• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengadaan Barang dan Jasa

N/A
N/A
a b

Academic year: 2023

Membagikan "Pengadaan Barang dan Jasa"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADAAN BARANG/JASA

A. Ruang lingkup pengadaan

1. Semua pengadaan barang/jasa yang menggunakan anggaran belanja dari APBN/APBD (keuangan negara), termasuk:

 Pinjaman dalam negeri dan/atau hibah dalam negeri

 Pinjaman luar negeri atau hibah luar negeri.

B. Macam pengadaan

1. Pengadaan barang/jasa dalam peraturan presiden ini meliputi:

 Barang

 Pekerjaan konstruksi

 Jasa konsultansi

 Jasa lainnya

C. Cara pengadaan

1. Pengadaan barang/jasa dalam peraturan presiden ini dilaksanakan dengan cara:

 Swakelola : mengelola sendiri tetapi hanya untuk pengadaan tenaga kerja saja.

Untuk material, bahan, dan tenaga ahli (apabila diperlukan) wajib melalui proses pengadaan (penyedia).

 Penyedia barang/jasa

D. Prinsip pengadaan

1. Pengadaan barang/jasa menerapkan prinsip sebagai berikut:

 Efisien: menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas sasaran yang maksimum dan selesai dalam waktu yang ditetapkan.

 Efektif : harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

 Transparan : semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh penyedia barang/jasa yang berminat serta oleh masyarakat pada umumnya. Biasanya informasi dapat diakses secara luas melalui website.

(2)

 Terbuka : pengadaan barang/jasa dapat diikuti oleh semua penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas.

 Bersaing : pengadaan barang/jasa harus dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi persyaratan, sehingga dapat diperoleh barang/jasa yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam pengadaan barang/jasa.

 Adil/tidak diskriminatif : memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.

 Akuntabel : harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan pengadaan barang/jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan (dalam jangka waktu yang relatif lama).

E. Pelaku pengadaan

1. Pelaku pengadaan barang/jasa terdiri atas:

 Terlibat langsung

 PA : pengguna anggaran Tugas dan wewenang:

o Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja

(3)

o Mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja yang telah ditetapkan

o Menetapkan perencanaan pengadaan

o Menetapkan dan mengumumkan RUP (Rencana Umum Pengadaan) o Melaksanakan konsolidasi pengadaan barang/jasa

o Menetapkan penunjukan langsung untuk tender/seleksi ulang gagal o Menetapkan pengenaan sanksi daftar hitam

o Menetapkan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) o Menetapkan pejabat pengadaan

o Menetapkan penyelenggara swakelola o Menetapkan tim teknis

o Menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui sayembara/kontes

o Menyatakan tender gagal/seleksi gagal

o Menetapkan pemenang pemilihan/penyedia untuk metode pemilihan:

 Tender/penunjukan langsung/e-purchasing untuk paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan nilai pagu anggaran paling sedikit di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)

 Seleksi/penunjukan langsung untuk paket pengadaan jasa konsultansi dengan nilai pagu anggaran paling sedikit di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

 KPA : Kuasa Pengguna Anggaran Tugas dan wewenang:

o Melaksanakan pendelegasian sesuai dengan pelimpahan dari PA o Menjawab Sanggah Banding peserta Tender Pekerjaan Konstruksi o Menugaskan PPK terkait:

 Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja

 Mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja yang telah ditetapkan

(4)

 PPK : Pejabat Pembuat Komitmen Tugas dan wewenang:

o Menyusun perencanaan pengadaan

o Melaksanakan konsolidasi pengadaan barang/jasa

o Menetapkan spesifikasi teknis/kerangka acuan kerja (KAK) o Menetapkan rancangan kontrak

o Menetapkan HPS (Harga Perkiraan Sendiri)

o Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada penyedia;

o Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;

o Melaksanakan e-purchasing untuk nilai paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);

o Mengendalikan kontrak;

o Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan;

o Melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada pa/ kpa o Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada pa/ kpa

dengan berita acara penyerahan;

o Menilai kinerja penyedia.

o Menetapkan tim pendukung;

o Menetapkan tim atau tenaga ahli;

o Menetapkan surat penunjukan penyedia barang/jasa;

o Melaksanakan pelimpahan tugas dari PA/KPA

 Pejabat pengadaan : pejabat yang bertugas melaksanakan pengadaan langsung, penunjukan langsung, dan latau e-purchasing.

Tugas dan wewenang:

o Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pengadaan langsung;

o Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan penunjukan langsung untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);

(5)

o Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan penunjukan langsung untuk pengadaan jasa konsultansi yang bernilai paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah);

o Melaksanakan e-purchasing yang bernilai paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

 Pokja pemilihan adalah sumber daya manusia yang ditetapkan oleh kepala UKPBJ untuk mengelola pemilihan Penyedia yang beranggotakan 3 (tiga) orang

Tugas dan wewenang:

o Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan penyedia;

o Menetapkan pemenang pemilihan/penyedia untuk metode pemilihan:

 Tender/penunjukan langsung untuk paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan nilai pagu anggaran banyak Rp100.000.000.000,00 (seratus rupiah);

 Seleksi/ penunjukan langsung untuk paling miliar paket pengadaan jasa konsultansi dengan nilai pagu anggaran paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

 Agen pengadaan : adalah UKPBJ atau pelaku usaha yang melaksanakan pekerjaan pengadaan barang/jasa yang diberi kepercayaan oleh kementerian/lembaga/perangkat daerah sebagai pihak pemberi pekerjaan.

 Penyelenggara swakelola adalah tim yang menyelenggarakan kegiatan secara swakelola, terdiri atas tim persiapan, tim pelaksana, dan/atau tim pengawas

 Penyedia.

 Tidak terlibat langsung

 Aparat pengawas intern pemerintah (APIP), adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah

(6)

 Layanan pengadaan secara elektronik (LPSE).

F. Metode pengadaan

1. Metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya terdiri atas

 E-purchasing : pembelian secara elektronik adalah tata cara pembelian barang/jasa rnelalui sistem katalog elektronik.

 Pengadaan langsung

 Metode pemilihan untuk mendapatkan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling banyak Rp200.000.000,00 (dua rates juta rupiah), biasanya dengan cara membandingkan antara 3 atau 5 penyedia jasa untuk dipilih salah satunya.

 Metode pemilihan untuk mendapatkan penyedia jasa konsultansi yang bernilai paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

 Penunjukan langsung yaitu menunjuk langsung penyedia jasa.

 Tender cepat

 Tender

2. Metode pemilihan penyedia jasa konsultansi terdiri atas:

 Seleksi, dilaksanakan untuk jasa konsultansi bernilai paling sedikit di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

 Pengadaan langsung, dilaksanakan untuk jasa konsultansi yang bernilai sampai dengan paling banyak rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

 Penunjukan langsung dilaksanakan untuk jasa konsultansi dalam keadaan tertentu, meliputi:

 Jasa konsultansi yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) pelaku usaha yang mampu;

 Jasa konsultansi yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) pemegang hak cipta yang telah terdaftar atau pihak yang telah mendapat izin pemegang hak cipta;

 Jasa konsultansi di bidang hukum meliputi konsultan hukum/advokasi atau pengadaan arbiter yang tidak direncanakan sebelumnya, untuk menghadapi

(7)

gugatan dan/atau tuntutan hukum dari pihak tertentu, yang sifat pelaksanaan pekerjaan dan/atau pembelaannya harus segera dan tidak dapat ditunda;

 Permintaan berulang (repeat order) untuk penyedia jasa konsultansi yang sama;

 Jasa konsultansi yang setelah dilakukan seleksi ulang mengalami kegagalan;

 Pemilihan penyedia untuk melanjutkan jasa konsultansi dalam hal terjadi pemutusan kontrak;

 Jasa konsultansi yang bersifat rahasia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

 Jasa ahli dewan sengketa konstruksi

3. Metode evaluasi penawaran penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dilakukan dengan:

 Sistem nilai digunakan untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang memperhitungkan penilaian teknis dan harga.

 Penilaian biaya selama umur ekonomis digunakan untuk pengadaan barang yang memperhitungkan faktor umur ekonomis, harga, biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan nilai sisa dalam jangka waktu operasi tertentu.

 Harga terendah digunakan untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dalam hal harga menjadi dasar penetapan pemenang di antara penawaran yang memenuhi persyaratan teknis.

(8)

DISKUSI 15 MARET 2023

1. Bagaimana cara mendapatkan pekerjaan (proyek) setelah mendirikan badan usaha dan sudah memenuhi semua persyaratannya?

Jawaban: badan usaha tersebut harus mengikuti proses seleksi (tender) untuk mendapatlan sebuah pekerjaan

2. Bagaimana ruang lingkup pengadaan barang/jasa?

Jawaban: semua pengadaan barang/jasa yang dananya bersumber dari keuangan negara harus memenuhi proses pengadaan. Keuangan negara bisa bersumber dari:

APBN/APBD, pinjaman dalam negeri dan/atau hibah dalam negeri, pinjaman luar negeri atau hibah luar negeri.

3. Mengapa harus melakukan proses pengadaan barang/jasa jika menggunakan uang negara?

Jawaban: karena harus dipertanggungjawabkan (laporan pertanggungjawaban)

4. Apa perbedaan pengadaan langsung dan penunjukan langsung?

Jawaban: penunjukkan langsung merupakan metode menunjuk langsung satu perusahaan penyedia. Sedangkan pengadaan langsung yaitu metode memilih salah satu penyedia dari minimal 3 atau 5 penyedia dan dipilih berdasarkan penawaran yang paling menarik.

5. Dalam beberapa peraturan khusus sebuah instansi disebutkan “pengadaan barang/jasa yang bersifat rahasia dilaksanakan dengan penunjukan langsung.” sedangkan salah satu prinsip pengadaan barang/jasa bersifat transparan. Mengapa bisa begitu?

Jawaban : yang rahasia adalah barangnya bukan prosesnya. Misalnya seperti pengadaan komputer untuk keperluan intelijen yang mana computer tersebut memerlukan desain khusus yang harus dirahasiakan.

Referensi