• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN WAKTU BAKU DAN PENGUKURAN PRODUKTIFITAS PEKERJA PADA UJI WARNA & UKURAN PARTIKEL PRODUK PTA MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING DI PT INEOS AROMATICS INDONESIA

N/A
N/A
PUTU INJARIO

Academic year: 2024

Membagikan "PENENTUAN WAKTU BAKU DAN PENGUKURAN PRODUKTIFITAS PEKERJA PADA UJI WARNA & UKURAN PARTIKEL PRODUK PTA MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING DI PT INEOS AROMATICS INDONESIA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN WAKTU BAKU DAN PENGUKURAN PRODUKTIFITAS PEKERJA PADA UJI WARNA &

UKURAN PARTIKEL PRODUK PTA

MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING DI PT INEOS AROMATICS INDONESIA

Rio Widarobi, Dicka Prameswara, Putu Injario, Cakra Tri Apriyanto Teknik Industri dan Manajemen, Pasca Sarjana,

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon Banten

ABSTRAK

Terdapat banyak metode yang bisa digunakan untuk mengukur produktivitas tenaga kerja di lapangan. Namun, pengukuran produktivitas tenaga kerja secara akurat sulit dilakukan. Work sampling adalah salah satu metode pendekatan yang bisa digunakan untuk mengukur produktivitas dengan cukup mudah. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan waktu baku dan menganalisa produktivitas pekerja pada uji warna dan ukuran partikel produk Purified Terephtalic Acid (PTA) di PT INEOS Aromatics Indonesia dengan metode work sampling.

Dari penelitian yang dilakukan di bagian pengujian warna dan pengujian ukuran partikel didapatkan angka produktifitas 77% dengan sampel pengambilan data sebanyak 35 kunjungan. Waktu baku yang di dapatkan yaitu 9,27 menit dengan ratio delay 0,29.

Kata Kunci : Produktivitas, Waktu Baku, Work Sampling ABSTRACT

There are many methods that can be used to measure labor productivity in the field. However, accurately measuring labor productivity is difficult. Work sampling is an approach method that can be used to measure productivity quite easily. The main objective of this research is to determine standard time and analyze worker productivity in testing the color and particle size of Purified Terephtalic Acid (PTA) products at PT INEOS Aromatics Indonesia using the work sampling method.

From research conducted in the color testing and particle size testing sections, a productivity figure of 77% was obtained with a data collection sample of 35 visits.

The standard time obtained is 9.27 minutes with a delay ratio of 0.29.

Keyword : Productivity, Standard Time, Work Sampling

(2)

PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi sekarang ini, dunia industri semakin meningkat dengan adanya persaingan bisnis, menuntut sektor industri untuk dapat meningkatkan efisiensi dalam menghasilkan produk. Pada umumnya setiap industri atau perusahaan memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai keuntungan yang optimal. Ada beberapa kriteria untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya dalam hal produktivitas tenaga kerja.

Tenaga kerja adalah hal utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan dimana hal tersebut akan berpengaruh terhadap semua bagian perusahaan. tidak bisa dipungkiri dengan jam kerja yang begitu lama setiap harinya terdapat beberapa permasalahan dimana akan terjadi penurunan produktivitas tenaga kerja (Verawati, 2017:52).

Menurut Sutalaksana dkk (2006:131) waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik.

Produktivitas tenaga kerja merupakan syarat mutlak dalam menjalankan suatu rencana produksi perusahaan. produktivitas tenaga kerja yang tinggi akan mengurangi waktu standar yang terjadi dalam melakukan suatu proses produksi.

Waktu standar adalah waktu yang dibutuhkan oleh pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata- rata untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan. Waktu standar akan menjadi salah satu hal terpenting dimana hal tersebut akan mempengaruhi apa saja yang ada didalam proses produksi. Jika produktivitas tinggi maka waktu standar dapat dikurangi.

Penilaian tenaga kerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan. Penilaian kinerja mempunyai peranan dan fungsi yang terpenting bagi sebuah perusahaan, hal tersebut tentu saja akan berhubungan dengan keputusan yang akan diambil perusahaan sebagai strategi perusahaan dimasa datang. Hal ini juga berlaku pada perusahaan PT INEOS Aromatics Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri petrokimia.

Salah satu cara untuk menghitung waktu baku dan produktivitas pekerjaan adalah dengan metode Work Sampling.

Metode Work Sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktifitas kinerja mesin, proses atau pekerja/operator.

Teknik Work Sampling ini pertama kali digunakan oleh seorang sarjana Inggris bernama L.H.C Tippett dalam aktivitas penelitiannya di industri tekstil. Selanjutnya cara atau metode Work Sampling telah terbukti sangat efektif karena dengan cepat dan mudah cara ini akan dapat dipakai untuk penentuan waktu

(3)

longgar (allowance time) yang tersedia untuk satu pekerjaan, pendayagunaan mesin yang sebaik- baiknya, dan penetapan waktu baku untuk proses produksi.

METODE PENELITIAN Metode Work Sampling

Work sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari pekerja. Pengamatan aktivitas kerja untuk selang waktu yang diambil secara acak terhadap satu atau lebih pekerja dan kemudian mencatatnya apakah pekerja dalam keadaan bekerja atau menganggur.

Pengukuran beban kerja tenaga kerja dengan metode work sampling untuk menghitung waktu baku, produksi standar, beban kerja dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan (Jono, 2015).

Metode work sampling memiliki akurasi yang lebih, karena data yang diambil secara langsung dilokasi pekerjaan, sehingga faktor- faktor perlakuan yang diukur dapat diketahui secara mendetail.

Pendekatan antara peneliti dan pekerja dapat memberikan instruksi- instruksi yang lebih mudah dijalankan oleh karyawan serta mengurangi pengambilan data yang kurang sesuai misalnya pekerja melakukan usaha berlebih untuk menyelesaikan satu produk.

Tabel Bilangan Acak

Untuk melakukan

pengamatan dalam sampling kerja maka masing-masing kejadian yang diamati selama aktivitas kerja berlangsung harus memiliki kesempatan yang sama untuk

diamati. Dengan kata lain pengamatan haruslah dilaksanakan acak (random). Untuk maksud ini maka penggunaan tabel angka acak (random number tables) barang kali merupakan metode yang terbaik guna menjamin bahwa sampel pengamatan yang diambil benar- benar dipilih secara acak (Jono, 2015).

Bilangan acak adalah deretan nilai yang acak dan tidak dapat diprediksisecara keseluruhan. Untuk menghasilkan bilangan acak merupakan hal yang sulit, kebanyakan pembangkit bilangan acak mempunyai beberapa bagian yang dapat diprediksi dan berhubungan (Tjahjono, 2016).

Persentase Produktif

Persentase produktif adalah kegiatan seorang pekerja yang sesuai dengan job desk yang telah ditentukan oleh perusahaan. Segala waktu proses kegiatan tersebut dibagi dengan waktu keseluruhan dalam menyelesaikan pekerjaan disajikan dalam bentuk persentase (Hermanto, 2015). Rumus persentase produktif yaitu:

´p=

Produktif

n Keterangan :

p̅ = persentase produktif

∑ Produktif = jumlah persentase produktif

n = jumlah pengamatan Ratio Delay

Pemberian kelonggaran ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada operator untuk

(4)

melakukan hal-hal yang harus dilakukannya, sehingga waktu baku yang diperoleh dapat dikatakan data waktu kerja yang lengkap dan mewakili sistem kerja yang diamati (Zadry, 2015). Rumus ratio delay yaitu:

Ratio delay =

Persantase non produktif persantase produktif

Penggunaan metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Metode Work Sampling dengan jenis metode yang dilakukan adalah dengan pengamatan secara langsung.

Dalam penelitian ini melakukan pengamatan secara langsung pada tim laboratorium guna mendapatkan informasi secara langsung mengenai data yang dibutuhkan. Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan, maka data tersebut akan diolah menggunakan Metode Work Sampling guna meminimalisasi kegiatan non-produktif pada operator pekerja uji warna dan ukuran partikel. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai produktivitas pada tim Laboratorium di PT INEOS Aromatics Indonesia.

Teknik Pengumpulan Data

Setelah melakukan

pengumpulan data, selanjutnya data yang telah terkumpul kemudian diolah sesuai dengan kebutuhan peneliti dan teknik pengolahan Metode Work Sampling yang digunakan yaitu perhitungan uji keseragaman data, uji kecukupan

data, tingkat kinerja (performance rating), waktu kelonggaran.

Langkah-langkah yang dilakukan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data adalah suatu pengujian yang berguna untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan berasal dari satu sistem yang sama.

2. Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data adalah suatu pengujian yang berguna untuk memastikan bahwa data yang digunakan cukup untuk digunakan sebagai bahan penelitian.

3. Faktor penyesuaian Penyesuaian

Merupakan pengukuran

ketidakwajaran yang terjadi pada pekerja karena beberapa faktor.

Pada penelitian ini penyesuaian dilakukan dengan penyesuaian objektif

4. Kelonggaran

Ada beberapa kelonggaran yang diberikan kepada tenaga kerja diantaranya kelonggaran untuk

kebutuhan pribadi,

Menghilangkan rasa lelah serta hambatan-hambatan yang tidak bisa dihindarkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kegiatan Produktif dan non

produktif

Tabel 1. Daftar Aktivitas Produktif

(5)

Tabel 2. Daftar Aktivitas Non-Produktif

2. Penentuan Waktu Random Dalam penentuan waktu random ada beberapa faktor yang harus disiapkan seperti jam kerja dalam 1 hari dan lama nya pekerjaan.

Sehingga dengan rumus dibawah ini didapatkan jumlah bilangan random yang akan digunakan sebagai jumlah kunjungan.

Tabel 3. Data dasar untuk penentuan bilangan random

3. Hasil Pengamatan

Tabel 4. Hasil Pengamatan Hari Ke-1

(6)

Pada hari ke-1 didapatkan jumlah aktivitas produktif ada 6 kegiatan dan aktivitas non produktif ada 3 Kegiatan. Dengan nilai persentase produktif hari ke-1 67%.

Tabel 5. Hasil Pengamatan Hari Ke-2

Pada hari ke-2 didapatkan jumlah aktivitas produktif ada 11 kegiatan dan aktivitas non produktif ada 2 Kegiatan. Dengan nilai persentase produktif hari ke-2 85%.

Tabel 6. Hasil Pengamatan Hari Ke-3

(7)

Pada hari ke-3 didapatkan jumlah aktivitas produktif ada 10 kegiatan dan aktivitas non produktif ada 3 Kegiatan. Dengan nilai persentase produktif hari ke-3 77%.

Ringkasan hasil pengamatan aktivitas produktif dan non produktif seperti pada tabel 7.

Tabel 7. Ringkasan Kegiatan Produktif dan Non - Produktif

Dapat dilihat pada tabel 7, ada kenaikan persentase produktivitas jika dibandingkan antara hari

pertama dan hari berikutnya. Ini disebabkan operator mulai lebih terampil dalam melakukan pekerjaan tersebut. Dari hasil pengolahan data pada tabel 3.4 juga didapat hasil persentase produktif rata-rata selama 3 hari untuk operator laboratorium sebesar 77%. Menurut [ CITATION Wig00 \l 1033 ] persentase waktu yang dipakai untuk kerja adalah 75%

dan persentase waktu menganggur (idle) adalah 25%.

4. Pengujian Keseragaman Data

Dalam menentukan

keseragaman data kita harus menetukan batas-batas kontrolnya terlebih dahulu, yaitu batas kendali atas (BKA) dan batas kendali bawah (BKB). Menurut [ CITATION ZSu06 \l 1033 ] tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan untuk melakukan sampling dalam pengambilan data.

Pada penelitian ini dilakukan dengan tingkat ketelitian dan keyakinan yang telah disepakati oleh kelompok yaitu dengan tingkat ketelitian 10% dan tingkat keyakinan 68% karena dilihat dari segi waktu pengambilan data yang terbatas dan segi biaya dalam pengambilan data. Dengan kata lain, jika ada data penelitian didapatkan hasil yang menyimpang, hal demikian diizinkan paling banyak 10% dari jumlah keseluruhan hasil pengamatan. Rumus untuk menentukan BKA dan BKB adalah.

(8)

Dimana :

Dengan pi adalah persentase produktif di hari kesatu dan k adalah jumlah hari pengamatan sebanyak 3 hari. Sehingga nilai BKA dan BKB adalah.

BKA = 0,76 + 3(0,0721)

= 0,98

BKB = 0,76 - 3(0,0721)

= 0,54

Gambar 1. Grafik Pengamatan Operator Laboratorium

Pada gambar 1 didapatkan hasil pengukuran produktivitas operator laboratorium dari hari pertama sampai hari ketiga tidak melewati batas kontrol atas dan bawah.

Sehingga data tersebut dikatakan seragam artinya tidak ada data yang terbuang.

5. Pengujian Kecukupan Data Banyaknya pengamatan yang dilakukan dalam sampling kerja dipengaruhi oleh dua faktor yaitu tingkat ketelitian dan tingkat kepercayaan dari hasil pengamatan.

Uji kecukupan data dilakukan pada tingkat keyakinan 68% dan tingkat ketelitian yang dikehendaki 10%. Uji

kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan telah mencukupi atau belum. Dimana jika N’≤N maka data telah mencukupi dan pengamatan dihentikan. Namun jika N’≥N maka data belum mencukupi dan pengamatan harus dilanjutkan hingga data mencukupi. Karena data yang dikumpulkan telah seragam, selanjutnya dilakukan uji kecukupan data dengan rumus dibawah ini[ CITATION Wig00 \l 1033 ].

Dimana :

N’ = Jumlah pengamatan yang diperlukan

k = Harga indeks yang besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan yang di ambil

S = Tingkat ketelitian yang dikehendaki (bentuk desimal)

𝑝 rata-rata = Produktivitas rata- rata operator (bentuk decimal)

Tabel 8. Persentase Kepercayaan dan Harga Indeks k [ CITATION Wig00 \l

1033 ] Persentase Tingkat

Kepercayaan

Harga Indeks (k)

68% 1

95% 2

99% 3

Sehingga nilai kecukupan datanya adalah.

N’ = (100(1-0,76))/0,76

= 31,4

Pembulatan 31,4 menjadi 31. Dapat dilihat pada tabel 8. didapatkan nilai perbandingan N’ dengan N dari hari kesatu sampai hari ketiga.

(9)

Tabel 9. Perbandingan Nilai N’

dengan N Hari

ke N N'

N' vs

N Keterangan

1 35 50 ≥ Tambah Ambil

Sampel

2 35 32 ≤ Sampel Cukup

3 35 31 ≤ Sampel Cukup

Setelah didapatkan hasil N’≤N yaitu 31 < 35 maka data dinyatakan cukup.

6. Pengujian Faktor Kesesuaian

Selanjutnya yaitu

menentukan faktor penyesuaian.

Seperti yang telah diuraikan dalam pembatasan masalah bahwa faktor penyesuaian digunakan dengan cara objektif dengan memperhatikan tabel 10, penyesuaian diperoleh hasil sesuai pada tabel 11.

Tabel 10. Penyesuaian Metode Objektif

Tabel 11. Hasil Penyesuaian Metode Objektif

Keadaan Lambang Penyesuaian (%) Bagian badan

yang terpakai D 5

Pedal kaki F 0

Penggunaan

tangan H2 18

Koordinasi mata dengan tangan

K 4

Peralatan R 5

Berat objek B1 2

Total P2 34

Menurut [ CITATION ZSu06 \l 1033 ] dan penelitian [ CITATION Rac13 \l 1033 ] cara objektif ada 2 faktor yang harus diperhatikan untuk

(10)

cara ini yaitu kecepatan dan tingkat kesulitan pekerjaan. Kedua faktor inilah yang dipandang secara bersama-sama untuk mendapatkan waktu normal. Kecepatan kerja adalah kecepatan dalam melakukan pekerjaan dalam pengertian biasa.

Jika operator bekerja normal maka P1=1, kecepatannya terlalu tinggi P1>1 dan kecepatan terlalu lambat P1<1. Pada penelitian diasumsikan nilai P1=1. Hasil penelitian metode objektif juga didapatkan dari pengamatan langsung dan dari video yang didokumentasikaan oleh peneliti, didapatkan nilai P2 sebesar 34%. Nilai penyesuaian dapat dilihat pada tabel 10. Dibawah ini adalah hasil perhitungannya.

Faktor kesesuaian (p) = P1 + P2 = 1 + 0,34 = 1,34

7. Pengujian Faktor Kelonggaran Selanjutnya menentukan faktor kelonggaran, penilaian faktor kelonggaran dapat dilihat pada tabel 12 dan tabel 13.

Tabel 12. Besarnya Kelonggaran Berdasarkan Faktor-Faktor Yang

Berpengaruh

Tabel 13. Besarnya Kelonggaran Berdasarkan Faktor-Faktor Yang

Berpengaruh (Lanjutan)

Berdasarkan tabel referensi pada tabel 12 dan tabel 13 didapatkan hasil dari kelonggaran seperti pada tabel 14.

(11)

Tabel 14. Hasil dari Faktor Kelonggaran

Pada tabel 14 didapatkan faktor kelonggaran (a) sebesar 0,355. Nilai ini didapatkan dari penilaian saat penelitian dan video yang didokumentasikan.

8. Menghitung Waktu Baku Perhintungan waktu baku dapat dilihat dibawah ini

1) Jumlah pengamatan terhadap 1 operator laboratorium

Jumlah pengamatan = 9+13+13 = 35

2) Jumlah pengamatan produktif keseluruhan dan persentase produktif

3) Jumlah pengamatan produktif keseluruhan = 27

Persentase Produktif (PP) = (27/35) x 100% = 77,14%

4) Jumlah menit pengamatan yang dilakukan selama 3 hari

Jumlah menit pengamatan = 226 menit

Jumlah menit produktif (JMP) = (77,14/100) x 226 = 174 menit 5) Jumlah produk yang dihasilkan

selama pengamatan adalah 33 data

Waktu siklus (WS) = (226/33) = 6,84 menit

6) Waktu normal (WN) Faktor penyesuaian = 1,34

Waktu normal (WN) = 6,84 menit x 1,34

= 9,16 menit 7) Waktu baku (WB)

Faktor kelonggaran = 35,5%

Waktu baku (WB) = 6,84 menit + 0,355(6,84)

= 6,84 menit + 2,4282

= 9,2682

menit

= 9,27 menit

9. Perhitungan Ratio Delay Perhitungan ratio delay yaitu :

Ratio Delay=%non Produktif

%Produktif Ratio Delay=23 %

77 %=0,29

KESIMPULAN DAN SARAN

(12)

Dari hasil perhitungan penelitian pada kegiatan Uji warna dan uji partikel produk PTA PT INEOS Aromatics Indonesia dengan menggunakan work sampling maka didapatkan pengamatan sebanyak 35 kali, terdapat kegiatasn produktif sebanyak 27 kegiatan dan non produktif 8 kegiatan dengan nilai produktif rata – rata yaitu 77%.

Waktu Baku yang didapatkan yaitu 9,27 menit dengan ratio delay sebesar 0,29 dan Jumlah menit produktif 9,24 menit.

Saran perbaikan untuk PT INEOS Aromatics Indonesia agar dapat mengarahkan karyawan untuk mengurangi kegiatan non produktif dengan dapat meningkatkan volume pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

Munadi, A. (2016). Penggunaan Metode Work Sampling Untuk Menghitung Waktu Baku dan Kapasitas Produksi kaleng Tinner 1 kg PT. Multi Makmur Indah Industri.

[Skripsi]. Jakarta : Program Studi Teknik Industri:

Universitas Mercu Buana.

Rachman, T. (2013). Penggunaan Metode Work Sampling Untuk Menghitung Waktu Baku dan Kapasitas Produksi Karungan Soap Chip di PT.

SA. Jurnal Inovisi™, 48-60.

Wignjosoebroto, S. (2000).

Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Jakarta: Penerbit Guna Widya.

Z. Sutalaksana, I., Anggawisastra, R., & H. Tjakraatmadja, J.

(2006). Teknik Perancangan

Sistem Kerja. Bandung:

Penerbit ITB.

S. Wignjosoebroto, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Surabaya:

Guna WIdya, 2006.

Jono, "Pengukuran Beban Kerja Tenaga Kerja dengan Metode Work Sampling," Spektrum Industri, vol. 13, no. 2, pp.

115-228, 2015.

R. D. Tjahjono, A. P. N. and A. A.

Widodo, "IMPLEMENTASI UNIQUE CODE NOMINAL TRANSFER

MENGGUNAKAN

METODE LINEAR

CONGRUENTIAL

GENERATOR UNTUK

ORDER DEPOSIT," Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan, vol. 1, no. 3, pp.

39-52, 2016.

Hermanto, "ANALISIS PRODUKTIVITAS

PEKERJA DI LANTAI PRODUKSI PADA PT.

XACTI DEPOK JAWA

BARAT DENGAN

MENGGUNAKAN

METODE WORK

SAMPLING," Jurnal Teknik, vol. 4, no. 1, pp. 1-9, 2015.

R. Yasra and M. Sahril,

"PENETAPAN WAKTU STANDAR OPERATOR PELAYANAN PENGISIAN

BBM DENGAN

MENGGUNAKAN

METODE WORK

SAMPLING. (STUDI

KASUS DI PT.

PERTAMINA RETAIL

SPBU COCO SEILADI BATAM)," Jurnal Industri

(13)

Kreatif, vol. 3, no. 1, pp. 79- 88, 2019.

H. R. Zadry, L. Susanti, B. Yuliandra and D. Jumeno, ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA, Padang:

Andalas University Press, 2015.

Mia Eka Fauziah Irvana, Analisis Penerapan Metode Work Sampling dan Metode Behaviorally Anchored Ratting Scale untuk Meningkatkan Produktivitas Pekerja pada PT Berkah Duta Tidar, Scientifict Journal of Industrial Engineering. Vol.

2 No.2 September 2021.

Putra, B.I, Sari.I.A.W.,Jakaria,R.B, Worksampling Sebagai

Usaha Mengukur

Produktivitas Perakitan Kursi Model Praktikum Analisa Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi. Jurnal Mesin Nusantara. Vol. 4, No. 2, Desember 2021, Hal. 61-69.

Referensi

Dokumen terkait