PENDAHULUAN
Fokus Penelitian
Fokus penelitian harus disusun secara singkat, jelas, tegas, spesifik, operasional, dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.9. Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditentukan fokus penelitian penelitian ini. Apa tujuan Model Pembelajaran Artikulasi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII G di SMP Plus Darus Sholah Jember.
Bagaimana ciri-ciri bahan ajar Pendidikan Agama Islam kelas VIII G di SMP Plus Darus Sholah Jember. Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran artikulasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII G di SMP Plus Darus Sholah Jember.
Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan tujuan model pembelajaran artikulasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII G di SMP Plus Darus Sholah Jember. Mendeskripsikan Ciri-ciri Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam Kelas VIII G di SMP Plus Darus Sholah Jember. Mendeskripsikan langkah-langkah model pembelajaran artikulasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII G di SMP Plus Darus Sholah Jember.
Manfaat Penelitian
Diharapkan dapat memberikan wawasan dan masukan terhadap SMP Plus Darus Sholah sebagai bahan referensi dan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi seluruh kegiatan akademik untuk mengeksplorasi pembangunan pengetahuan khususnya dalam bidang penerapan model pembelajaran artikulasi khususnya pembelajaran pendidikan agama Islam.
Definisi Istilah
Model pembelajaran artikulasi yang peneliti maksudkan adalah suatu rencana atau kerangka proses pembelajaran dengan prosedur sistematis yang digunakan guru dalam pembelajaran dalam bentuk kelompok berpasangan, dimana siswa harus mampu berfungsi sebagai penerima pesan sekaligus bertindak. sebagai pengirim pesan pada saat proses diskusi, serta pengulangan penyajian materi yang akan diserap ke dalam otak siswa. Pendidikan agama Islam adalah pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang yang memberikan materi mengenai pendidikan agama Islam sebagai suatu proses untuk menyampaikan informasi tentang pembentukan pribadi yang beriman dan bertaqwa. Peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran artikulasi dalam pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan suatu rencana sistematis berupa pertukaran pesan pada saat berdiskusi dengan siswa yang membentuk berpasangan dalam kelompok dalam pembelajaran sebagai proses pemberian materi pendidikan agama Islam.
Sistematika Pembahasan
2017 dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Artikulasi Pada Mata Pelajaran Sejarah Bagi Siswa Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017”. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran artikulasi berpengaruh terhadap minat siswa dalam mempelajari mata pelajaran sejarah. 2017 dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Artikulasi Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah SU-1 Palembang”.
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa penerapan model pembelajaran artikulasi dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia.3. 2 Holong Simanjuntak, Penerapan Model Pembelajaran Artikulasi Pada Mata Pelajaran Sejarah Bagi Siswa Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran Skripsi: . Universitas Lampung, 2017). 3 Meli Mustika, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Artikulasi Terhadap Peningkatan Keterampilan Berbicara Kelas IV Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Medresah Ibtidaiyah Al-Hikmah SU-1 Palembang (Skripsi: UIN Raden Fatah Palembang, 2017).
1 Holong Simanjuntak (2017) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Artikulasi pada Mata Pelajaran Sejarah pada Siswa Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017”. Begitu pula dengan mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI), khususnya di sekolah menengah pertama (SMP).
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Sedangkan jenis penelitian yang akan digunakan peneliti dalam pendekatan kualitatif ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan merupakan kajian mengenai realita kehidupan sosial masyarakat secara langsung 3 Ide pentingnya adalah peneliti turun ke lapangan untuk melakukan observasi terhadap suatu fenomena yang ada di lingkungan alam 4 Jenis penelitian ini dipilih peneliti karena peneliti ingin menjelaskan fenomena yang sesuai dengan topik penelitian yang diambil peneliti.
Lokasi Penelitian
Subyek Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Dengan metode ini, peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap subjek penelitian guna memperoleh data yang valid. Penelitian ini menggunakan dua jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun secara sistematis dan wawancara semi terstruktur dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan. Tujuan penerapan Model Pembelajaran Artikulasi Pendidikan Agama Islam kelas VIII G antara lain siswa dapat mengingat materi lebih lama, siswa mudah memahami pelajaran, siswa dapat mengerjakan soal dengan benar, dan melatih siswa dalam mengungkapkan kata dengan baik.
Materi yang digunakan dalam pelaksanaan model pembelajaran artikulasi adalah materi makanan dan minuman haram dan najis. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Terhadap Rosdakarya Al-Qur'an dan Hadits-hadits Terkait serta Kelebihan dan Kekurangan Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Halal dan Haram. c. Langkah-Langkah Menuju Model Pembelajaran Artikulasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII G di SMP Plus Darus Sholah adalah: a) memerintahkan siswa membentuk kelompok secara berpasangan, b) salah satu pasangan mencatat poin-poin penting, c) proses bergiliran berkomunikasi di depan kelas, d) pasangan lainnya memberi masukan atau bertanya pertanyaan tentang materi yang belum dipahami. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu, bisa berupa tulisan, gambar atau karya monumental seseorang 9 Cara ini digunakan untuk mencari data mengenai suatu hal atau variabel dalam bentuk catatan, buku laporan dan lain sebagainya yang berkaitan dengan” Aplikasi “Model Pembelajaran Artikulasi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII G di SMP Plus Darus Sholah Tegal Besar-Jember”.
Artinya peneliti hanya dapat bekerja dengan data yaitu fakta tentang dunia nyata yang diperoleh melalui observasi.10. Dengan menggunakan teknik ini peneliti menggunakan bentuk observasi non partisipan karena peneliti tidak ikut serta dalam kehidupan orang yang diamati dan bertindak sendiri-sendiri sebagai pengamat.
Analisis Data
Dalam buku Miles & Huberman tertulis “Kondensasi data mengacu pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, pengabstraksian dan/atau transformasi data yang muncul dalam korpus (badan) lengkap catatan lapangan tertulis, wawancara, transkrip dokumen. dan bahan empiris lainnya.15 Kondensasi data adalah proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksi, dan mengubah catatan lapangan, transkrip wawancara, dokumen, dan bahan empiris (temuan) lainnya.Reduksi cenderung mengurutkan lalu menyeleksi, sedangkan kondensasi mengatur semua data yang ditangkap tanpa harus memilah (mereduksi) data tersebut.16 Menurut Miles dan Huberman, peneliti harus bertindak selektif, yaitu menentukan dimensi mana yang paling penting, hubungan mana yang dapat lebih bermakna, dan sebagai konsekuensinya, informasi apa yang dapat diambil. dikumpulkan dan dianalisis.17.
Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap data yang terkumpul, terutama yang berkaitan dengan kualitas dan kecukupan data. Data ditransformasikan dengan berbagai cara, yaitu dengan seleksi yang ketat, dengan rangkuman atau deskripsi singkat, dengan mengelompokkan data ke dalam satu pola yang lebih luas, dan seterusnya.19. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, grafik, hubungan antar kategori, diagram alir, dan lain-lain.20 Penyajian data dilakukan setelah data direduksi. Dengan menyajikan data kita dapat memahami apa yang terjadi dan apa yang perlu dilakukan.
Kesimpulan tersebut merupakan suatu temuan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Temuan tersebut dapat berupa gambaran atau gambaran mengenai suatu benda yang sebelumnya masih redup sehingga menjadi jelas setelah dilakukan penelitian. 21.
Keabsahan Data
Tahap-tahap Penelitian
Untuk mempersiapkan izin dalam hal ini surat pengantar dari kampus IAIN Jember, peneliti meminta izin kepada Direktur SMP Plus Darus Sholah Tegal Besar-Jember untuk melakukan kegiatan penelitian. Dalam hal ini dalam mempersiapkan peralatan penelitian, peneliti dapat mengumpulkan data terkait pengembangan ranah afektif siswa dalam pendidikan agama Islam dengan cara melakukan wawancara dan dokumentasi. Memilih dan mengerahkan informan. Dalam hal ini, informan harus direkrut bila diperlukan dan, jika mungkin, diberi informasi tentang tujuan penelitian.
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
Penyajian Data dan Analisis
Pembahasan Hasil Temuan
PENUTUP
Saran
Nyatakan dalil-dalil Al-Qur'an dan hadis mengenai makanan halal dan haram dengan jelas. Menunjukkan manfaat makanan halal dan makanan busuk/bahaya makanan haram dengan daya ingat tinggi. Makanan haram adalah jenis makanan yang membawa kerugian/bahaya bagi kesehatan tubuh, jiwa, pikiran, akhlak dan iman.
Seseorang yang terbiasa mengonsumsi makanan dan minuman halal akan memperoleh manfaat sebagai berikut. Raih keridhaan Allah karena telah menaati perintah-Nya dengan memilih jenis makanan dan minuman yang halal. Dapatkan akhlaqul karimah karena setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi berubah menjadi energi yang digunakan untuk beraktivitas dan beribadah.
Kesehatan tetap terjaga karena setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi bergizi dan baik untuk kesehatan tubuh. Memahami ketentuan makanan dan minuman halal dan haram berdasarkan Al-Quran dan Hadits. Tanpa Alat Tes Tertulis (Pilihan Ganda) 1 Jenis makanan yang halal adalah sebagai berikut: a.
Makanan yang telah dinyatakan halal dalam Al-Qur'an b. Makanan enak padahal tidak bergizi c. Memiliki manfaat dan dapat menggemukkan badan d. Rasanya enak dan dibeli dari toko kelontong terkenal. Makanan yang tidak membahayakan, tidak membahayakan kesehatan jasmani, tidak merusak peralatan, dan tidak merusak akhlak dan iman. Anda memiliki akhlakul karimah karena setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi akan berubah menjadi energi dan energi tersebut digunakan untuk beraktivitas dan beribadah.