Volume 1 No 1 (2023), Desember P-ISSN: .... - ...., E-ISSN: .... - ....
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
1
Penerapan Media Audiovisual Dan Metode Kartu Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Teladan Mulia Asmaul Husna Kelas Iv Sdn 70 Seluma
Eci Hidayat
Abstrak: Penerapan media Audiovisual dan Metode Kartu Make A Match untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi Teladan Mulia AsmaulHusna kelas IV SDN 70 Seluma. Permasalahan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dilatarbelakangi yaitu masih rendahnya hasil belajar peserta didik, kurang bervariasinya metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar dikarenakan masih menggunakan metode konvesional yang masih sangat monoton bagi siswa sehingga perlunya metode yang lebih bervariasi untuk dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar dengan nilai yang lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan dan mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan media Audiovisual dan metode Kartu Make A Match materi teladan mulia AsmaulHusna kelas IV di SDN 70 Seluma. Pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan angket, tes dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun Pelajaran 2023-2024. Dari hasil yang peneliti peroleh hasil belajar Pendidikan Agama Islam Peserta didik setelah Penerapan media Audiovisual dan metode Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa siklus I yaitu ketuntasan mencapai 66,6%. dan yang belum mencapai ketuntasan 33,3%
dari 9 siswa yang hadir. Dari 9 siswa masih ada 3 siswa yang masih belum mencapai ketuntasan KKM dan 6 siswa yang sudah mencapai KKM. Hasil belajar pada siklus ke II yaitu ketuntasan sudah mencapai 100% dan hasil belajar Pada siklus ke III nilai siswa mencapai ketuntasan 100%
dan sudah mencapai KKM. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa penerapan media Audiovisual dan metode Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Hasil Belajar, media Audiovisual dan metode Make A Match, Pendidikan Agama Islam.
1. Pendahuluan
Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam kemajuan seseorang, Masyarakat, bangsa dan negara. Perkembangan Pendidikan terus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Setiap tahun zaman mengalami perubahan dan hal tersebut menjadi tantangan bagi sesorang untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas agar sesuai dengan zaman dan memiliki daya saing di era zaman yang semakin maju. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah
2
terus melakukan berbagai Upaya dalam meningkatkan mutu Pendidikan Nasional. Beberapa hal yang dilakukan pemerintah nasional adalah dengan melakukan perubahan kurikulum yang terus berganti agar mutu Pendidikan yang ada dapat terus berkembang dan sesuai dengan era zaman yang ada.
Menurut Abd Aziz Pendidikan merupakan suatu Upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sempai usia enam tahun. Hal tersebut dilakukan melalui pemberian rangsangan Pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan Rohani agar anak memilki kesiapan dalam mamasuki Pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, non formal dan informal (Abd Aziz, 2010). Guru sangat berperan penting dalam kemajuan siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya yaitu potensi pengetahuan, keterampilan dan juga agar memiliki kemampuan spiritual dan sosial yang baik.
Hal yang dilakukan agar dapat menunjang kemajuan peserta didik dalam mencapai potensi yang dimiliki terutama hasil belajar maka peran guru sangat harus penting agar kemampuan yang dimiliki siswanya dapat berkembang dengan baik. Sebagai salah salah satu guru bidang studi Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti di SD Negeri 70 Seluma penulis merasakan permasalahan yaitu masih terdapat siswa yang hasil belajarnya masih tergolong rendah. Hal tersebut menjadi salah satu motivasi dan keinginan penulis untuk meningkatkan cara yang dapat mencapai atau meningkatkan hasil belajar peserta didik agar sesuai dengan KKM yang diinginkan.
Pendidikan agama adalah salah satu pembelajaran yang harus diterapkan disekolah karena untuk menjadi manusia yang baik memerlukan kendali yang baik di kehidupan yaitu dengan Pendidikan agama yang kuat. Menurut Imelda setiap pembelajaran khususnya pembelajaran agama hendaknya mampu menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum dan menerapkannya sesuai kenyataan yang ada disekitar pendidik (Imelda, 2017). Pendidikan agama dilakukan agar membentuk siswa atau peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia baik secara pribadi maupun sosial dalam kehidupannya.
Dalam proses pembelajaran yang terjadi adalah masih kurangnya metode yang bervariasi dalam proses belajar mengajar dikarenakan masih menggunakan metode konvesional yang masih sangat monoton bagi siswa dan juga masih rendahnya hasil belajar peserta didik sehingga perlunya metode yang lebih bervariasi untuk dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar dengan nilai yang lebih tinggi. Untuk itu perlunya pemahaman guru tentang metode pembelajaran yang bervariasi agar dapat menciptakan suasana atau kondisi yang memotivasi siswa aktif dan semangat dalam pembelajaran, dengan adanya metode dan perangkat pembelajaran yang disiapkan yang dapat
3
menunjang tersebut diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan standar KKM yang diharapkan.
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu diterapkan atau dikembangkan metode yang dapat efektif membantu siswa terlibat aktif, kreatif dan menyenangkan dalam pembelajaran. Hal tersebut menuntut guru agar dapat mengembangkan metode yang efektif dan tepat. Dalam buku Pendidikan Karakter berbasis iman dan taqwa (Novan Ardy Wiyani: 2012) Zakiah Darajat berpendapat bahwa guru Pendidikan agama islam adalah guru agama disamping melaksanakan tugas pengajaran yaitu memberitahukan pengetahuan keagamaan, ia juga melaksanakan tugas Pendidikan dan pembinaan bagi peserta didik, ia membantu pembentukan kepribadian dan pembinaan akhlak juga menumbuhkan dan mengembangkan keimanan dan ketaqwaan para peserta didik.
Oleh karena itu perlu dikembangkan dan diterapkan metode yang efektif membantu siswa karena metode yang digunakan sebagai pedoman dan perencanaan dalam menciptakan suasana belajar yang efektif, kreatif dan menyenangkan bagi siswa sebagai peserta didik. Dari uraian di atas diantara banyaknya metode yang digunakan dan diterapkan dalam pembelajaran dalam penelitian ini peneliti menggunakan penerapan media Audiovisual dan Metode Make A Match yang dapat meningkatkan berfikir dan kreatifitas siswa dikelas IV SDN 70 Seluma. Juga dapat menciptakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga peserta didik lebih aktif dan bersemangat dalam proses pembelajaran sehingga mendapatkan hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.
Hasil belajar menurut (Rosma Hartiny : 2010) hasil belajar pada diri seseorang sering tidak langsung tampak tanpa seseorang itu melakukan tindakkan untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Namun demikian hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang berubah dalam perilaku, sikap dan kemampuannya. Hasil belajar yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah dilihat dari aspek kognitif siswa, dimana hasil belajar yang terwujud dibentuk dalam bentuk angka yang diperoleh siswa.
Metode pembelajaran Make A Match adalah model pembelajaran yang mengajak siswa untuk mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep, pernyataan melalui permainan kartu pasangan dalam batas waktu yang ditentukan. Jadi siswa berperan dapat aktif dalam pembelajaran karena harus mencari jawaban atau pasangan dari setiap kartu yang sudah disiapkan. Hal tersebut dapat membantu siswa untuk berfikir kritis dan kreatif tentunya akan lebih menambah semangat siswa dalam belajar dengan adanya metode tersebut membuat suasana kelas dalam pembelajaran tidak monoton atau membosankan melainkan akan sangat menyenangkan bagi siswa terutama siswa di sekolah dasar.
4
Media Audiovisual adalah jenis media yang mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebgainya.
Pendidikan Agama Islam dapat dimaknai dalam dua pengertian yaitu Sebagai suatu proses penanaman ajaran agama islam, Sebagai bahan kajian yang menjadi materi dari proses penanaman atau Pendidikan itu sendiri (Novan Ardy Wiyani : 2012 ). Menurut Zakiah Darajat Pendidikan Agama Islam adalah Pendidikan melalui ajaran-ajaran agama islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari Pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejateraan hidup didunia dan akhirat kelak.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran yang ada. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan dan mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan media Audiovisual dan metode Kartu Make A Match materi teladan mulia AsmaulHusna kelas IV di SDN 70 Seluma. Hal tersebut juga untuk meningkatkan efektifitas pengajaran dikelas. Dengan melakukan penelitian PTK ini guru dapat memahami peroses pembelajaran dan menemukan solusi dari masalah yang dihadapi serta dapat menerapkan metode atau mengevaluasi metode dan stsrategi yang digunakan dalam Tindakan tersebut. Berdasarkan hasil yang didapat maka dapat direncanakan tindakkan berikutnya dalam siklus yang diulang sehingga sampai pada hasil yang diinginkan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di SD Negeri 70 Seluma pada kelas IV yang berjumlah 9 orang siswa Pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Waktu Penelitian yang diperlukan peneliti dalam melaksanakan PTK adalah dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2023/2024. Penelitian ini dilaksanakan dalam siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan media Audiovisual dan metode kartu Make A Match materi teladan mulia AsmaulHusna kelas IV di SDN 70 Seluma. Siklus yang dilakukan melalui Perencanaan, Tindakan, Observasi dan Refleksi yang dilakukan dalam setiap siklusnya. Teknik Pengumpulan data yaitu, Angket pernyataan atau pertanyaan tentang sikap siswa selama proses pembelelajaran, Tes yang dilakukan di siklus akhir pembelajaran untuk mengukur hasil yang diperoleh siswa setelah diberikan tindakkan di akhir siklus dan dokumentasi sebagai bukti dari penelitian ini adalah untuk mendukung data dalam penelitian ini dokumentasi dilakukan sebagai bukti- bukti tertulis berupa catatan hasil kegiatan, hasil tes
5
dan foto-foto kegiatan. Teknik Analisis yang dilakukan adalah Data yang diperoleh dari hasil tes siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode yang digunakan. Data ini menggambarkan hasil keberhasilan siswa dalam bentuk angka yang akan dilampirkan dalam hasil penelitian yang dilajukan.
3. Hasil
Dari hasil belajar yang dilihat dilapangan menyangkut hasil belajar Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 70 Seluma masih rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemanfaatan media dalam pembelajaran dan pembelajaran yang terkadang bersifat konvensional atau ceramah Sehingga peserta didik kurang bersemangat dalam belajar. Untuk itu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas(PTK) untuk menerapakan metode yang digunakan dalam pembelajaran dalam Upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
Tabel 1 jadwal pelaksanaan siklus 1 No. Hari/Tanggal Pertemuan Materi
1. Sabtu, 28 Oktober 2023
Pertemuan 1 Materi Teladan Mulia Asmaul Husna
- Asmaulhusna dan artinya - Menghafal dan menulis
Asmaulhusna Al-Malik, Al-Aziz Al-Quddus, As-Salam dan Al- Mukmin.
- Tes Kemampuan siklus 1 3.1. Hasil Penelitian Siklus I
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2023. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus, setiap siklus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan pemberian tindakkan dan satu kali pertemuan tes kemampuan. Tindakkan yang dilakukan dalam setiap siklus disesuaikan dalam rencana pembelajaran. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan media Audio Visual dan Metode Make A Match di kelas IV SD Negeri 70 Seluma. Pelaksanaan Penelitian Tindakkan Kelas ini melalui beberapa tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. Setelah melalui tahapan tersebut makan akan diperoleh data-data hasil yang berkaitan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan media Audio Visual dan Metode Make A Match di kelas IV SD Negeri 70 Seluma.
Pada tahap perencanaan peneliti Menyusun rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu Menyusun modul pembelajaran tentang materi Teladan Mulia Asmaul
6
Husna dengan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Menyusun dan mempersiapkan bahan ajar, Menyusun dan mempersiapkan lembar tes atau penilaian dalam proses pembelajaran. Melaksanakan proses pembelajaran dalam memecahkan masalah siswa dalam siklus 1 dan menyiapkan kamera untuk dokumentasi kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran.
Hasil penelitian siklus 1 yang didapat Ketika pembelajaran berlangsung yang diamati oleh peneliti dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel Hasil Belajar Siklus 1
No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1 Arka Herdian Hidayat 70 Tuntas
2 Chintiya Alisa Fitriana 90 Tuntas
3 Citra Junita R 95 Tuntas
4 Decha Dian Yame 85 Tuntas
5 Fadil Lorenza 90 Tuntas
6 Fikri 60 Belum tuntas
7 Pahrezi Revaldo P 100 Tuntas
8 Risky Dian Pratama 50 Belum tuntas
9 Yeki Ronaldo 55 Belum tuntas
Total 695
Rata-rata 77
Persentasi ketuntasan 66,6%
Persentasi belum
ketuntasan 33,3%
Dari hasil tabel diatas bahwa pengetahuan peserta didik meningkat dari pada sebelum menggunakan media audiovisual dan metode kartu Make a Match.
Peningkatan hasil belajar siswa mendapatkan ketuntasan nilai sebanyak 66,6%
dari jumlah keseluruahan siswa. Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan yaitu 33,3% dari jumlah keseluruhan. Nilai rata-rata juga mengalami peningkatan yaitu 77.
Tabel Hasil Observasi sikap Siswa Pada Siklus 1
No Indikator/Aspek yang diamati Skor nilai
1 2 3 4
7
1 Keaktifan dalam proses pembelajaran
2 Perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran.
3 Mengerjakan tugas dari guru
4 Kemauan belajar yang tinggi
5 Bertanya apabila tidak memahami pembelajaran
yang di sajikan
Jumlah 14
Rata-rata 70%
Dalam siklus 1 terdapat 5 aspek kegiatan yang diamati, dan mencapai skor 14 dengan rata-rata 70% sedangkan dari aspek kognitif siswa mencapai skor 695 dengan rata-rata 77 dengan persentase ketuntasan 66,6% dengan demikian pada siklus 1 peneliti dapat menyimpulkan bahwa aktifitas atau penerapan yang dilakukan sudah berhasil atau dapat meningkatkan hasil belajar walaupun belum maksimal dikarenakan masih terdapat 33,3% siswa yang belum mencapai ketuntasan. Untuk itu peneliti melakukan perbaikan dengan melaksanakan perbaikan disiklus II dengan menekankan pada bagian-bagian yang merupakan kesulitan bagi siswa dan kekurangan peneliti agar terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa seperti yang diharapkan melalui penerapan media Audiovisual dan metode kartu Make A match.
3.2. Hasil Penelitian Siklus II
Pada Siklus yang ke II Peneliti Menyusun rancangan yang akan dilaksanakan yaitu : Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau modul ajar tentang materi Berakhlak dengan lima Asmaulhusna dengan menggunakan media Audiovisual dan metode Make A Match, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan, mempersiapkan soal tes kemampuan memecahkan masalah akhir siklus II, dan menyiapkan alat dokumentasi berupa camera yang akan digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran.
Tabel jadwal pelaksanaan siklus II No. Hari/Tanggal Pertemuan Materi
1. Senin, 6
November 2023
Pertemuan II Materi Berakhlak dengan lima Asmaulhusna.
- Meneladani Asmaulhusna sifat Allah SWT yang maha raja, maha mulia, maha suci, maha
8
Sejahtera dan maha pemberi keamanan.
- Berakhlak dan membiasakan beberapa sikap meneladani Asmaulhusna Allah Swt seperti menahan diri, mandiri, cinta kebersihan, menjaga lisan dan hidup tertib dalam kehidupannya.
- Tes Kemampuan siklus II
Hasil siklus II didapat Ketika pembelajaran berlangsung yang diamati oleh peneliti didapat dapat dilihat dalam tabel berikuit ini :
Tabel Hasil Belajar Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1 Arka Herdian Hidayat 90 Tuntas
2 Chintiya Alisa Fitriana 90 Tuntas
3 Citra Junita R 85 Tuntas
4 Decha Dian Yame 90 Tuntas
5 Fadil Lorenza 85 Tuntas
6 Fikri 85 Tuntas
7 Pahrezi Revaldo P 80 Tuntas
8 Risky Dian Pratama 75 Tuntas
9 Yeki Ronaldo 75 Tuntas
Total 755
Rata-rata 83,8
Persentasi ketuntasan 100%
Persentasi belum ketuntasan 0%
Dari hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan peserta didik meningkat dari pada kondisi awal Ketika pembelajaran belum menggunakan menggunakan media audiovisual dan metode kartu Make a Match. Peningkatan hasil belajar siswa mendapatkan ketuntasan nilai sebanyak 100% dari jumlah
9
keseluruahan siswa. Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan yaitu 0% dari jumlah keseluruhan. Nilai rata-rata juga mengalami peningkatan yaitu 83,8.
Tabel Hasil Observasi sikap Siswa Pada Siklus II
No Indikator/Aspek yang diamati Skor nilai
1 2 3 4
1 Keaktifan dalam proses pembelajaran
2 Perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran.
3 Mengerjakan tugas dari guru
4 Kemauan belajar yang tinggi
5 Bertanya apabila tidak memahami
pembelajaran yang di sajikan
Jumlah 18
Rata-rata 90%
Dalam siklus II ini terdapat 5 aspek kegiatan yang diamati, dan mencapai skor 18 dengan rata-rata 90% sedangkan dari aspek kognitif siswa mencapai skor 755 dengan rata-rata 83,8 dengan persentase ketuntasan 100% dengan demikian pada siklus II peneliti dapat menyimpulkan bahwa aktifitas atau penerapan media Audiovisual dan metode Make A Match yang dilakukan sudah berhasil atau dapat meningkatkan hasil belajar siswa dikarenakan sudah 100%
siswa yang mencapai ketuntasan sesuai dengan KKM.
3.3. Hasil Penelitian Siklus III
Penelitian yang dilakukan pada tanggal sabtu, 18 November 2023 pada tahap ini tindakkan yang peneliti lakukan adalah perencanaan, pelaksanaan, Observasi dan refleksi. Pada tahap perencanaan peneliti menetapkan pembelajaran Problem Based learning (PBL) dimana siswa akan melakukan pembelajaran yang berdasarkan kepada suatu problem sehingga mendapatkan solusi setelah dilaksanakannya proses pembelajaran yang berkaitan dengan Materi Teladanmulia Asmaulhusna dengan P5 PPRA. Kemudian peneliti menentukan pokok bahasan yang akan dilaksanakan yaitu pada materi Teladan Mulia Asmaulhusna. Pada Tahap Pelaksanaan peneliti juga menggunakan penilaian hasil belajar peserta didik menggunakan tes. Salah satu hasil tes yang digunakan adalah hasil tes setelah siswa melakukan projek salah satu karya P5 PPRA yang berkaitan dengan materi Teladan mulia Asmaulhusna.
10
Tabel jadwal pelaksanaan siklus III No. Hari/Tanggal Pertemuan Materi
1. Sabtu, 18
November 2023
Pertemuan III P5 PPRA Teladan mulia Asmaulhusna
- Hubungan Meneladani
Asmaulhusna dengan Projek P5 PPRA.
- Akhlak Asmaulhusna Al-Quddus dengan Projek menggunakan barang bekas menjadi berkah sebagai implementasi berakhlak Cinta kebersihan dengan Asmaulhusna Al-Quddus (Allah maha Suci ).
- P5 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila : Membuat Kotak Pensil dan Kaligrafi Asmaulhusna dari bahan botol plastik dan kertas kardus bekas.
- Tes kemampuan Siklus III.
Hasil siklus III didapat Ketika pembelajaran berlangsung yang diamati oleh peneliti dapat dilihat dalam tabel berikuit ini :
Tabel Hasil Belajar Siklus III
No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1 Arka Herdian Hidayat 80 Tuntas
2 Chintiya Alisa Fitriana 85 Tuntas
3 Citra Junita R 75 Tuntas
4 Decha Dian Yame 95 Tuntas
5 Fadil Lorenza 95 Tuntas
6 Fikri 85 Tuntas
7 Pahrezi Revaldo P 85 Tuntas
8 Risky Dian Pratama 80 Tuntas
9 Yeki Ronaldo 85 Tuntas
Total 765
Rata-rata 85
Persentasi ketuntasan 100%
11
Persentasi belum ketuntasan 0%
Dari tabel diatas diperoleh nilai bahwa ketuntasan siswa dalam mengikuti proses Pembelajaran Teladan Mulia Asmaulhusna yang berkaitan dengan Projek Pembelajaran P5 PPRA yaitu hasil belajar siswa mendapatkan ketuntasan nilai sebanyak 100% dari jumlah keseluruahan siswa. Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan yaitu 0% dari jumlah keseluruhan. Nilai rata-rata siswa yaitu 85.
Tabel Hasil Observasi sikap Siswa Pada Siklus III
No Indikator/Aspek yang diamati Skor nilai
1 2 3 4
1 Keaktifan dalam proses pembelajaran
2 Perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran.
3 Mengerjakan tugas dari guru
4 Kemauan belajar yang tinggi
5 Bertanya apabila tidak memahami
pembelajaran yang di sajikan
Jumlah 19
Rata-rata 95%
Dalam siklus III ini terdapat 5 aspek kegiatan yang diamati, dan mencapai skor 19 dengan rata-rata 95% sedangkan dari aspek kognitif siswa mencapai skor 765 dengan rata-rata 85 dengan persentase ketuntasan 100% dengan demikian pada siklus III peneliti dapat menyimpulkan bahwa aktifitas yang dilakukan sudah berhasil atau dapat meningkatkan hasil belajar siswa dikarenakan sudah 100% siswa yang mencapai ketuntasan sesuai dengan KKM.
4. Pembahasan
Setelah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas yaitu menerapkan model Problem based learning (PBL) pada materi Teladan mulia Asmaulhusna kelas IV. Pada siklus 1 yang dilakukan dengan penerapan media Audiovisual dan metode kartu Make a Match terdapat hasil yaitu siklus 1 terdapat 66,6% ketuntasan dan yang belum mencapai ketuntasan 33,3% dan rata-rata 77 dari 9 siswa yang hadir. Dari 9 siswa masih ada 3 siswa yang masih belum mencapai ketuntasan KKM dan 6 siswa yang sudah mencapai KKM. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kembali maka akan dilakukan siklus yang ke II dengan metode yang sama. Hasil
12
tes siklus yang ke II bahwa terdapat kenaikan pemahaman siswa hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes yang diperoleh dengan penerapan media Audiovisual dan metode Make A Match. Dan hasil keaktifan siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus II sudah 100% siswa tuntas dan mencapai ketuntasan KKM dari 9 siswa yang hadir. Hal ini membuktikan bahwa manfaat dari media Audiovisual dan metode Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SDN 70 seluma. Pada Suklus III siswa mendapatkan ketuntasan 100% dari 9 siswa yang hadir hal ini sudah mencapai ketuntasan seseuai KKM seperti yang diharapkan.
Tabel Tingkat Ketuntasan dan Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Media Audiovisual Dan Metode Make A Match.
No. Tahap Siswa Tuntas% Siswa Tidak Tuntas%
Keaktipan Siswa
1. Siklus 1 66,6% 33,3% 70%
2. Siklus 2 100% 0% 90%
3. Siklus 3 100% 0% 95%
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PAI dengan menggunakan media Audiovisual dan metode Make A Match sangat mempengaruhi keberhasilan dan peningkatan hasil belajar siswa dan berikut ini adalah hasil belajar siswa dalam bentuk diagram batang sebagai berikut :
66,6
100 100
70 33,3
0 0
90 95
0 20 40 60 80 100 120
Siklus I Siklus II siklus III Keaktifan siswa
Hasil Peningkatan hasil belajar peserta didik
Jumlah Tuntas Tidak Tuntas .
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan dalam Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan media Audiovisual dan metode Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Tema Teladan Mulia Asmaulhusna Kelas IV. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa siklus I yaitu ketuntasan mencapai 66,6%. dan yang belum mencapai ketuntasan
13
33,3% dan rata-rata 77 dari 9 siswa yang hadir. Dari 9 siswa masih ada 3 siswa yang masih belum mencapai ketuntasan KKM dan 6 siswa yang sudah mencapai KKM. Penerapan Kembali di siklus yang ke II di kelas yang sama dengan harapan agar penerapan yang sudah dievaluasi agar dapat lebih ditekankan Kembali dibagian yang menjadi kekurangan atau kendala yang terjadi sehingga penerapan yang dilakukan dapat lebih maksimal dan dapat meningkatkan nilai siswa yang mencapai KKM yang diinginkan. Pada siklus ke II dengan penerapan media Audiovisual dan metode Make A Match. Hasil belajar siswa mencapai KKM mengalami peningkatan yaitu mencapai 100% dengan rata-rata 83,8 dan siswa yang belum mencapai sebesar 0% dari jumlah 9 siswa yang hadir. Pada siklus ke III nilai siswa mencapai ketuntasan 100% dengan rata-rata 85 dan sudah mencapai KKM sehingga penelitian ini pada materi Teladan Mulia Asmaulhusna sudah dinyatakan berhasil. Penerapan media Audiovisual dan Metode Make A Match pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti dapat meningkatkan hasil belajar, minat belajar, pemahaman dan motivasi siswa. Dengan demikian hal tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan atau saran bagi guru untuk mengembangkan dan menggunakan media yang lebih bervariasi dan juga pemanfaatan teknologi dalam mengajar, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan peningkatan hasil belajar siswa.
Daftar Pustaka
Buku:
ABD Aziz.(2010) Orientasi Sistem Pendidikan Agama di sekolah. Yogyakarta : Penerbit Teras.
Novan Ardy Wiyani( 2012) Pendidikan Karakter berbasis iman dan taqwa. Yogyakarta : Penerbit Teras.
Rosma Hartyny S(2010).Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Teras.
Jurnal:
Imelda, A. (2017). Implementasi Pendidikan Nilai Dalam Pendidikan Agama Islam. Al- Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 227–247