• Tidak ada hasil yang ditemukan

penegakan hukum tindak pidana korupsi dana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penegakan hukum tindak pidana korupsi dana"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Fakta bahwa pelaku utama korupsi dana desa adalah kepala desa adalah bukti paling jelas kelemahan tersebut. Penulis melakukan penelitian dengan judul “Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi Dana Desa Penuba Timur di Kabupaten Lingga”.

Tabel 1.1 Kasus kejahatan korupsi dana desa tahun 2018-2020 di Wilayah        Kejaksaan Negeri Lingga
Tabel 1.1 Kasus kejahatan korupsi dana desa tahun 2018-2020 di Wilayah Kejaksaan Negeri Lingga

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Objek penelitian ini adalah upaya penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi dana desa Penuba Timur Kabupaten Lingga. Kajian Kriminologi Tindak Pidana Korupsi Dana Desa di Desa Penaga (Studi di Desa Penaga Kabupaten Bintan Kepulauan Riau).

KAJIAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka

16 Suherman, Menghentikan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Korupsi Ringan Melalui Restitusi Keuangan Negara, Fakultas Hukum Universitas Maritim Raja Ali Haji, 2020. Tindak pidana korupsi selalu mendapat perhatian lebih dibandingkan tindak pidana lainnya.

Kerangka Teori

Menurut Muljatno, dijelaskannya berdasarkan pengertian istilah hukum pidana yang menyatakan bahwa penegakan hukum adalah bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku di suatu negara yang mengandung unsur dan kaidah, yaitu: 37. Satjipto Raharjo, SH mengatakan bahwa penegakan hukum adalah serangkaian proses untuk menggambarkan nilai, gagasan, dan cita-cita yang cukup abstrak yang menjadi tujuan undang-undang.38. Menurut Soerjono Soekanto, penegakan hukum merupakan kegiatan untuk menyelaraskan hubungan antara nilai-nilai yang dituangkan dalam aturan.

Tanpa alat dan fasilitas tertentu mustahil penegakan hukum dapat berkembang tanpa permasalahan. Penegakan hukum merupakan upaya mewujudkan gagasan keadilan, kepastian hukum, dan kemaslahatan sosial. Dalam hal ini dengan upaya penegakan hukum atau segala tindakan yang dilakukan aparat penegak hukum lebih menitikberatkan pada pemberantasan kejahatan yang dilakukan berdasarkan hukum pidana setelah terjadinya kejahatan, yaitu sanksi pidana yang memberikan ancaman kepada pelakunya.

Kerangka Pemikiran

Definisi Konsep

Berdasarkan pembahasan di atas, diketahui bahwa pelaksanaan penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi dana desa Penuba Timur Kabupaten Lingga belum berjalan maksimal karena masih terdapat beberapa kendala. Dalam kasus korupsi dana desa Penuba Timur ini dilakukan oleh kepala desa sendiri yakni Budi Kurniawan. Penegakan hukum tindak pidana korupsi dana desa Penuba Timur di Kabupaten Lingga, Kejaksaan Negeri Lingga dan Polres Lingga. Secara umum penegakan hukum dilakukan dengan dua cara, yaitu preventif dan represif.

Faktor Penyebab Terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Desa Penuba Timur di Kabupaten Lingga. Faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah faktor internal berupa tekanan terhadap kebutuhan ekonomi (corruption of need) dan adanya sikap serakah untuk memperkaya diri sendiri (corruption by Greed), faktor peluang (Opportunithie) dan paparan (disclosure). Akhir kata, penulis memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas terselesaikannya penelitian yang berjudul “Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi Dana Desa Penuba Timur di Kabupaten Lingga”. Menurut anda, apa saja faktor penyebab terjadinya tindak pidana korupsi dana desa di Penuba Timur?

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada sifat-sifat keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional artinya kegiatan penelitian dilakukan dengan cara yang wajar, sehingga berada dalam jangkauan nalar manusia.

Empiris artinya metode yang digunakan dapat dirasakan oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mempersepsikan metode yang digunakan. Membedakan cara-cara yang tidak ilmiah, misalnya mencari uang yang hilang, atau provokator, atau melarikan diri dari tahanan melalui paranormal). Sistematis artinya proses yang dilakukan dalam penelitian mempunyai langkah-langkah logis tertentu.55.

Objek dan Lokasi Penelitian

Fokus Penelitian

Sumber Data

Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini. Bahan hukum ini berdasarkan peraturan perundang-undangan, yaitu dalam penelitian ini yang menjadi fokus penulis adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Undang-undang Acara Pidana (KUHAP), Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari kepustakaan atau hasil kepenulisan peneliti yang berupa buku, yang jelas-jelas berkaitan dengan pokok permasalahan penelitian.

Dalam hal ini berasal dari ensiklopedia atau sejenisnya seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia atau dari Internet.

Teknik Pengumpulan Data

Mendokumentasikan adalah memperoleh informasi dari foto-foto objek penelitian sebagai penunjang penelitian.

Informan

Teknis Analisis Data

Jadwal Penelitian

Terkait kasus korupsi dana desa Penuba Timur, yakni kasus Budi Kurniawan (selaku kepala desa), kasus ini dilimpahkan ke Polsek Lingga. Aparat penegak hukum tindak pidana korupsi dana desa di Kejaksaan Negeri Lingga hanya menerima berkas dari pihak kepolisian, mereka juga mengikuti tindakan pihak kepolisian. Pasalnya, terpidana kasus korupsi dana desa Penuba Timur tidak membayar ganti kerugian keuangan negara, sehingga mempengaruhi putusan di pengadilan.

Namun dalam kasus korupsi dana desa Penuba Timur, restorative justice tidak dapat diterapkan, hal ini berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Bapak Joshua P.L Tobing, S.H. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya korupsi dana desa Penuba Timur adalah Kebutuhan atau tekanan terhadap kebutuhan ekonomi (korupsi sesuai kebutuhan) Hal ini terbukti pada kasus korupsi dana desa. Dalam penghitungan kerugian keuangan negara, pengusutan korupsi dana Desa Penuba Timur, polisi bekerja sama dengan BPKP (Badan Pengawasan dan Pembangunan Keuangan) dan Inspektorat Kabupaten.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Dan Lokasi Penelitian

Dana desa merupakan salah satu sumber keuangan desa, sebagaimana diatur dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Dana Desa adalah dana yang diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dialokasikan kepada desa dan disalurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan negara, melaksanakan pembangunan, membiayai masyarakat, dan memberdayakan masyarakat. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan dana desa, maka dibentuklah peraturan khusus tentang dana desa yang merupakan turunan dari Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 Tahun 2016 sehubungan dengan perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Pemerintah menjelaskan, aturan seputar Dana Desa yang bersumber dari APBN antara lain bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan Dana Desa dengan meningkatkan ketahanan penyaluran Dana Desa. Namun hal ini berbanding lurus dengan tingkat kejahatan korupsi, khususnya tindak pidana korupsi dana desa. Dalam kasus ini, khususnya di wilayah Desa Penuba Timur Kabupaten Lingga, karena kurangnya pengawasan sehingga berujung pada tindak pidana korupsi Dana Desa Penuba Timur di Kabupaten Lingga. Korupsi Dana Desa di Indonesia termasuk ke dalam tindak pidana, dengan ketentuan yang mengatur larangan perbuatan tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 sebagaimana perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Ancaman Pidana tertuang dalam Pasal 3.

Hasil Penelitian

Instansi yang kewenangan penuntutannya terhadap tindak pidana korupsi tetap dilaksanakan oleh Kejaksaan dengan mekanisme sebagai berikut: 61. Terdapat 3 (tiga) lembaga yang berwenang mengusut tindak pidana korupsi, yaitu kepolisian, kejaksaan, dan kejaksaan. Komisi Pemberantasan Korupsi. Hal ini terlihat pada Pasal 18 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang mengaturnya.

Khairudin, (2020), Aspek Kriminologis Tindak Pidana Korupsi Dana Desa (Studi Kasus Putusan Nomor: 32/Pid.Sus-TPK/2017/PN.TPG), Fakultas Hukum Universitas Maritim Raja Ali Haji. Suherman, (2020), Mengakhiri Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Korupsi Kecil Melalui Pengembalian Keuangan Pemerintah Fakultas Hukum Universitas. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Semoga penelitian ini dapat menjadi penyemangat bagi dunia hukum khususnya dalam hal penegakan hukum tindak pidana korupsi dana desa yang masih dilakukan oleh aparat desa. Apakah polisi harus menerima laporan/pengaduan mengenai tindak pidana korupsi sebelum polisi dapat melakukan intervensi?

Tabel  4.1  Jumlah  Kerugian  Keuangan  Negara  Atas  Pengelolaan  Keuangan  Dana Desa Penuba Timur
Tabel 4.1 Jumlah Kerugian Keuangan Negara Atas Pengelolaan Keuangan Dana Desa Penuba Timur

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dalam hal ini tindakan yang dilakukan adalah penyidikan, penyidikan, dan sampai pada tahap penuntutan. Kemudian penindakan tindak pidana korupsi Dana Desa Penuba Timur di Kabupaten Lingga belum maksimal dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi karena dalam pelaksanaannya kewenangannya sebagai penegak hukum Baik Kejaksaan Negeri Lingga maupun Kepolisian Resor Lingga melihat fakta di lapangan masih terdapat praktik Korupsi Dana Desa di Kabupaten Lingga. Terlihat dari kasus korupsi dana desa ini, sebagian besar dilakukan oleh Kepala Desa sendiri yang karena jabatannya mempunyai kewenangan yang cukup besar untuk memproses sendiri dana desa tersebut, karena hampir seluruh urusan pemerintahan desa bertumpu pada kepala desa. yang merupakan jabatan tertinggi dalam bidang organisasi desa dimana segala keputusan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dimonopoli oleh kota tanpa memberikan ruang yang cukup bagi partisipasi warga dan sama sekali mengabaikan akuntabilitas publik.

Saran

Selain itu, penulis menyarankan agar Kejaksaan Lingga dan Kepolisian Resor Lingga meningkatkan koordinasi dan kerjasama yang intensif terkait pengawasan dan penegakan hukum sehubungan dengan tindak pidana korupsi Dana Desa Penuba Timur di Kabupaten Lingga dan desa-desa lain yang menjadi tempat tindak pidana. tindakan terjadi. Korupsi juga terjadi pada dana desa, padahal seharusnya Kejaksaan dan Polres Lingga memaksimalkan dan mengedepankan upaya penegakan hukum yang bersifat represif (preventif), seperti penyuluhan/sosialisasi pemahaman hukum mengenai aturan dan larangan melakukan tindak pidana. korupsi dana desa ke seluruh wilayah Kabupaten Lingga untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya aparatur desa untuk memahami korupsi. Faizatul Karimah, Choirul Saleh, Ike Wanusmawatie, Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Desa Deket Kulon Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan) Jurnal Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (JAP), Vol. Berita online https://polreslingga.id 20 November 2020] tersedia di situs: https://polreslingga.id/polres-lingga-besar-kas-kokerja-dana-desa-penuba-Timur/, diakses 21 Maret, 2022, 12.33 WIB.

Yulida Medistiara, (2017), “ICW Sebut Kepala Desa Paling Korup di Desa Danda”, detik.com, https://news.detik.com/berita/d-3596041/icw-calls-pak-kades-most-most -korupsi-dana-desa. Terkait korupsi dana desa yang terjadi di Penuba Timur, apa fakta hukum yang ditemukan dalam kasus tersebut? Apakah penanganan kasus korupsi dana desa di Penuba Timur mengalami kendala atau faktor penghambat dalam penegakan hukum?

Gambar

Tabel 1.1  Tabel Kasus Korupsi Dana Desa.................................................................7  Tabel 3.1  Jadwal Penelitian........................................................................................56  Tabel 4.1 Jumlah Kerugian Ke
Gambar  2.1 Kerangka Pemikiran...............................................................................45
Tabel 1.1 Kasus kejahatan korupsi dana desa tahun 2018-2020 di Wilayah        Kejaksaan Negeri Lingga
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Pertama, faktor-faktor penyebab terjadinya tindak pidana korupsi bersifat multidimensi, Kedua, upaya non-penal yang dapat dilakukan untuk