• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan strategi pembelajaran jigsaw untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "penerapan strategi pembelajaran jigsaw untuk"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Suasana pembelajaran dan proses pengajaran Aqidah Akhlak Kelas IX SMP Ma'arif 5 Ponorogo masih terkesan monoton yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah dan hafalan. Prestasi belajar siswa Kelas IX SMP Ma'arif 5 Ponorogo pada mata pelajaran Aqidah Akhlak masih tergolong rendah.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sebagai kontribusi baru dalam memperluas pemahaman keilmuan mengenai penerapan strategi pembelajaran Jigsaw untuk meningkatkan prestasi siswa khususnya pada bidang Aqidah Akhlak. Penelitian ini berguna sebagai bahan pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat bagi siswa khususnya pada mata pelajaran Aqidah Akhlak, seiring pengalaman dan inovasi dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak untuk meningkatkan profesionalisme guru.

Definisi Operasional

KAJIAN PUSTAKA

Telaah Penelitian Terdahulu

Berikutnya adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Budi Hari Mukti dalam tesisnya “Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Jigsaw dalam Meningkatkan Hasil Belajar Aqidah Akhlak di Kelas Jigsaw dalam Proses. Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Aminuddin Aly dalam tesisnya yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas IV MI Tarbiyatul Banin Lajing Arosbaya Bangkalan” menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran Jigsaw telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa dengan tingkat ketuntasan pada setiap siklusnya. 34 Budi Hari Mukti, ―Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Jigsaw dalam meningkatkan hasil pembelajaran moral Aqidah di kelas

35Abdullah, “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Strategi Pengajaran Jigsaw Pada Aqidah Akhlak Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah YAPNI Lubuk Pakam” (Medan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2017). Arfan Hidayat dalam tesisnya yang berjudul “Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Aqidah Akhlaq Di Sekolah Pada Siswa Kelas XI MA Limbung Kabupaten Gowa”. 36 Aminuddin Aly, “Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas IV MI Tarbiyatul Banin Lajing Arosbaya Bangkalan” (Surabaya, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2015).

Arfan Hidayat, ―Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Aqidah Akhlaq di Kelas

Kerangka Berpikir

Kondisi awal Rendahnya partisipasi aktif dan hasil belajar siswa kelas IX SMP Ma'arif 5 Ponorogo pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.

Pengajuan Hipotesis Tindakan

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Ma'arif 5 Ponorogo yang terletak di Jalan Seloaji nomor 25 Ngrupit Jenangan Ponorogo. Alasan pemilihan lokasi penelitian adalah keterbukaan kepala sekolah sendiri dan guru mata pelajaran Aqidah Akhlak untuk mengembangkan inovasi pembelajaran dengan metode jigsaw guna meningkatkan hasil belajar siswa. Penentuan hari dan waktu penelitian tindakan kelas di kelas disesuaikan dengan kalender pengajaran yang berlaku di sekolah, dan juga disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran Aqidah Akhlak IX.

Subjek Penelitian

Data dan Sumber Data

Catatan lapangan dan bukti rekaman lainnya dari serangkaian kegiatan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan. Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi berupa catatan atau fakta yang terjadi di lapangan dan dapat diolah serta digunakan sebagai hasil penelitian. Sumber data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti langsung dari sumber asli tanpa perantara dengan pihak lain 8 Sumber data primer atau sumber data utama dalam penelitian tindakan kelas adalah segala jenis informasi yang dikumpulkan oleh peneliti dan kolaborator (guru) yang berhubungan dengan seluruh hasil aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas, yang dikumpulkan dalam bentuk observasi, tes dan dokumentasi selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui perantara (diperoleh atau dicatat oleh orang lain).9 Sumber data sekunder atau sumber data pendukung dalam penelitian tindakan kelas adalah segala jenis informasi yang dikumpulkan oleh pihak-pihak terkait di luar data tersebut. dikumpulkan oleh peneliti dan rekan (guru) yang dapat mendukung tercapainya tujuan penelitian tindakan kelas.

Teknik Pengumpulan Data

Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar yang dicapai siswa selama proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.11 Tes yang dimaksud dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah tes hasil belajar. Tes hasil belajar diberikan sebanyak 4 kali dengan rincian 1 kali prates, 1 kali pascates setelah siklus 1, dan 1 kali pascates setelah siklus 2. Hasil tes tersebut digunakan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa setelah dilaksanakan tindakan penelitian tindakan di kelas.

Materi tes merupakan materi yang diajarkan pada setiap siklus perlakuan yang dilakukan di kelas. Dokumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain RPP, silabus, daftar hadir siswa, daftar kelompok, daftar guru, sejarah sekolah, kondisi guru dan siswa.

Instrumen Penelitian

4 Guru meminta setiap anggota kelompok yang lain mempelajari bagian/subbab yang sama untuk bertemu dengan kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbabnya. 5 Setelah selesai berdiskusi sebagai. C : Setiap orang dalam tim mendapat lembar tugas yang berbeda D : Setiap anggota tim mengikuti petunjuk guru dalam pertemuan tersebut. E : Setelah diskusi selesai, masing-masing kelompok ahli kembali ke kelompok semula dan secara bergiliran mengajari teman satu timnya tentang subbab yang telah mereka kuasai, dan setiap anggota lainnya mendengarkan dengan penuh perhatian.

Lembar tes merupakan instrumen penelitian yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur hasil belajar atau kinerja belajar siswa pada setiap akhir pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan dan perubahan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan, serta perbandingan hasil belajar per tindakan. siklus. Pilihan jawaban ganda ditampilkan, siswa diminta mengidentifikasi cara mengamalkan sopan santun Islami terhadap tetangga.

Dokumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain RPP, daftar hadir siswa, daftar kelompok, sejarah sekolah, kondisi guru dan siswa, kondisi fasilitas, struktur manajemen, lokasi sekolah, dan dokumen lain yang diperlukan untuk mendukung penelitian.

Teknik Analisis Data dan Indikator Keberhasilan

Berdasarkan tabel data hasil belajar siswa pada siklus I terlihat rata-rata nilai (nilai rata-rata) yang dicapai siswa adalah 78,88. Berdasarkan tabel data hasil belajar siswa pada siklus I terlihat rata-rata nilai (nilai rata-rata) yang dicapai siswa adalah 86,33. Berdasarkan data yang diperoleh dari Tabel II. siklus tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran puzzle pada mata pelajaran Aqidah Akhlak maka hasil belajar siswa IX. kelas di SMP Ma'arif 5 Ponorogo mengatasi permasalahan yang ada.

Pada saat penilaian hasil belajar pada Siklus II jumlah siswa pada seluruh kategori sebanyak 8 siswa dengan persentase 88,88%. Hasil belajar siswa kelas IX SMP Ma'arif 5 Ponorogo pada mata pelajaran Aqidah Akhlak sebelum penerapan strategi pembelajaran puzzle masih dibawah KKM yang ditentukan. Hal ini terlihat dari perbandingan rata-rata hasil belajar siswa dengan tingkat keberhasilan siswa yang masuk dalam kategori penuh.

Pada siklus tersebut rata-rata hasil belajar siswa sebesar 78,88 dengan persentase siswa tuntas 5 siswa menjadi 55,55%.

Tahapan Penelitian

HASIL PENELITIAN

Paparan Data Penelitian

  • Paparan Data Pra Penelitian
  • Paparan Data Penelitian

Pada tahap ini dilakukan penelitian pra eksplorasi untuk memperoleh data awal mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Data yang diperoleh pada tahap pra penelitian akan digunakan sebagai perbandingan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan strategi pembelajaran Jigsaw. Berdasarkan tabel data hasil belajar siswa kelas IX SMP Ma'arif 5 Ponorogo pada tahap pra siklus diketahui nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah 71,44 .

Mengenai persentase ketuntasan hasil belajar siswa terlihat jumlah siswa yang berkategori tuntas sebanyak 3 siswa dengan persentase sebesar 33,33%. Tes ini dilakukan untuk mengukur prestasi belajar siswa setelah menerapkan strategi pembelajaran puzzle sehubungan dengan materi yang dipelajari dengan metode tersebut. Kemudian penilaian tes hasil belajar dilakukan dengan menghitung skor berdasarkan jawaban benar seluruh soal. a) Hasil Observasi Aktivitas Guru Tabel 4.4.

Oleh karena itu asumsi peneliti menyatakan bahwa penerapan strategi pembelajaran puzzle mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Pembahasan

Sehubungan dengan evaluasi hasil belajar siswa yang telah mencapai tujuan yang diinginkan yaitu peningkatan hasil belajar siswa, maka penelitian tindakan kelas lanjutan dilanjutkan pada siklus berikutnya. Berdasarkan data penelitian tindakan kelas yang merupakan implementasi strategi pembelajaran puzzle, kinerja siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas IX SMP Ma'arif 5 Ponorogo mengalami peningkatan pembelajaran yang cukup memuaskan. Mengacu pada Tabel 4.15 di atas dapat disimpulkan bahwa perbandingan persentase keberhasilan hasil belajar siswa setiap siklusnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya keberhasilan siswa dalam evaluasi hasil belajar pada setiap siklusnya. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 71,44 dengan persentase siswa yang tuntas sebanyak 3 siswa yaitu 33,33%. Penerapan strategi pembelajaran puzzle ini dapat menarik perhatian dan meningkatkan kemampuan komunikasi siswa serta meningkatkan hasil belajar siswa.

Upaya meningkatkan hasil belajar melalui strategi pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran Aqidah akhlak siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah YAPNI Lubuk Pakam.” Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2017.

PENUTUP

Saran

Bagi institusi, dengan keberhasilan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran puzzle, peneliti berharap sekolah memberikan pelatihan yang lebih mendalam mengenai keterampilan guru dan selalu memotivasi guru untuk berkembang dan berinovasi dalam proses pembelajaran, sehingga pengajaran dan Kegiatan belajar menjadi suatu proses dan pengalaman yang bermakna bagi mereka dan mencapai tujuan yang diinginkan. Bagi guru, peneliti berharap model strategi pembelajaran Jigsaw menjadi metode interaktif yang kedepannya dapat digunakan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Bagi siswa diharapkan dapat menjadi pengalaman baru yang bermakna dan berguna kedepannya untuk memahami materi secara lebih variatif, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan pola berpikir yang baik serta kemampuan komunikasi selama pembelajaran. proses.

Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Model Cooperative Learning Jigsaw Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas IV MI Tarbiyatul Banin Lajing Arosbaya Bangkalan.‖ Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2015. Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan. 2, 6 (Desember 2021). Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Akidah Akhlaq Di Sekolah Siswa Kelas XI MA Limbung Kabupaten Gowa.”

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Pada Siswa Kelas X MAS Al-Khairat Desa Mekar Jaya Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan.”

Referensi

Dokumen terkait