i
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
ROFIATUS SURUL NIM. T20181398
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
MEI 2022
ii
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
ROFIATUSSURUL NIM. T20181398
Disetujui Pembimbing
Abdul Mu’is, S. Ag., M.Si NIP. 197304242000031005
iii
SKRIPSI
Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salahsatu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam
Hari : Senin
Tanggal : 23 Mei 2022
Tim Penguji
Ketua Sekretaris
Dr. Indah Wahyuni, M.Pd Ach. Barocky Zaimina, S.Pd.I., M.SI.
NIP.198003062011012009 NIDN.201603114 Anggota
1. Abdul Mu’is, S. Ag., M.Si 2. Dr. H. Saihan, M.Pd.I
iv
اًقُلُخ ْمُهُ نَسْحَأاًناَْيِْإ َْيِْنِمْؤُلمْا ُلَمْك
“Orang Mukmin yang paling sempuran imannya Adalah yang paling baik akhlaknya. (HR. Tirmidzi).”*
* M Said. Buku 101 Hadist Tentang Budi Pekerti (Bandung:PT Al-Ma’arif, 1986), 5.
v
tercinta. Terima kasih yang tak terhingga atas segala doa, kasih sayang serta dukungan yang selalu diberikan untukku yang tak mungkin aku dapat membalasnya dengan apapun. Sehingga dengan ridho dan doanya yang tak pernah putus untukku, aku dapat meneyelesaikan tugas akhir ini dengan baik, di tempat mulia ini (UIN KHAS Jember), aku dipertemukan dan dikenalkan dengan orang- orang hebat, orang-orang yang memberikan ilmu, pengalaman dan motivasi yang sangat tentunya sangat menginspirasi hidup saya hingga saat ini. semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian dan kalian semua senantiasa dalam lindungan-Nya.aamiin.
vi
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmad dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan setiap aktivitas, khususnya dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi sebagai tugas ahir dengan baik.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Rosulullah SAW yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang dan penuh dengan ilmu pengetahuan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak lepas dari dukungan dan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, khususnya kepada yang kami hormati:
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., MM. Selaku Rektor UIN KHAS Jember yang telah memimpin UIN KHAS Jember.
2. Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M. Pd. I. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember yang telah membawa Fakultas Tarbiyah mengalami banyak kemajuan dari tahun ketahun.
3. Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M. Ag. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam yang telah melancarkan proses persetujuan dalam skripsi.
4. Abdul Mu’is, S. Ag., M.Si. Selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis atas terselesainya skripsi ini.
5. Hj. Ilmi Mufidah, S.Pd.I. Selaku Kepala Sekolah MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember, yang telah memberikan idzin dalam terlaksananya penelitian ini.
6. Segenap Bapak dan Ibu guru dan karyawan MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember yang telah membantu penulis dalam terselesainya penelitian ini.
7. Segenap Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember, yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman kepada penulis.
vii
10. Teman-teman saya kelas PAI A8 yang telah memberikan pengalam yang sangat berharga selama ini.
11. Keluarga besar PAC IPNU IPPNU Panti dan PAC IPNU IPPNU Sumberjambe yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.
12. Segenap teman-teman relawan MRI-ACT Jember yang telah memberikan pengalaman hidup yang begitu bermakna bagi penulis.
Dengan demikian, penulis mengucapkan banyak terimakasih atas motivasi, bimbingan, dan arahan yang telah diberikan kepada penulis.
Semoga ilmu yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal sholeh, dan Semoga skripsi ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin
viii
Penelitian ini dilatar belakangi oleh perkembangan zaman yang memiliki pengaruh besar terhadap sikap dan perilaku. Oleh karena itu, MTs Unggulan Al- Qodiri I Jember sebagai lembaga yang bertujuan mencetak kader islami dan berakhlakul karimah, menerapkan program buku saku jujur guna mengontrol seluruh kegiatan siswa selama dua puluh empat jam.
Fokus penelitian yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana perencanaan penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember. 2) Bagaimana pelaksanaan penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember. 3) Bagaimana evaluasi penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan al- Qodiri I Jember.
Tujuan dalam penelitian ini adalah. 1) Untuk mendeskripsikan bagaimana perencanaan penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan al-Qodiri I Jember. 2) Untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan al-Qodiri I Jember. 3) Untuk mendeskripsikan bagaimana evaluasi penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan al-Qodiri I Jember.
Dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan jenis deskriptif. Sedangkan untuk menentukan subyek penelitian, peneliti menggunakan teknik purposive. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis interaktif Miles and Huberman. Dengan langkah berikut: Reduksi data, Penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk dapat memeriksa keabsahan data peneliti menggunakan teknik Triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukkan: 1) Perencanaan penerapan program buku saku jujur dalam mengontrol sikap dan perilaku siswa menggunakan beberapa tahapan yaitu dengan pembentukan SOP, struktur, penanggung jawab, pelaksana, dan objeknya. 2) Penerapan program buku saku jujur dilaksanakan melalui koordinasi yang jelas yang berawal dari ketua kamar, PENDAR (pengurus daerah), KPK (komisi penegak kedisiplinan), kesiswaan, guru BK (bimbingan konseling), dan terahir wali kelas yang mana wali kelas yang melakukan bimbingan dan pengarahan terhadap siswa yang melanggar. Dengan menggunakan beberapa metode yaitu: keteladanan, pengarahan dan bimbingan, pembiasaan dan pelatihan, penciptaan lingkungan, dan penugasan. 3) Evaluasi penerapan program buku saku jujur dilaksanakan secara bertap di masing-masing pengurus, yang mana dalam tahapan evaluasinya terdiri dari evaluasi, mingguan, bulanan, dan tahunan. Sehingga dengan demikian program buku saku jujur dianggap mampu membina sikap dan perilaku siswa.
ix
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Kontesk Penelitian ... 1
B. Fokus Penenlitian ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Definisi Istilah ... 7
F. Sistematika Pembahasan ... 8
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 9
A. Penelitian Terdahulu ... 9
B. Kajian Teori ... 15
1. Program Buku Saku Jujur ... 15
2. Sikap dan Perilaku ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 28
B. Lokasi Penelitian ... 28
C. Subyek Penelitian ... 29
D. Teknik Pengumpulan Data ... 30
E. Analisis Data ... 33
F. Keabsahan Data ... 35
G. Tahap-Tahap Penelitian ... 35
x
BAB V PENUTUP ... 76
A. Kesimpulan ... 76
B. Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 79 LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.
Pernyataan Keaslian Tulisan2.
Matrik Penelitian3.
Jurnal Penelitian4.
Surat Permohonan Ijin Penelitian5.
Surat Keterangan Penyelesaian Penelitian6.
Instrumen Wawancara7. SOP (Standar Oprasional Prosedur)
8.
Dokumentasi9.
Biodata Penelitixi
4.2. Matrik Temuan Penelitian ... 66
xii
4.3 Gambar Buku Memo ... 51 4.4 Gambar Bentuk Sangsi Pelanggaran Progam Buku Saku Jujur ... 56 4.5 Gambar Bentuk Interaksi Manusia Dengan
Tuhan Dalam Program Buku Saku Jujur ... 57 4.6 Gambar Bentuk Interaksi Manusia Dengan Sesama Dalam
Program Buku Saku Jujur ... 58 4.7 Gambar Proses Yaumul Hisab ... 61
Akhlak merupakan tolak ukur keperibadian seorang muslim dalam bersikap dan bertingkah laku, oleh karena itu pengajaran tentang akhlak perlu ditanamkan sejak dini, sebab melihat generasi saat ini sudah kurang memperhatikan bagaimana menerapkan akhlakul karimah dalam bersikap maupun bertingkah laku. Maka dengan problema yang demikian, lembaga pendidikan dipilih sebagai sarana yang dianggap mampu dalam membina sikap dan perilaku untuk membentuk karakter siswa yang berakhlakul karimah.
Berdasarkan Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Pasal 3 menjelaskan bahwasanya fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Berdasarkan pemaparan tersebut, sangat jelas menyebutkan bahwasanya salah satu fungsi diselenggarakannya pedidikan adalah untuk membina sikap dan prilaku peserta didik supaya memiliki karakter yang berakhlakul karimah.
1 Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3.
1
Dalam hal ini juga tidak dapat dipungkiri, bahwasanya perubahan zaman memiliki pengaruh yang besar terhadap akhlak manusia, sehingga hal tersebut memiliki keterkaitan dengan salah satu tujuan di utusnya Rosulullah SAW kepada umat manusia, yakni untuk menyempurnakan (memperbaiki) akhlak. Sebagai mana Sabda Nabi yang diriwayatkan oleh imam Ahmad yaitu:
)دحما هاور( ْقَلأْخَْلْا َماَكَم َمَِّتَُِلِ ُتْث ِعُب اَمنَِّإ
Artinya:“Sesungguhnya aku (Rasulullah) di utus untuk menyempurnakan ahlak yang baik”. (HR. Ahmad).
Dalam hadis tersebut dapat dipahami bersama bahwasanya salah satu tujuan diutusnya Rosulullah SAW adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Maka, dalam hal ini kedudukan akhlak memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing kehidupan manusia. Sehingga, Syekh Abdul Qodir Al-Jailani mengatakan bahwasanya ia lebih menyukai orang yang berahlak daripada orang yang berilmu, karena seseorang yang memiliki akhlak akan memilki pengetahuan untuk menjaga dirinya dari sikap dan perilaku tercela serta melatih dirinya untuk melaksanakan sikap dan perilaku terpuji.
Salah satu dari sikap dan perilaku terpuji adalah perilaku jujur yang merupakan beragam respon berupa reaksi, tanggapan, jawaban, atau balasan yang dilakukan oleh organisme. Sedangkan tingkah laku memiliki arti suatu gerak yang secara khusus juga bisa berarti suatu perbuatan atau aktivitas.2
Disisi lain, kejujuran menjadi faktor yang penting bagi seorang yang berhakikat, karena orang yang berhakikat tidak akan berbohong kepada dirinya, kepada sesamanya, apalagi kepada Tuhan-Nya. Sehingga dia menjadi
2 J .P. Chaplin. Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta: Rajawali Cet 1, 1989), 53.
seorang yang jujur dalam perkataannya, jujur dalam pekerjaannya, jujur dalam amanah yang disandangnya.3 Dengan demikian, memiliki sikap dan perilaku jujur sangat penting, mengingat manusia diciptakan bukan hanya sekedar makhluk individu namun juga makhluk sosial.
Program buku saku jujur merupakan program yang diterapkan sebagai salah satu upaya untuk membina sikap dan perilaku siswa supaya memiliki akhlakul karimah dengan berlandaskan pada lima nilai-nilai pendidikan, yaitu nilia kedisiplinan, nilai keikhlasan, nilai kemandirian, nilai kesederhanaan, dan nilai ukhuwah islamiyah, yang mana dari kelima nilai-nilai tersebut diterapkan dengan menggunakan lima metode pendidikan yang meliputi keteladanan, pengarahan dan bimbingan, pembiasaan dan pelatihan, penciptaan lingkungan dan penugasan. Sehingga, dengan lima dasar nilai-nilai pendidikan dan lima metode pendidikan tersebut penerapan program buku saku jujur di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember dianggap mampu untuk membina sikap dan perilaku siswa supaya memiki karakter yang berakhlakul karimah.
Sedangkan dalam penerapan program buku saku jujur, terdapat perencanaan yang dilakukan oleh pimpinan beserta penanggung jawab program buku saku jujur dan beberapa pihak terkait lainnya, sehingga dalam pelaksanaan penerapan program buku saku jujur bisa terlaksana dengan koordinasi terstruktur yang dimulai dari ketua kamar, PENDAR (pengurus daerah), KPK (komisi penegak kedisiplinan), kesiswaan, guru BK (bimbingan
3 Choirul Anam Al Khadiri. 8 Langkah Mencapai Ma’rifatullah (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2012), 244.
konseling) dan yang terahir wali kelas selaku pemberi bimbingan dan arahan terhadap pelanggaran siswa, yang nantinya akan di evaluasi oleh berbagai pihak terkait pelaksanaan program buku saku jujur melalui evaluasi mingguan, bulanan dan tahunan.
MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember, merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Al-Qodiri Jember yang menerapkan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa supaya memiliki akhlakul karimah yang sesuai dengan ajaran Islam.
Maka berdasarkan observasi di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember, penerapan program buku saku jujur yang hanya dikhususkan untuk siswa dan siswi kelas unggulan, awal mulanya dilatar belakangi oleh adanya beragam sikap dan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa, sehingga menjadi perhatian bagi pimpinan dan dewan guru, yang kemudian menjadi awal mula disusunnya program buku saku jujur di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember sebagai salah satu program yang hanya dikhususkan untuk siswa dan siswi kelas unggulan. Selain itu, MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember merupakan satu satunya lembaga pendidikan yang menerapkan program buku saku jujur tersebut untuk membina sikap dan perilaku siswa.
Dengan adanya pemaparan diatas terkait program buku saku jujur, peneliti berkeinginan untuk meneliti tentang bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember.
B. Fokus Penelitian
Dengan adanya pemaparan yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan fokus penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember?
2. Bagaimana pelaksanaan penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember?
3. Bagaimana evaluasi penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang apa yang akan dituju dalam penelitian, yang harus mengacu pada rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya.
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana perencanaan penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al- Qodiri I Jember ?
2. Untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al- Qodiri I Jember.
3. Untuk mendeskripsikan bagaimana evaluasi penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al- Qodiri I Jember.
D. Manfaat Penelitian
Adanya manfaat dari adanya penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi karya ilmiah yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang program penerapan buku saku jujur di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
1). Penelitian ini sebagai bagian dari studi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam.
2). Meningkatkan pemahaman keilmuan tentang penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa khususnya di dalam lembaga pendidikan.
3). Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam penerapan program buku saku jujur untuk selanjutnya dijadikan sebagai pedoman dalam menerapkan dan melaksanakan program tersebut di instansi lainnya.
b. Bagi UIN KHAS Jember
1). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi menambah wawasan di lingkungan kampus UIN KHAS Jember dalam wacana pendidikan.
2). Memberikan sumbangsih pemikiran dan tambahan literatur terutama bagi mahasiswa UIN KHAS Jember mengenai penerapan program buku saku jujur.
c. Bagi Pembaca
1). Supaya dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa
2). Dapat dijadikan pegangan atau acuan serta tolak ukur bagi pendidik bahwasanya penerapan buku saku jujur mampu memberikan kontribusi besar dalam membina sikap dan perilaku siswa supaya memiliki akhlakul karimah dalam berinteraksi.
E. Definisi Istilah
1. Program Buku Saku Jujur
Program buku saku jujur merupakan program yang diterapkan sebagai salah satu upaya untuk membina sikap dan perilaku siswa supaya memiliki akhlakul karimah dengan berlandaskan pada lima nilai-nilai pendidikan, yaitu nilia kedisiplinan, nilai keikhlasan, nilai kemandirian, nilai kesederhanaan, dan nilai ukhuwah islamiyah, yang mana dari kelima nilai- nilai tersebut diterapkan dengan menggunakan lima metode pendidikan yang meliputi keteladanan, pengarahan dan bimbingan, pembiasaan dan pelatihan, penciptaan lingkungan dan penugasan.
2. Sikap dan Perilaku
Sikap dan perilaku merupakan suatu tindakan atau respon terhadap suatu hal secara langsung tanpa adanya pertimbangan. Sehingga, dengan adanya respon yang secara spontan tanpa adanya pertimbangan dalam bersikap maupun berprilaku tersebut melalui pembiasaan dan pengontrolan dengan program buku saku jujur diharapkan siswa memiliki akhlakul karimah yang baik dalam bersikap maupun bertingkah laku.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi dan alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan sampai bab penutup. Sedangkan, dalam format penulisan sistematika pembahasan bentuk deskriptif naratif.
Berikut ini sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab satu merupakan Pendahuluan, bab ini merupakan dasar dalam penelitian yang terdiri dari uraian mengenai latar belakang, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,definisi istilah, dan sistematika pembahasan. Bab ini menjadi menjadi dasar bagi penulis untuk mengkaji masalah pada bab selanjutnya.
Bab kedua merupakan bab yang menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang membahas tentang penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa orang yang serupa dengan penelitan yang akan diteliti. Dalam bab ini juga meliputi kajian teori yang berisi tentang kajian teori yang dijadikan landasan dalam melakukan penelitian yang sesuai dengan fokus penelitian.
Bab ketiga merupakan bab yang membahas mengenai metode penelitian, yang di dalamnya memuat pendekatan dan jenis penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data dan teknik keabsahan data. Dalam bab ini membahas tentang metode pengkajian data dalam pengkajian teori dan pengkajian masalah pada bab selanjutnya.
Bab keempat merupakan bab yang memuat tentang penyajian data dan analisis yang meliputi, penyajian data, analisis data, dan pembahasan temuan dalam penelitian.
Bab kelima memuat tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan pada bab pertama. Sedangkan saran diberikan sebagai masukan bagi penelitian selanjutnya. Selain itu, bab kelima ini juga berfungsi untuk memaparkan hasil temuan yang ditemukan melalui pembahasan yang telah dilakukan.
10
Dalam hal ini peneliti mencantumkan bagian hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasi yang berupa (skripsi, tesis, disertasi, jurnal dan lain sebagainya).
Berikut ini beberapa penelitian yang telah dilakukan yang berhubungan dengan buku saku yaitu sebagai berikut:
1. Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wita Kumala Sari mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Tahun 2017 dengan judul skripsi “Pengembangan Media Buku Saku Digita Berbasis Teknik Mnemonik Verbal dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung” dengan fokus penelitian 1) Apakah buku saku digital berbasis tekneik mnomenik verbal pada siswa kelas X materi plantea layak digunakan sebagai media pembelajaran biologi? 2) Bagaimana repon guru dan siswa terhadap pengembangan buku saku digital berbasis teknik mnomenik verbal dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas X pada materi plantea?
Dalam penelitiannya, Wita Kumala Sari menjelaskan bahwa dalam pengembangan media buku saku digital di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung yang berbasis teknik mnemonik verbal dalam
meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas X pada mata pelajaran biologi, yang mengadopsi model pengembangan yang dilakukan oleh Borg and Gall. Yakni dengan menyusun kerangka buku saku digital, dan menentukan sitematika penyajian materi yang disajikan sesuai kompetensi dasar, kemudian melakukan perencanaan soal evaluasi yang disesuaikan dengan indikator pencapaian materi. Sehingga dalam penelitian tersebut menghasilkan kelayakan buku saku digital yang telah dikembangkan dengan presentase 81,01% dari ahli materi dan ahli media 86,66% dengan presentase respon guru 88,46% serta siswa sebanyak 81,85%. Dengan demikian adanya pengembangan tersebut mendapat respon positif baik dari guru maupun siswa sehingga layak untuk di gunakan.
2. Selain itu dalam penelitian lain juga telah diteliti oleh Shinta Primesstianissa mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2016 dengan judul skripsi “ Pengembangan Buku Saku Ekonomi Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan”. Dengan fokus penelitian 1) Bagaimana pengembangan media pembelajaran berupa buku saku ekonomi untuk siswa kelas XII IPS SMA Negeri 2 Banguntapan? 2) Bagaimana kelayakan buku saku ekonomi sebagai media pembelajaran berdasarkan penilaian dari ahli materi dan ahli media? 3) Bagaimana penilaian siswa dengan adanya buku saku ekonomi sebagai media
pembelajaran? 4) Apakah terjadi peningkatan motovasi belajar setelah pengembangan buku saku ekonomi?.
Adapun hasil dari pengembangan yang dilakukan oleh Shinta Primesstianissa menjelaskan bahwa dalam pengembangan buku saku ekonomi dengan cara menganilisis kebutuhan siswa, kurikulum, materi dan merumuskan tujuan, kemudian merancang media yang akan digunakan kemudian dikembangkan dalam bentuk buku saku yang kemudian diimplementasikan untuk menguji kelayakannya, kemudia yag terahir adalah mengevaluasi produk buku saku untuk mengukur ketercapaian tujuan pengembangan produk. Dengan demikian dari penelitian tersebut menghasilkan kelayakan penggunaan buku saku ekonomi dengan presentase dari para ahli materi 3,56% dan ahli media 3,91% sedangka presentase dari siswa 4,06% dan peningkatan motivasi belajar 4,04%. Dengan demikian adanya pengembangan buku saku ekonomi tersebut dikatakan layak untuk meningkatkan motivasi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan.
3. Dalam penelitian lain juga telah diteliti oleh Teguh Afriyadi mahasiswa Universitas Negeri Semarang Tahun 2015 dengan judul skripsi
“Pengembangan Buku Saku Geografi Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Bumi Sebagai Bahan Ajar Pada Kelas X di MA NU AL Hikmah Semarang”. Dengan fokus penelitian 1) Apakah pengembangan buku saku Geografi dengan KD sejarah pembentukan bumi untuk siswa SMA/ MA kelas X layak digunakan ?
Dalam penelitian ini Teguh Afriyadi melakukan penelitian dengan menentukan potensi masalah dimana siswa menganggap buku panduan tidak menarik sehingga malas belajar, kemudian mengumpulkan data untuk menentukan solusi, dan dilanjutkan dengan pembuatkan desain buku yang melalui proses validasi tahap 1 dan 2, kemudian revisi tahap 1 dan 2 sehingga pada ahirnya bisa di uji cobakan sehingga sampai pada tahap pembuatan buku saku yang dnyatakan layak. Oleh karena itu, berdasarkan hasil validasi tahap 1 dan tahap 2 memenuhi persentase kelayakan minimal yaitu 62% dengan kriteria baik, tanggapan guru sebesar 76% dengan kriteria baik dan tanggapan siswa sebesar 92,9%
dengan kriteria sangat baik, sedangkan hasil belajar siswa diperoleh hasil yang baik dengan ketuntasan klasikal sebesar 100%.
Tabel 2.1
Pemetaan Kajian Terdahulu No Nama Peneliti
dan Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Wita Kumala Sari (2017)
Pengembangan Media Buku Saku Digita Berbasis Teknik
Mnemonik Verbal dalam
Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung
-Presentase kelayakan dari ahli materi
81,01%
-Presentase kelayakan dari ahli media
86,66%
-Presentase kelayakan respon guru 88,46%
-Presentase kelayakan
Sama-sama membahas tentang buku saku di lembaga formal
-Diteliti pada tahun 2017 -Penelitian ini fokus pada kelayakan dan respon siswa terhadap pegembangan buku saku digital yang berbasis
mnomenik verbal untuk meningkatkan peguasaan konsep siswa
No Nama Peneliti dan Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
respon siswa sebanyak 81,85%.
melalui uji kelayakan dan respon sisiwa.
-Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
difokuskan pada penerapan program yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi buku saku jujur yang diterapkan di Mts. Unggulan Al-Qodiri Jember.
2. Shinta
Primesstianissa (2016)
Pengembangan
Buku Saku
Ekonomi Sebagai Media
Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA
Negeri 2
Banguntapan
-Presentase kelayakan dari para ahli materi 3,56%
-Presentase kelayakan ahli media 3,91%
-Presentase kelayakan dari siswa
4,06% -
Presentase kelayakan peningkatan motivasi belajar 4,04%.
Sama-sama membahas tentang buku saku di lembaga formal
-Diteliti pada tahun 2016 -Penelitian ini fokus pada Pengembangan , kelayakan, respon siswa dan
peningkatan motivasi Motivasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas
XI SMA
Negeri 2 -Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
difokuskan pada
No Nama Peneliti dan Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
penerapan program yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi buku saku jujur yang diterapkan di Mts. Unggulan Al-Qodiri Jember.
3. Teguh Afriyadi (2015)
Pengembangan
Buku Saku
Geografi Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Bumi Sebagai Bahan Ajar Pada Kelas X di MA NU AL Hikmah Semarang
-Berdasarkan hasil validasi tahap 1 dan
tahap 2
memenuhi persentase kelayakan minimal yaitu 62% dengan kriteria baik, -Tanggapan guru sebesar 76% dengan kriteria baik -Tanggapan siswa sebesar 92,9%
dengan kriteria sangat baik -Hasil belajar siswa
diperoleh hasil yang baik dengan ketuntasan klasikal sebesar 100%.
Sama-sama membahas tentang buku saku di lembaga formal
-Diteliti pada tahun 2015 -Penelitian ini fokus pada pengembangan buku saku Geografi dengan kompetensi dasar sejarah pembentukan bumi sebagai bahan ajar siswa kelas X di NU AL Hikmah
Semarang -Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
difokuskan pada penerapan program yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi buku saku jujur yang
No Nama Peneliti dan Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
diterapkan di Mts. Unggulan Al-Qodiri Jember.
Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan tiga penelitian yang telah dilakukan, persamaannya terdapat pada program buku saku namun berbeda dalam komponen jenis penelitian dan fokus penelitian.
Dalam penelitan yang dilakukan oleh peneliti fokus pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs. Unggulan Al-Qodiri Jember.
B. Kajian Teori
1. Program Buku Saku Jujur
a. Pengertian program buku saku jujur
Menurut Widoyoko program merupakan suatu serangkaian kegiatan yang direncanakan dengan seksama dan dalam pelaksanaannya berlangsung proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organanisasi yang melibatkan orang banyak.4
Sedangkan buku saku merupakan media cetak yang berukuran kecil yang dapat disimpan dalam saku dan mudah dibawa kemana- mana dan menurut Eliana dan Solikhah buku saku merupakan buku
4 Andri Sulistyo, “Evaluasi Program Budaya Membaca Disekolah Dasar Negeri” (Tesis, FKIP Universitas Kristen Satya Wacana, 2017), 53.
berukuran kecil seukuran saku sehingga efektif untuk dibawa kemana- mana dan dapat dibaca kapan saja saat dibutuhkan.5
Jujur merupakan wujud pengabdian manusia kepada sifat Allah SWT (Al-Mukmin), dan kejujuran merupakan suatu kekuatan yang dapat melepaskan diri dari sikap dusta atau tidak jujur, baik kepada Tuhan-Nya, kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain.
Kejujuran seperti dua sisi mata uang, demikian sebuah pepatah mengatakan.6
Dengan demikian, program buku saku jujur dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama dan berkesinambungan dengan menggunakan media cetak berupa buku saku berukuran kecil yang mudah untuk dibawa kemana-mana serta memiliki fungsi untuk mengotrol sikap serta perilaku jujur siswa baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
b. Tujuan Program buku saku jujur
Pada dasarnya tujuan adanya program untuk menjelaskan hasil- hasil apa saja yang harus dicapai pada setiap khalayak sasaran, dalam prakiknya program harus memiliki fungsi yaitu sebagai berikut:
1). Memberikan fokus dan arah bagi mereka yang sedang mengembangan startegi dan taktik program.
5 Wita Kumala Sari, “Pengembangan Media Buku Saku Digita Berbasis Teknik Mnemonik Verbal Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi di SMA Muhammadiyah Bandar Lampug” (Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, 2017), 5.
6 Muhammad Nuruddin. Pendidikan Anti Korupsi Strategi Internalisasi Nilai-Nilai Islam dalam Menumbuhkkan Kesadaran Antikorupsi di Sekolah (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 40-41.
2). Memberikan arahan dan motivasi bagi mereka yang ditugaskan melaksanakan program.
3). Mengemukakan hasil yang harus di capai untuk memberikan arahan dalam hal pengawasan dan evaluasi program.7
Tujuan suatu program seharusnya menjelaskan secara konkrit berbagai teori kerja yang mendukung terlaksananya suatu program.
Selain itu, dalam tujuan program harus memuat hasil-hasil yang diinginkan dan bagaimana urutan dalam pelaksanaannya, serta seberapa bsar hasil yang diinginkan sebagai tolak ukur berhasilnya suatu program.
Oleh karena itu, adanya program buku saku jujur tidak lepas dari sikap dan perilaku menyimpang yang sering terjadi dikalangan siswa, sehingga untuk membina sikap dan perilaku siswa supaya memiliki akhlakul karimah, program buku saku jujur dipilih sebagai media untuk mengontrol setiap kegiatan siswa baik di lingkungan Sekolah maupun Pesantren.
Dengan demikian, dalam penerapan program buku saku jujur tidak lepas dari tahapan-tahapan yang meliputi tiga aspek yaitu sebagai berikut:
1). Perencanaan
Udin Syaefuddin dan Abin Syamsuddin mengemukakan bahwa perencanaan adalah suatu rangkain proses kegiatan untuk
7 Morissan, Manajemen Public Relation Strategi Menjadi Humas Profesional (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008),167.
menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan, suasana, dan sebagainya) dan apa yang akan dilakukan (intensifikasi, ekstensifikasi, revisi, renovasi, substitusi, kreasi dan sebagainya).8 Pernyataan lain juga di sebutkan oleh Mulyono yang menyatakan bahwa perencanaan merupakan proses kegiatan rasional dan sistematis dalam rangka menetapkan keputusan, kegiatan, atau langkah-langkah yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan yang efektif dan efisien.9
Dengan demikian, perencanaan dapat diartikan sebagai suatu sistem yang meliputi pengambilan keputusan, langkah- langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu supaya suatu tujuan bisa tercapai dengan efektif dan efisien.
2). Pelaksanaan
Browne dan Wildavsky mengemukakan bahwa pelaksaaan adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan.10 Berdasarkan teori tersebut pelaksanaan dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk melaksanakan rencana dan kebijakan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan,
8 T.G. Ratumanan dan Imas Rosmiati. Perencanaan Pembelajaran (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2020), 22.
9 Mulyono, M. A, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), 27.
10 R. Gilang K. Pelaksanaan Pembelajaran Daring di Era Covid-19 (Jawa Tengah:Lutfi Gilang, 2020), 71-72.
dimana tempat pelaksanaannya, kapan di mulai dan bagaimana cara yang harus dilakukan dalam pelaksanaannya.
3). Evaluasi
Evaluasi merupakan upaya untuk mengetahui keadaan suatu obyek dengan menggunakan alat (instrumen) tertentu dan membandungkan hasilnya dengan standar tertentu untuk memperoleh kesimpulan.11 Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan”
yang menyatakan bahwa evaluasi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program.12 Tahap evaluasi ini merupakan tahapan untuk mengukur berhasil atau tidaknya suatu program yang telah direncanakan dan dilaksanakan sebelumya.
2. Sikap dan Perilaku
a. Pengertian Sikap Dan Perilaku
Menurut Sunaryo, sikap merupakan kecenderungan bertindak dari individu berupa respon terhadap stimulus ataupun objek tertentu.13Sedangkan perilaku menurut Notoatmodjo merupakan suatu
11 Dharma Kusuma, Cepi Triatna, dan Johar Permana. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktek di Sekolah (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011), 138.
12 Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta:Bumi Aksara, 2008). 290.
13 Mukhammad Aminudin Bagus Febriyanto, “Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Dengan Perilaku Konsumsi Janana Sehat di MI Sulaimiyah Mojoagung Jombang” (Skripsi, Universitas Airlangga, 2016), 13-14.
kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun tidak langsung oleh pihak luar.14
Dengan demikian, sikap dan perilaku dapat diartikan sebagai suatu kegiatan berupa respon terhadap suatu obyek yang dapat diamati langsung maupun tidak langsung. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perubahan sikap yaitu:
1). Faktor Internal
Faktor ini merupak faktor yang bersumber dari dalam diri sendiri yang mana dalam hal ini individu itu sendiri menerima, mengolah, dan memilih berbagai hal yang berasal dari luar kemudian menentukan sesuatu yang diterima maupun yang tidak diterima.
2). Faktor Eksternal
Merupakan faktor yang berasal dari luar diri sendiri yang berupa stimulus untuk mengubah dan membentuk sikap baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor ini biasanya dipengaruhi oleh faktor pengalaman, situasi, norma, hambatan dan pendorong.
Sedangkan Menurut Azwar, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap ada tiga yakni, pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, dan pengaruh kebudayaan.15
14Mukhammad Aminudin Bagus Febriyanto, ”Hubungan Antara Pengetahuan,” 16.
15 Mukhammad Aminudin Bagus Febriyanto,” Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Dengan Perilaku Konsumsi Janana Sehat di MI Sulaimiyah Mojoagung Jombang” (Skripsi, Universitas Airlangga, 2016), 15-16.
b. Macam-macam sikap dan perilaku
Berikut ini beberapa macam-macam sikap dan perilaku yang terdapat dalam nilai-nilai pendidikan yang kemudian diterapkan dalam pelaksanaan program buku saku jujur yaitu:
1). Nilai kedisiplinan
Menurut Heri Gunawan dalam bukunya yang berjudul
“Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi” menyebutkan bahwa disiplin merupakan suatu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.16 2). Nilai keikhlasan
Ikhlas berasal dari kata
صلخ
yang berarti murni, tidakkecampuran, bersih, dan jernih, suci dari campuran dan pencemaran dan sesuatu yang dianggap murni memiliki arti bersih tanpa ada campuran, baik yang bersifat materi maupun non materi. Sedangkan menurut istilah, ikhlas merupakan upaya memurnikan dan mensucikan hati sehingga benar-benar hanya terarah kepada Allah semata.17
3). Nilai kemadirian
Madiri merupakan suatu sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan setiap
16 Heri Gunawan. Pendidikan Karakter Konsep dan Implemetasi (Bandung: ALFABETA, 2017), 33.
17 Dodi Junaedi, dan sahliah, “Ikhlas Dalam Al-Qur’an,” Ta‟lim JIAI, Vol. 1 No.2, (Agustus 2019): 36.
tugas-tugasnya ataupun suatu pekerjaan yang berada dalam tanggung jawabnya.
4). Nilai kesederhanaan
Al-Zuhaily, memilih istilah al-iqtishad untuk menggambarkan maksud kesederhanaan, pengertian al-iqtishad secara bahasa bermakna tengah-tengah, seirmbang, petunjuk, istiqamah, adil, mudah dan mengambil jalan pertengahan atau yang sedang-sedang dan Muqtashid adalah orang yang seimbang dan menempuh jalan yang lurus.18
Hal tersebut sesuai dengan apa yang telah disebutkan dalam al-Qur‟an yakni Surah Luqman ayat 32 yakni:
مُهَ يِشَغ اَذِاَو ومم ۡ
خُم َوّّٰللا اُوَعَد ِلَلُّظلاَك ٌج ۡ يِصِل ۡ
يِّدلا ُوَل َن ۡ َن ۡ
ّّٰجَن اممَلَ ف مُى ٮ
لا َلَِا ۡ نِمَف ِّر َب ۡ
مُى ۡ قُّم ۡ َت ۡ ٌدِص جَي اَمَو وُفَك ٍرامتَخ ُّلُك ملِْا ۤاَنِتّٰيّٰاِب ُدَح ۡ
ٍر ۡ
Artinya: Dan apabila mereka digulung ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus.
Adapun yang mengingkari ayat-ayat Kami hanyalah pengkhianat yang tidak berterima kasih. (QS. Luqman:32).19
5). Nilai ukhuwah islamiyah
Selain dengan adanya beberapa nilai-nilai pendidikan yang diterapkan dalam pelaksanaan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa, tentunya tidak lepas dari akhlak
18 Noor Hisham Md Nawi, “Penjernihan Semula Kekeliruan Makna Nilai Kesederhanaan:
Sorotan Dari Aspek Pencarian Dan Perbelanjaan Harta” (Pusat Pengajian Bahasa &
Pembangunan Insaniah Universiti Malaysia Kelantan, Agustus, 2018): 2.
19 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah Aisyah, (Bandung: Nurul Ilmu Semesta, 2013), 414.
sebagai pondasi utama dalam bersikap dan bertingkah laku, sebagaimana yang dikatakan oleh Muhyiddin Ibnu Arabi bahwasanya akhlak merupakan keadaan jiwa seseorang yang mendorong manusia untuk berbuat tanpa melalui pertimbangan dan pilihan terlebih dahulu. Keadaan tersebut pada seseorang boleh jadi merupakan tabiat atau bawaan, dan boleh jadi juga merupakan kebiasaan melalui latihan dan perjuangan.20
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasanya sikap, prilaku dan akhlak merupakan satu ke satuan yang utuh karena sikap dan prilaku merupakan penjabaran dari akhlak yang mana dengan adanya akhlak akan menghasilkan output berupa sikap dan perilaku.
Abuddi Nata mengutip dari M. Quraish Shihab, yang menyatakan bahwasanya ruang lingkup akhlak yakni sama dengan ruang lingkup ajaran islam itu sendiri.21 Yang meliputi beberapa aspek yaitu:
1). Akhlak terhadap Allah SWT
Merupakan bentuk sikap dan perbuatan kepada Allah SWT yang tergambar dalam amal baik, seperti tidak berputus asa dari rahmad-Nya, tidak berburuk sangka kepada-Nya, dan senantiasa mencintai-Nya. Karena hal tersebut merupakan wujud sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh mausia sebagai makhluk- Nya, sebagaiman yang dikatakan oleh M. Quraish Shihab
20 Rosihon Anwar. Akhlak Tasawuf (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), 14.
21 Tatik Maisaroh, “Akhlak Terhadap Lingkungan Hidup Dalam Al-Quur’an:Studi Tafsir Al- Misbah” (Skripsi, Fakultas Ushuluddin Uiniversitas Negeri Raden Intan Lampung, 2017), 27-31.
bahwasanya titik tolak akhlak terhadap Allah SWT ialah pengakuan dan kesadaran bahwasanya tiada tuhan selain Allah SWT.22
2). Akhlak terhadap sesama manusia
Merupakan perilaku yang berkaitan dengan perlakuan terhadap sesama manusia, perlakuan tersebut bukan hanya berupa larangan membunuh, menyakiti, mengambil hak tanpa alasan yang benar. Namun hal ini juga berkaitan kepada menyakiti hati manusia seperrti halnya memfitnah, menggunjing, mengumbar aib dan lain- lain.
3). Akhlak terhadap lingkungan
Merupakan prilaku manusia terhadap lingkungan disekitar baik berupa hewan maupun tumbuhan yang mana hal ini berkaitan dengan tujuan di ciptakannya manusai yaitu sebagai kholifah fil ardhi, dimana kholifah disini memiliki makna penjagaan, pengayoman, pemeliharaan, serta bimbingan supaya setiap makhluk mampu mencapai tujuan penciptaan-Nya.
Imam Ghazali dalam kitab Ihya‟ Ulumuddin menyebutkan bahwasanya akhlak terbagi menjadi dua yaitu akhlah yang baik (mahmudah) dan akhlak (mazmumah) atau akhlak yang buruk.
Begitu halnya dengan sikap dan perilaku, terdapat perilaku baik dan perilaku buruk. Oleh karena itu, orang yang memiliki ahlak yang
22 Tatik Maisaroh, “Akhlak Terhadap Lingkungan Hidup Dalam Al-Quur’an: Studi Tafsir Al- Misbah” (Skripsi, Fakultas Ushuluddin Uiniversitas Negeri Raden Intan Lampung, 2017), 27-31
baik maupun perilaku baik memiliki posisi yang paling tinggi.
Sebagaimana sabda Rosulullah Saw.
ويلع ُللها ىملَص ِومللا ُلوسَر ْنُكَي َْلَ
,ُلوقي َناك ومنإو ،اًشِّحَفَ تُم َلْو اًشِحاَف َمملسو
)يرابخ هاور( اًق َلَْخأ ْمُكُنِساَحأ ْمُكَراَيِخ منإ
Artinya: Abdullah Bin Amru berkata, “Nabi buka orang yang keji dan tidak bersikap keji, beliau Bersabda sesungguhnya yang terbaik diantara kamu adalah yang paling baik akhlaknya.
(HR. Al-Bukhori).23
Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwasanya orang yang paling baik yaitu orang yang memiliki akhlak ataupun perilaku terpuji. Berikut ini beberapa sikap dan perilaku terpuji diantaranya yaitu:
1). Memiliki sifat jujur
Kejujuran merupakan perbutan yang dilakukan oleh seorang baik dalam perkataan maupun perbuatan, baik terhadap diri sendiri, maupun orang lain.24 Selain itu, perilaku jujur juga harus di dasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalau dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, maupun perbuatan.25
23 Bukhari Umar. Hadis Tarbawi Pendidikan Dalam Perspektif Hadis (Jakarta: Amzah, 2018), 43.
24 Muhammad Nurdin. Pendidikan Anti Korupsi Strategi Internalisasi Nilai-Nilai Islami dalam Menumbuhkan Kesadaran Anti Korupsi di Sekolah (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 41.
25 Agus Wibowo. Pendidikan Karakter Startegi Membangun Karkter Bangsa Berpradaban (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), 43.
2). Memilki sifat adil
Menurut Aminuddin, adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya.26 Dalam hal ini dapat diartikan bahwasanya adil merupakan sikap yang teguh, kukuh dan tidak memihak kepada seseorang maupun golongan, berlaku adil disini dikelompokkan menjadi empat yaitu, adil terhadap Allah, diri sendiri, orang lain dan makhluk lain.
3). Memiliki sifat pemaaf
MenurutImam Ghazali, maaf ialah apabila anda memiliki hak untuk membalas lalu di gugurkan hak itu dan membebaskan orang yang patut menerima balasan itu dari hukum qishas atau denda.27 Selain itu, orang yang memiliki sifat pemaaf akan disukai oleh Allah SWT dan Rosulullah SAW sehingga jiwa menjadi tenang dan akan memper erat hubungan silaturahmi.
4). Memiliki sifat dermawan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, dermawan adalah kebaikan atau kemurahan hati terhadap sesama manusia.28 dengan demikian dapat diartikan bahwsanya dermawan merupakan sikap senang jika bisa membantu orang lain yang sedang ditimpa kesusahan. Sehingga, orang yang memiliki sifat
26 Muhammad Nurdin, Pendidikan Anti Korupsi, 43.
27Husaini. Pembelajaran Materi Pendidikan Akhlak (Medan: CV Pusdikra Mitra Jaya, 2021), 179.
28 Ahmad Alwi Muzakki, “Penanaman Nilai Kreatif Kerja dan Sikap Dermawan Satri melalui Pelibatan Pengelolaan Wakaf Produktif” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Tulung Agung, 2019), 35.
dermawan biasanya lebih di lapangkan hatinya banyak yang senang terhadapnya dan lain sebagainya.
5). Memiliki sifat amanah
Amanah merupakan segala sesuatu yang dipercayakan kepada manusia baik yang menyangkut hak dirinya hak orang lain bahkan hak Allah SWT.29 Disis lain, amanah juga merupakan perintah Allah SWT bagi setiap orang beriman yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
29 Muhammad Nurdin. Pendidikan Anti Korupsi Strategi Internalisasi Nilai-Nilai Islami dalam Menumbuhkan Kesadaran Anti Korupsi di Sekolah (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 47.
29
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami partisipan, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik, dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk narasi, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.30 Dengan demikian, peneliti berusaha untuk mendeskripsikan data tentang bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan al-Qodir I Jember.
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu jenis penelitian yang berupaya untuk mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan sifat dari partisipan tertentu. Penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memaparkan, menggambarkan, dan memetakan fakta-fakta berdasarkan cara pandang atau kerangkan berfikir tertentu.
B. Lokasi Penelitian
Merupakan tempat dimana penelitian dilakukan. Sedangkan mengenai lokasi penelitian yakni di MTs Unggulan I Al-Qodiri Jember Jl. Manggar No.
139 A Kecamatan Patrang, Kelurahan Gebang dengan Kode Pos 68117.
30 Lexy J Moleong. Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 6.
Lembaga ini merupakan lembaga yang tepat untuk dijadikan tempat penelitian dikarenakan didalamnya menerapkan program buku saku jujur untuk mengontrol sikap dan perilaku siswa dalam berinteraksi dan menjalankan peraturan yang ada. Sehingga sangat cocok untuk diteliti baik dari perencanaan, penerapan maupun eveluasinya dalam penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al- Qodiri I Jember, dengan berdasarkan pada alasan beberapa alansan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember.
C. Subyek Penelitian
Dalam hal ini diuraikan tentang sumber dan jenis data yang meliputi siapa saja yang hendak dijadikan informan atau partisipan dan bagaimana data akan dicari. Penggunaan teknik penelitian bertujuan untuk menentukan beberapa informan yang di anggap dapat memberikan informasi tentang permasalahan yang diangkat peneliti.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Sehingga memudahkan peneliti untuk menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti.31 Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel dari beberapa partisipan yang dianggap mewakili dari program penerapan program buku saku jujur di MTs Unggulan Al-Qodiri Jember.
31 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2011), 218- 219.
Partisipan yang dipilih dalam penelitian ini adalah:
1. Penaggug jawab program buku saku jujur (Nikmat Rofandi, S.Pd) 2. WAKA Kesiswaan (Eko Mulyadi, S.Pd.I., M.Pd)
3. Guru Bimbingan Konseling BK (Siti Halimatus Sya’diyah, S.Pd.I) 4. Wali kelas (Efa Dzullaeka Wahana Pertiwi, S.Pd)
5. Mudabbiroh (Istiqomah, S.Pd)
6. KPK Komisi Penegak Kedisiplinan (Julita Nabila Habibah)
Berdasarkan beberap sumber tersebut bahwasanya penerapan program buku saku jujur di MTs Unggulan I al-Qodiri jember memiliki struktur organisasi tersendiri dalam tahapan perencanaannya begitu juga dalam tahapan pelaksanaannya memiliki koordinasi yang jelas antara satu dengan yang lainnya, Sedangkan terkait evaluasinya program buku saku jujur memiliki tiga tahapan yaitu evaluasi mingguan, bulanan, dan tahunan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diharapkan dalam penelitian ini, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Teknik Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan apabila diamati responden yang diamati tidak terlalu besar.32 Metode Observasi yang digunakan dalam penelitia ini, merupakan
32Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2011), 140.
Observasi Non Partisipan yang mana dalam hal ini peneliti tidak terlibat langsung hanya sebagai pengamat independen.33
Dalam penggunaan teknik ini data yang ingin di dapatkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Kondisi geografis MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember.
b. Struktur organisasi MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember.
c. Data siswa MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember.
d. Tahapan penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikapdan perilaku siswa di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember
e. Perencanaan penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa
f. Pelaksanaan penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa.
g. Evaluasi penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa
2. Wawancara
Dalam hal ini teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur, wawancara tidak terstruk ini merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.34 Wawancara yang dilakukan secara tidak terstruktur ini meliputi setiap informasi yang dibutuhkan untuk
33Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2011)145.
34 Sugiyono, Metode Penelitian, 140.
mendapatkan informasi dan data tentang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember, adapun hasil yang di perolah oleh peneliti dalam hal ini yaitu:
a. Gambaran umum sekolah dan gambaran mengenai sikap dan perilaku siswa.
b. Dokumentasi yang berkaitan dengan penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al- Qodiri I Jember.
c. Perencanaan penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember.
d. Pelaksanaan penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember.
e. Evaluasi penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumentasi ini bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.35 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk mencari data yang sudah di dokumentasikan seperti buku-buku, arsip, majalah dan lain sebagainya.
35Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2011), 240.
Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran umum sekolah dalam perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al- Qodiri Jember.
Dalam hal ini data yang diperoleh oleh peneliti yaitu:
a. Profil lembaga MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember.
b. Foto-foto kegiatan yang berkaitan dengan penerapan program buku saku jujur.
c. Perencanaan penerapan program buku saku jujur.
d. Pelaksanaan penerapan program buku saku jujur.
e. Evaluasi penerapan program buku saku jujur.
D. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan analisis interaktif Miles and Huberman, karena dalam penelitian ini peneliti ingin menganalisis data secara berkelanjutan dari awal penelitian hingga ahir penelitian secara tuntas dan mendalam dan berulang-ulang hingga ditemukan data yang valid. Hal ini sesuai dengan perkataan Miles dan Huberman bahwasanya analisis data kualitatif merupakan upaya yang berkelanjutan dan berulang-ulang secara terus menerus.36
36 Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru (Jakarta:UI-Press, 1992), 20.
Dalam teknik analalisis data menurut Miles and Huberman terdapat 3 tahapan yaitu sebagai berikut:
1. Reduksi data (Reduksi Data)
Tahap ini diartikan sebagai proses pemilihan atau penyaringan dalam penyederhanaan data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan untuk difokuskan terhadap hal-hal penting. Sehingga, data yang telah direduksi memberikan gambaran yang jelas bagi peneliti untuk melakukan pengumpulan data tahap selanjutnya.
2. Penyajian Data (Data Display)
Dalam tahap kedua dari kegiatan analisis data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya untuk memahami fenomena yang terjadi di lokasi penelitian berdasarkan pemahamannya.
3. Menarik Kesimpulan (Verifikasi)
Tahapan ke tiga ini merupakan tahapan terahir dalam teknik analisis data, setelah data disajikan secara utuh, kemudian peneliti melakukan pengambilan kesimpulan terhadap data yang telah di dapatkan.
Kesimpulan tersebut dilakukan oleh peneliti untuk memberikan kemudahan kepada peneliti dan pembaca untuk membaca hasil karya tulis ini.37
37 Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru (Jakarta:UI-Press, 1992), 15-19.
E. Keabsahan Data
Dalam penelitian ini, untuk menguji keabsahan datanya maka perlu dilakukan uji keabsahan data yaitu dengan menggunakan Triangulasi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.Triangulasi Sumber untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data ynag telah diperoleh melalui beberapa sumber, sedangkan triangulasi teknik adalah untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.38 F. Tahapan-Tahapan Penelitian
Dalam hal ini peneliti menguraikan bagaimana proses pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya dan sampai pada penulisan laporan dalam penelitian.
Dalam hal ini terdapat beberapa tahapan yang akan peneliti lakukan, yaitu:
1. Tahap pra lapangan terdapat enam tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti yang akan diuraikan sebagai berikut:
a. Menyusun rancangan penelitia.
b. Memilih lapangan penelitian.
c. Mengurus perizinan.
d. Menjajaki dan menilai lapangan e. Memilih dan memanfaatkan informan.
f. Menyiapkan perlengkapan penelitian.
g. Persolaan etika penelitian.
38 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2011), 274.
2. Tahap pekerjaan lapangan menguraikan tentang tahap pekerjaan lapangan terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
a. Memahami latar penelitian, dan persiapan diri.
b. Memasuki lapangan.
c. Berperan serta sambil menyimpulkan data.
3. Tahap analisis data, pada tahap ini peneliti melakukan analisis terhadap hasil data yang diperoleh serta memeriksa kembali keabsahan atau kebenaran dari hasil penelitian tersebut yang kemudian disajika dalam bentuk penulisan laporan.39
39 Lexy J Moleong. Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), . 127-148
38
berdasarkan langkah-langkah dan metode yang telah di uraikan dalam bab III.
Yang terdiri dari pemaparan data yang telah di sesuaikan oleh peneliti dengan topik pembahasan serta pedoman pertanyaan yang telah digunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan objek penelitian. Adapun data yang diperoleh tersebut merupakan hasil dari pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Uraian paparan data dan temuan dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penerapan program buku saku jujur sebagai kontrol sikap dan perilaku siswa di MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember.
Berikut merupakan pemaparan data dari hasil penelitian yang telah di lakukan oleh peneliti di lokasi penelitian.
A. Gambaran dan Objek Penelitian
1. Sejarah singkat berdirinya MTs Unggulan Al-Qodiri I Jember
Sejarah berdirinya MTs Unggulan Al-Qodiri 1 Jember sangatlah melewati proses yang panjang dan tentunya tidaklah mudah untuk mendirikan sebuah program yang mempunyai visi dan misi besar.
Sebelum berevolusi nama menjadi “MTs Unggulan Al-Qodiri Jember”, namanya adalah MTs Al-Qodiri 1 Jember yang berdiri pada tahun 1989 atas titah langsung dari Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Al- Qodiri 1 Jember yakni KH Achmad Muzakki Syah dan MTs Unggulan
Al-Qodiri I Jember merupakan lembaga pendidikan formal pertama kali yang berada di Pondok Pesantren Al-Qodiri 1 Jember.
Pada masa awal berdirinya tahun 1989 hingga pada tahun 2001 MTs Al-Qodiri 1 Jember dipimpin langsung oleh Gus H Suyuti Ma‟sum sebagai kepala sekolah. Hingga kemudian pada tahun 2001 MTs Al- Qodiri 1 Jember dipimpin oleh Nyai Hj Elmi Mufidah S.Pd.I. Yang kemudian, sejarah singkat perubahan nama dari MTs Al-Qodiri 1 Jember menjadi “MTs Unggulan Al-Qodiri 1 Jember” yaitu berawal pada tahun 2008.
Sebagai kepala MTs. Al-Qodiri 1 Jember, Nyai Hajjah Elmi Mufidah S.Pd.I memerintahkan kepada dewan pengelola untuk membuat program “Kelas Unggulan” pertama kalinya di Pondok Pesantren Al- Qodiri 1 Jember dan inilah cikal bakal berdirinya MTs Unggulan Al- Qodiri 1 Jember , hingga kemudian setelah 6 tahun Kelas Unggulan berdiri pada tahun 2013 Kelas Unggulan mulai berjalan dengan lebih baik dan dibangun di atas sebuah sistem yang memadai.
Pimpinan Pesantren atau KH Achmad Muzakki Syah langsung angkat bicara di depan publik tentang Kelas Unggulan. Kyai Muzakki meluapkan tangisan harunya di depan banyak publik, saat itu Kyai Muzakki menangis haru diliputi perasaan senang dan bahagia, karena para santri-santrinya yang masih sangat kecil-kecil sudah mampu dan mahir dalam membaca kitab kuning dengan sangat lancar.