Penerapan Algoritma Fisher Yates Shuffle dan Linear Congruent Method Pada Simulasi Ujian Toefl Berbasis Android
Fauji Ahmad
Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budi Darma, Medan, Indonesia Jalan Sisingamangaraja No. 338 Medan, Indonesia
Abstrak
Dalam menghadapi persaingan global untuk memasuki instansi ataupun perusahaan, sebagian besar perusahaan atau instansi menerapkan berbagai syarat untuk memasuki instansi atau perusahaan tersebut, salah satunya yang sering digunakan perusahaan besar adalah dengan menguasai bahasa inggris untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Banyaknya soal Toefl yang bisa kita dapatkan dari internet ataupun dari Playstore sperti simulasi Toefl ini mempunyai pengurutan yang sama jika dibuat dari Vendor yang sama. Maka dibuatlah simulasi Toefl berbasis android untuk mengacak urutan soal jika lebih dimainkan dari satu orang. Untuk pengacakan urutan soal, penulis menerapkan algoritma Fisher Yates Shuffle dan Linear Congruent Method yang telah terbukti mampu mengacak soal dengan baik.
Kata kunci : Android, Toefl, Simulasi, Fisher Yates Shuffle, dan Linear Congruent Method.
Abstract
In facing global competition to enter institutions or companies, most companies or agencies apply various conditions to enter the agency or company, one of which is often used by large companies is to master English to communicate with the outside world. The number of Toefl questions that we can get from the internet or from Playstore like the Toefl simulation has the same sorting if made from the same Vendor. Then an Android-based Toefl simulation was made to randomize the sequence of questions if more than one person playing. For randomization of the sequence of questions, the author applies the Fisher- Yates Shuffle algorithm and Linear Congruent Method which have been proven to be able to randomize the questions well.
Keywords: Android, Toefl, Simulation, Fisher Yates Shuffle, and Linear Congruent Method.
1. PENDAHULUAN
Pada era globalisasi ini, banyak simulasi Toefl (Test OfAs An English Foreign Language) yang telah dikembangkan dengan beberapa jenis. Banyak simulasi toefl yang bisa kita dapatkan dari menu belanja aplikasi android seperti Playstore. Namun untuk memberikan pengurutan soal yang berbeda pada posisi soalnya, pengurutan soal akan tampak jika dimainkan lebih dari satu orang dan pada setiap simulasi toefl dibuka. Maka dibuatlah suatu pengacakan soal simulasi Toefl ini menggunakan dua algoritma yakni algoritma Fisher Yates Shuffle dan Linear Congruent Method agar membantuseorang peserta untuk menyelesaikan soal simulasi ujian Toefl tanpa harus memiliki posisi pengurutan nomor soal yang sama pada simulasi Toefl.
Pemilihan algoritma Fisher Yates Shuffle untuk simulasi ini bertujuan menentukan semua posisi karakter agar soal yang akan disajikan kepada para pesertanya teracak dengan sempurna dan tidak memiliki bentuk ururtan soalyang sama dengan peserta yang lainnya walaupun sebenarnya soalnya digunakan sama semua dalam tingkat level yang sama.
LCM (Linear Congruent Method) untuk simulasi ini bertujuan untuk mengacak soal-soal Toefl dan membentuknya menjadi level-level soal yang dapat digunakan untuk simulasi ujian Toefl. Dengan mengacak soal- soal Toefl secara random maka akan dihasilkan urutansoal yang baru. DanLinear Congruent Method (LCM) merupakan salah satu metode pembangkit bilangan acak. Ciri khas dari LCM adalah terjadi perulangan.
Penelitian sebelumnya yang diakukan oleh Imam Haditama [1] dalam penerapan algoritma Fisher Yates Shuffle bertujuan pada implemetaasi algoritma Fisher Yaates Shuffle daan Fuzzy Tsukamoto dalam Game Kuis Tebak Nada Sunda Berbasis android kemudian Surya Darma Nasution [2] Penerapan Metode Linear kongruen dan algoitma Algoritma Vigenre Chiper pada Aplikasi Sistem Ujian Berbasis LAN dan Muhammad Ganda Arizqia [3] Rancang Bangun Aplikasi dengan Linear Congruent Method (LCM) Sebagai Pengacaak Soal. Dengan adanya simulasi ini, akan memberi kesempatan kepada peserta ujian Toefl untuk perlatihan dan mengetahui kemampuannya dalam menghadapi ujian Toefl sesungguhnya. Seorang peserta yang pada saat simulasi hasilnya belum memuaskan akan belajar lebih giat lagi agar mendapat nilai ujian Toefl-nya yang lebih baik. Sementara bagi mereka yang hasil simulasinya sudah baik dan memuaskan akan merasa sedikit lebih tenang dan lebih percaya diri dalam menghadapi ujian Toeflyang sebenarnya.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Fisher Yates Shuffle
Fisher Yates Shuffle (dinamai berdasarkan penemunya, Ronald Fisher danFrank Yates) digunakan untuk mengubah urutan masukan yang diberikan secara acak. Permutasi yang dihasilkan oleh algoritma ini muncul dengan probabilitas yang sama. Langkah-langkah algoritma Fisher Yates Shuffle dijabarkan sebagai berikut : 1. Pembuatan urutan soal, susun urutan soal beserta jawaban yang menunjukan data yang akan diacak 2. Setelah di susun urutan soal maka akan siap di acak oleh kedua algoritma ini.
3. Pengacakan akan di mulai dan di terpakan dengan menggunakan algoritma Fisher Yates Shuffle.
4. Pembuatana urutan soal sebelum di acak
5. Pembuatan soal yang akan di acak pertama dan di ambil secara acak juga [m]
6. Pembuatan soal yang akan di tukarkan dengan soal yang di ambil secara ac tadi [t]
7. Pengacakan akan sterusnya berlangsung seperti itu sampai tidak ada lagi urutan soal yang tersisa.
2.2 Linear Congruent Method
Metode linear kongruen (Linear Congruent Method, bisa disingkat LCM) merupakan metode pembangkit bilangan acak yang banyak digunakan dalam program komputer. LCM memanfaatkan model linier untuk membangkitkan bilangan acak yang didefinisikan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Xn+1 = (aXn+c) mod m ...(1) Di mana :
1. xn = adalah bilaangan acak ke n 2. a dan c adalah konstanta LCM
3. m adalah batas maksimum bilangan acak
Ciri khas dari LCM adalah terjadi pengulangan pada periode waktu tertentu atau setelah sekian kali pembangkitan, hal ini adalah salah satu sifat dari metode ini, dan pseudo random generator pada umumnya.
3. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Permasalahan pada penelitian ini adalah karena banyaknya dari kita yang masih kurang mahir dalam berbahasa inggris. Terkadang untuk mengikuti tes Toefl kita harus mengluarkan bianya besar agar dapat mengikuti program Toefl tersebut. Selain itu untuk mengikuti tes Toefl mereka harus belajar giat untuk mengikuti tes Toefl tersebut karena jenis soal yang akan keluar nantinya tentu belum mereka ketahui apalagi yang belum pernah mengikuti Toefl sekalipun kemungkinan mereka akan dibuat bingung bagaiman proses tes Toefl tersebut.
Metode Fisher Yates Shuffle dalam prosesnya diperlukan urutan soal yang belum di acak yang akan dijadikan bahan pengacakan pada proses simulasi ujian Toefl. Jumlah soal sendiri berjumlah 40 soal. Dan urutan soalnya dapat dilihat sebagai berikut :
1. The committee has met twice and ....
A. they reached a final decision B. a final decision was reached C. its decision was reached D. it has reached a final decision
2. The manager won't be able to attend the shareholders' meeting tomorrow because....
A. he must to give a lecture B. he will be giving a lecture C. of he will give lecture D. he will have giving a lecture
3. Brenda's score on the test is the highest in class.
A. She should study hard last night.
B. She should have studied hard last night.
C. She must have studied hard last night.
D. She had to study hard last night
4. To answer accurately is more important than...
A. to finish quickly B. a quick finish C. you finish it quickly D. quick finish
5. Having been served lunch,....
C. it was discussed by the participants.
D. A discussion of the problems were made by the participants.
6. East Kalimantan relies heavily on income from oil and natural gas, and....
A. Aceh province also.
B. Aceh province too.
C. Aceh province is as well.
D. so does Aceh province.
7. The participants have had some problems deciding....
A. when they should announce the result of the meeting.
B. when are they sgoing to announce the result of the meeting.
C. when should they announce the result of the meeting.
D. the time when the result of the meeting to announce.
8. This year will be more difficult for our organization because....
A. we have less money and volunteers than last year.
B. there is a little money and volunteers than last year.
C. it has less money and fewer volunteers than it had last year.
D. it has fewer money and less volunteers than it had last year.
9. Professor Baker told his students that...
A. they can turn over their reports on Mondays.
B. the reports can turn over on Monday.
C. they could hand in their reports on Monday.
D. the reports they can hand in on Monday.
10. The adder is a venomous snake ... bite may prove fatal to humans.
A. its B. whom its C. that D. whose Diketahui :
Jumlah soal yang akan di keluarkan pada level 1 adalah sebanyak 4 soal dari jumlah soal yang sebanyak 40 soal.
3.1 Algoritma Fisher Yates Shuffle
Pada algoritma ini tidak terdapat rumus seperti Algoritma lainya, melainkan hanya memiliki langkah-langkah untuk menyelesaikannya. Analisis Algoritma Misalkan pada level 1 ada 4 soal yang akan diacak, maka array-nya adalah urutan soal = [0, 1, 2, 3, ]. Array tersebut dimasukkan kedalam prosedur shuffle dimana proses pengacakan terjadi. Dari array tersebut didapat panjang array yang kemudian dimasukkan ke dalam variabel m (m = 10).
Langkah-langkah pengacakan soal dengan Fisher-Yates Shuffle adalah sebagai berikut :
1. Ambil satu elemen secara acak dari elemen yang tersisa. Pengambilan elemen acak adalah berdasarkan elemen yang tersisa. Misalkan jika m = 3, maka elemen acak yang boleh diambil adalah 3 (array[0…2]).
2. Tukar dengan elemen saat ini. Penukaran dilakukan dengan memasukkan elemen saat ini (array[m]) ke dalam suatu variabel baru bernama t. Kemudian elemen saat ini (array[m]) diisi nilai dari elemen acak tadi (array[i]).
Dan elemen acak (array[i]) diisi nilai dari variabel t.
3. Ulangi selama masih ada elemen yang tersisa. Selanjutnya dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali untuk mengacak urutan soal tersebut.
Tabel 1. Proses Penerapan Algoritma Fisher Yates Shuffle Data awal di shuffle Data yang di
ambil [m]
Data yang akan di tukar [t]
Data setelah di Shuffle 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 40 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 10
10 40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 40 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 10 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 21
21 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 40 11 12 13 21 15 16 17 18 19 20 10 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 14
14 21
1 2 3 4 5 6 7 8 9 40 11 12 13 21 15 16 17 18 19 20 10 22 14 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 23
23 14
1 2 3 4 5 6 7 8 9 40 11 12 13 21 15 16 17 18 19 20 10 22 14 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 23 36 37 38 39 35
35 23
1 2 3 4 5 6 7 8 9 40 11 12 13 21 15 16 17 18 19 20 10 22 14 24 25 26 35 28 29 30 31 32 33 34 23 36 37 38 39 27
27 35
27 2 3 4 5 6 7 8 9 40 11 12 13 21 15 16 17 18 19 20 10 22 14 24 25 26 35 28 29 30 31 32 33 34 23 36 37 38 39 1
1 27
27 2 3 4 5 6 7 8 9 40 11 12 13 21 1 16 17 18 19 20 10 22 14 24 25 26 35 28 29 30 31 32 33 34 23 36 37 38 39 15
15 1
27 2 3 4 5 6 7 8 9 40 11 12 13 21 1 16 17 18 19 20 10 22 14 24 25 26 35 28 15 30 31 32 33 34 23 36 37 38 39 29
29 15
27 2 3 4 5 6 7 8 9 40 11 12 13 21 1 16 17 18 19 20 10 22 14 24 29 26 35 28 15 30 31 32 33 34 23 36 37 38 39 25
25 29
27 2 3 4 5 6 7 8 9 40 11 12 13 21 1 16 17 25 19 20 10 22 14 24 29 26 35 28 15 30 31 32 33 34 23 36 37 38 39 18
18 25
27 18 3 4 5 6 7 8 9 40 11 12 13 21 1 16 17 25 19 20 10 22 14 24 29 26 35 28 15 30 31 32 33 34 23 36 37 38 39 2
2 18
27 18 3 4 5 6 7 8 9 40 11 12 2 21 1 16 17 25 19 20 10 22 14 24 29 26 35 28 15 30 31 32 33 34 23 36 37 38 39 13
13 2
27 18 3 4 5 6 7 8 9 40 11 12 2 21 1 16 17 25 13 20 10 22 14 24 29 26 35 28 15 30 31 32 33 34 23 36 37 38 39 19
19 13
27 18 19 4 5 6 7 8 9 40 11 12 2 21 1 16 17 25 13 20 10 22 14 24 29 26 35 28 15 30
3 19
27 18 19 4 5 6 7 8 9 40 11 12 2 21 1 16 17 25 13 20 10 22 14 3 29 26 35 28 15 30 31 32 33 34 23 36 37 38 39 24
24 3
27 18 19 24 5 6 7 8 9 40 11 12 2 21 1 16 17 25 13 20 10 22 14 3 29 26 35 28 15 30 31 32 33 34 23 36 37 38 39 4
4 24
27 18 19 24 5 6 7 8 9 40 11 12 2 21 1 16 17 25 13 4 10 22 14 3 29 26 35 28 15 30 31 32 33 34 23 36 37 38 39 20
20 4
27 18 19 24 5 6 7 8 20 40 11 12 2 21 1 16 17 25 13 4 10 22 14 3 29 26 35 28 15 30 31 32 33 34 23 36 37 38 39 9
9 20
27 18 19 24 5 6 7 8 20 40 11 12 2 21 1 16 17 25 13 4 10 22 14 3 29 26 35 28 15 9 31 32 33 34 23 36 37 38 39 30
30 9
27 18 19 24 30 6 7 8 20 40 11 12 2 21 1 16 17 25 13 4 10 22 14 3 29 26 35 28 15 9 31 32 33 34 23 36 37 38 39 5
5 30
27 18 19 24 30 6 7 8 20 40 5 12 2 21 1 16 17 25 13 4 10 22 14 3 29 26 35 28 15 9 31 32 33 34 23 36 37 38 39 11
11 5
27 18 19 24 30 6 7 8 20 40 5 12 2 21 1 16 17 25 13 4 10 11 14 3 29 26 35 28 15 9 31 32 33 34 23 36 37 38 39 22
22 11
27 18 19 24 30 6 7 8 20 40 5 12 2 21 1 16 17 25 13 4 10 11 14 3 29 26 35 28 15 9 22 32 33 34 23 36 37 38 39 31
31 22
27 18 19 24 30 6 7 31 20 40 5 12 2 21 1 16 17 25 13 4 10 11 14 3 29 26 35 28 15 9 22 32 33 34 23 36 37 38 39 8
8 31
27 18 19 24 30 6 7 31 20 40 5 8 2 21 1 16 17 25 13 4 10 11 14 3 29 26 35 28 15 9 22 32 33 34 23 36 37 38 39 12
12 8
27 18 19 24 30 6 7 31 20 40 5 8 2 21 1 16 17 25 13 4 10 11 14 3 29 26 35 28 15 9 22 12 33 34 23 36 37 38 39 32
32 12
27 18 19 24 30 6 7 31 20 40 5 8 2 21 1 32 17 25 13 4 10 11 14 3 29 26 35 28 15 9 22 12 33 34 23 36 37 38 39 16
16 32
27 18 19 24 30 6 7 31 20 40 5 8 2 21 1 32 17 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 28 15 9 22 12 33 34 23 36 37 38 39 26
26 16
27 18 19 24 30 6 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 17 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 28 15 9 22 12 33 34 23 36 37 38 39 7
7 26
27 18 19 24 30 6 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 7 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 28 15 9 22 12 33 34 23 36 37 38 39 17
17 7
27 18 19 24 30 6 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 7 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 28 15 9 22 12 33 34 23 17 37 38 39 36
36 17
27 18 19 24 30 36 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 7 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 28 15 9 22 12 33 34 23 17 37 38 39 6
6 36
27 18 19 24 30 36 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 7 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 28 15 9 22 12 33 34 23 17 6 38 39 37
37 6
27 18 19 24 30 36 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 7 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 37 15 9 22 12 33 34 23 17 6 38 39 28
28 37
27 18 19 24 30 36 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 7 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 37 15 9 22 12 33 34 23 17 6 38 28 39
39 28
27 18 19 24 30 36 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 7 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 37 15 9 22 12 39 34 23 17 6 38 28 33
33 39
27 18 19 24 30 36 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 7 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 37 15 9 22 12 39 34 23 17 6 33 28 38
38 33
27 18 19 24 30 36 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 7 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 37 15 9 22 12 39 34 23 17 6 33 28 38
34 38
27 18 19 24 30 36 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 7 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 37 15 34 22 12 39 34 23 17 6 33 28 9
9 34
Hasil Shuffle
27 18 19 24 30 36 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 7 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 37 15 34 22 12 39 34 23 17 6 33 28 9
Maka berdasarkan table di atas maka urutan soal yang terpilih menggunakan algoritma Fisher Yates Shuffle dalam soal simulasi Toefl ini adalah dengan urutan acak 27 18 19 24 30 36 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 7 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 37 15 34 22 12 39 34 23 17 6 33 28 dan 9 yang mana hasil ini akan di acak kembali dengan LCM.
Tabel 2. Sesudah di Acak Fisher Yates
Sebelum di Acak Fisher Yates Sesudah di Acak Fisher Yates 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
27 18 19 24 30 36 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 7 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 37 15 34 22 12 39 34 23 17 6 33 28 9
3.2 Algoritma Linear Congruent Method
Metode linear kongruen (Linear Congruent Method, bisa disingkat LCM) merupakan metode pembangkit bilangan acak yang banyak digunakan dalam program komputer. Jumlah soal yang telah disimpan pada database sebanyak 40 soal di mana setiap level hanya akan ada penembahan dua kali lipat jumlah soal sebelumnya. Pada setiap soal, nomor soal digunakan sebagai kode soal untuk mempermudah pengacakan soal.
Agar tidak mengalami pengulangan saat dilakukan pengacakan soal sebanyak 40 kali, telah ditentukan nilai konstanta atau yang di tetapkan dari hasil pengacakan algoritma Fisher Yates Shuffle yakni 27 18 19 24 30 36 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 7 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 37 15 34 22 12 39 34 23 17 6 33 28 dan 9. Kemudian diisilah berdasarkan ketetapan dimana : a =9, c=7, X0 (nilai awal diambil acak di mana) = 3 dan m = 40. Sehingga diperoleh hasil : X= ( 9 * 3 + 7 ) mod 40.
Berikut ini merupakan penerapan metode LCM pada pengacakan urutan soal yang sudah di acak melalui algoritma Fisher Yates Shuffle.
1. x(1) = ( 9 (3) + 7 ) mod 40 = 34 2. x(1) = ( 9 (34) + 7 ) mod 40 =33 3. x(1) = ( 9 (33) + 7 ) mod 40 =24 4. x(1) = ( 9 (24) + 7 ) mod 40 =23 5. x(1) = ( 9 (23) + 7 ) mod 40 =22 6. x(1) = ( 9 (22) + 7 ) mod 40 =27 7. x(1) = ( 9 (27) + 7 ) mod 40 =18 8. x(1) = ( 9 (18) + 7 ) mod 40 =5 9. x(1) = ( 9 (5) + 7 ) mod 40 =20 10. x(1) = ( 9 (20) + 7 ) mod 40 =7
Maka, bilangan acak yang dibangkitkan adalah : 34 33 24 23 22 27 18 5 20 7 40 25 2 30 36 26 31 8 21 1 32 13 4 10 11 14 3 29 16 35 37 15 34 12 39 17 9 6 28 dan 19. Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan nilai konstanta pada a, c dan m telah sesuai dan tidak terjadi perulangan dalam menampilkan soal pada saat melakukan ujian. Untuk nilai Xn atau nilai awal akan selalu berubah sesuai dengan jumlah berapa kali pengguna menjawab soal. Jika saat melakukan ujian pertama kali maka nilai Xn = 1, namun jika dia melakukan ujian yang kedua kalinya nilai Xn = 1 + 1
Jumlah soal yang tersedia di dalam database atau jumlah nilai m adalah 40, sehingga hasil bilangan acak/nomor soal yang dihasilkan merupakan rentang dari angka 0-39. Pada nomor soal tidak terdapat nomor soal 0 sehingga apabila terdapat angka 0 dalam salah satu nomor soal yang dihasilkan maka akan diganti menjadi angka yang belum keluar dari pengacakan. Jadi hasil pengacakan dari kedua algoritma ini adalah 34 33 24 23 22 27 18 5 20 7 40 25 2 30 36 26 31 8 21 1 32 13 4 10 11 14 3 29 16 35 37 15 34 12 39 17 9 6 28 dan 19.
Tabel 3. Setelah Diacak LCM
Sebelum di Shufle LCM Sesudah di Shuffle LCM
27 18 19 24 30 36 26 31 20 40 5 8 2 21 1 32 7 25 13 4 10 11 14 3 29 16 35 37 15 34 22 12 39 34 23 17 6 33 28 9
34 33 24 23 22 27 18 5 20 7 40 25 2 30 36 26 31 8 21 1 32 13 4 10 11 14 3 29 16 35 37 15 34 12 39 17 9 6 28 19.
Tabel 4. Jumlah Soal dan jawaban Setiap Level
Level Soal
1 4
2 8
3 12
4 16
Tabel 5. Level Balancing
Soal Jumlah Jawaban Per Soal Skor
4 x 20 = 80 1 x 20 = 20 100
8 x 20 = 160 1 x 20 = 20 180
12 x 20 = 240 1 x 20 = 20 260
16 x 20 = 320 1 x 20 = 20 340
Dari tabel tersebut bisa dilihat bahwa skor masing – masing level meningkat dari level sebelumnya. Ini berarti bahwa terjadi peningkatan kesulitan pada tiap level.
Tabel 6. Structure
Level Soal Jenis Toefl
Structure
1 1 1
2 2 1
3 3 1
4 4 1
4. IMPLEMENTASI
Tampilan program memuat tentang perangkat lunak yang akan dibangun, berupa print screen dari tampilan programnya, tampilan program ini memuat tentang Menu Utama, Input Nama, Tampilkan Skor, Tentang Program dan menu Keluar yang akan disajikan kepada pengguna.
Gambar 1. Tampilan Aplikasi
5. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa beberapa hal yang dapat ditarik kesimpulan setelah menulis penelitian ini adalah sebagai berikit:
1. Algoritma Fisher Yates Shuffle dan Linear Congruent Method adalah algoritma pengacakan yang sudah terbukti dalam mengacak posisi soal ataupun media lainnya.
2. Dengan adanya simulasi ujian Toefl dengan menggunakan algoritma Fisher Yates Shuffle dan Linear Congruent Method dapat memberikan posisi acak secara merata agar tidak mudah ditebak posisi dari urutan soal yang akan keluar nantinya walaupun penggunanya sedang melakukan pengujian simulasi secara bersamaan.
3. Dalam perancangan aplikasi simulasi ini menggunakan Bahasa pemrograman Eclipse Juno dari hasil pengacakan algoritma Fisher Yates Shuffle kemudian di acak lagi hasil tersebut dengan algoritma Linear Congruent Method dan hasilnya akan menjadi urutan soal yang akan di pakai dalam pengacakan dan tentunya urutan soal sudah dalam posisi teracak penuh dan siap di sajikan kepada para pengguna.
REFERENCES
[1] C. S. D. F. R. Imam Haditama, "IMPLEMENTASI ALGORITMA FISHER-YATES DAN FUZZY TSUKAMOTO DALAM GAME KUIS TEBAK NADA SUNDA BERBASIS ANDROID," JOIN, vol. 1, pp. 51-58, 2016.
[2] S. D. Nasution, "PENERAPAN METODE LINIER KONGRUENDAN ALGORITMA VIGENÈRE CHIPER PADA APLIKASI SISTEM UJIAN BERBASIS LAN," Pelita Informatika Budi Darma, vol. IV, pp. 94-102, 2013.
[3] A. A. W. Muhammad Ganda Arizqia, "Rancang Bangun Aplikasi Dengan Linear Congruent (LCM) Sebagai Pengacakan Soal," Journal of Information Technology and Computer Science (JOINTECS), vol. 1, pp. 1-6, 2017.
[4] Mesran, M. (2016). PEMANFAATAN MOBILE DEVICE PADA UJIAN MATAKULIAH MENERAPKAN LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) BERBASIS ANDROID. Teknologi Dan Sistem Informasi, 2(2), 80–85.
[5] https://id.wikipedia.org/wiki/Simulasi
[6] "kbbi.co.id," 2015. [Online]. Available: http://kbbi.co.id/arti-kata/simulasi. [Accessed 19 08 2017].
[7] Zuanda, "Pemodelansistem...TeknikIndustri," teknikindustri,
[8] S.Minarni,"SISTEMI NFORMASI INVENTORY OBAT,"JurnalMomentum,vol. 16, no. 1, pp. 102-111, 2014.
[9] “PENGERTIANDARI.”[Online].Available:http://pengertianmenurut.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-activity-diagram-menurut- ahli.html.[Accessed 21 08 2017].