• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Tarif Jasa Servis Menggunakan Activity Based Costing di Bengkel Motor Sufan Desa Sukowono

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penentuan Tarif Jasa Servis Menggunakan Activity Based Costing di Bengkel Motor Sufan Desa Sukowono"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Konteks Penelitian

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Selain itu, penelitian ini akan membantu peneliti memahami perspektif penetapan biaya berbasis aktivitas untuk menentukan tarif servis di bengkel sepeda motor. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai penentuan tarif jasa dari sudut pandang Activity Based Costing di Bengkel Sepeda Motor Sufan Desa Sukowono Kabupaten Jember.

Definisi Istilah

Metode penetapan biaya berdasarkan aktivitas ini menghitung biaya aktivitas berdasarkan penggunaan sumber daya, menentukan biaya objek biaya (seperti produk atau pelanggan) berdasarkan kontribusi aktivitas, dan memungkinkan pengukuran biaya dan kinerja untuk aktivitas yang berkaitan dengan proses dan objek biaya.14. 14 Djauhar Edi Purnomo, Akhmad Pujiono, “Penerapan Activity Based Costing pada bengkel las dan konstruksi “Artomoro” Pekalongan,” Jurnal Neraca Volume 18, No.

Sistematika Pembahasan

Selain itu bab ini juga membahas tentang teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data serta tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Selain itu, bab ini juga memuat saran-saran konstruktif untuk perbaikan terkait perhitungan yang dipertimbangkan, dengan harapan permasalahan tersebut dapat dipahami dan dipertimbangkan dengan lebih baik.

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Activity Based Costing dalam menghitung harga pokok produksi menghasilkan biaya yang lebih rendah untuk rumah tipe 36/78. Dan yang membedakan pada penelitian ini adalah peneliti menentukan tarif pelayanan rawat inap dengan menggunakan metode Activity Based Costing.

Kajian Teori

Penetapan Biaya Berbasis Aktivitas mengalokasikan biaya yang terkait dengan aktivitas berdasarkan berapa banyak sumber daya yang digunakan dan membebankan biaya tersebut ke objek biaya seperti produk atau pelanggan berdasarkan berapa banyak aktivitas yang dilakukan. Hal ini digunakan untuk mengukur biaya dan kinerja aktivitas yang berkaitan dengan proses dan objek biaya. 36 Activity Based Costing mencerminkan perkiraan terbaik perusahaan mengenai biaya-biaya yang akan terjadi pada proses produksi produk di masa yang akan datang. Sistem Activity Based Costing (ABC) menghitung biaya yang terkait dengan setiap aktivitas dan kemudian membebankan biaya tersebut ke objek biaya seperti produk atau jasa berdasarkan tingkat aktivitas yang diperlukan untuk menghasilkan setiap produk atau jasa.

Penetapan biaya berbasis aktivitas (ABC) adalah metode penetapan biaya produk yang membebankan biaya pada produk atau jasa berdasarkan penggunaan sumber daya yang dihasilkan dari aktivitas. Penetapan biaya berdasarkan aktivitas memberikan informasi tentang aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas tersebut. Perbedaan utama antara metode konvensional dan penetapan biaya berbasis aktivitas terletak pada karakteristik dan jumlah pemicu biaya yang digunakan.

Tahap awal dalam penerapan penetapan biaya berbasis aktivitas adalah mengalokasikan biaya dari sumber daya pendukung ke aktivitas yang menggunakan sumber daya tersebut. Biaya produk yang dihitung menggunakan penetapan biaya berbasis aktivitas (ABC) sangat berbeda dengan biaya produk dalam sistem penetapan biaya tradisional. Beberapa perbandingan antara sistem penetapan biaya tradisional dengan sistem penetapan biaya berdasarkan aktivitas (abc) adalah sebagai berikut: . 1) Dalam Activity Based Costing (ABC), biaya overhead ditentukan berdasarkan aktivitas yang menyebabkan biaya (cost driver) untuk mengukur konsumsi overhead oleh setiap produk.

Penerapan penetapan biaya berdasarkan aktivitas dalam suatu organisasi jasa pada hakikatnya merupakan ukuran penyelenggaraan kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan jasa.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Subyek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Keabsahan Data
  • Tahap-Tahap Penelitian

Subyek penelitian ini adalah Bengkel Sepeda Motor Sufan di Desa Sukowono Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibuko Feni selaku pihak manajemen di Bengkel Sepeda Motor Sufan menjawab iya. Dan Bengkel Sepeda Motor Sufan juga mempertimbangkan segmen pasar atau harga pasar serta kondisi perekonomian sekitar dalam menentukan harga jasa.

Penentuan tarif servis pada bengkel sepeda motor Sufan dengan metode Activity Based Costing menghasilkan biaya yang lebih kecil dan murah pada setiap tarif, harga juga lebih akurat dibandingkan dengan perhitungan yang dilakukan dengan sistem. Perbandingan tarif pelayanan menggunakan sistem tradisional dengan Activity Based Costing di bengkel sepeda motor Sufan. Perhitungan yang terjadi antara tarif servis pada bengkel sepeda motor Sufan dengan menggunakan metode Activity Based Costing dikarenakan tarif servis yang berlaku pada bengkel sepeda motor tersebut Biaya overhead setiap produk hanya dibebankan pada satu unit cost driver.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, maka penetapan biaya servis bengkel sepeda motor Sufan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aladin, Monicha Safira Chaerunisa, Sarikadarwati dengan judul “Penerapan metode Activity Based Costing dalam menentukan penjualan produk”. harga". Dan dalam perhitungan biaya servisnya digunakan metode Activity Based Costing dengan cara menjumlahkan seluruh biaya-biaya yang ada pada reparasi sepeda motor Sufan yaitu biaya gaji, biaya konsumsi, biaya listrik dan biaya Wi-Fi.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISI

Gambaran Obyek Penelitian

Selain itu, Bpk. Masruji juga mengamati bahwa setelah pemilik sepeda motor mendapat servis gratis selama dua minggu di bengkel resmi, mereka cenderung memilih memperbaiki kendaraannya di bengkel biasa karena berbagai alasan.52. Melihat fenomena di atas, Pak. Masruji juga mempunyai keahlian di bidang reparasi khususnya sepeda motor, karena Pak. Masruji juga merupakan salah satu dari seratus lebih siswa SMKN 2 Jember yang khusus lulusan teknik mesin pada tahun 1998. Selain itu, sejumlah anak muda juga mendirikan bengkel Sufan sebagai tempat perakitan dan servis sepeda motornya.

Dalam menjalankan usaha ini, Pak Masruji tidak sendiri, ia mempunyai 4 orang pekerja yang masing-masing bernama Pak Avan, Pak Sukron, Pak Roni, Pak Har dan juga Bu Feni sebagai pengurusnya. Selain lokasinya yang strategis, bengkel ini juga menawarkan berbagai layanan dan fasilitas yang jarang ditemui di bengkel sepeda motor di kawasan tersebut. Pemilik Bengkel Sepeda Motor Sufan, Masruji, bertanggung jawab terhadap seluruh aspek bengkel, baik suku cadang, tenaga kerja dan lain-lain.

Selain itu bengkel ini mempunyai empat mekanik yaitu Pak Avan, Pak Sukron, Pak Roni dan Pak Hara yang bertugas melakukan perbaikan atau pemeriksaan sepeda motor konsumen yang akan diservis. Selain itu, Bengkel Sepeda Motor Sufan mempunyai seorang kasir bernama Ibu Feni yang secara administrasi bertugas menerima pembayaran dari konsumen atas jasa yang diberikan dan juga melakukan pembelian suku cadang sepeda motor yang telah diservis.54.

Penyajian Data dan Analisis

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan tarif jasa perbaikan mesin Sufan, semua biaya seperti biaya listrik, biaya WiFi, biaya gaji karyawan dan juga biaya konsumsi sudah termasuk dalam penentuan tarif. Dari hasil tarif pelayanan diatas dan tarif pegawai bengkel sepeda motor sufan maka dapat ditambah sebagai berikut. Perhitungan biaya meliputi data biaya personel, biaya listrik, biaya WiFi dan biaya konsumsi di bengkel sepeda motor Sufan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bpk. Masruji pemilik bengkel sepeda motor Sufan mengatakan : ..biaya listrik juga termasuk dalam biaya yang nantinya akan dikeluarkan dalam penentuan jasa. Setiap bulan saya membayar listrik sebesar Rp. 300 ke atas. karena juga digunakan setiap hari untuk servis sepeda motor. Jadi bengkel sepeda motor Sufan menawarkan WiFi gratis kepada seluruh pelanggan yang melayaninya, dan bengkel Sufan mengenakan biaya Rp 100.000 setiap bulan untuk WiFi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Masruji, pemilik bengkel sepeda motor Sufan, beliau mengatakan bahwa: .. Saya menawarkan wifi gratis kepada setiap pelanggan yang datang untuk servis sepeda motornya, dan pembayaran wifi saya dikenakan biaya Rp 100.000,-. sebulan."

Dan pada bengkel sepeda motor Sufan konsumsi listrik disebabkan oleh penggunaan alat-alat seperti bor, besi solder, gerinda dan kompresor. Sedangkan keuntungan yang diharapkan oleh pihak pengelola Bengkel Sepeda Motor Sufan adalah 20% untuk servis berat, 20% untuk servis ringan, dan 20% untuk penggantian oli.

Pembahasan Temuan

Berdasarkan hasil observasi peneliti dalam menentukan tarif jasa bengkel mesin Sufan dengan menggunakan metode Activity Based Costing, hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ratih Kusumastuti, Muhammad Ridwan, Dios Nugraha Putra yang berjudul ‘Activity Based Costing’. metode based costing dalam menentukan harga dasar pada industri batik di kota Jambi”. Perbandingan tarif servis sepeda motor dengan menggunakan metode tradisional dan juga metode Activity Based Costing. Tabel di atas menunjukkan bahwa Sistem Activity Based Costing memberikan hasil yang lebih kecil untuk pemeliharaan mesin.

Perbedaan harga terjadi karena pada metode penetapan biaya berdasarkan aktivitas, biaya overhead dibebankan pada setiap produk. “Analisis Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penetapan Biaya Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng.” Menerapkan metode penetapan biaya berbasis aktivitas untuk menentukan harga jual produk.” Jurnal Ekonomi, Bisnis, Akuntansi dan Sistem Akuntansi (EKSISTENSI) 12, no.2 (April, 2021):1-6.

Penerapan Activity Based Costing pada Bengkel Las dan Konstruksi “Artomoro” Pekalongan. Majalah Neraca 18, tidak. 2 (Desember Penerapan Sistem Activity Based Costing Dalam Penetapan Biaya Pelayanan Rawat Inap di RSUD ORPEHA Tulungagung." Jurnal Ekonomi dan Bisnis MuaraIlmi 5, no. 1 (Januari 2021): 36.

PENUTUP

Kesimpulan

Analisis penentuan tarif jasa yang dilakukan bengkel sepeda motor sufan selama ini masih menggunakan sistem tradisional, dalam menentukan tarif jasa bengkel sepeda motor sufan yaitu dengan melihat segmen pasar atau daya beli konsumen. Dan bengkel Sufan juga menambahkan biaya listrik, WiFi, gaji karyawan, dan juga biaya konsumsi saat menentukan tarif jasa.

Saran

Pemilik bengkel diharapkan dapat menentukan harga jasanya untuk menghitung seluruh biaya di Bengkel Sepeda Motor Sufan agar mendapatkan hasil penetapan harga yang akurat. Bengkel Sepeda Motor Sufan mulai memikirkan perhitungan tarif jasa Activity Costing karena menyebabkan biaya menjadi lebih murah dan perhitungan tarif jasa lebih akurat, dan Bengkel Sepeda Motor Sufan perlu mempertimbangkan perhitungan tarif jasa Activity Costing. seperti harga pesaing dan keterampilan sosial masyarakat. Penetapan Harga Kamar Menggunakan Pendekatan Cost Plus Pricing di Rumah Sakit Siloam Sonder.” Jurnal EMBA 7, No. 1 (Januari 2019): 973.

Penerapan Metode ABC (Activity Based Costing) Dalam Penentuan Tarif Pengiriman Barang Pada J&T Express Pekanbaru." Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 6 No. 2 (November 2022): 177. Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Harga Barang Pada Industri Batik Dan Jambi City”, Journal of Economics Business & Accounting Conference (Januari 2020): 32. Metode Activity-Based Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Barang Pada Industri Batik Di Kota Jambi.” Jurnal Jambi Economics Business & Accounting Conference (JEBAC), no. 1 (Maret 2021):32.

“Analisis Penggunaan Activity Based Costing (ABC) Untuk Menentukan Harga Pokok Produk Dan Harga Jual Pada Toko Roti Maros Timika.” Jurnal Ulet 3 No. 10 (April 2019): 20. Pemilik usaha bengkel Sufan karena beliau adalah orang yang tahu cara menentukan harga jasa 2.

Gambar

Tabel 4.1 Struktur Organisasi ....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Penerapan Activity Based Costing Sebagai Alternatif Penentuan Tarif Pemeriksaan Radiodiagnostik Non Kontras di Instalasi Radiologi Pada RSUD drv. Soebandi

Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui perbandingan besarnya tarif rawat inap dengan metode akuntansi biaya tradisional dan Activity-Based Costing Sistem pada

Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang penentuan tarif rawat inap dengan menggunakan activity based costing, yang dapat digunakan sebagai

Jika kenaikan tarif SPP menggunakan metode Activity Based Costing dalam penelitian ini dinilai terlalu tinggi oleh pihak sekolah sehingga dikhawatirkan dapat mengurangi jumlah

Jika kenaikan tarif SPP menggunakan metode Activity Based Costing dalam penelitian ini dinilai terlalu tinggi oleh pihak sekolah sehingga dikhawatirkan dapat mengurangi jumlah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari perhitungan tarif rawat inap dengan menggunakan Activity Based Costing, apabila dibandingkan dengan tarif yang digunakan

Dari hasil analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Model penentuan tarif berdasarkan metode Activity Based Costing (ABC)

16 Analisis Penetapan Tarif Akomodasi Kamar Rawat Inap Dengan Menggunakan Activity Based Costing System Pada Badan Pelayanan Jasa Kesehatan Abstrak Activity Based Costing System