• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Activity..., Indra Irnawan, Ak.-Ibs, 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penerapan Activity..., Indra Irnawan, Ak.-Ibs, 2010"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

Judul skripsi ini adalah “Penerapan Activity-Based Costing untuk menghitung biaya pembangunan properti retail, rumah tinggal dan SMIP (Studi pada CV “X”)”, disusun untuk memenuhi persyaratan akademik untuk memperoleh gelar sarjana. diperoleh di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Banking School Indonesia. Dengan ABC, biaya overhead dihitung berdasarkan aktivitas (aktivitas aktual) dikalikan dengan dasar alokasi atau tingkat konsumsi per jam (satuan waktu). Hal ini menjadikan penggunaan metode ABC sangat menarik untuk dicoba pada industri real estate, karena banyak sekali rincian biaya dalam membangun rumah, seperti biaya material, tenaga kerja dan overhead.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini akan membahas dengan judul “Penggunaan Activity Based Costing Untuk Menghitung Biaya Pembangunan Ruko, Rumah Tinggal Dan SMIP (Studi Pada CV “X”). pembuatan dan perhitungan biaya rumah toko, rumah tinggal dan SMIP dilakukan dengan CV. Komponen biaya pembangunan rumah tinggal meliputi biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya tetap.

Peneliti membatasi penelitiannya pada konstruksi perumahan seperti pekerjaan tanah (cut n fill), pekerjaan batu bata, pekerjaan konstruksi pondasi bangunan dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan kegiatan pembangunan perumahan tersebut cukup untuk dijadikan analisis penerapan metode ABC.

PENDAHULUAN

  • Masalah Penulisan
    • Identifikasi Masalah
    • Pembatasan Masalah
    • Perumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi industri real estate untuk mendapatkan gambaran mengenai penerapan alokasi biaya dengan menggunakan sistem ABC. Penelitian ini hendaknya dapat memberikan atau menambah wawasan bagi para pembaca, baik civitas akademika maupun masyarakat umum, khususnya bagi mereka yang ingin mendalami permasalahan ini lebih jauh dengan penelitian lebih lanjut. Setiap bab akan saling berhubungan dan bab-bab sebelumnya merupakan panduan untuk bab-bab berikutnya.

LANDASAN TEORI

Klasifikasi Biaya

Perilaku Biaya

Cost Driver

Cost Object

Harga Pokok Produksi

  • Komponen Biaya Harga Pokok Produksi
  • Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi
  • Perbedaan Job Order Costing dan Process Costing

Definisi Sistem Biaya Tradisional

Definisi Sistem Activity-Based Costing (ABC)

Perbandingan Activity-Based Costing dengan Sistem Biaya

Keunggulan dan Manfaat Activity-Based Costing

Bagan Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data

  • Data yang Dihimpun
  • Teknik Pengumpulan Data

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari bagian keuangan yang menjadi sasaran penelitian dengan melakukan wawancara. Data primer dalam penelitian ini meliputi informasi yang diperoleh secara langsung berupa wawancara dengan bagian keuangan. Data sekunder merupakan data dan data laporan anggaran biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead CV “X”.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data seperti penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.

Metode Analisis dan Pengolahan Data

Langkah-langkah yang dilakukan CV “X” dalam menentukan harga pokok bangunan adalah menelusuri biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan mengalokasikan biaya overhead. Perhitungan biaya bahan langsung yang disusun oleh CV “X” per proyek dapat dilihat pada tabel 4.3, sedangkan rinciannya dapat dilihat pada lampiran 1, 2 dan 3. CV “X” kemudian menghitung biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk melaksanakan proyek. pembangunan proyek dan harus mendapat persetujuan pemilik atau konsumen.

Berdasarkan anggaran overhead tahun 2009, CV “X” kemudian mengalokasikan biaya overhead pada setiap proyek berdasarkan alokasi jam tenaga kerja langsung yang digunakan untuk menyelesaikan seluruh proyek pada tahun 2009. CV “X” menggunakan total jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan tiga proyek yang dibuat pada tahun 2009, seperti terlihat pada Tabel 4.6. Setelah menyusun anggaran biaya dan menentukan anggaran dasar distribusi, selanjutnya Anda menentukan tarif biaya overhead per jam, yaitu dengan membagi total biaya overhead dengan anggaran dasar distribusi.

Setelah menentukan tarif overhead, CV membebankan overhead “X” pada setiap proyek, yaitu dengan cara mengalikan tarif overhead dengan jam tenaga kerja langsung pada setiap proyek. CV “X” menghitung biaya pembangunan tiga proyek dengan menjumlahkan biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan membebankan biaya overhead pada masing-masing proyek. Kelompokkan atau klasifikasikan 18 biaya overhead pada tabel 4.5 ke dalam berbagai aktivitas sesuai dengan hierarki biaya.

Setelah mengelompokkan biaya overhead ke dalam beberapa aktivitas menurut kelompok biaya dan hierarki biaya, selanjutnya ditentukan dasar alokasi yang digunakan untuk menghitung tarif alokasi overhead. Kemudian membagi total biaya setiap proyek sesuai dengan anggaran alokasi dasar, maka distribusi total biaya proyek CV “X” dapat dilihat pada tabel 4.15. Selanjutnya, hitung biaya konstruksi proyek dengan menjumlahkan biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan mengalokasikan biaya overhead menggunakan metode ABC.

Sebab, penghitungan biaya overhead dengan metode tradisional untuk proyek perumahan dihitung berdasarkan satu dasar alokasi saja, yaitu jam tenaga kerja langsung. Dari data di atas terlihat bahwa laba kotor yang dicapai pada pembangunan rumah komersial dan proyek SMIP lebih tinggi dengan menggunakan metode ABC, sedangkan untuk pembangunan proyek residensial lebih baik dengan metode klasik, namun perhitungan biayanya harga dengan metode ABC sebenarnya lebih baik dibandingkan dengan metode tradisional karena perhitungan biaya overhead menurut metode ABC dilihat dari beberapa dasar alokasi berdasarkan aktivitas, oleh karena itu perhitungan dan alokasinya lebih akurat dibandingkan dengan metode klasik yang hanya menggunakan satu metode. alokasi. dasar penghitungan biaya overhead. Dalam pembangunan rumah tinggal dengan metode ABC terdapat kerugian akibat adanya perubahan yang diinginkan oleh konsumen atau pemilik rumah tinggal, sehingga perhitungan pembagian overhead proyek perumahan meningkat dan menyebabkan biaya pembangunan proyek tersebut.

Tabel 4.1  Laporan Laba Rugi
Tabel 4.1 Laporan Laba Rugi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Struktur Organisasi CV ”X”

Prosedur Pelaksanaan Proyek

Perhitungan Harga Pokok dengan Metode Tradisional

Perhitungan Harga Pokok dengan Metode ABC

Perbedaan Perhitungan Harga Pokok dengan Metode

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Pada metode ABC, sebaiknya perusahaan menggunakan metode ABC untuk menentukan harganya sendiri karena perhitungan alokasi overhead sudah benar. Untuk menghindari kerugian, sebaiknya perusahaan tetap mengikuti standar konstruksi proyek yang ada yang telah disepakati dengan pemilik, atau menyetujui terlebih dahulu dengan pemilik jika sewaktu-waktu ada perubahan fisik atau penambahan struktur. proyek sehingga akan dikenakan biaya tambahan yang setara dengan tambahan pekerjaan atau perubahan tersebut. Untuk lebih menunjukkan perbedaan perhitungan alokasi biaya antara kedua metode tersebut, yaitu dengan memperdalam teori penggunaan estimasi biaya, alokasi overhead, pada industri yang berbeda.

Matz, Adolph dan Milton F Usry, 1997, Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian, Edisi 9, Bagian 2, diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait, SE dan Herman Wibowo, Penerbit Erlangga, Jakarta Osborn, Dick, dkk 1 biaya gaji administrasi 2 kantor biaya gaji anak laki-laki 3 biaya listrik kantor 4 biaya telepon kantor 5 pembelian ATK 6 kertas HVS dan tracing D FASILITAS. 1Pemeliharaan gedung perkantoran (5% dari 2Pemeliharaan 2 kendaraan kantor (5% dari 3Biaya penyusutan 2 kendaraan (5) 4Biaya penyusutan gedung perkantoran (dengan biaya 5PPH.

Alokasi Dasar Biaya Jumlah Overhead Kegiatan Tingkat Alokasi Biaya Sebab Akibat Hubungan antara Dasar Alokasi dan Biaya Kegiatan. Tugas Akhir : Penerapan Activity Costing untuk menghitung biaya pembangunan toko, rumah tinggal dan SMIP (studi kasus CV “X”).

Referensi

Dokumen terkait