• Tidak ada hasil yang ditemukan

(7)vii Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan percakapan tindak tutur direktif dalam novel “5 CM” karya Donny Dhirgantoro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(7)vii Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan percakapan tindak tutur direktif dalam novel “5 CM” karya Donny Dhirgantoro"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur direktif percakapan dalam novel “5 CM” karya Donny Dhirgantoro. Hasil analisis data percakapan penutur dan penutur dalam novel “5 CM” karya Donny Dhirgantoro menunjukkan hasil berupa tindak tutur direktif sebagai berikut.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian yang relevan

Kristanti, Fetri 2014 Tindak tutur direktif dalam dialog film “Ketika Cinta Bangkit Menuju Kemuliaan” karya Chaerul Unam Universitas Negeri Yogyakarta. Tujuan pertama adalah mendeskripsikan bentuk tindak tutur direktif dalam dialog film “Ketika Cinta Bertasbih” karya Chaerul Umam. Hasil penelitian ini terkait tindak tutur terarah dilihat dari aspek bentuk dan fungsinya.

Dilihat dari fungsi tindak tutur direktif, dialog dalam film “Ketika Cinta Bertasbih” mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Data penelitian ini adalah tindak tutur penuntun tokoh dalam novel Pukat karya Tere-Liye. Hasil penelitian menemukan 41 data yang mengandung tindak tutur direktif dalam novel Cinta Hitam Putih karya Sophie Maya.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan fungsi tindak tutur direktif dalam novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye terdapat delapan tindak tutur instruktif, yaitu; A. Tindak tutur langsung adalah tindak tutur yang mempunyai makna yang sama dengan kata-kata yang menyusunnya.

Tindak tutur langsung literal adalah tindak tutur yang diungkapkan dengan cara bertutur dan makna yang sama dengan tujuan pengungkapannya. Tindak tutur langsung non literal merupakan tindak tutur yang diungkapkan dalam bentuk kalimat yang sesuai dengan makna tuturan.

Tindak Tutur Direktif

Tindak tutur tidak langsung non literal adalah tindak tutur yang diungkapkan dalam modus kalimat dengan makna kalimat yang tidak sesuai dengan makna yang ingin diungkapkan. Namun tuturan ini tidak hanya dapat diartikan sebagai suatu bentuk pernyataan, melainkan merupakan tuturan yang meminta lawan bicaranya untuk melakukan sesuatu. Gunawan (dalam Rohmadi, 2004:32) mengartikan tindak tutur direktif sebagai tindak tutur yang dilakukan oleh penutur dengan maksud agar penutur melakukan tindakan yang disebutkan dalam tuturannya.

Ibrahim mengartikan tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang mengungkapkan sikap penutur terhadap tindakan yang akan dilakukan lawan bicaranya. Ibrahim membagi tindak tutur direktif menjadi enam jenis, yang terdiri atas: syarat (request), pertanyaan (questions), syarat (order), larangan (larangan), permisif (ijin diberikan) dan nasehat (advice). Perintah merupakan ungkapan penutur kepada penutur agar penutur menanggapi keinginan yang diungkapkan penutur sebagai alasan untuk bertindak.

Berkaitan dengan hal tersebut, Chaer dan Agustina menyatakan bahwa perintah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: (a) perintah tegas, (b) perintah biasa, dan (c) perintah halus. Pemberian persetujuan mengungkapkan keyakinan dan maksud penutur, sehingga penutur yakin bahwa tuturan penutur mengandung alasan yang cukup agar penutur merasa bebas untuk melakukan tindakan tertentu. Sedangkan yang diungkapkan oleh penutur sebagai penasehat bukanlah keinginan penutur untuk melakukan suatu tindakan tertentu, melainkan keyakinan bahwa ia melakukan sesuatu yang baik dan bahwa tindakan tersebut untuk kepentingan penutur.

Novel

Abstrak – merupakan ringkasan isi cerita yang biasanya terdapat pada awal/bagian pertama cerita dalam novel. Komplikasi – merupakan rangkaian peristiwa yang berkaitan dengan sebab akibat, dimana setiap peristiwa atau peristiwa terjadi karena suatu sebab dan mengakibatkan terjadinya peristiwa atau peristiwa yang lain. Resolusi - merupakan bagian dalam novel yang menyajikan solusi terhadap suatu permasalahan/konflik yang sedang berlangsung.

Novel seram – ialah novel yang mengisahkan atau kisah tentang perkara yang sangat menyeramkan dan menakutkan. Tema merupakan permasalahan utama yang terdapat dalam karya sastera novel ciptaan pengarang. Plot ialah rangkaian peristiwa atau kejadian yang membentuk perjalanan cerita dalam karya sastera atau novel.

Situasi dan kondisi Situasi dan kondisi secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi hasil karya sastra baru. Nilai-nilai dalam cerita: Sebuah karya sastra mengandung nilai-nilai yang dapat atau dapat diperkenalkan oleh pengarangnya. Nilai estetis yaitu nilai-nilai yang berkaitan dengan seni dan juga estetika dalam sebuah karya sastra.

Kerangka Pikir

Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berupaya mendeskripsikan dan menafsirkan objek dalam kaitannya dengan apa adanya. Alasan penulis menggunakan metode deskriptif adalah untuk menjelaskan apa adanya tanpa teknik dari peneliti dan untuk mengungkap penjelasan tindak tutur dalam novel “5 CM”. Dalam penelitian ini metode deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran dan menjelaskan hasil analisis mengenai deskripsi tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro.

Definisi Istilah

Data dan Sumber Data 1. Data

Lokasi Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

  • Tindak Tutur Direktif Requestives ( Permohonan )
  • Riani: Nonton aja yuk!
  • Arial: Kerumah gue lagi?
  • Dinda : Udah dulu yah, Dinda juga lagi disuruh bikin paper
  • Riani : Senin kerja, Ta?
  • Zafran : Ini zafran
  • Tindak Tutur Direktif Requirements ( Perintah )
  • Genta: “Yuk kita lanjut…!”
  • Tindak Tutur Direktif Permissives ( Pemberian Izin )
  • Tindak Tutur Direktif Advisories ( Nasihat )

Data dianalisis menurut urutan rumusan masalah yaitu analisis data dan data tindak tutur direktif Permintaan (bertanya, menggeram, menggeram, menekan, mengajak, mendoakan, mengajak, menyemangati), Pertanyaan (bertanya, meraba-raba, bertanya), Permintaan (memerintah, bersedia, memerintah, menuntut, mendikte, mengarahkan, memerintahkan, mengatur, menuntut), larangan (melarang, membatasi), mengijinkan (menyetujui, mengijinkan, memberi wewenang, menganugerahkan, menganugerahkan, membolehkan, membolehkan, melepaskan, mengampuni, mengijinkan) dan Menasihati ( menasihati, memperingatkan, menasihati, menyarankan, menyarankan, mendorong). Di antara kita semua, tidak ada seorang pun yang menghabiskan 24 jam sendirian di hutan ini kecuali kamu.” Jarak antara kita masing-masing tidak boleh lebih dari dua meter ya, tidak boleh ada yang bengong, tidak boleh ada yang bengong.

Jika kamu ingin mendaki gunung, kamu harus memberitahu orang tuamu terlebih dahulu, jangan main-main dengan alam.”

Pembahasan

Tindak Tutur Direktif Questions ( Pertanyaan )

Perkataan Arinda kepada teman-teman Arial ditujukan untuk menanyakan kemana mereka berakhir. Hal ini terlihat dari pernyataan Arinda: “Dari mana asalmu?” Bagi Zafran, pidato tersebut memberikan efek pada dirinya dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan Arinda. Oleh karena itu, kutipan dialog di atas merupakan tindak tutur indikatif mengajukan pertanyaan karena penutur ingin agar penutur memberikan informasi, yaitu menjawab pertanyaan yang diutarakannya.

Perkataan Genta kepada Zafran ditujukan untuk menanyakan tentang desain yang telah dilakukan Zafran. Aku akan membakar rumahmu jika belum selesai.” Bagi Zafran, pidato tersebut memiliki efek menjawab pertanyaan yang dilontarkan Genta. Perkataan Zafran pada Dinda bermaksud menanyakan tentang makalah yang akan Dinda kerjakan.

Hal ini terlihat dari pidato Ian yang berbunyi: Makalah yang mana, Din? Oleh karena itu, kutipan dialog di atas merupakan tindak tutur indikatif mengajukan pertanyaan karena penutur ingin agar penutur memberikan informasi, yaitu menjawab pertanyaan yang diutarakannya. Hal ini terlihat dari pidato Ian yang mengatakan Senin kerja, Ta? Oleh karena itu, kutipan dialog di atas merupakan tindak tutur indikatif yang mengajukan pertanyaan karena penutur ingin agar penutur memberikan informasi, yaitu menjawab pertanyaan yang diutarakannya.

Tindak Tutur Direktif Requirements ( Perintah ) 1. Konteks: Genta menepuk pundak Ian

Jarak antara kita masing-masing tidak boleh lebih dari dua meter, oke? Jangan kaget, jangan sombong, ingat. Perkataan yang diucapkan Genta kepada teman-temannya dimaksudkan untuk memberi petunjuk dan mengatur teman-temannya. Bicara saja, tentang apa saja.” Bagi mereka, semua perkataan itu berarti mereka segera melaksanakan perintah yang diberikan Genta.

Oleh karena itu, penggalan dialog di atas merupakan tindak tutur direktif yang memerlukan perintah karena ingin penutur melakukan sesuatu, yaitu menuruti apa yang diperintahkan penutur.

Tindak Tutur Direktif Prohibitives ( Larangan )

Jangan dibaca!" Bagi Arial, cerita ini berdampak pada tidak melakukan apa yang dilarang Ian, yaitu tidak membuka secarik kertas yang terjatuh dari dompetnya. Kata-kata yang diucapkan Ian kepada Genta adalah Maksudnya untuk menghentikan Genta membaca surat yang ada di batu nisan. Hal ini terlihat dari pernyataan Ian yang mengatakan 'Jangan dibaca, Ta.'" Bagi Genta, pidato tersebut membawa pengaruh.

Perkataan Pak Sukonto kepada Ian dimaksudkan untuk menyetujui bab II tesis Ian. Perkataan Nano kepada Ian dimaksudkan agar Ian bisa melakukan penelitian di perusahaan tempatnya bekerja. Tapi saya tidak bisa memberi Anda data perusahaan." Bagi Ian, pidato tersebut memberi efek membuatnya leluasa mengambil tindakan, yakni melakukan penelitian di perusahaan tempat Nano bekerja.

Perkataan Pak Sukonto kepada Ian dimaksudkan untuk menasihati Ian agar segera menyebarkan kuesioner tersebut. Hal ini terlihat dari pernyataan Genta: “Kalau mau mendaki gunung harus bilang dulu ke orang tua, jangan main-main dengan alam.” Bagi Gent, cerita ini membuatnya menyetujui saran Mas Gembula untuk tidak bermain-main dengan alam. Berdasarkan hasil analisis data percakapan antara penutur dan mitra tutur dalam novel “5 CM” karya Donny Dhirgantoro, peneliti menyampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut, peneliti menemukan bahwa tindak tutur direktif menuntut terdiri dari dua percakapan, yaitu tuturan direktif dan tindakan tanya jawab terdiri dari dua percakapan. Dari dua percakapan tersebut, tindak tutur direktif meminta (request) terdiri dari dua percakapan, tindak tutur direktif larangan (larangan) terdiri dari dua percakapan, tindak tutur direktif permissivi (memberi izin) terdiri dari dua percakapan dan tindak tutur petunjuk (saran) terdiri dari dua percakapan dalam novel "5 CM" karya Donny Dhirgantor.

Saran

Citra, heh bengong

Selamat pagi semuanya, aku kangen banget sama kalian semua, sumpah!, tanggal 14 Agustus kita akan bertemu di hari Senin pukul 02.00 di stasiun kereta. Di stasiun Senen, Genta dan barang bawaannya yang sangat besar menikmati makan siang di salah satu restoran Padang yang ada di sana. Genta, Riani, Zafran dan Dinda turun dari kereta tua dan menginjakkan kaki di atas ubin putih yang mulai menguning di stasiun Lempuyangan Yogyakarta.

Setelah turun di stasiun Lempuyangan, mereka segera masuk ke dalam kereta, namun perlahan tapi pasti kereta mulai bergerak. Dan...setelah itu Anda hanya perlu kaki yang bisa melangkah lebih jauh dari biasanya, tangan yang bisa melakukan lebih dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama. Lapisan tekad seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras.

Kegemarannya menulis ini pernah mengantarkan Donny meraih juara pertama dalam lomba menulis dan membaca puisi yang diselenggarakan oleh sebuah instansi pemerintah. Salah satu kenangan yang tak terlupakan di sekolah adalah ketika gurunya tidak percaya bahwa dirinya berhasil menulis puisi. Pengalaman tidak bisa mendapatkan beasiswa pada salah satu kegiatan pelatihan kampus tidak membuatnya putus asa, namun pada tahun berikutnya justru mengantarkannya menjadi ketua penyelenggara.

Referensi

Dokumen terkait

The objective of this research is to know whether or not there is the effect of using literary film to improve speaking ability of the tenth grade student at MA Al Imarah Wongsorejo in