk Bapak Adhie Thyo Priandika, S.Kom., M.Kom., selaku pembimbing yang telah memberikan motivasi, bimbingan, semangat serta arahan dalam Penyusunan Skripsi ini.

5. Terimakasih untuk Bapak Rakhmat Dedi Gunawan, S.Kom., M.Kom., selaku penguji dalam membantu terlaksananya dalam Penyusunan Skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Teknokrat Indonesia yang telah memberikan semangat, motivasi dan arahan dalam penyusunan Skripsi ini.

7. Almamater Universitas Teknokrat Indonesia tercinta.

8. Teman-temanku seperjuangan Bagus, Bagas, dan Ryan yang selalu memberikan masukan, semangat, dan sama-sama berjuang dan selalu ada saat suka dan duka untuk mendapatkan gelar sarjana awal waktu.

9. Dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, saya berharap semoga Allah Subhanahu Wata’ala berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu dan semoga hasil penelitian ini membawa manfaat.

vi

(7)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Batasan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penelitian ... 4

1.5. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1. Penelitian Terdahulu ... 6

2.2. Tinjauan Pustaka ... 9

2.2.1 Sistem… ... 9

2.2.2 Informasi… ...10

2.3. Sistem Pendukung Keputusan ... 10

2.4. VKOR ... 11

2.5. Metode Pengembangan Sistem ... 14

2.6. UML ... 16

2.6.1 Use Case Diagram ... 16

2.6.2 Activity Diagram... 18

2.6.3 Class Diagram ... 19

2.7. ISO 25010 ... 20

vii BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

3.1. Kerangka Penelitian ... 26

3.2. Tahapan Penelitian ... 26

3.2.1. Perencanaan (Planning) ... 26

3.2.2. Perancangan (Design) ... 27

3.2.3. Pengkodean (Coding) ... 27

3.2.4. Pengujian (Testing) ... 27

3.3 Metode Pengumpulan Data… ... 27

3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem… ... 28

3.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional Sistem…... 28

3.6 Use Case Diagram ... 29

3.7 Activity Diagram ... 30

3.8 Class Diagram… ... 31

3.9 Rancangan Sistem ... 32

3.9.1 Rancangan Halaman Login… ... 33

3.9.2 Rancangan Halaman Dashboard… ... 34

3.9.3 Rancangan Halaman Data Pegawai Honorer… ... 34

3.9.4 Rancangan Halaman Data Kriteria ... 35

3.9.5 Rancangan Halaman Sub Kriteria ... 38

(8)

BAB IV IMPLEMENTASI ... 51

4.1 Implementasi Sistem ... 51

4.2 Implementasi Sistem Pendukung Keputusan ... 52

4.3 Implementasi Halaman Login ... 53

4.4 Implementasi Halaman Dashboard ... 53

4.5 Implementasi Halaman Data Pegawai Honorer ... 54

4.5.1 Implementasi Halaman Kriteria ... 57

4.5.2 Implementasi Halaman Subkriteri ... 59

viii 4.5.3 Implementasi Halaman Data Penilaian ... 60

4.5.4 Implementasi Perangkingan VKOR... 62

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 63

5.1 Perhitungan Penilaian Pegawai Terbaik ... 63

5.2 Pengujian Blackbox Testing ... 72

5.2.1 Hasil Pengujian Login ... 73

5.2.2 Hasil Pengujian Halaman Data Pegawai ... 73

5.2.3 Hasil Pengujian Halaman Data Kriteria ... 73

5.2.4 Hasil Pengujian Halaman Subkriteria ... 74

5.2.5 Hasil Pengujian Halaman Data Penilaian… ... 74

5.2.6 Hasil Pengujian Halaman data Tambah Penilaian ... 75

5.2.7 Hasil Pengujian Halaman Cetak Laporan… ... 75

5.2.8 Kesimpulan Hasil Pengujian Blackbox Testing ... 75

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 76

6.1 Simpulan... 76

6.2 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 79

LAMPIRAN ... 80

ix

(9)

Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram ... 18

Tabel 2.4 Simbol Class Diagram... 19

Tabel 2.5 ISO 25010 ... 20

Tabel 3.1 Kriteria dan Bobot Kriteria ... 43

Tabel 3.2 Kriteria dan Sub Kriteria ... 44

Tabel 3.3 Hasil Penilaian Calon Pegawai Honorer Terbaik ... 45

Tabel 3.4 Konversi Data Penilaian Calon Kandidar ... 46

Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Nilai Indeks VIKOR ... 50

Tabel 3.6 Hasil Perangkingan Calon Kandidat ... 51

Tabel 5.1 Kriteria dan Bobot Kriteria ... 63

Tabel 5.2 Kriteria dan SubKriteria ... 64

Tabel 5.3 Hasil Penilaian Calon Pegawai... 65

Tabel 5.4 Konversi data Penilaian Calon Kandidat ... 66

Tabel 5.5 Hasil Perhitungan... 70 Tabel 5.6 Hasil Perangkingan………

x

(10)

Gambar 3.3 Usecase Diagram ... 30

Gambar 3.4 Activity Diagram ... 31

Gambar 3.5 Class Diagram ... 32

Gambar 3.6 Rancangan Halaman Login ... 33

Gambar 3.7 Rancangan Halaman Dashboard ... 34

Gambar 3.8 Rancangan Halaman Data Pegawai Honor... 35

Gambar 3.9 Rancangan Halaman Tambah Data Pegawai Honor ... 35

Gambar 3.10 Rancangan Halaman Ubah Data Pegawai Honor ... 36

Gambar 3.11 Rancangan Halaman Data Kriteria... 37

Gambar 3.12 Rancangan Halaman Tambah Data Kriteria ... 37

Gambar 3.13 Rancangan Halaman Ubah Data Kriteria ... 38

Gambar 3.14 Rancangan Halaman Data Sub Kriteria ... 38

Gambar 3.15 Rancangan Halaman Tambah Data Sub Kriteria ... 39

Gambar 4.1 Implementasi Halaman Login ... 53

Gambar 4.2 Implementasi Halaman Dashboard... 53

Gambar 4.3 Implementasi Halaman Data Pegawai Honorer ... 55

Gambar 4.9 Implementasi Halaman Data Kriteria ... 58

Gambar 4.12 Implementasi Halaman Data Sub Kriteria ... 59

Gambar 4.14 Implementasi Halaman Data Sub Kriteria ... 60

Gambar 4.16 Implementasi Halaman Perhitungan Penilaian VIKOR ... 61

Gambar 4.17 Implementasi Halaman Perangkingan VIKOR ... 62

xi

(11)

xii

(12)

(VISEKRITERIJUMSKO KOMPROMISNO RANGIRANJE) STUDI KASUS DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI

LAMPUNG

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR SELECTING THE BEST HONORARY EMPLOYEES USING THE VKOR METHOD (VISEKRITERIJUMSKO KOMPROMISNO RANGIRANJE) CASE STUDY OF THE COOPERATIVE AND

MSME OFFICE OF LAMPUNG PROVINCE

Oleh :

FUAD SURYA MAWINAR 16312291

Pegawai terbaik adalah individu yang memiliki kombinasi kualitas, kemampuan, dan karakteristik tertentu yang membuat mereka berkontribusi secara signifikan pada keberhasilan organisasi. Penting untuk diingat bahwa definisi pegawai terbaik dapat bervariasi tergantung pada tipe pekerjaan, industri, dan tujuan organisasi. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk merumuskan kriteria yang jelas untuk pemilihan pegawai terbaik sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai mereka. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan suatu pendekatan atau metodelogi untuk mendukung keputusan. SPK menggunakan CBIS (Computer Based Information System) yang fleksibel, interaktif dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. Masalah yang terjadi adalah belum adanya sebuah metode sistem pendukung keputusan untuk menentukan pemilihan pegawai honorer terbaik yang ada pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung, METODE VIKOR (Vlsekriterijumski Optimizacija I Kompromisno Resenje), juga dikenal sebagai VIKOR Method atau VlseKriterijumsko Optimizovanje I Kompromisno Rešenje, adalah suatu teknik pengambilan keputusan multi-kriteria yang digunakan untuk memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan sejumlah kriteria yang diberikan. Metode VIKOR adalah salah satu alat yang digunakan dalam analisis keputusan multi-kriteria (Multi- Criteria Decision Analysis - MCDA)

Kata Kunci : Best Employee 1; CBIS 2; Decision support system 3; VKOR 4

xiii

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi informasi berperan dalam aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar sehingga teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil yang begitu besar terhadap perubahan- perubahan yang mendasar pada struktur, operasi dan manajemen organisasi sesuai dengan fungsi yaitu untuk menangkap informasi (capture), untuk pengolahan informasi (processing), untuk menghasilkan informasi (generating), untuk penyimpanan informasi (storage), untuk pencari kembali informasi (retrival), dan untuk transmisi informasi (transmission). Pemanfaatan teknologi informasi sangatlah dibutuhkan, teknologi informasi yang salah satu contohnya komputer dapat membantu mempercepat pekerjaan yang sedang dikerjakan, dengan menggunakan komputer akan lebih akurat dan konsisten dalam melakukan perhitungan(Widiatry & Sari, 2019).

Peran Teknologi informasi tidak hanya penting sebagai alat komunikasi (baca:

Pengertian Komunikasi) via elektronik saja, melainkan merupakan perangkat penting yang seharusnya dimiliki dalam bisnis sebagai sarana untuk berkoordinasi dan pengarsipan dokumen-dokumen penting. Teknologi Informasi diterapkan guna untuk pengelolaan informasi yang pada saat ini menjadi salah satu bagian penting karena meningkatnya kompleksitas dari tugas manajemen, pengaruh ekonomi

(14)

internasional (globalisasi), perlunya waktu tanggap (response time) yang lebih cepat, tekanan akibat dari persaingan bisnis (Lathifah, 2021).

Pegawai terbaik adalah individu yang memiliki kombinasi kualitas, kemampuan, dan karakteristik tertentu yang membuat mereka berkontribusi secara signifikan pada keberhasilan organisasi. Penting untuk diingat bahwa definisi pegawai terbaik dapat bervariasi tergantung pada tipe pekerjaan, industri, dan tujuan organisasi. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk merumuskan kriteria yang jelas untuk pemilihan pegawai terbaik sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai mereka. Selain itu, proses seleksi yang baik dan adil juga sangat penting untuk memastikan bahwa pegawai terbaik benar-benar dapat ditemukan dan diberikan kesempatan untuk berkontribusi secara maksimal dalam organisasi.

Pemilihan pegawai terbaik merupakan salah satu aspek kunci dalam manajemen sumber daya manusia yang dapat berpengaruh signifikan pada kinerja dan kesuksesan suatu organisasi. Proses pemilihan pegawai terbaik harus dilakukan dengan cermat dan objektif untuk memastikan bahwa organisasi dapat mengisi posisi dengan individu yang memiliki potensi untuk sukses dalam peran tersebut.

Masalah yang terjadi adalah belum adanya sebuah metode sistem pendukung keputusan untuk menentukan pemilihan pegawai honorer terbaik yang ada pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung. Oleh karena itu agar proses pemilihan pegawai honorer terbaik menjadi lebih obyektif dan praktis, sebaiknya dilakukan secara komputerisasi dengan mengembangkan suatu aplikasi yang mengimplementasikan metode-metode yang tepat. Kriteria yagn digunakan dalam pemilihan pegawai honorer terbaik yaitu Disiplin, Keterampilan dan Kemampuan, Kemampuan Berkomunikasi, Kreativitas, dan Kepemimpinan.

(15)

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan suatu pendekatan atau metodelogi untuk mendukung keputusan. SPK menggunakan CBIS (Computer Based Information System) yang fleksibel, interaktif dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur.SPK menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan (Fathulyaqin et al., 2021). Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Borman & Helmi, 2018).

METODE VIKOR (Vlsekriterijumski Optimizacija I Kompromisno Resenje), juga dikenal sebagai VIKOR Method atau VlseKriterijumsko Optimizovanje I Kompromisno Rešenje, adalah suatu teknik pengambilan keputusan multi-kriteria yang digunakan untuk memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan sejumlah kriteria yang diberikan. Metode VIKOR adalah salah satu alat yang digunakan dalam analisis keputusan multi-kriteria (Multi-Criteria Decision Analysis - MCDA)(Kisworo, 2018).

Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini adalah “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pegawai Honorer Terbaik Menggunakan Metode VKOR (Visekriterijumsko Kompromisno Rangiranje) Studi Kasus Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung”.

(16)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Melakukan Pemilihan Pegawai Honorer Terbaik Menggunakan Metode VKOR (Visekriterijumsko Kompromisno Rangiranje) Studi Kasus Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah pada pembahas dalam penelitian ini, agar pembahasnya tidak terlalu meluas atau menyimpang yaitu

1. Sistem hanya membahas tentang Pemilihan Pegawai Honorer Terbaik menggunakan metode VKOR (Visekriterijumsko Kompromisno Rangiranje).

2. Sistem dibangun dengan menggunakan website menggunakan Bahasa pemrograman PHP.

3. Kriteria yang digunakan meliputi Disiplin, Keterampilan dan Kemampuan, Kemampuan Berkomunikasi, Kreativitas, dan Kepemimpinan.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini menerapkan metode VKOR (Visekriterijumsko Kompromisno Rangiranje) pada sistem pendukung pemilihan pegawai honorer terbaik.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dan kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

(17)

1. Bagi Perusahaan

Memberikan kemudahan dalam penentuan Pemilihan Pegawai Honorer Terbaik.

2. Bagi penulis

Menambah wawasan, serta pengalaman bagi penulis dalam membuat sistem pendukung keputusan sebagai bekal ketika di luar Universitas Teknokrat Indonesia.

(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Judul Penulis Tahun

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Berprestasi Menerapkan Metode Vise Kriterijumska Optimizajica I Kompromisno Resenje (VIKOR)

Anis A Trisnani, Dede U Anwar, Wulan Ramadhani, Monica M Manurung, Andysah P U Siahaan.

2018

Implementasi Metode Vikor Sebagai Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Karyawan Terbaik

Masitah Handayani 2022 Sistem Pendukung Keputusan Menentukan

PNS Teladan Menggunakan Metode VIKOR

Cici Sri Adriana, Ahmad Fitri Boy, Dedi Setiawan

2023

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Apoteker Terbaik Pada PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Medan Menerapkan Metode Vikor

Ardi Kusuma, Garuda Ginting

2020

Penerapan Metode VIseKriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje (VIKOR) dalam Pemilihan Sales Terbaik.

Sri Poedji Lestari, Bernadus Gunawan Sudarsono

2021

1. Anis A Trisnani, Dede U Anwar, Wulan Ramadhani, Monica M Manurung, Andysah P U Siahaan. 2018. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansiperusahaan. Sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi dapat mendukung tingkat kinerja, dengan penilaian kinerja makaakan didapat prestasi yang dicapai setiap karyawan. Untuk memperoleh informasi yang cepat dan akurat prestasi karyawanyang tepat memenuhi kriteria yang diharapkan. Untuk mengetahui hal tersebut, dengan suatu metode pengambilan keputusanmultikriteria dengan memecahkan situasi kompleks

(19)

dan tidak terstruktur kedalam bagian-bagian dan menyusunnya denganmenggunakan metode Vlse Kriterijumska Optimizajica I Kompromisno Resenje (VIKOR) pada Sistem Pendukung Keputusan(SPK) maka penentuan karyawan berprestasi dapat dihitung berdasarkan perhitungan dari bobot kriteria masing-masing,sehingga dapat memilih karyawan berprestasi di dalam perusahaan secara cepat.

2. Masitah Handayani. 2022. Seiring perkembangan zaman dan semakin pesatnya persaingan, maka untuk meningkatkan kualitas perusahaan, diperlukan sumber daya yang unggul. Salah satu sumber daya itu adalah karyawan. Pengelolaan SDM dalam suatu perusahaan sangat berpengaruh pada aspek-aspek keberhasilan kerja dan pencapaian target dari perusahaan tersebut karena jika SDM dikelola dengan baik, maka diharapkan perusahaan dapat menjalankan semua proses usahanya dengan baik. Berdasarkan hal tersebut, dengan menggunakan Metode VIKOR adalah salah satu metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan, salah satunya dilakukan dalam proses pemilihan karyawan terbaik. Karyawan terbaik yang terpilih akan mendapatkan promosi jabatan dan mendapat hadiah berupa kenaikan gaji/upah. Pemilihan karyawan terbaik dinilai berdasarkan 4 kriteria penilaian yang telah ditetapkan yaitu masa kerja, kedisiplinan, prestasi kerja, dan kerjasama. Berdasarkan metode VIKOR maka karyawan terbaik adalah A15 dengan nilai Qi 0,00.

3. Cici Sri Adriana, Ahmad Fitri Boy, Dedi Setiawan. 2023. Tujuan Penelitian ini untuk membuat suatu aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pegawai Teladan Dengan Metode VIKOR Di Dinas Tanaman Pangan dan

(20)

Hortikultura PEMPROVSU. Sistem ini akam membantu dalam menilai pegawai dan informasi yang dibutuhkan pihak kepegawaian. Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem berbasis komputer sehingga dapat membantu mendukung sebuah keputusan yang dihasilkan.Pemilihan pegawai teladan merupakan hal yang sangat penting, dengan diadakannya pemilihan pegawai teladan diharapkan dapat meningkatkan kinerjapegawai khususnya di Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura PEMPROVSU Untuk membantu agar proses pemilihan pegawai yang lebih baik kedepannya.Untuk membantu pengambilan keputusan dalam proses pegawai teladan maka dibutuhkan sistem pendukung keputusan untuk perangkingan seleksi, salah satu metode yang digunakan untuk sistem pendukung keputusan adalah metode VIKOR.

Hasil yang didapatkan menggunakan metode Vikor ini adalah berupa perangkingan, Perangkingan pertama didapatkan dengan hasil Qi = 0.

4. Ardi Kusuma, Garuda Ginting. 2020. Apoteker adalah tenaga profesi yang memiliki dasar pendidikan serta keterampilan dibidang farmasi dan diberiwewenang serta tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian. Pada industri farmasi baik yang telah beroperasimaupun yang akan didirikan, paling sedikit wajib memiliki 3 (tiga) apoteker warga negara Indonesia. Sistem PendukungKeputusan (SPK) memiliki tujuan memberikan prediksi, menyediakan informasi serta mengarahkan pengguna informasi agarmampu melakukan pengambilan keputusan dengan lebih efektif.

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) menggunakanCBIS (Computer Based Information System) yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untukmendukung solusi atas masalah manajemen

(21)

spesifik yang tidak terstruktur. Metode VIKOR digunakan untuk mengatasipermasalahan multikriteria System yang kompleks yang berfokus pada rangking dan seleksi dari sebuah alternatif. Proseduryang diusulkan pertama menghitung solusi yang ideal dan negatif dengan mempertimbangkan kriteria dan bobot setiapalternatif, dan utilitas yang sesuai.

5. Sri Poedji Lestari, Bernadus Gunawan Sudarsono. 2021. Sales memiliki peran melakukan penjualan kepada konsumen dengan cara menawarkanproduk tertentu. Penelitian ini melihat dan mengukur nilai dari masing-maisng kriteria salesuntuk mengetahui sales terbaik pada pemberian reward dan proses pemilihan dilakukan menggunakan sebuah kecerdasan sistem pendukung keputusan untuk mendapatkan hasil yangadil dan lebih terukur, pada sebah sistem pendukung keputusan digunakan pendekatan sebuahmetode untuk melihat Kinerja dari masing-masing nilai alternatif miliki. Metode yang digunakan dalam menentukan sales terbaik pada penelitian ini menggunakan metode VIKOR atau singkatan dari ViseKriterijumska Optimizajica I Kompromisno Resenje, metode ini mengukur nilai terendah sebagai nilai terbagi dalam menentukan pengambilan sebuah keputusan. Hasil dari penelitian pada 9 orang sales mendapatkan hasil untuk sales terbaik dengan nilai 1.

2.2. Tinjauan Pustaka 2.2.1. Sistem

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar

(22)

sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar (Limbong et al., 2020).

Sistem merupakan suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Febriani, 2018).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan suatu kegiatan pokok perusahaan.

2.2.2. Infromasi

Informasi merupakan data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat (Aji et al., 2020).

Informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi (Siagian et al., 2021).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian informasi adalah data yang diolah agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi penggunanya.

2.3. Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pedukung keputusan (Decision Support System) merupakan sistem informasi intraktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu

(23)

secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. DSS biasanya dibangun untuk medukung solusi atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. DSS seperti itu disebut aplikasi DSS. Aplikasi DSS menggunakan CBIS (Computer based information system) yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen spesifikasi yang tidak terstruktur. Aplikasi DSS menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambilan keputusan (Limbong et al., 2020).

Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif- alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah–masalah semi struktur.

2.4. VIKOR (Visekriterijumsko Kompromisno Rangiranje)

VKOR (Visekriterijumsko Kompromisno Rangiranje) adalah metode pengambilan keputusan multi-kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi dan meranking alternatif berdasarkan sejumlah kriteria yang diberikan. Metode ini mirip dengan metode VIKOR (VlseKriterijumsko Optimizovanje I Kompromisno Rešenje) yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi fokusnya lebih pada peringkat alternatif daripada pemilihan satu solusi terbaik. VKOR adalah alat yang berguna

(24)

untuk menemukan urutan preferensi atau peringkat antara sejumlah alternatif yang ada.

1. Menetapkan Matrik Keputusan

Tahapan kedua yang dilakukan yaitu membuat matrik keputusan (F) dengan rumus sebagai berikut

(1)

dimana Ai merupakan alternatif ke-i, i = 1, 2, sampai, n ; Cj merupakan kriteria ke-j dan xij adalah elemen dari matriks yang menunjukan tingkatan kinerja dari alternatif ke-i.

2. Menentukan Bobot Kriteria

Tahapan ketiga yang dilakukan yaitu membuat bobot kriteria dengan rumus sebagai berikut

𝑛

𝑗=1 𝑊𝑗 = 1 (2)

dimana wj : bobot kriteria j, dan j : 1,2,3, sampai n adalah nomor urutan kriteria.

3. Membuat Matrik Normalisasi

Tahapan keempat yang dilakukan yaitu membuat matriks normalisasi dengan menentukan nilai positif dan nilai negatif sebagai solusi ideal dari setiap kriteria dengan rumus sebagai berikut

(𝑓+− 𝑓𝑖𝑗)

𝑁𝑖𝑗 = + (3)

(𝑓𝑗 − 𝑓𝑗 )

𝐶1 𝐶2 𝑎12

(25)

j

dimana fij : Fungsi respon alternatif i pada kriteria j, f+j : nilai terbaik/positif dalam satu kriteria j, f- : nilai terjelek/negatif dalam satu kriteria j, i : 1,2,3, sampai m adalah nomor urutan alternatif, j : 1,2,3, sampai n adalah nomor urutan atribut atau kriteria. N : Matriks ternormalisasi.

4. Menghitung Normalisasi Bobot

Tahapan kelima yang dilakukan yaitu menghitung normalisasi bobot dengan rumus sebagai berikut

𝐹 = 𝑤𝑗 ∗ 𝑁𝑖𝑗 (4)

5. Menghitung Nilai Utility dan Regret

Tahapan keenam yang dilakukan yaitu menghitung nilai utility dan regret dengan rumus sebagai berikut

𝑛 (𝑓+− 𝑓𝑖𝑗) 𝑆𝑖 = 𝑗=1 𝑤𝑗 (𝑓+

− 𝑓) (5)

𝑗 𝑗

(𝑓+− 𝑓𝑖𝑗)

𝑅𝑖 = 𝑚𝑎𝑥𝑗 [ + ] (6)

(𝑓𝑗 − 𝑓𝑗 )

6. Menghitung Indeks VIKOR

Tahapan ketujuh yang dilakukan yaitu menghitung indeks VIKOR dengan rumus sebagai berikut

𝑄 = 𝑣 [ 𝑆𝑖− 𝑆] + (1 − 𝑣) [ 𝑅𝑖− 𝑅] (7)

𝑖 𝑆+− 𝑆 𝑅+− 𝑅

7. Menentukan Perangkingan Alternatif

Tahapan terakhir yang dilakukan yaitu melakukan pengurutan alternatif yang ditentukan dari nilai yang paling rendah dengan solusi kompromi sebagai solusi ideal dilihat dari perankingan Qi dengan nilai terendah.

(26)

2.5. Metode Pengembangan Sistem

Agile software engineering merupakan salah satu model proses iteratif yang memberikan suatu alternatif yang layak dari berbagai macam metode konvensional untuk membangun berbagai jenis perangkat lunak dan berbagai macam tipe proyek pengembangan perangkat lunak. Agile software development adalah Metode dari beberapa kumpulan prinsip untuk pengembangan software di mana persyaratan dan solusi melalui upaya kolaboratif dari antar tim fungsional dan klien sebagai pendukung perencanaan adaptif, perkembangan evolusi, awal pengiriman, dan perbaikan terus-menerus, dan itu mendorong respon yang cepat dan fleksibel untuk dirubah. Prinsip-prinsip ini mendukung definisi dan evolusi dari banyak metode pengembangan perangkat lunak (Sulistiani et al., 2020).

Agile software development interaksi dan personel lebih penting dari pada proses dan alat, software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan client lebih penting daripada negosiasi kontrak, dan sikap tanggap terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana.

Namun demikian, sama seperti model proses yang lain, agile software development memiliki kelebihan dan tidak cocok untuk semua jenis proyek, produk, orang dan situasi. Agile software development memungkinkan model proses yang toleransi terhadap perubahan kebutuhan sehingga perubahan dapat cepat ditanggapi.

Extreme Programming (XP) adalah metode pengembangan software yang cepat, efisien, beresiko rendah, fleksibel, terprediksi, scientific, dan menyenangkan.

Extreme Programming (XP) merupakan suatu pendekatan yang paling banyak digunakan untuk pengembangan perangkat lunak cepat (Indra et al., 2020). Alasan menggunakan metode XP karena sifat dari aplikasi yang di kembangkan dengan

(27)

cepat melalui tahapan-tahapan yang ada meliputi : Planning (perencanaan), Design (perancangan), Coding (Pengkodean), dan Test (pengujian).

Gambar 2.1. Extreme Programming

Tahapan dalam metode pengembangan sistem Extreme Programming yaitu : 1. Planning

Pada tahap perencanaan ini dimulai dari pengumpulan kebutuhan yang membantu tim teknikal untuk memahami konteks bisnis dari sebuah aplikasi.

Selain itu pada tahap ini juga mendefinisikan output yang akan dihasilkan, fitur yang dimiliki oleh aplikasi dan fungsi dari aplikasi yang dikembangkan.

Planning Membentuk user stories, menentukan cost. Semua story segera diimplemetasikan (dalam beberapa minggu) Story dengan value tertinggi akan dipindahkan dari jadwal dan dimplementasikan pertama. Story dengan resiko paling tinggi akan diimplemetasikan lebih dulu. Setelah project pertama direlease dan didelivery, XP team memperhitungkan kecepatan project.

2. Design

Metode ini menekankan desain aplikasi yang sederhana, untuk mendesain aplikasi dapat menggunakan Class-Responsibility-Collaborator (CRC) cards yang mengidentifikasi dan mengatur class pada object-oriented. Design

(28)

menggunakan CRC card, untuk mengenali dan mengatur object oriented class yang sesuai dengan software increment.

3. Coding

Konsep utama dari tahapan pengkodean pada extreme programming adalah pair programming, melibatkan lebih dari satu orang untuk menyusun kode.

4. Test

Pada tahapan ini lebih fokus pada pengujian fitur dan fungsionalitas dari aplikasi.

2.6. UML

Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak.

Unified Modeling Language (UML) adalah satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek (Jacobson & Booch, 2021).

2.6.1. Use Case Diagram

Menurut Jacobson and Booch (2021), use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem, eksternal sistem dan user. Dengan kata lain, diagram ini menjelaskan sistem tersebut dan bagaimana cara user berinteraksi

(29)

dengan sistem. Use case diagram menunjukkan hubungan statis antara actor dan use case dalam sistem. Mereka menyediakan pandangan awal dari struktur sistem.

Use case berguna dalam membangun dan mengkomunikasikan pandangan umum sistem. Mereka menyediakan satu titik awal untuk desain, khususnya objek identifikasi dan diagram urutan. Elemen-elemen diagram use case adalah use case, aktor, kegunaan, dan tanda panah. Aktor diwakili oleh segala sesuatu yang berada diluar sistem, seperti jenis pengguna atau sistem eksternal, yang berinteraksi dengan sistem.

Simbol-simbol yang digunakan dalam use case diagram Tabel 2.2. Simbol-simbol Use Case Diagram

Simbol Nama Simbol Keterangan

System Boundary Boundary System

Digambarkan dengan kotak disekitar use case, untuk menggambarkan jangkauan sistem anda (scope of of your system). Biasanya digunakan apabila memberikan beberapa alternatif sistem yang dapat dijadikan pilihan.

Use-Case Gambaran fungsional sistem yang akan di buat, agar pengguna lebih mengerti penggunaan system

Actor Actor adalah pengguna sistem.

Actor tidak terbatas hanya manusia saja, jika sebuah sistem berkomunikasi dengan aplikasi lain dan membutuhkan input atau memberikan output, maka aplikasi tersebut juga dianggap sebagai actor.

Association Asosiasi digunakan untuk menghubungkan actor dengan use case. Asosiasi digambarkan dengan sebuah garis yang menghubungkan antara actor dengan use case.

Extend Metode yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu.

Include Metode yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi.

(30)

Generalization Sebuah elemen yang menjadi spesialisasi dari elemen yang lain.

Sumber : (Jacobson & Booch, 2021).

2.6.2. Activity Diagram

Menurut Jacobson and Booch (2021), activity diagram digunakan untuk menggambarkan alur dari proses bisnis atau langkah-langkah use case secara berurutan. Diagram ini juga digunakan untuk menggambar action (tindakan) yang akan dieksekusikan ketika suatu proses sedang berjalan dan berserta hasil dari proses eksekusi tersebut. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas :

Tabel 2.3. Simbol-simbol Activity Diagram

Simbol Nama Simbol Keterangan

Initial node Awal sebuah proses.

Action Urutan tindakan membentuk total aktivitas yang ditunjukkan oleh diagram.

Flow Kebanyakan aliran tidak

membutuhkan kata-kata untuk mengidentifikasi mereka kecuali keluar dari keputusan.

Decision Aliran yang keluar ditandai untuk menunjukkan kondisi.

Fork bar hitam dengan satu alur

masuk dan dua atau lebih alur keluar, aksi di bawah percabangan dapat terjadi dalam urutan apapun atau bahkan secara bersamaan.

(31)

Join bar hitam dengan dua atau lebih alur masuk dan satu alur keluar untuk menyatukan lagi alur aksi yang dipisahkan oleh fork.

Activity Final mewakili akhir proses atau aktivitas.

Swimlane pembagian activity diagram untuk menunjukkan siapa melakukan apa

Sumber :(Jacobson & Booch, 2021).

2.6.3. Class Diagram

Class diagram merupakan gambaran grafis dari struktur objek statis dari sebuah sistem yang menunjukkan kelas objek yang tersusun dari hubungan antara kelas- kelas objek yang lain. Class diagram digunakan untuk menggambarkan tampilan desain statis sebuah sistem (Jacobson & Booch, 2021).

Tabel 2.4. Simbol-simbol Class Diagram

Simbol Nama Simbol Keterangan

Class Class terdiri atas 3 bagian yaitu bagian atas, bagian tengah, dan bagian bawah.

Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan property/atribut class. Bagian akhir mendefinisikan method-method dari sebuah class.

Association Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara 2 class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2 class.

Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat

menampilkan hukum-hukum

multiplisitas pada sebuah relationship.

Composition Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus merupakan bagian dari class yang lain, maka class tersebut memiliki relasi composition terhadap class tempat dia bergantung tersebut.

(32)

Dependency Kadang kala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain.

Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitik-titik.

Aggregation Aggregation mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi

Sumber : (Jacobson & Booch, 2021).

2.7. ISO 25010

Model ini merupakan bagian dari Software product Quality Requirements and Evaluation (SQuaRE), dimana model ini berkaitan dengan model kualitas perangkat lunak yang merupakan pengembangan dari model sebelumnya. Pada model ini terdapat beberapa sub-karakteristik tambahan dan beberapa sub- karakteristik yang dipindahkan ke karakteristik lain. Berikut ini merupakan karakteristik atau faktor kualitas internal dan eksternal yang terdapat pada model ISO-25010 (Peters & Aggrey, 2020).

Tabel 2.5. ISO 25010

Indikator Sub – Indikator

Functional Suitability 1. Functional Completeness 2. Functional Correctness 3. Functional Appropriateness Performance Efficiency 1. Time behaviour

2. Resource utilization 3. Capacity

Compatibility 1. Co-existence 2. Interoperability

Usability 1. Appropriateness Recognisability 2. Learnability

3. Operability

4. User error protection 5. User interface aesthetics 6. Accessibility

(33)

Reliability 1. Maturity 2. Availability 3. Fault tolerance 4. Recoverability

Security 1. Confidentiality

2. Integrity

3. Non-repudiation 4. Accountability 5. Authenticity Maintainability 1. Modularity

2. Reusability 3. Analyzability

Sumber :(Jacobson & Booch, 2021).

Berikut ini merupakan pengertian dari masing-masing faktor dan sub-faktor yang terdapat pada model ISO-25010, antara lain :

1. Functional Suitability, seberapa jauh sistem mampu memberikan fungsi yang memenuhi kriteria kebutuhan yang ada (Peters & Aggrey, 2020).

a. Functional Completeness: Seberapa jauh rangkaian fungsi tersebut mencangkup semua tujuan dan tugas penggunanya.

b. Functional Correctness: Seberapa jauh produk tersebut dapat memberikan/membenarkan hasil yang sesuai dengan tingkatan tertentu sesuai kebutuhan.

c. Functional Appropriateness: Seberapa jauh fungsi dari sistem tersebut memberikan fasilitas dalam penyelesaikan tugas dan tujuan yang sudah ditentukan

2. Performance Efficiency, seberapa jauh tingkat kemampuan kapasitas sistem yang relative baik dengan jumlah sumber daya yang digunakan (Peters &

Aggrey, 2020).

(34)

a. Time Behaviour: Seberapa jauh respon dan waktu proses dan tingkat hasil dari suatu sistem pada saat fungsi tersebut dijalankan dalam melengkapi persyaratan yang diberikan.

b. Resource Utilization: Seberapa banyak sumber daya yang dipakai pada produk saat fungsi tersebut dijalankan sebagai pemenuh persyaratan.

c. Capacity: Seberapa jauh batas maxsimal atau daya tampung dari produk berdasarkan parameter sistem yang memenuhi persyaratan.

3. Compatibility, seberapa jauh sistem tersebut mampu bertukar informasi dalam menjalankan sistem lainnya yang digunakan dan secara bersamaan di berbagai lingkungan perangkat lunak maupun keras yang sama (Peters &

Aggrey, 2020).

a. Co-existence: Seberapa jauh sistem tersebut mampu melakukan fungsi yang lebih efisien dengan cara berbagi lingkungan dan sumber daya antara satu sistem dengan yang lain. Tidak perlu memberikan dampak merugikan untuk sistem tersebut.

b. Interoperability: Seberapa jauh satu, dua atau lebih dan sistem tersebut dapat bertukar data serta memakai informasi yang sudah ditukarkan sebelumnya.

4. Usability, yaitu seberapa jauh sistem tersebut mampu digunakan oleh penggunanya dalam menempuh tujuan yang sudah ditentukan dengan efektifitas, efisiensi, dan kepuasan. (Peters & Aggrey, 2020).

a. Appropriateness Recognizability: Seberapa jauh pemakai mampu mengenali produk tersebut, apakah sudah sesuai dengan keperluan mereka atau kurang sesuai.

(35)

b. Learnability: Seberapa jauh produk tersebut agar dapat dipakai oleh pengguna agar dapat mencapai pembelajaran yang sudah ditentukan dalam penggunaan produk. Terutama dibutuhkan pencapaian Kefektivitas, efisiensi, kebebasan dari resiko serta kepuasan dalam penggunaan tertentu.

c. Operability: Seberapa jauh produk tersebut memiliki kemampuan yang membuat produk tersebut lebih mudah untuk digunakan.

d. User Error Protection: Seberapa jauh sistem tersebut mampu melindungi pengguna jika terjadi suatu kegagalan.

e. User Interface Aesthetics: Seberapa jauh antarmuka dari pengguna/user mampu untuk menciptakan suatu interaksi yang baik untuk pengguna.

f. Accessibility: Seberapa jauh produk tersebut dapat digunakan oleh berbagai kalangan dengan jangkauan karakteristik dengan mencapai tujuan dalam konteks tertentu.

5. Reliability, seberapa jauh sistem dapat menjalankan fungsi yang ditentukan selama batas waktu yang ditentukan (Peters & Aggrey, 2020).

a. Maturity: Seberapa jauh sistem, produk/kreasi atau unsur yang melengkapi keperluan untuk keunggulan dalam operasi standart.

b. Availability: Seberapa jauh metode, produk/kreasi, atau unsur siap dioperasikan dan bisa diakses ketika dibutuhkan untuk digunakan.

c. Fault Tolerance: Seberapa jauh metode, produk/kreasi, atau unsur yang akan beroperasi seperti halnya walaupun ada kegagalan hardware (perangkat keras) atau software (perangkat lunak).

(36)

d. Recoverability: Seberapa jauh, ketika suatu hal terjadi kelangsungan kendala atau rintangan, suatu sistem atau struktur tersebut dapat mengembalikan data yang terkena kerusakan langsung dan dapat membentuk kembali ke sistem yang diinginkan.

6. Security, seberapa jauh sistem dapat melindungi data dan informasi yang diakses (Peters & Aggrey, 2020).

a. Confidentiality: Seberapa jauh produk tersebut memastikan jika data tersebut hanya bisa dimasuki sama pihak yang berkuasa saja.

b. Integrity: Seberapa jauh sistem tersebut mencegah terjadinya jalur masuk yang tidak valid, adanya perubahan program ataupun data.

c. Non-repudiation: Seberepa jauh sistem tersebut dapat memebrikan bukti jika suatu tindakan telah terjadi sehingga tidak akan ada penyangkalan pada peristiwa tersebut.

d. Authenticity: Seberapa jauh identitas seseorang dapat dibuktikan sebagai yang diklaim.

e. Accountability: Seberapa jauh tindakan dari suatu identitas dapat dilacak dan ditelusuri.

7. Maintainability, seberapa jauh keefektifan dan keefisiensian sistem dapat dirawat (Peters & Aggrey, 2020).

a. Modularity: Seberapa jauh sistem dapat memperkecil dampak terhadap komponen lain jika terjadi modifikasi pada salah satu komponen.

b. Reusability: Seberapa jauh sistem dapat dipakai sehingga dapat membangun aset lain.

(37)

c. Analysability: Seberapa jauh sistem dapat mengkaji dampak perubahan sistem untuk mendiagnosis kekurangan.

d. Modifiability: Seberapa jauh suatu hasil atau metode tersebut bisa berguna secara efektif dan efisien dirubah tanpa ada memperlihatkan kegagalan atau diturunkannya suatu kualitas produk tersebut.

e. Testability: Seberapa jauh nilai level efektivitas dan efisiensi yang sesuai dengan kebutuhan pengujian dan bisa diterapkan oleh suatu sistem, produk atau komponen serta dicek juga dipengujian tersebut apakah nilai itu telah terpenuhi atau belum.

8. Portability, seberapa jauh sistem dapat ditransfer atau dipindahkan dari satu perangkat keras atau lunak ke hardware (perangkat keras) atau software (perangkat lunak) yang lain pada lingkungan operasional yang berbeda (Peters & Aggrey, 2020).

a. Adaptability: Seberapa jauh suatu hasil atau metode tersebut yang efektif maupun efisien dan dilakukan penyesuaian untuk hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak) maupun lingkungan Koperasional / penggunaankyang berbeda.

b. Installability: Seberapa jauh perangkat sistem tersebut berhasil diinstal (dipasangkan) dan / atau dihapus (dilepaskan) dalam tindakan tertentu.

c. Replaceability: Seberapa jauh penggunaan sistem tersebut bisa merubah sistem lainnya dan perubahan/penggantian tersebut ditentukan dari tujuan yang sama pada lingkungan yang sama.

(38)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1. berikut ini

Gambar 3.1. Kerangka Penelitian 3.2. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan secara terencana, teratur, dan sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Tahapan penelitian ini juga merupakan pengembangan dari kerangka penelitian, dan terbagi lagi menjadi beberapa sub menu bagian. Penjelasan tahapan penelitian adalah 1. Tahapan Planning

Melakukan pengumpulan data dengan mencari jurnal penelitian yang sejenis dengan penelitian yang akan dilakukan, dan melakukan wawancara pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung untuk mendapatkan informasi tentang

(39)

permasalahan yang terjadi dalam pemilihan pegawai honorer terbaik. Hasil wawancara didapat 5 (Lima) kriteria yaitu Disiplin, Keterampilan dan Kemampuan, Kemampuan Berkomunikasi, Kreativitas, dan Kepemimpinan.

2. Tahapan Design

Tahapan design yaitu membuat sebuah rancangan sistem informasi dengan menggunakan permodelan berorientasi objek yaitu merancang Usecase Diagram, Class Diagram, dan Activity Diagram. Serta membuat desain interface untuk aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan pegawai honorer terbaik.

3. Tahapan Coding

Tahapan coding yaitu membuat aplikasi berbasis web dengan bahasa pemrograman menggunakan PHP dan Database MySql. Tampilan implementasi aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan pegawai honorer terbaik.

4. Tahapan Test

Tahapan test yaitu implementasi aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan pegawai honorer terbaik, pada tahap ini, akan diadakan penggunaan perangkat lunak yang telah dibuat untuk digunakan oleh user baik oleh pengguna.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Wawancara (Interview)

Pengumpulan data dengan metode interview yaitu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung dengan orang-orang yang terkait pada pihak Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung.

2. Pengamatan (Observation)

(40)

Pengumpulan data dengan mengamati atau observation yaitu metode pengumpulan data dengan cara pengamatan dan pencatatan secara langsung. Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem yang ada saat ini.

3. Dokumentasi (Documentations)

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara membaca, mencatat, mengutip, dan mengumpulkan data-data secara teoritis dari buku-buku dan Internet sebagai landasan penyusunan penelitian.

3.4. Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem

Analisis kebutuhan fungsional yaitu analisis kebutuhan yang dibutuhkan oleh sistem yang akan dibuat atau dikembangkan. Analisis kebutuhan fungsional dalam sistem ini adalah :

1. Sistem dapat melakukan login aplikasi.

2. Sistem dapat mengelola data Pegawai Honorer.

3. Sistem dapat mengelola data Kriteria.

4. Sistem dapat mengelola data Sub Kriteria.

5. Sistem dapat mengelola data Penilaian Pegawai Honorer.

6. Sistem dapat mengelola data hasil Penilaian Pegawai Honorer.

7. Sistem dapat menampilkan dan mencetak laporan Pegawai Honorer.

8. Sistem dapat melakukan logout aplikasi.

3.5. Analisis Kebutuhan Non Fungsional Sistem

Analisis kebutuhan non fungsional yaitu analisis kebutuhan yang menitikberatkan pada properti sistem yang akan dibuat atau dikembangkan.

(41)

Analisis kebutuhan non fungsional dalam Pemilihan Pegawai Honorer Terbaik Menggunakan Metode VIKOR (Visekriterijumsko Kompromisno Rangiranje) adalah :

1. Operasional

Operasional perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan adalah

a. Sistem Operasi Windows menggunakan Microsoft Windows 7.

b. Database menggunakan MySQL.

c. Webserver Xampp.

d. Processor yang digunakan Intel Dual Core 1,86 GHz atau setaranya.

e. Memory RAM terpasang 32 GB, rekomendasi minimum 2 GB.

f. Harddisk 320 GB.

g. Monitor 10 inchi dengan resolusi 1024 X 600 Pixel.

h. Keyboard, Mouse.

2. Keamanan

Keamanan dalam sistem aplikasi dan database dilengkapi dengan password.

3.6. Use Case Diagram

Use case diagram merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Use case diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Use case diagram Pemilihan Pegawai Honorer Terbaik Menggunakan Metode VIKOR (Visekriterijumsko Kompromisno Rangiranje) adalah sebagai berikut

(42)

Gambar 3.3. Usecase Diagram

Use case diagram diatas terdapat 2 aktor yaitu admin, dan pimpinan. Aktor admin dapat melakukan use case login, use case mengelola data mengelola data pegawai honorer, use case mengelola data kriteria, use case mengelola data sub kriteria, use case mengelola data penilaian pegawai honorer, dan use case mengelola hasil penilaian pegawai honorer. aktor pengguna dapat melakukan use case login, dan use case view hasil penilaian pegawai honorer.

3.7. Activity Diagram

Activuty diagram merupakan komponen penting dalam UML (Unified Modeling Language) yang digunakan dalam rekayasa perangkat lunak dan pemodelan proses bisnis. Diagram ini memberikan representasi visual tentang

(43)

aliran aktivitas dan tindakan dalam suatu sistem atau proses bisnis tertentu. Mereka sangat berguna untuk menggambarkan aspek dinamis dari suatu sistem, menunjukkan bagaimana berbagai aktivitas saling berhubungan, dan bagaimana interaksinya satu sama lain. Diagram aktivitas menggunakan berbagai simbol, seperti tindakan, keputusan, dan aliran kontrol, untuk memodelkan urutan dan kondisi di mana aktivitas terjadi, menjadikannya alat penting dalam perancangan dan analisis proses, alur kerja, dan sistem perangkat lunak yang kompleks. Activuty diagram sistem pendukung keputusan pemilihan pegawai honorer terbaik seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 3.4. Activity Diagram 3.8. Class Diagram

Clas diagram merupakan komponen mendasar dalam Unified Modeling Language (UML) yang memberikan representasi visual terhadap struktur statis dari

(44)

sebuah sistem atau aplikasi perangkat lunak. Diagram ini menggambarkan berbagai kelas dalam sistem tersebut, atribut-atribut, metode-metode, dan hubungan antara kelas-kelas tersebut. Setiap kelas biasanya digambarkan dalam bentuk persegi panjang, dengan nama kelas di bagian atas, atribut di tengah, dan metode di bagian bawah. Garis-garis penghubung dan simbol-simbol mengilustrasikan asosiasi, pewarisan, dan hubungan lain antara kelas, memberikan cara yang jelas dan ringkas untuk memahami arsitektur dan organisasi suatu sistem. Class diagram sistem pendukung keputusan pemilihan pegawai honorer terbaik seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 3.5. Class Diagram 3.9. Rancangan Sistem

Rancangan sistem merujuk pada proses perencanaan dan penataan komponen-komponen yang terlibat dalam suatu sistem, baik itu berupa perangkat

(45)

lunak, perangkat keras, atau kombinasi keduanya. Dalam tahap ini, tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem, merancang struktur, fungsi, dan interaksi antar komponen, serta menentukan bagaimana data akan mengalir melalui sistem. Rancangan sistem memberikan pandangan menyeluruh tentang bagaimana suatu sistem akan bekerja, menciptakan kerangka kerja yang akan diikuti selama implementasi. Rancangan sistem yang solid dan cermat adalah kunci keberhasilan dalam mengembangkan sistem yang efisien, andal, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

3.9.1. Rancangan Halaman Login

Rancangan halaman login adalah elemen kunci dalam desain antarmuka pengguna (UI) suatu aplikasi atau situs web yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengguna, memberikan akses ke konten atau layanan tertentu, dan memastikan keamanan data. Halaman login harus dirancang dengan cermat, mempertimbangkan elemen-elemen seperti formulir input untuk username dan password, tombol login.

Rancangan halaman login daapt dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.6. Rancangan Halaman Login

(46)

3.9.2. Rancangan Halaman Dashboard

Rancangan halaman dashboard merupakan elemen kunci dalam antarmuka pengguna (UI) yang memberikan pengguna gambaran menyeluruh tentang data dan informasi penting dalam suatu aplikasi atau sistem. Halaman dashboard dirancang untuk memberikan tampilan visual yang ringkas dan informatif, seringkali melibatkan grafik, tabel, dan statistik yang relevan. Rancangan halaman dashboard daapt dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.7. Rancangan Halaman Dashboard 3.9.3. Rancangan Halaman Data Pegawai Honor

Rancangan halaman data pegawai honorer adalah komponen kunci dalam manajemen data sumber daya manusia (SDM) yang bertujuan untuk merinci dan mengelola informasi tentang pegawai yang bekerja dengan status honorer.

Rancangan halaman data pegawai honorer dapat dilihat pada gambar berikut ini.

(47)

Gambar 3.8. Rancangan Halaman Data Pegawai Honor

Rancangan halaman tambah data pegawai honorer dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.9. Rancangan Halaman Tambah Data Pegawai Honor

(48)

Rancangan halaman ubah data pegawai honorer dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.10. Rancangan Halaman Ubah Data Pegawai Honor 3.9.4. Rancangan Halaman Data Kriteria

Rancangan halaman data kriteria adalah elemen penting dalam aplikasi atau sistem yang melibatkan pengaturan, pengelolaan, atau penggunaan kriteria sebagai dasar untuk pengambilan keputusan atau penilaian. Rancangan halaman data kriteria yang baik akan memberikan alat yang berguna dalam proses pengambilan keputusan dan manajemen berbasis kriteria. Rancangan halaman data kriteria dapat dilihat pada gambar berikut ini.

(49)

Gambar 3.11. Rancangan Halaman Data Kriteria

Rancangan halaman tambah data kriteria dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.12. Rancangan Halaman Tambah Data Kriteria

Rancangan halaman ubah data kriteria dapat dilihat pada gambar berikut ini.

(50)

Gambar 3.13. Rancangan Halaman Ubah Data Kriteria 3.9.5. Rancangan Halaman Data Sub Kriteria

Rancangan halaman data subkriteria merupakan bagian penting dalam aplikasi atau sistem yang melibatkan pengaturan, hierarki, atau hubungan subkriteria dengan kriteria utama. Halaman ini memberikan kemampuan untuk mengelola dan mengorganisasi subkriteria, seringkali dalam konteks penilaian, evaluasi, atau pengambilan keputusan yang lebih terperinci. Rancangan halaman data sub kriteria dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.14. Rancangan Halaman Data Sub Kriteria

(51)

Rancangan halaman tambah data sub kriteria dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.15. Rancangan Halaman Tambah Data Sub Kriteria 3.9.6. Rancangan Halaman Data Penilaian

Rancangan halaman data penilaian adalah elemen kunci dalam aplikasi atau sistem yang berkaitan dengan proses evaluasi, penilaian, atau pengukuran kinerja, hasil, atau aspek lain yang relevan. Halaman ini dirancang untuk memfasilitasi pengguna dalam mengelola dan memvisualisasikan data penilaian, seperti skor, feedback, atau hasil evaluasi. Rancangan halaman data penilaian dapat dilihat pada gambar berikut ini.

(52)

Gambar 3.17. Rancangan Halaman Data Penilaian

Rancangan halaman tambah data penilaian dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.18. Rancangan Halaman Tambah Data Penilaian

(53)

3.9.7. Rancangan Halaman Data Hasil Penilaian

Rancangan halaman data hasil penilaian merupakan komponen penting dalam aplikasi atau sistem yang berkaitan dengan penyajian dan analisis data hasil evaluasi atau penilaian. Halaman ini dirancang untuk memberikan pengguna tampilan yang jelas, informatif, dan terstruktur tentang hasil penilaian, termasuk skor, feedback, atau evaluasi kualitatif. Desain halaman ini harus memudahkan pengguna dalam menavigasi, menyaring, dan menganalisis data hasil penilaian.

Rancangan halaman data hasil penilaian dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.19. Rancangan Halaman Data Hasil Penilaian 3.9.8. Rancangan Halaman Cetak Laporan

Rancangan halaman cetak laporan adalah aspek krusial dalam aplikasi atau sistem yang memungkinkan pengguna untuk menghasilkan dokumen laporan yang mencakup data, informasi, dan hasil dari berbagai proses atau transaksi. Halaman ini harus dirancang dengan cermat, memungkinkan pengguna untuk memilih

(54)

kriteria laporan, menentukan format tampilan, dan menyesuaikan isi sesuai kebutuhan mereka. Rancangan halaman cetak laporan dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.20. Rancangan Halaman Cetak Laporan

3.10 Perhitungan Manual Menggunakan VIKOR

Perhitungan penilaian pegawai terbaik menggunakan metode VIKOR (VlseKriterijumsko Rangiranje I Kompromisno Resenje) adalah pendekatan yang kuat dalam konteks manajemen sumber daya manusia. Dengan VIKOR, kriteria yang relevan seperti kinerja, pengalaman, kehadiran, dan kompetensi dinilai dan diberi bobot sesuai dengan preferensi dan prioritas organisasi. Algoritma VIKOR kemudian digunakan untuk merangkum data ini menjadi peringkat yang memungkinkan identifikasi pegawai terbaik yang mencapai kompromi terbaik antara alternatif yang ada. Ini membantu organisasi dalam mengambil keputusan

(55)

tentang penghargaan, promosi, atau pengembangan karyawan dengan cara yang lebih terstruktur dan berbasis data. Perhitungan penilaian pegawai terbaik menggunakan VIKOR juga mempertimbangkan kemungkinan kompromi yang diperlukan, menjadikan metode ini sangat relevan dalam situasi di mana pengambilan keputusan melibatkan sejumlah kriteria yang kompleks dan seringkali bertentangan.

Hasil identifikasi kebutuhan mengusulkan untuk menggunakan sistem pendukung keputusan dalam seleksi penerimaan karyawan baru dengan menentukan 5 kriteria yang akan digunakan serta bobot masing-masing dari kriteria. Kriteria dan bobot yang digunakan dalam seleksi penerimaan staff administrasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

. Tabel 3.1. Kriteria dan Bobot Kriteria

Kode Kriteria Nama Kriteria Bobot Kriteria (%) Jenis Kriteria

C1 Disiplin 30 Benefit

C2 Keterampilan dan

Kemampuan

20 Benefit

C3 Kemampuan 20 Benefit

Berkomunikasi

C4 Kreativitas 10 Cost

C5 Kepemimpinan 20 Benefit

Setelah menentukan kriteria dan bobot yang akan digunakan selanjutnya menentukan subkriteria dan nilai subkriteria dari 5 kriteria yang ada. Subkriteria yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(56)

. Tabel 3.2. Kriteria dan Bobot Sub Kriteria Kode Kriteria Nama Sub Kriteria Nilai

C1 Kurang Baik 1

C1 Baik 2

C1 Sangat Baik 3

C2 Kurang Baik 1

C2 Cukup Baik 2

C2 Baik 3

C2 Sangat Baik 4

C3 < 60 1

C3 >= 60 dan < 75 2 C3 >= 75 dan < 90 3

C3 >= 90 4

C4 < 60 1

C4 >= 60 dan < 75 2 C4 >= 75 dan < 90 3

C4 >= 90 4

C5 < 60 1

C5 >= 60 dan < 75 2 C5 >= 75 dan < 90 3

C5 >= 90 4

Terdapat 12 kandidat calon Pegawai Honorer Terbaik, hasil penilaian dari 12 kandidat calon Pegawai Honorer Terbaik dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(57)

. Tabel 3.3. Hasil Penilaian Calon Pegawai Honorer Terbaik Kriteria

Nama Calon

C1 C2 C3 C4 C5

Pegawai Honorer 1 Kurang Baik

80 80 80 92

Pegawai Honorer 2 Baik 90 90 90 65

Pegawai Honorer 3 Kurang Baik

86 55 86 88

Pegawai Honorer 4 Sangat Baik

89 80 89 60

Pegawai Honorer 5 Sangat Baik

79 90 79 65

Pegawai Honorer 6 Baik 74 93 74 60

Pegawai Honorer 7 Kurang Baik

69 67 69 90

Pegawai Honorer 8 Kurang Baik

76 74 76 93

Pegawai Honorer 9 Baik 83 86 83 80

Pegawai Honorer 10 Sangat Baik

82 90 82 63

Pegawai Honorer 11 Baik 87 81 87 78

Pegawai Honorer 12 Baik 88 80 88 86

Bedasarkan hasil penilaian dari calon kandidat selanjutnya dilakukan konversi kedalam nilai subkriteria yang telah ditentukan. Hasil konversi nilai calon kandidat dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(58)

. Tabel 3.4. Konversi Data Penilaian Calon Kandidat Kriteria

Nama Calon

C1 C2 C3 C4 C5

Pegawai Honorer 1 1 3 3 2 3

Pegawai Honorer 2 2 4 4 4 2

Pegawai Honorer 3 1 3 1 4 3

Pegawai Honorer 4 3 4 3 3 1

Pegawai Honorer 5 3 3 4 2 2

Pegawai Honorer 6 2 3 4 3 1

Pegawai Honorer 7 1 2 2 3 4

Pegawai Honorer 8 1 3 2 2 4

Pegawai Honorer 9 2 3 3 4 3

Pegawai Honorer 10 3 3 4 3 2

Pegawai Honorer 11 2 4 3 1 4

Pegawai Honorer 12 2 4 3 3 3

Tahapan pertama dalam perhitungan metode VIKOR yaitu membuat matrik keputusan yang didapat berdasarkan hasil konversi data penilaian calon kandidat.

Matrik keputusan metode VIKOR menggunakan rumus (1) dapat dilihat dibawah ini

(59)

1

2

3

4

5

1

2

3

⎡1 3 3 2 3⎤

⎢2 4 4 4 2⎥

⎢1 3 1 4 3⎥

⎢ ⎥

⎢3 4 3 3 1⎥

⎢3 3 4 2 2⎥

⎢ ⎥

𝐹 = ⎢2 3 4 3 1⎥

⎢1 2 2 3 4⎥

⎢1 3 2 2 4⎥

⎢ ⎥

⎢2 3 3 4 3⎥

⎢3 3 4 3 2⎥

⎢ ⎥

⎢2 4 3 1 4⎥

[2 4 3 3 3]

Langkah selanjutnya ialah menentukan bobot kriteria (W) dengan menggunakan rumus (2) hasil bobot kriteria dari 5 kriteria yang digunakan adalah

W1 = 0,3; W2 = 0,2; W3 = 0,2; W4 = 0,1; W5 = 0,2;

Langkah berikutnya ialah menentukan nilai positif dan nilai negatif dari matrik keputusan. Hasil nilai p

Gambar

Tabel 2.4. Simbol-simbol Class Diagram
Gambar 3.3. Usecase Diagram
Gambar 3.4. Activity Diagram  3.8.  Class Diagram
Gambar 3.5. Class Diagram  3.9.  Rancangan Sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini adalah berupa program pendukung keputusan untuk rekomendasi pemilihan gadget terbaik, yang diimplementasikan dalam sistem berbasis website

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Berita Terbaik Pada Biro Humas Provinsi Kalimantan Timur dengan skala Likert menggunakan metode perbandingan eksponensial

Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode Simple Additive Weghting (SAW) dapat digunakan dalam menghitung pemilihan terbaik dengan menentukan nilai bobot untuk

Sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) diharapkan dapat membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menentukan

Sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) diharapkan dapat membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menentukan

Dengan dibentuknya Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru Terbaik Menggunakan Simple Additive Weighting SAW sehingga masalah untuk memilih guru terbaik dapat diselesaikan, dari

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri PPNPN Terbaik Pada Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan Menerapkan Metode Multifactor Evaluation Process

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Ila Yati Beti ela.ibrus88@gmail.com Universitas Dehasen Bengkulu Abstrak Sumber Daya