• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Dividend Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham dan Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Dividend Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham dan Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018 | 442 Pengaruh Dividend Per Share (DPS) Dan Earning PerShare(EPS)

Terhadap HargaSaham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2013 – 2015)

Niken Wahyuningtata Kusrianto 1 STIE Widya Gama Lumajang email :kusriantoniken@gmail.com

M. Wimbo Wiyono 2 STIE Widya Gama Lumajang

Muchamad Taufiq 3 STIE Widya Gama Lumajang

Abstrak

Informasi tentang Dividend Per Share dan Earning Per Share ini menjadi kebutuhan yang mendasar dalam mengambil keputusan pembelian saham. Informasi yang didapatkan dapat meminimalisirkan resiko yang mungkin terjadi. Untuk itu diperlukan beberapa yang dapat memberikan dampak terhadap harga saham.Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Dividend Per Share (DPS) dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2015.Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan berupa uji statistic F yang menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen dan uji statistik t yang menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan tingkat signifikan sebesar 5%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Dividend Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham dan Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa Dividend Per Share dan Earning Per Share secara bersama–sama berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015.

Kata Kunci : Dividend Per Share, Earning Per Share dan harga saham.

Abstract

Information about Dividend Per Share and Earning Per Share is a fundamental requirement in the stock purchase decisions. The information obtained can minimize the risks that may occur. For that it needs some that can have an impact on stock prices. This study aims to examine the effect of Dividend Per Share (DPS) and Earning Per Share (EPS) on stock price. This research uses sample of manufacturing company and listed in Indonesian Stock Exchange period 2013-2015. Data analysis tool used in this research is multiple regression. The method used is quantitative methods. The analytical technique used in the form of statistical test F which shows whether all independent variables included in the model have a mutual influence on the dependent variable and statistical test t which shows how far the influence of one independent variable individually in explaining the variation of the dependent variable with a significant level of 5%. The results of this study indicate that Dividend Per Share (DPS) has a positive and significant effect on stock price and Earning Per Share (EPS) has a positive and significant effect on stock price. From the analysis results can be concluded that Dividend Per Share (DPS) and Earning Per Share (EPS) simultaneous effect on stock price on Manufacturing Company Listed on BEI Period 2013 – 2015.

Keywords : Dividend Per Share (DPS), Earning Per Share (EPS), and Stock Price

(2)

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018 | 443 PENDAHULUAN

Kebijakan yang sudah disepakati oleh perusahaan untuk menetapkan jumlah pendapatan yang akan diberikan sebagai dividend yang dibayar disebut sebagai kebijakan dividend. Berarti bila jumlah laba hanya sedikit yang dapat ditahan akanmenghambat laju perkembangan laba dan hargasaham. Sebaliknya, jika sebuah perusahaan inginjumalh sebagian besar labanya tetap di tahan perusahaan yang artinya bagian dari laba untuk pembayaran dividend semakin kecil. Sehingga, dividend yangakan didapatkan oleh pemegang saham dapat tidak setimbal dengan risiko yang akan mereka peroleh. Kebijakan dividend sangat penting karena mempengaruhi para penanam saham untuk membeli saham di perusahaan tersebut. Oleh karena itu setiap perusahaan dapat menentukan kebijakandividen yang berbeda-beda.

Earning Per Share(EPS)adalah laba dari perusahaan yang ditujukan ke setiap jumlah saham yang sudah dibeli oleh para investor perusahaan. Earning Per Sharemerupakan sebuah ukuran yang sangatsering dipergunakan untuk menilai profitabilitas ataukemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan suatu keuntungan atau laba per sahamnya. Laba yang digunakan merupakan laba bagi pemilik atau EAT, laba per lembar saham dapat memperlihatkan tingkat seberapa sejahteranya perusahaan tersebut dan apakah perusahaan tersebut terdapat masalah atau tidak, apabila laba per saham nilainya tinggi maka menunjukkan bahwaperusahaan mampu memberikantingakat kesejahteraan yang baik kepada para pemegang saham atau para investor, bila jika laba per lembar saham nilainya rendah dapatmenunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah gagal dalam memberikan kesejahteraan sebagaimana yang diharapkan oleh para pemegang saham. Pemahaman akan harga saham dan berbagai hal yang bisa membrikan dapak pada harga saham inilah yang dibutuhkan oleh para calon investor sebelum menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Informasi tentangDividend per Share dan Earning per Share ini menjadi kebutuhanyang mendasar dalam mengambil keputusankarena yang informasi bisadidapatkan dapat meminimalisirkan resiko yang mungkin terjadi, sehingga keputusan yang diambil sesuai dengan tujuan. Untuk itu diperlukan pengetahuan dan kajian lebih lanjut mengenai hal-hal yang dapatmmeberikan dampak terhadap harga saham.

Penelitianini dilakukan untuk melaksanakan pengujianlebih mendalam dengan variabel independen yang dipakai sebagai dasar untuk meneliti mengenai pengaruhnyaterhadap variabel dependen.Untuk hubungannya dengan penelitian ini maka dapat dianalisis hal yang mempengaruhi harga saham, pada penelitian ini yaitu Dividend per Share (DPS) dan Earning Per Share (EPS).

Sedangkan untuk sampel yang di pilih pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, yaitu dengan judul: Pengaruh Dividend per Share (DPS) dan Earning Per Share(EPS)TerhadapHargaSahamPadaPerusahaanManufakturYang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015”.

Berdasarkan uraian di atas maka, perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. ApakahDividend per Share(DPS)secaraparsialberpengaruhterhadap harga saham perusahaan manufakturyang terdaftar padaBursaEfekIndonesia Tahun 2013-2015?

2. ApakahEarning Per Share(EPS)secaraparsialberpengaruhterhadap harga saham perusahaan manufakturyang terdaftar padaBursaEfekIndonesia Tahun 2013-2015?

Maka tujuan penelitian ini adalah:

1. MengujiapakahDividendperShare(DPS) secaraparsialberpengaruh terhadap harga saham perusahaan manufakturyang terdaftar padaBursaEfekIndonesia Tahun 2013-2015.

2. MengujiapakahEarning Per Share (EPS) secaraparsialberpengaruh terhadap harga saham perusahaan manufakturyang terdaftar padaBursaEfekIndonesia Tahun 2013-2015.

Sedangkan kegunaan atau manfaat yang dapat diambil yaitu:

1. Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah ilmu yang berkaitan dengan pengaruh kebijakan dividend terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi calon investor sebelum melakukan investasi.

3. Diharapkan hasil yang sudah dilakukan dari penelitian ini bisa menambah refrensi ilmu ekonomi dan acuan bagi pihak-pihak lain yang tertarik untuk melaksanakan penelitian dan pembahasan terhadap permasalahan yang sama dipenelitian selanjutnya.

Penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dan menambah literatur untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.

(3)

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018 | 444 KAJIAN PUSTAKA

Investasi

Definisi infestasi adalah sebagai bentuk pengelolaan dan untuk memberikan provit dengan carameletakkan dana tersebut pada alokasi yang diperkirakan yang akan memberikan tambahan keuntungan atau coumpouding. (Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi, 2009:6).

Investasi adalah suatu aktivitas, berupa penanaman modal untuk masa sekarang dengan jumlah tertentu tergantung berapa jumlah yang akan diinvestasikan dan selama periode waktu tertentu pada suatu asset yang efisien oleh investor, dengan tujuan untuk mendapatkan provit atau laba untuk masa yang akan datang pada tingkat tertentu sesuai dengan yang diharapkan, tentunya dengan harapan hal yang lebih baik lagi dari pada menggunakannya di masa sekarang.

Pasar Modal

Pasar modal disebut juga sebagai tempat dimana berbagai pihak khususnya emiten yang akan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dimana nantinya tujuan dari hasil penjualan kedua hal tersebut yang nantinya dapat dipergunakan sebagai penambahan dana emiten tersebut atau untuk memperkuat modal perusahaan (Irham Fahmi, 2013:1).

Pasar uang dan pasar modal merupakan dua hal yang berbeda. Dimana pasar uang hanya berkaitan dengan instrument keuangan berjangka pendek (jatuh tempo yang kurang dari satu tahun).

Instrument pasar uang biasanya hanya terdiri dari berbagai jenis surat berharga jangka pendek seperti sertifikat deposito, commercial papper, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU). Pasar modal lebih sebagai penyedia sistem dan mekanisme jual-beli efek.

Saham

Saham adalah surat yang memiliki nilai/berharga yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT).Saham menyatakan bahwa pemilik dari saham tersebut atau investor adalah juga mempunyai kepemilikan sebagian dari perusahaan tersebut tergantung berapa persen jumlah saham yang dimilikinya. (Sunariyah, 2004:126).

Saham merupakan surat yang berharga dan diperjual-belikan di pasar modal atau bursa efek.

Saham juga merupakan bukti kepemilikan perusahaan. Kepemilikan bisa dipilah menjadi berapa persen tergantung dari berapa jumlah saham yang sudah dibeli/dimilki oleh investor. Dimana nantinya kepemilikan itu akan ada dalam daftar saham perusahaan.

Harga Saham

Harga saham merupakan harga dari nilai sekarang (present value) yang berasal dari penghasilanyang akan diterima oleh para pemberi modaluntuk masa yang akan datang. (Suad Husnan dan Eny Pudjiastuti, 2004:151).

Harga saham adalah harga selembar saham yang diberlakukan dalam pasar saat ini di bursa efek. (Sunariyah, 2004: 128).

Harga saham terbentuk atas berbagai macam faktor. Salah satunya yaitu permintaan/penawaran di pasar atas saham tersebut. Selain itu, ada faktor lain yang seperti pengaruh fundamental berupa laporan keuangan maupun pengaruh teknikal atau histori perusahaan bahkan pengaruh politik sekalipun yang dapat mempengaruhi harga saham yang terdapat pada pasar modal.

Dividend Per Share (DPS)

Dividend Per Share (DPS) merupakan dividen/laba bersih perusahaan setelah pajak keseluruhan yang dibagikan pada tahun buku sebelumnya, yang berupa dividen interim maupun dividen final. (Nor Hadi, 2015:133)

Untuk besarnya nilai dividend per lembar saham dapat dicarai dengan rumus sebagai berikut:

DPS =

Total Dividen Yang Dibagikan Jumlah Lembar

SahamBeredar

Dimana salah satu alasan para investor berniat untuk membeli sebuah saham adalah untuk mendapatkan dividend. Para investor berharap bahwa dividen yang akan diterimanya bisa dalam jumlah besar dan akan mengalami peningkatan setiap periodenya. (Gibson, 2003:116)

Earning Per Share (EPS)

Menurut Van Horne dan Wachowicz dalam buku Irham Fahmi (2013:52), Earning Per Share (EPS) adalah “Earning After Taxes (EAT) Dividend by the number of common share outstanding”.

Laba per lembar saham (EPS ) dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

EPS =

Laba Bersih Setelah Pajak Jumlah Lembar Saham

Beredar

(4)

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018 | 445 Dengan meningkatnya nilai dari Earning Per Share dapat menjadi ukuran bahwa perusahaan berhasil meningkatkan taraf kemakmuran investor dan mendorong para investor tersebut untuk lebih menambah jumlah modal yang akan diinvestasikan pada perusahaan. Makin tinggi nilai Earning Per Share akan menjadi kabar yang menggembirakan untuk pemegang saham/penanam modal karena berarti akan semakin besar jumlah laba yang bisa disediakan untuk pemegang saham dan berakibat meningkatnya jumlah permintaan saham, sehingga harga saham bisa naik.

Pengaruh Dividend Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham

Salah satu alasan para investor membeli saham sebuah perusahaan adalah salah satunya untuk mendapatkan dividend. Investor berharap dividend yang bisa diterimanya dalam jumlah yang besar dan terus mengalami peningkatan setiap periodenya. (Gibson, 2003:116)

Menurut Sutrisno (2003:305), jika saham yang dibeli dalam jumlah banyak, maka secara otomatis harga saham pada perusahaan tersebut akan bisa naik di pasar modal

Dividend per Share dengan nilai yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik kedepannya dan akan menarik minat investor, dimana para investor yang lebih memanfaatkan dividend untuk keperluan konsumsi. Apabila Dividend per Share yang diterima naik tentu saja hal ini akan membuat investor lebih tertarik untuk menambah pembelian saham perusahaan tersebut.

Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham

Adapun hal-hal yang dapat mempengaruhi harga saham salah satunya adalah Earning Per Share (EPS). Seorang investor yang akan melakukan penanaman modal pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar saham yang diberikan perusahaan kepada investor maka akan memberikan feedback yang cukup baik pula. Apabila EPS yang dihasilkan sesuai dengan harapan investor, investor akan berkeinginan untuk menanamkan modalnya lebih tinggi lagi, hal ini juga akan meningkatkan nilai dari harga saham seiring dengan tingginya permintaan saham perusahaan tersebut. (Weston dan Brigham, 2001:26)

Pengaruh Dividend Per Share (DPS) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Dividend per Share (DPS) adalah pembagian dividend setelah dibagi dengan jumlah saham biasa yang telah beredar. Dividend per Share merupakantanda bahwamenejemen telahmeningkatkan pendapatanperusahaankarena dengan membagikan dividend merupakan kabar baik bagi para investor untuk mengambil keputusan sebelum melakukan investasinya. Hal ini menunjukkan bahwa Dividend per Share akan menyebabkan kenaikan harga saham perusahaan tersebut.

Makin tinggi nilai Earning Per Share akan mmenjadi kabar yangmenggembirakan para pemegang saham karena akan semakin besar pula laba yang disediakan untuk pemegang saham dan akan menyebabkan meningkatnya laba maka nilai dari harga saham juga naik. Perusahaan besar mampu bertahan karena kondisi keuangan yang stabil investor tentu tertarik dengan perusahaan yang stabil karena adanya kepastian keuntungan. Dari keuntungan yang didapatkan tersebut diharapkan dapat memperoleh dividend yang terjamin untuk setiap tahunnya dan dapat secara otomatis meningkatkan harga saham perusahaan.

METODE PENELITIAN

Jenis metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafatpositivisme, metode ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, dimana cara pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis datanya bersifat kuantitatif/statistik, dan dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono, 2015:23)

Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah pengaruh Dividend per Share (DPS) danEarning Per Share(EPS) Terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia untuk tahun periode 2013-2015.

Sumber Data dan Jenis Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data eksternal.Jenis data yang digunakan dalam penelitian inidata sekunder.Data didapatkan dari Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Menurut data yang diambil dari https://www.sahamok.com/ pada periode 2013 - 2015 ada 138 perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.

Kriteriasampel dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Perusahaanmanufakturyangterdaftarpada BursaEfekIndonesiaperiode2013-2015.

(5)

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018 | 446 2) Perusahaan manufaktur yang mengumumkan dividend dalam periode pengamatan2013-2015.

3) Perusahaan yang meneydiakan/melaporkan laporan keuangan dengan lengkap untuk periode 2013-2015.

Seleksi sampel dapat di lihat padatabel berikut:

Tabel 1.

Seleksi sampel

Keterangan Jumlah Perusahaan

Perusahaanmanufakturyangterdaftarpada Bursa

EfekIndonesia periode 2013-2015 138

Perusahaanyangtidakmengumumkandividen secaraberturut-

turut periode2013-2015 (42)

Perusahaanyangtidak melaporkan laporan keuanganlengkap

secaraberturut-turut periode2013-2015 (80)

Perusahaanyangdijadikan sampel 16

Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.

Untuk data yang dikumpulkan adalah harga saham (closing price) perusahaan manufaktur untuk periode tahun 2013-2015 serta data Dividend per Share dan Earning Per Share.

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Normalitas Residual

Penyebaran data terletak pada sekitar garis diagonal dan dapat mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini telah dapat terdistribusi secara normal dan model regresi juga telah memenuhi asumsi normalitas.

Uji Autokorelasi

Tabel 2 Uji Autokorelasi

Nilai DW sebesar 1,707 dengan demikian nilai DW berada diantara -2 sampai dengan +2 atau (-2 <

DW > +2) maka dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi. Selanjutnya hasil regresi layak dianalisis dikarenakan sudah memenuhi asumsi klasik dan tidak terdapat masalah autokorelasi.

Uji Multikolinearitas

Nilai VIF DPS dan EPS dalam penelitian ini, dibawah nilai 10 yaitu 1,500. Untuk nilai tolerance

>0,10, DPS dan EPS memiliki nilai tolerance 0,667. Yaitu 0,667 lebih dari 0,10 dan kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan pula bahwa masing-masing variabel dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresinya.

Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan grafik, terlihat bahwa titik-titik telah menyebar secara acak dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 (nol) sumbu Y, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.

Pengujian Hipotesis

Tabel 3 Uji Hipotesis

Variabel B

1 (Constant) 4.571

Ln_DPS .577

Ln_EPS .252

Harga Saham = 4,571 + 0,577 X1 + 0,252X 2

Keterangan :

X1 : Dividend per Share X 2 : Earning Per Share

No. Durbin-Watson

1 1.707

(6)

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018 | 447 Dapat diketahui bahwa kedua variabel yaitu Dividend per Share dan Earning Per Share memiliki koefesien regresi dengan arah positif. Dengan demikian menunjukkan bahwa Dividend per Share dan Earning Per Share yang tinggi akan mengahsilkan harga saham yang tinggi.

Uji Parsial (Uji T)

a. Pengujian Hipotesis 1 Dividend per Share (DPS) berpengaruh terhadap Harga Saham Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien regresi DPS adalah 0,577. Hasil nilai t test (t hitung) sebesar 8,251 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 (dibawah 0,05) dengan nilai t-tabel sebesar 2,014, nilai t-tabel dipereloeh dari tabel statistik untuk signifikan 0,05/2 = 0,025 dengan df= n- k-1 (48-2-1 = 45). Jika nilai t-hitung sebesar 8,251 maka lebih besar dari t-tabel yang senilai 2,014.

Dengan demikian nilai thitung lebih dari ttabel (thitung> ttabel) maka hipotesis diterima. Dengan demikian secara parsial Dividend per Share mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

b. Pengujian Hipotesis 1 Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap Harga Saham Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien regresi EPS adalah 0,252. Hasil nilai t test (t hitung) sebesar 2,481 dengan tingkat signifikan sebesar 0,017 (dibawah 0,05) dengan nilai t-tabel sebesar 2,014, nilai t-tabel dipereloeh dari tabel statistik untuk signifikan 0,05/2 = 0,025 dengan df= n- k-1 (48-2-1 = 45). Jika nilai t-hitung sebesar 2,481 maka lebih besar dari t-tabel yang senilai 2,014.

Dengan demikian nilai thitung lebih dari ttabel (thitung> ttabel) maka hipotesis diterima. Dengan demikian secara parsial Earning Per Share mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

Uji Simultan (Uji F)

Hasil Fhitung sebesar 73,383 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Untuk Ftabel diketahui dengan tingkat kepercayaan 95%, α = 5%, df1 = (jumlah variabel – 1) (3-1) = 2, dan df2 = (N-K) (48-3)

= 45 sehingga diperoleh angka 3,20. Fhitung (73,383) > Ftabel (3,20) maka hipotesis diterima dan dapat ditarik kesimpulan bahwa Dividend per Share dan Earning Per Share secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham.

Koefesien Determinasi (R2)

Besarnya nilai R2 sebesar 0,765. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa ada pengaruh yang besar dari variabel independen yaitu Dividend per Share dan Earning Per Share terhadap variabel dependen yaitu Harga Saham dan dapat dijelaskan oleh persamaan ini sebesar 76,5% (tujuh puluh enam koma lima persen), sedangkan untuk sisanya sebesar 23,5% (dua puluh tiga koma lima persen) dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Jika nilai R2 mendekati angka 1 maka variabel bebas semakin kuat pengaruhnya terhadap variabel dependen.

Pembahasan Hasil Penelitian

1. Dividend per Share berpengaruh terhadap Harga Saham

Investor membeli saham sebuah perusahaan dengan alasan salah satunya adalah untuk mendapatkan dividend. Investor berharap dividend yang bisa diterimanya dalam jumlah yang besar dan terus mengalami peningkatan setiap periodenya. Sehingga apabila Dividend per Share yang diterima naik tentu saja hal ini akan membuat investor lebih tertarik untuk menambah pembelian saham perusahaan tersebut. (Gibson, 2003:116)

Dari hasil pengujian, diketahui bahwa Dividend Per Share secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hal ini sama persis dengan apa yang telah disampaikan oleh Gibson. Dividen per lembar saham (DPS) adalah besarnya pembagian dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham setelah dibandingkan dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar. Perusahaan yang Dividend Per Share nya tinggi dibandingkan dengan perusahaan sejenis akan lebih diminati oleh investor karena investor akan memperoleh kepastian berupa dividen. Maka dari itu dari hasil penelitian ini telah mendukung dari beberapa teori yang ada.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dian Rosita Dewi (2015) dengan judul “PengaruhDividend Per Share DanEarning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013”, menyatakan bahwa: Secara parsial Dividend per Share berpengaruh secara signifikan tehadap harga saham.

2. Earning Per Share berpengaruh terhadap Harga Saham

Menurut teori dari Weston dan Brigham (2001:26), dimana salah satu hal yang mempengaruhi harga saham adalah Earning Per Share (EPS). Seorang investor yang akan melakukan penanaman modal pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar saham yang diberikan perusahaan kepada investor maka akan memberikan feedback yang cukup baik pula. Apabila EPS yang dihasilkan sesuai dengan harapan investor, investor akan

(7)

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018 | 448 berkeinginan untuk menanamkan modalnya lebih tinggi lagi, hal ini juga akan meningkatkan nilai dari harga saham seiring dengan tingginya permintaan saham perusahaan tersebut.

Dengan peningkatan Earning Per Share menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan taraf kemakmuran investor dan mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang ditanam pada perusahaan. Makin tinggi nilai Earning Per Share akan memberi kabar yang sangat menggembirakan untuk pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham dan berakibatkan meningkatnya laba maka harga saham akan mengalami kenaikan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Taranika Intan (2009) deang judul “PengaruhDividend per Share danEarning Per ShareTerhadap Harga Saham pada perusahaan Go Public di BEI”, menyatakan bahwa: Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis pada penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Berdasarkan hasil pengolahan data uji yang signifikan secara parsial (Uji-t) diperoleh bahwa variabel Dividend Per Share mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Harga Saham). Bisa dijelaskan bahwa variabel Dividend Per Share memiliki pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2015.

b. Berdasarkan hasil pengolahan data uji yang signifikan secara parsial (Uji-t) diperoleh bahwa variabel Earning Per Share mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Harga Saham). Bisa dijelaskan bahwa variabel Earning Per Share memiliki pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2015.

c. Sedangkan berdasarkan hasil hipotesis secara simultan (Uji-F) dimana H0 tidak diterima yang berarti bahwa variabel–variabel independen (Dividend Per Share dan Earning Per Share) mempunyai pengaruh secara signifikan dan secara bersama-sama tethadap variabel dependen (Nilai Perusahaan) yang artinya dapat dijelaskan bahwa secara bersama-sama adanya nilai Dividend Per Share dan Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2015.

Dari pengujian asumsi klasik yang dilakukan menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari uji autokorelasi, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini terletak pada periode pengamatan yaitu selama 3 tahun dengan jumlah sampel yang masih terbatas yaitu 16 perusahaan. Selain itu adanya keterbatasan dalam penentuan jumlah variabel independen yang hanya berjumlah 2 (dua) variabel yaitu Dividend Per Share (DPS) dan Earning Per Share (EPS). Keterbatasan lain dalam penelitian ini adalah mengenai obyek penelitian yang hanya menggunakan perusahaan manufaktur saja.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka diberikan saran sebagai berikut : a. Bagi Pihak Perusahaan:

Atas dasar penelitian ini sebaiknya perusahaan harus meningkatkan nilai EPS agar dapt menarik minat dari para investor untuk membeli saham pada perusahaan, kenaikan nilai EPS dapat terjadi jika laba yang didapatkan perusahaan meningkat. Selain itu juga ada pembagian dividen, jika perusahaan dapat membagi dividend secara berturut-turut, maka dengan mudah akan menarik minat para penanam modal untuk menanamkan modalnya. Dengan banyaknya para investor yang membeli saham pada suatu perusahaan, secara otomatis pula akan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut.

Sebelum para calon investor melakukan investasi pada perusahaan hendaknya mempelajari dan menganalisa kinerja perusahaan terlebih dahulu selama beberapa tahun belakang untuk melihat kemampuan operasional perusahaan.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya:

Saran untuk penelitian selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan tema sejenis sebaiknya memperpanjang periode pengamatan sehingga pengaruh dapat dilihat dari jangka waktu yang lebih panjang dan untuk mempertinggi daya uji empiris dan juga menggunakan objek penelitian yang lebih luas, tidak hanya pada perusahaan manufaktur tetapi juga bisa ditambah dengan perusahaan lainnya.Karena semakin lama interval waktu pengamatan maka semakin besar kesempatan untuk memperoleh invormasi variabel yang lebih akurat lagi.Diharapkan

(8)

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018 | 449 penelitian selanjutnya dapat lebih mengembangkan dan mempertajam hasil penelitian ini, dapat juga menambah variabel penelitian

DAFTAR PUSTAKA (Arial, 10, Bold)

Alwi, Iskandar Z. 2008. Pasar Modal Teori dan Aplikasi. Jakarta: Yayasan Pancur Sirwah

Christian V. Datu, Djaeni Maredesa. 2017. Pengaruh Devidend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi. Universitas Sam Ratulangi: Manado.

Danies Priatinah, Prabandaru Adhe Kusuma. 2012. Pengaruh Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), Dan Dividen Per Share (DPS) TerhadapHarga Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2010.Jurnal Nominal Vol 1 No.1. UniversitasNegeri Yogyakarta:Yogyakarta.

Darmadji, Tjiptono, Hendry M. Fakhruddin, 2006, Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: PT. Salemba Empat.

Dwiwulandari, Amalia. 2012. Pengaruh Dividend Per Share, Solvabilitas, Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia. Universitas

Sili Wangi.

Edy Mahmud, Mochammad. 2015. “Produksi Manufaktur Besar Sedang Sulut Tumbuh 4,45%”.

Diambil dari:http://industri.bisnis.com/read/20160201/257/515112/produksi-manufaktur-besar- sedang-sulut-tumbuh-445.Diaksestanggal7Februari 2018.

Eugene F, Brigham and Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi 10 Buku 2.

Jakarta: Salemba Empat.

Fahmi, Irham dan Yovi Lavianti Hadi.2009.Teori Potofolio dan Analisi Investasi Teori dan Soal Jawab.

Bandung: Alfabeta.

Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.

Fahmi, Irham. 2013. Rahasia Saham danObligasi. Bandung: Alfabeta.

Gibson, James L. 2003. Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses Edisi ke 5 Cetakan ke 3. Jakarta:

Erlangga

Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE

Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hadi, Nor. 2015. Pasar Modal Edisi ke 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi, Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.

Hermuningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogayakarta: UPP STIM YKPN.

Husnan, Suad dan Eny Pudjiastuti. 2004. Manajemen Keuangan Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Jogiyanto.2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13. SAK 1 Oktober 2014 tentang Investasi.

Diakses melalui Http://www.google.com

Priyatno, Duwi. 2010. Paham dengan Analisa Statistik SPSS. Yogyakarta: Media Kom.

Rescyana Putri Hutami. 2012. Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaaan Industri Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Jurnal Nominal Vol. 1 No. 1. Universitas Negeri Yogyakarta:

Yogyakarta.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Edisi Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Sunariyah.2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal Edisi Kelima. Bandung: Afabeta.

Suryamin. 2014. “Industri Manufaktur 2014 tumbuh”. Diambil dari:

https://ekbis.sindonews.com/read/959040/34/industri-manufaktur-ri-2014-tumbuh-447- 1422872880, diakses tanggal 7 Februari 2018.

Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Ekonisia.

Taufiq, Muchamad. 2017. Aspek Hukum Dalam Ekonomi. Malang: Media Nusa Creative.

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang “Perseroan Terbatas”. Diakses melalui Http://www.google.com

(9)

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018 | 450 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang “Pasar Modal”.Diakses melalui Http://www.google.comWeston, J. Fred & Copeland. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta:

Erlangga.

www.IDX.co.id, diakses tanggal 2 Februari 2018.

www.Indonesian Business.com, diakses tanggal 2 Februari 2018.

www.sahamok.com, diakses tanggal 2 Februari 2018.

Referensi

Dokumen terkait

Jika suatu perusahaan memiliki kinerja yang baik maka harga saham dari perusahaan tersebut juga akan meningkat begitu juga sebaliknya, jika suatu perusahaan memiliki kinerja yang kurang