PENERAPAN METODE 5S PADA AREA PRODUKSI PT. SEGER AGRO NUSANTARA
LAPORAN KERJA LAPANGAN
Oleh:
Ruslie Rachmad Firdaus - 130220185 Jensen Geraldino Thensy - 130220200 Pedrico Putra Manuel - 130220195
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS SURABAYA 2023
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...
DAFTAR ISI...
BAB 1 PENDAHULUAN...
1.1. Latar Belakang...
1.2. Identifikasi Masalah...
1.3. Pembatasan Masalah...
1.4. Rumusan Masalah...
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian...
1.6. Pengorganisasian Penulisan...
BAB 1
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Pertanian merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 12,82% pada tahun 2017. Pertanian merupakan salah satu sektor utama penopang perekonomian Indonesia. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam struktur perekonomian nasional karena lebih tahan terhadap krisis ekonomi dibandingkan sektor lainnya, terutama di era globalisasi saat ini. Salah satu subsektor pertanian adalah perkebunan. Pada subsektor tersebut terdapat beberapa komoditas antara lain kacang mete, kopi dan salah satunya jagung.
Gambar 1.1 Produksi jagung di negara-negara ASEAN pada tahun 2020.
(Sumber: databoks.katadata.co.id)
Indonesia mencapai status sebagai negara dengan produksi jagung terbesar di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan data dari ASEAN Statistical Publication 2021, pada tahun 2020, produksi jagung di Indonesia mencapai 24,05 juta metrik ton, menunjukkan peningkatan sekitar 0,4% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 23,95 juta metrik ton. Pangsa produksi Indonesia pada tahun tersebut menyumbang sekitar 52,8% dari total produksi jagung di kawasan seluruh ini. Perbedaan produksi jagung Indonesia dengan Filipina yang berada di peringkat kedua sangat besar. Filipina hanya menghasilkan sekitar 8,2 juta metrik ton jagung pada tahun yang sama. Sementara itu, Vietnam berada di peringkat ketiga dengan produksi jagung mencapai 4,85 juta metrik ton. Diikuti oleh Thailand dan Myanmar dengan produksi jagung masing-masing sekitar 4,78 juta metrik ton dan 2,07 juta metrik ton. Secara keseluruhan, produksi jagung di Asia Tenggara pada tahun 2020 mencapai 45,48 juta metrik ton, mengalami peningkatan sekitar 1,2% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan produksi sekitar 44,93 juta metrik ton.
Gudang adalah tempat untuk menyimpan suatu barang- barang dan bahan- bahan yang akan digunakan untuk kebutuhan suatu perusahaan. Kualitas suatu perusahaan juga bisa ditentukan dari bagaimana perusahaan tersebut mengatur gudangnya dengan sebaik mungkin agar terhindar dari kesalahan-kesalahan yang dapat merugikan perusahaan. Di Dalam pergudangan tiap perusahaan pasti ada sistem yang mengatur didalam gudang perusahaannya.
Salah satu sistem yang mengatur adalah penerapan 5S di dalamnya. Tujuan utama dari penerapan 5S di gudang adalah menciptakan lingkungan kerja yang efisien, aman, dan terorganisir untuk mendukung operasi yang lebih baik dan efektif.
PT. Seger Agro Nusantara (SAN) merupakan perusahaan yang fokus pada pengumpulan berbagai jenis komoditas pertanian. Kami menyajikan solusi terpadu kepada perusahaan mitra kami. Sejarah perusahaan kami telah lama berkembang dalam bidang pengumpulan dan perdagangan di wilayah Jawa Timur, dan saat ini, manajemen perusahaan telah beralih ke generasi kedua dan ketiga, yang juga melibatkan para profesional.
Gambar 1.2 Kondisi Gudang PT. Seger Agro Nusantara.
(Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fradarmandalika.id%2Fha bis-akal-pemprov-ntb-bakal-ekspor-jagung%2F&psig=AOvVaw28k_GpLEQ5kDH9hpGhfib G&ust=1696075988431000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CAUQjB1qFw
oTCKC1hcnlz4EDFQAAAAAdAAAAABAE)
Masalah yang biasanya terjadi di pergudangan yaitu tata letak peletakan barang yang sangat kacau balau. Seperti pada gambar 1.2 bisa terlihat dari karung jagung yang berceceran dan tata letak karung jagung yang sangat berantakan. Selain berpotensi dalam kesalahan perhitungan karung jagung juga berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja karena tata letak yang kacau.
Untuk memperbaiki hal tersebut PT. Seger Agro Nusantara bisa mengimplementasikan metode 5S pada pergudangan perusahaannya. Metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) adalah metode yang digunakan untuk membuat area kerja yang nyaman dalam perusahaan. Area kerja yang rapi, bersih dan safety bisa meningkatkan produktivitas dari suatu perusahaan. Kasus yang bisa kita lihat PT. Seger Agro Nusantara belum menerapkan metode 5S. Peletakan dan penataan barang yang ada pada gudang perusahaan masih kacau balau yang bisa menyebabkan kecelakaan dan kesalahan perhitungan barang.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan analisis latar belakang masalah, dapat dipastikan bahwa penerapan 5S yang ada pada PT Seger Agro Nusantara masih kurang terlaksanakan dengan baik terutama pada tata letak barang yang ada. Sedangkan tata letak merupakan bagian yang paling penting pada suatu gudang, dengan adanya peletakan barang yang kurang tertata dengan baik maka akan memberikan dampak negatif terhadap karyawan terutama terhadap kedisiplinan mereka.
1.3. Pembatasan Masalah
Adanya batasan dalam Laporan Kerja Lapangan (LKL) ini adalah fokus pada penerapan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) dalam area produksi PT.Seger Agro Nusantara.
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Penerapan 5S ini akan ditentukan berdasarkan hasil evaluasi dan implementasi 5S yang akan dilakukan selama periode LKL
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan ruang lingkup bahasan yang telah dikemukakan, maka permasalahan penulis adalah “Bagaimana penerapan metode 5S pada gudang PT. Seger Agro Nusantara”
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari skripsi-LKL ini adalah untuk membantu penerapan metode 5S pada perusahaan PT Agro Suker Nusantara agar terhindar dari kesalahan yang dapat menyebabkan kerugian pada perusahaan. Penulis berharap dengan penulisan yang sudah dituliskan ini dapat bermanfaat bagi perusahaan untuk terus bertumbuh menjadi perusahaan yang baik dan menghasilkan profit yang banyak dan bisa mengimplementasikan metode 5S untuk memecahkan masalah dan menjadi solusi dari permasalahan dipergudangan perusahaan.
1.6. Pengorganisasian Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 ini menjelaskan tentang latar belakang yang menjadi dasar permasalahan, identifikasi masalah, ruang lingkup bahasan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan pengorganisasian penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan konsep, teori, tujuan dan manfaat dari teori yang
digunakan dalam penelitian untuk memecahkan masalah sesuai dengan yang telah dijabarkan di Bab 1.
2.1. Gudang
Gudang merupakan sebuah struktur yang digunakan untuk penyimpanan barang (Warman, 2004). Gudang biasanya dilengkapi dengan sistem pengelolaan stok yang efisien dan dilengkapi dengan fasilitas pengamanan untuk melindungi barang-barang yang disimpan di dalamnya. Gudang dapat ditemui dalam berbagai industri, termasuk perdagangan, manufaktur, logistik, dan distribusi.Sehingga dapat disimpulkan bahwa gudang merupakan sebuah tempat yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai jenis barang yang meliputi raw material, barang work in process, atau finished good. Selain itu,menjelaskan bahwa gudang memiliki beberapa fungsi, yaitu Pemrosesan Pesanan, Pengelolaan Stok,Pengontrolan dan Manajemen Kualitas,Penyimpanan Barang,Distribusi Barang
Menurut Martono (2015), aktivitas digudang terbagi menjadi 5 bagian yaitu:
Menerima Barang(Receiving)
Kegiatannya meliputi proses bongkar barang dari kendaraan pengiriman, membuka bungkusan bahan, melakukan pengecekan kesesuaian bahan dengan daftar pengiriman (packing list), melakukan pemeriksaan kualitas barang, menentukan kualitas barang (apakah akan diterima, ditolak, atau diterima dengan syarat), serta mengelola barang yang akan disimpan di gudang dalam kondisi ditolak. Barang yang diterima dengan syarat dapat disimpan sementara untuk pengambilan oleh perusahaan pengirim pada waktu yang ditentukan
Put Away
Proses ini melibatkan pemindahan barang dari tempat penerimaan ke tempat penyimpanan. Pemindahan ini bisa dilakukan secara manual oleh tenaga manusia atau dengan menggunakan alat bantu. Pemilihan jenis alat yang digunakan bergantung
pada ukuran barang yang akan disimpan. Keberhasilan dalam proses penempatan persediaan harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti berat barang, kecepatan pengiriman, karakteristik barang, perlakuan, dan berat barang.
Penyimpanan(Storage)
Tujuan penyimpanan persediaan meliputi:
Menghitung kapasitas yang memadai dan efisien dalam pemanfaatan ruang penyimpanan,Mengawasi kualitas dan jumlah material selama periode penyimpanan,Memenuhi kebutuhan material bagi pengguna,Menjaga kerapihan dan merawat baik area penyimpanan maupun peralatannya,Mendukung keselamatan orang dan lingkungan sekitar area penyimpanan.
Penyimpanan dapat dibagi berdasarkan berbagai kriteria seperti jenis bahan atau produk, perlakuan khusus terhadap suhu, sifat (cair, padat, gas, mudah terbakar, masa berlaku), wilayah yang disewa oleh perusahaan tertentu, wilayah berdasarkan pemasok, atau berdasarkan harga.
Pengambilan(Picking)
Kegiatan ini melibatkan menerima dan memproses pesanan, menentukan lokasi penyimpanan barang, menempatkan barang di tempat penyimpanan, mengambil barang sesuai pesanan, memeriksa kondisi fisik dan jumlah barang, hingga menyerahkan barang kepada bagian pengiriman. Prinsip FIFO (First In First Out), alat-alat yang digunakan, pencatatan status barang yang diambil, dan pedoman-pedoman lainnya juga diperhatikan dalam proses ini.
Pengemasan(Shipping)
Proses ini melibatkan tindakan mengemas barang setelah diambil dalam proses picking, lalu menyusun barang untuk dimuat ke kendaraan pengangkut (loading), serta mengonsolidasikan pengiriman barang dengan tujuan yang berdekatan menggunakan kendaraan pengiriman yang sama untuk efisiensi. Selain itu, proses juga mencakup persiapan dokumen pengiriman barang. Perhatian terhadap ukuran kemasan yang lebih kecil mempermudah penanganan, sementara pertimbangan juga diberikan kepada ukuran kontainer dan standar volumetric weight untuk
mengoptimalkan biaya dan penanganan pengiriman menuju lokasi tujuan konsumen.
Semua kegiatan ini juga memperhatikan peraturan yang berlaku terkait dengan penanganan barang.
2.2. Budaya 5S
Pemahaman filosofis mengenai 5S adalah sebagai berikut (Gasperz, 2001). :
Seiri: Membuang dan menyisihkan barang yang perlu dan tidak diperlukan lagi di tempat kerja.
Seiton (susun): Menghilangkan kegiatan mencari-cari alat dengan cara menata alat-alat tersebut dengan rapi.
Seiso: Menjaga dan memelihara kebersihan di tempat kerja.
Seiketsu: Mempertahankan secara terus menerus langkah-langkah 3S sebelumnya (seiri, seiton, dan seiso).
Setsuke: Menaati peraturan dan mengadakan penyuluhan terhadap pekerja untuk bekerja secara profesional sehingga menjadi kebiasaan pekerja untuk menjaga kedisiplinan dan benar-benar menjadi kebiasaan pekerja.
2.3. Tujuan 5S
Tujuan perusahaan adalah untuk terus meningkatkan produktivitas dan efisiensinya.
Salah satu cara untuk memanfaatkannya adalah dengan menggunakan konsep inovasi 5S, sehingga dapat mengurangi pemborosan pada perusahaan (Osada, 2011).
Tujuan yang diharapkan dengan menerapkan 5S di perusahaan adalah tempat kerja yang aman tempat kerja yang menerapkan 5S secara efektif tidak perlu terus-menerus membicarakan keselamatan dan akan memiliki lebih sedikit kecelakaan kerja dibandingkan pabrik yang memperkenalkan alat dan prosedur dan tidak mungkin rusak. (Osada T., 2016).
Adapun tujuan dari 5S adalah (Risma, 2016):
Menyadarkan para peserta akan perlunya tempat kerja yang aman dan nyaman.
Memberikan informasi dan latar belakang kepada peserta tentang pentingnya manajemen tempat kerja.
Menyadarkan para peserta tentang pentingnya peningkatan efisiensi dan produktivitas.
2.4. Manfaat 5S
Penerapan prinsip 5S juga memiliki potensi untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, aman, bersih, tertata, dan terorganisir. Hal ini, secara tidak langsung, akan membentuk budaya kerja yang positif, meningkatkan motivasi kerja, dan berpotensi untuk meningkatkan produktivitas kerja (Meri & Wijaya, 2016). Sedangkan menurut Suwondo (2012), Penerapan prinsip 5S pada umumnya akan menghasilkan sejumlah manfaat bagi perusahaan, antara lain Meningkatkan semangat dan kerjasama dalam tim kerja.,Membentuk lingkungan kerja yang lebih teratur, bersih, dan rapi,menyediakan lingkungan kerja yang lebih nyaman dan aman,Pemanfaatan ruang kerja yang lebih efisien dan optimal,Memudahkan perawatan rutin dan pemeliharaan,Membentuk standar kerja yang lebih jelas dan terdefinisi,Pengendalian persediaan yang lebih efisien,Pengurangan biaya operasional,Meningkatkan reputasi perusahaan,Mengurangi tingkat keluhan dari pelanggan.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab 3 akan mengulas profil dan gambaran PT Seger Agro Nusantara berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peserta selama pelaksanaan kegiatan praktek kerja lapangan.
3.1. Profil PT. Seger Agro Nusantara
PT. Seger Agro Nusantara merupakan perusahaan yang berfokus pada aktivitas pengumpulan berbagai jenis hasil pertanian. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1955 dan hingga sekarang perusahaan tersebut sudah dipimpin oleh generasi ke-dua dan ke-tiga.
Sekarang yang menjalankan perusahaan PT. Seger Agro Nusantara adalah Santoso Leksono Widodo yang beralamat dijalan Raya Wringinanom No.KM 30, Sidomoro, Sumengko, Kec.
Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61176.
Gambar 3.1
Logo Perusahaan PT. Seger Agro Nusantara Sumber: (Bursakerjadepnaker)
Visi dari perusahaan PT. Seger Agro Nusantara ialah Dengan tujuan menjadi salah satu perusahaan pertanian terkemuka di seluruh dunia, kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan mendukung individu lain dalam mencapai kesuksesan. Misi dari perusahaan PT. Seger Agro Nusantara ialah Bertumbuh dan memberikan dukungan kepada semua mitra, karyawan, dan pihak terkait dalam lingkup bisnis kami; Menciptakan kerjasama dan pertumbuhan yang menguntungkan; Mempererat hubungan antara petani dan pasar, serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
3.2. Produk PT. Seger Agro Nusantara
Produk-produk dari PT. Seger Agro Nusantara ialah jagung, kedelai, beras dan kedelai full-fat. Kualitas jagung yang telah diproses dengan teliti mencakup jagung untuk keperluan konsumsi manusia(food grade), pakan ternak, dan juga pakan ternak yang akan diekspor. PT.
Seger Agro Nusantara juga menyediakan keledai lokal dan impor. Beras yang ada pada perusaahaan PT. Seger Agro Nusantara diproses melalui teknologi maju yang membuat kualitas dari beras menjadi tinggi. Kedelai full-fat erupakan kedelai yang telah melalui pemasakan dan pemanasan tanpa dilakukan ekstraksi minyak. PT. Seger Agro Nusantara juga memproduksi kedelai full fat menggunakan teknologi yang canggih dan menghasilkan kualitas yang terbaik untuk konsumen perusahaan
Gambar 3.2
Produk PT. Seger Agro Nusantara Sumber: (Seger Agro Nusantara)
3.3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT Seger Agro Nusantara dipimpin oleh jabatan tertinggi yaitu direktur utama. Direktur utama dibantu oleh general manager. Setelah general manager dibawahnya terdapat beberapa supervisor tiap divisi yang disesuaikan dengan proses awal hingga akhir produksi dalam bidang pertanian. Dibawah supervisor pasti ada admin dan beberapa pekerjaan yang sesuai dengan bagiannya masing-masing.
Berikut merupakan penjelasan mengenai tugas dan wewenang masing-masing divisi:
Direktur :
Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan. Tugas dari direktur utama adalah sebagai berikut :
a. Mengelola bisnis dan menyusun strategi bisnis untuk kemajuan perusahaan.
b. Menyetujui anggaran belanja perusahaan.
c. Memimpin rapat evaluasi bulanan dan mengawasi operasi perusahaan.
d. Mengorganisir visi dan misi perusahaan.
Manager :
Manajer yang bertanggung jawab untuk mengelola, mengarahkan, dan mengawasi kegiatan yang dilakukan dalam sebuah tim kerja atau perusahaan. Tugas dari manajer adalah sebagai berikut :
a. Mengendalikan dan mengatur pekerjaan tiap divisi agar sesuai dengan standar perusahaan.
b. Membangun kepercayaan antar staf.
c. Mengevaluasi pekerjaan divisi.
Supervisor :
Supervisor bertanggung jawab untuk mengatur, mengontrol dan meningkatkan sumber daya manusia, bahan baku, dan mesin-mesin produksi. Tujuannya agar
memaksimalkan efisiensi, meminimalkan biaya, dan menghasilkan produk yang sesuai dengan standar perusahaan dan kebutuhan pelanggan. Tugas dari supervisor secara garis besar adalah sebagai berikut :
a. Memastikan tercapainya tingkat kuantitas (output), kualitas, dan jadwal produksi serta utilisasi mesin produksi yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
b. Memberikan pelatihan/bimbingan kepada anak buah agar mencapai tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi tim dan mendisiplinkan anak buah sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku di perusahaan.
c. Memastikan standar kualitas hasil produksi terpenuhi sesuai dengan standar perusahaan dan tingkat kebutuhan dari pelanggan.
d. Membuat laporan secara berkala kepada atasannya atas hasil kerja beserta analisa permasalahannya, tindakan perbaikan atas permasalahan tersebut serta batas waktu estimasi penyelesaian masalah tersebut secara singkat, padat, dan konkrit.
Staf/karyawan :
Sekelompok orang dalam sebuah divisi yang turut membantu atasan/supervisor dalam menjalankan tugasnya. Staf bertanggung jawab untuk menjalankan tugas-tugas operasional sehari-hari sesuai dengan divisinya didalam perusahaan.
3.4. Admin Produksi
Mahasiswa dalam praktek kerja lapangan ini bertugas sebagai admin produksi,jika dilihat dari gambar 3.2 maka admin produksi sebenarnya dipecah menjadi beberapa divisi
produksi,namun karena mahsiswa maggang harus mempelajari semua.mahasiswa selama bekerja bertanggung jawab dan diawasi langsung oleh manajer produksi,mahasiswa selama menjadi admin produksi melakukan memilah kategori baik dan kurang baik dan lain-lain yang berkaitan dengan proses produksi
PT Seger Agro Nusantara buka setiap hari senin-sabtu. Hari minggu dan tanggal merah libur.
Jam operasional perusahaan selama 8 jam ditambah 1 jam istirahat, serta dibagi menjadi 2 macam yaitu shift pagi, siang. Hal ini karena PT Seger Agro Nusantara merupakan
perusahaan yang bekerja 8 jam.
3.5. Program 5S PT. Seger Agro Nusantara
Gambar 3.3
Area Produksi PT Seger Agro Nusantara Sumber: (Seger Agro Nusantara)
Pada Penerapan 5S di PT Seger Agro Nusantara masih belum dapat maksimal.
Hal ini dikarenakan banyaknya barang barang yang berantakan dan tidak sesuai tempatnya dari 5 proses (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke) PT Seger Agro Nusantara baru
menjalankan proses seiso (pembersihan) dan seiri (menepatkan barang pada temaptnya). Hal ini dapat dilihat dari gambar 3.3 yang menampilkan kondisi area produksi yang cukup bersih.
dan juga tidak ada barang yang berantakan semua sesuai pada tempatnya namun penerapan 5S masih belum bisa maksimal karena PT Seger Agro Nusantara belum memiliki peraturan dan standard operating.