PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa informan adalah mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro yang memilih untuk bertransaksi dengan bank konvensional. Maka penulis mengambil judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro Memilih Bertransaksi Dengan Bank Konvensional”.
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian masalah di atas, penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pilihan mahasiswa S1 Perbankan IAIN Metro Syariah untuk bertransaksi di bank konvensional.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa S1 Perbankan Syariah untuk memilih bertransaksi dengan bank konvensional. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat praktis yaitu: Bagi mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro diharapkan dapat menerapkan teori yang telah diterimanya dari kampus dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian Relevan
Walaupun kesamaannya adalah sama-sama mencari informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah muslim yang memilih bertransaksi dengan bank konvensional. 13 Ahmad Yogi, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Muslim Memilih Bank Konvensional, (UIN Sunan Kalijaga, 2017).
LANDASAN TEORI
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen
Perilaku Konsumen
Konsumen secara harfiah adalah siapa saja yang menggunakan barang dan jasa. 34 Perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan konsumen pada saat mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menggunakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. 35 Dalam hal ini konsumen akan mencari kemudian membeli dan kemudian menggunakan barang atau jasa yang mereka butuhkan dan/atau inginkan, kemudian mereka akan mengevaluasi dan menggunakan barang atau jasa yang telah mereka gunakan. Dengan demikian penilaian yang dikeluarkan oleh konsumen sampai kepada produsen, sehingga dapat menjadi masukan bagi produsen untuk memperbaiki produknya agar sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen. Misalnya, ketika pemasar mengetahui bahwa konsumen yang menginginkan produknya hanyalah sebagian kecil dari populasi dengan karakteristik tertentu, upaya pemasaran produk dapat diarahkan dan difokuskan pada kelompok tersebut.
Konsumen tipe ini sudah mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkannya, dan produsen atau perusahaan harus mampu menyediakannya. Dia adalah tipe konsumen yang seolah-olah tahu segalanya tentang produk, dialah yang memberi tahu perusahaan, meskipun tipe konsumen yang sulit memutuskan biasanya kesulitan menentukan ukuran dan warna barang yang ingin dia beli. membeli.
Konsumen tipe ini biasanya sedikit risih dan takut jika kurangnya pengetahuannya tentang suatu produk akan terlihat jika dia mengajukan pertanyaan. Konsumen tipe ini biasanya datang ke perusahaan dengan suatu keputusan tertentu, namun menurut perusahaan pilihan konsumen tersebut tidak sesuai dengan tujuan penggunaan, sehingga perusahaan harus memberikan koreksi kepada konsumen. Hampir semua konsumen menyukai diskon, pada tipe ini konsumen cenderung menginginkan diskon atas barang yang dibelinya.
Bank
Bank konvensional adalah bank yang mendapatkan keuntungan dari bunga dalam kegiatan usaha konvensional 43 Bank konvensional di Indonesia lebih dominan dibandingkan bank syariah. Artinya : Orang yang memakan (mengambil) riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti pendirian orang yang kerasukan setan karena (tekanan) kegilaan. Keadaan mereka seperti ini karena mereka mengatakan (pendapat), sebenarnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Bank syariah muncul sebagai solusi untuk menghindari riba, sedangkan bank syariah adalah bank yang beroperasi tanpa bergantung pada bunga. Dalam kegiatannya, bank syariah bertujuan untuk meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat melalui metode bagi hasil perantara yang dapat membantu masyarakat yang kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya, sehingga dapat bermunculan usaha-usaha baru yang dapat mengurangi pengangguran. 50 Amir Machmud dan Rukmana, Teori Kebijakan Bank Islam dan Kajian Empiris di Indonesia, (Jakarta: Erlangga.
Prinsip bagi hasil pada bank syariah digunakan dalam pembiayaan yang dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu53: . A). al-musyarakah b). al-mudharabah c). al-muza'arah d). Jual beli murabahah adalah jual beli dimana penjual mendapatkan keuntungan dari barang yang dijualnya sedangkan pembeli mengetahui harga awal barang tersebut. Bai' As-Salam adalah jasa keuangan yang berkaitan dengan jual beli, dimana pembayaran dilakukan bersamaan dengan pemesanan barang.
METODE PENELITIAN
- Jenis dan Sifat Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisa Data
Dimana mereka memilih bertransaksi dengan bank konvensional karena di daerah tempat tinggal mereka hanya terdapat bank konvensional. Maka untuk mengefisienkan waktu tempuh dan biaya perjalanan, mereka memilih bertransaksi dengan bank konvensional tersebut. Dimana mereka memilih bertransaksi dengan bank konvensional karena bank konvensional lebih dominan digunakan oleh masyarakat sekitar.
Dimana mereka memilih berbisnis dengan bank konvensional karena orang tuanya juga menggunakan rekening bank konvensional. Pujy Rahayu dan Ulfi Lailatul Fitria memiliki sikap yang sama ketika memilih berbisnis dengan bank konvensional. Dimana mereka memilih berbisnis dengan bank konvensional karena bank konvensional lebih menguntungkan dan memiliki biaya administrasi yang rendah.
Dimana mereka memilih untuk bertransaksi dengan bank konvensional dengan mempertimbangkan orang tuanya yang juga menggunakan rekening bank konvensional. Sedangkan Eva Wahyu Wulandari memutuskan untuk bertransaksi dengan bank konvensional berdasarkan faktor internal, kepribadian pribadi dan citra diri. Hasil penelitian ini mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa S1 perbankan syariah IAIN Metro angkatan 2015 dalam memilih bertransaksi dengan bank konvensional.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Jurusan Perbankan Syariah IAIN
- Sejarah Singkat Jurusan Perbankan Syariah IAIN Metro
- Struktur Organisasi IAIN Metro
Asal usul berdirinya IAIN Metro tidak terlepas dari sejarah berdirinya IAIN Raden Intan di Bandar Lampung yang merupakan hasil jerih payah para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Yayasan Kesejahteraan Islam Lampung (YKIL), yang berdiri pada tahun 1961 dipimpin oleh RD. Periode ini diketahui berlalu karena sejak tahun 1997 STAIN Metro tidak lagi berada di bawah IAIN Raden Intan. Saat ini civitas akademika STAIN Jurai Siwo Metro berusaha dengan berbagai ikhtiar untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dan terdepan dalam kajian dan pengembangan ilmu, seni dan budaya Islam.
Pengalihan status STAIN Jurai Siwo Metro menjadi IAIN Jurai Siwo Metro telah diusulkan sejak tahun 2010 dan direncanakan terealisasi pada tahun 2012 tahun depan. Perubahan status menjadi IAIN juga akan mendorong terbentuknya fakultas-fakultas yang merupakan gabungan dari 2 jurusan dengan 9 program. Perubahan status ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 71 tanggal 1 Agustus 2016. Menurut Keputusan Presiden, pendirian IAIN Metro merupakan perubahan bentuk dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro.
Perubahan status menjadi IAIN juga akan mendorong terbentuknya fakultas-fakultas baru yang akan lahir sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan pendidikan, serta pengembangan sarana dan prasarana yang lebih memadai untuk menjadikan IAIN Metro lebih baik. Berdasarkan riwayat di atas, dapat dipahami bahwa Institut Agama Islam Negeri Metro atau IAIN Metro merupakan perubahan status dari STAIN Jurai Siwo Metro. Pendirian IAIN Metro tertuang dalam Peraturan Presiden No.71 tanggal 1 Agustus 2016 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo.79.
Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa S1 Perbankan
Hal ini dikarenakan, ketika memilih untuk bertransaksi dengan bank konvensional, responden berpendapat bahwa hanya terdapat bank konvensional di wilayah tempat tinggalnya. Dimana mereka memilih untuk bertransaksi dengan bank konvensional karena mereka yakin fasilitas dan akses untuk bertransaksi dengan bank konvensional lebih mudah. Responden biasanya menggunakan rekening bank konvensional untuk menabung, bertransaksi melalui internet, dan mentransfer uang dari orang tua dan kerabat.
Berdasarkan informasi diatas dapat diketahui bahwa Maryana, Susi Sumanti, Noviana Hidayah, Endang Retno Asih, Eis Septia Ningrum, Fathun Nikmah dan Siti Nurdiani memutuskan untuk bertransaksi dengan bank konvensional berdasarkan faktor pelayanan eksternal dimana responden memilih untuk bertransaksi dari Bank. Ada tiga mahasiswi yaitu Wita Dera Tiranti, Evi Nurvita Sari dan Ria Mulyana Krisma yang menggunakan rekening bank biasa. Mereka belum tertarik bertransaksi dengan bank biasa karena khawatir akan mempersulit orang tuanya untuk mengirim uang.
Berdasarkan pernyataan di atas, terlihat bahwa Pujy dan Ulfi memilih bertransaksi dengan bank konvensional berdasarkan faktor persepsi psikologis. Eva Wahyu Wulandari memilih bertransaksi dengan bank konvensional karena Eva memiliki minat yang besar terhadap bank konvensional dan tidak tertarik dengan bank syariah. Berdasarkan pernyataan di atas, terlihat bahwa Eva memilih bertransaksi dengan bank konvensional berdasarkan faktor eksternal seperti kepribadian dan persepsi diri.
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Mmahasiswa S1
Dalam hal ini, mahasiswa memilih bertransaksi dengan bank konvensional karena salah satu anggota keluarganya juga menggunakan bank konvensional. Dari segi lokasi, lokasi perbankan konvensional lebih mudah dijangkau oleh mahasiswa sehingga mereka memilih untuk bertransaksi dengan bank konvensional. Dimana mereka memilih bertransaksi dengan bank konvensional karena di daerah tempat tinggalnya hanya terdapat bank konvensional dan belum ada bank syariah.
Tiga responden yaitu Della Mulyasari, Anisa Kumala Sari dan Siti Aisiyah memilih bertransaksi dengan bank konvensional berdasarkan faktor sosial eksternal kelompok referensi. Dimana mereka memilih untuk bertransaksi dengan bank konvensional dengan melihat masyarakat sekitar yang sebagian besar menggunakan rekening bank konvensional untuk dijadikan sebagai kelompok referensi. Sedangkan Ulfi Lailatul Fitria dan Pujy Rahayu memilih bertransaksi dengan bank konvensional berdasarkan faktor persepsi psikologis internal.
Ditinjau dari faktor eksternal yang mempengaruhi Perbankan Syariah mahasiswa S1 dalam memilih bertransaksi dengan bank konvensional adalah faktor sosial pekerjaan, keluarga, lokasi dan kelompok referensi. Sedangkan faktor internal yang mempengaruhi mahasiswa S1 Perbankan Syariah dalam memilih bertransaksi dengan bank konvensional adalah faktor internal kepribadian dan konsep diri serta faktor internal persepsi. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA S1 PERBANKAN SYARIAH IAIN METRO MEMILIH TRANSAKSI DENGAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus Mahasiswa S1 Perbankan Syariah IAIN Metro. Angkatan 2015).
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi mahasiswa S1 Perbankan Syariah yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berdasarkan tipe perilaku konsumen, mahasiswa IAIN Metro Syariah Banking terbagi menjadi tiga tipe, yaitu konsumen yang suka mengambil keputusan, konsumen yang sulit mengambil keputusan, dan konsumen yang suka diskon. Meski dibekali dengan ilmu perbankan syariah, tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa S1 perbankan syariah IAIN Metro angkatan 2015 masih memilih menggunakan layanan perbankan konvensional berdasarkan berbagai faktor.
Saran
Apa faktor internal (persepsi, kepribadian, pembelajaran, motivasi dan sikap) yang mempengaruhi Anda dalam memilih menabung di bank konvensional. Apa faktor eksternal (budaya, keluarga dan pekerjaan) yang mempengaruhi Anda dalam memilih menabung di bank konvensional?
