Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
331
PENERAPAN INTERNET OF THINGS UNTUK PEMANTAUAN OTOMATIS SUHU DAN KELEMBAPAN TANAMAN HIDROPONIK MENGGUNAKAN RASPBERRY PI
Ery Murniyasih1), Luluk Suryani 2, Hieronimus Fidel Maria Rahawarin3
1 Teknologi Rekayasa Komputer dan Jaringan, Politeknik Saint Paul Sorong email: [email protected]
2 Teknologi Rekayasa Komputer dan Jaringan, Politeknik Saint Paul Sorong email: [email protected]
3Teknologi Rekayasa Komputer dan Jaringan, Politeknik Saint Paul Sorong email: [email protected]
Abstract
The implementation of Internet of Things technology is still being developed, for example in the agricultural sector, namely hydroponics. Hydroponics is a planting technique without soil, this technique provides opportunities for farmers who have limited land but still produce quality plants. This research aims to apply the Internet of Things to automatically monitor the temperature and humidity in a Raspberry pi 3-based hydroponic room. It is hoped that this will increase farmers' knowledge in maintaining the temperature and humidity conditions in the planting room. The method used in the process of detecting the temperature and humidity conditions of the hydroponic room is using a DHT22 sensor, then using a water spray base mist sprayer and an automatic fan to maintain the temperature and humidity of the room which is controlled using an Arduino Mega 2560 with a Raspberry pi as a server device, to run the website as an independent platform that monitors and controls online temperature and humidity based on IoT. The result of this research is a control device that can be used to monitor and maintain the temperature of the hydroponic room ≤ 270C up to and maintain air humidity with a minimum limit of up to 65%.
Keywords:Raspberry pi, hydroponic, temperature,humidity, IoT 1. PENDAHULUAN
Sistem tanam hidroponik menjadi alternatif tanam bagi siapa saja yang menginginkan pengelolaan pertanian cerdas dengan pemanfaatan lahan yang terbatas [1].
Tentu hal ini memberikan nilai tambah pula bagi masyarakat yang ingin mengkonsumsi hasil tanam yang dilakukan secara mandiri ataukah meningkatkan pendapatan dengan melakukan proses bisnis dari produksi hasil tanam dengan teknik hidroponik [2][3]. Namun, ada jenis tanaman yang memiliki daya jual tinggi, yang dapat ditanam melalui sistem hidroponik salah satunya tanaman Selada mengalami kendala tanam sebab pengaruh lingkungan yakni dari suhu dan kelembapan khususnya di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Agar tumbuh dengan baik, tanaman selada membutuhkan kondisi suhu dan kelembapan antara 18-27oC dan kelembapan 65-78% [4]. Sementara suhu di
Kota Sorong berkisar di 25-34 oC dan kelembapannya 64-67%.
Sistem tanam hidroponik pada penelitian ini sebagai objek yang diteliti yang dihubungkan dengan penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) dimana memperhatikan variabel suhu dan kelembapan. Hidroponik sendiri adalah budidaya tanaman dengan pemanfaatan air tanpa tanah sebagai media tanam. Adapun nutrisi yang didapatkan tanaman berasal dari mineral yang dilarutkan pada air [5].
Komposisi air yang dibutuhkan pun tidak perlu berlimpah, artinya mengefektifkan penggunaan air yang dengan sirkulasi yang dibuat untuk distribusi nutrisi pada tanaman. Hidroponik biasa dilakukan sebab kepemilikan tanah sangatlah terbatas [6].
Sementara Internet of Things sendiri adalah sebuah teknologi yang memungkinkan kita untuk menghubungkan mesin, peralatan,
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
332
dan benda fisik lainnya dengan sensor jaringan dan aktuator untuk memperoleh data dan mengelola kinerjanya sendiri, sehingga memungkinkan mesin untuk berkolaborasi dan bahkan bertindak berdasarkan informasi baru yang diperoleh secara independen [7][8].
Adapun penelitian terkait yang diadopsi sebagai literatur penelitian ini diantaranya, adanya penelitian yang memanfaatkan teknologi Internet of Things dengan platform thingspeak yang membantu monitoring suhu dan kelembapan pada sistem tanam hidroponik dimana menambahkan modul GSM 800L yang dikonfigurasi dengan nodeMCU ESP-32 sebagai modul wifi sekaligus mikrokontroler. Inputan data suhu dan kelembapan dari sensor DHT11.
Informasi kepada user diberikan untuk mengetahui rata-rata suhu dan kelembapan melalui SMS untuk notifikasi perintah menyalakan lampu heater normalkan suhu dan kelembapan sesuai dengan kondisi yang ditetapkan [9].
Selanjutnya penelitian tentang sistem hidroponik berbasis IoT, diharapkan memudahkan petani hidroponik untuk kontrol dan pantau hidroponik secara jarak jauh. Sistem dibuat menggunakan NodeMCU ESP8266 sebagai otak dari alat kontrol dan Sensor Ultrasonik, berfungsi membaca volume air pada wadah penampungan. NodeMCU mengirimkan perintah pada Seleniod Valve dan Motor DC melalui program Arduino IDE dan kemudian mengirimkan notifikasi pada aplikasi blynk, sehingga tanaman hidroponik dapat di pantau dari jarak jauh menggunakan smartphone.
Sistem memberikan informasi terkait pergerakan suhu dan kelembapan secara realtime [10]
Penelitian berikutnya, ada sistem kendali guna mengendalikan suhu, kelembapan dan level air dengan sensor suhu, kelembapan dan ultrasonik. Pengendali yang digunakan adalah mikrokontroler AVR Atmega16, ini berfungsi memproses sinyal masukkan dari sensor suhu, kelembapan dan ultrasonik sebagai komponen umpan balik, kemudian menghasilkan keluaran yang ditujukan pada aktuator. Mikrokontroler diterapkan program
yang berfungsi sebagai inisialisasi dan konfigurasi perangkat keras serta membaca sinyal dari sensor suhu, kelembapan dan ultrasonik yang kemudian memprosesnya dengan diberikan beberapa kondisi sampai menghasilkan keluaran [11].
Penelitian ini dirancang sistem pengendali suhu dan kelembapan. Metode yang digunakan adalah Regresi linier berganda yaitu untuk mengendalikan sistem, sehingga sistem dapat berjalan dan menyesuaikan sesuai prediksi waktu oleh model regresi linier berganda. Sensor suhu dan kelembapan yang digunakan adalah sensor DHT22 jika kondisi suhu sesuai dengan ketentuan perhitungan metoda maka ada kendali suhu dengan mengaktifkan kipas dan mist maker untuk penormalan kondisi lingkungan hidroponik [12].
Dikarenakan faktor suhu dan kelembapan menjadi faktor yang sangat penting diperhatikan untuk peningkatan perkembangan produktivitas tanaman, maka penelitian ini juga melakukan rekayasa terhadap kondisi suhu dan kelembapan agar mampu mengondisikan lingkungan dari tanaman hidroponik ini dengan teknologi Internet of Things di bidang pangan yaitu bagaimana sistem yang dibuat memiliki kapasitas untuk melakukan pemantauan secara jarak jauh dan proses kontrol otomatis pada ruang tanam hidroponik yang dirancang agar membantu mengondisikan suhu dan kelembapan tanam dari tanaman selada pada sistem tanam hidroponik dengan pemanfaatan mikrokontroler arduino mega 2560 sebagai pusat pengolah data yang mendapatkan inputan data suhu dan kelembapan dari sensor DHT22 dan dirangkai dengan raspberry pi 3 sebagai perangkat server untuk pemantauan otomatis jarak jauh yang dapat dipantau melalui aplikasi web yang dibangun.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Rumah Plastik Supendi Aimas Unit 2, Kabupaten Sorong.
Sesuai informasi arsitektur sistem yang ditunjukkan pada gambar 1 dan gambar 2 yang
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
333
merupakan rancangan breadboard sistem, dapat diperhatikan bahwa perangkat kontrol yang dibangun terdiri dari tiga bagian inti, yaitu input, proses, dan output. Input pada sistem yang dibangun ini adalah sensor DHT22 yang berfungsi sebagai pembacaan input kondisi suhu dan kelembapan pada ruang greenhouse mini hidroponik, adapun sensor LDR digunakan untuk pembacaan cahaya untuk aktivasi lampu ruang, kemudian akan diproses pada Arduino Mega 2560. kemudian output dari sistem yang dirangkai ini adalah modul relay dengan fungsi mengaktifkan dan menonaktifkan water pump dan juga fan dengan tujuan kontrol suhu dan kelembapan udara ruang hidroponik juga lampu bila kondisi gelap. Untuk LCD 16x2 I2c yang berfungsi untuk menunjukkan informasi suhu dan kelembapan aktif pada ruang. Selain itu data dari Arduino Mega 2560 juga di hubungkan ke Raspberry Pi 3. Fungsi Raspberry Pi 3 pada sistem adalah untuk membaca data sensor dan menghubungkannya ke jaringan internet. Pada Raspberry Pi 3 dibangun sebuah aplikasi web yang akan dihubungkan ke user.
Semua data yang di terima oleh sensor akan di tampilkan di web kemudian user dapat memantau kondisi suhu dan kelembapan juga dapat melakukan kontrol jarak jauh untuk proses on/off jarak jauh untuk peralatan water pump,fan (kipas) dan lampu melalui perangkat mobile.
Gambar 1. Arsitektur Sistem
Gambar 2. Breadboard Rancangan
Sensor DHT22 merupakan sebuah sensor yang dapat membaca keadaan suhu dan kelembapan udara pada suatu lingkungan dalam satu waktu secara bersama-sama[13]. Pada sensor DHT22 terdapat tiga pin yang memiliki fungsi sebagai input tegangan untuk sensor sebesar 5 Volt DC, pin tegangan ground, dan pin data output sensor.
Raspberry pi 3 merupakan perangkat server yang digunakan dimana dilengkapi dengan antena Wi-Fi sehingga dapat terkoneksi ke jaringan internet pada saat mengontrol sebuah perangkat [14][15]. Raspberry pi 3 dihubungkan pada mikrokontroler arduino mega 2560 melalui komunikasi serial (port USB dan mikro USB)[16].
Modul relay merupakan saklar elektronik yang dapat bekerja secara otomatis ketika mendapatkan tegangan arus listrik dan yang digunakan adalah relay 4 channel [17]. Pada relay terdapat dua bagian utama, yaitu elektromagnetik berupa koil yang berfungsi untuk menggerakkan mekanik saklar pada saat mendapatkan tegangan arus listrik dan mekanika yang berfungsi untuk menghantarkan tegangan arus listrik pada saat relay dalam kondisi aktif.
Pompa air merupakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya dengan cara menaikkan tekanan output air [18].
Pompa air pada penelitian ini berfungsi untuk memompa air agar dapat keluar pada mist spryer dalam bentuk semburan halus sehingga dapat
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
334
menurunkan suhu dan menambah kelembapan udara pada ruang hidroponik. Liquid Crystal Display (LCD) merupakan sebuah perangkat output yang berfungsi untuk menampilkan pesan dalam bentuk teks, dimana LCD ini dapat dikontrol menggunakan sistem komunikasi data secara I2C [19][20]. LCD pada penelitian ini berfungsi untuk menampilkan kondisi pembacaan suhu dan kelembapan udara yang berada pada ruang hidroponik.
Terdapat pembuatan aplikasi web yang dijalankan pada perangkat server Raspberry pi dimana terjadi pengiriman data informasi sensor DHT22 dari mikrokontroler Arduino Mega 2560 sehingga dapat dipantau melalui browser pada mobile devices, ini menggunakan jaringan internet. Selain itu, dapat digunakan untuk mengontrol perangkat pompa secara manual dari jarak jauh menggunakan perangkat mobile.
Dalam penelitian ini, teknologi IoT digunakan untuk memonitoring keadaan suhu dan kelembapan udara pada ruang hidroponik serta sebagai konektifitas agar pompa air dan kipas menjadi penyejuk ruang hidroponik dapat teraktivasi baik kondisi on atau off secara manual dari jarak jauh. Gambar 3 berikut ini memperlihatkan flowchart sistem yang dibangun, yang dijelaskan dibawah ini :
1. Proses pencarian jaringan internet apakah terhubung atau tidak pada perangkat raspberry pi 3.
2. Jika terhubung maka akan dilanjutkan dengan proses baca sensor DHT 22 terhadap variabel suhu dan kelembapan
3. Kondisi terkini data yang terbaca pada sensor akan secara real time tersimpan pada database dan terbaca kondisi terkini suhu dan kelembapan pula da LCD.
4. Data secara realtime dapat di monitoring melalui website
5. Suhu dan kelembapan yang dibaca oleh DHT 22 pada ruang tanam hidroponik apabila lebih dari atau sama dengan 25OC atau kelembapan kurang dari atau sama dengan 65
% maka akan secara otomatis kipas (fan) dan mist spryer akan hidup. Data suhu dan kelembapan terus terupdate ke database.
Kipas dan penyemprotan air akan mati bila suhu terkondisikan namun diberi waktu jalannya penyemprotan selama 3 menit dan dapat dimatikan juga melalui web.
Gambar 3. Breadboard Rancangan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini telah dibangun sebuah perangkat sistem yang dapat mengendalikan keadaan suhu dan kelembapan udara pada ruang hidroponik sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi tanaman hidroponik pada uji coba kali ini dengan memanfaatkan tanaman selada.
Gambar 4 dan 5 berikut ini merupakan hasil pembuatan mekanika hidroponik dan rancang bangun alat kontrol yang digunakan untuk mengendalikan suhu dan kelembapan udara greenhouse mini hidroponik.
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
335
Gambar 4. Ruang Hidroponik dengan kontrol perangkat.
Gambar 5. Perangkat Kontrol IoT
Berdasarkan informasi gambar 5 dapat dilihat bahwa terdapat beberapa komponen yang saling terhubung sehingga menjadi sebuah pusat kontrol IoT yang dapat digunakan untuk mengendalikan suhu dan kelembapan udara ruang hidroponik, yaitu sensor DHT22, arduino mega 2560, relay, pompa air, kipas, raspberry pi 3 dan LCD 16x2. Fungsi sensor DHT22 adalah sensor yang digunakan untuk membaca keadaan suhu dan kelembapan udara ruang hidroponik , arduino mega 2560 berfungsi untuk mengolah dan raspberry pi mengirim data suhu dan kelembapan udara ke mobile device menggunakan jaringan internet, dan mengontrol on/off pompa air melalui web yang dibangun.
Fungsi relay pada perangkat yang dibangun adalah sebagai saklar elektronik untuk mengendalikan on dan off pompa air, jika relay menerima perintah 1 atau tegangan 5 Volt DC dari arduino mega 2560 maka relay akan aktif untuk menyalakan pompa, jika relay menerima perintah 0 maka relay akan menonaktifkan pompa. Fungsi LCD 16x2 adalah untuk menampilkan data suhu dan kelembapan udara ruang hidroponik dalam bentuk teks secara offline. Adapun tegangan listrik yang digunakan untuk mengaktifkan arduino mega 2560, sensor DHT22, LDR, relay, dan LCD 16x2 adalah 5 Volt DC, sedangkan untuk mengaktifkan pompa air adalah tegangan catu daya 12 Volt DC. Tabel 1 berikut ini memperlihatkan koneksi perangkat sensor dan output sistem dengan GPIO mikrokontroler arduino mega 2560.
Tabel 1. Konfigurasi koneksi GPIO Arduino Mega 2560 dengan perangkat
Perangkat GPIO Pin Fungsi Sensor
DHT22
GPIO 2 Membaca suhu dan kelembapan udara.
Relay Pompa
GPIO 4 Mengendalikan on dan off pompa air.
LDR GPIO 7 Input kondisi cahaya
LCD 20x4 GPIO 5& 6
Mengendalikan output LCD 20x4.
Pada penelitian ini, untuk memonitoring suhu dan kelembapan udara ruang hidroponik serta mengendalikan on dan off pompa air secara jarak jauh menggunakan mobile device dengan memanfaatkan web monitor dan kontrol yang dibuat namun untuk pengaktifan pompa air, kipas dan lampu secara otomatis melalui kondisi pembacaan sensor jika suhu ≥270C dan kelembapan ≤65% dengan waktu pengaktifan perangkat selama 3 menit . Gambar 6 berikut ini memperlihatkan kondisi grafik monitoring suhu dan kelembapan dari website yang dibangun..
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
336
Gambar 6. Tampilan monitoring dan kendali suhu pada web
Tampilan monitoring dan kendali suhu serta kelembapan udara ruang hidroponik saat sensor DHT22 mendeteksi suhu kurang 27oC maka secara otomatis pompa dan kipas akan aktif selama 3 menit dan nonaktif setelah waktu yang ditentukan tersebut. Namun,pada web disediakan tombol untuk mengaktifkan bila suhu atau kelembapan masih butuh untuk dikondisikan oleh user agar tetap terjaga kondisi ruang hingga grafik monitor pada web berada dalam kondisi normal tanaman hidroponik.
Berdasarkan informasi gambar 6 Pada penelitian ini, kami telah melakukan uji coba perangkat dalam memonitoring suhu dan kelembapan udara ruang hidroponik serta mengendalikan on/off pompa air serta kipas secara otomatis dan jarak jauh menggunakan teknologi IoT. Tabel 3 berikut ini memperlihatkan hasil uji coba monitoring dan kendali perangkat dalam mengendalikan suhu dan kelembapan udara ruang hidroponik. Uji coba ini dilakukan selama 1 bulan sesuai dengan kondisi suhu dan kelembapan rata-rata yang dideteksi oleh perangkat pada saat uji coba.
Tabel 3. Hasil uji coba perangkat berbasis IoT
Uji coba Suhu Kelembap an
Pompa Air
Kipas
1 31.2oC 72% On On
2 27.0oC 66% Off Off
3 26.3oC 64% On On
4 29.8oC 64% On On
5 28.7oC 63% On On
6 26.2oC 75% Off Off
7 26.3oC 82% Off Off
8 31.8oC 68% On On
9 29.5oC 64% On On
10 29.1oC 83% On On
Berdasarkan informasi hasil uji coba perangkat yang ditampilkan pada tabel 3 dapat dilihat bahwa pada saat sensor DHT22 mendeteksi suhu ruang lebih dari 27oC dan kelembapan udara lebih dari 65% maka pompa air dan kipas akan aktif. Pada saat suhu ruang hidroponik kurang dari 27oC dan kelembapan udara kurang dari 65
% maka pompa air dan kipas akan aktif. Pada saat suhu ruang hidroponik lebih dari 27oC dan kelembapan udara kurang dari 65% maka pompa air akan aktif. Selanjutnya, jika sensor DHT22 mendeteksi suhu ruang hidroponik kurang dari 27oC dan kelembapan udara diatas 60% maka pompa air dalam kondisi non-aktif.
Langkah selanjutnya, dilakukan pengujian respon alat dengan website untuk mengirim perintah dari jarak jauh menggunakan koneksi internet untuk menyalakan dan mematikan pompa air. Tabel 4 berikut ini adalah hasil uji coba kendali perangkat pompa air secara jarak jauh berbasis IoT.
Tabel 4. Hasil uji coba kendali pompa jarak jauh berbasis IoT
Uji coba Perinta h
Pompa Air
Waktu Delay
1 On Aktif 0.918 s
2 Off Non-Aktif 1.4 s
3 On Aktif 1.03 s
4 Off Non-Aktif 1.5 s
5 On Aktif 0.972 s
6 Off Non-Aktif 1.22 s
7 On Aktif 1.34 s
8 Off Non-Aktif 0.988 s
9 On Aktif 1.73 s
10 Off Non-Aktif 1.42 s Untuk pengujian kendali perangkat secara jarak jauh yang ditunjukkan pada tabel 4 dilihat bahwa terdapat delay pada saat pengguna menekan tombol on dan off untuk memerintahkan pompa air aktif dan non-aktif.
Adapun durasi delay kendali perangkat sangat
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
337
dipengaruhi oleh kualitas jaringan koneksi internet yang diterima oleh Raspberry pi 3 dan respon perintah aktivasi perangkat melalui Arduino Mega 2560. Semakin baik kualitas koneksi jaringan internet, maka akan semakin kecil delay waktu untuk mentransmisikan perintah data website melalui Raspberry pi ke Arduino Mega 2560, sebaliknya bila koneksi internet tidak berkualitas, maka akan mempengaruhi pada delay waktu pengiriman perintah data kontrol.
4. KESIMPULAN
Kendali dan monitoring suhu serta kelembapan udara pada ruang greenhouse mini hidroponik menggunakan Raspberry pi 3 dengan penerapan Internet of Things (IoT) telah diimplementasikan dan diterapkan ke masyarakat khusus untuk jenis tanaman selada yang membutuhkan suhu dan kelembapan yang sesuai dengan kebutuhan kondisinya. Pengkondisian suhu dan kelembapan diatur agar tetap terjaga pada suhu ruang hidroponik dimana jika suhu lebih dari 27oC atau jika kelembapan udara kurang dari 65% maka relay mengaktifkan pompa air dan kipas. Sedangkan pemantauan otomatis dapat terimplementasi dengan adanya website dimana menampilkan kondisi suhu dan kelembapan secara kontinyu berupa grafik kontrol dengan tampilan rata-rata suhu dan kelembapan harian dan IoT mampu memberikan kontrol jarak jauh dengan aktivasi perangkat baik pompa air, kipas dan lampu bila masih dibutuhkan pengkondisian kondisi oleh user.
5. REFERENSI
[1] J. Pengabdian, M. Vol, and O. Issn,
“Sosialisasi Budidaya Sistem Tanam Hidroponik Dan Veltikultur,” Ihsan J.
Pengabdi. Masy., vol. 3, no. 1, 2021, doi:
10.30596/ihsan.v3i1.6826.
[2] S. Sarwindah, L. Laurentinus, O. Rizan, and H. Hamidah, “Memanfaatkan Digital Marketing bagi Usaha Rumahan Sayuran Hidroponik dengan E-Commerce sebagai Media Promosi,” J. Teknol. Terpadu, vol.
7, no. 2, pp. 65–69, 2021, doi:
10.54914/jtt.v7i2.338.
[3] W. Iswardani, “Perencanaan produksi sayuran hidroponik parung farm di unit kebun parung bogor,” 2011, [Online].
Available:
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handl e/123456789/284%0Ahttp://repository.ui njkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2 84/1/101604-WIWIN ISWARDANI- FST.PDF.
[4] A. Priono, M. Sukur, and D. S. Putro,
“Rancang Bangun Mini Smart Greenhouse Hidroponik Tipe Rakit Apung Berbasis IoT untuk Memenuhi Kebutuhan Praktikum di Laboratorium Teknik Tata Air,” J. Pengemb. Potensi Lab., vol. 1, no. 1, pp. 22–26, 2022, doi:
10.25047/plp.v1i1.3010.
[5] D. Komaludin, “Penerapan Teknologi Internet of Thing (IoT) pada bisnis budidaya tanaman Hidroponik sebagai langkah efisiensi biaya perawatan,” Pros.
FRIMA (Festival Ris. Ilm. Manaj. dan Akuntansi), no. 1, pp. 682–690, 2018, doi: 10.55916/frima.v0i1.255.
[6] R. Arizona, J. Rahman, S. Farradina, Z.
Zaim, and P. Titisari, “Rekayasa Growth Light LED Berbasis Solar Cell untuk Percepatan Pertumbuhan Tanaman Hidroponik Pada Usaha ‘Sidomulyo Hidroponik,’” Din. J. Pengabdi. Kpd.
Masy., vol. 6, no. 3, pp. 596–602, 2022, doi: 10.31849/dinamisia.v6i3.9184.
[7] D. Muttaqin., Internet of Things (IOT) Teori dan Implementasi. 2023.
[8] Zulhajji, R. T. Mangesa, and K. Karen,
“PENERAPAN TEKNOLOGI
INTERNET OF THING (IoT) PADA BISNIS BUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK,” Media Elektr., vol. 19, no. 2, pp. 101–105, 2022.
[9] R. Dwiyana, E. Kurniawan, and ...,
“Sistem Pemantauan Suhu Dan Kelembapan Pada Budidaya Tanaman Hidroponik Sawi Berbasis Thingspeak
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
338
Dan Modul Gsm 800l,” eProceedings …, vol. 9, no. 5, pp. 2509–2516, 2022,
[Online]. Available:
https://openlibrarypublications.telkomuni versity.ac.id/index.php/engineering/articl e/view/18521%0Ahttps://openlibrarypubl ications.telkomuniversity.ac.id/index.php /engineering/article/view/18521/18073.
[10] S. Indra, T. Dedi, and R. Ikhwan,
“Sistem Kendali Suhu, Kelembaban Dan Level Air Pada Pertanian Pola Hidroponik,” J. Coding, Sist. Komput.
Untan, vol. 03, no. 01, pp. 1–10, 2016.
[11] F. B. Assa, A. M. Rumagit, and M. E. L.
Najoan, “Internet of Things-Based Hydroponic System Monitoring Design Perancangan Monitoring Sistem Hidroponik Berbasis Internet of Things,”
J. Tek. Inform., vol. 17, no. 1, pp. 129–
138, 2022.
[12] J. T. Khriswanti, H. Fitriyah, and B. H.
Prasetio, “Sistem Pengendali Suhu dan Kelembaban Udara Prototipe Greenhouse pada Tanaman Hidroponik menggunakan Metode Regresi Linier Berganda berbasis Arduino,” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 6, no. 4, pp. 1531–
1538, 2022.
[13] S. Arsella, M. Fadhli, and L. Lindawati,
“Optimasi Pertumbuhan Jamur Tiram Melalui Monitoring Suhu dan Kelembaban Menggunakan Teknologi IoT,” J. Resist. (Rekayasa Sist.
Komputer), vol. 6, no. 1, pp. 34–42,
2023, doi:
10.31598/jurnalresistor.v6i1.1405.
[14] R. Rifandi, S. S, and Anharudin,
“Rancang Bangun Kamera Pengawas Menggunakan Raspberry Dengan Aplikasi Telegram Berbasis Internet of Things,” PROSISKO J. Pengemb. Ris.
dan Obs. Sist. Komput., vol. 8, no. 1, pp.
18–32, 2021, doi:
10.30656/prosisko.v8i1.3101.
[15] I. Syukhron, “Penggunaan Aplikasi Blynk untuk Sistem Monitoring dan Kontrol Jarak Jauh pada Sistem Kompos
Pintar berbasis IoT,” Electrician, vol. 15, no. 1, pp. 1–11, 2021, doi:
10.23960/elc.v15n1.2158.
[16] J. P. Perdana and T. Wellem,
“Perancangan Dan Implementasi Sistem Kontrol Untuk Tempat Sampah Otomatis Menggunakan Arduino Dan Sensor Ultrasonik,” IT-Explore J. Penerapan Teknol. Inf. dan Komun., vol. 2, no. 2, pp. 104–117, 2023, doi:
10.24246/itexplore.v2i2.2023.pp104-117.
[17] A. Pangestu, A. Ziky Iftikhor, Damayanti, M. Bakri, and M. Alfarizi,
“Sistem Rumah Cerdas Berbasis Iot Dengan Mikrokontroler Nodemcu Dan Aplikasi Telegram,” Jtikom, vol. 1, no. 1, pp. 8–14, 2020.
[18] S. B. Mursalin, H. Sunardi, and Z.
Zulkifli, “Sistem Penyiraman Tanaman Otomatis Berbasis Sensor Kelembaban Tanah Menggunakan Logika Fuzzy,” J.
Ilm. Inform. Glob., vol. 11, no. 1, pp. 47–
54, 2020, doi: 10.36982/jiig.v11i1.1072.
[19] D. Kusumawati and B. A. Wiryanto,
“Perancangan Bel Sekolah Otomatis Menggunakan Mikrokontroler Avr Atmega 328 Dan Real Time Clock Ds3231,” J. Elektron. Sist. Inf. dan Komput., vol. 4, no. 1, pp. 13–22, 2018.
[20] W. Z. Marini and N. Rachma, “PAPAN
INFORMASI DIGITAL
MENGGUNAKAN NODE,” vol. 9, no.
1, pp. 63–76, 2023.