• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN ISGOTT TENTANG TANK CLEANING AND GAS FREEING DI ATAS KAPAL MT. ONTARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN ISGOTT TENTANG TANK CLEANING AND GAS FREEING DI ATAS KAPAL MT. ONTARI "

Copied!
59
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Di ISGOTT juga terdapat panduan pembersihan tangki dan degassing untuk kapal tanker. Sebelum melaksanakan pekerjaan pembersihan tangki secara keseluruhan perlu dilakukan pelepasan gas terlebih dahulu dengan tujuan pada saat pengecekan pertama (first man entry) diharapkan bebas dari berbagai gas berbahaya. Untuk menghindari kendala dalam melakukan pembersihan tangki, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu bahan pembersih tangki, peralatan pembersih tangki, tenaga pendukung dan cara pembersihan tangki yang sistematis dan benar dalam penerapannya.

Metode pembersihan tangki yang sistematis dan benar dalam penerapannya meliputi perencanaan dan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap perencanaan meliputi pengumpulan informasi muatan terakhir yang dimuat dan muatan selanjutnya yang dimuat serta metode pembersihan tangki yang sesuai, termasuk jadwal kapal selama proses pembersihan tangki. Tahap persiapan meliputi penyiapan bahan pembersih tangki, peralatan pembersih tangki, dan personel pendukung yang sesuai.

Tahap pelaksanaannya meliputi pelaksanaan pencucian dan pembersihan tangki dengan menggunakan bahan pembersih tangki, peralatan pembersihan tangki oleh petugas yang melakukan pembersihan tangki dengan metode pembersihan tangki yang sesuai dengan tetap memperhatikan prosedur keselamatan yang ada. Namun jika tangki muatan kurang bersih, maka kapal akan diperintahkan untuk membersihkan tangki tambahan dan proses pemuatan akan tertunda dan mengakibatkan tertundanya operasional kapal. Untuk mencegah hal ini, kapal tanker perlu memiliki pilot dan awak kapal yang berkualifikasi dan ahli untuk membersihkan tangki muatan dengan baik agar proses pemuatan tidak tertunda dan muatan tidak terkontaminasi.

Hal ini juga memerlukan kerjasama yang erat antara perusahaan dan kapal itu sendiri, dimana operator pembersihan tangki harus selalu meningkatkan kualitasnya. Sedangkan pihak perusahaan sebagai operator kapal harus selalu menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan pembersihan tangki agar dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa permasalahan yang timbul dalam pembersihan tangki muatan dapat menyebabkan keterlambatan pemuatan, keterlambatan kedatangan kapal di pelabuhan berikutnya, dan kerugian bagi pemilik kapal.

Kemudian pada tanggal 20 Desember 2019, setelah membongkar Bio Solar dari seluruh tangki muatan di STS Pontianak, kapal berlayar menuju Batam untuk berlabuh. Dalam perjalanan dilakukan pembersihan tangki dan degassing sebagai persiapan docking, karena kondisi docking harus bebas dan kondisi gas kering agar proses docking dapat berjalan dengan lancar. Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis memutuskan untuk menulis proposal karya ilmiah terapan yang berjudul PENERAPAN ISGOTT PADA PEMBERSIHAN DEPOSIT DAN PEMBEBASAN GAS DI KAPAL MT.

RUMUSAN MASALAH

BATASAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA

PENELITIAN SEBELUMNYA

Melepaskan gas tangki kargo sebelum melakukan dry docking untuk memastikan kapal juga aman dari gas berbahaya di dalam tangki. Nakhoda dan seluruh perwira yang bertanggung jawab atas persiapan dan pelaksanaan safety briefing sebelum dan sesudah melakukan pembersihan tangki di kapal memastikan pengawasan yang optimal.

LANDASAN TEORI

  • ISGOTT (International Safety Guide for Oil Tankers and Terminals)
  • Tank Cleaning
  • Gas Freeing
  • Kapal Tanker

Dalam buku ISGOTT Edisi ke-4, Bagian I – Pengoperasian, BAB 9 (Pembersihan dan Degassing Tangki) membahas tentang pembersihan dan degassing tangki. Dalam buku ISGOTT edisi ke-5, Part II – Tanker Information, BAB 11 (Pengoperasian Kapal) berisi tentang pembersihan dan degassing tangki yang selanjutnya dibagi menjadi beberapa penjelasan. Pembersihan tangki juga dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengeluarkan, menghilangkan atau melepaskan gas hidrokarbon, air atau residu atau residu minyak atau muatan sebelumnya, sehingga tangki dapat diperiksa atau dimasuki dengan aman atau untuk keperluan lain.

Namun di kapal, pembersihan tangki sebagian besar merupakan kegiatan rutin sebelum melakukan proses pemuatan muatan berikutnya. Untuk lebih memahami pembersihan tangki, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain. Menurut Verwey (2011:03) sebagaimana tercantum dalam Tank Cleaning Guide yang menjelaskan bahwa proses pembersihan tangki dapat melibatkan beberapa tahapan sebagai berikut: . 1) Precleaning atau pembersihan awal menggunakan mesin Butterworth dengan air.

Tahap ini sangat penting jika Anda berhasil menghilangkan sebagian besar residu dari muatan sebelumnya. Pada tahap selanjutnya, langkah pembersihan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efektif. Oleh karena itu sebaiknya gunakan air dengan suhu minimal 20° Celsius, atau bila perlu bisa menggunakan air hangat atau air panas. Setelah pembersihan awal, tangki harus diperiksa untuk memastikan bahwa sebagian besar sisa minyak atau muatan telah diangkat dengan benar dan untuk melihat posisi di mana konsentrasi sisa minyak atau muatan sebelumnya belum pernah diangkat, sehingga di kemudian hari. Tahap posisi Butterworth dapat diatur untuk meningkatkan efektivitasnya dalam membersihkan tangki. Campuran air deterjen kemudian disirkulasikan dengan cara dihisap menggunakan pompa pengisi yang dihubungkan kembali ke pipa Butterworth untuk disemprotkan kembali ke dalam tangki.

Durasi tahap pembersihan ini dapat dilakukan minimal 30 menit atau tergantung prosedur pembersihan tangki yang direncanakan. Setelah langkah ini selesai, sebaiknya tangki dicek kembali untuk memastikan sisa-sisa muatan sebelumnya sudah hilang, jika masih ada sisa muatan sebaiknya dilanjutkan pembersihannya sampai tangki benar-benar bersih sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. . Jika masih ada residu, ulangi langkah ini hingga tangki benar-benar bersih sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.

Pada tahap ini, pembilasan dapat dilakukan dengan tangan, menggunakan selang berukuran 2 inci yang dihubungkan ke nosel. Namun jika pipa air bersih tersedia di kapal dan dapat disambungkan ke pipa Butterworth, maka penggunaan air bersih akan lebih efisien dan mudah. Setelah tahap ini, ventilasi tangki kargo dan pipa kargo dapat dilanjutkan sampai surveyor kargo menyelesaikan pemeriksaan tangki di pelabuhan pemuatan.

Pelepasan gas merupakan suatu proses untuk menghilangkan gas-gas berbahaya seperti H2S (Hydrogen Sulfide) yang ada di dalam tangki sebelum memulai proses selanjutnya, namun tim yang ditunjuk harus menggunakan alat pelindung diri yang lengkap seperti baju tahan bahan kimia, alat bantu pernafasan, sepatu safety dan helm. Pelepasan gas juga terdapat dalam buku ISGOTT edisi ke-5, sehingga penulis mengutip sebagian dari buku tersebut.

KERANGKA PENELITIAN

METODE PENELITIAN

  • JENIS PENELITIAN
  • WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
  • JENIS DAN SUMBER DATA PENELITIAN
    • Jenis Data
    • Sumber Data
    • Pemilihan Informan
  • TEKNIK ANALISIS DATA
  • PROSEDUR PENELITIAN

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti berpindah dari teori ke data, dan akhirnya menerima atau menolak teori yang digunakan, sedangkan dalam penelitian kualitatif, peneliti berpindah dari data, menggunakan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir pada teori tunggal. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa data angket yang berbentuk kata-kata, bukan berupa angka. Bentuk data kualitatif lainnya adalah gambar yang diperoleh melalui pengambilan foto atau rekaman video, sedangkan sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu pendekatan penelitian dengan cara mengumpulkan data dari responden secara langsung oleh peneliti.

Ada dua jenis data penelitian berdasarkan sumber yang digunakan penulis yaitu data primer dan data sekunder. Untuk memperoleh data primer, penulis mengumpulkannya langsung pada saat penulis melakukan praktik kelautan (PRALA). Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan penulis dari berbagai sumber yang sudah ada sebelumnya.

Observasi menurut Raco dalam kutipan Heru Erlang adalah bagian dari pengumpulan data, observasi berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan. Sedangkan kutipan Erlang, menurut Sutrisno Hadi (1987) dalam Andi Prastowo (2010:27), mengartikan observasi sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap suatu fenomena yang muncul pada objek penyelidikan, berkenaan dengan dunia realitas yang diperoleh melalui observasi. Sedangkan menurut Esterbreg dalam kutipan Heru Erlang (2002) dalam Sugiyono, wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan gagasan melalui tanya jawab.

Mengutip Heru Erlang, Andhi mengatakan dokumen adalah tulisan atau rekaman video yang isinya merupakan peristiwa yang terjadi. Usman dan Akbar juga mengutip Heru Erlang (1996) dalam Andi menambahkan bahwa data yang dikumpulkan melalui teknik dokumentasi cenderung merupakan data sekunder sedangkan data yang dikumpulkan melalui teknik observasi dan wawancara cenderung merupakan data primer atau data yang diperoleh langsung dari pihak pertama. Dalam penelitian ini, subjek penulis atau informan adalah awak kapal dan surveyor muatan yang sehari-harinya bersentuhan dengan pelaksanaan pembersihan tangki dan degassing sebelum proses pemuatan.

Menurut Sarwono, prinsip utama teknik analisis kualitatif adalah mengolah dan menganalisis data yang terkumpul menjadi data yang sistematis, teratur, terstruktur, dan bermakna. Menarik kesimpulan adalah kemampuan peneliti menarik kesimpulan dari berbagai data yang diperoleh selama proses penelitian. Desain penelitian meliputi pengumpulan data, pembahasan data dan kesimpulan yang kemudian dituangkan dalam proposal ini.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

DESKRIPSI DATA

ANALISA PENELITIAN

PEMBAHASAN

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

Gambar

Tabel 2. 1 Penelitian Sebelumnya

Referensi

Dokumen terkait

Apabila keturunan yang pertama dikawinkan dengan sesamanya, makan perbandingan fenotif bulu kasar berwarna hitam : bulu halus berwarna hitam : bulu kasar berwarna putih

Some of the case studies included specific references to financial performance indicators: • Case study 1 in Theodore, Queensland, began RA farming in 1993 – productivity increased by