• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Penelitian Pemanfaatan E-Learning BeSmart UNY untuk Tingkatkan Kreativitas Pembelajaran Fisika Teknik Mahasiswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Usulan Penelitian Pemanfaatan E-Learning BeSmart UNY untuk Tingkatkan Kreativitas Pembelajaran Fisika Teknik Mahasiswa"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PENELITIAN

PEMANFAATAN E-LEARNING BESMART UNY DALAM

MENINGKATKAN KREATIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNY)

Tim Penyusun : Wahidin Abbas, M.Si.

Setyo Hadi, M.Pd.

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

(2)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

F A K U L T A S T E K N I K

Alamat : Karang Malang Yogyakarta

Telp.(0274) 540715 (Dekan) 586168 pes. 292, 276, Telp & Fax: (0274) 586734

==========================================================

HALAMAN PENGESAHANUSULAN PENELITIAN

Judul : Pemanfaatane-learning BeSmart UNYdalam meningkatkan kreativitas pembelajaran Fisika Teknik.

1. Ketua Pelaksanaan Penelitian

a. Nama Lengkap dan Gelar : Wahidin Abbas, M.Si.

b. Tempat, Tanggal Lahir : Prabumulih, 02 Maret 1961 c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

d. Program Studi : Teknik Mesin

e. Fakultas/Jurusan : Teknik/Pend. Teknik Mesin

f. Alamat Surat : Jl. Piyungan KM.1 Klurak BaruRT.02/04Gg. Asparagus No.12Bokoharjo (TimurPOLSEK)Prambanan Sleman Yogyakarta

g. Telp rumah/Kantor/HP : +62-816676195 h. E-Mail : [email protected] i. Bidang Keahlian : Fisika Teknik

2. Jenis Penelitian : Penelitian Dosen Muda 3. Jumlah Tim Peneliti : 2 orang Dosen

4. Lokasi Penelitian : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNY 5. Dana yang diusulkan : Rp. 3.000.000,-(Tiga juta rupiah)

Yogyakarta, 15Maret 2014 Dekan Fakultas Teknik, Ketua Jurusan, Peneliti,

Dr. Moch. Bruri Triyono Dr. Wagiran Ir. Wahidin Abbas, M.Si.

195710061988121001 197506272001121001 19610302 199903 1 001

(3)

PEMANFAATAN E-LEARNING BESMART UNY DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK

(Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNY)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Fisika merupakan cabang ilmu science yang dianggap penting dalam perkembangan teknologi dan mendasari bidang ilmu lain, salah satunya Ilmu Teknik. Oleh karena itu mata kuliah Fisika Teknik diberikan pada awal semester bagi beberapa Fakultas tertentu, salah satunya adalah di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Tujuan diberikan mata kuliah ini adalah memberikan wawasan tentang Fisika sebagai landasan perkembangan ilmu dan teknologi, melalui pengajaran konsep dasar serta proses ilmiah Fisika, agar dapat menunjang pengembangan pada mata kuliah lain.

Fisika merupakan salah mata pelajaran yang masih perlu dikaji implementasinya di sekolah.Pencapaian fisika hingga saat ini memang belum memuaskan khususnya pengembangan kreativitas siswa, bahkan pembelajaran fisika di sekolah telah membunuh kreativitas siswa (May On, 2007), Sebagian besar guru mata pelajaran fisika di Indonesia miskin kreativitas, wawasan, pengetahuan, serta tidak progresif. Selain itu, hasil penelitian pendidikan dalam proses pembelajaran belum dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas calon guru fisika. Semua itu pada akhirnya akan menyebabkan proses pembelajaran fisika di sekolah menjadi kering dan hampa serta tidak bermakna (Mundilarto, 2005).

Kreativitas merupakan kekuatan sumber daya manusia yang handal untuk menggerakan pembangunan nasional melalui perannya dalam penelusuran,pengembangan, dan penemuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi [4].Menurut Jellen dan Urban [2].kreativitas siswa Indonesia cenderung rendah dibandingkan dengan beberapa negara lain yang diteliti.

Hasil pengamatan B.J. Habibie [3] bahwa Sistem Pendidikan Indonesia belum memberi ruang yang lebih luas bagi pengembangan kemampuan kreatif, khususnya berpikir kreatif siswa.

Studi yang dilakukan oleh [5] mengenai upaya pengembangan kreativitas di sekolah menunjukkan bahwa perhatian sekolah terhadap potensi belajar siswa masih terbatas pada aspek berpikir konvergen dan masih kurang memperhatikan proses berpikir kreatif dalam proses belajar mengajar. Menurut Richard Florida (Mugasejati, 2007) perubahan penting dalam abad 21 adalah semakin kuatnya “kelas kreatif” sebagai pendorong roda ekonomi gobal. Selain itu daya saing gobal suatu negara sangat berhubungan dengan presentase kelas kreatifnya,

(4)

artinya semakin tinggi kelas kreatifnya maka negara tersebut akan sukses menjadi peserta aktif dalam persaingan gobal.

Perguruan Tinggi merupakan pelaksana pendidikan sekaligus ujung tombak pelaksana tujuan pendidikan. Peranan sekolah sebagai pelaksana pendidikan tidak lepas dari proses belajar mengajar yang merupakan inti dari menumbuhkembangkan minat, bakat serta kreativitas mahasiswa. Proses belajar mengajar yang terjadi di lingkungan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan minat mahasiswa yang sesuai dengan tuntutan dari masyarakat serta perkembangan teknologi informasi yang saat ini semakin pesat.

Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan suatu model pembelajaran yang inovatif dan kreatif dalam proses pembelajaran, sehingga kemampuan output yang dihasilkan mengalami peningkatan dari segi kecepatan mempelajari bahan ajar yang akhimya dapat meningkatkan kreativitas dan minat belajar.

Model pembelajaran yang inovatif dan kreatif diharapkan dapat mengelola dan mengembangkan komponen pembelajaran dalam suatu desain yang terencana dengan memperhatikan kondisi aktual dari unsur-unsur penunjang dalam implementasi pembelajaran yang akan dilakukan. Selain itu, untuk meningkatkan kreativitas dan minat belajar mahasiswa make diperlukan sarana yang membantu untuk mengembangkan kemampuan kognitif mahasiswa yaitu media pembelajaran.

Media pembelajaran adalah segala jenis sarana pengajaran yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan pendidikan.

Media pembelajaran yang dirancang dan digunakan secara tepat pada batas tertentu dapat merangsang timbulnya "dialog internal" dalam dari siswa yang belajar.Media berhasil membawa pesan belajar apabila kemudian terjadi perubahan tingkah laku atau sikap belajar pada diri siswa.Sehingga tujuan adanya media yang baik adalah pada bagian perubahan sikap siswa dan tidak secara langsung berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Perkembangan penggunaan media pembelajaran dari media yang bersifat konvensional ke media yang berteknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi mengakibatkan terjadinya lima penggeseran dalam proses pembelajaran, antara lain. Dari pelatihan ke keterampilan, dari ruang kelas ke mana dan kapan saja, dari kertas ke “on line”, dari fasilitas ke fasilitas jaringan kerja, dari waktu siklus ke waktu nyata; (Moh. Surya,2001:18)

Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga menghasilkan produktivitas yang tinggi.e-learning sebagai media elektronik dapat membawa dampak

(5)

perubahan pada proses pembelajaran. Interaksi antara pengajar dan peserta didik tidak hanya dilakukan dengan tatap muka langsung tetapi juga dapat menggunakan media elektronik sebagai perantara sehingga suasana belajar mengajar menjadi lebih menarik, visual dan interaktif.

E-learning merupakan kombinasi antara informasi, komunikasi, pendidikan dan pelatihan yang merupakan elemen intiuntuk mencapai tujuan pendidikan secara umum.Perangkat dasar yang digunakan adalah seperangkat komputer yang memiliki akses internet, tanpa memiliki akses internet sulit bagi peserta didik dan pengajar untuk mempraktekkan e-learning.

Berkaitan dengan proses pembelajaran yang menggunakan internet sebagai sumber informasi dan bahan mengajar, maka guru/dosen harus membuat rencana dan strategi yang efektif agar tujuan pembelajaran tercapai dengan optimal. Dalam pembelajarannya, informasi dan mated yang hendak disampaikan harus tersedia dalam suatu situs/web sebagai pusat informasi agar pencarian informasi dapat diakses dengan cepat. Pusat informasi ini harus dibuat semenarik mungkin agar siswa menjadi antusias dalam belajar yang akhimya akan mengembangkan minat dan meningkatkan kreativitas.

Penggunaan e-Learning dalam pencarian data dan informasi melalui media elektronik sebagai media pembelajaran diharapkan dapat menjadi alternatif solusi untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas serta meningkatkan kreativitas dan minat belajar melalui penggunaan fasilitas internet.Dan oleh sebab itu maka disediakan sebuah media pembelajaran online yang difasilitasi oleh UNY yang biasa disebut dengan e-learning BeSmart (http://besmart.uny.ac.id/). Website ini diharapkan dapat memacu para mahasiswa untuk bisa kreatif dalam menerima bahan ajar terutama mata kuliah fisika teknik. Kondisitersebut yang mendorong penulis untuk memanfaatkan website e-learning BeSmart UNY dalam meningkatkan kreativitas pembelajaran Fisika Teknik pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNY.

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini lebih menekankan upaya perbaikan dalam pengajaran khusunya mata kuliah Fisika Teknik bagi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, berdasarkan analisis permasalahan yang pernah ditemui selama perkuliahan terdahulu. Oleh karena itu, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kreativitas pembelajaranFisika Teknik pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNY dalam memanfaatan e-learning BeSmart UNY?

2. Seberapa besar hubungan antarae-learning BeSmart UNY sebagai media pembelajaran denganpeningkatan hasil pembelajaranFisika Teknik pada mahasiswa Jurusan

(6)

Pendidikan Teknik Mesin UNY? C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Ingin melihat kreativitas pembelajaran Fisika Teknik pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNY dalam memanfaatan e-learning BeSmart UNY

2. Ingin mengetahui seberapa besar hubungan antarae-learning BeSmart UNY sebagai media pembelajaran denganpeningkatan hasil pembelajaran Fisika Teknik pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNY.

LANDASAN TEORI

Konsep Model Pembelajaran E-Learning

Model pembelajaran pada dasamya merupakan suatu proses komunikasi antara guru, struktur dan siswa, baik komunikasi secara langsung dalam kegiatan tatap muka maupun tidak langsung menggunakan media. Menurut R. Ibrahim, (2002:85) model pembelajaran pada dasamya merupakan pengelolaan dan pengembangan yang dilakukan terhadap komponen pembelajaran.

Menurut Joice dan Will (Winataputra, 2001:3) bahwa model pembelajaran diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis yang mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan' dan melakukan aktivitas belajar.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu pedoman atau salah satu alat yang digunakan oleh dosen dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan belajamya untuk mencapai tujuan dan proses belajar mengajar.

Pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet/situs web/homepage menuntut kreativitas, minat dan kemandirian diri sehingga memungkinkan mahasiswa untuk mampu mengembangkan semua potensi yang dimilikinya.

Kreativitas dari segi kognitif merupakan kemampuan berfikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian. Sedangkan dari segi afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadapi resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki rasa humor, selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiri dan orang lain. Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai, dapat ditransformasikan, dan dapat dikondensasikan.

(7)

Minat Merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah terhadap suatu situasi/obyek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan kepadanya.Minat seseorang ditandai dengan adanya ketertarikan yang menyebabkan timbulnya perhatian secara khusus, dan sumber tenaga yang mendorong individu berhadapan dengan suatu obyek.

Pembelajaran dengan dukungan TIK memungkinkan dapat menghasilkan karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK mahasiswa akan memperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawasannya.

Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas, minat, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.

Media Pembelajaran

Menurut Djamarah dan Zain (1996:136), media pengajaran merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Suharsimi Arikunto (1989:15) berpendapat bahwa media pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat, sarana, wahana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber pesan yaitu guru atau dosen kepada orang atau sekelompok orang yaitu peserta didik.

Latuheru (Suhendar,1997:23) mengemukakan beberapa manfaat penggunaan media pembelajaran dalam PBM, diantaranya: menarik dan memperbesar perhatian siswa, mengurangi bahkan menghilangkan adanya verbalisme, mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan latar belakang anak didik, membantu memberikan pengalaman belajar yang sulit dengan diperoleh dengan cara lain, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang mereka alami, membantu anak didik mengatasi hal-hal yang sulit nampak dengan mata, menumbuhkan kemampuan berusaha sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan, mengatasi peristiwa atau hal yang sulit bila diikuti dengan mata, serta memungkinkan terjadinya kontak langsung antara guru dengan siswanya.

Penerapan teknologi informasi dalam dunia pendidikan, salah satunya dapat dilakukan dengan cara guru atau dosen memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan peserta didik. Demikian pula peserta didik dapat memperoleh informasi dalam ruang lingkup

(8)

yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir saat ini adalah berkembangnya pengajaran maya atau cyber teaching",yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan intemet. Istilah lain yang saat ini populer adalah e-learning, yaitu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet.

Konsep E-Learning

Rossenburg (Moh. Surya, 2002:8) mengatakan bahwa e-learning merupakan suatu penggunaan teknologi Internet dalam menyampaikan pembelajaran dalam jangkauan yang luas yang berlandaskan tiga kriteria dasar yaitu :

1. E-Learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan dan sharing pembelajaran serta informasi. Kriteria ini sangatlah penting dalam e-learning, sehingga Rosenberg menyebutnya sebagai persyaratan absolute.

2. E-Learning dikirimkan kepada pengguna melalui teknologi computer dengan menggunakan standar teknologi intemet.

3. E-Learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang mengungguli paradigmatradisional dalam pembelajaran.

Berdasarkan beberapa definisi e-learning diatas, dapat disimpulkan bahwa e-learning adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam menciptakan, membantu perkembangan, menyampaikan, menilai dan memudahkan suatu proses belajar mengajar dimana pelajar sebagai pusatnya serta dilakukan secara interaktif kapanpun dan dimanapun.

E-Learning atau proses pembelajaran melalui media elektronik, terutama internet, saat ini dianggap dapat menjadi solusipendidikan bagi siswa yang tidak dapat hadir secara fisik ke setiap perkuliahan, namun mempunyai niat untuk memperoleh pengetahuan atapun keinginan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Banyak hal yang dapat dilaksanakan melalui e-learning pada proses pembelajaran, diantaranya adalah pada 2 (dua) hal, yaitu:

1. Mencari materi pokok pembelajaran.

Proses pembelajaran yang berupa mencari materi pokok pembelajaran, terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.:

a. Guru menyampaikan kompetensi dasar serta beberapa indikator kepada para siswa beserta situs intemet yang dapat dikunjungi berkenaan dengan kompetensi dasar serta indikator tersebut.

(9)

b. Siswa mendownload materi pokok pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar serta indikator yang disampaikan oleh guru pada situs yang telah ditunjukkan oleh guru, dalam hal ini siswa diberi kesempatan untuk mencari pada situs lain, selain yang ditunjukkan oleh guru.

c. Setelah mengedit apabila diperlukan, siswa mengirimkan hasil download tersebut ke web site atau email guru.

d. Guru mengedit materi pokok yang dikirim oleh para siswa, mengeditnya, yaitu dengan mengurangi apabila materi yang dikirim oleh siswa apabila bahasannya terlalu luas, atau menambah apabila materi yang dikirim oleh siswa terlalu ringkas pembahasannya, sehingga belum memenuhi indikator yang dikehendaki oleh guru.

e. Setelah di edit, guru mengirimkan ke alamat email siswa apabila materi pokok pembelajaran sudah disesuaikan indikator yang dikehendaki.

2. Pelaksanaan ulangan harian dan ulangan blok

Melalui e-learning seorang guru tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan tenaga, pikiran dan biaya untuk senantiasa melaksanakan ulangan harian atau ulangan blok dengan soal-soal yang berupa pilihan ganda. Adapun hal-hal yangdiperlukan sebelum pelaksanaan ulangan blok ataupun ulangan harian dengan e-learning diantaranya adalah:

a. Guru mempersiapkan bank soal, akan lebih bagus apabila soalnya cukup banyak namun masih dalam koridor indikator yang dikehendaki oleh guru, sehingga soalnya dapat diacak agar masing masing peserta tidak sama persis, bank soal ini tentu harus di lengkapi dengan program pengacak soal, kunci jawaban serta skor yang akan di peroleh bagi masing masing peserta.

b. Program ini hendaknya dilengkapi dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), serta penjelasan untuk jawaban yang benar ataupun yang salah untuk keperluan remidi lagi yang belum mencapai norma KKM.

c. Masing-masing siswa mempunyai nomor khusus, NIM misalnya, sebagai identitas siswa disamping nama ketika entri data.

d. Semua unit PC sudah tersambung secara LAN dengan server bagi guru, dimana bank soal maupun program-program pendukung yang lain disimpan.

Be-Smart UNY

Be-Smart Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini telah berdiri sejak tahun 2005 dan mengalami beberapa perubahan, sejak berdiri memang Be-Smart ini mengalami beberapa penyesuaiaan baik dari segi hardware, software hingga SDM yang terkait pengembangan

(10)

Be-Smart tersebut, hingga akhirnya pada tahun 2007 dikembangkan dengan software open source yaitu moodle yang dapat diunduh gratis dan sebagian besar situs e-learning di dunia memang menggunakan moodle sebagai desain awalnya. Menurut salah satu staf Puskom keberhasilan Be-Smart UNY meraih juara pertama selama dua tahun berturut-turut salah satunya adalah karena moodle yang awalnya tampilannya minimalis dikembangakan dan dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tampilan awalnya dan beberapa fitur di dalamnya menjadi berbeda dari kebanyakan situs e-learning yang tersebar di dunia maya. Dukungan yang positif dari pihak kampus UNY juga turut menambah motivasi dan semangat staf Puskom sebagai organisasi yang bekerja dibalik suksesnya e-learning UNY tersebut, adapun dukungan dari segi kebijakan dalam bentuk aturan maupun kebijakan dalam hal pendanaan yang dialokasikan untuk membangun infrastruktur jaringan. Be-Smart adalah situs e-learning UNY yang dimanfaatkan oleh seluruh fakultas yang ada, sehingga seluruh fakultas yang didalamnya terdapat dosen dan mahasiswa diperkenankan menggunakan Be-Smart guna menunjang kepentingan perkuliahan. Peneliti memilih mengadakan penelitian mengenai pemanfaatan e-learning Be-Smart UNY dikarenakan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik adalah salah satu bagian dari UNY yang tentu saja sudah terintegrasi dengan Be-Smart.

Melalui E-learning ini para dosen dapat mengelola materi perkuliahan, yakni: menyusun silabi, mengupload materi perkuliahan, memberikan tugas kepada mahasiswa, menerima pekerjaan mahasiswa, membuat tes/quiz, memberikan nilai, memonitor keaktifan mahasiswa, mengolah nilai mahasiswa, berinteraksi dengan mahasiswa dan sesama dosen melalui forum diskusi dan chat, dll. Di sisi lain, mahasiswa dapat mengakses informasi dan materi pembelajaran, berinteraksi dengan sesama mahasiswa dan dosen, melakukan transaksi tugas-tugas perkuliahan, mengerjakan tes/quiz, melihat pencapaian hasil belajar, dll. Tampilan halaman depan dari e-learning UNY (http://besmart.uny.ac.id/)dapat dilihat pada gambar 1. di bawah ini :

(11)

Beberapa fitur e-learning UNY antara lain:

Mata kuliah on-line dapat dibuat dengan tiga langkah, yakni:

Memilih mode BASIC atau ADVANCED Memilih format mingguan, topik atau sosial Menekan tombol “Turn editing on”

Mengisi matakuliah dengan “resources” dan “activities”

Menonjolkan aktivitas sosial, yakni:

Mengetahui siapa saja yang sedang on-line dan dapat langsung bertegur sapa Melakukan chatting

Berdiskusi melalui forum diskusi Membuat refleksi melalui journal Melakukan kerjasama melalui wiki Monitoring aktivitas mahasiswa, yakni :

Melihat riwayat logs

Mengetahui laporan aktivitas Mengetahui statistik aktivitas

Pemberian dan pengiriman tugas terintegrasi, yakni : Memberi tugas on-line, tugas off-line, up-load file Mengerjakan dan mengirimkan tugas lewat satu pintu Mengontrol pengiriman tugas mahasiswa

Tersedia built-in macam-macam quiz (pilihan ganda, benar-salah, isian, menjodohkan,dll)

Struktur Mata Kuliah di e-learning UNY

1. Pada bagian awal tampilan, terdapat pilihan Fakultas yang ada di UNY, namun begitujuga terdapat satu kolom pencarian langsung untuk mata kuliah yang diinginkan.

(12)

2. Bila kemudian kita memilih ”Fakultas Teknik”, maka akan tampil daftar Jurusan yangada di Fakultas.

3. Bila kemudian kita memilih ”Pendidikan Teknik Mesin”, maka akan tampil daftarMata Kuliah yang terdapat di Jurusan yang terpilih.

(13)

4. Keterangan yang menyangkut mata kuliah bisa dilihat pada bagian kanan, terdapat 3icon yang masing-masing mempunyai makna.

Tanda ini mempunyai arti bahwa mata kuliah yang bersangkutan memungkinkan guest (tamu) untuk bisa masuk.

tanda ini mempunyai arti bahwa untuk mengikuti mata kuliah ini dibutuhkan enrollment key (kunci masuk).

Keterangan singkat mengenai mata kuliah.

5. Selain melalui struktur menu mata kuliah yang disediakan, pengguna bisamemanfaatkan fasilitas pencarian.

(14)

Hasil pencarian mata kuliah ”dinamika mesin”

Memasukkan Materi Mata Kuliah di e-learning UNY

1. Sebagai “teacher”, diharuskan untuk melakukan login terlebih dahulu sebelum bisamelakukan updating materi.

(15)

2. Setelah masuk pada account yang bersangkutan, kemudian Hidupkan Mode Ubah yang gunanya untuk mengedit isi dari materi kuliah sepertiberikut.

3. Pengubahan menjadi mode edit memungkinkan teacher untuk bisa melakukanupdating materi sesuai dengan fasilitas e-learning yang telah disebutkan di bagianpendahuluan di atas.

(16)

4. Untuk setiap materi kuliah, teacher bisa melakukan beberapa hal sebagai berikut:

memindah posisi materi kembali ke posisi semula (move left)

memindah posisi materi menjorok ke dalam (move right)

memindah urutan materi, bisa dipindah ke atas atau ke bawah (move)

melakukan perubahan materi (update) menghapus materi (delete)

menyembunyikan materi sehingga tidak tampil di halaman student (hide)

menyatakan bahwa materi tidak mempunyai group student khusus (nogroup)

materi di-setting pada visible group

Konsep Kreativitas

Supanadi (2001:16) mengatakan bahwa kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki setiap orang dengan tingkat yang berbedabeda.Setiap orang lahir dengan potensi kreatif yang dapat dikembangkan dan dipupuk.Kreativitas merupakan suatu bidang kajian yang kompleks, yang timbul akibat adanya perbedaan dalam mendefinisikan anti kreativitas.Sedangkan Munandar (2004) mengungkapkan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.

Munandar (1999:88) mengajukan lima ciri kemampuan kreatif. Kelima ciri tersebut adalah kemampuan berpikir lancar (fluency), kemampuan berpikir luwes (flexibility), kemampuan berpikir orisinal (originality), kemampuan berpikir memerinci (elaboraty) dan kemampuan berpikir evaluasi (evaluaty).Adapun penjabaran dari ciri-ciri berpikir kreatif adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir lancar (fluency), yaitu kemampuan untuk mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan; memberikan banyak cara atau saran untuk memudahkan berbagai hal; selalu memikirkan lebih dari satu jawaban; dan bekerja lebih cepat serta melakukan lebih banyak dibanding yang lain.

2. Kemampuan berpikir luwes (flexibility), yaitu kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan masalah, menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi; mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda; dan mampu mengubah cara pendekatan atau pemikiran.

(17)

3. Kemampuan berpikir orisinal (originality), yaitu kemampuan untuk mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik; memikirkan cara yang lazim untuk mengungkapkan diri;

mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsurunsur; menggunakan kata-kata atau istilah-istilah yang tidak lazim dan isi jawaban bersifat kontekstual; mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli.

4. Kemampuan berpikir memerinci (elaboraty), yaitu kemampuan untuk mampu memperkaya atau mengembangkan suatu gagasan atau produk; menambah atau memperinci detil-detil dari suatu objek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik; menerapkan ide secara rinci, menguraikan sesuatu secara terinci.

5. Kemampuan berpikir evaluasi (evaluaty), yaitu kemampuan untuk menentukan patokan penilaian sendin dan menentukan apakah suatu pemyataan benar, suatu rencana sehat, atau suatu tindakan bijaksana; dan mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka;

tidak hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga melaksanakannya.

METODE PENELITIAN 1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu : a. Observasi dan pengamatan

Metode ini dilakukan pada awal penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran umum tentang responden yang akan diteliti.

b. Kuesioner

Dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan dalam bentuk kuesioner dan kemudian diberikan kepada responden untuk diisi yang selanjutnya data yang telah diperoleh akan dianalisis.

2. Metoda Analisis Data

Metode-metode analisis yang digunakan dalam pengolahan dan penelitian ini yaitu : a. Uji peningkatan kreativitas Instrumen

Penilaian peningkatan kreativitaspembelajaran Fisika Teknik mahasiswa menggunakan kuisioner yang dirancang dengan skala likert dengan instrumen dan dimensi berdasarkan konsep kreativitas.Skala pengukuran untuk tingkat kreativitas adalah 1(sangat tidak setuju),2 (tidak setuju), 3 (setuju), 4 (sangat setuju).

(18)

Tabel 1. Interval penilaian skala likert

Sangat Setuju SS 3,25 ≤ x ≤ 4

Kreativitas Tinggi

Setuju S 2,5 ≤ x ≤ 3,25

Tidak Setuju TS 1,75 ≤ x ≤ 2,5

Kreativitas Rendah Sangat Tidak Setuju STS 1 ≤ x ≤ 1,75

Skor : Jumlah total dari masing-masing variable Rata-rata : Skor dibagi dengan jumlah responden b. Chi square

Metode chi square ( 2) adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi (fo) dengan frekuensi harapan atau ekspentasi (fh) yang didasarkan atas hipotesis tertentu.

Frekuensi observasi nilainya didapat dari hasil percobaan, sedangkan frekuensi harapan nilainya dapat dihitung secara teoritis.Rumus :

Dimana :

= Chi Square

= Frekuensi data yang diperoleh dari observasi = Frekuensi data yang diharapkan secara teoritis c. Langkah-langkah Hipotesis

Buat hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) Tentukan taraf nyata (a)

Tentukan derajat bebas (Db)

Uji kecocokan dimana m adalah parameter estimator yang bernilai 0; Db = k-m-1 untuk uji kebebasan : Db = (k-1)(r-1)

Tentukan wilayah kritis ( tabel ) tabel = (a : Db)

Tentukan hitung (berdasarkan rumus) Keputusan

d. Uji Hasil Belajar Mahasiswa

Penilaian hasilpembelajaran Fisika Teknik mahasiswa menggunakan serentetan pertanyaan yang diuji di 2 kelas paralel. Kelas pertama mahasiswa yang diampu oleh ketua pelaksana penelitian yang selama ini pembelajarannya melalui media e-learning BeSmart UNY dan kelas kedua mahasiswa yang diampu oleh anggota pelaksana penelitian yang selama ini pembelajarannya tidak melalui media e-learning BeSmart UNY (Konvensional). Materi yang diajarkan sesuai silabus Fisika Teknik dengan

(19)

beberapa pertanyaan pilihan ganda. Kemudian untuk lebih akurat, pelaksanaan ujian diadakan serentak di laboratorium komputer online melalui media e-learning BeSmart UNY.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik : (1) Obrservasi berarti pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diteliti, Dalam arti luas, observasi meliputi pengamatan yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung terhadap obyek yang sedang diteliti. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan melihat kreativitas siswa selama proses pembelajaran.

(2) Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dari siswa. Data ini berupa daftar nilai sebelum dilakukan tindakan. (3) Tesadalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini teknik tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar di setiap pertemuan. (4) Wawancaraadalah teknik pengumpulan data dengan jalan tanya jawab secara lisan. Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi, peneliti dapat melakukan wawancara kepada siswa.Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap, pendapat, atau wawasan.Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur agar hasil wawancara memiliki objektivitas yang tinggi.Wawancara dilaksanakan sesudah tindakan untuk mengetahui tanggapan dosen terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh dan mengelola informasi dari para responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama.

Instrument dalam penelitian ini adalah : a. Soal Tes

Instrumen soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan tes antara lain :

1) Menentukan Materi

2) Menentukan tipe atau bentuk soal

(20)

b. Lembar Observasi (Lampiran 1)

Peneliti membuat lembar observasi sesuai dengan pedoman observasi.Lembar observasi untuk mencatat kreativitas siswasejak pendahuluan, pengembangan, penerapkan, hingga penutup.

Lembar observasi tentang kemampuan kreatifyang digunakan dibagi 5 bagian yaitu : 1) kemampuan berpikir lancar (fluency)

2) kemampuan berpikir luwes (flexibility) 3) kemampuan berpikir orisinal (originality) 4) kemampuan berpikir merinci (elaboraty) 5) kemampuan berpikir evaluasi (evaluaty)

DAFTAR PUSTAKA

A. M. Sardiman. 1997. lnteraksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Commy Semiawan.1984. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah, Petunjuk Bagi Guru Dan Orang Tua.Jakarta: Gramedia.

Dahar dkk.1992. Dampak Pertanyaan Dan Teknik Bertanya Guru Selama Proses Belajar Mengajar IPA Pada Berpikir Siswa.FPMIPA. UI Bandung.

Djamarah.2000. Guru Dan Anak Didik Dalam lnteraksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. M.

Surya. 1984. Pengantar Bimbingan Karir Modul L FIP BAUPI Bandung.

S. P sukartini. 1998. Kontribusi Minat Akademik. Jakarta: gramedia.

Utami Munandar. 1999. Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah. Petunjuk bagi guru dan orang tua. Jakarta: PT Gramedia.

Udin Winataputra 2000. Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Lembaga Penelitian Universitas Terbuka dan CICED.

Wahyu.2002. aplikasi ’E-Learning’ Dalam Pengajaran &Pembelajaran Di

Sekolah-SekolahMalayasia: Isu Dan

CadannganPelaksanaanya.www.internetworldstats.com

_______2003 aplikasi ’E-learning’ Sebagai Proses Pembelajaran.

www.internetworldstats.comhttp://elearning.uny.ac.id

(21)

RENCANA JADWAL KERJA

Tabel.2 Rencana Jadwal Kerja Kegiatan Penelitian

No. Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6

1. Persiapan Penelitian, penyusunan jadwal,

Desain Instrumen, ujicoba X

2. Seminar Instrumen X X

3. Pengumpulan Data X X X

4. Analisis Data X X X

5. Penyusunan Laporan Awal X X X

6. Seminar Hasil X X

7. Laporan Hasil X X

8. Pembuatan Artikel Jurnal X

ORGANISASI PELAKSANA Ketua Pelaksana

Nama dan Gelar Kademik : Wahidin Abbas M.Si

Pangkat/ Golongan/NIP : Penata Muda/IIIa/19610302 199903 1 001 Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

Bidang Keahlian : Fisika Teknik

Fakultas/Prodi/Pusat : FT/Pendidikan Teknik Mesin / UNY Anggota Pelaksana

Nama dan Gelar Kademik : Drs. Setya Hadi, M.Pd.

Pangkat/ Golongan/NIP : Pembina TK.I /IV b/19540327 197803 1 003 Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

Bidang Keahlian : Pendidikan Teknik Mesin

Fakultas/Prodi/Pusat : FT/Pendidikan Teknik Mesin / UNY RENCANA BIAYA

Rencana anggaran biaya untuk kegiatan penelitian ini dapat dijabarkan ke dalam sembilan komponen pembiayaan seperti terlihat pada table 3. Biaya ini disusun untuk keperluan penelitian. Untuk merasionalkan rencana anggaran biaya tersebut, maka secara rinci dapat dirumuskan sebagai berikut :

Tabel.3 Rekapitulasi Penggunaan Dana Penelitian

No Penggunaan Jumlah Rupiah

1. ATK, Sarana penelitian Rp. 500.000

2. Persiapan Penelitian ( pertemuan awal, penyusunan jadwal kerja,penyusunan instrumen, ujicoba )

Rp. 500.000

3. Pengumpulan dan analisis data Rp 500.000

4. Seminar 2 kali ( Seminar Instrumen dan Seminar Hasil) Rp. 700.000

5. Pembuatan laporan Rp. 500.000

6. Dokumentasi Rp. 300.000

7. Foto copy lembar tugas Rp. 500.000

8. Pembuatan Artikel Jurnal Ilmiah Rp. 500.000

9. Honor peneliti Rp. 1.000.000

Jumlah Total Rp 5.000.000,-

(22)

Lampiaran 1

Instrumen Penelitian untuk Kreativitas Mahasiswa Nama : ...

NIM : ...

Kelas : ...

Prodi : S1 / D3

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda merasa nyaman

No VARIABLE YANG DIUKUR

(DIMENSI KONSEP KREATIVITAS)

SKOR JAWABAN SS S TS STS KEMAMPUAN BERPIKIR LANCAR (FLUENCY)

1 Apakah anda mengajukan banyak pertanyaan

2 Apakah anda menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan 3 Apakah anda mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah 4 Apakah anda lancar mengungkapkan gagasan-gagasannya

5 Apakah anda bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak daripada mahasiswa lain 6 Apakah anda dapat dengan cepat melihat kesalahan atau kekurangan padasuatu obyek

atausituasi

KEMAMPUAN BERPIKIR LUWES (FLEXIBILITY)

7 Apakah anda memberikan aneka ragam penggunaan yang tidak lazim terhadap suatu obyek

8 Apakah anda memberikan macam-macam penafsiran (interpretasi) terhadap suatu gambar, cerita atau masalah

9 Apakah anda menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda 10 Apakah anda memberikan pertimbangan terhadap situasi, yang berbeda dari yang

diberikan orang lain

11 Apakah anda dalam membahas/mendiskusikan suatu situasi selalu mempunyaiposisi yang berbeda atau bertentangan dari mayoritas kelompok

12 Apakah anda jika diberikan suatu masalah biasanya memikirkan macam-macam cara berbeda-beda untuk menyelesaikannya

13 Apakah anda menggolongkan hal-hal menurut pembagian (kategori) yang berbeda-beda 14 Apakah anda mampu mengubah arah berpikir secara spontan

KEMAMPUAN BERPIKIR ORISINAL (ORIGINALITY)

15 Apakah anda memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang tidak terpikirkanorang lain 16 Apakah anda mempertanyakan cara-cara yang lama dan berusaha memikirkancara-cara

yang baru

17 Apakah anda memilih a-simetri dalam menggambar atau membuat desain 18 Apakah anda memiliki cara berpikir yang lain dari yang lain

19 Apakah anda mencari pendekatan yang baru dari yang stereotip

20 Apakah anda setelah membaca atau mendengar gagasan-gagasan, bekerjauntuk menemukan penyelesaian yang baru

21 Apakah anda lebih senang mensintesis daripada menganalisa situasi KEMAMPUAN BERPIKIR MERINCI (ELABORATY)

22 Apakah anda mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban ataupemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yangterperinci

23 Apakah anda mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain

24 Apakah anda mencoba atau menguji detil-detil untuk melihat arah yang akanditempuh 25 Apakah anda mempunyai rasa keindahan yang kuat sehingga tidak puasdengan

penampilan yang kosong atau sederhana

26 Apakah anda menambahkan garis-garis, warna-warna, dan detil-detil (bagian-bagian) terhadap gambarnya sendiri atau gambar orang lain

(23)

KEMAMPUAN BERPIKIR EVALUASI (EVALUATY)

27 Apakah anda memberi pertimbangan atas dasar sudut pandangnya sendiri 28 Apakah anda menentukan pendapat sendiri mengenai suatu hal

29 Apakah anda menganalisis masalah atau penyelesaian secara kritis denganselalu menanyakan ”Mengapa?”

30

Apakah anda mempunyai alasan (rasional) yang dapat dipertanggungjawabkanuntuk mencapai suatu keputusan merancang suatu rencana kerjadari gagasan-gagasan yang tercetus

31 Apakah anda pada waktu tertentu tidak menghasilkan gagasan-gagasan tetapimenjadi peneliti atau penilai yang kritis

32 Apakah anda menentukan pendapat dan bertahan terhadapnya INSTRUMEN KREATIVITAS LAINNYA

33 Saya berusaha mengingat kembali materi sebelumnya 34 Saya memperhatikan materi yang disampaikan dosen 35 Saya dapat mengajukan banyak pertanyaan

36 Saya dapat mengajukan gagasan

37 Sayamencoba untuk menemukan/merumuskankonsep

38 Saya mampu memadukan konsep yang satudengan konsep yang lainnya 39 Saya dapat menerapkan konsep dalam contoh pemecahan masalah

40 Saya dapat menyelesaikan masalahdenganmenggunakan lebih dari satu cara 41 Saya mampu mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari

42 Saya berani mencoba mengerjakan soal dan tidak takut jika jawabannya salah 43 Saya membaca buku Fisika selain yang digunakan oleh dosen

44 Saya berusaha mengerjakan soal selain yang diberikan oleh dosen

45 Saya berani bertanya kepada dosen/teman jika ada materi yang belum saya pahami 46 Saya berani mengerjakan soal di depan kelas

47 Saya mampu memahami materi dengan menggunakan media pembelajaran 48 Saya mampu mengoreksi pekerjaan mahasiswa lain

49 Saya mengikuti secara aktif pembelajaran ini 50 Saya menghargai pendapat mahasiswa lain

51 Saya tidak merasa tegang saat pembelajaran Fisika Teknik 52 Saya tidak mengantuk/melamun saat pelajaran Fisika Teknik

Keterangan Skor SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Yogyakarta, ... 2014 Yang Menjawab Pertanyaan,

( ...) NIM. ...

Referensi

Dokumen terkait