Pengakuan pendapatan dalam akuntansi adalah kondisi pengakuan atas penjualan barang atau jasa baik sebelum realisasi atau setelah penyerahan. Suatu entitas harus mengukur pendapatan
berdasarkan nilai wajar atas pembayaran yang diterima atau masih harus diterima. Entitas harus mengakui suatu pendapatan dari suatu penjualan jika semua kondisi berikut terpenuhi :
1. Entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan barang kepada pembeli
2. Entitas tidak mempertahankan atau meneruskan baik keterlibatan manajerial sampai kepada tingkat yang biasanya diasosiasikan dengan kepemilikan maupun kontrol efektif atas barang terjual
3. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal
4. Biaya yang telah atau terjadi sehubungan dengan transaksi dapat diukur secara andal 5. Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan transaksi akan
mengalir masuk ke dalam entitas.
Penilaian pendapatan pada laporan laba rugi merupakan proses untuk menilai atau memperkirakan nilai pendapatan yang diterima oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Proses penilaian pendapatan dapat dilakukan dengan cara menggunakan metode pengungkapan pendapatan sesuai dengan peraturan akuntansi, seperti PSAK No. 23 (Rev. 2010).
Penilaian pendapatan bertujuan untuk mengetahui kinerja operasional perusahaan dalam menghasilkan pendapatan, memberikan informasi tentang kinerja operasional perusahaan, dan melihat aktivitas kumulatif dalam akun pendapatan dan beban untuk periode yang dilaporkan.
Pendapatan yang diakui dalam laporan laba rugi harus dikeluarkan sesuai dengan aturan akuntansi, seperti pengungkapan pendapatan sebelum pengungkapan biaya
Pendapatan yang diakui dalam laporan laba rugi termasuk:
1) Penjualan barang 2) Penjualan jasa 3) Bunga
4) Royalti 5) Dividen
Selain itu, pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan juga dijelaskan