• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan good corporate governance (gcg) pt. bank

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "penerapan good corporate governance (gcg) pt. bank"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan pengetahuan empiris mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) di Indonesia; Memperbanyak pengalaman dalam penelitian, karena ini merupakan langkah awal peneliti melakukan penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang membangun, dan juga sebagai informasi dan masukan bagi Bank untuk lebih mengembangkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. . untuk sosialisasi mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang baik agar dapat dipahami oleh masyarakat luas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan dan dasar penelitian serupa yang dapat diterapkan oleh mahasiswa di perguruan tinggi di masa yang akan datang.

Dapat dijadikan sebagai wawasan dan tambahan pengetahuan bagi dirinya sendiri; Dapat dijadikan bahan referensi untuk.

Definisi Istilah

Sedangkan istilah “pemerintahan yang baik” terdapat pada ketentuan Pasal 34 ayat (1) UU No. 21 Tahun 2008 yang mengatur sebagai berikut: “Bank syariah dan UUS wajib menerapkan tata kelola yang baik yang mencakup prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, profesionalisme, dan keadilan dalam pelaksanaan kegiatan usaha.” Menurut definisi Bank Dunia, Aturan, standar dan organisasi GCG di bidang ekonomi, yang mengatur perilaku pemilik usaha, direktur dan manajer serta rincian dan justifikasi tugas dan wewenang serta tanggung jawab mereka terhadap investor (pemegang saham dan kreditur). 6. Salah satu yang utama Topik tata kelola perusahaan berkaitan dengan permasalahan tanggung jawab dan akuntabilitas/mandat, terutama mengenai penerapan pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang saham.

Sistematika Pembahasan

Anggota Dewan Komisaris harus memastikan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota direksi lainnya dan/atau anggota direksi; Dan. Anggota Dewan Komisaris wajib mengungkapkan remunerasi dan kapasitasnya dalam Laporan Pelaksanaan GCG sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia ini. perusahaan atau institusi lain.

Anggota Dewan Pengawas wajib mengungkapkan remunerasi dan fasilitas dalam laporan pelaksanaan GCG sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia ini. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Pengawas lainnya dan/atau anggota Direksi lainnya. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Pengawas mengenai calon anggota Dewan Pengawas, Direksi dan/atau Dewan Pengawas Syariah;

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah sepenuhnya memenuhi prinsip-prinsip GCG, sangat efektif, dan tidak terdapat kelemahan kecil. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, telah efektif, namun masih terdapat kelemahan-kelemahan minor.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

  • Pengertian Good Corporate Governance
  • Manfaat Good Corporate Governance
  • Tujuan penerapan Good Corporate Governance
  • Prinsip Good Corporate Governance
  • Regulasi penerapan GCG pada perbankan syariah
  • Penerapan GCG pada perbankan syariah

Anggota Komite Pengawasan Syariah wajib mengungkapkan remunerasi dan tunjangan dalam laporan pelaksanaan GCG sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia. Anggota Komite Pengawasan Syariah wajib mengungkapkan remunerasi dan tunjangan dalam laporan pelaksanaan GCG sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Subyek Penelitian

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

  • Interview (Wawancara)
  • Dokumentasi
  • Observasi (Pengamatan)

Wawancara dalam penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang kehidupan orang-orang dalam suatu masyarakat dan sikapnya merupakan asisten utama dalam metode observasi. 29 Penelitian kualitatif ini menggunakan teknik dalam penelitian kualitatif, teknik pengambilan sampel yang sering digunakan adalah purposive sampling. teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia adalah orang yang mempunyai kebijakan yang akan memudahkan peneliti dalam mengeksplorasi objek atau situasi sosial. dipelajari. 30. Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data dengan cara mengumpulkan dan mengamati data berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah. Selain teknik wawancara dan teknik dokumentasi, data dalam penelitian kualitatif dapat dikumpulkan melalui teknik observasi. Teknik observasi adalah pengamatan secara sistematis dan pencatatan terhadap unsur-unsur yang tampak pada suatu gejala atau gejala internal.

Analisis Data

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah penyajian data.Pada penelitian kualitatif, penyajian data tersebut dapat berupa tabel, grafik dan sejenisnya. Melalui penyajian data ini data diorganisasikan, disusun dalam pola relasional, sehingga menjadi lebih mudah untuk dipahami. Penyajian data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan pekerjaan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

Kesimpulan yang dicapai akan disahkan dengan bukti yang sah dan konsisten, dan apabila dibuktikan, kesimpulannya adalah kesimpulan yang boleh dipercayai.

Keabsahan Data

Tahap-tahap Penelitian

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

Sejarah PT. Bank Syariah Mandiri

Hadir dengan cita-cita pembangunan negara. Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat di seluruh insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal berdirinya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999 sebenarnya menjadi pembelajaran dan berkah pasca krisis ekonomi dan moneter tahun 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997 yang disusul krisis multidimensi, termasuk politik nasional, telah menimbulkan sederet dampak negatif yang sangat besar terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk dunia usaha. Dengan kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank konvensional mengalami krisis yang luar biasa.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) milik Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP), PT Bank Dagang Negara, dan PT Mahkota Selamat juga terkena dampak krisis tersebut. Pada saat yang sama, pemerintah melakukan merger terhadap empat bank. Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) menjadi bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di grup perusahaan Bank Mandiri, sebagai tanggapan terhadap pemberlakuan UU No.

10 Tahun 1998 yang memperbolehkan bank umum menyelenggarakan transaksi syariah (dual banking system). Tim Pengembangan Perbankan Syariah meyakini penerapan undang-undang ini merupakan momentum yang tepat untuk mengubah PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karena itu, Tim Pengembang Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastruktur agar kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur BI No.

Setelah peresmian dan pengakuan hukum tersebut, PT Bank Syariah Mandiri resmi mulai beroperasi pada hari Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau 1 November 1999. PT Bank Syariah Mandiri hadir, muncul dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan cita-cita bisnis dengan nilai-nilai spiritual. , yang mendasari kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme bisnis dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama-sama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.35. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Situbondo, dengan lokasi kantor di Jalan Pemuda No 187 Situbondo, Jawa Timur.36.

Visi, misi, dan tagline PT. Bank Syariah Mandiri

Struktur organisasi PT. BSM Kc Situbondo

Penyajian data dan analisis

Usulan pengangkatan dan/atau penggantian anggota direksi diajukan kepada rapat umum dengan memperhatikan rekomendasi komisi remunerasi dan pengangkatan. Paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari seluruh anggota Dewan Komisaris wajib hadir dalam rapat Dewan Komisaris. Para anggota direksi dilarang mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BUS, kecuali pembayaran dan keuntungan lain yang ditentukan oleh rapat pemegang saham.

Anggota Dewan Komisaris menerima dan/atau tidak menerima manfaat pribadi dari BSM selain remunerasi dan fasilitas lain yang diberikan oleh RUPS. Usulan pengangkatan dan/atau penggantian anggota Dewan Pengawas Syariah kepada rapat umum dilakukan dengan memperhatikan rekomendasi komite remunerasi dan nominasi. Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya (paket remunerasi) bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah;

Pengungkapan kebijakan remunerasi dan tunjangan lainnya (paket remunerasi) bagi Dewan Komisaris, Direksi dan. pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau direktur lainnya.

Pembahasan Temuan

  • Pelaksanaan GCG PT BSM
  • Evaluasi pelaksanaan GCG

Jumlah, komposisi, kriteria, rangkap jabatan, hubungan keluarga dan persyaratan lain bagi anggota Direksi tunduk pada peraturan Bank Indonesia. Dewan komisaris berkewajiban mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan serta memberikan nasihat kepada dewan. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah;

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sudah cukup memenuhi prinsip GCG dan cukup efektif, namun terdapat kelemahan yang apabila tidak segera diperbaiki dapat mengakibatkan penurunan peringkat. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris tidak memenuhi prinsip GCG, kurang efektif dan terdapat kelemahan implementasi yang signifikan yang dapat mengakibatkan penurunan peringkat. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris tidak memenuhi prinsip GCG, tidak efektif dan terdapat kelemahan implementasi yang signifikan yang dapat mengakibatkan penurunan peringkat.

Aspek transparansi pengurus kurang baik dan sering melanggar peraturan/perundang-undangan yang berlaku. Rekomendasi komite tidak berguna dan tidak dapat dijadikan bahan acuan pengambilan keputusan Dewan Komisaris.

PENUTUP

Saran

Referensi

Dokumen terkait