• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Penerapan Aplikasi Keuangan Berbasis Android “Buku Kas” pada Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Sentra Tempe, Plaju, Kota PAlembang

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "View of Penerapan Aplikasi Keuangan Berbasis Android “Buku Kas” pada Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Sentra Tempe, Plaju, Kota PAlembang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

E-ISSN: 2622-304X, P-ISSN: 2622-3031 Available online at:

http://proceedings.itbwigalumajang.ac.id/index.php/progress

Penerapan Aplikasi Keuangan Berbasis Android “BukuKas” pada Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Sentra Tempe, Plaju, Kota PAlembang

Fitriasuri1, Bakti Setyadi2

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Darma12 Email: fitriasuri@binadarma.ac.id1, bakti.setyadi@binadarma.ac.id2

Abstrak

Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman tentang pengetahuan dasar pencatatan keuangan serta mengenalkan penggunaan aplikasi BukuKas yang berbasis android untuk melaksanakan pencatatan keuangan di UMKM Sentra Tempe Plaju Kota Palembang melalui kegiatan pelatihan. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah kegiatan pelatihan dan pendampingan secara langsung dan tatap muka dengan disertai diskusi dan tanya jawab atas masalah yang dihadapi peserta dalam pelaporan keuangan dan alternatif solusi atas permasalahan yang dihadapi. Materi pelatihan meliputi pengetahuan dasar tentang pembukuan dan keuangan dengan tahapan yang dimulai dengan ceramah, pelatihan, tanya-jawab, studi kasus dan penyelesaian masalah terkait pembukuan dan pengenalan aplikasi BukuKas sebagai alternatif solusi. Agar dapat dipahami materi dirancang secara sederhana disertai gambar dan narasi yang aplikatif sesuai dengan aplikasi BukuKas. Hasil yang diperoleh melalui pelatihan dan pendampingan ini dapat meningkatkan pemahaman peserta tentang pembukuan dan pelaporan keuangan sederhana menggunakan aplikasi BukuKas serta meningkatkan minat peserta untuk menerapkan pembukuan menggunakan aplikasi BukuKas. Beberapa peserta sudah bisa melakukan pencatatan keuangan atas kegiatan usaha yang mereka lakukan menggunakan aplikasi BukuKas. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan aplikasi BukuKas berbasis android dapat meningkatkan kemampuan UMKM Sentra Tempe Plaju Kota Palembang dalam menyusun pelaporan keuangan dan meningkatkan minat peserta menggunakan Aplikasi dalam menyelesaikan pencatatan (pembukuan) dan pelaporan keuangan

Kata Kunci: Pembukuan, Keuangan, Aplikasi, Android, Buku Kas

PENDAHULUAN

Tempe adalah makanan yang khas dari Indonesia. Secara umum dapat dikatakan tempe adalah makan asli bangsa Indonesia yang saat ini sudah mendunia. Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai tempe dan mengkonsumsinya sehari-hari. Oleh karena itu produksi tempe cukup tinggi dan selalu mendapat tempat dalam pasar kuliner di Indonesia. Usaha pembuatan tempe banyak dilaksanakan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM merupakan bentuk usaha kecil namun mampu menyerap tenaga kerja yang terkait dengan proses produksinya dan perdagangannya. Prospek usaha pembuatan tempe sangat baik baik saat ini maupun dimasa yang akan datang karena selain dikonsumsi sebagai lauk pauk, tempe juga dapat di kembangkan sebagai makanan ringan dengan skala industri. Selain itu tempe terbuat dari kacang kedelai yang mengandung gizi yang baik untuk tubuh manusia dan proses fermentasi dalam pembuatan tempe diyakini juga meningkatkan nilai kandungan gizi tempe sehingga di mancanegara seperti Jepang tempe juga sangat di gemari. Produk tempe dari sisi harga juga relatif murah sehingga bisa dibeli oleh seluruh lapisan masyarakat.

Usaha pembuatan tempe memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan usaha pemerataan kesempatan kerja, kesempatan usaha dan peningkatan pendapatan.

(2)

Usaha pembuatan tempe tak jarang dikelola dalam bentuk usaha rumah tangga atau usaha komunitas RT/RW. Usaha tempe adalah usaha yang padat karya karena tahapan pemrosesannya cukup panjang dan membutuhkan banyak tenaga kerja yang berakibat pada biaya operasional yang tinggi (Anzitha, 2019). Namun dalam perkembangannya sering dihadapkan dengan permasalahan yang menyangkut bahan baku yaitu kedelai. Kedelai yang digunakan dalam produksi tempe ternyata bersumber dari produk impor sehingga dalam hal ketersediaannya dan harga sering menghadapi kendala. Harga kedelai impor ternyata lebih murah di bandingkan dengan kedelai lokal sementara kualitas dan kuantitas kedelai lokal juga lebih rendah di bandingkan dengan kedelai impor karena kedelai lokal lebih kecil dan lebih sedikit dibandingkan dengan kedelai impor (Setiawati, 2013). Selain faktor harga dan kualitas faktor lain yang menjadi kendala adalah faktor permodalan. Sebagian besar pengusaha tempe lebih sering memanfaatkan modal sendiri dibandingkan modal pinjaman dari bank karena dalam suatu penelitian pengusaha tempe mengatakan bahwa penggunaan modal dari bank dirasasakan sangat sulit dan berbelit-belit dan produksi masih bisa ditangani dengan modal sendiri (Fristian, 2014). Sumber Daya Manusia (SDM) pada bisnis tempe juga menjadi kendala karena umumnya masih terbatas pada keluarga, tidak memiliki struktur organisasi, sebagian besar berpendidikan SMA, dan tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang pelaporan keuangan.

Akibatnya UMKM tempe bersifat home industri yang kurang terkoordinir, tidak ada kejelasan struktur organisasi, tidak adanya pencatatan akuntansi, tidak ada pelaporan perkembangan kegiatan usaha, tidak diketahui secara rinci penghasilan dan labanya serta tidak diketahui efisiensi dan efektifitas usahanya (Sukesi dalam Fristian, 2014).

Pada masa pandemi Covid 19 banyak sekali pengusaha dan bisnis yang merasakan dampaknya. Di beberapa sektor terjadi penurunan omzet penjualan maupun produksi tidak terkecuali di sektor UMKM. Saat adanya pandemi Covid-19, pertumbuhan dan eksistensi UMKM menjadi terhambat hingga mengalami penurunan pendapatan (Nurhaliza, 2020).Semua pihak berusaha untuk melakukan efisiensi biaya dalam aktivitas bisnis mereka. Dengan keterbatasan dan kendala yang masih dirasakan oleh pengusaha temper maka semakin sulit mereka untuk memecahkan masalah efisiensi dan mencari strategi dalam bisnis mereka. Pengusaha tempe berusaha untuk tetap dapat menjual produknya dengan harga yang terjangkau dengan mengefisiensikan biaya produksinya.

Namun harga bahan baku kedelai justru mengalami kenaikan yang tidak stabil. Para pengusaha tempe dihadapkan pada situasi apakah akan menaikkan harga tempe atau mengurangi bobotnya.

Untuk itu pengusaha tempe membutuhkan dukungan informasi terkait keuangan agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

Di era teknologi informasi saat ini sesungguhnya semakin berkembang juga peradaban kebiasan dalam kehidupan manusia. Mulai dari sektor sosial, budaya, dan bisnis serta ekonomi pun tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi yang maju pesat. Perkembangan Teknologi Informasi memacu cara baru dalam kehidupan seperti : e-commerce, e-government, e-education, e- library, ejournal, e-medicine, e- laboratory, e-biodiversity sehingga kehidupan dikenal dengan e-life yang artinya kehidupan dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik (Nasir,2013).

Kemajuan teknologi informasi ini ditandai dengan penggunaan smartphone oleh mayoritas penduduk di dunia termasuk Indonesia. Masyarakat memiliki dan menggunakan smartphone di genggaman tangan mereka sebagai alat mobilisasi dalam kehidupan mereka. Berbagai aktifitas dapat dikerjakan melalui smartphone di genggaman. Selain berkomunikasi dan berkoordinasi, smartphone juga digunakan sebagai alat dokumentasi dan bertransaksi dan pengelolaan bisnis termasuk yang terkait dengan bidang keuangan. Namun luasnya penggunaan smartphone belum menjamin semua pengguna memahami dan mengaplikasikan fasilitas- fasilitas yang tersedia pada smartphone. Alasan terbesar tidak digunakannya teknologi informasi dalam melaksanakan aktivitas terutama dalam mengelola keuangan dikarenakan minimnya pengetahuan mengenai pentingnya pengelolaan dan pencatatan keuangan serta pemikiran bahwa penggunaan aplikasi pengelolaan keuangan adalah hal yang sulit dilakukan dan dapat menghambat pekerjaan.

Di era digital pertumbuhan UMKM juga perlu diperhatikan agar bisa menopang pertumbuhan ekonomi nasional dinilai belum optimal. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah mendorong pelaku UMKM ini untuk bisa go online dengan memanfaatkan internet dengan memanfaatkan penggunaan aplikasi digital dalam pengembangan bisnis. Jumlah UMKM yang sudah go online masih relatif sedikit. Baru sekitar 9.4 juta dari 60 juta UMKM yang sudah go online

(3)

Pengelolaan keuangan merupakan salah satu hal penting yang perlu ditingkatkan di sektor UMKM.

Pergerakan arus kas yang terkontrol dapat menghindarkan usaha dari kerugian. Untuk itu perlu adanya pencatatan transaksi yang baik terutama penjualan dan pengeluaran. Namun hal tersebut sulit dilakukan jika prosesnya masih secara manual dan SDM tidak memahami pengelolaan keuangan.

Di Play Store (kumpulan aplikasi berbasis smartphone Android) terdapat beragam aplikasi yang menawarkan kemudahan untuk melakukan pembukuan secara digital melalui berbagai fiturnya.

Salah satu aplikasi yang sering direkomendasikan adalah BukuKas. Cukup banyak UMKM yang menggunakan aplikasi ini yaitu sebanyak lebih dari 250,000 UMKM (Bisnis.com , 2020). Aplikasi ini dapat melakukan pengelolaan dan pemantauan keuangan usaha secara mudah dan praktis melalui smartphone dimanapun dan kapanpun. BukuKas merupakan mobile aplication yang dapat membantu pelaku UMKM dalam mencatat hasil penjualan atau pemasukan, serta pengeluaran dan hutang/piutang secara digital. Hasilnya berupa laporan transaksi beserta keuntungan dan kerugiannya dapat diketahui secara mudah dan dapat diunduh dalam format PDF. Aplikasi BukuKas ini tersedia secara gratis bagi UMKM untuk mencatat transaksi, memantau arus kas, memonitor kinerja bisnis, dan merencanakan bisnis agar dapat berkembang pesat (Bisnis.com , 2020).

Kualitas sumber daya manusia di sektor industri tempe yang sebagian besar adalah keluarga dengan pendidikan umum dan tidak spesifik memahami keuangan menjadi salah satu faktor masih rendahnya tingkat pengelolaan keuangan. Untuk itu SDM menjadi faktor produksi yang harus diperhatikan oleh organisasi untuk ditingkatkan kapasistas dan kompetensinya. Sumber daya manusia dituntut untuk lebih meningkatkan kompetensinya agar dapat berkreatifitas berinovasi untuk mendapatkan kualitas yang baik. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan investasi jangka panjang setiap orang. Salah satu upaya peningkatan kualitas SDM adalah melalui jalur pendidikan dan pelatihan. Jalur pendidikan formal tidak secara otomatis menjadikan sumber daya manusia menjadi lebih berkualitas. Selain jalur pendidikan formal dapat juga ditempuh jalur non formal melalui pelatihan, penyebaran pengetahuan serta bimbingan yang dapat berdaya guna bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara (Mustofa, 2011). Upaya ini merupakan pengembangan sumber daya manusia yang perlu mendapat dukungan terutama oleh stakeholder diluar bisnis UMKM.

Sentra Tempe Plaju yang terletak di Jalan Asia, Gang Saleh Kecamatan Plaju Palembang Sumatera Selatan merupakan komunitas pengrajin tempe yang proses produksinya masih dilakukan secara manual dan sederhana di masing-masing rumah dan belum membentuk suatu wadah seperti Koperasi. Proses penjualan yang dilakukan tidak memiliki standar ketentuan harga pasar. Untuk itu kami berusaha berkontribusi dalam pengembangan Sentra Tempe melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa pelatihan dalam pengelolaan bisnis khususnya pengelolaan keuangan yang selama ini dilakukan secara manual. Kami berusaha mengenalkan pengetahuan tentang pencatatan transaksi keuangan sesuai kaidah akuntansi dan mengenalkan atau mensosialisasikan aplikasi yang berbasis smartphone untuk pencatatan transaksi tersebut. Kami mengharapkan peserta dapat termotivasi untu memanfaatkan teknologi informasi dalam mengelola keuangan yaitu aplikasi BukuKas yang dapat diunduh di Google Play atau Playstore. Oleh karena itu tujuan kegiatan pengabdian ini adalah membekali pengusaha tempe dengan ilmu tentang pemanfaatan teknologi informasi dalam mengelola keuangan.

METODE

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kemampuan SDM UMKM khususnya pelaku bisnis tempe di Sentra Tempe Plaju Palembang.

Pemahaman dalam pengelolaan keuangan dan kemampuan menyusun dan membuat laporan keuangan ini sangat penting bagi pelaku bisnis di Sentra Tempe Plaju untuk mengetahui kinerja dan sebagai dasar strategi pengembangan bisnis. Dengan melakukan pengelolaan keuangan berbasis ilmu akuntansi maka pelaku UMKM di Sentra Tempe Plaju mengetahu kondisi keuangan usaha serta dapat mengatur dan mengevaluasi aktivitas dan transaksi yang terjadi pada usaha yang sedang berjalan (Puspitaningtyas, 2017).

Teknik pendekatan terhadap UMKM Sentra Tempe Plaju difokus dengan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan keuangan. Langkah-langkah kegiatan dalam rangka

(4)

meningkatkan kemampuan kapasitas dan kapabilitas pengelolaan keuangan ini dilakukan melalui tahapan:

1. Observasi awal dengan pendekatan personal dan menggali informasi permasalahan dalam pengelolaan keuangan dengan wawancara.

2. Mengklasifikasikan data keuangan yang dibutuhkan untuk mempermudah melakukan pencatatan dan membuat laporan keuangan

3. Pemberikan pelatihan akuntansi sederhana dan mempraktekkan cara penggunaan aplikasi BukuKas dalam pengolahan data keuangan dalam pembuatan laporan keuangan.

4. Mengevaluasi hasil pelatihan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DENGAN APLIKASI BUKUKAS

Pada saat awal pelatihan dilakukan survei penggunaan aplikasi akuntansi dalam aktivitas di Sentra Tempe Plaju. Berdasarkan hasil survei sebesar 81% pendaftar masih belum menggunakan aplikasi BukuKas untuk pelaksanaan pencatatan akuntansinya atau masih dilakukan secara manual dengan menggunakan buku catatan. Dampaknya UMKM kesulitan membuat BukuKas dan data yang dimasukkan tidak sesuai dengan akun yang seharusnya. Untuk detailnya dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Tanggapan Pendaftar terkait Penggunaan aplikasi dalam pencatatan keuangan Apakah anda sudah menggunakan aplikasi atau masih

melakukan pencatatan keuangan manual ? Menggunakan

aplikasi

Masih secara manual

Belum Mencatat / kadang2 mencatat

0 10 orang 15 orang

0% 40% 60%

Pelatihan dilaksanakan dari jam 08:00 sampai dengan jam 12:00 WIB, untuk rundown acara dapat dilihat pada table 2.

Tabel 2. Rundown acara pelatihan

Jam Durasi Acara Pelaksana

08.00 – 09.00 60 Menit Persiapan - 09.00 – 09.30 30 Menit Sambutan, Pembukaan, Doa Host

09.30-11.30 120 Menit Penyampaian Materi Fitriasuri Bakti Setyadi

11.30– 12.00 30 Menit Penutup Host

(5)

Gambar 1. Foto-foto kegiatan pelatihan di Sentra Tempe Plaju Palembang

Selanjutnya dalam rangka peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM Sentra Tempe plaju dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan pengelolaan keuangan dengan materi cara menggunakan aplikasi BukuKas .

Gambar 2. Aplikasi BukuKas

Untuk itu kegiatan pelatihan dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan yaitu:

PRAKTEK LOGIN KE APLIKASI BUKUKAS

Pada tahap ini dilakukan praktek cara membuat akun yang akan digunakan dalan menjalankan Aplikasi BukuKas. Peserta menggunakan no handphone masing-masing sebagai akun dan menuliskannya di kolom nomor telepon. Selanjutnya peserta dapat memilih mode SMS atau WhatsApp untuk mendapatkan password dalam mengkonfirmasi akun atau kode One Time Password (OTP). Kode berupa 4 digit kode OTP kemudian diinputkan pada tempat yang ditentukan dan melanjutkan dengan pilihan konfirmasi.

(6)

Gambar 2. Tampilan Pembuatan Akun Gambar 3. Tampilan Verifikasi Akun

PENGATURAN AWAL AKUN

Di awal penggunaan pengguna diminta untuk meng input Nama Bisnis / Toko, Tipe penggunaan (Untuk UMKM bisa dipilih Pribadi), jenis produk yang dijual dan disimpan.

Gambar 4. Tampilan Daftar Akun Baru Gambar 5. Daftar Akun Baru setelah diisi

(7)

PENGENALAN MENU PADA HALAMAN BERANDA BUKUKAS

Pada halaman utama akun BukuKas, ada beberapa fitur yang ditampilkan dan fungsinya yaitu:

1. Nama Pengguna: Fitur ini digunakan sebagai informasi nama pengguna dan bisa ditambah sesuai kebutuhan.

2. Hutang: Fitur ini digunakan untuk menginput transaksi hutang piutang,

3. Transaksi: Fitur ini digunakan untuk menginput transaksi penjualan dan pengeluaran, 4. Stok Barang: Fitur ini digunakan untuk menginput stok barang dagangan,

5. Lainnya: Fitur ini digunakan untuk mengetahui profil pengguna, mengunduh laporan, syarat dan ketentuan, serta tombol keluar.

6. Notifikasi: Fitur ini digunakan sebagai pemberitahuan mengenai berbagai macam informasi di BukuKas ataupun informasi mengenai pelunasan hutang piutang, dan lain – lain,

7. Bantuan: Fitur ini digunakan sebagai bantuan bila mengalami kendala dalam penggunaan aplikasi.

Gambar 6 Halaman Beranda BukuKas

MENGGUNAKAN APLIKASI BUKUKAS UNTUK MENGELOLA TRANSAKSI

Setelah memiliki akun BukuKas maka pengguna dapat mulai menggunakan aplikasi ini untuk mengelola transaksi mulai dari pencatatan hingga pembuatan laporan.

a.

Mencatat Transaksi Penjualan:

Untuk mencatat Transaksi Penjualan langkah-langkah yang bisa dilakukan : 1. Buka aplikasi BukuKas.

2. Masuk ke menu Transaksi.

3. Klik Tambah Transaksi (untuk transaksi baru).

4. Pilih kategori Transaksi penjualan.

5. Pilih Metode Perekaman (Mode Nominal/Kasir). Jika anda memilih Mode kasir maka Anda akan di minta untuk mengatur barang terlebih dahulu.

6. Input Nominal Penjualan dan Harga Pokok (Nilai modal yang di keluarkan untuk barang terjual).

7. Beri catatan/keterangan dan beri tanda transaksi (apakah sudah di bayar atau belum lunas).

8. Pengguna dapat menambahkan nama barang yang di jual, metode pembayaran transaksi, tempat transaksi terjadi, nama pelanggan, dan foto bukti pembayaran.

9. Terakhir klik Simpan Transaksi.

10. Faktur penjualan dapat dicetak atau dikirim ke pelanggan.

b.

Cara Mencatat Transaksi Pengeluaran:

Untuk mencatat Transaksi Penjualan langkah-langkah yang bisa dilakukan : 1. Masuk ke menu Transaksi dan klik Tambah Transaksi.

2. Pilih kategori transaksi Pengeluaran.

3. Masukkan nominal pengeluaran.

(8)

4. Pilih Kategori Pengeluaran (Bisa pilih/tambah baru)

5. Beri dan tandai transaksi sebagai Di bayar atau Belum Di bayar.

6. Selanjutnya isikan informasi terkait nama barang, cara pembayaran, nama pelanggan, dan foto bukti transaksi jika di perlukan pada bagian Optional Information.

7. Terakhir Simpan Transaksi.

c.

Cara Download Laporan Laba Rugi Transaksi

Jika Anda telah berhasil mencatat laporan transaksi di aplikasi BukuKas laporan transaksi dapat diunduh dalam bentuk file Excel atau PDF dengan langkah-langkah berikut:

1. Buka aplikasi BukuKas.

2. Buka menu Lainnya.

3. Klik Unduh Laporan.

4. Tentukan periode pelaporan.

5. Selanjutnya pilih Laporan Laba Rugi.

6. Selanjutnya pilih jenis file 7. Klik Unduh

Setelah pelaksanaan pelatihan kami melakukan evaluasi atas hasil dari proses pelatihan dengan menyebarkan kuesioner. Adapun hasil yang diperoleh adalah

Tabel 3. Peran BukuKas dalam mencatat transaksi Keuangan

Apakah aplikasi BukuKas dapat membantu dalam mencatat transaksi keuangan?

Ya Tidak Total

25 0 25

100% 0% 100%

Tabel 4. Tingkat Kemudahan Penggunaan Aplikasi Apakah aplikasi BukuKas mudah digunakan?

Ya Tidak Total

25 0 25

100% 0% 100%

Tabel 5. Minat Pengguna menggunakan Aplikasi BukuKas Apakah setelah pelatihan ini akan menggunakan aplikasi BukuKas?

Ya Tidak Total

23

2 25

92% 8% 100%

Berdasarkan hasil evaluasi 92% peserta berminat untuk menggunakan aplikasi BukuKas untuk mempersiapkan pelaporan keuangan karena cukup membantu dan mudah digunakan.

Beberapa kendala telah ditemukan selama kegiatan ini berlangsung, adapun kendala tersebut antara lain :

1. Tidak semua peserta memiliki ketersediaan paket data dan perangkat yang memadai 2. Sebagian besar belum terbiasa menggunakan aplikasi

3. Penggunaan Bahasa Asing yang belum dipahami

KESIMPULAN

Program pengabdian kepada masyarakat sangat direspon positif oleh peserta karena membantu menambah wawasan dan pengetahuan mereka atas hal-hal yang belum diketahui. Meski ada kendala namun mereka sangat senang dan berharap kegiatan yang sama tetap dapat dilakukan di waktu2 mendatang. Para peserta yang mengikuti pelatihan ini berminat menggunakan aplikasi BukuKas untuk menunjang pelaporan keuangan karena dinilai membantu dan mempermudah mereka mengelola keuangan dan aplikasi BukuKas sangat mudah untuk digunakan.

(9)

REFERENCES

Anzitha, S. (2019). Analisis Pendapatan Usaha Pembuatan Tempe Dengan Tahu Di Kota Langsa.

Jurnal Agrica, 12(2), 87-91.

Bisnis.com. 2020."Buku Kas, Solusi Pembukuan Keuangan Digital UMKM".

https://ekonomi.bisnis.com/read/20200511/9/1238739/bukukas-solusi-pembukuan- keuangan-digital-umkm.

Fristian, S. C. (2014). Analisis Karakteristik Dan Identifikasi Kendala Yang Dihadapi Umkm Di Kota Malang (Studi Kasus Pada Sentra Industri Tempe Sanan). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Mustofa, Kamil (2011).Pendidikan Nonformal, Pengembangan Mellaui PKBN. Bandung: AlfaBeta.

Setiawati, D. (2013). Faktor-Faktor Yang Empengaruhi Hasil Produksi Tempe Pada Sentra Industri Tempe di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal. Economics Development Analysis Journal, 2(1).

Nasir, Muhammad. (2013), Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa di Palembang Menggunakan Model UTAUT, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), Universitas Bina Darma, Palembang

Nurhaliza, Shifa. (2020), Ini Target Kontribusi UMKM Terhadap Ekonomi di 2020 – 2024, Diakses 18 Februari 2021, dari https://www.idxchannel.com/market-news/ini-target-kontribusi- umkm-terhadap-ekonomi-di-2020-2024.

Referensi

Dokumen terkait

Pelaku usaha diharapkan dapat memanfaatkan aplikasi akuntansi berbasis android, guna membantu pencatatan laporan keuangan yang dihasilkan lebih cepat dan memiliki

Setelah diberikan treatment aggression replacement training diperoleh hasil keefektifan yang tinggi untuk menurunkan agresivitas pada siswa dengan kecenderungan adiksi game online di