PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015.
Santika Agustin, Gustina Indriati, Diana Susanti
Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatra Barat
Email: [email protected]
ABSTRACT
This research is motivated still low the result of biology students learning class VIII SMPN 12 Padang, it caused by several factors such as; students got low motivation for study, active and they got difficulties is work together in learning process and also the strategy that used by the teacher in learning process monotonous. One of effort to solve this problems is applied learning model word square. Purpose of this research is to know the effect of applied learning model word square toward biology students score class VIII SMPN 12 Padang in academic year 2014/2015.
Kind of this research is experimental research, with using randomized control – group posttest only design. Population of this research is all of students VIII class in SMPN 12 Padang in academic year 2014/2015 that consist of eight classes. Technic that will be used to took the sample is purposive sampling and than the researcher took VIII2 class as experimental class and VIII6 class as control class.kid of the test that will be used is objective test and to analize the test using ttest,
with the criteria thitung > ttable analysis obtained from the averege of the results of experimental class learning is 80,56 while the control class is 77,05. From test analysis get thitung (2,06) > ttable (1, 67) it is mean that hipothesis (H1) is accepted. Assesment of the attitude of the experimental class and the control class are classified as good (B+) with an average of modus is 3,25 and 3,18. And also with skill assesment in experimental class and control class are classified as good (B+) with an average of 3,49 for optimum attainment and experiment class 3,46 for control class. so, it can conclude that, applied word square give possitive effect through biology students’s score class VIII2 SMPN 12 academic year 2014/2015.
Key word : word square, study result.
PENDAHULUAN
Biologi adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang termasuk kedalam ujian nasional. Biologi terdiri dari banyak konsep dan prinsip yang harus dipahami, namun pembelajaran selama ini kurang mendukung untuk pemahaman konsep bagi siswa. Hal ini menyebabkan siswa cenderung merasa bosan dan keaktifan dalam pembelajaran masih rendah. Dalam proses pembelajaran guru tidak hanya dituntut untuk bisa menyampaikan materi pelajaran saja tetapi juga harus mampu mengaktualisasikan peran strategisnya dalam upaya membentuk watak siswa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang berlaku. Profesionalisme
guru sangat dituntut dalam menciptakan pembelajaran yang bervariasi dan menarik perhatian siswa. Sebagaimana yang kita ketahui, pembelajaran yang tidak bervariasi dan terpusat pada guru (teacher center) dapat menyebabkan suasana belajar menjadi tidak menarik dan monoton. Penerapan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru juga akan berdampak pada siswa.
Siswa menjadi tidak aktif, malas belajar di rumah dan tidak memiliki persiapan sebelum mengikuti pembelajaran, sehingga penanaman konsep terhadap siswa akan lebih sulit.
Berdasarkan hasil observasi di SMPN 12 Padang pada tanggal 19 agustus 2014 diperoleh nilai rata-rata ulangan harian biologi pada materi sistem pencernaan
makanan siswa kelas VIII tahun pelajaran 2013/2014 adalah kelas VIII1 81,81; kelas VIII2 76,70; kelas VIII3 74,06; kelas VIII4
68,43; kelas VIII5 78,18; kelas VIII6 72,90:
kelas VIII7 70,78; kelas VIII8 74,50.
Berdasarkan nilai tersebut dapat dilihat nilai rata-rata ulangan harian biologi siswa kelas VIII tahun pelajaran 2013/2014 pada umumnya di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan guru yaitu 80. Sistem pencernaan makanan merupakan salah satu materi yang sulit bagi siswa, karena pada materi sistem pencernaan makanan ini siswa dituntut untuk memahami karena pada materi ini perlu pemahaman konsep misalnya, organ- organ pencernaan dan enzim-enzim pencernaan dengan fungsinya dan siswa juga harus memahami mekanisme yang terjadi pada setiap organ saluran pencernaan manusia.
Salah satu faktor yang menyebabkan Rendahnya hasil belajar siswa karena ketika guru menjelaskan materi banyak siswa yang kurang memperhatikan, model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi sehingga tidak membuat siswa termotivasi, kurangnya keaktifan dan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran. Sewaktu guru memberikan kesempatan untuk berdiskusi dan memecahkan masalah atau soal-soal siswa cendrung bermain-main dan tidak serius dalam proses pembelajaran, dan banyak siswa yang tidak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pelajaran.
Mengatasi permasalahan di atas guru biologi harus dapat melaksanakan model pembelajaran yang menyenangkan dan dapat menimbulkan motivasi siswa agar siswa tersebut terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran word square.
Word square merupakan model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Pemberian Word square ini bertujuan untuk mengatasi siswa yang kurang serius atau bermain-main dalam belajar. Jadi dengan memberikan permainan ini, akan mengurangi rasa bosan, membangkitkan minat siswa dan dapat melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran, karena mereka tetap bermain
tetapi permainannya berhubungan dengan materi pelajaran dan terarah. Sesuai dengan pendapat Silberman (2006:43-44) mengatakan bahwa ”gunakan permainan yang membangkitkat semangat dan keterlibatan. Jadi dengan word square dapat membangkitkan semangat siswa dan siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, disamping itu pelajaran yang diterima dapat diingat dan dipahami dengan baik.
Berdasarkan penelitian terdahulu, keberhasilan model pembelajaran word square menurut Rohana (2012:5) tentang penerapan model pembelajaran kooperatif word square untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran kimia pokok bahasan hidrokarbon di kelas X SMAN 2 Pekanbaru menenjukan bahwa adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis telah melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran word Square Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 12 Padang Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran word square pada siswa kelas VIII SMPN 12 Padang tahun pelajaran 2014/2015. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis untuk memilih dan menerapkan model pembelajaran, sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih model pembelajaran dan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran word square terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMPN 12 Padang tahun pelajaran 2014/2015.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2014 di kelas VIII SMPN 12 Padang pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen karena dalam pelaksanaannya terdapat dua kelas yaitu kelas ekperimen dengan menerapkan model pembelajaran word square dan kelas
kontrol dengan pendekatan saintifik.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah “Randomized Control-Group Posttest Only Design”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 12 Padang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2014/2015. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, maka didapatkan kelas eksperimen adalah kelas VIII2 dan kelas kontrol adalah kelas VIII6.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini data primer dan data sekunder. Prosedur penelitian ada tiga, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap penyelesaian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembaran tes hasil belajar siswa. Untuk
mendapatkan tes yang berkualitas, maka harus dilakukan analisis tes hasil belajar.
Teknik penentuan kualitas instrumen yang dilakukan adalah uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan uji daya beda.
Instrumen untuk ranah afektif dan psikomotor menggunakan lembar observasi.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t, sebelum uji-t dilakukan uji normalitas dan homogenitas varians kedua sampel.
Teknik penilaian kompetensi afektif dan kompetensi psikomotor berdasarkan kriteria Permendikbud No. 104 (2014:23).
Pada penilaian kompetensi sikap diperoleh dari nilai modus (nilai yang sering muncul), sedangkan untuk penilaian kompetensi keterampilan diperoleh dari nilai capaian optimum (nilai tertinggi).
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMPN 12 Padang. Pada kedua kelas sampel, diperoleh data tentang hasil belajar. Data ini dilihat dari aspek pengetahuan berupa hasil tes akhir belajar siswa dan lembar observasi belajar siswa untuk ranah afektif dan psikomotor. Dari uji hipotesis yang dilakukan didapat bahwa th>tt dimana th= 2,06 dan tt= 1,67 maka hipotesis diterima.
Tabel 1. Konversi Skor Hasil Belajar Kompetensi Afektif, Kompetensi Kognitif dan Kompetensi Psikomotor .
Afektif Kognitif Psikomotor %
Ketuntasan Kelas Modus Predikat Skor
Rerata
Huruf Capaian Optimun
Huruf
Eksperi men
3,25 B 3,22 B+ 3,49 B+ 90,62 %
Kontrol 3,18 B 3,08 B 3,46 B+ 84,37 %
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat konversi skor hasil belajar siswa pada kompetensi afektif, kognitif dan psikomotor. Pada kompetensi afektif kelas eksperimen berada pada predikat B(3,25) dan kelas kontrol berada pada predikat B (3,18). Pada kompetensi pengetahuan berada pada huruf B+ (3,22) dan pada kelas kontrol berada pada huruf B (3,08). Sedangkan pada kompetensi psikomotor kelas eksperimen berada pada huruf B+ (3,49) dan kelas kontrol juga berada pada huruf B+ (4,46).
PEMBAHASAN
Keberhasilan proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh kompetensi afektif.
Berdasarkan Tabel 1, hasil belajar kompetensi afektif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tergolong pada predikat
baik, dapat dilihat bahwa jumlah rata-rata modus penilaian kelas eksperimen tergolong baik (B). Hal ini menunjukan bahwa sikap siswa kelas eksperimen dalam menerima pelajaran dan saat proses belajar mengajar siswa menunjukkan perilaku dan minat
belajar yang baik, namun tidak jauh berbeda dengan siswa kelas kontrol yang mampu bekerjasama dengan guru dan temannya, siswa pada kelas kontrol juga menerima pelajaran dengan baik dan mampu menghargai dan menanggapi pendapat teman, mereka juga sopan dalam proses pembelajaran berlangsung.
Hasil belajar kognitif dengan menggunakan pendekatan saintifik disertai model pembelajaran word square lebih baik dari pada hasil belajar biologi siswa yang menggunakan pembelajaran saintifik saja karena dengan menggunakan pembelajaran word square ini siswa sangat bersemangat dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan siswa lebih bekerja sama dalam kelompoknya untuk menyelesaikan lembar word square. Dimana model word square ini dapat meningkatan minat dan melibatkan siswa secara aktif dan dapat menghindarkan rasa bosan siswa dalam belajar karena siswa tersebut masih bisa bermain tetapi permainannya masih berhubungan dengan pelajaran dan terarah.
Pembelajaran dengan menggunakan model word square menekankan aktivitas belajar siswa melalui tahap pencarian kata pada kotak word square, kegiatan ini menciptakan suasana belajar yang menyenangkan selain itu penerapan model word square dapat juga melatih ketelitian dan ketepatan dalam menjawab dan mencari jawaban dalam lembar kerja, karena proses pembelajarannya yang menyenangkan tersebut dapat menimbulkan minat belajar pada diri siswa.Mengacu dengan pendapat silberman (2006:43-44) mengatakan bahwa
“menggunakan permainan dapat membangkitkan semangat dan keterlibatan siswa, permainan juga sangat membantu memunculkan suasana dramatis yang kelak akan terus diingat oleh siswa”.
Selain meningkatkan minat belajar siswa, penggunaan word square juga dapat memotivasi siswa dalam belajar. Motivasi belajar adalah keinginan dan dorongan untuk belajar, siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi dapat dengan mudah menerima dan memahami materi pelajaran.
Mengacu pada Istarani (2012:183) dengan menggunakan model word square akan meningkatkan aktivitas belajar siswa, sebab siswa diajak untuk aktif mencari jawaban atau garis-garis kotak yang dianggapnya
benar dengan pertayaan yang ada.
Hasil belajar psikomotor merupakan hasil belajar yang berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak siswa selama proses pembelajaran. Penilaian kompetensi psikomotor menggunakan lembar observasi atau lembar pengamatan yang dilakukan oleh observer. Penilaian ini dilaksanakan ketika siswa melaksanakan praktikum. Hasil analisis terhadap rata-rata kedua kelas termasuk dalam kategori baik.
Nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 1, hal ini disebabkan kelas eksperimen lebih terampil dalam melakukan praktikum dibandingkan kelas kontrol baik dalam persiapan praktikum sampai kegiatan akhir pratikum.
Dengan adanya pratikum memberi kesempatan kepada siswa untuk memenuhi rasa ingin tahu dan ingin bisa, siswa akan lebih kreatif dalam pembelajaran dan siswa menjadi lebih bersemangat, lebih aktif.
Mengacu pada woolnught dan Allsop dalam Mariyana (2012:1) mengemukakan empat alasan pentingnya pratikum. Pertama, pratikum membangkitkan motivasi belajar.
Kedua, pratikum mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar melaksanakan eksperimen. Ketiga, pratikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah.
Keempat, pratikum menunjang pemahaman materi pelajaran
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dengan penerapan model pembelajaran word square pada kelas VIII SMPN 12 Padang tahun pelajaran 2014/2015 dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa baik pada ranah kognitif, afektif maupun psikomotor.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Guru biologi dapat menerapkan Model pembelajaran word square untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa khususnya pada materi sistem pencernaan makanan.
2. Peneliti selanjutnya dapat menerapkan Model pembelajaran word square pada
materi biologi lain yang sesuai. 45
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Lufri. 2005. Buku Ajar Metodologi Penelitian. Padang: Universitas Negeri Padang.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Rohana. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Word Square Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Hidrokarbon di kelas X SMA N 2 Pekanbaru. Riau : Universitas Riau.
Silberman, Melvin L. 2006. Active Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung: Nusamedia dan Nuansa.
Mariyana, Ana. 2012. Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai Praktikum Ipa Materi Pokok Organisasi Kehidupan Pada Siswa Kelas Vii Di Mts Negeri Ketanggungan BrebesTahun Pelajaran 2011-2012. Semarang:
IAIN Walisongo.