PENERAPAN BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) PADA PEKERJAAN PADA GEDUNG BERTINGKAT RUMAH SUSUN BBPJN XI/PJN
I KALIMANTAN
Muhammad Luthfi Maulana1, Eka Purnamasari2, Akhmad Gazali3, Darmansyah Tjitradi4
1Teknik Sipil, 22201, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, Banjarmasin, NPM19640146,
2Teknik Sipil, 22201, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, Banjarmasin, NIDN1102018801,
3Teknik Sipil, 22201, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, Banjarmasin, NIDN1108088803,
4Teknik Sipil, 22201, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, NIDN10025057508 ([email protected])
ABSTRAK
Bangunan Gedung Rumah Susun BBPJN XI/PJN I Kalimantan terdiri dari 9 lantai dengan material beton bertulang. Penelitian bertujuan menerapkan
Building Information Modeling
(BIM) dalam analisis struktur atas dan estimasi volume pekerjaan pada gedung bertingkat, karena memiliki fitur -fitur yang dapat diandalkan untuk perencanaan dan meminimalisir kesalahan dalam estimasi volume pekerjaan. Penelitian memanfaatkan Tekla Structural Designer dan Tekla Structures, yaitu perangkat lunak BIM yang terkemuka dalam industri konstruksi, sebagai alat untuk memodelkan struktur gedung bertingkat secara detail. Dalam metode ini, analisis struktural dilakukan untuk memastikan kekuatan dan kestabilan struktur menggunakan metode elemen hingga dengan acuan desain SNI 1727-2020 dan SNI 2847-2019. Fitur Tekla Structures, sepertiorganizer
digunakan untuk menghitung volume pekerjaan yang dibutuhkan untuk masing-masing komponen struktural. Berdasarkan hasil perhitungan kombinasi pembebanan didapat nilai gaya aksial terbesar terdapat pada kolom K58 (Kode C24-1) sebesar 4910,6 kN, kemudian untuk gaya momen terbesar ada pada balok B57 (Kode 9B6) sebesar 291,8 kNm, dan untuk nilai gaya geser terbesar terdapat balok B46 (Kode 9B6-3) sebesar - 237,9/225,1kN. Pekerjaan struktural kolom dan balok seluruhnya aman.Adapun hasil estimasi volume pekerjaan pada beton serta besi kolom berturut-turut sebesar 517,8 m3 dan 260.281 Kg, selanjutnya, untuk volume pekerjaan beton serta besi balok berturut-turut sebesar 290,7 m3 dan 90.720 Kg.
Kata Kunci: Analisis Struktur, Volume, BIM, Tekla
ABSTRACT
The BBPJN XI/PJN I Kalimantan Flats Building consists of 9 floors with reinforced concrete material. This study intends to explore the application of Building Information Modeling (BIM) in superstructure analysis and estimation of work volume in multi-storey buildings, because they are considered to have reliable features for planning and minimize errors in estimating work volume.This research utilizes Tekla Structural Designer and Tekla Structures, one of the leading BIM software in the construction industry, as tools to model multi-storey building structures in detail. In this method, structural analysis is carried out to ensure the strength and stability of the structure using the finite element method with design references to SNI 1727-2020 and SNI 2847-2019. Meanwhile, Tekla Structures features, such as the organizer, are used to calculate the volume of work required for each structural component.Based on the results of the loading combination settlement, the largest axial force value is found in column K58 (Code C24-1) of 4910.6 kN, then for the largest moment force is in beam B57 (Code 9B6) of 291.8 kNm, and for the shear force value the largest is beam B46 (Code 9B6-3) of -237.9/225.1kN. The structural work of the columns and beams is completely safe. The estimated work volume for concrete and iron columns is 517.8 m3 and 260,281 Kg, then for concrete and iron beam work volumes are 290.7 m3 and 90,720 Kg.
Keywords
:Structure Analysis, Volume, BIM, Tekla
PENDAHULUANKeberhasilan proyek tergantung oleh kerjasama tim arsitek, teknik sipil, dan tim manajemen konstruksi. Saat ini BIM (
Building Information Modeling
) merupakan teknologi informasi yang dapat mempelajari bangunan kontruksi, tanpa harus membangunnya lebih dulu (Berlian et al., 2016). Kelebihan metode BIM menunjukan bahwa dengan penggunaan BIM sangatlah membantu dalam hal pengendalian waktu, biaya, dan mutu dibandingkan dengan metode konvensional (Kamil, 2019). Dalam perencanaan proyek yang terintegrasi BIM, kontrol untuk kita terhadap model menjadi lebih besar, sehingga mencegah ketidakefisienan terhadap waktu dan biaya selama pengembangan proyek.Peraturan Menteri PUPR Nomor 22 Tahun 2018 menyebutkan bahwa penggunaan Building Information Modeling (BIM) wajib diterapkan pada Bangunan Gedung Negara Tidak Sederhana dengan luas lebih dari 2000 m2 dan lebih dari 2 lantai. Oleh karena itu, pada tahap desain, BIM dianggap sangat penting karena hampir seluruh keputusan dibuat saat proses desain. Maka, proses pemodelan, analisis struktur atas dan perhitungan volume akan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak
berbasis Building Information Modeling (BIM), yaitu Tekla Struktural Designer 2022 dan Tekla Structures 2020.
Dalam penelitian ini, objek yang akan digunakan adalah Gedung Rumah Susun BBPJN XI/PJN I Kalimantan. Bangunan ini terdiri dari 8 lantai dengan desain beton berulang secara vertikal yang memuat 95 unit rumah dan fasilitas lainnya serta lantai atap berbentuk dak yang difungsikan sebagai taman. Material dari bangunan ini secara umum menggunakan beton cast in place dalam proses kontruksinya.
Berdasarkan hal-hal diatas didapat tujuan dari penelitian ini sebagai berikut Mengetahui analisis struktur atas pada struktur beton bertulang dari Gedung Rumah Susun BBPJN XI/PJN I Kalimantan menggunakan software berbasis BIM.
Mengetahui perhitungan volume pada pekerjaan proyek dari Pembagunan Gedung Rumah Susun BBPJN XI/PJN I Kalimantan menggunakan software berbasis BIM.
Building Information Modeling (BIM)
Manfaat Building Information Modeling (BIM) dalam tahap desain yaitu apabila dalam sebuah proyek bangunan arsitek harus menyeimbangkan ruang lingkup proyek antara jadwal dan biaya.
Apabila terjadi perubahan dari satu variabel biaya waktu dan uang maka akan mempengaruhi hubungan antara konsultan dan klien, dengan menggunakan
Building Information Modeling
(BIM) semua informasi penting sudah tersedia, sehingga proyek yang berhubungan dengan keputusan dapat dibuat lebih cepat dan efektif. Selain itu, BIM juga dapat digunakan pada tahap pemeliharaan proyek. Ketika proyek konstruksi dikelola dengan metode tradisional dan alat berbasis kertas, mungkin sulit untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dan sesuai anggaran (Khochare & Waghmare, 2018).Metode Elemen Hingga (MEH)
Metode elemen hingga adalah cara pendekatan solusi analisis struktur yang disederhanakan dalam elemen-elemen kecil dan umumnya memiliki geometri lebih sederhana, sehingga lebih mudah dianalisis (Sinaga dan Tambunan, 2008).
Tekla Structural Designer 2022
Tekla Structural Designer membantu memaksimalkan kolaborasi dengan semua pihak dalam proyek, termasuk arsitek, fabrikator, dan kontraktor. Integrasi BIM cara yang efektif dan mudah untuk menjaga kualitas, mengurangi pengerjaan ulang, memperlancar kolaborasi dan mempertimbangkan keseluruhan desain bangunan 3D dalam satu proses yang mudah.
Data Pembebanan
Dalam perencanaan struktur, faktor pembebanan merupakan hal yang wajib diperhitungkan. Perhitungan muatan disesuaikan dengan jenis beban yang bekerja pada struktur berdasarkan peraturan pembebanan yang berlaku, karena pembebanan tersebut akan mempengaruhi analisa struktur perancangan. Beban-beban yang diperhitungkan disini yaitu beban mati dan beban hidup berdasarkan fungsi bangunan. Fungsi bangunan gedung yang direncanakan adalah gedung rumah susun. Berdasarkan SNI 03-1727-1989 Pasal 2.1.1 Tabel 1 dan SNI 1727-2020 Tabel 4.3-1. Berat sendiri struktur portal dan pelat lantai dihitung secara otomatis menggunakan bantuan Software Tekla Structural Designer 2022.
Tabel 1 Beban mati (
dead load
)Material Densitas (kN/m2) Dinding Pasangan ½ Bata Merah 2,5
Ubin 0,24
Adukan Semen 0,21
Rangka Plafond 0,07
Plafond 0,11
Mekanikal Elektrikal 0,4
(Sumber : SNI 03-1727-1989 Pasal 2.1.1 Tabel 1)
Tabel 2 Beban hidup (
live load
)Hunian atau Penggunaan Densitas (kN/m2) Ruang Pribadi dan Koridornya 1,92
Atap 10
(Sumber : SNI 1727-2020 Tabel 4.3-1) Kombinasi Pembebanan
Pada kasus ini kombinasi pembebanan dihitung secara otomatis menggunakan fitur combination generator yang terdapat pada Tekla Structural Designer 2022 yang sudah mengacu pada SNI 2847-2019.
Tabel 3 Kombinasi pembebanan
Kombinasi Pembebanan Beban Utama
U = 1,4D D
U = ,2D +1,6L + 0,5(Lr atauR) L (Sumber : SNI 2847-2019 Tabel 5.3.1)
Manajemen Konstruksi
Dalam setiap proyek konstruksi, diperlukan manajemen terhadap sumber daya yang akan diproses agar dapat berjalan efektif dan efisien, sehingga dapat diperoleh hasil yang memuaskan. Sumber daya adalah berbagai daya untuk memungkinkan tercapainya sebuah hasil yang diinginkan. Sumber daya itu sendiri terdiri dari beberapa macam, yaitu
uang
(money)
, bahan(material)
, peralatan(machine)
, tenaga manusia(man power)
, pasar(market)
, metode(method)
, informasi(information)
, dan ruang(space)
, serta waktu(time)
(Rani, 2016).Tekla Structures 2020
Menurut Saputri (2012), Software Tekla merupakan revolusi baru dalam bidang rekayasa struktur dengan beberapa keunggulan yang dibanding program aplikasi lainnya. Oli (2017) menjelaskan bahwa software ini dapat digunakan untuk desain teknik struktur, dokumentasi dan pemodelan struktur seperti, detailing baja, detailing beton bertulang, dan detailing beton pracetak. Hasil gambar dan laporan yang diperlukan utuk kebutuhan proyek dapat dihasilkan secara otomatis melalui software Tekla ini.
Quantity Take-off (QTO)
Quantity Take-Off merupakan salah satu upaya dari kontraktor dengan melakukan perhitungan volume, yang nantinya akan digunakan sebagai bahan untuk menyusun BQ (
Bill of Quantity
) dalam tender dan nantinya juga dijadikan bahan untuk melakukanprocurement
. Penggunaan BIM dalam menghasilkanquantity take-off
memiliki beberapa kelebihan seperti, memiliki efisiensi terhadap waktu karena dapat menghitung volume dengan lebih cepat dibandingkan dengan metode sebelumnya, apalagi bila terdapat perubahan desain. Akan tetapi dalam membuat permodelan menggunakan software BIM membutuhkan waktu yang cukup lama dan harus teliti agar memperoleh hasil yang akurat (Laorent et al., 2019).METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Gedung Rumah Susun BBPJN XI/PJN I Kalimantan bertempat di Jl. Unlam III, No.6, Loktabat Sel., Kec. Banjarbaru Selatan, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan, 70714.
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang diterapkan dalam proses penelitian ditentukan oleh metode penelitian sebagai berikut :
Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan memperlihatkan hasil dari setiap analisis pada kolom dan balok yang telah dilakukan menggunakan aplikasi Tekla Structural Designer untuk analisis struktur dan Tekla Structure untuk analisis estimasi volume pekerjaan.
Analisis Data dan Pembahasan
Penelitian dilakukan dengan cara analisis pada kolom dan balok yang diinput sesuai dengan data yang diperoleh seperti
Shop Drawing
, sebagai acuan dasar dalam permodelan 3D,As Built Drawing
, sebagai acuan dasar dalam permodelan 3D jika adanya perubahan yang terjadi dan berbeda dari gambarshop drawing
danBill of Quantity
(BQ), untuk mendapatkan detail sub kegiatan dan item pekerjaan, lalu didapatkan hasil analisis struktur atas berdasarkancode ACI 318-19
danASCE 7-16
dan estimasti volume pekerjaan.Prosedur Penelitian
Penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu penelitian untuk mengetahui analisis struktur atas pada kolom dan balok dengan aplikasi Tekla Structural Designer dan estimasi volume pekerjaan dengan aplikasi Tekla Structure.
Alat dan Bahan
Peralatan dan software yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Software Tekla Structural Designer 2022
2. Software Tekla Structures 2022 3. Personal Computer (PC)
HASIL & PEMBAHASAN Analisis Struktur Atas
Pemodelan Grid
Pembuatan grid sesuai dengan
As Built Drawing.
Gambar 1 Tampilan grid tekla structural designer
(sumber : Dokumentasi Pribadi, 2023) Pemodelan Kolom
Kolom yang akan dibuat pada setiap lantai dalam pemodelan berukuran 800x550 mm. Langkah untuk memodelkan kolom dengan cara buka
Tab Model
→Column
→aturproperties
.Gambar 2 Pemodelan kolom tekla structural designer (
Sumber
: Dokumentasi Pribadi, 2023)Pemodelan Balok
Langkah untuk memodelkan balok dengan cara buka
Tab Model
→Beam
→aturproperties
.Gambar 3 Pemodelan balok tekla structural designer (
Sumber
: Dokumentasi Pribadi, 2023)Pemodelan Plat Lantai
Dengan cara buka
Tab Model
→Slab on Beams
→aturproperties
.Gambar 4 Pemodelan plat lantai tekla structural designer (
Sumber
: Dokumentasi Pribadi, 2023)Gaya Aksial
Berdasarkan hasil analisa struktur dengan bantuan Tekla Structural Designer maka didapatkan gaya aksial terbesar adalah 4910,6 kN.
Gambar 5
Axial force
(Sumber
: Hasil Analisis, 2023) Gaya MomenBerdasarkan hasil analisa struktur maka didapatkan gaya momen terbesar adalah 291,8 kNm.
Gambar 6
Moment major
(Sumber
: Hasil Analisis, 2023) Gaya GeserBerdasarkan hasil analisa struktur maka didapatkan gaya geser terbesar adalah -237.9/225.1kN.
Gambar 7
Shear major
(Sumber
: Hasil Analisis, 2023) Desain KolomLangkah untuk mendesain kolom yaitu dengan cara klik kanan pada kolom→
interactive design
→static
.Gambar 8
Lungitudinal bars column design
(Sumber
: Hasil Desain, 2023)Desain Balok
Untuk mendesain balok yaitu dengan cara klik kanan pada balok →
interactive design
→static
.Gambar 8
Lungitudinal bars
beamdesign
(Sumber
: Hasil Desain, 2023)Display Member Status
Pada tampilan ini kita akan mengetahui rangkuman dari seluruh perhitungan yang sudah diproses secara otomatis dengan sinyal warna sehingga memudahkan kita dalam menyimpulkan bangunan ini aman atau tidaknya. Warna hijau yang artinya aman, kuning yaitu peringatan dan merah adalah tidak aman atau gagal.
Gambar 9
Display member status
(Sumber : Hasil Desain, 2023)Dapat disimpulkan bahwa struktur atas pada Gedung Rumah Susun BBPJN XI/PJN I Kalimantan dikatakan aman, dikarenakan tidak adanya sinyal berwarna merah pada hasil analisis struktur atas berdasarkan code
ACI 318-19
danASCE 7-16
yang diinput pada software Tekla Structural Designer 2022. Tetapi ada beberapa struktur yang memberikan sinyal peringatan karena balok dianggapDeep Beam
.Gambar 10
Deep beam
(Sumber : Hasil Analisis, 2023) Analisis Volume PekerjaanPemodelan Grid
Terlebih dahulu dilakukan pembuatan grid sesuai dengan gambar rencana selaku referensi dasar dalam membuat pemodelan.
Reference Model →pilih Add Model→Browse→cari lokasi file→Add Model.
Sehabis denah pondasi sukses di-input, atur posisi denah sesuai dengan grid yang telah dibuat.
Gambar 12 Pemodelan
pile cap
(Sumber : Hasil Desain, 2023) Pemodelan Tiang Pancang pada TeklaGuna membuat tiang pancang, caranya dengan buka
Tab Concrete
→Column
→ aturproperties
tiang pancang serupa dengan bagian masing- masing tiang pancang→terapkan pada pemodelan.Gambar 13 Pemodelan Tiang Pancang (Sumber : Hasil Desain, 2023) Pemodelan Kolom pada Tekla
Tahap untuk memodelkan kolom dengan cara buka
Tab Concrete
→Column
→ atur properties kolom, sesudah kolom dimodelkan, berikutnya membuat pemodelan tulangan kolom.Terlebih dahulu dilakukan pembuatan grid sesuai dengan gambar rencana selaku referensi dasar dalam membuat pemodelan.
Gambar 15 Pemodelan balok (Sumber : Hasil Desain, 2023)
Pemodelan
Tie Beam
pada TeklaLangkah pemodelan
tie beam
serta penulangannya sama seperti dalam membikin balok dengan menyesuaikanproperties.
Gambar 16 Pemodelan
tie beam
(Sumber : Hasil Desain, 2023)Gambar 17 Pemodelan plat lantai (Sumber : Hasil Desain, 2023)
Hasil akhir pemodelan Gedung Rumah Susun BBPJN XI/PJN I Kalimantan.
Gambar 18 Hasil akhir pemodelan pada Tekla Structures (Sumber : Hasil Desain, 2023)
Tekla
Organizer
Menu ini berguna buat mengklasifikasikan permodelan dari objek yang telah dibikin sebelumnya, dalam penggunaan
Organizer
berupalist
-list
totalitas model setelah itu diklasifikasikan dalam sebagian kategori utama sampai sub kategori.berdasarkan model 3D yang telah dibangun dan atribut yang ditetapkan pada elemen structural. Perangkat lunak ini akan mengambil data dari model 3D serta menciptakan hasil kalkulasi volume secara otomatis, sehingga memudahkan proses estimasi serta manajemen pekerjaan pada proyek konstruksi.
Tabel 4
List volume
pekerjaan TeklaNo. Item Pekerjaan Satuan Volume BIM 1 Tie beam TB36A
- Beton m3 30,7
- Besi beton kg 10.561
2 Tie beam TB46
- Beton m3 20,1
- Besi beton kg 6.765
B Pekerjaan Struktur Atas
Lantai Dasar Elevasi -50 mm 1 Kolom K58
- Beton m3 91,5
- Besi beton kg 12.294
Lantai 2 Elevasi +3550 mm sampai dengan Lantai 8 Elevasi +23950 mm (Tipikal)
1 Kolom K58
- Beton m3 59,8
- Besi beton kg 35.368
2 Balok B24
- Beton m3 2,9
- Besi beton kg 998
3 Balok B24A
- Beton m3 1,4
- Besi beton kg 344
4 Balok B36A
- Beton m3 66,7
- Besi beton kg 15.473
5 Balok B46
- Beton m3 34,8
- Besi beton kg 8.649
Lantai Atap Elevasi +27400 mm
Kolom K58
- Beton m3 7,7
- Besi beton kg 411
Balok B24
- Beton m3 2,4
- Besi beton kg 818
Balok B24A
- Beton m3 0,8
- Besi beton kg 212
Balok B36A
- Besi beton kg 8.642 Lantai AtapLift Elevasi +31750 mm
1 Balok B24
- Beton m3 0,8
- Besi beton kg 295
- Beton m3 4,5
- Besi beton kg 1.217
(Sumber : Hasil Analisis, 2023)
PENUTUP Kesimpulan
1. Hasil dari analisis struktur atas pada kolom dan balok dengan permodelan Gedung Rumah Susun BBPJN XI/PJN I Kalimantan melalui Tekla Structural Designer berdasarkan code ACI 318-19 dan ASCE 7-16 sebagai acuan yang di-input pada Design Code Settings diketahui pekerjaan struktural kolom dan balok seluruhnya aman. Dengan perhitungan kombinasi pembebanan yang memakai nilai gaya aksial, momen dan geser terbesar pada kolom serta balok sebesar :
a. K58 (Kode C24-1) = 4910,6 kN = 491,06 ton b. B57 (Kode 9B6) = 291,8 kN.m = 29,18 ton.m c. B46 (Kode 9B6-3) = -237,9/225,1 kN = -23,7/22,51 ton
2. Hasil dari perhitungan volume pekerjaan struktur atas pada kolom dan balok dengan permodelan Gedung Rumah Susun BBPJN XI/PJN I Kalimantan melalui Tekla Structures, yaitu :
a. Kolom = Beton = 517,8 m3
= Besi = 260.281 Kg b. Balok = Beton = 290,7 m3
= Besi = 90.720 Kg Saran
1. Perlunya dilakukan pembelajaran yang lebih mendalam untuk software Tekla Structural Designer maupun Tekla Structures agar dapat memodelkan struktur tangga, struktur dinding dan struktur bawah atau pondasi..
2. Sangat disarankan untuk jurusan Teknik Sipil dan lainnya yang berhubungan dengan Teknik, agar mulai menggunakan software bantuan ini dalam melakukan pengembangan proses pembelajaran di kampus sehingga mahasiswa dapat meningkatkan daya saing dan kompetensi dalam mempersiapkan permintaan pasar yang mengarah kepenggunaan program berbasis Building Information Modeling (BIM) karena memiliki fitur-fitur yang dapat diandalkan untuk perencanaan dan meminimalisir kesalahan dalam estimasi volume pekerjaan, seperti :
a. Membuat Model 3D dan volume terhubung menjadi satu
Badan Standarisasi Nasional. 1989. Standar Nasional Indonesia 03-1727-1989.
Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2019. Standar Nasional Indonesia 1726:2019.
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Gedung dan Nongedung. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2019. Standar Nasional Indonesia 2847:2019.
Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2020. Standar Nasional Indonesia 1727:2020.
Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait untuk Bangunan Gedung dan Struktur Lain. Jakarta.
Berlian, C. A., Randy Putranto Adhi, Arif Hidayat., & Hari Nugroho. (2016).
Perbandingan Evisiensi Waktu,Biaya dan Sumber Daya Manusia Antara Metode BIM dan Konvensional (Studi kasus : Perencanaan Gedung 20 Lantai)
.Kamil, A. A. (2019).
Menggunakan Metode Konvensional Dan Metode Bim the Comparison Between Conventional Methods and Bim in Time , Cost and Quality Control
. April, 27–33.Khochare, S. D., & Waghmare, A. P. (2018).
3D,4D and 5D Building Information Modeling
for Commercial Building Projects.Journal of Advances and Scholarly Researches in Allied Education
, 5, 132–138.https://doi.org/10.29070/15/56833.
Sinaga, H., dan Tambunan, F. (2008).
Analisis Stabilitas dan Penurunan Timbunan pada Tanah Lunak dengan Vertical Drain. Perkuatan Bambu dan Perkuatan Geotextile.
Bandung: Institut Teknologi Bandung.Rani, H. A. (2016).
Manajemen Proyek Konstruksi. Deepublish
.Saputri, F. (2012).
Penerapan Building Information Modelaing pada Pembangunan Struktur Gedung Perpustakaan IPB Menggunakan SoftwareTekla Struktures 17
. Institut Pertanian Bogor.Oli, A. (2017).
Structural BIM Modelling Using Tekla Structures Focus on a Modelling Process of an Office building (Helsinki Metropolia University of Applied Sciences)
. Helsinki Metropolia University of Applied Sciences
. https://www.theseus.fi/handle/10024/130624.Laorent, D., Nugraha, P., & Budiman, J. (2019).