PENGALAMAN KONTEN KREATOR MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL TIKTOK DALAM MEMBANGUN TREN MODE BUSANA PEREMPUAN GENERASI Z - Repository UPN Veteran Jakarta

(1)

Azzahra Via Tanaro, 2023

PENGALAMAN KONTEN KREATOR MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL TIKTOK DALAM MEMBANGUN TREN MODE BUSANA PEREMPUAN GENERASI Z.

UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, S1 Ilmu Komunikasi

[www.upnvj.ac.id-www.library.upnvj.ac.id-www.repository.upnvj.ac.id] 82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dilakukan menggunakan teori fenomenologi menurut Alfred Schutz, penelitian ini bermaksud mengetahui bagaimana pengalaman, motif dan makna yang disampaikan para konten kreator di bidang fashion dalam menggunakan media sosial TikTok untuk membangun tren mode busana perempuan Generasi Z.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan melibatkan lima informan, peneliti menyimpulkan bahwa pengalaman, motif serta makna yang disampaikan oleh para konten kreator di bidang fashion dalam menggunakan media sosial TikTok untuk membangun tren mode busana perempuan Generasi Z sangat bervariasi. Melihat dari aspek pengalaman, ditemukan hasil mengenai proses penyampaian informasi yang dilakukan para konten kreator terbagi menjadi tiga tahapan yaitu research & planning (perencanaan dan riset), production (produksi), dan publication (publikasi). Selanjutnya, pada pengalaman konten kreator bidang fashion pada TikTok ditemukan seputar kesederhanaan, dukungan merek lokal, referensi pakaian, serta kepedulian terhadap masalah fashion. Pada pengalaman ditemukan juga aspek tantangan penyampaikan pesan tren busana di TikTok antara lain adalah durasi konten yang singkat, algoritma TikTok, mengikuti tren yang selalu bergerak dengan cepat, mencari ide, mengenalkan hal baru kepada masyarakat serta membaca keinginan audiens.

Melihat dari aspek motif, peneliti menemukan bahwa motif para konten kreator memilih media sosial TikTok adalah karena TikTok dianggap sebagai media sosial yang realistis dan transparan, memberikan peluang publikasi yang tinggi, mudah diakses dan digunakan serta memiliki pergerakan informasi dan tren yang cepat. Penelitian menyimpulkan bahwa TikTok sebagai media sosial memiliki karakteristik yang sesuai dengan pengguna Generasi Z. Mulai dari sifatnya yang realistis dan tranparan, kecepatan penyebaran informasi dan publikasi, serta penggunaannya yang mudah. TikTok pun dengan fitur-fiturnya, mampu membantu para konten kreator khususnya Generasi Z dalam mengolah dan mempublikasi konten atau informasi berbasis audio-visual untuk dikonsumsi pengguna TikTok lainnya.

(2)

Kemudian, kesimpulan dari pemilihan topik fashion yang dibuat para konten kreator didapat dari keinginan menyampaikan pesan tersendiri mengenai topik fashion, ketertarikan pribadi terhadap fashion serta bentuk ekspresi diri.

Selanjutnya, motif keikutsertaan dalam membangun tren busana di TikTok dapat disimpulkan sebagai kesesuaian tren dengan selera fashion pribadi, menarik perhatian audiens, meningkatkan engagement akun serta fear of missing out (FOMO).

Kemudian melihat dari aspek makna, peneliti menyimpulkan bahwa makna membangun tren busana pada TikTok yang dilakukan para konten kreator adalah salah satu bentuk pengembangan industri fashion dan UMKM di bidang fashion, bentuk antusiasme serta bentuk ekspresi diri para konten kreator.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Praktis

Secara praktis, peneliti menyarankan bagi para konten kreator untuk terus mengeksplorasi fitur-fitur yang ada pada media sosial TikTok untuk dimanfaatkan dalam membuat konten bertema fashion. Selain itu, peneliti juga menyarankan agar para konten kreator untuk terus menciptakan dan mengembangkan konten yang beragam khususnya mengenai dunia mode.

Peneliti juga hendak memberi saran bagi para penikmat konten TikTok agar lebih menyadari akan konten bertema fashion di media sosial TikTok. Bagi peneliti selanjutnya yang hendak melakukan penelitian yang serupa dengan penelitian yang peneliti lakukan, peneliti menyarankan agar mampu meneliti dengan lebih detail dan mendalam terkait dengan topik fashion yang dibahas agar hasil penelitian yang diperoleh dapat menjadi lebih lengkap.

5.2.2 Saran Teoritis

Peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya memperkaya sumber data dan referensi yang berkaitan dengan bahasan penelitian yang dilakukan. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan teori fenomenologi menurut Alfred Schutz, sebaiknya membaca dan mempelajari terlebih dahulu pembahasan yang relevan dengan materi yang hendak

(3)

dibahas. Dengan demikian, hasil dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memiliki nilai dan relevansi yang lebih baik dan berkualitas. Pada penelitian ini, peneliti memilih konten kreator perempuan Generasi Z di TikTok yang membuat konten seputar tema fashion. Untuk menambah dan memperluas studi literasi ilmu komunikasi di bidang sosial media khususnya TikTok, peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya mencari fokus penelitian lain dengan tema lain agar ragam studi di bidang ini dapat menjadi lebih luas.