Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui praktik penetapan harga jual karya seni pahat batu di Desa Sedayu Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan yaitu observasi langsung terhadap praktik penentuan harga jual seni ukir batu yang dilakukan produsen. Metode analisisnya adalah dengan menggunakan metode induktif, yaitu cara berpikir dengan menggunakan metode penarikan kesimpulan umum dari berbagai kasus individual yang berkaitan dengan pelaksanaan penetapan harga jual seni ukir batu.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam praktik penentuan harga jual karya seni pahat batu di Desa Sedayu Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang diperhitungkan beberapa faktor yang ada sebagai bentuk manfaat pemeliharaannya. harta (hifdz al-mal) bagi produsen, pemeliharaan jiwa (hifdz an-nafs) bagi konsumen. Judul : “Penentuan Harga Karya Seni Ukir Batu Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Sedayu Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang)”. PENENTUAN HARGA JUAL KARYA Ukir BATU DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI DESA SEDAYU KECAMATAN MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG) tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung.
Seni ukir batu merupakan hasil karya anak bangsa sebagai warisan budaya yang berharga secara turun temurun dan wajib dilestarikan. Nilai keuntungan dari ukiran batu ini tentunya tidak lepas dari harga dan penetapan harga itu sendiri. Kabupaten Magelang terkenal dengan sektor kehidupan industri khususnya sentra industri ukiran batu, salah satunya di Desa Sedayu Kecamatan Muntilan.
Cara yang dilakukan produsen untuk menentukan harga jual produk ukiran batu adalah dengan menambahkan tanda yang diinginkan pada besarnya biaya produksi yang dikeluarkan. Praktik penetapan harga yang dilakukan masyarakat Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang sudah memiliki patokan harga pada setiap produknya, namun tak jarang penjualan karya seni pahat batu tersebut meroket. Berdasarkan fakta tersebut, maka penelitian ini akan mengkaji proses penentuan harga secara lebih mendalam dengan menggunakan perspektif hukum Islam dengan judul “HARGA JUAL UKIRAN BATU DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI DESA SEDAYU KECAMATAN MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG)”.
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
Telaah Pustaka
Hasil penelitian Euis Amalia menjelaskan bahwa kenaikan harga disebabkan oleh adanya proses ketidakadilan atau zhulm yang dilakukan penjual. Tindakan ini disebut manipulasi yang mendorong ketidaksempurnaan pasar, namun naik turunnya harga disebabkan oleh kekuatan pasar. Dalam pandangan Islam, harga harus merupakan kesepakatan kedua belah pihak dan mengandung unsur kesepakatan bersama mengenai harga yang ada, jika salah satu pihak tidak senang atau tidak mau menerima suatu harga maka akan terjadi ketidakadilan dalam bertransaksi.
Islam melarang kezaliman dalam segala aspek kehidupan, salah satunya dalam penetapan harga. Penetapan harga harus menguntungkan kedua belah pihak.
Kerangka Teoritik
9. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi mekanisme pasar dan pihak yang paling sentral dalam penetapan harga adalah pemerintah yang dapat menyeimbangkan harga dan menindaklanjuti apabila terjadi kecurangan yang dapat merusak mekanisme pasar dengan mengeluarkan kebijakan yang mengikat.15. Dalam seni ukir batu sendiri, yang bisa dikatakan benda istimewa adalah patung, relief dan juga miniatur bangunan. Benda-benda seni yang mempunyai nilai seni tertentu dapat menjadi benda komersil bagi pecinta seni dan mempunyai harga jual yang menarik.
Umumnya harga jual suatu produk ditentukan berdasarkan besarnya biaya produksi yang dibutuhkan dan ditambah dengan keuntungan yang diinginkan. Namun untuk produk tertentu harga jualnya jauh melebihi biaya produksi, misalnya karya seni pahat batu yang harga jualnya bisa dua kali lipat biaya produksinya. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor lain di luar biaya produksi yang tidak dapat diukur tetapi diperhitungkan dalam menentukan harga jual suatu produk karya seni.20.
Mark up adalah persentase yang diterapkan pada biaya dasar, termasuk keuntungan yang diharapkan dan biaya yang tidak termasuk dalam biaya dasar. Mark up harus mampu menutupi unsur biaya yang tidak termasuk dalam biaya dan harus memberikan keuntungan yang diinginkan.21. Metode mark up atau cost plus pricing merupakan salah satu metode penetapan harga yang dianggap paling sederhana dan paling banyak digunakan, yaitu dengan menambahkan mark up pada harga suatu produk.
Markup adalah sejumlah rupiah yang ditambahkan pada harga pokok suatu produk untuk menghasilkan harga jual. Penetapan harga menurut pandangan Islam merupakan hukum asli yaitu tidak ada penetapan harga (al-tas'ir), dan ini merupakan kesepakatan para ahli hukum. Imam Hambali dan Imam Syafi'i melarang penetapan harga karena akan merugikan masyarakat, sedangkan Imam Maliki dan Hanafi memperbolehkan penetapan harga untuk barang-barang sekunder.
Mekanisme penetapan harga dalam Islam sesuai dengan Maqashid al-Syariah, yaitu terwujudnya kemaslahatan dan terhindarnya kerugian di kalangan manusia. Dalam masalah penentuan harga, sebagian besar ulama fiqih menyatakan bahwa dasar atau ketentuan penentuan harga tidak terdapat dalam Al-Quran. Sedangkan dalam hadits Rasulullah s.a.v.s. Ada beberapa transmisi yang secara logis dapat diartikan bahwa penetapan harga diperbolehkan dalam kondisi tertentu.
Metode Penelitian
Observasi adalah mengamati dan mengamati dengan tujuan untuk memahami dan menemukan jawaban terhadap fenomena sosial (perilaku, kejadian, kesadaran) dalam kurun waktu tertentu tanpa mempengaruhi peristiwa tersebut dengan tujuan untuk mencari dan menganalisis data secara objektif.28 Kemudian dilakukan penelitian. keluar pada ukiran batu. pusat seni di Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Wawancara dilakukan kepada pemilik sanggar seni ukir batu di Desa Sedayu dengan pertanyaan terfokus pada tingkat harga dan faktor yang melatarbelakangi penetapan harga.
Sistematika Pembahasan
Penelitian ini akan menggunakan metode analisis kualitatif dalam analisis datanya sehingga dapat diperoleh kejelasan mengenai masalah yang sedang dibahas. Landasan Teori memuat landasan teori yang akan digunakan untuk menganalisis praktek penentuan harga jual karya seni pahat batu dengan metode mark up dan juga teori normatif. Tujuannya untuk menguraikan teori-teori yang nantinya dijadikan bahan analisis fakta di lapangan.
Gambaran umum dan hasil penelitian meliputi penjelasan gambaran umum mengenai praktek penentuan harga jual pahat batu di Desa Sedayu Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang. Kemudian pada subbab berikutnya akan dijelaskan data-data yang diperoleh dari wawancara dengan para tukang batu. Analisis Penentuan Harga Jual Karya Seni Ukir Batu di Desa Sedayu Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.
PENUTUP
- Saran
- Al-Qur’an dan Tafsir
- Hadis
- Fiqh/Ushul Fiqh
- Peraturan Perundang-undangan
- Website
- Lain-lain
Proses penentuan harga jual karya seni pahat batu di Desa Sedayu Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang akan dilakukan oleh produsen di Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang, produsen akan menerima pesanan dari konsumen dan mencatat produk yang dipesan yaitu produk dengan spesifikasi khusus. sesuai permintaan konsumen. . Untuk menentukan harga jual produk seni dengan spesifikasi khusus, pihak pabrikan akan melakukan perhitungan berdasarkan biaya produksi yaitu ukuran produk, ukuran bahan, waktu pengerjaan, kesulitan motif atau corak yang dipesan, biaya tenaga kerja pekerja, maka akan ada poinnya. ditambahkan dan keuntungan akan ditambahkan. ingin didapat, setelah perhitungan dilakukan produsen akan memberikan harga awal kepada konsumen yang dapat menegosiasikan harga tersebut. Harga jual yang tinggi dapat dipengaruhi oleh persentase mark-up yang cukup tinggi, karena lamanya perputaran modal, tingkat kesulitan pengerjaan suatu produk dan pengakuan terhadap mutu produk yang dihasilkan, kredibilitas pihak yang terpercaya. studio, dan pematung yang mempunyai nilai seni tinggi.
Praktek penetapan harga jual karya seni pahat batu di Desa Sedayu Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang didasari oleh beberapa faktor, yaitu: beban biaya produksi yang tinggi, dan juga upaya untuk memenuhi segala keinginan konsumen, sehingga justru menimbulkan keuntungan bagi konsumen. baik produsen maupun pihak lain. Dalam praktik penetapan harga ini, pertimbangan terhadap faktor-faktor tersebut dapat berupa manfaat pemeliharaan aset bagi produsen tingkat dzaruriyat dan pemeliharaan jiwa bagi konsumen tingkat tahsiniyah, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dukungan yang harus dipenuhi jika pemenuhan kebutuhan dzaruriyat dan haji telah terpenuhi. telah terpenuhi. Selain penetapan harga yang menciptakan keuntungan, proses jual beli yang dilakukan di Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang juga berdampak positif dalam menggerakkan roda perekonomian di daerah tersebut.
Setelah melakukan penelitian, analisis dan pemahaman terhadap praktik penetapan harga jual karya seni pahat batu di Desa Sedayu Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang. Bagi para pengusaha pemotong batu di Desa Sedayu Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang agar lebih mengembangkan produknya. Praktek penggunaan biaya tambahan pada seni pahat batu memang diperbolehkan dalam Islam, namun dengan syarat dapat menimbulkan manfaat dan kemudahan bagi kedua belah pihak.
Abadi, Lilian Yulia, Evaluasi Strategi Penentuan Harga Jual Pada Bisnis Kafe Gourmet Land, Jurnal Manajemen Bisnis dan Start-Up, Volume 1, Nomor 1, Jurnal 2016. Alimuddin, Konsep Islami Harga Jual, Jurnal Akuntansi, Program Studi Akuntansi , Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Tahun 2 No. 2, 2015. Amalia, Euis, “Mekanisme Pasar dan Kebijakan Penetapan Harga yang Wajar Dalam Perspektif Ekonomi Islam,” Jurnal Ekonomi Islam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Vol.
Laelisneni dan Dian Rini Beutari, “Analisis Penentuan Harga Jual Dalam Perencanaan Laba Pada Industri Rumah Tangga Setia Budi Tempe Di Medan”. Pratomo, Kendro dan Trisna Taufik, Mekanisme Pasar dan Penentuan Harga dalam Ekonomi Islam (Kajian Analitik Pemikiran Ibnu Taimiyah, Jurnal Ilmiyah Ekonomi Islam, Vol.4, No.3, 2018. Rahayu, Sri Puji, Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Praktek Mark Up Dalam Penentuan Harga Komoditas Kerajinan Perak (Studi Kasus di Kotagede Yogyakarta), Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019.