• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PROSEDUR KEAMANAN SESUAI ISPS CODE GUNA MENINGKATKAN KEAMANAN DI ATAS MV. MARINA STAR 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN PROSEDUR KEAMANAN SESUAI ISPS CODE GUNA MENINGKATKAN KEAMANAN DI ATAS MV. MARINA STAR 1 "

Copied!
55
0
0

Teks penuh

Karya Ilmiah Terapan ini disusun berdasarkan pentingnya pelatihan keselamatan kapal dalam dunia maritim, selain itu juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam lembaga pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang transportasi sehingga dijadikan acuan bagi calon awak kapal khususnya calon perwira agar mengetahui betapa pentingnya keselamatan kapal. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Ilmiah Terapan ini masih jauh dari kesempurnaan, sebagaimana pepatah mengatakan tidak ada gading yang tidak retak, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran sebagai acuan dalam penentuannya. pengalaman yang lebih baik bagi penulis untuk datang di masa depan. Dalam kata pengantar ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Terapan ini.

Kedua orang tua ayah Wiyadi dan ibu Yeni Lina Wati yang selalu mendukung penulisan karya ilmiah bermanfaat ini. Adik-adik Aditya Putra Pratama dan Dhea Olivia Ari Mitha yang selalu mendukung penulisan karya ilmiah bermanfaat ini. Teman-teman kelas VII (D III) yang selalu memberikan dukungannya sehingga karya ilmiah bermanfaat ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu, kami berharap karya ilmiah terapan ini dapat membantu dan bermanfaat dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) transportasi laut. DWI FERIYAN DHINATA, Penerapan prosedur keamanan sesuai ISPS CODE untuk meningkatkan keamanan di atas Mv. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan tentang peran awak kapal khususnya calon perwira di kapal, serta memberikan gambaran konkrit apa yang akan terjadi jika mereka tidak menjalankan tugas jaga sesuai dengan KODE ISPS.

DWI FERIYAN DHINATA, Application of security procedures according to ISPS CODE to increase security above Mv.

  • LATAR BELAKANG
  • RUMUSAN MASALAH
  • BATASAN MASALAH
  • TUJUAN PENELITIAN
  • MANFAAT PENELITIAN

Dari kejadian tersebut kita harus tetap waspada dan selalu berhati-hati dimanapun kita berada, karena tidak menutup kemungkinan kejadian seperti ini akan menimpa kapal lain juga, sering sekali terjadi kejadian yang mengancam keselamatan dan keamanan kapal beserta awaknya, sehingga dalam keadaan darurat. Konferensi Negara-negara Anggota IMO yang diadakan di London pada tanggal 12 Desember 2002, telah disepakati dan dikeluarkan resolusi yang menentukan penerapan ISPS Code. Pukul 11.00 nakhoda melakukan pengecekan di geladak untuk melihat situasi dan kondisi di sekitar kapal. Nakhoda melihat tidak ada orang yang menjaga Gangway, Nakhoda menegur dan memerintahkan kru jaga untuk mengecek keadaan di geladak dan di quarter, mereka bergegas menuju geladak dan masuk ke quarter setelah diperiksa olehnya, ternyata itu pernah terjadi kasus pencurian di dalam taksi III.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran, pengetahuan dan pemahaman awak kapal mengenai penerapan sistem keamanan yang telah dibuat dalam menangani masalah keamanan di kapal, sesuai dengan standar yang diatur dalam ISPS Code. Berdasarkan latar belakang masalah tulisan ini, yaitu kinerja awak kapal di kapal tidak terjamin sesuai ISPS Code, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut. Agar tidak melenceng dari pokok bahasan yang ada dalam pembahasan kali ini, maka peneliti mengambil batasan permasalahan, yaitu terbatas pada permasalahan yang berkaitan dengan penerapan prosedur keamanan pada saat bertugas jaga.

Untuk mengetahui bagaimana penerapan prosedur keamanan kapal terhadap kepala petugas jaga dan awak kapal agar kejadian tersebut tidak terjadi. Diharapkan bagi pembaca dapat menambah pengetahuan tentang prosedur keamanan kapal untuk membantu keamanan kapal dan bagi peneliti diharapkan dapat dijadikan acuan bagi awak kapal ketika melakukan prosedur keamanan kapal untuk meningkatkan keselamatan kapal.

REVIEW PENELITIAN SEBELUMNY

LANDASAN TEORI

Pemerintah negara-negara penandatangan harus menentukan tingkat keamanan yang akan diterapkan pada kapal atau fasilitas pelabuhan. Penilaian keamanan kapal harus mencakup penyelidikan keamanan di lokasi dan minimal elemen-elemen berikut. Keadaan alarm 1 menurut kode ISPS bagian B halaman 64 Semua orang yang mencoba menaiki kapal dapat digeledah dengan penggeledahan tubuh. Frekuensi penggeledahan ini, termasuk penggeledahan acak, harus ditentukan dalam rencana keamanan kapal dan secara khusus disetujui oleh Pemerintah.

Rencana Keamanan Kapal harus merinci tindakan pengaturan keamanan yang dapat dilakukan oleh kapal, melalui kerja sama intensif dengan pihak terkait dan dengan fasilitas pelabuhan, yang mungkin termasuk. Apakah orang yang ditunjuk oleh perusahaan untuk memastikan telah dilakukannya penilaian keselamatan kapal; bahwa rencana keamanan kapal dikembangkan, diajukan untuk disetujui dan selanjutnya dilaksanakan dan dipelihara, dan untuk koordinasi dengan petugas keamanan fasilitas pelabuhan dan petugas keamanan kapal. Mv. Marina Star 1 membawahi Chief Officer 1 yang tugasnya meliputi pelaksanaan dan pemeliharaan rencana keamanan kapal serta melakukan koordinasi dengan petugas keamanan perusahaan dan petugas keamanan fasilitas pelabuhan.

Adalah orang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab atas pengembangan, pelaksanaan, peninjauan dan pemeliharaan rencana keamanan fasilitas pelabuhan dan untuk koordinasi dengan petugas keamanan kapal dan petugas keamanan perusahaan. Merupakan desain yang dikembangkan untuk menjamin terlaksananya langkah/tindakan yang dirancang untuk melindungi fasilitas pelabuhan dan kapal, manusia, muatan, unit muatan dan perbekalan kapal di fasilitas pelabuhan dari risiko insiden/peristiwa keamanan. Melakukan tindakan terkait aspek keamanan kapal, yang meliputi pengamanan kapal, hingga melakukan koordinasi dengan petugas keamanan fasilitas pelabuhan dan petugas keamanan kantor/CSO serta sistem lain terkait operasional kapal dan dokumentasi terkait secara berkala untuk mendukung operasional kapal.

Melakukan inspeksi dan melaporkan secara berkala secara tertulis mengenai keselamatan kapal melalui laporan patroli untuk memastikan tindakan keamanan terpantau. Bertindak sebagai petugas keamanan kapal beserta tugas terkait sebagaimana ditentukan dalam rencana keamanan kapal. Pastikan jembatan dan peralatan navigasi berfungsi dengan baik, pantau semua data navigasi dan selalu perbarui sesuai dengan prosedur navigasi dalam SMS.

Membantu dengan operasi kargo (termasuk pembersihan kotak kargo, menyapu) seperti yang dikehendaki oleh Pegawai Pertama dan/atau Pegawai Pengawas. Membantu dengan operasi kargo (termasuk pembersihan kotak kargo, menyapu) seperti yang dikehendaki oleh Mualim I dan/atau Mualim Jaga.

KERANGKA PEMIKIRAN

Selain itu, penerapan ISPS Code pada kapal merupakan persyaratan internasional yang tertuang dalam Konvensi Keamanan Kapal Internasional yang diselenggarakan oleh IMO. Oleh karena itu, dengan keputusan IMO sendiri, maka ISPS Code secara resmi mulai berlaku pada tanggal 1 April 2004 untuk semua kapal yang beroperasi di perairan apapun mereka beroperasi. bahkan sungai pun terlihat dalam aturan ini. Faktor utama yang menimbulkan permasalahan di kemudian hari adalah apakah pelaksanaannya sudah sesuai atau berkaitan dengan ketentuan yang berlaku.

Penulis memilih beberapa cara untuk memberikan solusi, berdasarkan pengalaman penulis dan data yang ada, penulis menarik kesimpulan dan memilih judul terkait peningkatan penerapan ISPS Code di kapal.

Tabel 3.3 Bagan Kerangka Pemikiran
Tabel 3.3 Bagan Kerangka Pemikiran

JENIS PENELITIAN

Ibrahim, M.A dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Kualitatif”, metode deskriptif adalah suatu metode kerja penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, menggambarkan atau melukiskan keadaan suatu objek (realitas atau fenomena) sebagaimana adanya, menurut situasi dan kondisi. kondisi. pada saat penelitian dilakukan. Tujuan metode penelitian ini adalah untuk menemukan fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi selama pengembangan penelitian dan menyajikannya sebagaimana adanya.

LOKASI PENELITIAN

JENIS DAN SUMBER DATA

Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah data yang diperoleh penulis melalui observasi langsung dan wawancara. Data primer adalah segala informasi, fakta dan kenyataan yang berkaitan atau relevan dengan penelitian, yang hubungan atau relevansinya sangat jelas, bahkan langsung. Data sekunder adalah segala informasi, fakta dan kenyataan yang juga berkaitan atau relevan dengan penelitian tetapi tidak secara langsung atau tidak terlalu jelas.

Faktanya, data sekunder ini sifatnya lebih dangkal, tidak mampu menggambarkan esensi terdalam dari informasi, fakta, dan realitas yang dikaji atau diteliti. Sebagai data pendukung (sekunder), informasi tersebut bersifat inkonklusif (tidak substantif), namun data tersebut dapat memperjelas gambaran suatu realitas penelitian (Dr. Ibrahim, M.A, 2015). Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang penulis kerjakan sebelumnya serta data-data yang penulis peroleh selama praktek di Mv.

Sehingga dapat diperoleh data-data yang benar sehingga tujuan penulisan dapat tercapai dan sesuai dengan judul yang diambil penulis.

PEMILIHAN INFORMAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah kegiatan tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang ingin dimintai keterangan atau pendapat mengenai suatu hal untuk dimuat di surat kabar, disiarkan di radio, atau ditayangkan di televisi. sebuah layar televisi. Wawancara merupakan suatu metode yang digunakan dalam suatu penelitian untuk memperoleh data dan informasi berupa tanya jawab atau dialog dengan informan yang bersangkutan. Dalam penelitian ini metode wawancara juga dapat diartikan sebagai cara mengumpulkan informasi dan data dengan menanyakan kepada narasumber yang ada yaitu petugas yang berada di kapal MV.

MARINA STAR 1 mengacu pada prosedur yang digunakan dalam penerapan prosedur keamanan berdasarkan ISPS Code untuk meningkatkan keamanan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dokumentasi adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan penyimpanan informasi dalam bidang ilmu pengetahuan, artinya dokumentasi mengumpulkan data dan mengelompokkannya berdasarkan kebutuhan penelitian, kemudian mengolahnya menjadi informasi. Dokumentasi yang ditunjukkan pada contoh ini adalah seluruh dokumentasi yang berkaitan dengan institusi dan administrasi, struktur manajemen dalam upaya penerapan prosedur keamanan sesuai dengan kode ISPS di Mv.

TEKNIK ANALISIS DATA

Error! Bookmark not defined

Gambar

Tabel 2.1 Review Penelitian Sebelumnya   No
Tabel 3.3 Bagan Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Curriculum Study Plan of Computer Sciences transitional Program 63 credit hours * Prerequisite – list course code numbers that are required prior to taking this course.. Kingdom of