Penerapan Metode Multi Attribute Utility Theory Pada Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Bantuan Untuk Madrasah
Abdul Malik I Buna1, Citra Yustitya Gobel2,*, Zufrianto Dunggio3, Deya Riski Haluti4 Sistem Informasi, STMIK Ichsan Gorontalo, Gorontalo, Indonesia
Email: 1[email protected], 2,*[email protected], 3[email protected], 4[email protected] Email Penulis Korespondensi:[email protected]
Submitted 26-10-2022; Accepted 09-12-2022; Published 30-12-2022 Abstrak
Madrasah merupakan salah satu bentuk pendidikan keagamaan yang telah memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan bangsa.
Melalui madrasah mampu melahirkan generasi bangsa berkarakter Islami dan berwawasan kebangsaan namun proses seleksi penerima bantuan madrasah di kota gorontalo yang dilakukan saat ini belum optimal dalam hal penentuan penerima bantuan madrasah, hal ini terjadi karena ketidakakuratan antara data penerima dengan persyaratan yang ada, proses seleksi penerima bantuan membutuhkan waktu yang lama, kurangnya akurasi antara kriteria dan persyaratan penerima bantuan sehingga rentan terjadi manipulasi. Tujuan penelitian yaitu merancang Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Bantuan Madrasah menerapkan Metode Multi Attribute Utility Theory Berbasis Website sehingga proses seleksi pemberian bantuan operasional madrasah dapat dilakukan secara optimal dan terukur menggunakan metode pengambilan keputusan sehingga diharapkan dapat menentukan hasil seleksi yang lebih tepat. Penelitian ini menggunakan pengujian whitebox dan blackbox. Kriteria yang digunakan dalam penlitian ini terdapat 5 kriteria yaitu jumlah siswa nilai bobot 0.2, kondisi bangunan fisik nilai bobot 0.3, jumlah kelas nilai bobot 0.15, jumlah pengajar nilai bobot 0.1 dan usia madrasah nilai bobot 0.25, kemudian dilakukan pengujian pada tujuh madrasah untuk memperoleh ranking dengan menggunakan metode MAUT, sehingga diperoleh Madrasah Aliyah Hubulo memilik ranking terbaik dengan bobot nilai yaitu 0.625 pengujian blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program apakah berjalan sesuai yang diharapkan atau sebaliknya. Berdasarkan hasil pengujian whitebox pada salah satu proses dalam sistem ini yaitu pada modul data nilai dengan perolehan hasil yang seimbang yaitu Cyclomatic Complexity (CC) = 4, maka sistem ini dinyatakan dapat berjalan dengan baik. Sedangkan hasil pengujian blackbox sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan efisien.
Kata Kunci: SPK; Madrasah; Metode MAUT; Website
Abstract
Madrasah is one form of religious education that has contributed greatly to the development of the nation. Through madrasas, they are able to give birth to a generation of Islamic character and national insight, but the selection process for madrasa aid recipients in the city of Gorontalo is currently not optimal in terms of determining madrasa aid recipients, this occurs due to inaccuracies between recipient data and existing requirements, the selection process for recipients of assistance requires a long time, lack of accuracy between the criteria and requirements of the beneficiary so that it is vulnerable to manipulation. The research objective is to design a Madrasah Assistance Selection Decision Support System applying the Website-Based Multi-Attribute Utility Theory Method so that the selection process for providing madrasah operational assistance can be carried out optimally and measurably using decision-making methods so that it is expected to determine more precise selection results. This study uses whitebox and blackbox testing. Whitebox testing is testing with testing techniques on program flow, logical structure and program procedures by mapping flowcharts, then calculating the number of edges and nodes. The black box testing method focuses on the functional importance of the software. Therefore, blackbox testing allows software developers to create a set of input conditions that will train all functional requirements of a program whether it runs as expected or vice versa. Based on the results of whitebox testing on one of the processes in this system, namely the value data module with balanced results, namely Cyclomatic Complexity (CC) = 4, then this system is declared to be running well. While the results of the blackbox test system can run as expected and efficient.
Keywords: DSS; Madrasas; MAUT Mtehode; Website
1. PENDAHULUAN
Perkembangan arus globalisasi dewasa ini yang semakin pesat berimbas pada kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagian besar aktivitas telah menggunakan jasa komputer sebagai alat bantu, dari segi kegunaannya komputer dapat memberikan informasi yang sangat cepat, tepat dan akurat kepihak-pihak yang membutuhkan, namun dalam banyak kasus informasi tersebut masih kurang memadai untuk membuat keputusan yang spesifik guna memecahkan permasalahan yang spesifik, hal itu terjadi karena prosedur pengolahan datanya kurang dikembangkan. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pendukung keputusan yang memuat prosedur-prosedur pengolahan yang dapat mendukung dalam penemuan alternatif-alternatif keputusan[1]. Salah satuya dalam masalah di bidang pendidikan khususnya pada lembaga pendidikan islam yang disebut madrasah.
Bidang pendidikan keagamaan dalam hal ini agama islam atau biasa disebut dengan lembaga pendidikan islam dilakukan melalui Madrasah. Madrasah merupakan salah satu bentuk pendidikan keagamaan yang telah memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan bangsa. Melalui madrasah mampu melahirkan generasi bangsa berkarakter Islami dan berwawasan kebangsaan. Madrasah terbagi atas Madrasah Tsanawiyah untuk pendidikan setingkat sekolah menengah pertama dan Madrasah Aliyah untuk pendidikan setingkat sekolah menengah atas. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo merupakan salah satu lembaga yang berada Kementerian Agama Republik Indonesia, dimana Salah satu tugas utamanya adalah mengelola lembaga pendidikan islam dalam hal ini Madrasah, untuk melaksanakan tugas
pengelolaan tersebut, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo melakukan salah satunya adalah memberikan bantuan pendanaan untuk peningkatan madrasah, bantuan yang diberikan berupa penambahan gedung, pembangunan asrama dan gedung praktek, pembangunan ruang laboratorium dan lain-lain yang berasal dari bantuan pemerintah pusat berdasarkan keputusan direktorat jenderal pendidikan Islam nomor 4206 tahun 2021 tentang petunjuk teknis bantuan rehabilitasi ruang belajar pendidikan madrasah tahun anggaran 2021[2]. Yang terjadi saat ini adalah dalam pemberian bantuan itu terdapat masalah yang dimana dalam proses pemberian bantuan tersebut tidaklah tepat sasaran [3][4] Sesuai data yang penulis dapatkan dari lokasi penelitian saat ini jumlah madrasah yang ada di Provinsi Gorontalo yaitu Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) sebanyak 73 madrasah terdiri dari 10 Madrasah Tsanawiyah Negeri dan 63 Madrasah Tsanawiyah Swasta, dan Madrasah Aliyah (setingkat SMA) sebanyak 47 Madrasah terdiri dari 6 Madrasah Aliyah Negeri dan 41 Madrasah Aliyah Swasta[2], data madrasah penerima bantuan tahun 2019 terdiri dari penerima bantuan pembangunan ruang laboratorium komputer 1 Madrasah Aliyah dan 2 Madrasah Tsanawiyah, penerima bantuan peralatan laboratorium komputer 3 Madrasah Aliyah dan 3 Madrasah Tsanawiyah, tahun 2021 berupa bantuan pembangunan gedung asrama dan gedung praktek penerimanya 5 Madrasah Tsanawiyah dan 1 Madrasah Aliyah[2].
Penelitian terkait penerapan metode Multi Atrtribute utiity Theory (MAUT) sebelumnya pernah dilakukan oleh [5]
berjudul Sistem rekomendasi Bantuan Rutilahu menggunakan metode MAUT diperoleh hasil dengan menggunakan metode MAUT kecepatan proses perhitungan selama 1,0002388954163, penelitan dari [6] memberikan hasil dengan metode MAUT dapat memberikan rekomendasi terbaik secara objektif, begitu pula penelitian dari [7] sistem pendukung keputusan dapat memberikan rekomendasi pemberian bantuan PKH dan [8] berjudul penerapan Metode MAUT untuk pemberian bantuan raskin memperoleh hasil uji validasi yang valid. Penelitian lain terkait Sistem pendukung kebutuhan untuk seleksi bantuan madrasah dilakukan oleh [9] , [10] memberikan pengambilan keputusan menjadi lebih cepat, proses penentuan kelayakan penerima beras raskin menjadi lebih objektif. dan penelitian oleh [11] peneliti merancang sistem berbasis website seleksi bantuan madrasah dengan menggunakan metode Weighted Aggregatedsum Product Assessment memberikan hasil dalam penyeleksian tanpa melihat subjektifitas antara pihak sekolah dan panitia seleksi. Pada penelitian ini diterapkan Metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT yang merupakan metode dalam sistem pendukung keputusan untuk merubah dari beberapa kepentingan kedalam nilai numerik dengan hasil akhir berupa rangking dalam skala nilai 0-1 dimana 0 mewakili pilihan terburuk dan 1 terbaik. Hal ini memungkinkan perbandingan langsung beragam nilai yang tepat [3]. Hal inilah yang menjadi dasar bagi peneliti untuk merancang sistem berbasis website sehingga proses seleksi penerima bantuan madrasah bisa lebih optimal dengan mengangkat judul penelitian Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Bantuan Madrasah menggunakan Metode Multi Attribute Utility Theory Berbasis Web Pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo yang mampu memberikan proses penentuan penerima bantuan dapat lebih objektif dan lebih cepat dan tepat sasaran.
Dari penelitian ini, peneliti mendapatkan permasalahan yaitu dalam proses seleksi penerima bantuan madrasah yang dilakukan tidak optimal karena dalam penentuan penerima bantuan madrasah kurang tepat sasaran, hal ini terjadi karena ketidak akuratan antara data penerima dengan persyaratan yang ada, proses seleksi penerima bantuan membutuhkan waktu yang lama, kurangnya akurasi antara kriteria dan persyaratan penerima bantuan sehingga rentan terjadi manipulasi. Untuk dapat mengatasi masalah yang ada, serta melihat dari jumlah madrasah yang ada serta jumlah bantuan yang dapat disalurkan sangat terbatas maka sudah sangat diperlukan suatu sistem pendukung keputusan sebagai solusi atas permasalahan tersebut, sehingga dalam melakukan proses seleksi sepenunya menggunakan kriteria yang telah ditentukan untuk memberikan rekomendasi terbaik Madrasah yang layak menerima bantuan. kriteria-kriteria yang digunakan yaitu Jumlah siswa, Kondisi Bangunan fisik, Jumlah kelas, Jumlah pengajar dan Usia madrasah. Sistem yang akan dirancang berbasis web, dengan tujuan untuk lebih memudahkan dalam mengakses informasi tentang seleksi penerima bantuan madrasah sehingga lebih transparan. Dalam penelitian ini metode sistem pendukung keputusan yang digunakan adalah metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT)..
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Metode Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini terdapat beberapa tahap yang dilakukan sebagai berikut : a. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang dilakukan ada beberapa cara yaitu : a. Observasi
pada tahap ini dilakukan untuk pengamatan terhadap proses sistem yang sedang berjalan dikantor wilayah kementrian agama provinsi gorontalo, dan sekaligus melakukan pencatatan untuk kebutuhan yang terkait dengan proses sistem yang akan dibuat
b. Wawancara
Pada tahap ini dilakukan tatap muka untuk mengumpulkan data dengan tanya jawab langsung kepada pegawai kantor kementerian agama provinsi gorontalo terkait untuk mengetahui informasi komponen-komponen yang dibutuhkan.
c. Studi pustaka
Tahap ini untuk mendapatkan informasi pendukung yang terkait dengan penelitian, data yang diperoleh secara tidak langsung diperoleh dari dokumentasi, literatur, buku, jurnal, dan informasi lainnya yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti
b. Tahapan Pembuatan Sistem
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode waterfall, ini merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya, Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear[12], Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke -3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.
Gambar 1. Metode waterfall
Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah – langkah sebagai berikut : Analisa, Design, Penulisan Code Program, Pengujian Program, dan Penerapan program.
a. Analisa sistem
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini yaitu dilakukan sebuah penelitian, wawancara dan Studi literatur. Hasil wawancara menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Study Literature dikumpulkan melalui jurnal dan artikel terkait metode Multi Atribute Utylity theory.
b. Design Sistem
Proses desain atau perancangan akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding[13]. Penerapan program proses dalam penelitian ini berfokus pada struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requitment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.
c. Implementasi atau coding
Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user[14]. Tahapan ini merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem berbasis website.
d. Pengujian Program
Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing sistem yang telah dibuat sebelumnya[15]. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan – kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki. Pengujian Sistem dala penelitian ini menggunakan metode pengujian whitebox dan pengujian blackbox.
e. Penerapan
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.
2.2 Metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT)
Metode Multi-Attribute Utility Theory (MAUT) merupakan suatu metode perbandingan kuantitatif yang biasanya mengkombinasikan pengukuran atas biaya resiko dan keuntungan yang berbeda. Setiap kriteria yang ada memiliki beberapa alternatif yang mampu memberikan solusi. Untuk mencari alternatif yang mendekati dengan keinginan user maka untuk mengidentifikasikannya dilakukan perkalian terhadap skala prioritas yang sudah ditentukan. Sehingga hasil yang terbaik dan paling mendekati dari alternatif-alternatif tersebut yang akan diambil sebagai solusi [10]. Metode MAUT ini digunakan merupakan metode dalam sistem pendukung keputusan untuk merubah dari beberapa kepentingan kedalam nilai numerik dengan hasil akhir berupa rangking dalam skala nilai 0-1 dimana 0 mewakili pilihan terburuk dan 1 terbaik.
Hal ini memungkinkan perbandingan langsung yang beragam ukuran. Untuk perhitungannya Nilai evaluasi seluruhnya dapat didefinisikan dengan beberapa persamaan, dirumuskan sebagai berikut :
V(x) = ∑𝑛𝑖=1𝑊𝑖𝑉𝑖(𝑥) (1)
Dimana vi(x) merupakan nilai evaluasi dari sebuah objek ke i dan wi merupakan bobot yang menentukan nilai dari seberapa penting elemen ke i terhadap elemen lainnya. Sedangkan n merupakan jumlah elemen. Total dari bobot yaitu 1.
∑𝑛𝑖=1𝑊𝑖 = 1 (2)
Untuk setiap dimensi, nilai evaluation vi(x) didefinisikan sebagai penjumlahan dari atribut-atribut yang relevan.
𝑉𝑖(𝑥) = ∑𝑖=𝐴𝑖𝑊𝑎𝑖. 𝑉𝑎𝑖[1(𝑎)] (3) Keterangan :
V(x) = nilai evaluasi
n = Jumlah elemen/kriteria i = Total bobot adalah 1
Ai = himpunan semua atribut yang relevan Vai (l (a)) = evaluasi dari tingkat aktual
Wai = bobot yang menentukan dampak dari evaluasi atribut pada dimensi vi = nilai keseluruhan dari alternatif pilihan suatu kriteria
a = kriteria
Secara ringkas langkah-langkah dalam metode MAUT adalah sebagai berikut:
a. Pecah sebuah keputusan ke dalam dimensi yang berbeda.
b. Tentukan bobot relatif pada masing-masing dimensi c. Daftar semua alternatif
d. Menghitung nilai Utility normalisasi matriks untuk masing-masing alternatif sesuai atributnya.
𝑈(𝑥) = (x−Xi)
𝑥𝑖+−𝑥𝑖− (4)
Keterangan :
U (x) = Normalisasi bobot alternative xi- = Nilai kriteria minimal xi+ = Nilai kriteria maksimal x = Bobot alternative
Kalikan utility dengan bobot untuk menemukan nilai masing-masing alternatif
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Perancangan sistem
Hasil Perancanngan sistem berdasarkan data analisis sistem maka dirancang Form data kriteria yang merupakan hasil rancangan website untuk mengisi dan menampilkan data kriteria sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pemberian beasiswa kepada madrasah.
Gambar 1. Desain form Data Kriteria
Selanjutnya di rancang Form data nilai kriteria yang merupakan hasil rancangan website untuk mengisi unsur penilaian kriteria dan bobot kriteria sesuai ketentuan yang terdapat dalam prosedur unsur penilaian pemberian beasiswa madrasah dari kementrian.
Gambar 2. Desain form Data Nilai Kriteria
Desain Tampilan Halaman Data Madrasah kota Gorontalo yang merupakan data calon penerima seleksi bantuan beasiswa madrasah, data yang ditampilkan pada halam website merupakan data yang telah memenuhi proses verifikasi berkas sesuai ketentuan dan persyaratan dari kementrian.
Gambar 3. Desain data Madrasah
Desain Tampilan form verifikasi berkas digunakan untuk melakukan verifikasi berkas peserta. Proses verifikasi berkas peserta dilakukan untuk mendata peserta yang siap dilakukan penilaian. Verifikasi berkas peserta dilakukan oleh administrator
Gambar 4. Desain form verifikasi berkas
Hasil Perancangan Halaman Daftar Nilai Madrasah digunakan untuk menampilkan nilai peserta. Proses nilai peserta di tampilkan di server sisi administrator.
Gambar 5. Desain form Data Nilai
3.2 Implementasi
Implementasi penerapan Metode Multi Attribute Utility Theory pada Halaman Website
Gambar 6. Desain form perhitungan menggunakan metode MAUT
Hasil Penilaian Penerapan Metode MAUT Pada Sistem Pendukung keputusan Bantuan maadrasah berbasis website berdasarkan unsur Penilaian Kriteria Jumlah Siswa, Kondisi Bangunan Fisik,Jumlah Kelas, Jumlah Pengajar dan Usia Madrasah dengan Range Bobot Penilaian 0,25,50,75 dan 100 menghasilkan penerima beasiswa dengan urutan berdasarkan hasil berikut :
Gambar 7. Hasil Seleksi Bantuan Menggunakan Metode MAUT 3.3 Hasil Pengujian Sistem
Pengujian menggunakan teknik uji coba whitebox pada alur program struktur logika program dan prosedur program dengan cara pemetaan flowchart, kemudian menghitung besarnya jumlah edge dan node, dimana jumlah edge ini akan menentukan besarnya cyclomatic complexcity[16]. Pada perhitungan cyclomatic complexcity jika V(G) = E-N+2 hasilnya sama dengan V(G) = P+1, dan Jika flowgraph mempunyai region sama dengan jumlah V(G) maka sistem sudah terbukti efektif dan efisien.Untuk pengujian white box, penelitian ini menggunakan modul data penilaian peserta berikut :
Gambar 8. Bagan Alir Form Penilaian Peserta
Dari flowgraph untuk modul data penilaian peserta di atas di ketahui bahwa nilai : Region (R) = 4 → R1,R2, R3, R4
Predicate Node (P) = 3 Node = 11
Edge = 13
V(G) = E – N + 2, = (13 – 11) + 2 = 4 V(G) = (Predicate Node (P) + 1) = 3 + 1 = 4
Ciclometic Complexity (CC) = R1,R2, R3, R4 = 4
Maka dapat disimpulkan bahwa alur logika untuk modul data penilaian peserta yang dilakukan oleh administrator adalah efektif dan efisien.
Metode pengujian black box mengfokuskan pada keperluan fungsional dari software[17]. Oleh karena itu ujicoba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program apakah berjalan sesuai yang diharapkan atau sebaliknya.
Tabel 1. Ujicoba black box
No Input/Event Proses Output/Next State Hasil Pengujian
1. Tombol login ditekan Jika username,
password, kategori benar login berhasil, jika tidak login gagal
Sesuai
2. Tambah data Kriteria Data Kriteria berhasil
di tambahkan
Sesuai
3. Hapus data Kriteria Data Kriteria berhasil
di hapus
Sesuai
4. Edit data Kriteria Data Kriteria berhasil
di Edit
Sesuai
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa, perancangan, dan implementasi maka Penerapan Metode Multi Attribute Utility Theory Pada Sistem pendukung keputusan Bantuan Madrasa berbasis website dapat ditarik kesimpulan bahwa metode MAUT dapat memaksimalkan proses seleksi penerima bantuan madrasah, proses seleksi memiliki lima kriteria yaitu Jumlah Siswa, Kondisi Bangunan Fisik, Jumlah Kelas, Jumlah Pengajar dan Usia Madrasah dengan range bobot nilai 0,25,50,75, dan 100, hasil yang diperoleh dengan menggunakan 7 data uji coba diperoleh peringkat 1 madrasah Alliyah Alhuda dengan hasil yaitu 0.8000 . Sistem berbasis website dapat mempermudah peserta seleksi untuk mengupload berkas permohonan bantuan dan Hasil seleksi dapat langsung diketahui oleh peserta seleksi. Pengujian dengan menggunakan test case dalam model pengujian whitebox dan blackbox membuktikan bahwa Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Bantuan Madrasah menggunakan Metode Multi Attribute Utility Theory Berbasis Web ini lebih efektif dan efisien.
REFERENCES
[1] Y. Yunus, Sistem Pendukung Keputusan. Gorontalo: Ideas Publishing, 2017.
[2] Kementrian Agama Provinsi Gorontalo, “Daftar Madrasah Tsyanawiyah dan Aliyah kota Gorontalo,” Gorontalo, 2022.
[3] E. R. Susanto, A. S. Puspaningrum, and N. Neneng, “Model Rekomendasi Penerima Bantuan Sosial Berdasarkan Data Kesejahteraan Rakyat,” J. Tekno Kompak, vol. 15, no. 1, p. 1, 2021, doi: 10.33365/jtk.v15i1.915.
[4] W. Rahmansyah, R. A. Qadri, R. R. A. Sakti, and S. Ikhsan, “Pemetaan Permasalahan Penyaluran Bantuan Sosial Untuk Penanganan Covid-19 Di Indonesia,” J. Pajak dan Keuang. Negara, vol. 2, no. 1, pp. 90–102, 2020, doi: 10.31092/jpkn.v2i1.995.
[5] T. H. Pudjiantoro, S. Y. Pinasty, and F. R. Umbara, “Sistem Rekomendasi Bantuan Rutilahu Kabupaten Sumedang Menggunakan Metode Multi Attribute Utility Theory,” Pros. SISFOTEK, pp. 64–69, 2020.
[6] R. S. Hayati and S. Aliyah, “Sistem Pendukung Keputusan Promosi Jabatan Menggunakan Metode Multi Attribute Utility Theory,” It (Informatic Tech. J., vol. 8, no. 2, p. 103, 2021, doi: 10.22303/it.8.2.2020.103-111.
[7] R. Sari, “Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Bantuan PKH Dengan Metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT) (Studi Kasus : Desa Bulumario Kecamatan Sipirok),” Nas. Teknol. Inf. dan Komputer), vol. 5, no. 1, pp. 234–239, 2021, doi: 10.30865/komik.v5i1.3736.
[8] A. Alfiarini and Y. Primadasa, “Penerapan Metode Multi Attribute Utility Theory Untuk Menganalisa Pemberian Bantuan Raskin,” Techno.Com, vol. 19, no. 1, pp. 76–86, 2020, doi: 10.33633/tc.v19i1.3136.
[9] J. Hutahaean and M. Badaruddin, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sekolah SMK Swasta Penerima Dana Bantuan Menerapkan Metode Simple Additive Weighting (SAW),” J. Media Inform. Budidarma, vol. 4, no. 2, p. 466, 2020, doi:
10.30865/mib.v4i2.2109.
[10] E. Suryeni, Y. H. A. Dan, and Y. Nurfitria, “Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Penerimaan Bantuan Beras Miskin Dengan Metode Weighted Product Di Kelurahan Karikil Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya,” Konf. Nas. Sist. Inform. 2015, pp.
345–350, 2015.
[11] M. Salim, “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Bantuan Operasional Madrasah Menggunakan Metode Weighted Aggregatedsum Product Assessment Berbasis Android Pada Kementerian Agama Kabupaten Pohuwato,” JSAI (Journal Sci.
Appl. Informatics), vol. 3, no. 1, pp. 25–30, 2020, doi: 10.36085/jsai.v3i1.608.
[12] P. D. Sugioo, Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development / R&D), Kesatu. Bandung: Alfabeta, 2019.
[13] C. Y. Gobel, Rekayasa Perangkat Lunak Teori dan Praktek. Jakarta: Media Edu Pustaka, 2022.
[14] A. S. S. M. Rosa, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan berorientasi Objek. Bandung: Informatika, 2019.
[15] A. S. Rosa and Salahuddi M, Rekayasa Perangkat Lunak, Ketiga. Bandung: Informatika, 2013.
[16] Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Kedua. Yogyakarta: Graha ilmu, 2013.
[17] S. Surati, S. Siswanti, and A. Kusumaningrum, “Metode Simple Multi Attribute Rating Technique Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa,” J. Ilm. SINUS, vol. 20, no. 2, p. 57, 2022, doi: 10.30646/sinus.v20i2.617.