PENERAPAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PERADANGAN PULPA GIGI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR
Mhd Furqan1, Yusuf Ramadhan Nasution2, Aisyah Nurrahmah Siregar3 Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
email : [email protected]
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara email : [email protected]
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara email : [email protected]
Abstrak
Bagian dari mulut yang punya peran penting dalam proses pencernaan untuk memecah makanan dengan bantuan lidah dan air liur adalah gigi. Gigi juga dapat membantu orang berbicara dengan jelas. Sehingga ketika gigi mengalami masalah maka si penderita akan merasa kesulitan bahkan kesakitan. Peradangan pulpa gigi atau yang lebih dikenal dengan pulpitis adalah salah satu dari beberapa penyakit gigi dan mulut yang lazim diderita masyarakat saat ini. Oleh sebab itu penulis berpendapat bahwa sistem pakar bisa dijadikan sebagai jalan keluar untuk mendeskripsikan dan menjelaskan jenis penyakit yang ada pada gigi sehingga jenis penyakit pada gigi dapat lebih mudah diketahui oleh si penderita tanpa harus langsung menemui dokter. Metode Certainty Factor menjadi salah satu metode yang cocok digunakan untuk mendiagnosis penyakit gigi pulpitis. Kemudian pada penelitian ini dikembangkan sebuah aplikasi sistem pakar diagnosis pulpitis dengan metode Certainty Factor berbasis mobile dengan maksud memudahkan penderita dalam mendiagnosis pulpitis pada gigi yang terindikasi serta memungkinkan deteksi dan perawatan pulpitis. Pada penelitian ini ditemukan hasil bahwa gejala pulpitis dirangkum menjadi 12 gejala, pilihan tingkat kepercayaan untuk setiap gejala adalah antara 0 dan 1, dan yang terakhir adalah pulpitis diklasifikasikan menjadi lima jenis.
Keywords : Certainty Factor; Mobile; Peradangan Pulpa; Pulpitis; Sistem Pakar
1. PENDAHULUAN
Kurangnya perhatian tentang bagaimana seharusnya menjaga kesehatan akan berakibat buruk terutama pada fisik. Maka dari itu masing-masing kita supaya punya inisiatif untuk memulai pola hidup sehat.
Mempraktikkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari sungguh punya pengaruh besar dalam kehidupan manusia sebab itu menjadi kebutuhan utama untuk bisa menjalankan aktivitas sehari-hari. Pola hidup sehat dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan tinggi nutrisi lagi baik untuk tubuh, menjaga kesehatan tubuh, berolahraga, dll.
Dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2019, sebesar 45,3% penduduk Indonesia mengalami gigi patah/gigi berlubang/sakit gigi, dan sekitar 14% penduduk Indonesia bermasalah dengan gusi bengkak atau bisul (abses). (Riskesdas, 2018). Itu menjadi pertanda yang membenarkan bahwa penyakit gigi dan mulut menjadi salah satu penyakit yang banyak
diderita dan dikeluhkan oleh masyarakat di Indonesia.
Pulpitis termasuk penyakit gigi dan mulut yang lazim dialami masyarakat. Pulpitis adalah suatu inflamasi (peradangan) pada pulpa.
Peradangan tersebutlah yang menekan rongga pulpa dan jaringan disekitar rongga pulpa.
Secara umum pulpitis terdiri dari dua bagian yaitu Pulpitis Reversibel dan Pulpitis Irreversibel (Saluna, 2013). Untuk memperkuat pernyataan mengenai bagaimana pulpitis dikatakan lazim dialami masyarakat, peneliti mengambil sampel data di Puskesmas Pintu Padang Kabupaten Tapanuli Selatan. Terhitung sejak bulan Oktober sampai November 2019, hasilnya ada sekitar 57% dari jumlah total pasien gigi dan mulut yang terjangkit pulpitis.
Kecerdasan buatan memiliki beberapa cabang atau bagian. Salah satu bagiannya adalah sistem pakar. Segudang manfaat yang dimiliki sistem pakar dengan basis pengetahuan yang luas setingkat para ahli sungguh menarik perhatian dunia kesehatan untuk menyelesaikan
beberapa permasalahan yang ada di dalamnya.
Sistem pakar memiliki beberapa tujuan yaitu mengarahkan pengetahuan, mengambil keputusan, membuat rencana, membuat rancangan, meramalkan, mengatur, mengendalikan, melakukan diagnosis, merumuskan, menerangkan, memberi saran dan pelatihan. Sistem pakar memiliki beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan pencarian hingga mendapatkan hasil. Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode penelusuran faktor kepastian atau yang sering disebut dengan metode Certainty Factor (CF). Pada beberapa kasus permasalahan yang terjadi sebelumnya sudah banyak yang diselesaikan menggunakan metode Certainty Factor dengan hasil yang memilki tingkat kemiripan yang sangat baik antara nilai hasil pengukuran dari sistem dengan pernyataan pakar Beberapa kasus permasalahannya yaitu metode Certainty Factor (CF) digunakan dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan untuk mendiagnosis berbagai penyakit seperti limfoma, penyakit kulit, diabetes, dan lainnya.
Hal itu pulalah yang menjadi salah satu alasan peneliti menggunakan metode Certainty Factor (CF) dalam menyelesaikan kasus permasalahan kali ini. Harapannya dengan menerapkan metode Certainty Factor (CF) ini dapat lebih membantu diagnosis gejala awal pulpitis pada seseorang tanpa harus ke dokter gigi terlebih dahulu. Lalu untuk penanganan lebih lanjut, penderita pulpitis tetap harus melakukan kunjungan ke dokter gigi spesialis agar dapat ditangani secara efisien. Kemudian penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan penelitian sebelumnya yang dilakukan di tahun 2014 oleh Elly Antika, dkk. dengan empat jenis pulpitis dan sekarang peneliti menggunakan lima jenis pulpitis sebagai acuan keputusan diagnostik akhir.
Peneliti akan membuat aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit pulpitis berbasis mobile sehingga kondisi pulpitis dapat lebih mudah diketahui dengan persentase penyakit dan langkah awal pengobatan atau penanganannya. Hasil itu juga membantu pasien dapat melakukan tindakan pengobatan awal dengan baik dan mendapatkan saran konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
2. METODE PENELITIAN
Menu utama adalah permulaan dari langkah kerja sistem pakar diagnosis pulpitis. Menu utama memiliki beberapa menu pilihan untuk masuk ke menu diagnosis, menu info penyakit, menu tips gigi sehat dan menu glosarium. Pada menu diagnosis tersaji daftar gejala pulpitis.
Pengguna tinggal memilih gejala yang dialami lalu menekan tombol “deteksi” untuk mengetahui hasil diagnostik akhir. Hasil diagnostik akhir menampilkan nama jenis pulpitis yang diderita disertai persentase tingkat kepercayaannya. Berikut ini adalah bagan alur sistem pakar metode Certainty Factor atau faktor kepastian untuk diagnosis penyakit gigi pulpitis :
Gambar 1. Diagram Alir Sistem Pakar Metode Certainty Factor (CF)
Dalam konsep faktor kepastian, data kualitatif dilaporkan sebagai derajat kepercayaan. Data kualitatif di dapat dari derajat kepercayaan yang dinyatakan dengan metode ketidakpastian dan dari aturan lalu membentuk serta menyatukan angka kepercayaan ke dalam sistem pakar.
Dengan kata lain di dalam metode faktor kepastian kita menggabungkan nilai kepercayaan dan ketidakpercayaan menjadi satu angka.
Nilai Certainty Factor (CF) didapat dari nilai tingkat keyakinan dan tingkat ketidakyakinan.
Berikut adalah formulanya:
𝐶𝐹[𝐻, 𝐸] = 𝑀𝐵[𝐻, 𝐸] − 𝑀𝐷[𝐻, 𝐸] (1)
Keterangan
• CF = Certainty Factor (Faktor Kepastian) dalam hipotesis H yang dipengaruhi oleh fakta E.
• MB = Measure of Belief (Tingkat Keyakinan), merupakan ukuran kenaikan dan kepercayaan hipotesis H dipengaruhi oleh fakta E.
• MD = Measure of Disbelief (Tingkat Ketidakyakinan) merupakan kenaikan dan ketidakpercayaan hipotesis H dipengaruhi oleh fakta E.
• E = Evidence (Peristiwa)
Ternyata di dalam perhitungan faktor kepastian juga di dapati kasus lain yaitu ketika ada dasar pengetahuan lain dimasukkan dalam hipotesis yang sama tetapi faktor kepastiannya berbeda, maka faktor kepastiannya dihitung untuk aturan yang sama dari himpunan fungsi.
Lalu, untuk faktor kepastian yang berbeda maka formula yang digunakan adalah sebagai berikut :
(2)
• 𝐶𝐹𝑐𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑒(𝐶𝐹1, 𝐶𝐹2) = 𝐶𝐹1 +
𝐶𝐹2(1 − 𝐶𝐹1) → 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 − 𝑑𝑢𝑎𝑛𝑦𝑎 > 0
• 𝐶𝐹𝑐𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑒(𝐶𝐹1, 𝐶𝐹2) =
𝐶𝐹1+𝐶𝐹2
1−𝑚𝑖𝑛 (|𝐶𝐹1|,|𝐶𝐹2|)→ 𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑡𝑢 < 0
• 𝐶𝐹𝑐𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑒(𝐶𝐹1, 𝐶𝐹2) = 𝐶𝐹1 + 𝐶𝐹2 (1 − 𝐶𝐹1) → 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 − 𝑑𝑢𝑎𝑛𝑦𝑎 <
0
Penggunaan formula CFcombine bergantung pada faktor kepastiannya, apakah faktor kepastiannya mengandung nilai positif atau negatif.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mendapatkan hasil dari nilai Certainty Factor (CF) maka kita perlu melakukan beberapa langkah pengujian. Langkah pertama adalah kita menjalankan software aplikasinya untuk memeriksa pulpitis. Berikut tampilannya:
Gambar 2. Menu Diagnosis
Setelah aplikasi dijalankan dan gejala apa saja yang dialami sudah dipilih maka selanjutnya akan ditampilkan nilai persentase tingkat kepercayaan dari faktor kepastian. Nilai tingkat kepercayaan di dapat dari bobot gejala yang kemudian dihitung menggunakan formula yang sudah ditentukan. Setelah nilai hasil dari perhitungan diperoleh, sebagai langkah akhirnya supaya dikalikan dengan 100%. Nilai inilah yang menjadi keputusan diagnostik akhir.
Berikut merupakan gambar yang diperoleh dari program (sistem) :
Gambar 3. Hasil Diagnosis
Dari diagnosis oleh sistem diketahui bahwa nilai hasil persentase keyakinan tertinggi dimiliki oleh Pulpitis Irreversibel Akut dengan angka 95,199% lalu dibulatkan menjadi 95%.
Langkah kedua adalah kita akan melakukan perhitungan manual. Perhitungan ini dilakukan untuk melihat seberapa tinggi tingkat keakuratan yang dilakukan oleh sistem.
Tabel 1. Nilai CF(H,E)
CF Rule Nilai CF CF User CF (H,E)
2 0,50 X 1 0,50
3 0,40 X 1 0,40
4 0,60 X 1 0,60
7 0,60 X 1 0,60
Berdasarkan gejala yang sudah dipilih, sekarang padukanlah Certainty Factor 2 (CF2) sampai Certainty Factor 7 (CF7) ke dalam bentuk :
CFcombine CF[H,E]2,3= CF[H,E]2 + CF[H,E]3 * (1-CF[H,E]2)
CFc (CF2,CF3) = 0,50 + 0,40 * (1- 0,50) = 0,70
CFc (CFold, CF4) = 0,70+ 0,60 * (1- 0,70)
= 0,88
CFc (CFold, CF7) = 0,88 + 0,60 * (1- 0,88) = 0,95
Persentase tingkat kepastian
= CFold7 * 100%
= 0,95* 100%
= 95%
Setelah melakukan persentase nilai CF dapat dilihat bahwa hasilnya sama dengan hasil uji pada sistem yaitu penyakit yang diderita user adalah Pulpitis Irreversibel Akut dengan tingkat kepastian 0,95 atau sebesar 95%.
4. KESIMPULAN
Dari permasalahan yang sudah diselesaikan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan :
• Penerapan sistem pakar untuk diagnosis pulpitis berbasis mobile menggunakan Android Studio dengan metode yang
dipakai adalah Certainty Factor.
• Uji sistem menghasilkan informasi jenis pulpitis yang diderita beserta tingkat kepercayaannya. Kemudian user juga mendapat informasi tentang cara penanganannya dengan menekan menu
“info penyakit”.
• Berdasarkan perkembangan waktu tetap memungkinan akan adanya penambahan atau perubahan data gejala, jenis penyakit, dan aturan dasar pengetahuan.
• Hasil uji sistem sesuai dengan pengetahuan pakar.
• Dari hasil uji sistem dan perhitungan manual, metode Certainty Factor dianggap mampu memberikan jawaban pada kasus permasalahan diagnosis pulpitis.
Kemudian untuk menyempurnakan atau mengembangkan penelitian ini, peneliti selanjutnya bisa menggunakan beberapa metode lain yang ada selain dari metode Certainty Factor atau bisa dengan mengkombinasikan metode Certainty Factor dengan metode lain.