• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan strategi pembelajaran aktif tipe learning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan strategi pembelajaran aktif tipe learning"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 3 PULAU PUNJUNGKABUPATEN

DHARMASRAYA

ARTIKEL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I)

HAPPY MAI REFLIZA NIM. 11010022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 3 PULAU PUNJUNGKABUPATEN

DHARMASRAYA

Happy Mai Refliza, Gustina Indriati, dan Evrialiani Rosba Program Studi Pendidikan Biologi

STKIP PGRI Sumatera Barat Happymairefliza@yahoo.co.id

ABSTRACT

Background knowledge of this observation is the lowest of student evolution in learning biology term this is can be seen in the rate of student evaluation in biology term is lower than KKM. One of the case is the student can’t active, less participation, and motivation in study.

So that the student lazy and boring to do the learning activities. The learning still focused on teacher center. This observation have purpose to known the the implementation of the learning active strategy that learning type starts with a question (LSQ) about the evaluation in biology term of student grade VII at junior high school 3 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. This Observation is exsperiment. The population is the student grade VII of junior high school 3 Pulau Punjung that register in 2015/2016 year. Teknic that the writer use to take the sampel is random sampling. The instrument that the writer use is the student activity from student examination are objective. The result of data analised with equality test average (uji-t). Based on the analysis result which knowing that the average value of result student learning exsperiment class is 63,74 and control class is 66,57. Bath of class the distribution sampel is normal and homogeny. The result test of hypothesis be found value ttable. Then H1 is reject with the result can be conclude that the implementation model is not influential toward student result if in biology learning at class VII junior high school 3 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya.

Key Word: Learning Strart With A Question , Learn result

Pendahuluan

Guru adalah orang yang bertugas mengajar, mendidik dan melatih anak didik serta bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik”. Guru memegang peranan penting dalam pendidikan. Sebagai tenaga pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Guru harus mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa (Lufri, 2007:5). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan salah satu guru biologi, yaitu ibu Eni Indrayati di SMPN 3 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Tahun Pelajaran 2015-2016 diketahui bahwa salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa adalah materi pencemaran lingkungan.

Materi pencemaran lingkungan ini siswa sulit untuk mengetahui macam-

macam pencemaran lingkungan dan pengaruh pencemaran lingkungan. Guru masih menggunakan metode ceramah, dimana guru hanya menjelaskan dan siswa hanya mendengar dan mencatat. Dimana siswa kurang berpartisipasi dalam pembelajaran. Karena siswa yang kurang percaya diri untuk menjawab atau mengajukan pertanyaan dan tanggapan serta terbuka baik kepada guru maupun teman sebaya sehingga pembelajaran terpusat pada guru. Sedangkan minat siswa dalam proses pembelajaran biologi masih kurang. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan diatas, maka diperlukan Penerapan srategi pembelajaran aktif tipe learning stars with a question (lsq) terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya

(3)

Menurut Istarani (2012:206) mengemukakan LSQ merupakan strategi pembelajaran Belajar sesuatu yang baru akan lebih efektif jika peserta didik itu aktif dan terus bertanya ketimbang hanya menerima apa yang disampaikan oleh pengajar. Salah satu cara untuk membuat peserta didik belajar secara aktif adalah dengan membuat mereka bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari pengajar. Strategi ini dapat menggugah peserta didik untuk mencapai kunci belajar, yaitu bertanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start with a Question (LSQ) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII SMPN 3 Pulau Punjung.

Metode Penelitian

Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah “Randomized control group only design”. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling karena sampel yang diambil meliputi keseluruhan unsur populasi. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu dengan cara undian.

Kelas yang pertama terambil ditetapkan sebagai kelas eksperimen. Kelas VII.4 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.3 sebagai kelas kontrol.

Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan Strategi pembelajaran Aktif Tipe Learning Start with a question, sedangkan pada kelas kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah dan diskusi. Kemudian kedua kelas ini dilakukan tes akhir untuk melihat hasil belajar siswa pada kedua kelas sampel tersebut.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah validitas soal, reliabilitas tes, daya pembeda, dan indeks kesukaran soal. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP Negeri 3 Pulau Punjung yaitu tentang Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Stars

with A Question Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 3 Pulau Punjung didapatkan hasil yang tidak mengalami peningkatan, dari hasil tes didapatkan hasil nilai rata-rata pada kelas eksperimen yaitu 63,74, sedangkan pada kelas kontrol yaitu 66,57. Nilai rata-rata pada kelas kontrol lebih tinggi dari pada kelas ekperimen.

Perbedaan pada penilaian hasil belajar siswa pada kedua sampel yaitu kelas Eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar

Gambar Nilai Rata-Rata Hasil Penilaian Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat perbedaan rata-rata hasil belajar ranah kognitif pada kedua kelas sampel. Dimana rata-rata nilai kelas eksperimen 63,74 lebih rendah dari kelas kontrol dengan rata-rata 66,57.

Setelah dilakukan uji Normalitas di kelas eksperimen didapatkan nilai Ltabel untuk n=28 adalah 0,161 (yang diambil dari taraf nyata (α) = 0,05) nilai Lo = 0,0541, ini berarti Lo <Ltabel maka data berdistribusi normal. Sedangkan pada uji normalitas kelas kontrol didapatkan nilai Ltabel untuk n=27 adalah 0,161 (yang diambil dari taraf nyata (α) = 0,05) nilai Lo = 0,0686, ini berarti Lo

<Ltabel maka data juga berdistribusi normal.

Pada uji homogenitas kelas eksperimen dapat dilihat bahwa Ftabel pada taraf nyata (α) 0,05 adalah 1,88, dan kelas kontrol Ftabel pada taraf nyata (α) 0,05 adalah 1,90, sedangkan Fhitung = 1,43, ini berarti Ftabel>

Fhitung maka kedua sampel Homogen. Pada

uji hipotesis kelas ekperimen dan kontrol didapatkan nilai S = 13,77. Nilai Fhitung = - 0,76, sedangkan nilai Ftabel = 1,67, maka Fhitung < Ftabel ini menunjukan H1 ditolak atau hipotesis ditolak.

Pada kelas eksperimen dengan mengunakan srategi pembelajaran aktif tipe Learning Stars with A Question didapat hasil belajar rata-rata 63,74 lebih rendah dari

63,74 66,57

62 63 64 65 66 67

Kelas Sampel

Eksperimen Kontrol

(4)

kelas kontrol. Hal ini disebabkan pada kelas eksperimen yang berjumlah 28 orang siswa, 5 orang siswa yang mendapatkan nilai yang mencapai KKM dengan persentase 17,8.

Siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM ada sebanyak 23 orang siswa dengan persentase 93,1, dimana KKM yang sudah ditetapkan yaitu 75. Jika dilihat banyak siswa yang tidak tuntas maka penerapan strategi pembelajaran aktif Learning Stars with A Question belum berpengaruh. Hal ini membuat materi pencemaran lingkungan jauh dari harapan dan masih dibawah KKM.

Sedangkan menurut pendapat Djamarah dan Zain (2010:107) bahwa “ tingkat keberhasilan belajar mengajar dikatakan kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 % dikuasai oleh siswa. Hal ini berarti proses pembelajaran belum berjalan secara maksimal.

Banyaknya siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM disebabkan karena siswa masih belum terbiasa dengan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru, hal ini tampak pada saat proses pembelajaran diterapkan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Stars with A Question guru mengalami kesulitan dalam mengontrol siswa dan mengelola kelas saat berdiskusi, masih ada siswa yang tidak ikut serta dalam diskusi dan memikirkan hal-hal yang lain, saat diskusi berlangsung siswa masih ada yang berbicara dan tidak memperhatikan pembelajaran, walaupun guru telah melakukan pendekatan mengkondisikan namun siswa tetap ribut.

Hal ini terlihat pada pertemuan pertama pada penelitian ini, siswa merasa canggung tidak terbiasa, karena diintruksikan untuk membaca dan mencari pertanyaan banyak siswa yang bingung dengan apa yang dikerjakan, pada saat pembelajaran dalam bertanya berhubungan dengan materi yang kurang mereka pahami termasuk kriteria aktivitas yang sedikit, ini terjadi karena siswa masih malu dan takut untuk mengemukakan apa yang tidak mereka pahami, siswa tidak terlalu memahami pertanyaan dan jawaban yang diberikan temannya dan pada saat ini penulis yang lebih banyak menjawab pertanyaan yang ada. Namun pada pertemuan kedua dan ketiga, pertanyaan yang mulai ada mulai dijawab siswa secara berebutan, ada siswa dari beberapa kelompok lain. hal ini terjadi

karena siswa sudah mulai terbiasa dengan strategi ini. Pada pertemuan ini ada beberapa siswa yang dipanggil untuk rapat OSIS membicarakan persiapan perpisahan siswa kelas IX sehingga sedikit menggangu aktivitas belajar siswa. Sehingga siswa kurag fokus dalam belajar.

Menurut Istarani (2012) salah satu kelemahan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Stars with A Question adalah pertanyaan yang dibuat adakalanya hanya bersifat sekedar dibuat-buat saja, yang penting ada pertanyaan dari pada tidak bertanya, siswa tidak tahu apa yang mau ditanyankan kepada gurunya dan siswa kurang terbiasa membuat pertanyaan yang baik dan benar.

Sedangkan hasil belajar pada kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen yang diberikan perlakuan, hal ini disebabkan pada kelas kontrol yang berjumlah 27 orang siswa yang mengikuti tes akhir, yang mana hanya 5 orang siswa yang mendapatkan nilai yang mencapai KKM dengan persentase 18,5. Siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM ada sebanyak 22 orang siswa dengan persentase 81,4, dimana KKM yang sudah ditetapkan yaitu 75. Hal ini disebabkan karena pada saat proses pembelajaran siswa sudah terbiasa dengan metode ceramah, dimana siswa hanya mendengarkan saat guru mengajar, hal ini terlihat dari rata-rata nilai pada kelas kontrol yaitu 66,57 . Sedangkan menurut pendapat Djamarah dan Zain (2010:107) bahwa“ tingkat keberhasilan belajar mengajar dikatakan kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 % dikuasai oleh siswa”. Hal ini berarti proses pembelajaran belum berjalan secara maksimal.

Hal ini disebabkan pada kelas kontrol hanya menggunakan model pembelajaran langsung dengan metode ceramah, dan tanya jawab, siswa sudah terbiasa dalam proses pembelajaran dan siswa hanya menerima materi dari guru saja, dan guru dapat menguasai kelas dan menghemat waktu Pada saat proses pertemuan pertama siswa sudah merasa siap untuk belajar karena siswa sudah terbiasa dengan metode yang biasa digunakan guru di sekolah, sehingga siswa tidak merasa canggung dan malu untuk menggungkakan

(5)

pendapat pada saat proses pembelajaran langsung. Terlihat pada pertemuan kedua dan ketiga tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama, terlihat dengan pada saat proses belajar berlangsung siswa sudah siap memulai pembelajaran tanpa menggunakan strategi, karena guru hanya menerangkan sedangkan siswa hanya mendengar dan mencatat penjelasan guru.

Menurut Lufri (2007: 32) penggunaan metode ceramah memiliki beberapa kelebihan seperti mudah dilaksanakan, guru mudah menguasai kelas, dapat menghemat waktu, guru dapat mengubah pengalamanya dalam pembelajarannya, dapat menstimulir anak didik mempelajari materi lebih lanjut, dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar, dapat mencakup sejumlah besar materi pelajaran, dapat diketahui kehebatan guru atau dapat mengangkat status guru di mata anak didik.

Kesimpulan

Penerapan srategi pembelajaran aktif tipe Learning Stars with A Question (LSQ) tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMPN 3 Pulau Punjung.

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Hanya beberapa siswa yang sudah bisa menunjukkan sikap aktif dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran karena guru sudah mengganti sumber pembelajaran