PROGRES
PENGALIHAN PENYULUH PERTANIAN KE PUSAT
(KEMENTERIAN PERTANIAN)
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
LATAR BELAKANG PENYULUH PERTANIAN DIALIHKAN KE PUSAT
Kebijakan Daerah terhadap Penyuluhan
Pertanian Beragam
Penyuluhan Pertanian Tidak Efektif
Kelembagaan penyuluhan pertanian di daerah (Bakorluh/Bapeluh) pasca UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah mengalami penyesuaian sehingga hanya ditangani oleh Kabid, Kasi, atau Koordinator JF
Kegiatan penyuluhan pertanian di daerah tidak inline dengan program pembangunan pertanian nasional
Kuantitas dan kualitas SDM penyuluh kurang, kebutuhan kurang lebih 72.724* (desa/kelurahan yang sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian, saat ini tersedia 37.771 (ASN dan THLTB)
Dukungan anggaran penyuluhan pertanian di daerah tidak memadai
Transfer teknologi tidak berjalan dengan baik
Pendampingan program bantuan prasarana dan sarana pertanian (pupuk, benih, alsintan, modal) kurang efektif
Pelayanan penyuluhan pertanian kepada petani tidak maksimal
Lemahnya kolaborasi penyuluh pertanian dengan stakeholders lainnya
Alih tugas penyuluh pertanian pada jabatan lain
Produksi Turun
Produksi beras menurun sebesar 8,36% (2018-2023), sumber data BPS 2024
Peternakan belum swasembada
Pendampingan penerapan GAP dan GHP oleh Penyuluh belum optimal
Keterangan:
*) Sumber: Statistik Potensi Desa Indonesia Tahun 2021, BPS)
Progres
1. Rapat koordinasi lingkup Kementerian Pertanian
2. Penyusunan Naskah kebijakan dan rancangan perpres tentang urusan pemerintahan konkuren tambahan di bidang pertanian pada suburusan penyuluhan pertanian.
3. Penyampaian usulan rancangan peraturan presiden oleh Menteri Pertanian kepada Menteri Koordinator bidang Pangan, 26 November 2024
4. Rapat Koordinasi Terbatas pada Kamis, 28 November 2024 di Kantor Pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan
5. Permohonan percepatan pembahasan rancangan peraturan presiden oleh Menteri Pertanian kepada Menteri Koordinator bidang Pangan, 2 Desember 2024
6. Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Rakor Tingkat Menteri tanggal 28 November 2024, Kamis, 5 Desember 2024 di Hotel Aryaduta Menteng oleh Kementerian Koordinator bidang Pangan
7. Rapat Koordinasi Rencana Percepatan Penerbitan Peraturan di Bidang Pangan, Rabu, 11 Desember 2024 melalui zoom oleh Kementerian Koordinator bidang Pangan
1. Rapat Koordinasi Terbatas pada Kamis, 28 November 2024 di Kantor Pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan
Agenda:
Rancangan peraturan presiden tentang urusan pemerintahan konkuren tambahan di bidang pertanian pada suburusan penyuluhan pertanian
KEBUTUHAN 72.724 JUMLAH SAAT INI
37.771
KEKURANGAN
34.953 (48%)
PERLU KEBIJAKAN (PERPRES)
PENAMBAHAN JUMLAH PENYULUH DAN
PEMINDAHAN STATUS PENYULUH DAERAH KE PUSAT
SUBSTANSI (1)
Pembagian Urusan Pemerintahan Konkuren Tambahan di bidang Pertanian pada Suburusan Penyuluhan Pertanian yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat meliputi:
Perumusan kebijakan nasional Penyuluhan Pertanian; 1
Penyediaan dan peningkatan kapasitas ketenagaan Penyuluhan
Pertanian
2
Penyusunan standardisasi kompetensi tenaga Penyuluh
Pertanian
3
Pengembangan kapasitas kelembagaan Penyuluhan Pertanian
4 Penumbuhan dan pengembangan
kelembagaan petani dan
Kelembagaan Ekonomi Petani
5
Pengembangan metode Penyuluhan Pertanian
6
Pengembangan pangkalan data dan jaringan informasi Penyuluh Pertanian
7
Pelaksanaan kerja sama
Penyuluhan Pertanian nasional, regional, dan internasional
8
1
SUBSTANSI (2)
Peralihan kewenangan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilaksanakan melalui:
2
Pengangkatan/pemberhentian Kepala DinasPersetujuan Mentgeri Pertanian
3
Penyuluh Pertanian Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota beralih menjadi Penyuluh Pertanian pada Kementerian Pertanian.
2
Penyuluh Pertanian pada Kementerian Pertanian sebagaimana dimaksud pada huruf a ditempat pada unit kerja Kementerian Pertanian yang menyelenggarakan tugas dan fungsi
penyuluhan pertanian
1 Untuk optimalisasi dan sinergitas
penyelenggaraan urusan bidang pertanian serta memenuhi persyaratan kompetensi
pengangkatan dan/atau pemberhentian
teknis, kepala dinas daerah provinsi dan kabupaten/kota yang membidangi urusan pertanian dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis Menteri Pertanian
Ketentuan Peralihan
4
a. Diberikan waktu paling lama 1 (satu) tahun untuk pengalihan kelembagaan dan personal dari Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ke Kementerian Pertanian.
b. Penyuluh pertanian masih memperoleh hak dan melaksanakan tugas yang diberikan dari Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota sebelum dialihkan ke Kementerian Pertanian
c. Sebelum kelembagaan penyuluhan pertanian di setiap provinsi dibentuk yang merupakan UPT dari Kementerian Pertanian masih berkedudukan di unit kerja asal
Rapat menyepakati bahwa:
Dimungkinkan perubahan berdasarkan Lampiran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 (untuk Pemerintah Daerah/Dinas), melalui Rancangan Peraturan Presiden tentang Urusan Pemerintahan Konkuren tambahan di bidang pertanian pada Sub Urusan Penyuluhan Pertanian akan dibahas lebih lanjut; Terkait dengan pengangkatan Kepala Dinas Pertanian akan menggunakan Pasal 233 UU Otonomi Pemerintahan Daerah.
lanjutan…
2. Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Rakor Tingkat Menteri tanggal 28 November 2024 pada Kamis, 5 Desember 2024 di Hotel Aryaduta
Menteng oleh Kementerian Koordinator bidang Pangan
Agenda:
Rancangan peraturan presiden tentang urusan pemerintahan konkuren tambahan di bidang pertanian pada suburusan penyuluhan pertanian.
Risalah rapat:
1. Kementan, meminta untuk pengalihan secara absolute tenaga penyuluh pertanian dengan rentang kendali pemda ke pemerintah pusat, tertkait percepatan swasembada pangan;
2. Terdapat pengaturan Permendagri No. 90 tahun 2019 tentang klasifikasi kodefikasi nomenkaltur perencanaan, pembangunan dan keuangan daerah, dimana terdapat kodefikasi tentang kegiatan penyuluhan pertanian;
3. Untuk mitigasi risiko perlu dilakukan kembali pencermatan terkait potensi pertentangan norma dengan UU nomor 19 tahun 2013 dan UU nomor 23 tahun 2014;
lanjutan…
4. Perlu pertimbangan terkait formasi, pembiayaan, dokumen, dan waktu untuk pengalihan tenaga penyuluh pertanian dari pemda ke pusat;
5. Menyikapi permsalahan di atas disusulkan dua opsi yaitu melalui Inpres atau Perpres terkait pembagian sub urusan penyuluhan pertanian secara konkruen;
6. Menteri Dalam Negeri dapat memberikan respon terkait adanya permohonan ijin prakarsa dari Kementan.
3. Rapat Koordinasi Rencana Percepatan Penerbitan Peraturan di Bidang Pangan pada Rabu, 11 Desember 2024 melalui zoom oleh
Kementerian Koordinator bidang Pangan
Agenda:
Pembahasan rencana penerbitan peraturan tentang urusan pemerintahan konkuren tambahan di bidang pertanian pada suburusan penyuluhan pertanian.
Risalah rapat:
1. Berdasarkan kunjungan lapangan, Kementan berpandangan bahwa penarikan penyuluh dari daerah ke pusat dapat menjadi solusi dalam percepatan swasembada pangan;
2. Dalam semangat pencapaian swasembada pangan di tahun 2027 dimana salah satu upayanya adalah dengan melalui penguatan sistem penyuluh pertanian maka perangkat hukum yang paling memungkinkan untuk dapat segera dilaksanakan adalah berupa Instruksi Presiden;
3. Mekanisme Rinpres dapat digunakan untuk memperkuat regulasi yang ada, dan mengurangi potensi yang dapat menghambat penguatan penyuluh itu sendiri. Sehingga Rinpres dapat digunakan untuk mendorong pembinaan dan pengawasan, khususnya untuk daerah yang berkinerja rendah atau bermasalah. Mekanisme Binwas ini yang dinilai belum maksimal;
lanjutan…
4. Dalam pembahasan perkembangan perlu dicermati adanya regulasi yang sudah ada Undang- undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, serta Peraturan Pemerintah No 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
5. Dalam semangat pencapaian dan percepatan swasembada pangan di tahun 2027 dimana salah satu upayanya adalah dengan melalui penguatan system penyuluh pertanian maka perangkat hukum yang paling memungkinkan untuk dapat segera dilaksanakan adalah berupa Instruksi Presiden sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang Pangan.
6. Mekanisme Rinpres dapat digunakan untuk memperkuat regulasi yang ada, dan mengurangi potensi yang dapat menghambat penguatan penyuluh itu sendiri. Sehingga Rinpres dapat digunakan untuk mendorong pembinaan dan pengawasan, khususnya untuk daerah yang berkinerja rendah atau bermasalah. Mekanisme Binwas ini yang dinilai belum maksimal, sehingga perlu diperkuat dengan kolaborasi Kementan dan Kemendagri, sehingga dapat terwujud swasembada pangan digunakan untuk mendorong pembinaan dan pengawasan, khususnya untuk daerah yang berkinerja rendah atau bermasalah.
Mekanisme Binwas ini yang dinilai belum maksimal, sehingga perlu diperkuat dengan kolaborasi Kementan dan Kemendagri, sehingga dapat terwujud swasembada pangan.
7. Kementerian Pertanian telah mengajukan ijin Prakarsa ke Kementerian Sekretariat Negara.
Mengingat didalam rancangan peraturan presiden tersebut diatur juga mengenai kewenangan pusat dan daerah maka Kementerian Sekretariat negara telah bersurat kepada kemendagri untuk meminta masukan dan tanggapan nya. Untuk itu pada rapat ini disepakati proses lebih lanjut untuk rancangan perpres menunggu masukan dan tanggapan secara resmi dari Kementerian dalam negeri.
8. Pihak Kementerian Pertanian belum menyepakati usulan Rinpres dan akan melaporkan ke Menteri Pertanian.
lanjutan…
Rencana Tindaklanjut
1. Kementerian Pertanian (Biro Hukum dan BPPSDMP) akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Direktur Kelembagaan Otonomi Daerah) untuk menguatkan Rancangan peraturan presiden tentang urusan pemerintahan konkuren tambahan di bidang pertanian pada suburusan penyuluhan pertanian pada bulan Desember 2024.
2. Penyampaian kembali Permohonan Izin Prakarsa Penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang urusan pemerintahan konkuren tambahan di bidang pertanian pada suburusan penyuluhan pertanian kepada Bapak Presiden RI pada bulan Desember 2024, alasan yang mendasari untuk melakukan percepatan pencapaian swasembada pangan melalui pendayagunaan penyuluh pertanian dalam satu komando guna mempercepat modernisasi pertanian, dikarenakan apabila tidak segera diambil kebijakan dalam bentuk Perpres dikhawatirkan akan menghambat pencapaian swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Terima Kasih
23