Asuransi syariah (Ta'min, Takaful atau Tadhamun) dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang pedoman umum asuransi syariah, merupakan upaya untuk saling melindungi dan saling membantu di antara berbagai lapisan masyarakat. orang/pihak melalui investasi berupa aset dan/atau tabarru' yang memberikan pola pengembalian untuk mengatasi risiko tertentu melalui akad (perjanjian) yang sesuai dengan syariah. Selain total aset yang meningkat, akun investasi juga mengalami hal yang sama, dengan total investasi dalam Rupiah meningkat sebesar 21% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. Sementara itu, total pengembalian investasi yang dicapai per Februari 2018 sebesar 3,5% dimana total hasil investasi sebesar Rp sedangkan periode sebelumnya sebesar Rp.
Menurut Sofiyah (2016), akad tabarru’ adalah segala bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan kebaikan dan pertolongan, tidak hanya untuk tujuan komersial, sedangkan akad tijarah adalah semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan komersial. Apabila terdapat sisa keuntungan dari akad tabarru (baik dari premi maupun investasi) setelah dikurangi manfaat asuransi (klaim), maka sisa keuntungan tersebut dapat dibagikan untuk cadangan dalam dana tabarru'. Cadangan dana tabarru merupakan cadangan yang dibuat untuk menutupi defisit yang mungkin terjadi di masa mendatang dan meminimalkan risiko yang ditimbulkan.
Cadangan dana tabarru' dapat diakui apabila terbentuk dalam jumlah yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian, karena berasal dari surplus dana tabarru' untuk asuransi (Nurhayati dan Wasilah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sofiyah (2016) berjudul Efek pendapatan premi, piutang dan hasil investasi cadangan dana tabarru Sementara itu, Fadlullah (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh pendapatan premi dan hasil investasi cadangan dana tabarru menunjukkan bahwa variabel pendapatan premi berpengaruh negatif signifikan terhadap rasio solvabilitas, sedangkan variabel hasil investasi berpengaruh negatif signifikan terhadap rasio solvabilitas dan berpengaruh signifikan positif terhadap solvabilitas.
Bagaimana pengaruh pendapatan premi dan hasil investasi terhadap cadangan dana tabarru' pada perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia?”
Urgensi Penelitian
State Of The Art
Dan sebagian variabel kontribusi peserta berpengaruh positif dan signifikan, variabel klaim berpengaruh negatif dan signifikan, sedangkan variabel pengembalian investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap surplus underwriting.
Asuransi Syariah
Pendapatan Premi
108 terkait Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah menyebutkan bahwa iuran peserta adalah jumlah bruto yang menjadi tanggungan peserta atas porsi risiko dan ujrah. 21/DSN-MUI/X/2001, Premi adalah kewajiban peserta asuransi untuk memberikan sejumlah dana kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan premi adalah sejumlah uang yang dibayarkan peserta asuransi kepada perusahaan asuransi untuk mengikat kewajiban pengelola membayar ganti rugi atas terjadinya risiko.
Hasil Investasi
Cadangan Dana Tabarru’
14 Sebesar-besarnya dianggap sesuai dengan prinsip kehati-hatian dengan bersumber dari surplus asuransi dan tabarru' (Nurhayati dan Wasilah. Surplus asuransi itu sendiri menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 23/POJK05/2015 adalah selisihnya atas jumlah iuran peserta dana tabarru ditambah dengan kenaikan aset reasuransi dikurangi pembayaran klaim/klaim, iuran dan kenaikan cadangan teknis dalam jangka waktu tertentu.
Hipotesis Penelitian
Roadmap Penelitian
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya pengaruh antara pendapatan premi (X1) dengan hasil investasi (X2) sebagai variabel bebas (bebas) terhadap cadangan dana tabarru' (Y) sebagai variabel terikat. Sampel yang menjadi subjek penelitian ini adalah perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Takaful Keluarga adalah pelopor perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia yang sejak tahun 1994 atas prakarsa ICMI melalui Yayasan Abdi Bangsa, bersama Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT. Tugu Mandiri Life Insurance, Kementerian Keuangan RI, dan berbagai pengusaha Muslim Indonesia, serta technical assistance dari Syarikat Takaful Malaysia, Bhd. Tokio Marine Group didirikan pada tahun 1879 dan terus mengembangkan bisnisnya ke seluruh dunia mulai dari bisnis asuransi umum hingga bisnis asuransi jiwa dan asuransi internasional, serta untuk jaringan internasional yang terus berkembang dan tersebar di lebih dari 480 kota dan 35 negara. , salah satunya berada di Indonesia.
Di Indonesia, Tokio Marine mulai beroperasi pada tahun 2012 yang menawarkan beragam produk asuransi jiwa mulai dari produk unit link, tradisional dan Syariah. Indonesia terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau asosiasi asuransi jiwa yang ditunjuk. Prudential Indonesia juga telah mendirikan unit usaha Syariah sejak tahun 2007 dan dipercaya sebagai pemimpin pasar asuransi jiwa syariah di Indonesia sejak pendiriannya.
AXA Mandiri Financial Services atau lebih dikenal dengan AXA Mandiri merupakan perusahaan asuransi jiwa yang berdiri sejak tahun 1991, yang hingga tahun 2002 awalnya bernama Asuransi Jiwa Staco Raharja. Pada tahun 2002 hingga 2004 berubah lagi menjadi Asuransi Jiwa Mandiri, dan pada tahun 2004 berubah lagi menjadi AXA Mandiri, perusahaan patungan antara AXA dan Bank Mandiri. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) adalah bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia jasa keuangan Kanada yang beroperasi di Asia, Kanada dan Amerika Serikat, didirikan pada tahun 1985.
Berdasarkan Laporan Kinerja Tahunan Asuransi Jiwa Indonesia 2014, AIA menduduki peringkat kedua perusahaan asuransi jiwa di Indonesia dari segi Total. Koefisien regresi hasil investasi (X2) sebesar 0,480 artinya jika variabel pendapatan premi (X1) tetap dan hasil investasi (X2) meningkat sebesar 1% per tahun, maka cadangan dana tabarru' (Y). Pengaruh positif tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatan premi maka semakin tinggi cadangan dana tabarru' dan menunjukkan nilai thitung.
Sehingga dapat ditunjukkan bahwa H0 ditolak, H1 diterima dan dikatakan ada pengaruh yang signifikan antara hasil investasi terhadap cadangan dana tabarru'. Analisis koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur kemampuan variabel pendapatan premi dan hasil investasi dalam menjelaskan variansi variabel cadangan dana tabarru.
Pembahasan Umum
30 Berdasarkan tabel di atas, nilai korelasi berganda (R) antara pendapatan premi dan hasil investasi pada cadangan dana tabarru adalah 0,964, dan dibandingkan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi, nilai 0,964 berada pada kisaran 0,80-1,00, yang berarti bahwa hubungan antara variabel bebas (pendapatan premi dan hasil investasi) dengan variabel terikat (cadangan dana tabarru') menunjukkan hubungan yang sangat kuat. nilai Adjusted R-squared sebesar 0,925 yang berarti variabel pendapatan premi dan hasil investasi mampu menjelaskan 92,5% variabel cadangan dana tabarru, sedangkan sisanya sebesar 7,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini, seperti klaim . Dari hasil tersebut, dapat dinyatakan bahwa hasil investasi yang naik setiap tahunnya akan diimbangi dengan peningkatan cadangan dana tabarru. Hal yang sama juga akan terjadi jika hasil investasi yang diperoleh menurun, yang juga akan menyebabkan cadangan dana tabarru yang dihasilkan juga berkurang, meskipun penurunannya tidak terlalu signifikan.
Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Al Torik Supiyanto dan Mahendra Adhi N. 2015) yang menyatakan bahwa return on investment berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan dana tabarru. Berdasarkan tabel 20 pendapatan premi dan hasil investasi secara simultan berpengaruh positif terhadap cadangan dana tabarru'. Hal yang sama juga akan terjadi jika pendapatan premi dan hasil investasi yang dicapai menurun, yang juga akan menciptakan cadangan dana tabarru.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendapatan premi dan hasil investasi mempengaruhi cadangan dana tabarru' secara simultan atau bersamaan. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Arief Fadlullah (2014) yang menyatakan bahwa pendapatan premi dan hasil investasi berpengaruh signifikan terhadap cadangan dana tabarru'.
Kesimpulan
33 Sedangkan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dalam penelitian ini dapat dilihat pada nilai Adjusted R Square sebesar 0,925 yang berarti variabel pendapatan premi dan pengembalian investasi dapat menjelaskan sebesar 92,5%.
Saran - Saran
Hasil yang dicapai memuat identitas hasil penelitian yang dicapai oleh peneliti sesuai dengan skema penelitian yang dipilih.
IDENTITAS JURNAL
RENCANA TINDAK LANJUT DAN PROYEKSI HILIRISASI
Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pendapatan premi terhadap cadangan dana tabarru'. Sedangkan berdasarkan uji simultan terdapat pengaruh antara pendapatan premi dan hasil investasi terhadap cadangan dana tabarru'. Rencana tindak lanjut Bagi perusahaan asuransi jiwa syariah, untuk meningkatkan atau mempertahankan pendapatan premi yang diperoleh melalui promosi untuk mendapatkan surplus asuransi yang tinggi, dan secara tidak langsung akan memperoleh cadangan dana tabarru' yang tinggi.
Selain itu, dalam pembayaran surplus asuransi kepada pengelola harus lebih sedikit dari peserta, agar nasabah yang melihatnya tidak memutuskan janji yang dibuat.
