PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF DRILL AND PRACTICE PADA MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Milsa Rusiati1
Program Studi Profesi Pendidikan Agama Islam , IAIN Palangkaraya. Email:
[email protected] ABSTRAK
Untuk mencapai hasil maksimal dalam pembelajaran tersebut seorang guru haruslah bisa menggunakan teknik dan metode yang cocok dan sesuai dengan keadaan peserta didiknya seta materi yang sedang dibahas. Hal ini senada dengan pendapat Adhitya (2013:19) yang mengatakan “semua metode pembelajaran itu saling melengkapi satu sama lain. Penggunaannya pada pembelajaran dapat digabungkan dengan berbagai metode maupun cara, tergantung dari pokok bahasan pembelajaran dan keadaan peserta didik kita.
Berdasarkan pertimbangan itu, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode drill and practice (metode latihan-latihan dan praktek langsung) karena mempertimbangkan dari segi materi dan karakteristik peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode drill and practice dapat mempengaruhi dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik, karena berdasarkan hasil observasi pada materi pelajaran yang sama ditahun sebelumnya namun dengan menggunakan metode dan teknik yang berbeda dengan sekarang maka hasil belajar yang diperoleh masih rendah dan hanya beberapa orang peserta didik saja yang memenuhi standar KKM. Sedangkan dari hasil analisis penerapan metode pembelajaran drill and practice yang dilakukan di kelas III SDN Garunggang Kecamatan Banjang Tahun Pelajaran 2021/2022 didapati bahwa hasil belajar peserta didik meningkat. Hal ini membuktikan bahwa metode drill and practice layak dipertimbangkan sebagai metode mengajar yang memfokuskan pada keahlian atau skill tertentu.
Keywords: pembelajaran aktif, drill and practice, hasil belajar PENDAHULUAN
Dalam proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, sebenarnya telah terjadi proses interaksi antara guru dan murid. Seorang guru berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi anak didik, dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan menggairahkan (Surawan, 2020: 95). Proses penyampaian pembelajaran terhadap peserta didik sangat mempengaruhi dengan hasil pelajaran yang ingin dicapai. Setiap peserta didik memiliki karakteristik masing-masing dalam menyerap pelajaran yang diterimanya. Tidak semua peserta didik bisa menerima pembelajaran dengan metode yang sama. Berbeda pembahasan
pembelajaran, berbeda pula metode pembelajaran yang disampaikan. Guru tidak harus terpaku dengan metode ceramah dan pemberian tugas saja. Guru bisa mengembangkan berbagai macam metode menyesuaikan dengan jenis pembelajaran yang akan dipelajari dan karakteristik anak didik. Ada banyak metode yang dapat digunakan guna menunjang proses pembelajaran. Selama ini, metodologi pembelajaran Pendikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diterapkan masih mempertahankan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah, menghafal dan demonstrasi praktik-praktik ibadah yang tampak kurang menarik bagi peserta didik. Seperti halnya dalam masalah bacaan dan hafalan surat pendek di dalam al Qur’an, kadang anak sulit untuk melakukannya karena mungkin metode yang digunakan kurang menarik sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar anak dalam masalah memahami, membaca, dan menghafalkannya. Guru bisa memilih dan memilah metode belajar apa saja yang dapat menarik perhatian serta minat siswa dan meningkatkan hasil belajar.
Salah satu aspek yang harus dimiliki serta dikuasai peserta didik pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang berkaitan dengan pokok bahasan tentang Al Qur’an surat-surat pendek adalah selain pengetahuan juga diperlukan keahlian atau skill yang berkaitan dengan membaca, tulisan, dan hafalan. Mengenai masalah ini yakni yang berhubungan dengan cara membaca, menulis, dan menghafalkan surat pendek diperlukan suatu keahlian khusus agar dapat mmeperoleh pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik.
Berdasarkan hal ini , dalam penelitian ini diangkat masalah penggunaan metode pembelajaran drill and practice. Sebenarnya metode drill and practice termasuk juga dalam metode pembelajaran yang mengajak peserta didiknya untuk melakukan suatu latihan dan praktek. Namun dalam hal ini, penggunaan metode drill and practice harus dikemas secara baik oleh guru agar dapat menimbulkan minat dan rasa senang oleh peserta didik terhadap pelajaran yang sedang mereka lakukan.
Bukan pembelajaran latihan dan praktek yang dilakukan secara monoton saja oleh peserta didik sehingga memunculkan rasa bosan dan kurang bergairah terhadap pembelajaran.
Dalam metode pembelajaran drill and practice, guru harus melibatkan peserta didik secara aktif. Dengan memberikan pembelajaran aktif kepada peserta didik dapat membantu ingatan mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pembelajaran aktif merupakan bentuk pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar mahasiswa maupun mahasiswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut (Hari Wibowo, 2012:82). Active learning (pembelajaran aktif) pada dasarnya berusaha untuk memperkuat serta memperlancar rangsangan dan tanggapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, bukan menjadi hal yang membosankan bagi peserta didik.
Metode drill and practice merupakan sebuah metode pembelajaran merupakan latihan dan praktek terbimbing yang digunakan secara berulang kali agar dapat menemukan sebuah keterampilan serta keahlian dari materi yang pelajaran yang telah dipelajari. Dalam hal ini bukan hanya guru yang aktif namun lebih menonjolkan kepada keaktifan peserta didik. Dengan adanya latihan-latihan yang dikemas secara menarik dan praktek yang berulang akan memberikan hasil pemahaman tentang materi pembelajaran lebih banyak lagi.
Drill dalam hal ini bermaksud dengan berlatih, melingkupi di dalamnya aktifitas menghafal, mengeja kata dan sebagainya. Sedangkan practice adalah praktek yang di dalamnya meliputi seperti menulis, melaksanakan berbagai gerak dalam olah raga dan lain sebagainya. Pembelajaran yang berbentuk drill and practice merupakan teknik pembelajaran yang dilakukan berulang kali untuk mendapatkan sebuah keterampilan yang dibutuhkan. Jadi metode drill and practice adalah suatu cara menyajikan bahan pengajaran dengan cara melatih peserta didik dengan latihan-latihan serta mempraktekkannya dengan tujuan agar peserta didik dapat lebih menguasai pelajaran dan terampil dalam penerapannya. Metode pembelajaran drill and practice biasanya banyak digunakan dalam pembelajaran materi hitungan, bahasa asing, dan perbendaharaan kata (vocabulary). Metode ini mengarahkan peserta didik untuk meningkatkan kecekatan/ketangkasan, kefasihan/kelancaran dalam sebuah keterampilan melalui latihan yang berulang-ulang
Langkah -langkah penerapan metode drill and practice dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan pembelajaran, baik dengan teknik lisan maupun tulisan, dalam bentuk mental maupun fisik. Namun tidak semua jenis pembelajaran bisa diterapkan dengan metode pembelajaran drill and practice. Pembelajaran yang dilakukan hanya tergantung pada keperluan atau kepentingan khusus, seperti pembiasan membaca Al Qur’an, salat, dan lain sebagainya.
Dalam metode drill and practice aktifitas pembelajaran yang paling menonjol ada pada peserta didik. Guru cenderung berperan sebagai fasilitator dan motivator agar peserta didik mau untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Dengan penggunaan metode drill and practice diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, khususnya dalam materi yang memerlukan sebuah keterampilan khusus dalam pembelajarannya.
Menurut Ramen A Purba dan kawan-kawan dalam bukunya Teknologi Pendidikan (2020:79) sebenarnya penggunaan metode drill and practice bukan merupakan hal yang baru, tetapi sudah ada sejak lama. Untuk pertama kalinya dilakukan dan diterapkan pada sekolah-sekolah terdahulu yang berada di Amerika sebagai langkah untuk memacu kemampuan dasar motoric peserta didik, memacu kebiasaan dan mental agar apa yang dipelajari peserta didik dapat lebih bermakna dan berarti. Kesemuanya itu akan dapat berhasil apabila peserta didik juga paham mengenai keseluruhan sebab akibat dari pembelajaran yang menggunakan metode drill and practice itu dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Kaitannya dalam penggunaan metode drill and practice dengan mata pelajaran PAI dan BP adalah untuk lebih mendalami serta memahami dan dapat mempraktekkan pengajaran PAI tersebut dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Rizwal dan Rezki Amelia yang dikutip oleh Syarifuddin K.
(2018:14) dalam bukunya Inovasi Baru Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, pendidikan Agama Islam (PAI) dapat dipahami sebagai suatu program pendidikan yang menanamkan nilai-nilai agama Islam dalam proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas yang dikemas dalam bentuk mata pelajaran dan diberi nama Pendidikan Agama Islam (PAI).
Kompetensi , materi, dan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti dikembangkan melalui pertimbangan kepentingan hidup bersama secara damai dan harmonis. Pembelajaran PAI ini dilaksanakan berbasis aktivitas pada kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran PAI dapat dilakukan sepanjang proses pembelajaran, pembiasaan, keteladanan, dan pembudayaan untuk mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Pendidikan yang Islami tidak lain adalah upaya unutk mengefektifkan aplikasi nilai-nilai agama yang dapat menimbulkan transformasi nilai dan pengetahuan secara utuh kepada manusia, masyarakat, dan dunia pada umummya (Pupuh Fathurrahman dan M. Sobri Sutikno yang dikutip Dahwadin, S.Sy. M.H dan Farhan Sifa Nugraha, S.Pd.I, M.Pd.I, Motivasi dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam , 2019:34). Jadi dalam pembelajaran PAI perlu adanya tindak lanjut khusus, pembelajaran bukan hanya berupa transfer ilmu namun lebih dalam pembelajaran merupakan hal yang harus diresapi dan di amalkan. Dalam proses pengamalan perlu adanya latihan-latihan serta bimbingan dan praktek-praktek berulang agar kegiatan tersebut dapat menjadi sebuah keterampilan dan kebiasaan.
Dalam pembelajaran PAI dan BP pada materi surat pendek, peserta didik selain diajak untuk memahami maknanya tetapi juga ada tuntutan lain yang berupa keahlian seperti membaca, menulis, dan menghafal. Guru harus bisa menekankan keahlian-keahlian itu kepada peserta didik dengan melakukan kegiatan-kegiatan latihan yang berulang dengan cara yang menarik minat peserta didik serta dengan adanya praktek langsung setelah dilakukan latihan. Guru bisa memberikan reward kepada peserta didik yang mampu menyelesaikan praktek kegiatan pembelajaran tersebut dengan baik. Tentunya untuk mendukung dalam proses ini guru perlu senantiasa membimbing peserta didik agar mengarahkan cara latihan terbimbing dengan memberikan contoh, baik dari keadaan sekitar maupun dengan bantuan alat elektronik maupun digital.
Diharapkan dengan adanya penerapan metode pembelajaran aktif drill and practice seperti yang dijelaskan di atas, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas III di SDN Garunggang Kecamatan Banjang dapat berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pusat penekanan pada upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran.
Penelitian ini lebih memfokoskan pada penggunaan metode pembelajaran aktif Drill and Practice sebagai upaya meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti.
Secara garis besar penelitian ini menggunakan empat tahapan utama yang dilalui, yaitu: (a) perencanaan atau planning, (b) tindakan atau acting, (c) pengamatan atau observing, (d) refleksi atau reflecting. Keempat langkat tersebut merupakan satu siklus atau putaran, artinya sesudah langkah ke-4, lalu kembali ke-1 dan seterusnya. Apabila hasil siklus kedua berbeda dengan hasil siklus pertama, jelas peneliti harus melakukan siklus ketiga dan selanjutnya sampai diperoleh kesimpulan yang mantap. Jika hasil siklus kedua sama dengan siklus pertama, berarti sudah ada pemantapan.
Untuk mendapatkan data-data yang lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka peneliti menggunakan data pra siklus dan dua kali tindakan pada siklus 1 dan 2.
Adapun subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas III SDN Garunggang Kecamatan Banjang, dengan jumlah sebanyak 12 orang terdiri 5 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Karakteristik subjek penelitian yang paling menonjol adalah kurangnya aktifitas guru dan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga hasil pembelajaran yang diperoleh peserta kurang maksimal.
Yang menjadi objek penelitian adalah hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti peserta didik Kelas III materi “Senangnya Belajar Surat An Nasr”
dengan metode pebelajaran aktif Drill and Practice SD Negeri Garunggang Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2021/2022
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini dengan meneliti hasil belajar yang menjadi objek penelitian. Pengumpulan data antara lain:
dokumentasi, observasi, dan tes. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data informasi tentang keadaan peserta didik dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berdasarkan hasil observasi keaktifan peserta didik.
Sedangkan untuk data kuantitatif berupa data penilaian hasil belajar peserta didik dari prasiklus, siklus I, dan siklus II.
HASIL PENELITIAN
Sebelum melakukan siklus I dan II, peneliti terlebih dahulu mengumpulkan data melalui dokumentasi untuk mengetahui hasil belajar PAI dan Budi Pekerti materi “senangnya belajar surat an Nasr “ di kelas III SD Negeri Garunggang pada tahun lalu ( 2020/2021). Data ini diberi nama data prasiklus. Setelah melihat data awal dari peserta didik kelas III SD Negeri Garunggang pada tahun sebelumnya, hasil belajar PAI dan Budi Pekerti masih berada di bawah KKM Sekolah yaitu 70,
dengan rata-rata kelas 69,37. Sedangkan nilai ketuntasannya hanya 37,5% dan nilai yang tidak tuntas 62,5%,
Dilihat dari nilai cara membaca, menulis, dan menghafal masih kurang baik dan benar, tingkat keaktifan serta respon dari peserta didik masih kurang atau rendah. Hal ini terbukti dari masih banyaknya peserta didik yang mengabaikan tugas serta kurang mendengarkan penjelasan guru, serta cara membaca surat an nasr masih banyak yang salah atau belum banyak ada perubahan. Serta dari pengetahuan peserta didik belum dapat berpikir, mengungkapkan, berkata-kata.
Dalam penugasan berkelompok mereka juga terlihat masih bersifat pasif.
Berdasarkan keterangan dan penjelasan tersebut, maka yang perlu dilakukan peneliti sekaligus guru akan merubah gaya belajar agar bisa lebih aktif dan menarik minat peserta didik yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran aktif drill and practice, sehingga hal ini nantinya juga akan berpengaruh dengan hasil belajar peserta didik.
Kegiatan yang dilakukan guru bersama peserta didik pada siklus I adalah melakukan pembelajaran dengan metode drill and practice dengan pembahasan materi memahami makna surat An Nasr serta membaca surat An Nasr. Dalam hal pemahaman makna surat, guru melakukan kegiatan melakukan menonton video tentang surat an Nasr, kemudian guru menjelaskan dari kegiatan tersebut, peserta didik diajak untuk melakukan kegiatan latihan dalam hal mengulang-ulang atau memberi pertanyaan yang berkaitan isi video. Kemudian dari kegiatan membaca, supaya terjadi kegiatan yang menarik peserta didik, guru juga menampilkan video tentang cara membaca surat An Nasr, setelah kegiatan tersebut guru meminta peserta didik untuk melakukan latihan membaca secara terbimbing dengan diawali peserta didik menirukan contoh-contoh bacaan yang di baca guru, kemudian peserta didik menirukannya kembali. Setelah itu peserta didik diminta untuk mengulang bacaannya secara perkelompok, dalam hal ini peserta satu kelas dibagi dalam 2 kelompok. Lalu kegiatan selanjutnya peseta didik diminta untuk membaca surat an nasr tersebut secara bergantian dengan teman sebangku. Setelah rangkaian kegiatan tersebut terlaksana, baru guru memberikan penilaian kepada peserta didik untuk membaca surat an nasr dengan cara mendemonstrasikannya secara bergiliran sendiri-sendiri maju kedepan kelas.
Kemudian dari kegiatan pembelajaran siklus II dengan metode drill and practice, hampir sama dengan yang dilakukan pada siklus I. pada siklus II ini peserta didik diajak untuk memahami cara menulis huruf hijaiyyah yang benar dalam surat an Nasr. Hal ini dilakukan dengan cara mengajak peserta didik untuk menyaksikan video dari youtube tentang cara menulis surat an Nasr yang benar. Keudian dengan kegiatan terbimbing guru meminta peserta didik untuk melakukan kegiatan menulis surat an nasr di buku tulis masing-masing peserta didik, setelah itu baru peserta didik diminta kembali untuk menulis surat an nasr di papan tulis secara acak atau tidak berurutan. Pada siklus II pertemuan ke dua, dilakukan pembelajaran hafalan pada surat an nasr. Sebelumnya guru menampilkan video tentang kajian keutamaan
seorang penghapal al Qur’an, hal ini dilakukan untuk membangkitkan minat peseta didik agar lebih bersemangat dalam melakukan kegiatan tersebut. Barulah setelah itu kegiatan menghafal dilakukan. Pertama-tama guru menampilkan contoh bacaan surat an nasr lewat media audio, kemudian dengan media karton yang berisi potongan ayat-ayat surat an nasr yang di temple di papan tulis. Guru melakukan kegiatan menghafal dengan cara ayat perayat. Ayat pertama dibaca berulang 5 kali, kemudian peserta didik menghafalkannya secara klasikal, baru setelah itu dengan cara te,an sebangku. Begitu seterusnya hingga ayat terakhir dari surat an Nasr.
Setelah hal ini selesai dan peserta didik dianggap sudah mampu untuk menghafal, baru kemudian guru meminta peserta didik satu persatu secara bergantian meju kedepan kelas untuk menghafalkan surat an Nasr.
Hasil belajar yang diteliti meliputi hasil belajar peserta didik dan tingkat aktivitas peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa presentasi rata-rata kegiatan berdasarkan aktivitas pembelajaran dengan menggunakan metode drill and practice mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Data selengkapnya dapat dilihat dari diagram berikut :
Dari data ini aktivitas belajar peserta didik pada siklus I pertemuan ke 1 dari semua aspek memang mengalami adanya aktivitas. Namun dari aktivitas-aktivitas tersebut masih memiliki kategori rendah khususnya dari masalah bertanya. Tetapi kalau dibandingkan dari siklus I pertemuan ke 1 dengan siklus I pertemuan ke 2 sudah mengalami pergerakan ke angka yang lebih tinggi. Namun kenyataannya pada siklus I ini masih terlihat kurangnya aktivitas dari peserta didik, sehingga perlu adanya perbaikan lagi agar dalam proses pembelajaran aktivitas peserta didik lebih bisa dimaksimalkan lagi.
Pada siklus II aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan metode drill and practice mengalami peningkatan dari setiap pertemuan. Berdasarkan aktivitas tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata aktivitas peserta didik di siklus II pertemuan ke 2 dalam mengikuti proses pembelajaran dengan metode drill and practice sudah baik. Peserta didik sudah bisa lebih focus dan mampu mengikuti
Memperhatika n penjelasan
Bertanya kepada guru
Bekerjasama dengan teman
sebangku
Mengerjakan tugas/soal
Partisipasi dan keaktifan
Siklus I (I) 41,65 24,99 49,98 100 24,99
Siklus I (II) 49,98 41,65 74,97 100 41,65
Siklus II (I) 58,31 41,65 100 100 58,31
Siklus II (II) 91,63 66,64 100 100 91,63
Column1 20,000,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00
Siklus I (I) Siklus I (II) Siklus II (I) Siklus II (II)
pelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan. Peserta didik juga terlihat lebih antusias dan berani menampilkan kemampuan dan keterampilannya.
Untuk penilaian hasil belajar peserta didik, penulis membandingkan dengan hasil penilaian dari kegiatan prasiklus atau dari rekap nilai peserta didik kelas III tahun sebelumnya. Penilaian hasil belajar berdasarkan data dari prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Dari hasil analisis dapat diperoleh data dengan proses penggunaan metode pembelajaran aktif drill and practice pembelajaran PAI dan BP kelas III SD Negeri Garunggang Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara bahwa kegiatan tes terhadap peserta didik dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan. Bahkan pada siklus dua dapat dilihat dari nilai tertinggi peserta didik ada yang mencapai nilai sempurna, yakni 100 point dan dari nilai terendah berada diangka 60. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
No Indikator
Nilai Tes
Prasiklus Siklus I Siklus II
1. Rata-rata 69,37 55,83 84,16
2. Skor Tertinggi 90 80 100
3. Skor Terendah 50 20 60
4. Tingkat Ketuntasan 37,5% 24,99% 91,67%
Berdasarkan hasil pengamatan dari siklus I dan siklus II mengenai hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode drill and practice pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi Surat An Nasr di kelas III yang mengalami peningkatan, dan mampu mencapai indikator keberhasilan dalam penilaian pembelajaran tersebut. Penerapan metode drill and practice dalam pembelajaran ini dianggap efektif dan bisa dikatakan berhasil. Ini berarti tindakan guru selaku peneliti untuk meningkatkan hasil belajar dengan proses penggunaan metode pembelajaran aktif drill and practice pada pembelajaran PAI dan Budi pekerti Kelas III di SDN Garunggang Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara dianggap sudah baik.
Perbandingan nilai hasil belajar menggunakan metode drill and practice pada Prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada gambar diagram berikut :
Dari hasil pengamatan guru pada kegiatan dari siklus II, di dapatkan hasil bahwa metode drill and practice ini cukup baik dibandingkan pada siklus I. Pada siklus dua dapat dilihat dari nilai tertinggi peserta didik ada yang mencapai nilai sempurna, yakni 100 point dan dari nilai terendah berada diangka 60. maka berdasarkan data ini dapat disimpulkan, bahwa :
1. Peserta didik dapat lebih paham terhadap materi “Senangnya belajar surat an Nasr” karena adanya pembelajaran aktif dari setiap individu.
2. Peserta didik lebih aktif dan berani menjawab pertanyaan di depan kelas.
3. Peserta didik merasa bersaing dengan baik dalam pembelajaran drill and practice.
Berdasarkan hasil pengamatan dari siklus I dan siklus II mengenai hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode drill and practice pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi Surat An Nasr di kelas III yang mengalami peningkatan, dan mampu mencapai indikator keberhasilan dalam penilaian pembelajaran tersebut. Penerapan metode drill and practice dalam pembelajaran ini dianggap efektif dan bisa dikatakan berhasil. Ini berarti tindakan guru selaku peneliti untuk meningkatkan hasil belajar dengan proses penggunaan metode pembelajaran aktif drill and practice pada pemeblajaran PAI dan Budi pekerti Kelas III di SDN Garunggang Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara dianggap sudah baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran aktif drill and practice dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SD Negeri Garunggang pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Senangnya Belajar Surat An Nasr. Serta, penerapan metode drill and practice dianggap berhasil digunakan oleh guru untuk diterapkan sebagai salah satu metode mengajar yang efektif dan juga membuat peserta didik senang, dan sangat mempengaruhi dengan indeks keberhasilan dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
Rata-rata Skor Tertinggi Skor Terendah Tingkat Ketuntasan
Pra Siklus 69,37 90 50 37,5
Siklus I 55,83 80 20 24,99
Siklus II 84,16 100 60 91,67
69,37
90
50 37,5
55,83
80
20 24,99
84,16 100
60
91,67
0 20 40 60 80 100 120
Hasil Belajar Dilihat Dari Prasiklus, Siklus I, Siklus II
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat persentasi dari hasil belajar peserta didik pada siklus I tingkat ketuntasan mencapai 24,99% sedangkan pada siklus ke II tingkat ketuntasan mencapai 91,67%, atau meningkat 66,68%. Maka dengan hasil ini target yang dicapai peserta didik yang memperoleh nilai ≥ 70 dapat dicapai.
Berdasarkan hasil simpulan dari penelitian ini, maka dapat dikemukakan saran sebagi berikut :
1. Agar hasil belajar khususnya mata pelajaran PAI dan BP lebih optimal dan dapat mencapai target KKM, maka guru hendaknya lebih menekankan menggunakan metode pembelajaran utntuk memotivasi peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran, dan dalam hal ini metode aktif drill and practice sangat dianjurkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran mengenai keahlian / keterampilan tertentu.
2. Bagi peserta didik SD Negeri Garunggang Kecamatan Banjang diharapkan keaktifannya dalam proses pembelajaran, terutama dalam hal bertanya. Karena dengan ikut aktifnya peserta didik dalam pembelajaran akan membantu peserta didik itu sendiri memahami materi yang diberikan guru sehingga dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar.
3. Bagi guru-guru lain, diharapkan bagi guru-guru yang lain juga bisa menerapkan metode pembelajaran drill and practice, sehingga selain dapat menambah variasi dalam model pembelajaran, hal ini juga terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
4. Bagi sekolah, hendaknya memfasilitasi proses pembelajaran dengan cara melengkapi sarana prasarana yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti proyektor, LCD dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Arifin, Zainal.2013. Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Basleman, Anisah dan Syamsu Mappa.2011. Teori Belajar Orang Dewasa.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Dahwadin,S.Sy dan Farhan Sifa Nugraha.2019.Motivasi dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Wonosobo:CV.Mangku Bumi Media
Hamalik, Oemar. 2011. Dasar – Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Off Set.
Ramen A, Purba, dkk .2020. Teknologi Pendidikan. Yayasan Kita Menulis . Shalahuddin, M. 2008. Metodologi Pengajaran Agama. Surabaya : Bina Ilmu Silberman, Melvin L .2012. Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung : Nuansa.
Sudjana, Nana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Surawan. (2020). Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian. Yogyakarta : K-Media.
Syarifuddin,K. 2018. Inovasi Baru Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.Yogyakarta :CV.Budi Utama
Syaodih, Nana Sukmadinata.2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Wibowo,Hari.2012. Pengantar Teori-Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran.
Jakarta: Puri Cipta Media